52
BAB IV LAPORAN HASIL PENELITIAN
A. Gambaran Umum Obyek Penelitian 1. Sejarah Berdirinya SMP IPIEMS Surabaya Spesifikasi pemuda DANIEL HANAEDI secara alami mengundang benih-benih calon pendidikan yang handal. Dilatarbelakangi oleh kondisi lingkungan hidupnya, sejak menjadi siswa SMA Negeri 1 Sidoarjo sudah merintis menjadi calon pendidik, memberikan les secara privat. Cita-cita untuk menjadi pendidik yang baik di dalam lingkungan sistem manajeral yang handal terus dilambangkan di dalam nuraninya. Demi meneruskan cita-citanya, dengan dilandasi tekad yang kuat, DANIEL HANAEDI harus hijrah ke kota Surabaya, untuk melanjutkan kuliah di IKIP EC Negeri Surabaya. Pada tanggal 05 Oktober 1969 membentuk wadah pendidikan yang diberi nama Institut Pendidikan Ilmu Eksakta Menengah Surabaya yang disingkat menjadi IPIEMS. Tahun 1969 sampai dengan 1972, kegiatan pendidikan IPIEMS dalam bentuk pendidikan non formal, berada di sebuah gang yang tepatnya di Jalan Kalianyar Kulon XI Nomor 2 Surabaya. Tanggal 01 Maret 1973, Pendidikan IPIEMS pindah lokasi yang agak besar di Jalan Makam Peneleh no. 46 Surabaya. Jenis pendidikan masih dalam 52
53
bentuk non formal, yang dalam perkembangannya dikenal dengan sebutan Bimbingan Belajar. Dua dasar utama yang dipakai sebagai acuan untuk meraih kuantitas siswa yaitu : a. Kualitas pelayanan kepada siswa. b. Kebijakan Departemen P & K pada saat itu. Karena tuntutan masyarakat agar dapat menumpang siswa-siswi SMPSMA IPIEMS tidak lagi dalam arti singkatan, tetapi berubah menjadi sebuah nama. Selasa, 24 Agustus 1976 Yayasan Pendidikan IPIEMS terbentuk di Surabaya dengan akta Pendirian nomor 37 notaris Maria Martha Lomanto. Bimbingan belajar IPIEMS mengorbitkan istilah Lembaga Bimbingan Belajar (LBB). Pada tahun 1976 berdiri BAPERDAG, khusus memenuhi kebutuhan software pendidikan para siswa peserta bimbingan belajar. Cabang-cabang LBB IPIEMS didirikan antara tahun 1976 sampai dengan 1982, antara lain di Malang, Semarang, Yogyakarta, Jakarta, Bandung, Jember. Sekitar tahun 1980, Kampus IPIEMS di Jalan Raya Menur no. 125
Surabaya mulai
dibangun. Tahun 1983 berdirinya sekolah formal pertama yakni SMA IPIEMS yang disusul SMP IPIEMS IPIEMS pada tahun 1987 dan tahun 2009 membuka sekolah kejuruan SMK IPIEMS.
54
2. Visi, Misi dan Tujuan SMP IPIEMS Surabaya a. Visi Sekolah : Unggul dalam kualitas berwawasan Global, berdasarkan Iman dan Taqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa. Indikator Visi : 1) Membekali dan mempersiapkan peserta didik untuk dapat melanjutkan studi ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi. 2) Memberikan pendidikan dan pengajaran terbaik kepada peserta didik agar menjadi pribadi yang berkompetensi tinggi dalam hal Kognitif, Intelektual, Psikomotorik dan Afektif. 3) Mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi pribadi yang memiliki budi pekerti, sikap, dan nilai-nilai Agamis, kreatif, mandiri, dan mampu memecahkan masalah hidupnya. 4) Mengembangkan bakat dan minat peserta didik dalam bidang seni budaya agar menjadi pribadi yang mampu menghargai berbagai kreasi seni dan budaya. 5) Menumbuhkan sikap hidup yang memiliki kepedulian dan toleransi terhadap masalah lingkungan. b. Misi Sekolah : 1) Menumbuhkan penghayatan dan pengamalan terhadap ajaran agama yang dianut dan juga budaya bangsa sehingga menjadi sumber kearifan dalam bertindak. 2) Melaksanakan sistem pembelajaran dan bimbingan secara efektif.
55
3) Mendorong dan membantu siswa untuk mengenali potensi dirinya sehingga dapat berkembang secara optimal. 4) Menumbuhkan semangat belajar dan berkarya secara intensif kepada seluruh warga sekolah. 5) Melibatkan
seluruh
warga
sekolah
dalam
mengelola
dan
meningkatkan kualitas pendidiklan. c. Tujuan Sekolah : 1) Standar Kompetensi Lulusan : a) Bidang Akademik : i) Peningkatan rata-rata KKM 7 melalui program UH, UTS dan UAS. ii) Peningkatan rata-rata UN 7,15 melalui program bimbingan belajar, Try out, pembahasan soal-soal. iii) Peningkatan rata-rata Ujian Sekolah 7,5 melalui program pembelajaran yang efektif. b) Bidang non Akademik : i) Peningkatan prestasi di bidang olah raga melalui kejuaraan yang ada. ii) Peningkatan prestasi di bidang seni dengan mengikuti kejuaraan. 2) Standar Isi : a) Sekolah mampu menghasilkan dokumen 1 / buku KTSP.
56
b) Sekolah menuyusun Silabus semua mata pelajaran untuk semua tingkatan. c) Sekolah mampu menyusun RPP semua mata pelajaran untuk semua tingkatan. d) Sekolah mampu menyusun program pengembangan diri. e) Sekolah mampu menyusun program remidi dan pengayaan. 3) Standar Proses : a) Meningkatnya kemampuan guru dalam menerapkan berbagai model pembelajaran. b) Meningkatnya kemampuan guru dalam menggunakan sarana belajar (laboratorium bahasa, laboratorium multimedia dan laboratorium IPA). 4) Standar Tenaga Pendidik dan Kependidikan : a) Meningkatnya SDM pendidik dan tenaga kependidikan melalui workshop dan pelatihan. b) Meningkatnya kualitas akademik pendidik (S1) dan tenaga kependidikan (D3). 5) Standar Sarana Prasarana : a) Tersedianya ruang Wakil Kepala Sekolah. b) Tersedianya ruang guru yang standar. c) Peningkatan jumlah komputer untuk Perpustakaan, Lab. IPA dan guru.
