52
BAB IV LAPORAN HASIL PENELITIAN A. Gambaran Umun Lokasi Penelitian 1. Sejarah Singkat Berdirinya MTsN Anjir Muara Km. 20 Madrasah Tsanawiyah Negeri Anjir Muara Km. 20 berlokasi di jalan Trans Kalimantan Km. 24,2 Desa Anjir Muara Lama Kecamatan Anjir Muara, Kabupaten Barito Kuala Kalimantan Selatan. MTs Anjir Muara Km. 20 didirikan pada tahun 1967 oleh H. Ahmad Syajali dan H. Abdurrahman Shiddiq.
Pada mulanya berstatus swasta lalu kemudian
dinegerikan menjadi MTsN Anjir Muara pada tahun 1970 dengan SK penegrian No. 251 Th. 1970 tanggal 30 Desember 1970. Sejak berdirinya MTsN Anjir Muara Km. 20 sampai sekarang pernah mengalami tujuh kali pergantian kepala madrasah untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada susunan kepemimpinan dari yang pertama sampai sekarang, yaitu: I. Drs. H. Abdul Razak Nur II. H. Abdul Hamid, BA. III. Drs. H. Syahruddin Hadi IV. Drs. Mursalin V. Drs. H. Aliansyah VI. Nourman, M.A. VII. H. Misran, S.Ag.
53
2. Visi dan Misi MTsN Anjir Muara Km. 20
Visi MTsN Anjir Muara Km. 20 Terwujudnya Siswa(i) yang berilmu pengetahuan Berdasarkan Iman dan Taqwa.
Misi MTsN Anjir Muara Km. 20 a. Meningkatkan penghayatan dan pengamalan nilai-nilai keagamaan b. Meningkatkan profisionalitas guru dan tata usaha c. Meningkatkan mutu pendidikan dan keterampilan siswa.
3. Keadaan Tenaga Pengajar, Tenaga Kependidikan pada MTsN Anjir Muara Km. 20. Guru yang mengajar dan pegawai/karyawan di MTsN Anjir Muara Km.20 berjumlah 27 orang. Dari jumlah tersebut 11 orang laki-laki dan 16 orang perempuan. Guru tetap/Negeri sebanyak 23 dan guru tidak tetap (GTT) sebanyak 5 orang. Untuk lebih jelasnya mengenai keadaan guru dan pegawai/karyawan MTsN Anjir Muara Km. 20 dapat dilihat pada table berikut: Tabel 4.1 Keadaan Tenaga Pengajar MTsN Anjir Muara Km. 20
No. 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8.
Nama H.Misran, S.Ag Drs. Rusdi Drs. H. Rajudin Normilawati, S.Ag Ainun Haniah, S.Pd Wiwi Hasanah, S.Pd Sulaiman, S.Ag Ahmad Riadi, S.Pd
Pendidikan S-1 S-1 S-1 S-1 S-1 S-1 S-1 S-1
Jabatan PNS PNS PNS PNS PNS PNS PNS PNS
Mata Pelajaran Fiqih Aqidah Akhlak Qur’an Hadist Aqidah Akhlak Matematika IPS Sejarah Fiqih.Mulok,IPA Penjaskes
54
9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. 20. 21. 22. 23. 24.
