BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA 4.1
Penyajian Data
4.1.1
Sejarah Singkat CV. Surya Ajeng Perkasa Gresik Perusahaan ini adalah perusahaan yang bergerak di bidang property,
khususnya rangka atap Galvalum. Awal berdirinya perusahaan ini adalah ketika anak dari pemilik CV. Surya Ajeng Perkasa ini lulus S1 teknik sipil, perusahaan ini berdiri pada tahun 2009 dan yang mengelola adalah anaknya yang bernama Bpk. Handoko Awal mula berdirinya CV. SAP cuma melayani pemasangan rangka atap Galvalum saja, akan tetapi sekaran perusahaan ini sudah mulai berkembang tidak hanya rangka atap tapi menjual bahan-bahan matrial galvalum seperti canal-C, rang, metal stad untuk dinding partisi, howllow untuk rangga plafon dan masih banyak bahan-bahan pendukung lainya yang sekarang dijual di CV. Surya Ajeng Perkasa Gresik. Di samping menjual produk galvalum di sana juga melayani jasa pemasanganya, jadi setiap konsumen yang membeli produk di tempat ini tidak perlu lagi nyewa tukang untuk memasang karena perusahaan ini dapat memberikan pelayanan sampai produk yang di pesan jadi. Menurut informasi yang saya peroleh dari salah satu konsumenya mengatakan bahwa “kalau membeli di sini tidak usah repot-repot semua tinggal terima jadi, untuk pembayaranya juga mudah kalo sudah jadi baru kita bayar”.
54
55
Perusahaan ini tidak hanya menjual barangnya ke orang-orang tetapi mempunyai banyak kejasama dengan kontraktor-kontraktor besar di perumahan elit seperti Citraland. CV. Surya Ajeng Perkasa mempunyai 32 karyawan dengan job yang berbeda-beda. Ada yang sebagai admin, stok barang, pengawas lapangan, dan juga tukang. 4.1.2
Poduk Dan Layanan Di CV. SAP mempunyai beberapa pilihan produk yang tersedia di sana, di
antara produk galvalum disana juga menjual bahan-bahan penundukung untuk galvalum. Berikut adalah jenis jenis produk yang di jual di CV. Surya Ajeng Perkasa: Tabel 4.1 RANGKA PLAFON No ITEM 1 Hollow 40x40x0.4-ZAC 2 Hollow 20x40x0.4-ZAC 3 Hollow 40x40x0.6-ZAC 4 Hollow 20x40x0.6-ZAC 5 Hollow 40x40x0.35-ZAC 6 Hollow 20x40x0.35-ZAC 7 Hollow 40x40x0.30-ZAC 8 Hollow 20x40x0.30-ZAC 9 Hollow XP 15x35x0.30-ZAC 10 Hollow Dakota 17x37x0.30-ZAC 11 Mini Furring 0.35mm-ZAC 12 Siku Pinggir Plafon 20x20x0.30-ZAC 13 Main Runner 0,4 mm 14 Hollow Dakota 34x36x0.30-ZAC 15 Hollow XP 33x35x0.30-ZAC Sumber: CV. Surya Ajeng Perkasa
UKURAN 4M 4M 4M 4M 4M 4M 4M 4M 4M 4M 4M 20x20-3M 45x19-4M 4M 4M
56
Tabel 4.2 RANGKA ATAP NO.
TIPE
1
Reng 28 x 17 x 0.45 mm – 6 M – ZAC
2
Reng 32 x 18 x 0.45 mm – 6 M – ZAC
3
C – Truss 76 x 36 x 0.55 mm – 6 M – ZAC
4
C – Truss 76 x 36 x 0.65 mm – 6 M – ZAC
5
C – Truss 76 x 36 x 0.75 mm – 6 M – ZAC
6
C – Truss 76 x 36 x 1.00 mm – 6 M – ZAC
Sumber: CV. Surya Ajeng Perkasa
Tabel 4.3 RANGKA PARTISI NO.
TIPE
1
Metal Stud 51 x 36 x 0.45 mm – 3 M – ZAC
2
Metal Runner 51 x 25 x 0.45 mm – 3 M – ZAC
3
Metal Stud 76 x 36 x 0.45 mm – 3 M – ZAC
4
Metal Runner 76 x 25 x 0.45 mm – 3 M – ZAC
Sumber: CV. Surya Ajeng Perkasa Disamping itu CV. SAP juga menyediakan berbagai macam bahan pendukung seperti baut, scrop, drellig, dan bahan pendukung lainya. Di CV. SAP juga memberikan jasa atau layanan untuk mengerjakan produk tersebut sampai jadi.
57
Layanan yang di berikan yaitu: a. Pengiriman barang hingga ketempat tujuan b. Pemasangan sesuai pesanan c. Konsumen juga diberi jaminan bila mengalami kerusakan atau kesalahan pemasangan. 4.1.3
Karakteristik Responden Dalam penelitian ini mengambil 50 responden yang dijadikan sampel.