57
d) Terwujudnya pengadaan LCD dan Laptop untuk pembelajaran. e) Terwujudnya pengadaan akses Internet. f) Peningkatan sarana / alat-alat olah raga. 6) Standar Pengelolaan : a) Tersusunya RPS. b) Tersusunya Struktur Organisasi Sekolah dan Tupoksi. c) Terlaksananya Program Monitoring dan Evaluasi. d) Terlaksananya Standar pelayanan minimal. 7) Standar Keuangan dan Pembiayaan : a) Tersedianya dana dari pusat, Pemda dan Komite Sekolah. b) Tersedianya dana dari luar sekolah / dana Independen. 8) Standar Penilaian Pendidikan : a) Tersusunnya perangkat penilaian. b) Melaksanakan penilaian hasil belajar (UH, UTS, UAS, US, UN) c) Peningkatan pengembangan model penilaian. 9) Pengembangan Budaya dan Lingkungan Sekolah : a) Peningkatan kebersihan sekolah. b) Melaksanakan Penghijauan Lingkungan Hidup. c) Peningkatan pelaksanaan Reward Point. d) Peningkatan jumlah tempat sampah.
58
d. Letak Geografis SMP IPIEMS Surabaya SMP IPIEMS Surabaya terletak di jalan Menur nomor 125. Surabaya yang mana SMP IPIEMS Surabaya berada tepat di depan Rumah Sakit Menur dan letaknya sangat strategis berada di pinggir jalan raya sehingga bisa ditempuh dengan mudah dengan kendaraan umum maupun kendaraan pribadi. e.
Struktur Organisasi SMP IPIEMS Surabaya Ketua Yayasan
: Daniel Hanaedi
Kepala Sekolah
: Dra. Y. Siti Wahyuni
Ketua Komite
: Hari Santoso
Wakasek
: Wuryoso, S. Pd.
Kaur Kurikulum
: Farida Rachmawati, S. Pd.
Kaur Kesiswaan
: Wuryoso, S. Pd.
Bimbingan Konseling: Afifa Setyaningtyas, S. Pd. Drs. Soegeng Is Sugiyanti, S. Pd. I’it Vicania, S. Pd. Tata Usaha (TU)
: Suratmo Novitasari Safitri Tri Sarno Djatmiko Dewi Priangga Sari, SH.
59
Wali Kelas
:
Kelas VII- A
: Wahyu Eka, S. Pd.
Kelas VII- B
: Abrinda Oktaviana, S. Pd.
Kelas VII- C
: Suprilla Dewi, S. Ag.
Kelas VII- D
: Dina Septriyani, S. Pd.
Kelas VII- E
: Drs. Sutaji
Kelas VII- F
: Drs. Heri Sulistyo
Kelas VII- G
: Ma’rup, S. Ag.
Kelas VII- H
: Netty Dwi Noviana, S. Pd.
Kelas VII- I
: Akhmad Yasyak, S. Ag.
Kelas VII- J
: Azka Lathifah, S. Pd.
Kelas VIII- A
: Neni Ruspitasari, S. Pd.
Kelas VIII- B
: Didik Eko Wahyudi, S. Pd.
Kelas VIII- C
: Indah Pusparini, S. Pd.
Kelas VIII- D
: Afifa Setyaningtyas, S. Pd.
Kelas VIII- E
: Yayuk Endah Herwati, SE.
Kelas VIII- F
: Rizkiyani Wulandari, S. Pd.
Kelas VIII- G
: Dra. Sukatri
Kelas VIII- H
: Mochamad Hasan, S. Pd.
Kelas VIII- I
: Drs. Soegeng
Kelas VIII- J
: Liya Setiowati, S. Pd.
Kelas IX- A
: Drs. Sarwono
60
Kelas IX- B
: Dra. Suparti
Kelas IX- C
: Aries Munandar, S. Pd.
Kelas IX- D
: Dra. Sat Nuraini
Kelas IX- E
: Dra. Nunuk Hetty J.
Kelas IX- F
: Musarowah, S. Pd.
Kelas IX- G
: Drs. Mujiono
Kelas IX- H
: Drs. Sutrisno Aji
f. Keadaan Guru dan Karyawan SMP IPIEMS Surabaya Personalia Guru Tetap Yayasan
NO
NAMA
Jabatan
L/P
Status
Pend. Terakhir
1
2
4
7
8
9
Kepala Sekolah
P
Tetap
S1 IKIP KLATEN
1
Dra. Y. Siti Wahyuni
2
Wuryoso, S.Pd
Wakasek Kesiswaan
L
Tetap
S1 IKIP NEGERI SBY
3
Drs. Sarwono
Guru / WK
L
Tetap
S1 UWM
4
Drs. Sutrisno Aji
Guru / WK
L
Tetap
S1 IKIP
5
Dra. Sat Nuraini
Guru / WK
P
Tetap
S1 IKIP PGRI MLNG
6
Afifa Setyaningtyas, S.Pd
BP/ BK / WK / Bend.BOS
P
Tetap
S1 IKIP NEGERI SBY
7
Dra. Sukatri
Guru / WK / Bend.Dansos
P
Tetap
S1 IKIP PGRI
61
Personalia Guru PNS-DPK NO
NAMA
Jabatan
L/P
Status
Pend. Terakhir
1
2
4
7
8
9
1
Ali Machfud, ST
Guru
L
DPK
D3 IKIP NEGERI SBY
2
Dra. Suparti
Guru / WK / Bend.Ekskur
P
DPK
S1 IKIP PGRI MLNG
3
Ma' rup, S.Ag
Guru / WK
L
DPK
S1 IAIN SBY
Personalia Guru Tidak Tetap NO
NAMA
Jabatan
1
2
4
7
8
Kaur Kurikulum
L
Tidak
1
Aries Munandar, S.Pd
L/P Status
Pend. Terakhir 9 S1 UNITOMO
Tetap 2
Drs. Heri Sulistyo
Wakasek Sarpras
L
Tidak
S1 IKIP PGRI SBY
Tetap 3
Farida Rachmawati, S.Pd
Staf Humas / WK
P
Tidak
S1 IKIP PGRI SBY
Tetap 4
Ellyati, BA
Guru
P
Tidak
S1 IKIP NEGERI SBY
Tetap 5
Drs. Sukmono Widodo
Guru
L
Tidak
S1 IKIP PGRI MLNG
Tetap 6
Dra. Ninik Sulastri
Guru
P
Tidak
S1 IKIP NEGERI SBY
62
Tetap 7
Drs. Sutaji
Guru
L
Tidak
S1 UWK
Tetap 8
Akhmad Yasyak, S. Ag
Guru / WK
L
Tidak
S1 IAIN SBY
Tetap 9
Neni Ruspitasari, S.Pd
Guru / WK
P
Tidak
S1 UWM SBY
Tetap 10
Agus Widodo, A.Md
Guru / WK
L
Tidak
D3 UNESA
Tetap 11
Dra. Nunuk Hetty J.
