BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA
4.1
PENYAJIAN DATA Instrumen penelitian di dealer PT. Yamaha Yes Surabaya, Kuesioner
disebar seluruh karyawan dengan sampel karyawan sebanyak 55 lembar.
4.1.1 Data Perusahaan 4.1.1.1 Sejarah Perusahaan Dealer PT. Yamaha Yes Surabaya adalah perusahaan yang bergerak dibidang distributor sepeda motor yamaha terbesar di Surabaya. Pada tahun 2008 dealer PT. Yamaha Yes Surabaya masih bertempat Jl. Raya Babat Jerawat di Ruko yang kecil dengan 15 karyawan.
Seiring dengan perkembangan dan
kemajuan di bidang teknologi otomotif Yamaha Mio mampu mendongkrak penjualan Yamaha. Sehingga pada tahun 2011 dealer PT. Yamaha Yes Surabaya pindah lokasi di Jl. Raya Babat Jerawat No. 88 Pakal Surabaya dengan tempat yang lebih besar. Total karyawan saat ini 55 karyawan.
4.1.1.2 Lokasi Perusahaan Lokasi dealer PT. Yamaha Yes Surabaya berada di Jl. Raya Babat Jerawat No.88 Pakal Surabaya. Lokasi ini cukup strategis karena berada di kawasan perindustrian kota Surabaya yang terkenal dengan kawasan perekonomian yang cukup potensial di wilayah Jawa Timur. Lokasi perusahaan ini sangat stategis
41
42
karena jalur utama. Faktor lokasi inilah yang membuat perusahaan ini berkembang pesat.
4.1.1.3 Visi dan Misi Perusahaan Visi perusahaan : Menjadi perusahaan penyalur sepeda motor Yamaha terbaik di Indonesia. Misi perusahaan : Mengembangkan bisnis melalui produk-produk Yamaha yang berkualitas
4.1.1.4 Struktur Organisasi Adapun struktur organisasi dealer PT. Yamaha Yes Surabaya adalah sebagai berikut : Direktur Utama
Direktur SDM dan Umum
Direktur Bengkel
Kepala Divisi toko
Kepala Divisi Mekanik
Administrasi
Staf umum
Administrasi
Gambar 4.1 Struktur Organisasi
Mekanik
43
4.1.1.5 Deskripsi Pekerjaan Untuk mempermudah kelancaran tugas dan agar sesuai dengan kebutuhan perusahaan, selain diperlukan bagan/struktur organisasi juga diperlukan deskripsi pekerjaan yang dapat menggambarkan secara jelas tugas dan tanggung jawab masing-masing bagian dalam perusahaan. Adapun deskripsi pekerjaan dealer PT. Yamaha Yes Surabaya adalah sebagai berikut : 1. Direktur Utama, merupakan pimpinan teratas perusahaan yang mempunyai tugas dan tanggung jawab : a. Merencanakan kebijakan perusahaan. b. Mengkoordinasikan dan mengendalikan kegiatan-kegiatan dibidang administrasi keuangan, kepegawaian dan kesekretariatan c. Memimpin rapat umum, dalam hal: untuk memastikan pelaksanaan tata tertib, keadilan dan kesempatan bagi semua untuk berkontribusi secara tepat, menentukan urutan agenda, mengarahkan diskusi, menjelaskan dan menyimpulkan tindakan dan kebijakan 2.
Direktur Bengkel, yang mempunyai tugas : a. Bertanggungjawab terhadap pelayanan pelanggan b. Pendidikan kepemimpinan lanjutan c. Mengadakan pengecekan langsung bekerjanya dan kondisi semua peralatan bengkel
3.
Direktur SDM dan Umum, yang mempunyai tugas : a. Mengendalikan aktivitas sesuai kebijakan perusahaan untuk mendukung tercapainya kinerja kerja baik.
44
b. Menindaklanjuti hasil penilaian kinerja seluruh karyawan. c. Mengkoordinasikan perumusan perencanaan dan pemberdayaan karyawan sesuai kebutuhan Perusahaan. 4.
Kepala Divisi Toko, yang mempunyai tugas : a. Memantau pasar penjualan kendaraan di berbagai Dealer b. Menyusun strategi penjualan dengan Promosi dengan persetujuan kantor pusat. c. Memantau bawahan
5.
Kepala Divisi Mekanik, yang mempunyai tugas : a. Mengawasi mekanik b. Menyusun, mengatur, dan mengawasi kegiatan pemeliharaan dan mesinmesin peralatan bengkel agar tidak mengganggu jalannya operasi bengkel. c. Mengawasi pelaksanaan hasil pekerjaan bagian bengkel, seperti bongkar mesin, pembubutan dan sebagainya d. Bertanggungjawab atas masalah-masalah service e. Memeriksa kerusakan yang timbul dan spare part yang diperlukan untuk memperbaiki kerusakan tersebut.
6.
Bagian Administrasi, yang mempunyai tugas : a. Membukukan pemasukan dan pengeluaran keuangan. b. Memberi informasi kepada manajer untuk di informasikan kepada direktur, terutama masalah keuangan demi kelancaran dan kemajuan perusahaan.