Berikut ini penyajian hasil mengenai karakteristik responden. 4.1.3.1 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin Perbedaan kondisi individu seperti jenis kelamin seringkali dapat memberikan perbedaan keputusan seseorang terhadap suatu produk. Hal ini dilakukan untuk mengetahui kelompok jenis kelamin yang lebih potensial dalam keputusan pembelian. Berdasarkan hasil penelitian, diperoleh gambaran tentang jenis kelamin dari responden yang dapat dilihat pada grafik 4.1 Grafik 4.1
KARAKTERISTIK RESPONDEN BERDASARKAN JENIS KELAMIN 100.00% 80.00% 60.00% 40.00% 20.00% 0.00% Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin
Sumber : Data Hasil Kuesioner
Laki - Laki
Perempuan
94.00%
6.00%
58
Berdasarkan grafik 4.1, dapat dilihat bahwa sebagian besar responden adalah laki-laki sebesar 94% atau 47 orang, sedangkan responden perempuan sebesar 6% atau 3 orang. Dapat disimpulkan bahwa jumlah responden konsumen Galvalum yang ada di CV. Surya Ajeng Perkasa Gresik sebagian besar adalah lakilaki, karena konsumsi produk Galvalum cenderung di lakukan oleh laki-laki. 4.1.3.2 Karakteristik Responden Berdasarkan Usia Berdasarkan hasil penelitian, diperoleh gambaran tentang usia dari responden yang dapat dilihat pada grafik 4.2. Grafik 4.2
KARAKTERISTIK RESPONDEN BERDASARKAN USIA 60.00% 50.00% 40.00% 30.00% 20.00% 10.00% 0.00% Karakteristik Responden Berdasarkan Usia
20 - 30 tahun
31 - 40 tahun
41 - 50 tahun
>50 tahun
56.00%
22.00%
10.00%
12.00%
Sumber : Data Hasil Kuesioner Berdasarkan grafik 4.2, dapat dilihat bahwa sebagian besar responden yaitu sebesar 56 % atau 28 orang berusia antara 20 sampai 30 tahun, kemudian disusul responden sebesar , 22 % atau 11 orang berusia 31 sampai 40 tahun, dan sebesar
59
12% atau 6 orang responden berusia diatas 50 tahun, sedangkan yang berusia 41 sampai 50 tahun hanya 10% atau 5 orang responden. Dapat disimpulkan bahwa konsumen Galvalum di CV. Surya Ajeng Perkasa Gresik adalah konsumen yang berusia 20-30 tahun, karena diusia itulah sesorang dalam frase dewasa dan akan memulai membentuk rumah tangga baru dengan membuat rumah, sehingga konsumen Galvalum rata-rata berusia produktif. 4.1.3.3 Karakteristik Responden Berdasarkan Profesi Berdasarkan hasil penelitian, diperoleh gambaran tentang profesi dari pengguna produk Galvalum di CV. Surya Ajeng Perkasa yang dapat dilihat pada grafik 4.3. Grafik 4.3
60.00%
KARAKTERISTIK RESPONDEN BERDASARKAN PROFESI 48.00%
50.00% 40.00%
30.00% 30.00% 16.00%
20.00% 10.00%
8.00%
0.00% Pegawai Negri
Wirasasta
Pegawai Swata
lain-lain
Karakteristik Responden Berdasarkan Profesi
Sumber : Data Hasil Kuesioner Berdasarkan grafik 4.3, dapat dilihat bahwa sebagian besar responden berprofesi sebagai wirasuwasta sebesar 48 % atau 23 orang. Kemudian disusul responden yang berprofesi sebagai pegawai swasta sebesar 30 % atau 15 orang,
60
responden yang berprofesi lain-lain sebesar 16 % atau 8 orang, dan sisanya yaitu berprofesi sebagai pegawai negri sebesar 8 % atau 4 orang. Maka dapat disimpulkan konsumen Galvalum di CV. Surya Ajeng Perkasa Gresik adalah yang berprofesi sebagai wirausahawan dikarnakan pekerjaan sebagai wirausaha itu mempunyai penghasilan yang lebih banyak sehingga mereka mampu mengeluarkan uang banyak untuk membeli Galvalum. 4.1.3.4 Karakteristik Responden Berdasarkan Rata-Rata Pendapatan Per Bulan Berdasarkan hasil penelitian, diperoleh gambaran tentang pendapatan perbulan dari responden yang dapat dilihat pada grafik 4.4. Grafik 4.4
45.00% 40.00%
KARAKTERISTIK RESPONDEN BERDASARKAN RATA -RATA PENDAPATAN PER BULAN 40.00%
40.00%
35.00% 30.00% 25.00%
20.00%
20.00% 15.00% 10.00% 5.00% 0.00% < Rp 2.000.000
Rp 2.000.000 - Rp 4.000.000
> Rp 4.000.000
Karakteristik Responden Berdasarkan Rata-Rata Pendapatan Per Bulan
Sumber : Data Hasil Kuesioner
61