Guru / WK
P
Tidak
S1 IKIP PGRI SBY
Tetap 12
Suprila Dewi, S.Pd
Guru / WK
P
Tidak
S1 IKIP NEGERI SBY
Tetap 13
Mochammad Hasan,
Guru / WK
L
S.Pd 14
Drs. Mujiono
Tidak
S1 UNMUH SBY
Tetap Guru / WK
L
Tidak
S1 UWK SBY
Tetap 15
Rahman Arief, SE
Guru
L
Tidak Tetap
16
Drs. Soegeng
BP / BK / WK
L
Tidak Tetap
S1 IKIP NEGERI SBY
63
17
Dian Nurhayati, S.Pd
Guru / WK
P
Tidak
S1 IKIP NEGERI SBY
Tetap 18
Liya Setiawati, S.S
Guru / WK
P
Tidak
S1 UNAIR SBY
Tetap 19
Indah Pusparini, S.Pd
Guru / WK
P
Tidak
S1 UWK SBY
Tetap 20
Yayuk Indah Herwati, SE
Guru / WK
P
Tidak
S1 UNESA
Tetap 21
Zumaroh, S.Pd
Guru
P
Tidak
S1 UNMUH
Tetap 22
Azka Lathifah, S.Pd
Guru / WK
P
Tidak
S1 UNESA
Tetap 23
Riskiyani Wulandari,
Guru / WK
P
S.Pd 24
Didik Eko Wahyudi,
Netty Dwi Oktaviani,
Guru / WK
L
Abrinda Oktaviana, S.Pd
Tidak
S1 IKIP SBY
Tetap Guru / WK
P
S.Si 27
S1 UNESA
Tetap
S.Pd 26
Tidak
Tidak
S1 UNESA
Tetap Guru / WK
P
Tidak
S1 UNESA
Tetap 28
Is Sugiyanti Pratiwi, S.Pd
Guru / WK / BK
P
Tidak
S1 UNESA
64
Tetap 29
Agar Wijayanti, S.Pd
Guru
P
Tidak
S1 UNESA
Tetap 30
Nawa Budi Satrio, S.Pd
Guru
L
Tidak
S1 ITATS
Tetap 32
Ismukaca, S.Pd, M.M
Guru
L
Tidak
S2 STIE Mahardika
Tetap 33
Farans Tapikap, S.Th
Guru
L
Tidak
S1 STKIP ABDI WCN
Tetap 34
Dina Septriyani, S.Pd
Guru
P
Tidak
S1 UNESA
Tetap 35
M. M. Ulumiddin, M.PdI
Guru
L
Tidak
S2 IAIN SBY
Tetap 36
Rendra Mei Hardiyanto,
Guru
L
S.Pd 37
Wahyu Ekasanti, S.Pd
Tidak Tetap
Guru
P
Tidak Tetap
39
I Ketut Artha
S1 UNESA SBY
Guru
L
Tidak Tetap
S1 UNESA SBY
65
Personalia Pegawai NO
NAMA
Jabatan
L/P
Status
Pend. Terakhir
1
2
4
7
8
9
1
Suratmo
Tata Usaha
L
Tetap
SMA PAKET C SBY
2
Tri Sarno Djatmoko
Tata Usaha
L
Kontrak
SMA SBY
3
Novitasari Safitri
Bendahara SPP
P
Kontrak
SMA IPIEMS
4
Eric Eka Martianto, S.Pd
Koordinator Lab.
L
Kontrak
S1 UNESA
5
Wajib
Perpustakaan
L
Tetap
SMEA SBY
6
Miswanto
Kebersihan
L
Tetap
SD PACITAN
7
Dominigus
Kebersihan
L
Kontrak
SMA DILI TIMTIM
8
Affrida Ning Rahayu
Bendahara
P
Kontrak
S1 UNIBRA
Jumlah Guru Seluruhnya
: 46 Orang
Jumlah Pegawai Seluruhnya
: 8 Orang
Guru Mata Pelajaran : Agama Hindu
: 1 Orang
Agama Islam
: 3 Orang
Agama Katholik
: 1 Orang
Agama Kristen
: 1 Orang
Bahasa Daerah
: 1 Orang
66
Bahasa Indonesia
: 6 Orang
Bahasa Inggris
: 4 Orang
Biologi
: 3 Orang
BP / BK
: 3 Orang
Ekonomi
: 2 Orang
Fisika
: 4 Orang
Geografi
: 1 Orang
Kertakes
: 1 Orang
Komputer
: 3 Orang
Matematika
: 7 Orang
Olah Raga
: 2 Orang
PKN
: 2 Orang
Sejarah
: 3 Orang
Seni Budaya
: 1 Orang
JUMLAH
: 49 Orang
g. Keadaan Siswa SMP IPIEMS Surabaya 1) Keadaan siswa 3 tahun terakhir Kelas VII
Kelas VIII
Rom No
Tahun
Rom L
2009-2010
8
P
Bel 160
154
10
Jumlah
Rom L
P
Bel 1
Kelas IX
Rom L
P
bel 210
167
10
L
P
548
504
bel 178
183
28
67
2
2010-2011
10
192
203
8
163
144
10
210
160
28
565
507
3
2011-2012
10
196
184
10
195
202
8
162
142
28
553
528
2) Kedaan Siswa berdasarkan Jenis kelamin Tahun Pelajaran 2011/2012 Kelas
Laki-laki
Perempuan
Jumlah
Kelas VII
196
184
380
Kelas VIII
195
202
397
Kelas IX
162
142
304
Total
565
507
1072
3) Keadaan Siswa berdasarkan Pemeluk Agama Tahun Pelajaran 2011/2012 NO
KLS
AGAMA ISLAM L
P
KRISTEN L
P
KATHOLIK L
P
JML HINDU
BUDHA
L
L
P
P
Ket. Jml./
L
P
Kls
19
20
39
24
17
41
1
VII-A
19
20
2
VII-B
17
16
3
VII-C
18
21
18
21
39
4
VII-D
21
19
21
19
40
5
VII-E
17
23
17
23
40
5
1
2
0
0
0
0
0
68
6
VII-F
16
26
16
26
42
7
VII-G
20
22
20
22
42
8
VII-H
21
19
21
19
40
9
VII-I
17
19
17
19
36
10
VII-J
19
17
19
17
36
185
202
192
203
395
19
20
39
23
15
38
JUMLAH
5
1
2
0
0
0
0
0
1
VIII-A
19
20
2
VIII-B
7
4
3
VIII-C
20
19
20
19
39
4
VIII-D
21
18
21
18
39
5
VIII-E
20
17
20
17
37
6
VIII-F
18
20
18
20
38
7
VIII-G
22
16
22
16
38
8
VIII-H
20
19
20
19
39
147
133
163
144
307
23
15
38
23
18
41
JUMLAH
14
14
11
11
2
2
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
1
IX-A
23
15
2
IX-B
16
17
3
IX-C
22
14
22
14
36
4
IX-D
23
13
23
13
36
5
IX-E
18
16
18
16
34
6
IX-F
19
20
19
20
39
5
1
2
0
0
0
0
0
69
7
IX-G
23
18
23
18
41
8
IX-H
20
16
20
16
36
9
IX-I
19
17
19
17
36
10
IX-J
20
13
20
13
33
JML. TOTAL
203
159
210
160
370
5
1
2
0
0
0
0
0
h. Keadaan Sarana dan Prasarana SMP IPIEMS Surabaya 1) 15 Ruang Kelas dengan fasilitas Audio Central dan AC. 2) 1 Ruang Kepala Sekolah. 3) 1 Ruang Tata Usaha. 4) 2 Ruang Wakasek (kurikulum & kesiswaan). 5) 1 Ruang Guru. 6) Ruang Multimedia Centre (LCD Projector). 7) Laboratorium IPA. 8) Laboratorium Komputer (21 unit sudah terkoneksi dengan jaringan lokal / LAN dan Internet). 9) Laboratorium Bahasa. Kapasitas panjang 8 meter, lebar 3 meter. Hardware
: EDUCIO.