Noor Hidayah, S.Pd Nazmi, S.Pd Hamdah, S.Pd Rusyitah, S.Ag Rusnawati, S.Ag Baderun, S.Ag Abdul Hadi, S.Ag Ratu Ma’mun, S.Ag Hamdiah, S.Pd Maisarah, S.Pd Solehawati, S.Pd Sudarti, S.Ag Isma Marlena, S.Pd Subhannoor, S.HI Yulia Asmiatai, S.Pd Nazmiatul Adawiyah
S-1 S-1 S-1 S-1 S-1 S-1 S-1 S-1 S-1 S1 S-1 S-1 S-1 S-1 S-1 S-1
PNS PNS PNS PNS PNS PNS PNS PNS PNS PNS PNS PNS GTT GTT GTT GTT
IPS Ekon, PPKN B. Inggris IPA Bahasa Arab IPS Ekon,PPKN Qur’an Hadist Fiqih Seni Budaya IPS Geografi Matematika B. Indonesia SKI B. Inggris IPA, B. Arab BP IPA
Sumber: Dokumen MTsN Anjir Muara Km. 20 tahun pelajaran 2010/2011
Tabel 4.2 Keadaan Tenaga Kependidikan
No. Nama 1. H. Junaidi, S.Pd.I 2. Hardiansyah 3. Junaidi
Jabatan Kaur TU Staf TU Staf TU
Pendidikan S-1 SLTA SLTA
Tugas TU TU TU
Sumber: Dokumen MTsN Anjir Muara Km. 20 tahun pelajaran 2010/2011
4. Keadaan Siswa pada MTsN Anjir Muara Km. 20 Jumlah siswa MTsN Anjir Muara Km. 20 tahun pelajaran 2010/2011 keseluruhannya berjumlah 376 orang siswa dengan rincian 186 orang siswa laki-laki dan 190 orang siswa perempuan. Untuk lebih jelasnya tentang keadaan siswa MTsN Anjir Muara Km. 20 dapat dilihat pada tabel berikut:
55
Tabel 4.3 Keadaan siswa
NO
KELAS
JUMLAH SISWA
JUMLAH
LAKI-LAKI 21
PEREMPUAN 10
31
15 11
17 21
32 32
17 18 16
31 35 35
1 2
VII-A VII-B
3 4 5
VII-C VII-D VIII-A
6
VIII-B
14 17 18
7
VIII-C
17
18
35
8
VIII-D
17
17
34
9
IX-A
14
13
27
10
IX-B
13
14
27
11
IX-C
15
13
28
12
IX-D
14
16
30
186
190
376
JUMLAH TOTAL
Sumber: Dokumen MTsN Anjir Muara Km. 20 tahun pelajaran 2010/2011
5. Keadaan Sarana dan Prasarana MTsN Anjir Muara Km. 20 Berdasarkan fakta dilapangan
hasil observasi dan dokumentasi diketahui
bahwa kondisi fasilitas MTsN Anjir Muara Km. 20 sudah cukup lengkap. Adapun sarana yang dimiliki MTsN Anjir Muara Km. 20 dapat dilihat pada tabel berikut:
56
Tabel 4.4 Keadaan Sarana dan Prasarana NO 1
BANGUNAN / RUANG Ruang Kelas
JUMLAH LUAS ( M2 ) 12 729
KETERANGAN
2
Ruang Kamad
1
36
Kondidi Baik 3 Ruang Kondisi Rusak 9 ruang Kondisi Baik
3
Ruang TU
1
36
-
4
Ruang Guru
1
56
Kondisi Baik
5
Ruang Perpustakaan
1
81
Kondisi Baik
6
Ruang Laboraturium
2
216
Kondisi Baik
7
Ruang Mushalla
1
81
Kondisi Baik
8
Ruang Asrama
2
162
Kondisi Baik
9
Ruang Osis
-
-
-
10
Ruang Koperasi
-
-
-
11
WC Guru
1
24
Kondisi Baik
12
WC Siswa
1
24
Kondisi Rusak
Sumber: Dokumen MTsN Anjir Muara Km. 20 tahun pelajaran 2010/2011
B. Penyajian Data Setelah diuraikan tentang gambaran umum lokasi penelitian, berikut ini akan dijelaskan data-data yang diperoleh melalui hasil observasi, wawancara dan dokumenter. Data yang disajikan adalah tentang bagaimana strategi peningkatan mutu pendidikan yang diterapkan di MTsN Anjir Muara Km. 20, pada komponen siswa, guru dan sarana pendidikan. Uraian berikut ini hanya memaparkan secara rinci
57
beberapa strategi yang di anggap paling spesifik dikembangkan di MTsN Anjir Muara Km. 20. 1. Peningkatan Mutu Pendidikan Bidang Pembinaan siswa Pembinaan siswa adalah usaha, tindakan, atau kegiatan yang diselenggarakan oleh sekolah secara efektif dan efesien untuk mengoptimalkan potensi siswa agar tumbuh dan berrkembang secara utuh dalam berbagai aspek kehidupannya baik di sekolah maupun diluar sekolah sehigga terbentuk individu siswa yang sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai oleh MTsN Anjir Muara Km. 20 pada khususnya dan tujuan pendidikan nasional pada umumnya. a. Pembinaan Ketaqwaan dan Kepribadian Berdasarkan wawancara dengan Bapak Sulaiman selaku Wakasek kesiswaan pada tanggal 25 Oktober 2010, dalam rangka membina ketaqwaan dan kepribadian siswa, MTsN Anjir Muara Km. 20 melaksanakan berbagai kegiatan seperti