Berdasarkan grafik 4.4, dapat dilihat bahwa pendapatan responden adalah sebesar 40 % atau 20 orang yang berpendapatan dibawah Rp. 2.000.000, dan yang berpendapatan antara Rp. 2.000.000 sampai Rp 4.000.000 sebesar 40 % atau 20 orang responden, sedangkan sisanya sebanyak 20 % atau 10 orang yang merpendapatan lebih dari Rp. 4.000.000. Jadi kebanyakan konsumen di CV. Surya Ajeng Perkasa Gresikk adalah yang berpenghasilan antara Rp. 2.000.000 sampai Rp. 4.000.000 ini dikarenakan kebanyakan responden menutupi penghasilan mereka dan terutama responden yang berprofesi sebagai wirausaha memilih jawaban yang berpenghasilan normal. 4.1.4
Deskriptif Variabel Deskriptif variabel menggambarkan skor jawaban dari responden atas
indikator-indikator variabel bebas dan terikat yang diteliti, yaitu mengenai variabel kelompok referensi, kualitas produk, kualitas layanan dan keputusan pembelian. Variabel-variabel tersebut dijabarkan dalam beberapa indikator yang diukur dengan dengan skor 1 sampai 4. Adapun skor setiap pertanyaan yang ditentukan adalah sebagai berikut : A. Apabila responden menjawab SANGAT SETUJU diberi skor 4 B. Apabila responden menjawab SETUJU diberi skor 3 C. Apabila responden menjawab TIDAK SETUJU diberi skor 2 D. Apabila responden menjawab SANGAT TIDAK SETUJU diberi skor 1 Jumlah angket yang telah disebar sebanyak 50 angket (kuesioner) untuk 100 orang responden (n=50) yang terdiri dari 17 pernyataan sebelum menganalisis
62
antara variabel kelompok referensi, kualitas produk, kuaitas layanan, dan keputusan pembelian. Berikut adalah tabel hasil jawaban responden setiap variabel. 4.1.4.1 Variabel Kelompok Referensi (X1) Berdasarkan pengolahan data dengan bantuan program SPSS versi 22 dan kuesioner yang telah disebar kepada responden maka hasil tanggapan pada variabel X1 pada tabel 4.4 berikut ini Tabel 4.4 Hasil tanggapan respponden terhadap Variabel Kelompok Referensi (X1) Sangat Tidak Tidak Setuju
Setuju
Sangat Setuju
Setuju
Item
Pernyataan jumlah Persen Jumlah persen jumlah persen jumlah Persen (%)
(%)
(%)
(%)
X1.1
-
-
-
-
6
12
44
88
X1.2
-
-
-
-
9
18
41
82
X1.3
-
-
-
-
8
16
42
84
X1.4
-
-
6
12
12
24
32
64
Sumber : lampiran data output Berdasarkan data pada tabel 4.4 bahwa sejumlah 44 orang dengan presentase 88 % menjawab sangat setuju kalau mendapat referensi dari keluarga untuk membeli Galvalum di CV. Surya Ajeng Perkasa dan ada 12% atau 6 responden yang menjawab tidak setuju kalau mendapat referensi dari tetangga.
63
4.1.4.2 Variabel Kualitas Produk (X2) Berdasarkan pengolahan data dengan bantuan program SPSS versi 22 dan kuesioner yang telah disebar kepada responden maka hasil tanggapan pada variabel X2 pada tabel 4.5 berikut ini. Tabel 4.5 Hasil tanggapan responden terhadap Variabel Kualitas Produk (X2) Sangat Tidak Tidak Setuju
Setuju
Sangat Setuju
Setuju
Item
Pernyataan jumlah Persen Jumlah persen jumlah persen jumlah Persen (%)
(%)
(%)
(%)
X2.1
-
-
1
2
16
32
33
66
X2.2
-
-
7
14
7
14
36
72
X2.3
-
-
8
16
9
18
33
66
X2.4
-
-
-
-
10
20
40
80
Sumber : lampiran output Berdasarkan data pada tabel 4.5 bahwa sejumlah 40 orang responden atau 80% menjawab sangat setuju bahwa produk Galvalum di CV. Surya Ajeng Perkasa Gresik memiliku daya tahan yang baik, dan ada 8 orang responden atau 16% yang menjawab tidak setuju kalau produk tersebut memiliku karakteristik yang baik. 4.1.4.3 Variabel Kualitas Layanan (X3) Berdasarkan pengolahan data dengan bantuan program SPSS versi 22 dan kuesioner yang telah disebar kepada responden maka hasil tanggapan pada variabel X3 pada tabel 4.6 berikut ini.
64
Tabel 4.6 Hasil tanggapan responden terhadap Variabel Kualitas Layanan(X3) Sangat Tidak Tidak Setuju
Setuju
Sangat Setuju
Setuju
Item
Pernyataan jumlah Persen Jumlah persen jumlah persen jumlah Persen (%)
(%)
(%)
(%)
X3.1
-
-
1
2
12
24
37
74
X3.2
-
-
-
-
11
22
39
78
X3.3
-
-
-
-
6
12
44
88
X3.4
-
-
-
-
9
18
41
82
Sumber: lampiran output Berdasarkan data pada tabel 4.6 bahwa sejumlah 44 orang dengan presentase 88% yang mengatakan sangat setuju kalau ada jaminan pasca beli dalam jangka waktu tertentu setelah pemasngan da nada 1 orang responden atau 2% yang menjawab tidak setuju kalau hasil pemasanganya kuat dan memuaskan. 4.1.4.4 Variabel Keputusan Pembelian (Y) Berdasarkan pengolahan data dengan bantuan program SPSS versi 22 dan kuesioner yang telah disebar kepada responden maka hasil tanggapan pada variabel Y pada tabel 4.7 berikut ini.