Software
: MASTER CONTROLL (Software Interaktif Pengajaran
Bahasa Asing).
70
Sistem
: Komputer / Digital, CPU (Panel Guru menggunakan sistem komputer, Panel siswa menggunakan LCD / Liquid Crystal Display) .
10) Pelayanan BP / BK. 11) Perpustakaan (jadi satu Yayasan, SMK-SMA-SMP) 12) Aktifitas Olah raga, Mushalla, Koperasi Sekolah, Ruang OSIS, Ruang KIR dan lain-lain. B. Penyajian Data 1. Manajemen Kesiswaan dalam Mengembangkan Bakat Siswa di Bidang Karya Ilmiah Remaja (KIR) di SMP IPIEMS Surabaya. Wawancara dengan Waka Kesiswaan: Menurut informasi yang diberikan oleh Waka Kesiswaan di SMP IPIEMS Surabaya yaitu Bapak Wuryoso, S. Pd. Bahwa Manajemen kesiswaan adalah pengelolaan dan pengaturan berbagai kegiatan dalam bidang kesiswaan yang bertujuan agar kegiatan pembelajaran di Sekolah dapat berjalan dengan lancar, tertib dan teratur serta mencapai tujuan pendidikan sekolah. Untuk mewujudkan tujuan tersebut bidang kesiswaan sedikitnya memiliki 5 tugas utama yang harus diperhatikan antara lain, yaitu: penerimaan siswa baru, pembinaan siswa, pengelompokan siswa, pemantauan prestasi belajar siswa, dan evaluasi. Pembinaan dan pengembangan siswa diarahkan untuk mempersiapkan kader penerus bangsa dan pembangunan nasional dengan memberikan bekal keterampilan, kepemimpinan, kesegaran jasmani, daya kreasi, patriotisme,
71
idealisme, kepribadian, dan budi pekerti luhur. Dalam pembinaan siswa serta pengawasannya, wakasek kesiswaan bekerjasama dengan Guru BP / BK dan wali kelas, serta semua guru yang ada diharapkan bisa membatu dalam pembinaan siswa. Adapun pembinaan siswa yang di laksanakan di SMP IPIEMS Surabaya melalui kegiatan extrakurikuler : 1. Pembinaan OSIS 2. Baca tulis Al-Qur’an 3. Keterampilan 4. Jurnalistik 5. Karya Ilmiah Remaja (KIR) 6. Pramuka 7. Pencak silat / Karate 8. Teater 9. Olah raga prestasi (Futsal, Bulu Tangkis, Voli, Tenis Meja, Sepak Takraw dan Basket) 10. Samroh 11. Paskibra 12. Band / Vokal 13. Robotik 14. Paduan suara 15. Dance / Tari Modern
72
16. Tetembangan 17. Melukis 18. Puisi 3 bahasa (Jawa, Indonesia, Inggris) 19. Palang Merah Remaja (PMR) 20. Persekutuan do’a 21. Latihan Dasar Kepemimpinan 22. Pondok Romadhon 23. Study banding ke sekolah-sekolah atau lembaga lain, dsb. Program kerja manajemen kesiswaan dalam pengelolaan siswa yaitu pemantauan kemajuan prestasi siswa merupakan salah satu strategi dalam proses peningkatan mutu sekolah. Waka Kesiswaan dan peran guru selain memotivasi, memonitoring, dan mengevaluasi terhadap perkembangan akan prestasi siswa dan tingkat kemampuan daya serap mereka dalam menerima pelajaran, diharapkan mampu memantau dalam penilaian hasil kegiatan non akademik peserta didiknya salah satunya pada kegiatan KIR. KIR yang ada di SMP IPIEMS lebih mengintensifkan pada bidang Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) dikarenakan siswa-siswa pada umumnya lebih tertarik pada penelitian ilmiah dalam dunia IPTEK yang semakin berkembang dan siswa senang melakukan eksperimen- eksperimen yang menjadi sebuah tantangan baru untuk dipecahkan mengenai gejala alam.
73
Pada kegiatan pengembangan bakat siswa bidang
KIR Waka
Kesiswaan mempersiapkan beberapa hal yaitu: a.
Segi perencanaan (Planning) dari segi ini Waka Kesiswaan menyiapkan program apa yang akan dilaksanakan dalam kegiatan KIR seperti halnya mempersiapkan
peserta
didik
untuk
mengikuti
kegiatan
KIR,
mengikutkan siswa KIR nya dalam ajang lomba tingkat Nasional, memberikan tantangan baru, mempersiapkan tindakan- tindakan untuk mengembangkan kegiatan KIR. b.
Segi pengorganisasian (Organizing) waka kesiswaan membentuk struktur untuk kepengurusan KIR dan menunjuk para guru untuk mendampingi kegiatan KIR serta sebagai Pembina KIR agar adanya suatu tindakan pertanggung jawaban untuk mencapai tujuan yang ingin dicapai bersama.
c.
Segi Pelaksanaan (Actuating) waka kesiswaan mengenalkan apa itu KIR kepada anak didiknya yang dilihat dari kemampuan akademisnya di bidang IPA, matematika, bahasa inggris dan mendorong agar peserta didiknya untuk bergabung pada kegiatan KIR.
d.
Dari segi pengawasan (Controling) waka kesiswaan menyerahkan kepada Pembina KIR apabila ada suatu hal yang menjadi kendala pelaksanaan KIR, bagaimana kegiatan KIR berjalan lancar atau tidak serta apa yang dibutuhkan dalam kegiatan KIR tersebut.
