BAB IV PENYAJIAN DATA DAN ANALISIS
A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian 1. Sejarah Singkat Berdirinya MI Nurul Islam Madrasah Ibtidaiyah Nurul Islam ini didirikan pada tanggal 1 januari 1963 atas prakarsa seorang tokoh NU dan di bangun oleh tokoh NU bersama tokoh masyarakat dengan swadaya dan swadana. Sejak berdirinya MI Nurul Islam pada tahun 1963 sampai sekarang, telah mengalami beberapa pergantian Pimpinan/Kepala Sekolah yaitu: a. H. Basri, tahun 1963 sampai dengan tahun 1970. b. H. Jarkasi, tahun 1970 sampai dengan tahun 1978. c. Hj. Halimah, tahun 1978 sampai dengan tahun 1980. d. Hj. Fatimah, tahun 1980 sampai dengan tahun 1982. e. H. Sairaji, tahun 1982 sampai dengan tahun 2000. f. Husna Mai Sa’adah, S.Ag., tahun 2000 s.d. sekarang. Madrasah Ibtidaiyah Nurul Islam ini terletak di Jalan A.Yani km. 5 Kelurahan Pemurus Baru RT. 01 RW. 01 No.32 Provinsi Kalimantan Selatan. Dengan batasbatas sebagai berikut: a. Sebelah Selatan berbatasan dengan Komplek Darma Praja. b. Sebelah Utara berbatasan dengan Stadion Lambung Mangkurat. 53
54
c. Sebelah Barat berbatasan dengan rumah Ir. H. M. Said (mantan gubernur Kalimantan Selatan). d. Sebelah Timur berbatasan dengan CV. Luhur Perkasa. 2. Keadaan Guru dan Karyawan Lain di MI Nurul Islam Adapun jumlah pengajar di MI Nurul Islam pada tahun pelajaran 2009/2010 terdapat 12 orang tenaga pengajar dengan latar belakang yang berbeda (lihat dalam lampiran 6), empat orang diantaranya adalah guru yang mengajar matematika. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel berikut ini: Tabel 4.1 Keadaan Guru yang Mengajar Matematika Madrasah Ibtidaiyah Nurul Islam Tahun Pelajaran 2009/2010 No
Nama
1
Hj. Muhsinah, A.Ma
2
Yusuf Rahmadi, S.Ag
3
Mimi Haryanti, A.Ma Pd.SD
Pendidikan Terakhir D-2 IAIN ANTASARI PAI 1994 S1 IAIN ANTASARI PAI 1999 PGSD UNLAM 2008
4
Elly Hamriah S.Pd
S1 IAIN Antasari PMTK 2009
Kelas II III I IV, V, VI
Sumber: Kantor Tata Usaha MI Nurul Islam Tahun Pelajaran 2009/2010
Sedangkan staf tata usaha Madrasah Ibtidaiyah Nurul Islam tahun pelajaran 2009/2010 terdiri dari 1 orang. 3. Keadaan Siswa di Madrasah Ibtidaiyah Nurul Islam Madrasah Ibtidaiyah Nurul Islam pada tahun pelajaran 2009/2010 memiliki siswa sebanyak 181 orang yang terdiri dari 109 orang laki-laki dan 72 orang perempuan. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat dari tabel berikut:
55
Tabel 4.2 Keadaan Siswa MI Nurul Islam Tahun Pelajaran 2009/2010 NO 1 2 3 4 5 6
KELAS I II III IV V VI JUMLAH
JENIS KELAMIN LAKI-LAKI PEREMPUAN 10 12 25 11 15 11 14 18 25 12 20 8 109 72
JUMLAH 22 36 26 32 37 28 181
Sumber: Kantor Tata Usaha MI Nurul Islam Tahun 2009/2010
4. Keadaan Sarana dan Prasarana Madrasah Ibtidaiyah Nurul Islam dibangun diatas lahan seluas 13m x 14m
dengan konstruksi bangunan permanen. Sejak berdirinya pada tahun 1963 telah banyak mengalami perubahan dan perkembangan, terutama dari segi sarana dan prasarana pendidikan yang ada di Madrasah Ibtidaiyah Nurul Islam masih kurang memadai untuk menunjang terlaksananya proses belajar mengajar. Prasarana yang dimiliki oleh Madrasah Ibtidaiyah Nurul Islam terdiri atas 6 ruang belajar yang terdiri dari masing-masing kelas dari kelas I sampai dengan kelas IV,1 ruang kepala sekolah dan 1 ruang guru, 1 ruang komputer, 1 ruang Perpustakaan, 1 ruang ibadah (mushala), 2 buah WC guru/karyawan, 1 buah WC siswa, 1 tempat olahraga serta 1 tempat parkir untuk dewan guru dan siswa. 5. Jadwal Belajar Waktu penyelenggaraan kegiatan belajar mengajar dilaksanakan setiap Hari Senin hingga Hari Sabtu yang dilaksanakan mulai dari pukul 08.00 pagi (lihat dalam