45
c. Melaksanakan tugas adminitrasi perusahaan serta urusan surat-menyurat dan penagihan. 7. Bagian Mekanik, yang mempunyai tugas : a. Melakukan perbaikan mesin motor 8. Bagian Staf Umum, yang mempunyai tugas : a. Menawarkan produk merek Yamaha kepada konsumen b. Mampu menjelaskan harga dan spesifikasi motor Cek stock unit serta kelengkapannya c. Cek unit datang dari gudang dan kelengkapannya d. Bertanggungjawab terhadap stock unit motor e. Bertanggungajawab terhadap pengiriman
4.1.1.6 Deskripsi Karakteristik Responden Subjek penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah karyawan dealer PT. Yamaha Yes Surabaya dengan sampel yang digunakan sebanyak 55 orang. Gambaran umum subyek penelitian dilakukan dengan menguraikan karakteristik meliputi jenis kelamin, umur, pendidikan terakhir, lama dan bekerja karyawan dealer PT. Yamaha Yes Surabaya. Gambaran karakteristik karyawan dealer PT. Yamaha Yes Surabaya penelitian berdasarkan jenis kelamin, umur, dan lama bekerja, dan jabatan diuraikan sebagai berikut :
46
1. Karakteristik Karyawan dealer PT. Yamaha Yes Surabaya Berkaitan Dengan Jenis Kelamin Karakteristik karyawan dealer PT. Yamaha Yes Surabaya berkaitan dengan jenis kelamin karyawan dealer PT. Yamaha Yes Surabaya dapat digambarkan sebagai berikut: Tabel 4.1 Deskripsi Jenis Kelamin Karyawan Dealer PT. Yamaha Yes Surabaya Jenis Kelamin Frekuensi Laki-Laki 30 Perempuan 25 Total 55 Sumber: Frekuensi Jawaban Responden
% 54.5 45.5 100.0
Berdasarkan Tabel 4.1 deskripsi di atas diketahui bahwa mayoritas karyawan yang bekerja di dealer PT. Yamaha Yes Surabaya ialah berjenis kelamin laki-laki sebanyak 30 orang dengan nilai persentase sebesar 54.5% dan karyawan dealer PT. Yamaha Yes Surabaya yang berjenis kelamin perempuan sebanyak 25 orang dengan nilai persentase sebesar 45.5%.
2. Karakteristik Karyawan dealer PT. Yamaha Yes Surabaya Berkaitan Dengan Umur Karakteristik karyawan dealer PT. Yamaha Yes Surabaya berkaitan dengan umur karyawan dealer PT. Yamaha Yes Surabaya dapat digambarkan sebagai berikut :
47
Tabel 4.2 Deskripsi Umur Karyawan dealer PT. Yamaha Yes Surabaya Umur Frekuensi % 20 – 22 Tahun 35 63.6 23 – 24 Tahun 11 20.0 > 25 Tahun 9 16.4 Total 55 100.0 Sumber: Frekuensi Jawaban Responden Berdasarkan Tabel 4.2 deskripsi di atas diketahui bahwa mayoritas umur karyawan yang bekerja di dealer PT. Yamaha Yes Surabaya ialah berumur 20 – 22 tahun sebanyak 35 orang dengan nilai persentase sebesar 63.6%, sedangkan minoritas umur > 25 tahun karyawan dealer PT. Yamaha Yes Surabaya sebanyak 9 orang dengan nilai presentase sebesar 16.4%.
3. Karakteristik karyawan dealer PT. Yamaha Yes Surabaya berkaitan dengan lama bekerja Karakteristik karyawan dealer PT. Yamaha Yes Surabaya berkaitan dengan lama bekerja karyawan dealer PT. Yamaha Yes Surabaya dapat digambarkan sebagai berikut : Tabel 4.3 Deskripsi Lama Bekerja Karyawan dealer PT. Yamaha Yes Surabaya Lama Bekerja Frekuensi 1-2 Tahun 8 3-4 Tahun 14 > 4 Tahun 33 Total 55 Sumber: Frekuensi Jawaban Responden
% 14.5 25.5 60.0 100.0
Berdasarkan Tabel 4.3 deskripsi di atas diketahui bahwa mayoritas karyawan yang memiliki pengalaman bekerja > 4 tahun di dealer PT. Yamaha Yes Surabaya ialah sekitar sebanyak 33 orang dengan nilai persentase sebesar 60.0%,
48
sedangkan untuk karyawan yang memiliki pengalaman bekerja terendah yaitu 1-2 tahun sebanyak 8 orang dengan nilai persentase sebesar 14.5%.
4. Karakteristik Karyawan dealer PT. Yamaha Yes Surabaya Berkaitan Dengan Pendidikan Terakhir Karakteristik karyawan dealer PT. Yamaha Yes Surabaya berkaitan dengan pendidikan terakhir karyawan dealer PT. Yamaha Yes Surabaya dapat digambarkan sebagai berikut : Tabel 4.4 Deskripsi Pendidikan Terakhir Karyawan dealer PT. Yamaha Yes Surabaya Pendidikan Terakhir Frekuensi SD 1 SLTP 1 SLTA/SMK 45 DIPLOMA 3 SARJANA 5 Total 55 Sumber: Frekuensi Jawaban Responden
% 1.8 1.8 81.8 5.5 9.1 100.0
Berdasarkan Tabel 4.4 deskripsi di atas diketahui bahwa mayoritas karyawan yang memiliki pendidikan terakhir SLTA/SMK di dealer PT. Yamaha Yes Surabaya ialah sekitar sebanyak 45 orang dengan nilai persentase sebesar 81.8%, sedangkan untuk karyawan yang memiliki pendidikan terakhir terendah yaitu SD dan SLTP sebanyak 1 orang dengan nilai persentase sebesar 1.8%.