Pada kegiatan wawancara dengan Ibu Kepala Sekolah SMP IPIEMS Surabaya yaitu Ibu Dra. Y. Siti Wahyuni bahwa di Sekolah ini para gurunya berupaya
74
memotivasi siswa- siswinya dalam bakat yang dimiliki setiap anak didiknya agar gemar berprestasi, berkarya dan berinovasi salah satunya pada kegiatan KIR. Ibu Kepala Sekolah mengatakan kami senang dan bangga atas prestasi anak didik kami pada bidang KIR yang diraih.59 Pelaksanaan
program
manajemen
kesiswaan
dalam
pengoptimalan
pengembangan bakat siswa di bidang KIR SMP IPIEMS Surabaya yaitu: a. Penjadwalan kegiatan KIR dalam satu minggu sekali pada hari Sabtu pukul 14.00 sampai selesai. b. Pengintensifan penelitian ilmiah dalam dunia IPTEK. c. Selalu memberikan tantangan baru untuk di analisis. d. Pembinaan penulisan ilmiah tingkat nasional . e. Mengikutkan siswa kelompok KIR pada tingkat Nasional dan berusaha mengikuti lomba pada tingkat Internasional. Adapun prestasi- prestasi yang didapat siswa pada bidang KIR SMP IPIEMS Surabaya pada tahun pelajaran 2010- 2011 yaitu: a. Finalis INAYS Tingkat Nasional tahun 2011 yaitu penyerapan asap rokok dengan tabung kaca, nama siswa: Irene Surya Jaya dan Hendi Alfian. b. Masuk dalam 10 besar di lomba ISPO (Indonesian Science Project Olimpiade) tingkat nasional di Jakarta tahun 2010 dengan karya pemberantasan rayap dengan ekstra daun srikaya, nama siswa: Desy dan 59
Wawancara dengan Kepala Sekolah, Ibu Y. Siti Wahyuni. Tanggal 23 Mei 2012.
75
Maimunah. Walaupun sampai di 10 besar kami akan tetap berusaha dan berkarya terus agar lain waktu dapat meraih prestasi yang lebih baik. c. Juara III LCEN tingkat nasional tahun 2010 di Institute Sepuluh November Surabaya, karya lomba cipta elektronik, nama siswa: Stella Margareta, Agustian Putra dan Bayu Prasetya. d. Juara II LPIR tingkat nasional tahun 2010 di Yogyakarta, karya percepatan pembuatan Nata De Mello dengan ekstra kecambah kacang ijo, nama siswa: Bayu Prasetya dan Agustian Putra. e. Finalis INAYS tahun 2011 di Universitas Parahayangan, nama siswa: Rindi Mahalia dan Alodia Riskita Hanani P. f. Finalis ISPO 2011 LIPI, nama siswa: Irene Surya Jaya dan Hendi Alfian. g. Finalis ISPO tahun 2011, karya penjernihan air dengan menggunakan biji asam, nama siswa: Alodia Riskita HP. dan Vindi. Wawancara dengan Pembina KIR: Menurut informasi Pembina KIR yaitu Bapak Ismukaca, S. Pd, MM. mengatakan bahwa latar belakang terbentuknya kegiatan KIR karena ingin: a. Mengaplikasikan ilmu yang ada di pembelajaran. b.
Adanya siswa yang lebih kreatif di KIR.
c. Ingin mengembangkan dunia IPTEK di SMP IPIEMS. d. Ingin mengenalkan siswa dalam penulisan ilmiah tingkat nasional sehingga siswa mempunyai wawasan yang luas dalam hal penelitian.
76
Pengelolaan kegiatan siswa yang terlibat dalam KIR yang diberikan oleh Pembina yaitu: a.
Segi perencanaan yaitu menyiapkan para siswa yang bergabung di KIR untuk mengikuti lomba dalam ajang tingkat nasional dengan melihat website yang berhubungan dengan lomba tingkat nasional misalnya website INAYS, ISPO, LPIR, dll.
b. Dari segi pengawasan yaitu setiap peserta didik yang tergabung di KIR pengawasan dilakukan secara intensif baik dari segi pembuatan makalah maupun proses disaat melaksanakan penelitian. c.
Segi pengorganisasian setiap kelompok terdiri dari siswa, satu siswa sebagai ketua satu siswa sebagai anggota dan yang bertanggung jawab secara keseluruhan adalah ketua.60.
d. Sarana prasarana yang diberikan difasilitasi oleh pihak sekolah,siswa tanpa mengeluarkan biaya. Wawancara dengan Siswa yang terlibat dalam kegiatan KIR: Menurut Alodia Rizikita Hanani P. siswi kelas 9D dan Vindy Mahalia siswi kelas 9A mengatakan kita tertarik pada kegiatan KIR karena dapat belajar hal yang baru dan dapat menemukan hal-hal yang baru dan mungkin penemuan kita dapat membantu masyarakat atau orang- orang dan lingkungan sekitar kita. Usaha yang kita lakukan agar KIR teraktualisasikan dengan baik yaitu mengerjakan atau berusaha menemukan penelitian- penelitian yang bermanfaat yang dapat membantu lingkungan sekitar, 60
Wawancara dengan Pembina KIR Bapak Ismukaca, S. Pd, MM. Tanggal 05 Juni 2012.
77
walaupun ada kesulitan dalam setiap penelitian dalam hal uji coba bahan, kita tidak patah semangat dan kita terus menerus berusaha untuk mencobanya lagi. Pada kegiatan KIR ini sangat membantu dalam prestasi akademis kami karena dalam setiap melakukan penelitian pasti kita menemukan hal- hal baru yang awalnya belum kita ketahui dan akhirnya menjadi tau, hal ini yang membantu kita dalam menambah ilmu pengetahuan dan kita mengikuti lomba dua kali dalam satu tahun dalam penelitian penjernihan air limbah menggunakan daging biji asam jawa, dari uji coba bahan inilah kita mendapat pengalaman yang menyenangkan dengan menemukan penemuan yang baru serta manfaat yang didapat kita bisa bersosialisasi dengan tempat dan orang- orang baru yang belum kita kenal sebelumnya, dapat ilmu baru dengan penemuan lain dari teman kita dari sekolah yang berbeda, kita bisa menyalurkan bakat serta kreatifitas di KIR. Bentuk karya KIR yang ada di SMP IPIEMS Surabaya di bidang lingkungan yaitu salah satunya hasil karya kita
penjernihan air
menggunakan daging biji asam jawa dan karya lainnya yaitu sabun dua sisi digunakan sebagai sabun badan dan wajah, pembuatan balsam, pembasmi hama dengan menggunakan Beovvoria Spp. dari kentang, daur ulang kertas koran bekas dari biji lerak. Kami bangga bisa menghasilkan suatu karya yang baru dan bermanfaat serta sebagai suatu alternatif yang menghasilkan suatu yang biasa menjadi hal yang luar biasa dan menarik.61
61
2012.