shalat berjamaah dan kultum, shalat zhuhur berjama’ah dilaksanakan
bergiliran tiap kelas, karena mushalla tidak mampu menampung semua murid secara bersamaan. Seusai shalat dilanjutkan dengan ceramah beberapa menit yang disampaikan
oleh salah seorang guru secara bergiliran setiap harinya. Shalat
berjama’ah bertujuan untuk membiasakan siswa shalat tepat waktu dan dengan berjama’ah sangat banyak fadhilah atau keutamaan yang diperoleh. Kegiatan lainnya yang juga rutin dilaksanakan di madrasah ini yaitu membaca Yasin, siswa-siswa diwajibkan untuk membaca surah Yasin setiap pagi sebelum memulai pelajaran, kegiatan ini bertujuan agar aktifitas pembelajaran
58
menjadi berkah karena dimulai dengan tilawah al-Qur’an. Kegiatan tilawah ini wajib dilaksanakan bagi siswa madrasah jika ada siswa yang didapati tidak membawa alQur’an atau Yasin maka akan diberi sanksi, siswa yang bersangkutan akan mendapat hukuman yaitu membaca yasin dilapangan dengan berdiri dan berjemur. Akan tetapi aturan ini hanya berlaku untuk siswa laki-laki, karena perempuan bisa mengalami haid yang tidak memperbolehkan membaca al-Qur’an, sehingga aturan demikian tidak beraku untuk siswi perempuan. Dalam rangka pembinaan dan pengembangan ilmu pengetahuan dan akhlakul karimah maka sangat perlu pembinaan terhadap siswa untuk menjadikan siswa yang berilmu pengetahuan dengan landasan iman dan taqwa sebagaimana visi madrasah. Rangkaian kegiatan tersebut diarahkan pada pembinaan akhlak dan pembentukan spritualitas keagamaan siswa. b. Pengembangan Bakat dan Minat siswa Pengembangkan
minat
dan
bakat
dilakukan
melalui
kegiatan
ekstrakurikuler. Berdasarkan hasil wawancara dengan Bapak Sulaiman selaku wakasek bidang kesiswaan beliau mengatakan ada beberapa kegiatan ekstra kurikuler yag ada pada MTsN Anjir Muara Km. 20, yaitu: Kegiatan pramuka yang dilaksanan setiap hari sabtu sore, siswa dilatih oleh seorang guru yang memang mempunyai kemahiran dalam bidang pramuka. Pramuka merupakan kegiatan yang bisa melatih kemandirian dan keberanian juga disiplin. ada banyak prestasi yang diraih oleh MTsN Anjir Muara Km. 20 dalam bidang pramuka ini. Kegiatan lainnya yang dilaksanakan Pada MTsN Anjir Muara Km. 20 adalah
59
latihan Drumband yang diadakan pada selasa sore, untuk pelatih drumband ini didatangkan dari luar. Kegiatan lainnya adalah kesenian, yang dilaksanakan pada hari kamis, latihan kesenian yang diadakan yaitu latihan Maulid Habsyi dan rebana. Maulid habsyi merupakan kegiatan yang sering ada di masyarakat, sehingga madrasah merasa perlu untuk menyiapkan siswa-siswa yang mahir dalam maulid habsyi, karena maulid habsyi merupakan salah satu bentuk ungkapan cinta kepada Rasulullah Saw. Berkat latihan yang rutin dan sungguh-sungguh siswa-siswa MTsN Anjir Muara Km. 20 sering meraih juara dalam even perlombaan maulid habsyi ini. Kegiatan Olahraga dilaksanakan pada hari jum'at sore, ada beberapa fasilitas olahraga yang dimiliki MTsN Anjir Muara Km. 20 seperti, volley, footsal, tennis meja dan bola basket. Dari kegiatan olah raga ini juga siswa sering meraih juara dalam berbagai perlombaan. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada jadwal kegiatan berikut: No
Kegiatan
Waktu Pelaksanaan
1. 2. 3. 4.