4.1.1.7 Deskripsi Variabel Penelitian Analisis data secara deskriptif ini menguraikan hasil analisis terhadap karyawan dealer PT. Yamaha Yes Surabaya dengan menguraikan tanggapan dari
49
55 karyawan dealer PT. Yamaha Yes Surabaya berdasarkan data dari kuesioner yang terkumpul. Dalam pembahasan penelitian ini akan dijelaskan tentang rata-rata tanggapan karyawan dealer PT. Yamaha Yes Surabaya terhadap indikatorindikator variabel secara keseluruhan serta jumlah karyawan dealer PT. Yamaha Yes Surabaya yang memberikan jawaban terhadap masing-masing indikator variabel. Untuk mengetahui hasil rata-rata tanggapan karyawan dealer PT. Yamaha Yes Surabaya digunakan interval class yang bertujuan untuk menghitung nilai atau skor jawaban yang diisi oleh karyawan dealer PT. Yamaha Yes Surabaya.
Nilai Tertinggi – Nilai Terendah Interval kelas =
5 -1 =
Jumlah kelas
= 0,8 5
Tabel 4.5 Interval Kelas No. Interval Rata-rata 1 1,00 ≤ x < 1,80 2 1,80 ≤ x < 2,60 3 2,60 ≤ x < 3,40 4 3,40 ≤ x < 4,20 5 4,20 ≤ x < 5,00 Sumber: Simamora (2004, p.131)
Kategori Sangat Tidak Setuju Tidak Setuju Kurang Setuju Setuju Sangat Setuju
Dalam pembahasan penelitian ini akan dijelaskan tentang rata-rata tanggapan karyawan dealer PT. Yamaha Yes Surabaya terhadap indikatorindikator variabel secara keseluruhan serta jumlah karyawan dealer PT. Yamaha Yes Surabaya yang memberikan jawaban terhadap masing-masing indikator variabel.
50
Untuk lebih jelasnya, maka berikut ini merupakan hasil dari tanggapan karyawan dealer PT. Yamaha Yes Surabaya dari masing – masing variabel, yaitu sebagai berikut :
4.1.1.8 Analisis Deskriptif Variabel Etos Kerja (X1) Dalam hal ini berisi tanggapan karyawan dealer PT. Yamaha Yes Surabaya berkaitan dengan variabel etos kerja yaitu karyawan yang memiliki etos kerja tinggi dapat tercermin dalam perilakunya, seperti suka bekerja keras, bersikap adil, tidak membuang-buang waktu selama jam kerja, keinginan memberikan lebih dari sekedar yang disyaratkan, mau bekerja sama, hormat terhadap rekan kerja, dan orang lain. guna mencapai tujuan perusahaan secara optimal pada karyawan dealer PT. Yamaha Yes Surabaya. Dalam mengukur variabel etos kerja digunakan 4 pernyataan indikator yaitu sebagai berikut : Tabel. 4.6 Hasil Tanggapan Karyawan dealer PT. Yamaha Yes Surabaya Terhadap Variabel Etos Kerja (X1) No
Pernyataan
Saya selalu menghargai waktu dalam bekerja. Saya selalu berusaha bekerja lebih keras 2 dalam melakukan pekerjaan agar mendapatkan hasil yang memuaskan. Saya mempunyai sikap disiplin yang 3 tinggi dalam bekerja. Saya melakukan penyesuaian dalam 4 bekerja agar setiap pekerjaan dapat diselesaikan dengan baik Mean Secara Keseluruhan Variabel Etos Kerja (X1) Sumber: Hasil Tanggapan Responden 1
4.44
Std. Dev 0.764
3.91
1.023
Setuju
3.98
0.892
Setuju
3.78
0.809
Setuju
4.03
0.872
Setuju
Mean
Kategori Sangat Setuju
51
Berdasarkan pada tabel 4.6 di atas dapat dijelaskan bahwa mayoritas hasil tanggapan karyawan dealer PT. Yamaha Yes Surabaya akan variabel etos kerja (X1) menyatakan sangat setuju pada pernyataan “Saya selalu menghargai waktu dalam bekerja seperti tidak banyak bicara, tidak pernah bolos kerja” dengan memiliki nilai rata-rata tertinggi sebesar 4.44. Sedangkan minoritas hasil tanggapan karyawan dealer PT. Yamaha Yes Surabaya tentang etos kerja (X1) menyatakan setuju pada pernyataan ”Saya melakukan penyesuaian dalam bekerja agar setiap pekerjaan dapat diselesaikan dengan baik seperti mampu menyelesaikan persoalan pribadi dirumah” dengan memiliki nilai rata-rata terendah sebesar 3.78. Sehingga secara keseluruhan nilai rata-rata tanggapan karyawan dealer PT. Yamaha Yes Surabaya tentang seluruh variabel etos kerja (X1) tersebut sebesar 4.03. Dalam interval kelas termasuk dalam kategori 3,40 ≤ x < 4,20, yang menunjukkan karyawan dealer PT. Yamaha Yes Surabaya memberi penilaian baik atas pernyataan tentang semua variabel etos kerja. Hal ini menunjukan bahwa seluruh karyawan dealer PT. Yamaha Yes Surabaya akan memberikan etos kerja agar lebih berusaha keras dengan professional dalam segala hal.