56
lampiran 7). Untuk kelas III sampai dengan kelas VI pada Hari Senin hingga Hari Rabu kegiatan belajar mengajar berakhir pada pukul 13.00 (setelah selesai shalat zhuhur bersama dengan jadwal bergiliran). Setiap memulai pelajaran selalu di awali dengan doa dan di akhiri dengan doa juga. B. Penyajian Data Untuk mengetahui tentang bagaimana kompetensi guru matematika dalam mengelola proses pembelajaran di Madrasah Ibtidaiyah (MI) Nurul Islam Km. 5 Banjarmasin tahun pelajaran 2009/2010 dan faktor-faktor yang mempengaruhinya. Penulis telah melakukan penelitian langsung kelapangan, sehingga data yang diperlukan telah terkumpul. Dalam pengumpulannya penulis menggunakan beberapa teknik yaitu observasi, wawancara, dan dokumentasi. Setelah data terkumpul, kemudian dilakukan penskalaan nilai pengelompokan
dan
data berdasarkan kategori masing-masing, yaitu data yang
berkenaan dengan kompetensi guru terhadap mata pelajaran matematika dalam menerapkan bidang studi kepada siswanya. Yang dalam penelitian ini jumlah guru matematika yang diteliti berjumlah 4 orang, yang terdiri dari: X1
= Hj. Muhsinah, A.Ma
X2
= Yusuf Rahmadi, S.Ag
X3
= Mimi Haryanti, A.Ma. Pd. SD
X4
= Elly Hamriah, S.Pd
57
Data-data itu disusun dan disajikan dalam bentuk tabel-tabel sesuai sistematika permasalahan dan klasifikasi penilaian yang telah dirumuskan. Selanjutnya, data-data dalam tabel tersebut akan dikomentari secara singkat agar data tersebut mudah dipahami. Adapun penyajian data tersebut sebagai berikut: 1. Deskripsi tentang Kompetensi Guru dalam Proses Pembelajaran Matematika pada Madrasah Ibtidaiyah (MI) Nurul Islam a. Penguasaan Bahan Salah satu keberhasilan kegiatan belajar mengajar yang berlangsung di dalam kelas adalah penguasaan bahan oleh guru. Hal ini dimaksudkan agar tujuan pengajaran tercapai. Berdasarkan hasil observasi dan wawancara dengan guru mata pelajaran matematika bahwa sebelum berlangsungnya proses pembelajaran terlebih dahulu harus menguasai bahan (materi pelajaran yang akan disampaikan), karena itu guru dituntut berpengetahuan luas dan mendalam khususnya untuk mata pelajaran yang ditanganinya sehingga dapat memperlancar proses pembelajaran yang pada gilirannya nanti akan membawa kepada pencapaian tujuan pengajaran yang dimaksud. Dalam penguasaan bahan ada 4 hal penting yang harus di perhatikan dan dilakukan oleh guru. Data yang diperoleh dari keempat hal tersebut akan diklasifikasikan sesuai dengan desain pengukuran. Akhirnya akan diperoleh data tentang kompeten atau tidaknya penguasaan bahan terhadap materi pembelajaran. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel berikut ini:
58
Tabel 4.3 Tingkat Kompetensi Guru dalam Penguasaan Bahan Ciri-Ciri yang Muncul A B C D
Skala Nilai
No
Nama Guru
1
X1
1
-
-
-
2
2 3 4
X2 X3 X4 Jumlah
1 1 1
1 1 1
1 1 -
1 1
4 5 4 15
Kategori Cukup Kompeten Kompeten Kompeten Kompeten
Keterangan: A = Bahan yang disampaikan benar, tidak ada yang menyimpang B = Penyampaian lancar, tidak tersendat-sendat C = Penyampaian sistematis D = Bahasanya jelas, benar, dan mudah dipahami oleh siswa Tabel 4.4 Distribusi Frekuensi Kompetensi Penguasaan Bahan Guru Matematika No 1 2 3 4
Kategori Kompeten Cukup Kompeten Kurang Kompeten Tidak Kompeten jumlah
Frekuensi 3 1 4
Prosentasi 75% 25% 100%