Wawancara dengan siswi KIR, Alodia Rizkita Hp. Dan Vindy Mahalia, tanggal 30 Mei
78
Adapun usaha agar bakat KIR siswa berkembang, siswa selalu diikutkan lomba dalam event tingkat nasional dan mengadakan penelitian-penelitian yang baru sesuai kebutuhan masyarakat dengan berbagai strategi yang dilakukan contohnya mengajarkan tulisan KIR yang benar, mengajarkan prosedur penelitian, mengadakam pembinaan secara terus menerus baik sebelum maupun disaat masuk final, melatih siswa untuk menampilkan hasil penelitian di hadapan siswa maupun Ibu Bapak guru. Sarana prasarana yang diberikan difasilitasi oleh pihak sekolah, siswa tanpa mengeluarkan biaya bahkan siswa diberi uang saku saat kegiatan lomba. Kegiatan yang terwujud di KIR adalah membina siswa di bidang kewirausahaan yang terlibat dalam kegiatan KIR contohnya produk yang di buat seperti saleb aroma terapi, sabun aroma terapi, hand shop aroma terapi, deodoran dan membina siswa untuk penulisan karya ilmiah yang sesuai dengan aturan yang baku. 2. Upaya Manajemen Kesiswaan dalam Mengembangkan Bakat Siswa di Bidang KIR di SMP IPIEMS Surabaya Menurut informasi bakat KIR di SMP IPIEMS Surabaya saat wawancara dengan Bapak Waka Kesiswaan yaitu Bapak Wuryoso, S. Pd. Mengatakan bahwa Upaya pengembangan bakat di bidang KIR antara lain dilakukan dengan cara : a. Bakat pada kegiatan KIR terus diasah dengan cara pembinaan secara terus menerus, guru diharapkan mampu mengarahkan peserta didik untuk membangun kompetensi non akademis melalui kegiatan KIR, (life skills dalam arti luas). Antara lain dengan cara memberikan tantangan baru dengan memberikan penemuan baru yang harus di analisis oleh siswa
79
KIR. Melalui kegiatan tersebut diharapkan peserta didik dapat mengembangkan potensi yang dimilikinya, yang pada akhirnya dapat digunakan sebagai bekal kemandirian dalam menghadapi berbagai tantangan di masyarakat. Bahkan lebih jauh lagi diharapkan bisa ikut ambil bagian dalam mengembangkan potensi sekolah melalui kegiatan ajang perlombaan baik nasional maupun internasional dan mampu bersaing dengan sekolah lainnya. b.
Kegiatan KIR harus didesain agar relevan dengan apa yang diharapkan peserta didik karena kegiatan KIR difungsikan sebagai mekanisme adaptif dalam proses ilmu pengetahuan, kreativitas dan kemampuan.
c. Menyediakan media dan sarana prasarana yang dibutuhkan peserta didik agar partisipasi peserta didik dalam kegiatan KIR dapat maksimal. Ketersediaan media dan sarana prasarana memungkinkan peserta didik memperoleh pengalaman kegiatan KIR secara konkrit, luas, dan mendalam, sehingga peserta didik lebih banyak melakukan aktivitas untuk mencari dan menggali pengetahuan dan membangun potensi diri yang ada pada diri siswa tersebut. d. Pada kegiatan KIR, Waka Kesiswaan membentuk sebuah struktur yang dimana struktur di KIR tersebut terdiri dari ketua koordinator, Pembina KIR, para guru yang telah ditunjuk sebagai pengawas KIR.
80
e. Mengembangkan kondisi dan situasi yang memberikan kesempatan bagi siswa untuk mengembangkan bakatnya di KIR dengan mengusahakan dukungan baik psikologis maupun fisik. f. Berupaya menumbuhkembangkan bakat KIR pada siswa untuk berprestasi tinggi dan untuk pengembangan ilmu di dunia IPTEK. Usaha para guru memberikan sebuah motivasi yang besar pada siswanya serta pembinaan dan pengarahan yang bermanfaat bagi prestasi non akademis siswa salah satunya di bidang KIR. Untuk mengetahui bakat siswa di bidang KIR para guru melihat dari nilai rapot siswa tersebut salah satunya pada nilai tertinggi di bidang IPA, Matematika dan Bahasa Inggris serta para guru mendorong siswa- siswinya supaya ikut pada kegiatan KIR lalu mengenalkan apa itu KIR. Dari sinilah pengelolaan siswa di bakat KIR mulai digali melalui pembinaan yang sudah terjadwal dari Sekolah, pengawasan pada kegiatan KIR, pengarahan kepada siswa dalam ilmu pengetahuan tentang bagaimana cara menganalisis sebuah temuan baru dan dapat bermanfaat bagi orang lain, mengasah kemampuan siswa melalui pelatihan secara terus menerus dalam uji coba KIR agar bakat KIR nya lebih berkembang lagi, Pembina KIR selalu mengikutkan siswanya dalam ajang lomba karya ilmiah agar bakat KIR teraktualisasikan dengan baik dan info agar siswa bisa ikut dalam lomba KIR tingkat nasional bahkan internasional biasanya pembina KIR sudah punya canel sendiri dan mendapat undangan dari sekolah lain atau bisa melihat info lewat internet atau web Lipi.
81
Upaya lain juga bisa dilakukan dengan mengarahkan guru sebagai pengajar yang mandiri yang mana hal tersebut memberi dorongan dan kesempatan guru untuk memiliki kreativitas dan fleksibilitas dalam pengajaran, sehingga mengajak peserta didik untuk berdiskusi, kritis dan bereksplorasi sesuai dengan pengalaman hidupnya sendiri-sendiri. Maka kemampuan tersebut dapat menjadi modal dasar untuk mengembangkan peserta didik dalam kegiatan- kegiatan KIR. Upaya pembinaan KIR SMP IPIEMS Surabaya sebelum siswa diikut sertakan dalam lomba ISPO, kami uji coba karya ilmiah tersebut terlebih dahulu di sekolah. Sebelum berangkat ke Jakarta siswi- siswinya yang jadi perwakilan dari Sekolah terlebih dahulu mendapat pembekalan. Misalnya diberi pengarahan dan gambarangambaran bahwa lomba ini tingkat nasional, pesertanya berasal dari siswa- siswi yang kreatif, aktif dan sangat berpotensi di Sekolahnya masing- masing. Oleh karena itu berusahalah semaksimal mungkin agar dapat meraih prestasi, selain itu Bapak Ismukaca menambahkan apabila murid- murid SMP IPIEMS Surabaya mau ikut lomba ISPO di bidang KIR, maka syaratnya anda harus bisa menyelesaikan makalah tersebut dalam jangka waktu 2 bulan dan satu tim untuk 2 orang. 62 KIR merupakan suatu organisasi yang sifatnya terbuka bagi para siswa yang ingin mengembangkan kreativitas, ilmu pengetahuan dan teknologi. Tujuan yang harus dicapai oleh anggota KIR secara individual adalah pengembangan sikap ilmiah, kejujuran dalam mecahkan gejala alam yang ditemui dengan kepekaan yang tinggi dengan metode yang sistimatis, obyektif, rasional dan berprosedur. KIR sebagai 62
Wawancara dengan Pembina KIR Bapak Ismukaca, S. Pd, MM. tanggal 05 Juni 2012.