4.1.1.9 Analisis Deskriptif Variabel Lingkungan Kerja (X2) Dalam hal ini berisi tanggapan karyawan dealer PT. Yamaha Yes Surabaya mengenai lingkungan kerja merupakan evaluasi yang menggambarkan seseorang atas perasaaan sikapnya, senang atau tidak senang, puas atau tidak puas dalam bekerja. Variabel lingkungan kerja diukur dengan 12 pernyataan indikator sebagai berikut:
52
Tabel 4.7 Hasil Tanggapan Karyawan dealer PT. Yamaha Yes Surabaya Terhadap Variabel Lingkungan Kerja (X2) Mean
Std. Dev
Kategori
4.33
0.818
Sangat Setuju
4.16
0.958
Setuju
4.02
0.850
Setuju
4
Pencahayaan ditempat kerja saya cukup bagus, sehingga tidak menghambat saya bekerja.
3.96
0.902
Setuju
5
Dekorasi ditempat bekerja saya enak dipandang, sehingga saya tidak bosan.
4.29
0.809
Sangat Setuju
6
Pengawasan atasan terhadap karyawan di perusahaan cukup ketat.
3.62
0.623
Setuju
7
Suasana ditempat kerja saya harmonis dan menyenangkan .
3.09
0.519
Kurang Setuju
8
Perusahaan memberikan tunjangantunjangan bagi setiap karyawan.
3.62
0.623
Setuju
9
Semua karyawan saling menghargai antar satu sama lain .
3.09
0.519
Kurang Setuju
10
Lingkungan kerja yang ada memberikan rasa aman dalam bekerja
4.18
0.841
Setuju
11
Saya menjaga hubungan baik dengan atasan dan rekan kerja.
4.07
0.813
Setuju
12
Perusahaan tidak membeda-bedakan antar karyawan satu dengan yang lain
4.20
1.026
Sangat Setuju
3.89
0.775
Setuju
No 1 2 3
Pernyataan Sirkulasi udara ditempat kerja saya beroperasi dengan baik, sehingga saya merasa nyaman. Suara yang bising dapat mengganggu kosentrasi saya dalam bekerja. Saya terganggu apabila ada getaran mekanis di tempat kerja saya.
Mean Secara Keseluruhan Variabel Lingkungan Kerja (X2) Sumber: Hasil Tanggapan Responden
53
Berdasarkan pada tabel 4.7 di atas dapat dijelaskan bahwa hasil tanggapan karyawan dealer PT. Yamaha Yes Surabaya akan variabel lingkungan kerja (X2) sebagian besar menyatakan sangat setuju pada pernyataan “Sirkulasi udara ditempat kerja saya beroperasi dengan baik, sehingga saya merasa nyaman seperti ruangan yang besar dan sejuk”, dengan memiliki nilai rata-rata tertinggi sebesar 4.33. Sedangkan minoritas hasil tanggapan karyawan dealer PT. Yamaha Yes Surabaya menyatakan kurang setuju pada 2 pernyataan ”Suasana ditempat kerja saya harmonis, menyenangkan” dan pada pernyataan “Semua karyawan saling menghargai antar satu sama lain” tercemin karyawan saling membeda-bedakan, dengan memiliki nilai rata-rata terendah sebesar 3.09. Sehingga secara keseluruhan nilai rata-rata tanggapan karyawan karyawan dealer PT. Yamaha Yes Surabaya tentang seluruh variabel lingkungan kerja(X2) tersebut sebesar 3.89. Dalam interval kelas termasuk dalam kategori 3,40 ≤ x < 4,20 yang menunjukkan karyawan dealer PT. Yamaha Yes Surabaya mendukung terciptanya kenyamanan suasana kerja atas variabel lingkungan kerja.
4.1.1.10 Analisis Deskriptif Variabel Kinerja Karyawan (Y) Dalam hal ini berisi tanggapan karyawan dealer PT. Yamaha Yes Surabaya akan variabel kinerja karyawan yaitu menyangkut seluruh aspek kinerja karyawan merupakan hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh seseorang karyawan dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan kepadanya. Kinerja karyawan diukur melalui 3 pernyataan indikator yaitu kualitas kerja, kuantitas hasil dan ketepatan waktu penyelesaian tugas yang diperoleh hasil sebagai berikut:
54
Tabel 4.8 Hasil Tanggapan Karyawan dealer PT. Yamaha Yes Surabaya Terhadap Variabel Kinerja Karyawan (Y) No
Pernyataan 1 Karyawan mempunyai target kerja yang harus dicapai dalam suatu periode. Karyawan ini dapat bekerja dengan 2 teliti, cepat dan tepat dalam melaksanakan pekerjaan yang diterima . 3 Karyawan ini selalu menyelesaikan pekerjaan dengan tepat waktu. Mean Secara Keseluruhan Variabel Kinerja Karyawan (Y) Sumber: Hasil Tanggapan Responden
Mean 4.15
Srd. Dev 0.870
Kategori
4.13
0.883
Setuju
4.33
0.747
Setuju
4.20
0.833
Setuju
Setuju
Berdasarkan pada tabel 4.8 di atas dapat dijelaskan bahwa hasil tanggapan akan variabel kinerja karyawan (Y) sebagian besar karyawan dealer PT. Yamaha Yes Surabaya menyatakan setuju pada pernyataan “Karyawan ini selalu menyelesaikan pekerjaan dengan tepat waktu”, dengan memiliki nilai rata-rata tertinggi sebesar 4.33. Hal ini menunjukkan bahwa sebagian besar karyawan dealer PT. Yamaha Yes Surabaya memiliki kepribadian yang baik dan menyadari akan penting tingkat produktivitas perusahaan. Sedangkan sebagian kecil karyawan dealer PT. Yamaha Yes Surabaya juga menyatakan setuju pada pernyataan” karyawan ini dapat bekerja dengan teliti, cepat dan tepat dalam melaksanakan pekerjaan yang diterima” dengan memiliki nilai rata-rata terendah sebesar 4.13. Sehingga secara keseluruhan nilai rata-rata tanggapan karyawan dealer PT. Yamaha Yes Surabaya tentang seluruh variabel kinerja karyawan tersebut sebesar 4.20. Dalam interval kelas termasuk dalam 3,40 ≤ x < 4,20 yang menunjukkan karyawan dealer PT. Yamaha Yes Surabaya setuju atas pernyataan tentang semua variabel kinerja karyawan.