Drumband Kesenian Habsyi, Rebana Olahraga Pramuka
Selasa Sore Kamis Sore Jum’at Sore Sabtu Sore
Bapak Sulaiman menuturkan bahwa kegiatan-kegiatan ekstrakurikuler ini tidak wajib diikuti setiap siswa karena mereka memahami keadaan lingkungan dan keadaan orang tua siswa yang sebagian besar bermata pencaharian petani sehingga madrasah tidak mewajibkan siswanya untuk mengikuti kegiatan ekstrakurikuler
60
namun meskipun demikian kegiatan eksrkurikuler sangat dianjurkan oleh para guru. Siswa yang menyukai olahraga dapat mengikuti ekskul olahraga, baik itu volley, footsal, basket, dan sebagainya. siswa yang yang menyukai seni juga dapat mengikuti kegiatan seni seperti drumband, ataupun maulid habsyi. Juga bagi siswa yang menyukai pramuka dapat mengikuti kegiatan pramuka yang rutin dilaksanakan. Dengan dipandu oleh pelatih yang kompeten dan latihan yang rutin serta disiplin maka siswa-siswa mampu meraih juara diberbagai lomba yang diadakan. Diantara kegiatan pertandingan yang dimenangkan oleh pihak MTsN Anjir Muara Km. 20 dalam bidang olahraga yaitu; juara I Lomba Olah Raga Volly Ball tingkat MTs/SMP Se-Kecamatan, juara I Lomba Olah Raga Lari tingkat MTs/SMP SePropinsi. Dalam bidang kesenian juga ada banyak pertandingan yang dimenangkan oleh MTsN Anjir Muara Km. 20 yaitu; juara I Lagu Banjar Tingkat SMP/MTs, Juara I putra festival maulid habsy tingkat SMP/MTs, juara I putri lomba maulid habsy tingkat MTs/SMP, dan banyak lagi prestasi yang diraih oleh siswa/i MTsN Anjir Muara Km. 20. c. Inovasi dalam Pembelajaran Proses pembelajaran memiliki peran yang signifikan dalam menentukan kualitas pendidikan. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan penulis diketahui bahwa madrasah ini berusaha mengembangkan dua model pembelajaran yaitu metode imtaq dan pembelajaran dengan multimetoda.
61
1) Pengembangan pendekatan Imtaq Berdasarkan hasil wawancara dengan Ibu Hamdah, S.Pd guru Biologi di MTsN Anjir Muara Km. 20 pada tanggal 25 Oktober 2010, menurut beliau ketika menyajikan materi pelajaran beliau berusaha mengkorelasikannya dengan nilai-nilai keimanan dan ketuhanan agar ilmu itu tidak terlepas dari nilai-nilai Islam, pada tahun-tahun sebelumnya menurut beliau metode seperti ini sempat tercantum dalam Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dari Depag, tapi sekarang tidak dicantumkan lagi. Contohnya jika pelajaran tentang Tatasurya maka dari materi itu bisa dijelaskan tentang kebesaran dan kuasanya Allah yang Mencipta segala yang ada di dalam tatasurya kita. Guru IPS juga demikian menurut Ibu Nor Hidayah pengajar pelajaran IPS Ekonomi, ketika menerangkan tentang pelajaran ekonomi beliau berusaha mengaitkan dengan hukum Islam seperti larangan berbuat boros, penipuan, dan sifat terlarang lainnya terkait kegiatan ekonomi. Penerapan pedekatan Imtaq ini juga merupakan perwujudan dari visi madrasah yaitu terwujudnya siswa(i) yang berpengetahuan berdasarkan Iman dan Taqwa. Metode Imtaq akan menjadikan pengetahuan yang diperoleh siswa menjadi ilmu yang dilandasi Iman dan Taqwa. Melalui pendekatan integrative atau metode imtaq ini, sistem pembelajaran akan mampu memuat nilai-nilai ketauhidan dengan harapan tertanam dalam pribadi siswa sehingga menjadikan siswa yang berpengetahuan dengan berlandas Iman dan Taqwa.