65
Tabel 4.7 Hasil tanggapan respponden terhadap Variabel Keputusan Pembelian (Y) Sangat Tidak Tidak Setuju
Setuju
Sangat Setuju
Setuju
Item
Pernyataan jumlah Persen Jumlah persen jumlah persen jumlah Persen (%)
(%)
(%)
(%)
Y.1
-
-
1
2
10
20
39
78
Y.2
-
-
2
4
10
20
38
76
Y.3
-
-
-
-
12
24
38
76
Y.4
-
-
6
12
15
30
29
58
Y.5
-
-
4
8
12
24
34
68
Sumber : lampiran output Berdasarkan data pada tabel 4.7 bahwa sejumlah 39 orang dengan presentase 78% yang menjawab sangat setuju bahwa kebutuhan akan ranggka atap Galvalum semuanya dapat terpenuhi di CV. SAP hasil ini sesuai dengan pendapat Kotler yang menyatakan proses pembelian dimulai ketika pembeli menyadari akan kebutuhan yang di picu oleh rangsangan internal atau eksternal. Dan jawaban paling banyak kedua yaitu sebesar 76% yang menyatakan bahwa sebelum membeli selalu mengamati, mempertimbangkan dan membandingkan di tempat lain. 4.2 Teknik Keabsahan Data 4.2.1
Uji Validitas Uji validitas dilakukan untuk mengetahui sejauh mana alat pengukur
(kuesioner) layak untuk mengukur apa yang diinginkan. Suatu kuesioner dikatakan
66
valid jika pertanyaan pada kuesioner mampu mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh kuesioner tersebut. Uji validitas digunakan untuk mengetahhui apakah pernyataan-pernyataan yang ada dalam kuesioner layak atau sah untuk digunakan sebagai instrument penelitian. Uji validitas dalam penelitian ini menggunakan bantuan program SPSS versi 22, dengan sampel yang digunakan sebesar 50 responden pada masing-masing indikator di tiap variabelnya. 4.2.1.1 Kelompok Referensi (X1) Jika r hitung > r tabel dan nilai positif, maka pernyataan atau indikator dinyatakan valid (Ghozali, 2013). Pada tampilan output dari variabel kelompok referensi pada tabel 4.8 terlihat bahwa korelasi antar masing-masing indikator terhadap jumlah skor variabel menunjukkan hasil yang signifikan. Jadi dapat disimpulkan bahwa masing-masing indikator pernyataan adalah valid. Untuk membandingkan nilai r hitung dengan r tabel, degree of freedom ( df ) = n-2, dalam ini n adalah jumlah sampel. Jadi df yang digunakan adalah 50-2 = 48 dengan alpha sebesar 5% maka menghasilkan nilai r tabel (uji dua sisi) sebesar 0.2787 dengan ketentuan: Hasil r hitung > r tabel ( 0.2787) = valid Hasil r hitung < r tabel ( 0.2787) = tidak valid Sehingga dapat dipakai dalam pengujian selanjutnya.
67
Tabel 4.8 Hasil Uji Validitas Variabel Kelompok Referensi (X1)
Sumber: lampiran data output 4.2.1.2 Kualitas Produk (X2) Jika r hitung > r tabel dan nilai positif, maka pernyataan atau indikator dinyatakan valid (Ghozali, 2013). Pada tampilan output dari variabel kualitas produk pada tabel 4.9 terlihat bahwa korelasi antar masing-masing indikator terhadap jumlah skor variabel menunjukkan hasil yang signifikan. Jadi dapat disimpulkan bahwa masing-masing indikator pernyataan adalah valid. Untuk membandingkan nilai r hitung dengan r tabel, degree of freedom ( df ) = n-2, dalam ini n adalah jumlah sampel. Jadi df yang digunakan adalah 50-2 = 48 dengan alpha
68
sebesar 5% maka menghasilkan nilai r tabel (uji dua sisi) sebesar 0.2787 dengan ketentuan: Hasil r hitung > r tabel ( 0.2787) = valid Hasil r hitung < r tabel ( 0.2787) = tidak valid Sehingga dapat dipakai dalam pengujian selanjutnya. Tabel 4.9 Hasil Uji Validitas Variabel Kualitas Produk (X2)
Sumber : lampiran data output 4.2.1.3 Kualitas Layanan (X3) Jika r hitung > r tabel dan nilai positif, maka pernyataan atau indikator dinyatakan valid (Ghozali, 2013). Pada tampilan output dari variabel kualitas layanan pada tabel 4.10 terlihat bahwa korelasi antar masing-masing indikator terhadap jumlah skor variabel menunjukkan hasil yang signifikan. Jadi dapat disimpulkan bahwa masing-masing indikator pernyataan adalah valid. Untuk
69
membandingkan nilai r hitung dengan r tabel, degree of freedom ( df ) = n-2, dalam ini n adalah jumlah sampel. Jadi df yang digunakan adalah 50-2 = 48 dengan alpha sebesar 5% maka menghasilkan nilai r tabel (uji dua sisi) sebesar 0.2787 dengan ketentuan: Hasil r hitung > r tabel ( 0.2787) = valid Hasil r hitung < r tabel ( 0.2787) = tidak valid Sehingga dapat dipakai dalam pengujian selanjutnya. Tabel 4.10 Hasil Uji Validitas Variabel Kualitas Layanan (X3)
Sumber : Lampiran data output
70
4.2.1.4 Keputusan Pembelian (Y) Jika r hitung > r tabel dan nilai positif, maka pernyataan atau indikator dinyatakan valid (Ghozali, 2013). Pada tampilan output dari variabel keputusan pembelian pada tabel 4.11 terlihat bahwa korelasi antar masing-masing indikator terhadap jumlah skor variabel menunjukkan hasil yang signifikan. Jadi dapat disimpulkan bahwa masing-masing indikator pernyataan adalah valid. Untuk membandingkan nilai r hitung dengan r tabel, degree of freedom ( df ) = n-2, dalam ini n adalah jumlah sampel. Jadi df yang digunakan adalah 50-2 = 48 dengan alpha sebesar 5% maka menghasilkan nilai r tabel (uji dua sisi) sebesar 0.2787 dengan ketentuan: Hasil r hitung > r tabel ( 0.2787) = valid Hasil r hitung < r tabel ( 0.2787) = tidak valid Sehingga dapat dipakai dalam pengujian selanjutnya.