55
4.2
Analisis Data
4.2.1. Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas 4.2.1.1. Uji Validitas Uji validitas digunakan untuk mengukur sah atau valid tidaknya suatu kuesioner. Menurut Kuncoro (2009, p.151) suatu kuesioner dikatakan valid jika pernyataan dan kuesioner mampu untuk mengungkap sesuatu yang akan diukur oleh kuesioner tersebut. Dalam penelitian ini menggunakan analisis korelasi pearson dengan kriteria bahwa tingkat signifikan 5% nilai r hitung > r tabel maka dapat disimpulkan bahwa butir instrumen tersebut valid. Hasil uji validitas data sebagaimana dapat dilihat pada tabel berikut :
Tabel. 4.9 Hasil Uji Validitas Variabel Etos Kerja Kerja (X1)
Lingkungan Kerja (X2)
Indikator
r hitung
Sig
r table
Keterangan
X1.1 X1.2 X1.3 X1.4 X2.1 X2.2 X2.3 X2.4 X2.5 X2.6 X2.7 X2.8 X2.9 X2.10 X2.11 X2.12
0.730 0.755 0.759 0.733 0.675 0.728 0.593 0.629 0.625 0.606 0.566 0.606 0.566 0.698 0.609 0.589
0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000
0.2656 0.2656 0.2656 0.2656 0.2656 0.2656 0.2656 0.2656 0.2656 0.2656 0.2656 0.2656 0.2656 0.2656 0.2656 0.2656
Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid
56
Variabel
Indikator
r hitung
Y.1 0.838 Kinerja Karyawan Y.2 0.758 (Y) Y.3 0.789 Sumber: Hasil Pengujian Validitas
Sig
r table
Keterangan
0.000 0.000 0.000
0.2656 0.2656 0.2656
Valid Valid Valid
Berdasarkan pada tabel 4.9 di atas, dapat diketahui bahwa seluruh item pernyataan mengenai etos kerja, dan lingkungan kerja maupun kinerja karyawan yang berjumlah 19 item, mempunyai nilai r
hitung
lebih besar dari r
table
dan sesuai
dengan ketentuan yang telah ditetapkan, maka hal ini berarti bahwa semua pernyataan di atas dinyatakan valid dan dapat digunakan untuk penelitian.
4.2.1.2. Uji Reliabilitas Reliabilitas adalah alat untuk mengukur suatu kuesioner yang merupakan indikator dari suatu variabel. Suatu konstruk atau variabel dikatakan reliabel jika memberikan nilai Cronbach Alpha > 0,60, Dari hasil uji reliabilitas nilai cronbach alpha dapat dilihat dibawah ini. Tabel 4.10 Hasil Uji Reliabilitas Variabel
Cronbach Alpha
Alpha
Kesimpulan
Etos Kerja (X1)
0.726
0,6
Reliabel
Lingkungan Kerja(X2)
0.852
0,6
Reliabel
Kinerja Karyawan (Y)
0.705
0,6
Reliabel
Sumber: Hasil Pengujian Reliabilitas Dari hasil uji tersebut terlihat nilai cronbach’s alpha untuk seluruh variabel Pengaruh variabel bebas maupun variabel terikat menunjukkan nilai yang lebih
57
besar dari 0,60 yang berarti butir-butir pernyataan dari seluruh variabel seluruhnya reliabel dan dapat digunakan dalam penelitian.
4.2.2. Uji Asumsi Klasik Dalam suatu persamaan regresi harus bersifat BLUE (Best Linier Unbiased Estimator), artinya pengambilan keputusan melalui uji F dan uji t tidak boleh bias. Untuk menghasilkan keputusan yang BLUE maka harus dipenuhi beberapa asumsi dasar (Klasik). Berdasarkan hasil Uji Asumsi Klasik dengan alat bantu komputer yang menggunakan Program SPSS. 15.0, diperoleh hasil, yaitu sebagai berikut: 1. Normalitas Uji normalitas berguna untuk mengetahui apakah residual berdistribusi normal atau tidak. Uji normalitas pada penelitian ini menggunakan Kolmogorov Smirnov Test, dengan kriteria jika nilai probabilitas > 0,05, maka data tersebut berdistribusi normal. Berdasarkan hasil uji normalitas dengan alat bantu komputer yang menggunakan Program SPSS. 15.0, diperoleh hasil sebagai berikut: Tabel 4.11 Hasil Uji Normalitas
Kolmogorov-Smirnov Z Asymp. Sig. (2-tailed) Sumber : Hasil Olah Data SPSS
Unstandardized Residual 0.882 0.419
Berdasarkan pada tabel di atas dapat diketahui bahwa besarnya nilai Asymp sig (2-tailed) sebesar 0.419 > 0,05, sehingga dapat disimpulkan bahwa residual berdistribusi normal dan asumsi regresi terpenuhi.
58
2. Heteroskedastisitas Pengujian heteroskedaktisitas menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan varian dari residual (kesalahan pengganggu) satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Pengujian heteroskedaktisitas dalam penelitian ini dengan melihat pola titik – titik pada scatterplot regresi yang kemudian diperkuat dengan menambahkan uji glejser.