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa guru yang kompeten dalam hal menguasai bahan ada 3 orang (75%), dengan demikian termasuk pada kategori baik. b. Penggunaan Media Proses belajar mengajar akan lebih efektif jika dibantu dengan alat peraga (media) pengajaran dari pada siswa belajar tanpa dibantu dengan media pengajaran. Dalam penggunaan media ada 4 hal penting yang harus di perhatikan dan dilakukan oleh guru. Data yang diperoleh dari keempat hal tersebut akan
59
diklasifikasikan sesuai dengan desain pengukuran. Akhirnya akan diperoleh data tentang kompeten atau tidaknya penggunaan media terhadap materi pembelajaran. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel berikut ini: Tabel 4.5 Tingkat Kompetensi Guru dalam Penggunaan Media
No 1 2 3 4
Nama Guru X1 X2 X3 X4 Jumlah
Ciri-Ciri yang Muncul A B C D - - - 1 1 1 1 1 1 1 1 1 -
Skala Nilai 1 4 4 4 15
Kategori Tidak Kompeten Kompeten Kompeten Kompeten
Keterangan: A = Cara penggunaannya tepat B = Membantu pemahaman siswa C = Sesuai dengan tujuan D = Jenisnya bervariasi Tabel 4.6 Distribusi Frekuensi Kompetensi Penggunaan Media Guru Matematika No 1 2 3 4
Kategori Kompeten Cukup Kompeten Kurang Kompeten Tidak Kompeten jumlah
Frekuensi 3 1 4
Prosentasi 75% 25% 100%
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa guru yang kompeten dalam hal penggunaan media ada 3 orang (75%), dengan demikian termasuk pada kategori baik.
60
c. Penggunaan Metode Memilih dan menggunakan metode mengajar merupakan sesuatu yang harus dimiliki dan dikuasai oleh guru. Metode mengajar yang digunakan harus relevan dengan tujuan dan bahan yang telah ditetapkan. Di samping itu juga tidak hanya terfokus pada satu metode saja tetapi lebih dari itu. Dalam penggunaan metode ada 4 hal penting yang harus di perhatikan dan dilakukan oleh guru. Data yang diperoleh dari keempat hal tersebut akan diklasifikasikan sesuai dengan desain pengukuran. Akhirnya akan diperoleh data tentang kompeten atau tidaknya penggunaan metode terhadap materi pembelajaran. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel berikut ini: Tabel 4.7 Tingkat Kompetensi Guru dalam Penggunaan Metode
No 1 2 3 4
Nama Guru X1 X2 X3 X4 Jumlah
Ciri-Ciri yang Muncul A B C D - - - 1 1 1 1 1 1 1 1 - 1 1
Skala Nilai 1 4 5 4 14
Kategori Tidak Kompeten Kompeten Kompeten Kompeten
Keterangan: A = Metode yang digunakan sesuai dengan bahan pelajaran B = Metode yang digunakan sesuai dengan tujuan C = Metode yang digunakan sesuai dengan tingkat kematangan siswa D = Metode yang digunakan bervariasi
61
Tabel 4.8 Distribusi Frekuensi Kompetensi Penggunaan Metode Guru Matematika No 1 2 3 4
Kategori Kompeten Cukup Kompeten Kurang Kompeten Tidak Kompeten jumlah
Frekuensi 3 1 4
Prosentasi 75% 25% 100%
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa guru yang kompeten dalam hal penggunaan metode ada 3 orang (75%). d. Melakukan Interaksi Belajar Mengajar Kemampuan guru dalam melakukan interaksi belajar mengajar dapat dilihat dari proses belajar mengajar yang dilaksanakan. Dalam melakukan interaksi belajar mengajar ada 4 hal penting yang harus di perhatikan dan dilakukan oleh guru. Data yang diperoleh dari keempat hal tersebut akan diklasifikasikan sesuai dengan desain pengukuran. Akhirnya akan diperoleh data tentang kompeten atau tidaknya interaksi belajar mengajar. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel berikut ini:
62
Tabel 4.9 Tingkat Kompetensi Guru dalam Melakukan Interaksi Belajar Mengajar
No 1 2 3 4
Nama Guru X1 X2 X3 X4 Jumlah
Ciri-Ciri yang Muncul A B C D 1 - - - 1 - 1 1 1 1 1 1 1 - -
Skala Nilai 2 3 5 3 12
Kategori Kurang Kompeten Cukup Kompeten Kompeten Cukup Kompeten