71
Tabel 4.11 Hasil Uji Validitas Variabel Keputusan Pembelian (Y)
Sumber : lampiran output 4.2.2
Uji Reliabilitas Reliabilitas adalah alat untuk mengukur suatu kuesioner yang merupakan
indikator dari variabel atau konstruk (Ghozali, 2013). Uji reliabilitas adalah tingkat kestabilan suatu alat pengukur dalam mengukur suatu gejala atau kejadian. Semakin tnggi reliabilitas suatu alat pengukur, semakin stabil pula alat pengukur tersebut. Suatu variabel dikatakan reliabel apabila jika hasil Alpha Cronbach > 0,70 (Ghozali, 2013). Pada tampilan tabel 4.12 menunjukkan nilai-nilai cronbach alpha untuk variabel kelompok referensi, kualitas produk, kualitas layanan dan keputusan pembelian.
72
Tabel 4.12 Hasil Uji Reliability Variabel Kelompok Referensi Reliability Statistics Cronbach's Alpha
N of Items
.689
4
Sumber : lampiran output Pada tabel 4.12 variabel kelompok referensi menunjukan nilai cronbach alpha 0.689 < 0.70 sehingga dikatakan tidak reliabel dan mengindikasikan bahwa responden menjawab pernyataan kuesioner kurang konsisten kemungkinan ada beberapa faktor lain yang mempengaruhi responden dalam menjawab kuesioner. Sehingga membuat variabel kelompok referensi menjadi tidak reliabel.
Tabel 4.13 Hasil Uji Realiability Variabel Kualitas Produk Reliability Statistics Cronbach's Alpha
N of Items
.777
4
Sumber : lampiran data output Dari tabel 4.13 Untuk variabel kualitas produk menunjukan nilai cronbach alpha 0.777 < 0.70 sehingga dikatakan reliabel
73
Tabel 4.14 Hasil Uji Realiability Variabel Kualitas layanan Reliability Statistics Cronbach's Alpha
N of Items
.778
4
Sumber : lampiran data output Dari tabel 4.14 Untuk variabel kualitas layanan menunjukan nilai cronbach alpha 0.778 < 0.70 sehingga dikatakan reliabel. Tabel 4.15 Hasil Uji Realiability Variabel Keputusan Pembelian Reliability Statistics Cronbach's Alpha
N of Items
.782
5
Sumber : lampiran data output Dari tabel 4.15 Untuk variabel keputusan pembelian menunjukan nilai cronbach alpha 0.782 < 0.70 sehingga dikatakan reliabel. 4.3 Teknik Analisa Data 4.3.1 Uji Asumsi Klasik 4.3.1.1 Uji Normalitas Pengujian
normalitas
dilakukan
dengan
menggunakan
pengujian
Kolmogorov-Smirnov seperti tabel 4.16 dengan ketentuan nilai signifikansi > 0.05 unuk bisa dikatakan data tersebut berdistribusi normal.
74
Tabel 4.16 Tabel Uji Normalitas One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test Unstandardized Residual N
50 Mean
0E-7
Std. Deviation
.77631940
Absolute
.224
Positive
.224
Negative
-.179
Normal Parametersa,b
Most Extreme Differences
Kolmogorov-Smirnov Z
1.586
Asymp. Sig. (2-tailed)
.013
a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data.
Sumber: lampiran data output Dilihat pada tabel 4.16 Pada uji ini menunjukan bahwa besarnya nilai Kolmogorov-Smirnov adalah 1,586 dan signifikan pada 0,013 hal ini berarti data tidak terdistribusi decara normal dikarenakan banyak nilai nilai jawaban responden yang ekstrim dalam satu set data dan juga terbatasnya jumlah nilai yang berbeda. 4.3.1.2 Uji Heteroskedastisitas Menurut Ghozali (2011:139) model regresi dikatakan baik adalah yang Homosekedastisitas atau tidak terjadi Heteroskedastisitas. Jika P value ≥ 0,05 tidak signifikan berarti tidak terjadi Heteroskedastisitas artinya model regresi lolos uji.
75
Tabel 4.17 ANOVAa Model
Sum of Squares Regression
1
Df
Mean Square
F
.379
3
.126
Residual
15.629
46
.340
Total
16.008
49
Sig. .371
.774b
a. Dependent Variable: res2 b. Predictors: (Constant), Kualitas Layanan (jumlah), Kualitas Produk (jumlah), Kelompok Referensi (jumlah)
Sumber: lampiran data output Tabel 4.18 Coefficientsa Model
Unstandardized
Standardized
Coefficients
Coefficients
B (Constant)
Std. Error .299
1.029
-.057
.153
-.031
.100
t
Sig.