82
organisasi sangat memberikan manfaat bagi orang-orang yang terkait. Beberapa manfaat yang didapatkan dari kegiatan KIR diantaranya: a. Membangkitkan rasa ingin tahu terhadap fenomena alam yang berhubungan dengan iptek. b. Meningkatkan daya nalar terhadap fenomena – fenomena alam. c. Meningkatkan data kreasi dan daya kreatif serta daya kritis. d. Menambah wawasan terhadap iptek. e. Meningkatkan ketrampilan menguasai iptek. f. Meningkatkan minat baca terhadap iptek. 3. Kendala Manajemen Kesiswaan dalam Mengembangkan Bakat Siswa di Bidang KIR di SMP IPIEMS Surabaya. Bapak Waka Kesiswaan yaitu Bapak Wuryoso, S. Pd. Berpendapat bahwa kegiatan KIR merupakan suatu kegiatan yang oleh sebagian siswa dianggap sulit, tetapi bukan berarti hal tersebut tidak dapat dipelajari tetapi merupakan sebuah tantangan mengenai sebuah penemuan dalam penelitian yang harus dipecahkan melaului beberapa analisis serta selalu bereksperimen dalam dunia sains. Adapun kendala- kendala yang ada di SMP IPIEMS dalam mengembangkan bakat KIR siswa, yaitu: a. Kendala dari Pembina KIR Bapak Ismukaca mengatakan bahwa menjadi guru pembimbing kelompok ilmiah remaja tidaklah mudah. Pembimbing kelompok ilmiah remaja dituntut memiliki pengetahuan penelitian yang cukup memadai,
83
metode pendampingan siswa yang baik, tekun, kreatif, dan pengorbanan waktu dan tenaga yang tidak terbatas. Karena beratnya prasyarat untuk menjadi guru pembimbing KIR, maka belum banyak guru-guru yang dengan kesadaran penuh bersedia untuk menjadi pendamping KIR. Selain itu, rendahnya penguasaan metodologi penelitian di kalangan guru SLTP, SMU, dan SMK menjadi kendala utama bagi banyak guru untuk ikut berpartisipasi dalam membina KIR. Karena kendala guru dari SMP IPIEMS yang belum siap untuk melatih siswa pada kegiatan KIR maka SMP IPIEMS bekerja sama dengan Pembina KIR di luar SMP IPIEMS yang sudah ahli di bidang sains (IPA) atau KIR. b. Kendala dari siswa KIR Dalam mengembangkan dan mewujudkan potensi bakatnya, seorang siswa pasti mengalami beberapa kendala, bisa bersifat internal yaitu terletak pada individu itu sendiri dan dapat bersifat eksternal yang terletak pada lingkungan individu. Menurut Alodia Rizikita Hanani P. siswi kelas 9D dan Vindy Mahalia siswi kelas 9A mengatakan: Kendala dalam kesulitan bereksperimen dalam dunia sains adalah apabila kita melakukan sebuah eksperimen dan akhirnya selalu gagal, walaupun ada kesulitan dalam setiap penelitian dalam hal uji coba, kita tidak patah semangat dan kita terus menerus berusaha untuk mencobanya lagi, menurut informasi Pembina KIR yang menjadi kendala pokok dalam siswa KIR yaitu:
84
1). Merasa diri tidak mampu untuk menulis. 2). Takut salah atau disepelekan orang lain. 3). Tidak berani menanggung resiko. 4). Penyakit malas menulis. 5). Menutup diri dari pengalaman dan gagasan baru. 6). Takut bersaing apabila siswa merasa bahwa pekerjaannya akan dinilai terhadap pekerjaan siswa lain dan bahwa yang terbaik akan menerima penghargaan. 7).Takut mengalami kegagalan karena kurang maksimal dalam kompetisi. C. Analisis Data Analisis data ini merupakan bagian akhir dari penelitian yaitu yang dilakukan untuk mengetahui bagaimana optimalisasi manajemen kesiswaan dalam mengembangkan bakat siswa di bidang KIR (KIR) di SMP IPIEMS Surabaya. SMP IPIEMS merupakan lembaga pendidikan yang selalu berusaha untuk meningkatkan mutu peserta didiknya dan berusaha untuk mencapai tujuan pendidikan bersama seluruh unsur yang terlibat di dalam pendidikan seperti halnya Kepala Sekolah dan para tenaga pengajarnya. Dalam hal pengelolaan peserta didiknya SMP IPIEMS lebih menekankan pada pelayanan pengembangan diri serta pembinaan siswa secara menyeluruh yang mencakup prestasi, kreativitas, minat dan bakat siswanya agar produktivitas yang diharapkan mampu bersaing dengan dunia pendidikan yang lebih maju. SMP IPIEMS sebagai tempat lembaga pendidikan yang pengelolaan siswanya lebih ditekankan pada
85
pengembangan prestasi serta bakat- bakat siswanya, maka dari itu SMP IPIEMS beserta Waka Kesiswaan perlu melakukan usaha- usaha yang maksimal agar bakat yang dimiliki peserta didiknya lebih berkembang dan melalui program pengembangan bakat akan menghasilkan peserta didik yang kreatif serta berkualitas. Berdasarkan hasil wawancara dan observasi yang dilaksanakan oleh peneliti, dapat dianalisis bahwa optimalisasi manajemen kesiswaan dalam mengembangkan bakat siswa di bidang KIR bertujuan untuk menciptakan peserta didik yang kreatif dan berprestasi di dunia IPTEK. Dalam pengembangan bakat KIR manajemen kesiswaan telah mengintensifkan pembinaan KIR agar bakat yang dimiliki peserta didiknya lebih berkembang lagi dan menghasilkan karyakarya yang luar biasa dengan memanfaatkan lingkungan sekitar sebagai bahan penelitian karya ilmiah dan penemuan yang dihasilkan bisa bermanfaat bagi masyarakat dan mengasah bakat siswa melalui pelatihan serta pembinaan secara terus- menerus guna mengembangkan bakat siswanya di bidang KIR tersebut. Sebelum mengintensifkan kegiatan KIR manajemen kesiswaan diperlukan beberapa persiapan yaitu mulai dari perencanaan (planning) yang menentukan tujuan- tujuan yang hendak dicapai selama suatu masa yang akan datang dan apa yang harus diprogram agar dapat mencapai tujuan- tujuan itu. Melalui program perencanaan ini maka manajemen kesiswaan bisa melaksanakan kegiatan KIR yang telah direncanakan dalam satu tahun seperti halnya menentukan apa yang akan diteliti untuk penemuan berikutnya, kegiatan- kegiatan apa saja yang