Keterangan: A = Berbicara dengan sopan kepada siswa B = Mendorong terjadinya tukar pendapat antar siswa C = Membuat aturan yang telah disepakati bersama D = Menunjukkan sikap adil kepada siswa Tabel 4.10 Distribusi Frekuensi Kompetensi Melakukan Interaksi Belajar Mengajar Guru Matematika No 1 2 3 4
Kategori Kompeten Cukup Kompeten Kurang Kompeten Tidak Kompeten jumlah
Frekuensi 1 2 1 4
Prosentasi 25% 50% 25% 100%
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa guru yang cukup kompeten ada 2 orang (50%) termasuk kategori cukup. e. Melaksanakan Evaluasi Kompetensi yang harus dimiliki oleh guru dalam hal melaksanakan evaluasi dari kegiatan belajar ini terbagi dua, yaitu:
63
1) Melaksanakan Penilaian Selama Kegiatan Belajar Mengajar Berlangsung. Dalam melaksanakan penilaian selama kegiatan belajar mengajar berlangsung ada 4 hal penting yang harus diperhatikan dan dilakukan oleh guru. Data yang diperoleh dari keempat hal tersebut akan diklasifikasikan sesuai dengan desain pengukuran. Akhirnya akan diperoleh data tentang kompeten atau tidaknya pelaksanaan penilaian selama kegiatan belajar mengajar berlangsung. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel berikut ini: Tabel 4.11 Tingkat Kompetensi Guru dalam Melakukan Penilaian Selama Kegiatan Belajar mengajar berlangsung
No 1 2 3 4
Nama Guru X1 X2 X3 X4 Jumlah
Ciri-Ciri yang Muncul A B C D 1 1 - 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 - -
Skala Nilai 4 5 4 3 16
Kategori Kompeten Kompeten Kompeten Cukup Kompeten
Keterangan: A = Mengajukan pertanyaan/tugas selama kegiatan berlangsung B = Pertanyaan/tugas yang diberikan tepat untuk menguji siswa terhadap topik yang dibahas C = Jawaban/tugas yang dikerjakan siswa diberikan balikan langsung, baik oleh guru maupun melalui tanggapan siswa D = Perbaikan didiskusikan bersama
64
Tabel 4.12 Distribusi Frekuensi Kompetensi Melakukan Penilaian Selama Kegiatan Belajar mengajar berlangsung Guru Matematika No 1 2 3 4
Kategori Kompeten Cukup Kompeten Kurang Kompeten Tidak Kompeten jumlah
Frekuensi 3 1 4
Prosentasi 75% 25% 100%
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa guru yang kompeten dalam hal melakukan penilaian selama kegiatan belajar mengajar berlangsung ada 3 orang (75%), dengan demikian termasuk pada kategori baik. 2) Melaksanakan Penilaian pada Akhir Pelajaran. Dalam melaksanakan penilaian pada akhir pelajaran ada 4 hal penting yang harus di perhatikan dan dilakukan oleh guru. Data yang diperoleh dari keempat hal tersebut akan diklasifikasikan sesuai dengan desain pengukuran. Akhirnya akan diperoleh data tentang kompeten atau tidaknya pelaksanaan penilaian pada akhir pelajaran terhadap materi pembelajaran. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel berikut ini:
65
Tabel 4.13 Tingkat Kompetensi Guru dalam Melaksanakan Penilaian pada Akhir Pelajaran
No 1 2 3 4
Nama Guru X1 X2 X3 X4 Jumlah
Ciri-Ciri yang Muncul A B C D 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 -
Skala Nilai 4 4 5 4 17
Kategori Kompeten Kompeten Kompeten Kompeten
Keterangan: A = Jenis penilaian sesuai dengan kegiatan belajar yang diberikan B = Jenis penilaian sesuai dengan tujuan C = Jenis penilaian sesuai dengan bahan pelajaran maupun melalui tanggapan siswa D = Hasilnya ditafsirkan Tabel 4.14 Distribusi Frekuensi Kompetensi Melaksanakan Penilaian pada Akhir Pelajaran Guru Matematika No 1 2 3 4
Kategori Kompeten Cukup Kompeten Kurang Kompeten Tidak Kompeten jumlah
Frekuensi 4 4
Prosentasi 100% 100%
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa guru yang kompeten dalam hal melaksanakan penilaian pada akhir pelajaran ada 4 orang (100%), dengan demikian termasuk pada kategori baik sekali.