62
2) Pembelajaran dengan Multimetode Selama ini metode pembelajaran seringkali menggunakan metode ceramah sebagai satu-satunya metode pembelajaran mulai dari kegiatan awal sampai kegiatan akhir pembelajaran sehingga tidak semua pebelajar dapat menguasai pelajaran dengan baik akibatnya hasil belajar pun rendah. Dalam penerapan sistem pembelajarannya guru-guru di madrasah ini mengaplikasikan berbagai metode dalam proses pembelajaran di kelas guru tidak hanya menggunakan satu metode secara monoton tetapi menggabungkan berbagai metode sehingga siswa tidak jenuh. Berdasarkan hasil wawancara dengan beberapa orang guru mereka mengatakan bahwa metode yang digunakan dalam proses pembelajaran bervariasi misalnya, ceramah sambil Tanya jawab, ceramah dan permainan, ceramah dan diskusi. Menurut beliau ceramah memang tidak dapat di lepaskan dalam proses pembelajaran namun dengan menggabungkannya bersama metode lain akan mempermudah dan mengurangi kebosanan siswa. d. Pembinaan Disiplin Berdasarkan hasil observasi dan wawancara penulis dengan Bapak Sulaiman selaku wakamad kesiswaan MTsN Anjir Muara Km. 20, bahwa sebagai bentuk penegakkan disiplin siswa madrasah membuat peraturan tata tertib bagi siswanya. Hal ini bertujuan mengatur kehidupan madrasah agar bisa aman dan tertib. Tata tertib juga di ikuti dengan sanksi atau hukuman bagi yang melanggarnya. Setiap siswa wajib mentaati tata tertib yang ada dan setiap pelanggaran tata tertib madrasah akan
63
diberikan sanksi dalam bentuk point berdasarkan pelanggaran-pelanggaran yang dibuat oleh setiap siswa MTsN Anjir Muara Km. 20. setiap pelanggaran akan diberikan point dan akan dihitung dalam buku daftar pelanggaran serta akan diberi sanksi. Siswa akan diberikan peringatan secara lisan atau tertulis jika sudah mencapai jumlah point yang telah ditentukan. Teguran diberikan secara bertahap, jika siswa melakukan pelanggaran maka akan diberi teguran oleh wali kelas, jika masih melanggar maka guru BP yang memberi teguran, jika siswa masih saja melanggar maka kepala madrasah yang akan menegurnya, dan orang tua siswa akan dipanggil oleh sekolah. Pelanggaran yang biasa terjadi adalah siswa membawa handphone ke sekolah maka guru akan menyita handphone siswa yang bersangkutan. Begitu juga dengan kelengkapan seragam, sepatu, dan sebaginya jika didapati ada pelanggaran maka siswa selain mendapat point juga akan mendapat hukuman langsung seperti membersihkan wc, membuang sampah, dan sebagainya. 2. Pembinaan Profesionalisme Guru Ada beberapa hal terkait peningkatan kualitas guru, akan tetapi disini penulis hanya meneliti tentang pembinaan guru yang dilakukan kepala sekolah di MTsN Anjir Muara Km. 20 dalam rangka meningkatkan mutu tenaga pengajar sebagai salah satu strategi dalam meningkatkan mutu pendidikan.