Scatterplot
Regression Studentized Residual
Dependent Variable: Kinerja (Y) 3
2
1
0
-1
-2
-3 -4
-2
0
2
Regression Standardized Predicted Value
Gambar 4.1 Grafik Hasil Pengujian Heteroskedaktisitas
Berdasarkan grafik scatter plot diatas, diketahui titik menyebar secara acak baik di atas maupun di bawah angka nol pada sumbu Y. Jadi, tidak ada pola yang jelas, serta titik-titik menyebar di atas dan di bawah angka 0 pada sumbu Y, maka dapat dikatakan bahwa tidak terjadi Heteroskedastistas. Kemudian pengujian
59
Heteroskedaktisitas dilihat melalui uji glejser dengan ketentuan jika nilai signifikansi t > 0,05 maka disimpulkan dalam model regresi tidak ada heteroskedastisitas. Hasil uji glejser dengan alat bantu komputer yang menggunakan Program SPSS. 15.0, diperoleh hasil sebagai berikut: Tabel 4.12 Hasil Uji Heteroskedastisitas Model Anova Etos Kerja (X1) Lingkungan Kerja(X2) Sumber : Hasil Olah Data SPSS
thitung -1.503 -0.316
t Sig. 0.139 0.753
Berdasarkan tabel 4.12 diketahui bahwa nilai sig untuk masing-masing variabel > 0,05 sehingga dikatakan tidak ada heteroskedastisitas. Model regresi yang baik adalah jika tidak ditemukan adanya heterokedastisitas. 3. Multikolinieritas Uji multikoleniaritas bertujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas atau independen. Multikolinieritas dalam penelitian ini dilihat dari nilai tolerance dan variance inflation factor (VIF), dengan kriteria jika nilai toleransi tiap variabel di atas 0,1 atau nilai VIF) dibawah 10, maka dikatakan tidak terjadi multikolinearitas. Berdasarkan hasil Uji Multikolinieritas dengan alat bantu komputer yang menggunakan Program SPSS. 15.0, diperoleh hasil sebagai berikut: Tabel 4.13 Hasil Uji Multikolinieritas Variabel
Tolerance
VIF
Keterangan
Etos Kerja (X1)
0.420
2.381
Bebas Multikolinieritas
Lingkungan Kerja(X2)
0.420
2.381
Bebas Multikolinieritas
Sumber : Hasil Olah Data SPSS
60
Berdasarkan pada tabel 4.13 di atas dapat diketahui bahwa nilai toleransi dari masing-masing variabel diatas 0.1 dan nilai VIF di bawah 10. Hal tersebut menunjukkan bahwa tidak terjadi gejala multikolinearitas, sehingga asumsi regresi terpenuhi.
4.2.3. Analisis Regresi Linear Berganda 4.2.3.1 Persamaan Regresi Linear Berganda Analisis regresi linear berganda ini bertujuan untuk meneliti bagaimana pengaruh masing-masing variabel bebas etos kerja (X1), lingkungan kerja (X2) terhadap variabel terikat kinerja karyawan (Y) pada penelitian ini. Tabel 4.14 Hasil Uji Regresi Berganda Coefficientsa
Model 1
Unstandardized Coeff icients B Std. Error .170 .429 .475 .127 .545 .169
(Constant) Etos Kerja (X1) Lingkungan Kerja (X2)
Standardized Coeff icients Beta .466 .401
t .397 3.748 3.229
Sig. .693 .000 .002
Zero-order
Correlations Partial
.771 .756
.461 .409
a. Dependent Variable: Kinerja (Y)
Sumber : Hasil Uji Regresi Linear Berganda Dari data tabel di atas persamaan regresi yang didapat adalah : Y = 0.170 + 0,475 X1 + 0,545 X2+0,429 Dimana: Y
= kinerja karyawan
0,170
= konstanta
0,475
= koefisien regresi variabel bebas 1 (etos kerja)
0,545
= koefisien regresi variabel bebas 2 (lingkungan kerja)
X1
= variabel bebas 1 (etos kerja)
X2
= variabel bebas 2 (lingkungan kerja)
0,429
= standard eror
Part .302 .260
61
Dari persamaan regresi di atas dapat diuraikan sebagai berikut: 1. Konstanta sebesar 0,170 artinya jika nilai etos kerja (X1) dan lingkungan kerja (X2) adalah 0 maka besarnya nilai kinerja karyawan (Y) sebesar 0,170 satuan. 2. Nilai koefisien regresi variabel bebas 1 (etos kerja) sebesar 0,475 menunjukkan bahwa jika variabel bebas etos kerja (X1) naik satu satuan, maka akan mengakibatkan perubahan kinerja karyawan sebesar 0,475 satuan. Dengan asumsi nilai variabel lingkungan kerja bernilai konstan. 3. Nilai koefisien regresi variabel bebas 2 (lingkungan kerja) sebesar 0,545 menunjukkan bahwa jika variabel lingkungan kerja (X2) naik satu satuan, maka akan mengakibatkan perubahan kinerja karyawan sebesar 0,545 satuan. Dengan asumsi nilai variabel etos kerja bernilai konstan.