66
2. Deskripsi tentang Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kompetensi Guru dalam Proses Pembelajaran Matematika pada Madrasah Ibtidaiyah (MI) Nurul Islam a. Latar Belakang Pendidikan Dari hasil wawancara dan dokumentasi yang penulis lakukan terhadap keempat guru matematika dilihat dari tinggi rendahnya jenjang pendidikan yang dimiliki oleh guru mata pelajaran matematika dapat diketahui bahwa hanya satu orang guru saja yang memiliki latar belakang S1 matematika dan satu orang berlatar belakang S1 PGSD sedangkan dua orang guru lainnya berlatar belakang pendidikan agama. Dari para guru matematika di MI Nurul Islam dapat diperoleh data bahwa ibu Muhsinah adalah seorang guru yang berlatar belakang D2 PAI dari IAIN Antasari Banjarmasin tahun 1994. Sedangkan bapak Yusuf Rahmadi adalah seorang guru yang berlatar belakang S1 PAI dari IAIN Antasari Banjarmasin tahun 1999. Dari ibu Mimi Haryanti dapat diperoleh data bahwa beliau adalah seorang guru yang berlatar belakang PGSD UNLAM tahun 2008. Sedangkan dari ibu Elly Hamriah dapat diperoleh data bahwa beliau adalah seorang guru yang berlatar belakang S1 Matematika IAIN Antasari Banjarmasin tahun 2009. b. Pengalaman Mengajar Pengalaman mengajar juga merupakan salah satu faktor yang dapat mempengaruhi pelaksanaan pengajaran matematika, pengalaman mengajar di sini dilihat dari lama tidaknya masa mengajar yang telah dijalani.
67
Dari hasil wawancara dan dokumentasi yang penulis lakukan terhadap keempat orang guru matematika bahwa ibu Muhsinah mulai mengajar sejak tahun 1991, sedangkan untuk mengajar matematika kurang lebih baru 1 bulan dan berstatus sebagai guru kelas II, yang mana sebelumnya beliau hanya mengajar mata pelajaran agama. Beliau merupakan guru tetap di Madrasah Ibtidaiyah Nurul Islam. Adapun bapak Yusuf Rahmadi mulai mengajar sejak tahun 2006, sama seperti ibu Muhsinah beliau baru kurang lebih baru 1 bulan mengajar matematika di kelas III, yang mana sebelumnya beliau hanya mengajar mata pelajaran agama. Beliau merupakan guru tidak tetap di Madrasah Ibtidaiyah Nurul Islam. Ibu Mimi Haryanti mulai mengajar sejak tahun 2005 dan berstatus sebagai guru kelas I. Beliau merupakan guru honorer di Madrasah Ibtidaiyah Nurul Islam. Sedangkan ibu Elly Hamriah mulai mengajar sejak tahun 2009, mata pelajaran yang beliau ajarkan adalah mata pelajaran matematika dan mata pelajaran IPA pada kelas IV, V, dan VI. Beliau merupakan guru honorer di Madrasah Ibtidaiyah Nurul Islam. c. Sarana dan Prasarana Sarana dan prasarana merupakan salah satu faktor yang dapat mempengaruhi pelaksanaan pengajaran matematika, sarana dan prasarana mengajar di sini dilihat dari media dan metode yang digunakan guru saat pelaksanaan pengajaran. Dari hasil penelitian yang penulis lakukan terhadap keempat orang guru matematika bahwa ibu Muhsinah mengajar hanya menggunakan media papan tulis dan kapur tulis sedangkan metode yang lebih sering digunakan hanya metode latihan dan ceramah.
68
Adapun bapak Yusuf Rahmadi mengajar dengan menggunakan media papan tulis, kapur tulis dan penggaris sedangkan metode yang beliau gunakan adalah demonstrasi, latihan, ceramah, serta tanya jawab. Adapun ibu Mimi Haryanti mengajar dengan menggunakan media papan tulis, kapur tulis, alat demonstrasi yang beliau sediakan sendiri seperti membuat beberapa buah benda yang berbentuk bangun datar dari sebuah kertas buku/kertas karton sedangkan metode yang digunakan demonstrasi, tanya jawab, serta latihan. Adapun ibu Elly Hamriah mengajar dengan menggunakan media papan tulis, kapur tulis, alat demonstrasi yang beliau sediakan sendiri seperti membuat beberapa buah benda yang berbentuk bangun ruang dari sebuah kertas karton sedangkan metode yang digunakan demonstrasi, tanya jawab, serta latihan. d. Pelatihan dan Penataran Guru Dari hasil wawancara yang penulis lakukan dengan guru matematika di Madrasah Ibtidaiyah dilihat dari pernah tidaknya mengikuti kegiatan pelatihan dan penataran atau seminar yang berkaitan dengan profesi keguruan. Ibu Muhsinah pernah mengikuti seminar beberapa kali. Seminar tersebut adalah seminar bahasa arab dan seminar tentang profesi keguruan agama sedangkan untuk seminar tentang profesi keguruan di bidang matematika belum pernah beliau ikuti. Dari bapak Yusuf Rahmadi sama halnya seperti ibu Muhsinah. Beliau pernah mengikuti beberapa seminar akan tetapi seminar untuk profesi keguruan di bidang matematika belum pernah beliau ikuti.