86
dilakukan guna mengembangkan KIR, mengikutkan lomba KIR pada tingkat nasional bahkan bisa sampai ke internasioanal. Dari segi pengorganisasian yaitu pengelompokan dan menentukan berbagai kegiatan penting dan memberikan kekuasaan
untuk
melaksanakan
kegiatan-
kegiatan
itu,
seperti
halnya
pengorganisasian pada kegiatan KIR di SMP IPIEMS bahwa waka kesiswaan membentuk struktur untuk kepengurusan KIR dan menunjuk para guru untuk mendampingi kegiatan KIR serta sebagai Pembina KIR agar adanya suatu tindakan pertanggung jawaban untuk mencapai tujuan yang ingin dicapai bersama. Pengorganisasian dari kelompok KIR yaitu dari siswa sendiri meliputi siswa satu sebagai ketua, satu sebagai anggota dan yang bertanggung jawab keseluruhan adalah ketua. Dari pengarahan yaitu menyalurkan perilaku manusia kearah tujuan- tujuan yang ingin dicapai atau disebut juga sebagai motivasi. Bakat siswa KIR bisa di arahkan oleh faktor kedua orang tua (faktor intern) misalnya orang tua mendukung anaknya untuk mengikuti kegiatan ekstrakurikuler dan mendukung anaknya untuk mengembangkan bakat di bidang KIR dan faktor lingkungan sekolah (faktor eksternal)
misalnya pihak sekolah memfasilitasi
sarana prasarana yang lengkap, pembinaan secara terus menerus dan menyalurkaan bakat KIR pada kegiatan lomba tingkat nasional maupun internasional. Dari segi pengawasan yaitu mengukur pelaksanaan dengan tujuantujuan, menentukan sebab- sebab penyimpangan dan mengambil tindakantindakan korektif. Waka kesiswaan menyerahkan pengawasan kegiatan KIR kepada Pembina KIR dan pengawasan pada setiap peserta didik yang tergabung
87
di KIR dilakukan secara intensif baik dari segi pembuatan makalah maupun proses disaat melakukan penelitian. Manajemen kesiswaan sudah berjalan sebagaimana dalam pengelolaan siswa
yaitu
mulai
dari
penerimaan
siswa
baru,
pembinaan
program
ekstrakurikuler dan kegiatan- kegiatan pengembangan bakat siswa. Programprogram kegiatan tersebut dilaksanakan dengan mengacu pada aspek- aspek manajemen, seperti perencanaan, pengorganisasian, pengarahan dan pengawasan. Program pengembangan bakat di bidang KIR merupakan salah satu kegiatan yang ada di SMP IPIEMS di rasa sangat penting keberadaannya, sebab di sinilah para siswa bisa mengembangkan bakat yang dimilikinya, di sini para siswa dibina, dilatih dan disiapkan yang nantinya akan menghasilkan prestasi secara optimal sesuai potensi yang dimilikinya. Di samping itu, bakat yang dimiliki siswa harus selalu dilatih dan dikembangkan secara berkelanjutan dan manusia dalam perkembangan hidupnya dipengaruhi oleh bakat atau pembawaan dan lingkungan, atau oleh dasar dan ajar atau dipengaruhi oleh faktor intern dan ekstern seperti hanya SMP IPIEMS pengembangan bakat siswanya di bidang KIR terbukti sangat baik dikarenakan siswanya selalu diberi pembinaan tentang penelitian baru dan dilatih secara terus menerus tentang bagaimana menganalisa suatu temuan dan apabila terjadi kegagalan dalam hal uji coba maka siswa- siswanya tidak menyerah begitu saja dan siswanya akan terus menguji bahan yang diteliti agar tercipta suatu hasil yang memuaskan dan SMP IPIEMS selalu mengikutkan siswanya dalam lomba tingkat
88
nasional bahkan ingin menuju lomba tingkat Internasioanl ini terbukti dengan banyaknya prestasi yang didapat. Para tenaga pengajar di SMP IPIEMS ada yang dilibatkan dalam pembinaan kegiatan KIR yang bertujuan untuk mengetahui perkembangan bakat setiap peserta didiknya yang bisa juga dijadikan sebagai tolak ukur peningkatan mutu Sekolah. Para tenaga pengajar yang dilibatkan dalam pembinaan KIR yaitu wakil Kepala Sekolah bidang kesiswaan, tenaga pengajar yang telah ditunjuk dan dipercaya oleh Kepala Sekolah sebagai Pembina KIR. Kepala Sekolah selain melibatkan guru sendiri juga melibatkan guru pembina KIR dari luar sekolah yang dimana guru itu memang sudah bidangnya di KIR jadi ilmu yang dimiliki bisa membantu dalam kegiatan pengembangan bakat siswa di bidang KIR di SMP IPIEMS. Adapun strategi yang telah diterapkan oleh pihak sekolah SMP IPIEMS untuk memasarkan hasil karya KIR kepada masyarakat yaitu dengan cara membina kegiatan kewirausahaan bagi siswa yang terlibat didalam KIR dengan menjadikan hasil karya KIR nya sebagai souvenir bagi calon siswa baru yang telah mendaftar ke SMP IPIEMS seperti saleb aroma terapi dan sabun aroma terapi. Hal ini dimaksudkan agar siswa baru mengetahui bahwa prestasi serta bakat- bakat yang dimiliki oleh siswa- siswa SMP IPIEMS sangat diperhatikan dan bagi siswa kelompok KIR sangat bisa mendorong untuk lebih mengembangkan bakat KIR karena karya mereka bermanfaat bagi masyarakat.
89
Dari analisis di atas, optimalisasi manajemen kesiswaan dalam mengembangkan bakat siswa di bidang KIR yang telah diteliti oleh peneliti sangat baik. Tetapi akan lebih baik lagi apabila siswa- siswa yang terlibat di KIR di ikutkan dalam lomba tingkat internasional agar pengalaman siswa- siswanya lebih luas lagi dan dengan di ikutkan lomba yang tingkatnya lebih tinggi maka keinginan siswa untuk belajar KIR lebih maju lagi dari sebelum- sebelumnya dan dapat membawa kebanggaan tersendiri sesuai harapan SMP IPIEMS Surabaya.