Beta .290
.773
-.135
-.372
.711
.054
-.105
-.569
.572
.146
.225
.689
.494
Kelompok Referensi (jumlah) 1
Kualitas Produk (jumlah) Kualitas Layanan (jumlah)
a. Dependent Variable: res2
Sumber: lampiran data output Hasil pengujian heteroskedastisitas menunjukkan bahwa pada tampilan tabel 4.18 dapat dilihat hasil signifikansi F sebesar 0,774 > 0,05 dan signifikansi uji t > 0,05. Maka dapat disimpulkan model regresi layak dipakai untuk memprediksi
76
keputusan pembelian berdasarkan masukan dari variabel independen kelompok referensi, kualitas produk dan kualitas layanan. 4.3.1.3 Uji Multikolineritas Uji multikolonieritas bertujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas (independen). Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi diantara variabel Untuk dapat menentukan apakah terdapat multikolinearitas dalam model regresi pada penelitan ini adalah dengan melihat nilai VIF (Variance Inflation Factor) dan tolerance dapat dilihat pada tabel 4.19 Tabel 4.19 Coefficientsa Collinearity Statistics Model 1
Tolerance
VIF
(Constant) Kelompok Referensi (jumlah)
0.161
6.229
Kualitas Produk (jumlah)
0.627
1.594
Kualitas Layanan (jumlah)
0.200
5.008
Dependent Variable: Keputusan Pembelian (jumlah) Sumber: lampiran data output Menyrut Ghozali (2013:106), nilai cutoff yang umum dipakai untuk menunjukan adanya multikolinieritas adalah jika nilai tolerance < 0.10 atau sama dengan nilai VIF > 10. Jika dilihat pada tabel 4.19 maka dapat diketahui bahwa nilai VIF untuk kelompok referensi (X1) sebesar 6.229 dengan nilai tolerance 0.161,
77
nilai VIF kualitas produk (X2) sebesar 1.594 dengan nilai tolerance sebesar 0.627, nilai VIF kualitas layanan (X3) sebesar 5.008 dengan nilai tolerance 0.200. dari semua variabel tersebut dapat dilihat bahwa nilai tolerance < 0.10 dan nilai VIF > 10. Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa model regresi ini terbebas dari multikolinieritas dan layak digunakan. 4.3.2 Analisa Regresi Linier Berganda 4.3.2.1 Persamaan Regresi Linier Analisis regresi berganda digunakan untuk mengetahui pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat atas perubahan dari setiap peningkatan atau penurunan variabel bebas yang akan mempengaruhi variabel terikat. Tabel 4.20 Hasil uji Regresi Coefficients
Standardized Unstandardized Coefficients Model
B
Std. Error
1(Constant)
1.078
1.415
Kelompok Referensi (jumlah)
-.418
.210
Kualitas Produk (jumlah)
.988
Kualitas Layanan (jumlah)
.604
Dependent Variable: Keputusan Pembelian (jumlah)a
Sumber: lampiran data output
Coefficients Beta
t
Sig. .762
.450
-.275
-1.992
.052
.075
.920
13.189
.000
.200
.372
3.012
.004
78
Dari hasil tersebut apabila ditulis dalam bentuk unstandardized dari persamaan regresinya adalah sebagai berikut : Y= 1,078 - 0,418 X1 + 0,988 X2 + 0,604 X3 + 1,415 Keterangan : 1,078
=
Kostanta
Y
=
Variabel Keputusan Pembelian
(-0.418, 0.988, 0.604) =
Koefisien regresi variabel bebas 1 sampai 3
X1
=
Variabel Kelompok Referensi
X2
=
Variabel Kualitas Produk
X3
=
Variabel Kualitas Layanan
1,415
=
standard error
Kostanta sebesar 1,078 artinya jika nilai kelompok referensi, kulitas produk dan kualitas layanan adalah 0 maka keputusan pembelian adalah 1,078 1. Nilai koefisien kelompok referensi (b1) menunjukkan nilai negatif sebesar -0,418, artinya jika kelompok referensi naik 1 point maka keputusan pembelian menjadi turun sebesar 0,418 point demikian juga sebaliknya. jika kelompok referensi semakin bagus maka keputusan pembelian galvalum akan turun sebesar 0,418 2. Nilai koefisien kualitas produk (b2) menunjukkan nilai positif sebesar 0,988, apabila kualitas produk naik 1 point maka keputusan pembelian juga naik sebesar 0,988 point demikian juga sebaliknya, artinya jika kualitas produk semakin bagus maka keputusan pembelian produk Gakvalum semakin
79
meningkat, tetapi jika kualitas produk menurun maka keputusan pembelian konsumen Galvalum juga akan turun sebesar 0,988. 3. Nilai koefisien kualitas layanan (b3) menunjukkan nilai positif sebesar 0,604 artinya jika kualitas layanan naik 1 point maka keputusan pembelian juga naik sebesar 0,604 point demikian juga sebaliknya. Jika kualitas layanan semakin bagus maka keputusan pembelian produk Galvalum semakin meningkat, tetapi jika kualitas layanan menurun maka keputusan pembelian konsumen juga akan turun sebesar 0,604. 4.3.2.2 Koefiesien Deteminasi (R2) Koefisien determinasi (R2) pada intinya mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel dependen. Nilai koefisien determinasi adalah antara nol dan satu (Ghozali, 2011:121). Nilai koefisien determinasi dapat dilihat pada tabel 4.21 Tabel 4.21 Koefiesien Deteminasi (R2) Model Summaryb
Model 1
R .927a
R Square
Adjusted R Square
.860
.851
Std. Error of the
Durbin-
Estimate
Watson .801
1.912
a. Predictors: (Constant), Kualitas Layanan (jumlah), Kualitas Produk (jumlah), Kelompok Referensi (jumlah) b. Dependent Variable: Keputusan Pembelian (jumlah)
Sumber: lampiran data output Berdasarkan tabel 4.21 bahwa korelasi antara keputusan pembelian dengan seluruh variabel bebas (kelompok referensi, kualitas produk dan kualitas layanan)
80
adalah kuat karena R = 0,927 > 0,5 sedangkan R-Square sebesar 0,860 berarti 86% variasi atau perubahan dari keputusan pembelian dipengaruhi secara bersama-sama oleh kelompok referensi, kualitas produk, dan kualitas layanan sedangkan sisanya 14% (100% - 86% = 14%) variasi atau perubahan dari keputusan pembelian disebabkan oleh variabel lain yang tidak disertakan dalam penelitian ini. 4.3.3
Uji Hipotesis
4.3.3.1 Uji Pengaruh Simultan Uji F Uji F digunakan untuk menguji ada tidaknya pengaruh variabel – variabel independen terhadap variabel dependen secara simultan (bersama – sama). Berikut adalah hasil uji F dengan perhitungan statistik SPSS versi 22 Tabel 4.22 Hasil uji pengaruh simultan ANOVAa Model 1
Sum of Squares Regression Residual Total
Df
Mean Square
180.969
3
60.323
29.531
46
.642
210.500
49
F 93.965
Sig. .000b
a. Dependent Variable: Keputusan Pembelian (jumlah) b. Predictors: (Constant), Kualitas Layanan (jumlah), Kualitas Produk (jumlah), Kelompok Referensi (jumlah)
Sumber: lampiran data output Pengujian pegaruh variabel bebas secara bersama – sama terhadap variabel terikatnya dilakukan dengan menggunakan uji F. Hasil perhitungan statistik menunjukkan nilai F hitung = 93,965 dengan signifikansi sebesar 0.000 < 0,05. Hal
81
ini berarti bahwa secara bersama – sama kelompok referensi, kualitas produk, dan kualitas layanan mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap keputusan pembelian produk Galvalum di CV. Surya Ajeng Perkasa Gresik. 4.3.3.2 Uji Pengaruh Parsial Uji t Uji t yaitu suatu uji untuk mengetahui signifikansi pengaruh variabel bebas (kelompok referensi, kualitas produk, dan kualitas layanan) secara parsial atau individual menerangkan variabel terikat (keputusan pembelian). Pada tabel 4.20 dapat dilihat: a.