69
Ibu Mimi Haryanti pernah mengikuti beberapa seminar di antaranya adalah seminar yang berhubungan dengan profesi keguruan sekolah dasar sedangkan seminar untuk profesi keguruan di bidang matematika belum pernah beliau ikuti. Sedangkan ibu Elly Hamriah pernah mengikuti seminar berkaitan dengan profesi keguruan matematika saat berada di dalam lingkungan kampus (saat masih kuliah) sedangkan seminar untuk profesi keguruan di bidang matematika yang ada di luar lingkungan kampus belum pernah beliau ikuti. C. Analisis Data Setelah disajikannya data yang berkenaan dengan kompetensi guru dalam proses pembelajaran matematika di Madrasah Ibtidaiyah Nurul Islam, langkah selanjutnya adalah akan dilakukan penganalisisan data tersebut sehingga pada akhirnya data tersebut memberikan gambaran terhadap apa yang diinginkan dalam penelitian ini. Penganalisisan data ini akan disesuaikan dengan rumusan masalah yang telah ditetapkan, yaitu bagaimana kompetensi guru dalam proses pembelajaran dan faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi kompetensi guru dalam proses pembelajaran matematika pada Madrasah Ibtidaiyah (MI) Nurul Islam Km. 5 Banjarmasin. 1. Deskripsi tentang Kompetensi Guru dalam Proses Pembelajaran Matematika pada Madrasah Ibtidaiyah (MI) Nurul Islam Guru yang memiliki kompetensi dapat dikatakan sebagai guru yang profesional, yang menjadikan profesi keguruan sebagai bidang tugasnya dan sesuai
70
dengan keahlian yang dimiliki. Dalam hal ini yang perlu diperhatikan oleh guru agar memiliki kompetensi seperti yang dimaksudkan diatas. Terangkum dalam beberapa bagian yaitu penguasaan bahan, penggunaan media, penggunaan metode, melakukan interaksi belajar mengajar, serta melakukan evaluasi yaitu selama kegiatan belajar mengajar berlangsung dan pada akhir pelajaran. Kalau kelima hal tersebut dilaksanakan dapat dipastikan guru tersebut memiliki kompetensi sebagai guru yang professional. Untuk lebih terperinci akan dianalisis satu persatu data tersebut, agar demikian dapat diketahui sampai sejauh mana kompetensi guru dalam proses pembelajaran matematika. a. Penguasaan Bahan Penguasaan bahan ini ada 4 hal yang harus dikuasai oleh seorang guru, yaitu bahan yang disampaikan benar, tidak ada yang menyimpang; penyampaian lancar, tidak tersendat-sendat; penyampaian sistematis; dan bahasanya jelas, benar, dan mudah dipahami oleh siswa. Oleh karena itu, sudah selayaknya sebagai seorang guru yang ingin memiliki kompetensi yang baik harus memiliki keempat hal tersebut. Apabila keempat hal tersebut diperhatikan dan dilaksanakan dengan tepat, maka hasil yang didapat adalah guru mampu memberikan materi kepada siswanya karena memiliki penguasaan terhadap apa yang diberikannya. Adapun kompetensi guru dalam hal penguasaan bahan dapat dilihat pada tabel 4.3, dalam tabel tersebut tergambar bahwa guru yang berkompeten ada 3 orang (75%
71
kategori baik), sedangkan yang kurang berkompeten ada 1 orang (25% kategori kurang). Dengan demikian dapat diketahui bahwa guru yang kompeten dalam hal penguasaan bahan ada pada kategori baik. b. Penggunaan Media Dalam hal penggunaan media ini ada 4 hal yang harus dikuasai oleh seorang guru, yaitu cara penggunaannya tepat; membantu pemahaman; sesuai tujuan; dan jenisnya bervariasi. Penggunaan media dalam proses belajar dapat merangsang pikiran, perasaan, dan kemajuan siswa sehingga pemahaman siswa terhadap sesuatu yang agak rumit dan sulit, dapat dengan mudah dipahami oleh siswa. Adapun kompetensi guru dalam hal penggunaan media dapat dilihat pada tabel 4.4, dalam tabel tersebut tergambar bahwa guru yang berkompeten ada 3 orang (75% kategori baik), sedangkan yang tidak berkompeten ada 1 orang (25% kategori kurang). Dengan demikian dapat diketahui bahwa guru yang kompeten dalam hal penggunaan media ada pada kategori baik. c. Penggunaan Metode Dalam hal penggunaan metode ini ada 4 hal yang harus dikuasai oleh seorang guru, yaitu metode yang digunakan sesuai dengan bahan pelajaran; metode yang digunakan sesuai dengan tujuan; metode yang digunakan sesuai dengan tingkat kematangan siswa; dan metode yang digunakan bervariasi.