4.2.3.2 Koefisien Korelasi (R) dan Koefisien Determinasi (R2) Koefisien korelasi (R) adalah tingkat keeratan hubungan antara variabel bebas dengan variabel terikat yang bernilai diantara -1 sampai dengan 1. Tabel 4.15 Koefisien Korelasi Dan Koefisien Determinasi b M odel Summary
M odel 1
R .814 a
R S quare .663
a. Hasil PrediOlah ctors: (Constant), Sumber: Data SPSS
Adj usted R S quare .650
Std. Error of the Esti m ate .39206
Li ngkungan K erj a (X 2), Etos
Kerj a (X1) b. Dependent Vari abl e: Ki nerj a (Y)
Pada Tabel 4.15 dapat dilihat nilai koefisien korelasi (R) sebesar 0.814
Nilai tersebut menunjukkan bahwa hubungan variabel etos kerja (X1), dan lingkungan kerja (X2), dengan variabel kinerja karyawan (Y) adalah cukup erat, karena nilai 0.814 sudah mendekati 1 (Sugiyono, 2010: 183).
62
Nilai koefisien determinasi (R square) sebesar 0.663. Hal ini menunjukan bahwa 66.3% variasi dalam variabel kinerja karyawan dapat dijelaskan oleh variabel etos kerja (X1), dan lingkungan kerja (X2), Sedangkan sisanya 33.7% (100% - 66,3% = 33,7%) dipengaruhi variabel lain yang tidak termasuk dalam penelitian ini.
4.2.4
Pengujian Hipotesis
4.2.4.1 Uji Simultan (Uji F) Uji F digunakan untuk menguji ada tidaknya pengaruh variabel - variabel independen dengan variabel dependen secara simultan (bersama - sama). (Sugiyono, 2009:257). 1.
Adapun perumusan hipotesis pada uji F adalah sebagai berikut: H0 : 1 = 2 = 0 artinya variabel bebas secara simultan atau secara bersamasama tidak berpengaruh secara signifikan terhadap variabel terikat. H1 : 1 2 0 artinya variabel bebas secara simultan atau secara bersamasama berpengaruh secara signifikan terhadap variabel terikat.
2.
Hasil pengujiannya adalah sebagai berikut: Tabel 4.16 Uji Simultan (Uji F) ANOVAb Model 1
Regression Residual Total
Sum of Squares 15.706 7.993 23.699
df 2 52 54
Mean Square 7.853 .154
a. Predictors: (Constant), Lingkungan Kerja (X2), Etos Kerja (X1) b. Dependent Variable: Kinerja (Y)
Sumber : Hasil Olah Data SPSS
F 51.090
Sig. .000 a
63
3.
Penentuan Ftabel F tabel = F (df regresi, df residual)= F (k, n – k – 1 ) F tabel = F0.05 (2, 52) = 3.18
4.
Daerah kritis atau daerah penolakan Bila F hitung F tabel maka H0 ditolak Bila F hitung < F tabel maka H0 diterima
5.
Interpretasi
Dari hasil output diatas diperoleh nilai Fhitung 51.090 atau lebih besar dari Ftabel 3.18, maka H0 ditolak, sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel bebas yang terdiri dari etos kerja dan lingkungan kerja memiliki pengaruh secara simultan atau secara bersama-sama terhadap variabel terikat yaitu kinerja karyawan.
4.2.4.2 Uji Parsial (Uji t) Uji t dilakukan untuk mengetahui pengaruh variabel independen secara parsial terhadap variabel dependen, apakah pengaruhnya signifikan atau tidak (Sugiyono, 2009:257). 1. Adapun perumusan hipotesis dalam pengujian ini adalah sebagai berikut: H0 : artinya, variabel bebas tidak mempunyai pengaruh yang signifikan secara parsial terhadap variabel terikat. H1 : artinya, variabel bebas mempunyai pengaruh yang signifikan secara parsial terhadap variabel terikat. = 0,05/2 = 0.025 dengan df (n - k - 1) = 52 dimana ttabel = 2.00665
64
2. Kriteria pengujian yang digunakan adalah jika thitung lebih besar dari ttabel maka H0 ditolak pada tingkat signifikansi 5%. 3. Daerah kritis Hasil pengujian uji t dari masing-masing variabel bebas etos kerja
dan
lingkungan kerja adalah sebagai berikut: a. Uji Parsial pengaruh variabel etos kerja (X1) terhadap kinerja karyawan. Berdasarkan tabel 4.14 diatas diketahui besarnya nilai thitung variabel bebas etos kerja (X1) adalah 3.748 atau lebih besar dari ttabel 2.00665. Hal ini menunjukan bahwa H0 ditolak dan H1 diterima sehingga variabel bebas etos kerja
(X1) memiliki pengaruh signifikan secara parsial terhadap kinerja
karyawan (Y). b.
Uji Parsial pengaruh variabel lingkungan kerja (X2) terhadap kinerja karyawan. Berdasarkan tabel 4.14 diatas diketahui besarnya nilai thitung variabel bebas lingkungan kerja (X2) adalah 3.229 atau lebih besar dari ttabel 2.00665. Hal ini menunjukan bahwa H0 ditolak dan H1 diterima sehingga variabel bebas lingkungan kerja (X2) memiliki pengaruh signifikan secara parsial terhadap kinerja karyawan.
4.2.4.3 Pengujian Korelasi Parsial Nilai korelasi parsial (r) menunjukkan berapa erat hubungan antara variabel bebas yang meliputi variabel etos kerja (X1), dan lingkungan kerja (X2), secara parsial terhadap variabel terikat kinerja karyawan (Y).