Variabel Kelompok Referensi Ho : b1 = 0
: Variabel kelompok referensi tidak berpengaruh positif signifikan terhadap keputusan pembelian.
Ha : b1 > 0
: Variabel kelompok referensi berpengaruh positif signifikan terhadap keputusan pembelian.
Hasil pengujian dengan SPSS diperoleh untuk variabel X1 (kelompok referensi) diperoleh nilai t hitung -1,992 dengan tingkat signifikansi 0,052. Dengan menggunakan batas signifikansi 0,05, nilai signifikansi tersebut lebih besar dari taraf 5%, yang berarti Ho diterima dan Ha ditolak. Dengan demikian, maka hipotesis secara parsial tidak ada pengaruh signifikan antara kelompok referensi dengan keputusan pembelian Galvalum di CV. Surya Ajeng Perkasa Gresik. Ini dikarenakan kelompok referensi tidak terlalu berpengaruh padahal kenyataanya di perusahaan itu banyak konsumen yang membeli galvalum karena saran dari keluarga, tetangga atau rekan kerjanya. Tapi pada saat mengisi kuesioner mereka
82
tidak merasa memutuskan pembelian karena referensi melainkan karena kualitas produk dan layananya. b. Variabel Kualitas Produk Ho : b2 = 0
:
Variabel kualitas produk tidak berpengaruh positif signifikan terhadap keputusan pembelian.
Ha : b2 > 0
:
Variabel kualias produk berpengaruh positif signifikan terhadap keputusan pembelian.
Hasil pengujian dengan SPSS diperoleh untuk variabel X2 (kualitas produk) diperoleh nilai t hitung 13,189 dengan tingkat signifikansi 0,000. Dan menggunakan batas signifikansi 0,05, nilai signifikansi tersebut lebih kecil dari taraf 5%, yang berarti Ho ditolak dan Ha diterima. Dengan demikian, maka secara parsial kualitas produk berpengaruh terhadap keputusan pembelian Galvalum di CV. Surya Ajeng Perkasa Gresik. c.
Variabel Kualitas Layanan Ho : b3 = 0
: Variabel kualitas layanan tidak berpengaruh positif signifikan terhadap keputusan pembelian.
Ha : b3 > 0
:
Variabel kualitas layanan berpengaruh positif signifikan terhadap keputusan pembelian.
Hasil pengujian dengan SPSS diperoleh untuk variabel X3 (Kualitas Layanan) diperoleh nilai t hitung 3,012 dengan tingkat signifikansi 0,004. Dengan menggunakan batas signifikansi 0,05, nilai signifikansi tersebut lebih kecil dari taraf 5%, yang berarti Ho ditolak dan Ha diterima. Dengan demikian, maka secara
83
parsial kualitas layanan berpengaruh terhadap keputusan pembelian Galvalum di CV. Surya Ajeng Perkasa Gresik. Dari hasil regresi linear berganda dan uji t pada tabel 4.20 menunjukkan bahwa kelompok referensi koefisien regresi tersebut bertanda negatif maka tidak berpengaruh signifikan, sedangkan untuk variabel kualitas produk dan kualitas layanan koefisien regresi bernilai positif dan signifikan. 4.4
Interprestasi Hasil
4.4.1
Pengaruh Kelompok Referensi, Kualitas Produk dan kualitas layanan terhadap Keputusan Pembelian Dari hasil penelitian dikemukakan bahwa kelompok referensi, kualitas
produk, dan kualitas layanan secara simultan (bersama-sama) berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian. Hal ini ditunjukkan dari nilai signifikansi F = 0,000 < 0,05. Pengaruh positif antara variabel bebas terhadap keputusan pembelian membuktikan bahwa semakin besar variabel bebas, maka akan semakin meningkatkan keputusan pembelian. Nilai R square sebesar 0,860 menunjukkan kuatnya hubungan kelompok referensi, kualitas produk dan kualitas layanan dengan keputusan pembelian. Hal ini berarti 86% variasi dari keputusan pembelian dapat dijelaskan oleh variasi kelompok referensi, kualitas produk dan kualitas layanan sedangkan sisanya yaitu sebesar 14% (100% - 86% = 14%) diterangkan oleh factor lain yang tidak termasuk dalam model penelitian ini. Selain tiga variabel tersebut ada sedikit faktor-faktor lain yang mempengaruhi keputusan pembelian. Ini berarti konsumen memiliki niat untuk
84
membeli Glvalum di CV. Surya Ajeng Perkasa Gresik karena pandangan lain konsumen untuk membeli produk itu. Hasil penelitian ini mendukung hasil penelitian Nifita A (2012) yang menyatakan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan antara variabel independen secara simultan terhadap keputusan menggunakan Blackbarry. 4.4.2
Pengaruh Kelompok Referensi terhadap Keputusan pembeian Nilai koefisien kelompok referensi menunjukkan nilai negatif sebesar-0,418