72
Penggunaan metode yang tepat akan mampu menumbuhkan minat dan motivasi siswa untuk belajar. Oleh karena itu, usahakan agar penggunaan metode disesuaikan dengan hal-hal yang semudah mungkin kepada siswa dan berusaha menjadikan materi yang diberikan menjadi menyenangkan dan menarik minat belajar siswa. Adapun kompetensi guru dalam hal menggunakan metode dapat dilihat pada tabel 4.5, dalam tabel tersebut tergambar bahwa guru yang berkompeten ada 3 orang (75% kategori baik), sedangkan yang tidak berkompeten ada 1 orang (25% kategori kurang). Dengan demikian dapat diketahui bahwa guru yang kompeten dalam hal penggunaan metode ada pada kategori baik. d. Melakukan Interaksi Belajar Mengajar Dalam hal melakukan interaksi belajar mengajar ini ada 4 hal yang harus dikuasai oleh seorang guru, yaitu berbicara sopan kepada siswa; mendorong terjadinya tukar pendapat antar siswa; membuat aturan yang telah disepakati bersama; dan menunjukkan sikap adil. Melakukan interaksi belajar mengajar merupakan bagian yang sangat peting dari semua kompetensi seorang guru yang profesional. Walaupun seorang guru telah menguasai bahan pengajaran, memilih media dan metode yang tepat namun apabila dalam pelaksanaannya tidak baik maka tujuan yang diinginkan tidak akan tercapai. Adapun kompetensi guru dalam hal interaksi belajar mengajar dapat dilihat pada tabel 4.6, dalam tabel tersebut tergambar bahwa guru yang berkompeten ada 1
73
orang (25% kategori kurang), sedangkan yang cukup berkompeten ada 2 orang (50% kategori cukup), dan yang kurang kompeten ada 1 orang (25% kategori kurang). Dengan demikian dapat diketahui bahwa guru yang kompeten dalam hal melakukan interaksi belajar mengajar ada pada kategori cukup. e. Melaksanakan Evaluasi Kompetensi guru dalan hal melaksanakan evaluasi dari kegiatan belajar mengajar ini terbagi dua, yaitu: 1) Melaksanakan Penilaian Selama Kegiatan Belajar Mengajar Berlangsung Dalam hal penilaian selama kegiatan belajar mengajar berlangsung ini ada 4 hal yang harus dikuasai oleh seorang guru, yaitu mengajukan pertanyaan/tugas selama kegiatan berlangsung; pertanyaan/tugas yang diberikan tepat untuk menguji siswa terhadap topik yang dibahas; jawaban/tugas yang dikerjakan siswa diberikan balikan langsung, baik oleh guru maupun oleh tanggapan siswa; dan perbaikan didiskusikan bersama. Adapun kompetensi guru dalam hal penilaian selama kegiatan belajar mengajar berlangsung dapat dilihat pada tabel 4.7, dalam tabel tersebut tergambar bahwa guru yang berkompeten ada 3 orang (75% kategori baik), sedangkan yang cukup berkompeten ada 1 orang (25% kategori kurang). Dengan demikian dapat diketahui bahwa guru yang kompeten dalam hal penilaian selama kegiatan belajar mengajar berlangsung ada pada kategori baik.
74
2) Melaksanakan Penilaian pada Akhir Pelajaran Dalam hal penilaian pada akhir pelajaran ini ada 4 hal yang harus dikuasai oleh seorang guru, yaitu jenis penilaian sesuai dengan kegiatan belajar yang diberikan; jenis penilaian sesuai dengan tujuan; jenis penilaian sesuai dengan bahan pelajaran maupun melalui tanggapan siswa; dan hasilnya ditafsirkan. Adapun kompetensi guru dalam hal penilaian pada akhir pelajaran dapat dilihat pada tabel 4.8, dalam tabel tersebut tergambar bahwa guru yang kompeten ada 4 orang (100% kategori baik sekali). Dengan demikian dapat diketahui bahwa guru yang kompeten dalam hal penilaian pada akhir pelajaran ada pada kategori baik sekali. 2. Deskripsi tentang Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kompetensi Guru dalam Proses Pembelajaran Matematika pada Madrasah Ibtidaiyah (MI) Nurul Islam a. Latar Belakang Pendidikan Dari hasil wawancara dan dokumentasi yang penulis lakukan terhadap keempat guru matematika dilihat dari segi tinggi rendahnya jenjang pendidikan yang dimiliki oleh guru mata pelajaran matematika dapat diketahui bahwa hanya satu orang guru saja yang memiliki latar belakang S1 matematika dan tiga orang guru lainnya bukan alumnus pendidikan matematika. Memperhatikan dari data tersebut, dapat disimpulkan bahwa latar belakang pendidikan guru matematika kurang mendukung, hal ini bisa dilihat dari kurangnya penguasaan bahan untuk mata pelajaran matematika dari guru yang bukan alumni