65
Tabel 4.17 Nilai Koefisien Korelasi Parsial r
r2
Dalam Persentase
Etos Kerja (X1)
0.461
0.213
21.3%
Lingkungan Kerja(X2)
0.409
0.167
16.7%
Variabel
Sumber: Hasil Olah Data SPSS Berdasarkan data yang didapat dilihat pada Tabel 4.17 diatas, terlihat bahwa nilai koefisien determinasi (r2) terbesar adalah untuk variabel etos kerja (X1) sebesar 0.213, artinya secara parsial variabel etos kerja (X1) memberikan pengaruh yang dominan terhadap kinerja karyawan dengan nilai prosentase hubungan sebesar 21.83%, dibandingkan dengan variabel lingkungan kerja (X2) memberikan pengaruh terhadap kinerja karyawan (Y) dengan nilai prosentase hubungan sebesar 16.7% .
4.3
Interpretasi
4.3.1 Pengaruh Etos Kerja Terhadap Kinerja Karyawan Berdasarkan hasil penelitian didapatkan bahwa variabel etos kerja memiliki pengaruh secara parsial terhadap kinerja karyawan dealer PT. Yamaha Yes Surabaya, hal ini dapat diketahui dari tabel 4.14 nilai thitung sebesar 3.748 lebih besar dari ttabel sebesar 2.00665 maka H0 ditolak pada tingkat signifikasi 5% sehingga kesimpulannya adalah variabel etos kerja (X2) mempunyai pengaruh signifikan positif terhadap kinerja karyawan di karyawan dealer PT. Yamaha Yes Surabaya. Hal ini menunjukkan bahwa semakin tinggi etos kerja yang dimiliki
66
oleh karyawan maka akan semakin tinggi pula kinerja karyawan tersebut dengan memberikan hasil kerja yang optimal baik secara kualitas maupun kuantitas. Hasil dalam penelitian ini mendukung penelitian yang dilakukan oleh Haris Santoso (2012) yang membuktikan bahwa etos kerja secara parsial berpengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan pada PT.WOM Finance Cabang Kudus. Sehingga dapat dikatakan bahwa dalam melaksanakan tugas dan fungsi pokoknya seorang karyawan akan menghadapi banyak faktor yang secara langsung akan mempengaruhi kinerjanya, baik karyawan dalam perusahaan. Seseorang yang melihat pekerjaan sebagai beban dan keterpaksaan untuk memperoleh uang, akan mempunyai kinerja yang rendah. Sebaliknya seseorang yang memandang pekerjaan sebagai kebutuhan, pengabdian, tantangan dan prestasi, akan menghasilkan kinerja yang tinggi.
4.3.2 Pengaruh Lingkungan Kerja Terhadap Kinerja Karyawan Berdasarkan hasil penelitian didapatkan bahwa variabel lingkungan kerja memiliki pengaruh secara parsial terhadap kinerja karyawan dealer PT. Yamaha Yes Surabaya, hal ini dapat diketahui dari tabel 4.14 nilai thitung sebesar 3.229 lebih besar dari ttabel sebesar 2.00665 maka H0 ditolak pada tingkat signifikansi 5% sehingga kesimpulannya adalah variabel lingkungan kerja (X2) mempunyai pengaruh signifikan positif terhadap kinerja karyawan di karyawan dealer PT. Yamaha Yes Surabaya. Hal ini menunjukkan bahwa semakin tinggi kinerja karyawan yang ditunjukkan melalui lingkungan kerja yang yang kondusif akan meningkatkan kinerja karyawan. Dengan kata lain, semakin tinggi efektif
67
lingkungan kerja yang dirasakan oleh karyawan dalam melaksanaan pekerjaan maka akan semakin tinggi kinerja karyawan tersebut. Hasil dalam penelitian ini mendukung penelitian yang dilakukan oleh Zainul Hidayat dan Muchamad Taufiq (2012) yang membuktikan bahwa lingkungan kerja secara parsial berpengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Kabupaten Lumajang. Sehingga dapat dikatakan bahwa kesesuaian lingkungan kerja dengan organisasinya yang mendukung serta kondisi lingkungan sehat dan aman akan menimbulkan kinerja karyawan yang baik sehingga dia dapat mengembangkan segala potensi yang dimilikinya dalam menyelesaikan tugasnya.
4.3.3 Pengaruh Etos Kerja dan Lingkungan Kerja Terhadap Kinerja Karyawan Dari hasil pembahasan Uji F dapat diketahui bahwa secara simultan atau bersama-sama etos kerja dan lingkungan kerja memiliki pengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan dealer PT. Yamaha Yes Surabaya, hal ini dapat diketahui dari tabel 4.15 nilai Fhitung 51.090 lebih besar dari Ftabel sebesar 3.18 dan mempunyai nilai sig. F sebesar 0,000 (< 0,05), maka H0 ditolak dan H1 diterima. Hasil tersebut menunjukkan bahwa kinerja karyawan dipengaruhi oleh etos kerja dan lingkungan kerja yang baik. Hasil penelitian juga menunjukkan hasil R atau menunjukkan seberapa erat hubungan antara variabel bebas (etos kerja dan lingkungan kerja) dengan variabel terikat kinerja karyawan (Y), besarnya nilai koefisien korelasi adalah 0,814. Nilai
68
tersebut menunjukkan bahwa hubungan variabel etos kerja dan lingkungan kerja dengan variabel kinerja karyawan adalah erat atau kuat. Hasil dalam penelitian ini mendukung penelitian yang dilakukan oleh Alfrino (2012) yang membuktikan bahwa lingkungan kerja secara simultan berpengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan pada Dinas Pendidikan Nasional Kota Bengkulu Sehingga dapat dikatakan bahwa kinerja karyawan dipengaruhi oleh etos kerja dan lingkungan kerja yang baik.