artinya jika kelompok referensi bertambah 1 poin maka keputusan pembelian akan turun 0,418 ini menunjukan kalau secara parsial kelompok referensi tidak berpengaruh signifikan dan nilai signifikasi dari variabel kelompok referensi adalah 0,052 > 0,05 jadi hipotesis yang menyatakan kalau kelompok referensi berpengaruh terhadap keputusan pembelian ditolak. Dalam penelitian ini hipotesis ditolak tetapi secara simultan kelompok referensi secara bersam-sama berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian Galvalum di CV. Surya Ajeng Perkasa. Tetapi secara parsial kelompok referensi tidak mempengaruhi keputusan pembelian, penelutian ini relevan dengan penelitian yang dilakukan oleh Sianturi E, Erida (2012) Hasil penelitian ini secara parsial menunjukan bahwa kelompok referensi secara parsial ternyata tidak berpengaruh secara signifikan terhadap keputusan pembelian dikarenakan konsumen menbeli produk di CV. SAP bukan karena kelompok referensi melainkan karena kualitas produk dan layananya yang lebih baik. Dari hasil penelitian untuk variabel kelompok referensi sesuai dengan teori Hawkins (2010) berpendapat yang mempengaruhi kelompok referensi antara lain
85
keanggotaan dan ikatan sosial dalam kelompok referensi, sesuai dengan hasil yang menyatkan paling banyak konsumen memutuskan pembelian karena pengaruh referensi dari anggota keluarganya sebesar 88% responden. 4.4.3
Pengaruh Kualitas Produk terhadap Keputusan Pembelian Nilai koefisien regresi variabel X2 kualitas produk sebesar 0,988, hal ini
berarti bahwa jika variabel kualitas produk berubah 1 poin, maka variabel Y (keputusan pembelian) berubah sebesar nilai koefisiennya yaitu sebesar 0,988 dengan asumsi variabel lainnya tetap. Nilai koefisien bertanda positif berarti arah hubungannya searah. Artinya jika kualitas produk Galvalum meningkat maka keputusan pembelian akan meningkat. Nilai signifikansi t untuk variabel X2 kualitas produk sebesar t = 0,000 > 0,05. Dengan demikian variabel X2 kualitas produk berpengaruh secara signifikan terhadap variabel Y (keputusan pembelian). Jadi hipotesis yang menyatakan kualitas produk berpengaruh terhadap keputusan pembelian Galvalum di CV. Surya Ajeng Perkasa Gresik di terima. Dari hasil jawaban responden yang paling besar memilih untuk memutuskan pembelian karena produk ini memeiliki daya tahan yang baik sebesar 80% yang sesuai dengan Juran (2004) yang menyatakan salah satu orang memutuskan menggunakan produk karena teknologo yang berupa kekuatan dan daya tahan produk itu sendiri. Hasil penelitian ini relevan dengan penelitian yang dilakukan Asraf (2013) Hasil penelitian ini menunjukan bahwa variabel kualitas produk berpengaruh positif
86
dan signifikan terhadap keputusan menyimpan dana di Bank Muamalat Cabang Pasaman Barat. 4.4.4
Pengaruh Kualitas Layanan terhadap Keputusan Pembelian Nilai koefisien regresi variabel X3 kualitas layanan sebesar 0,604, hal ini
berarti bahwa jika variabel kualitas layanan berubah 1 poin, maka variabel Y (keputusan pembelian) berubah sebesar nilai koefisiennya yaitu sebesar 0,604 dengan asumsi variabel lainnya tetap. Nilai koefisien bertanda positif berarti arah hubungannya searah. Artinya jika kualitas layanan yang ada pada CV. Surya Ajeng Perkas Gresik meningkat maka keputusan pembelian akan meningkat. Nilai signifikansi t untuk variabel X3 kualitas layanan sebesar t = 0,004 < 0,05. Dengan demikian variabel X3 kualitas layanan berpengaruh secara signifikan terhadap variabel Y (keputusan pembelian). Jadi hipotesis yang menyatakan kualitas layanan berpengaruh terhadap keputusan pembelian Galvalum di CV. Surya Ajeng Perkasa Gresik di terima. Dari hasil jawaban responden untuk variabel kualitas layanan jawaban yang mendominasi adalah ada jaminan pasca beli dalam jangka waktu tertentu setelah pemasangan sebesar 88% yang sesuai dengan pendapat Zeithmal dan Berry yang menyatakan bahwa salah satu faktor yang menetukan untuk memutuskan pembelian yaitu karena adanya jaminan. Hasil penelitian ini relevan dengan penelitian yang dilakukan Siow N (2013) hasil penelitian disampaikan bahwa Suzuki Satria FU 150 harus mampu mempertahankan layanan berkualitas berpengaruh terhadap keputusan pembelian Suzuki Satria FU 150.