75
pendidikan matematika, kemudian dari segi pemilihan dan penggunaan media serta metode yang digunakan kurang sesuai dengan materi matematika yang diajarkan. Akan tetapi pembelajaran matematika tetap dilaksanakan di tengah keterbatasan guru dalam hal penguasaan bahan, penggunaan media dan metode tersebut. Tidak menutup kemungkinan guru yang bukan alumnus pendidikan matematika tidak mampu mengajar dan memberikan pengetahuan matematika kepada peserta didik dengan baik, karena adanya usaha untuk terus mengembangkan kemampuannya melalui pengalaman yang diperoleh. b. Pengalaman Mengajar Pengalaman mengajar juga merupakan salah satu faktor yang dapat mempengaruhi pelaksanaan pengajaran matematika. Pengalaman mengajar di sini dilihat dari lama tidaknya masa mengajar yang telah dijalani. Berdasarkan data-data yang telah disajikan dapat diketahui bahwa pengalaman mengajar dari keempat orang guru matematika kurang mendukung hal ini bisa dilihat dari kurang efektifnya dalam menyampaikan materi pelajaran matematika kepada peserta didik. Terutama dua orang guru yang baru pertama kali mengajar matematika, karena sebelumnya beliau berdua adalah guru yang mengajar di bidang agama. Guru yang berpengalaman dalam mengajar akan terasa berbeda dibandingkan dengan guru yang pengalamannya sedikit. Jelaslah bahwa pengalaman mengajar akan dapat memberikan pengaruh positif dan meningkatkan kompetensi khususnya kompetensi guru matematika. Guru yang berkompeten dan berpengalaman akan dapat
76
memudahkan dalam melaksanakan perannya dalam membimbing peserta didiknya. Selain itu pula, perlu diperhatikan juga bahwa ia memiliki kemampuan dan kelemahan dalam mengajar, hal ini akan terbuki dari pengalaman yang diperolehnya. c. Sarana dan Prasarana Sarana dan prasarana merupakan alat-alat yang menunjang berhasil tidaknya pengajaran. Dengan tersedianya sarana dan prasarana yang lengkap dan sesuai dengan materi yang diajarkan maka akan memudahkan jalannya proses belajar mengajar. Berdasarkan hasil penelitian yang telah disajikan dapat diketahui bahwa sarana dan prasarana yang dimiliki sekolah belum lengkap. Sehingga sarana dan prasarana yang tersedia pada Madrasah Ibtidaiyah Nurul Islam masih dikategorikan kurang baik. Hal ini dikarenakan guru hanya menggunakan papan tulis, kapur tulis, penggaris serta alat demonstrasi yang disediakan sendiri. Seharusnya madrasah akan dikatakan memiliki sarana dan prasarana yang bagus apabila sudah memiliki peralatan modern seperti proyektor, alat-alat peraga berupa bentuk-bentuk bangun datar, bangun ruang, dan lain-lain. yang bisa dipergunakan oleh guru dalam melaksanakan proses pembelajaran. Dan di Madrasah Ibtidaiyah Nurul Islam guruguru mata pelajaran matematika tidak ada yang menggunakan proyektor, bangun datar, bangun ruang, pada saat melaksanakan proses pembelajaran matematika. Hal ini dikarenakan Madrasah Ibtidaiyah Nurul Islam tidak memiliki sarana dan prasarana seperti proyektor, alat-alat peraga seperti bangun datar dan bangun ruang. Untuk itu perlu kiranya Madrasah Ibtidaiyah Nurul Islam melakukan upaya-upaya pengadaan
77
sarana dan prasarana tersebut, agar proses pembelajaran matematika bisa berlangsung dengan lebih baik lagi dan lebih berhasil guna. d. Pelatihan dan Penataran Guru Berdasarkan data-data yang telah disajikan dapat diketahui bahwa keempat guru mata pelajaran matematika pada Madrasah Ibtidaiyah Nurul Islam dilihat dari pernah tidaknya mengikuti kegiatan pelatihan dan penataran/seminar guru yang berkaitan dengan profesi keguruan dapat dikategorikan kurang. Dengan demikian kompetensi guru-guru matematika tersebut perlu dibina dan ditingkatkan lagi ke arah yang lebih profesional dengan mengikutsertakan mereka ke dalam seminar-seminar atau
penataran-penataran
yang
berkaitan
dengan
kompetensi
guru
dalam
pembelajaran matematika, dengan tujuan untuk mengembangkan pengetahuan dan wawasan profesi mereka sebagai seorang guru matematika serta meningkatkan kualitas keguruan mereka.