64
1) Pemantapan Kepribadian Salah satu tugas kepala sekolah sebagai pimpinan tertinggi di dalam sebuah lembaga pendidikan adalah membina dan mengarahkan bawahannya, termasuk para pengajar di dalam lembaga yang dipimpinnya. Berdasarkan hasil wawancara dengan Bapak Misran, S.Ag selaku kepala MTsN Anjir Muara Km. 20 pada tanggal 14 Oktober 2010 dijelaskan bahwa dalam pemantapan kepribadian guru dilakukan dengan memberikan kesadaran kepada guruguru akan tugas dan kewajiban seorang guru, bahwa mereka tidak hanya mengajar atau memberi pelajaran semata tapi juga mendidik yaitu membimbing dan mengayomi siswa sehingga segala sikap dan tingkah laku seorang guru menjadi teladan dan cerminan bagi muridnya, maka pribadi yang baik mutlak harus dimiliki oleh setiap pendidik. Kepala madrasah juga berupaya menjadi teladan bagi guru-guru, misalnya menurut beliau dengan datang ke madrasah lebih awal dengan harapan guru-guru juga mampu menjadi pribadi yang berdisiplin. Kepala madrasah menyampaikan pesan-pesan beliau yang berupa pengarahan sekaligus wejengan bagi guru-guru ini dilakukan ketika rapat dengan dewan guru yang rutin dilaksanakan dimadrasah,
dalam hal ini kepala sekolah telah melaksanakan tugasnya sebagai
pembimbing dan pengarah bagi orang-orang yang dipimpinnya. 2) Penambahan Ilmu Pengetahuan Menambah dan meningkatkan ilmu pengetahuan merupakan suatu keharusan bagi seorang guru seiring semakin pesatnya perkembangan ilmu pengetahuan dan perkembangan zaman.
65
Berdasarkan hasil wawancara dengan kepala madrasah untuk menambah ilmu pengetahuan guru, mereka diikutkan pada kegiatan seperti Diklat (pendidikan dan latihan), workshop, seminar dan loka karya. Pendidikan dan pelatihan adalah satu pembinaan terhadap guru, untuk meningkatkan kemampuan mereka dalam melaksanakan tugasnya. Selain mengikuti diklat dalam rangka menambah pengetahuan mereka sebagian guru-guru ada yang melanjutkan kuliah mereka, bagi guru yang belum memenuhi kualifikasi diikutkan pada program kualifikasi yang diadakan pemerintah, dan ada beberapa orang yang melanjutkan studi mereka pada jenjang yang lebih tinggi pada jenjang S2. 3) Penambahan Keterampilan Berdasarkan hasil wawancara dengan kepala madrasah menurut beliau cara penambahan keterampilan tidak jauh berbeda dengan penambahan pengetahuan yaitu dengan mengikutsertakan guru pada kegiatan Diklat (pendidikan dan latihan), seminar-seminar workshop, dan lokakarya. Dengan pendidikan
dan pelatihan
diharapkan guru-guru yang mengikutinya dapat menerapkan keterampilan yang mereka dapatkan dalam proses pembelajaran. Madrasah juga pernah mengadakan seminar dengan mendatangkan pemateri yang kompeten, untuk menambah cakrawala pengetahuan dan keterampilan dalam mengajar Ketika berada di madrasah penulis melihat, seorang guru biologi tidak lagi memberikan pelajaran hanya dengan berceramah, ketika menjelaskan tentang pembahasan DNA beliau menggunakan media pembelajaran berupa keping-keping
66
DNA yang kemudian dirangkai bersama siswa di dalam kelas, sehingga ketika pembelajaran berlangsung siswa menjadi aktif. Proses pembinaan guru terkait pula dengan rangkaian proses seleksi, dan penempatan. Pegawai atau tenaga honor yang diterima di MTsN Anjir Muara Km. 20 adalah calon guru yang memenuhi kualifikasi yaitu latar pendidikan yang sesuai dengan bidang yang dibutuhkan madrasah, penempatan pegawai rata-rata sudah sesuai, namun memang masih ada yang belum sesuai karena masih kurangnya tenaga pendidik. Kendala yang dihadapi dalam pembinaan guru adalah kadang ada guru yang tidak mau mendengarkan arahan dari kepala madrasah, sehingga dalam menghadapinya perlu pengertian, perhatian juga kesabaran. 1 3. Pemanfaatan Sarana dan Fasilitas Pendidikan Strategi lain yang berusaha dikembangkan MTsN Anjir Muara Km. 20 adalah pemanfaatan sarana pendidikan, secara bertahap dan terus-menerus madrasah ini melengkapi sarana dan media pembelajaran yang dapat dimanfaatkan untuk menunjang tercapainya kualitas pendidikan. Berdasarkan hasil wawancara dengan Bapak Misran, S.Ag selaku Kepala Madrasah yang menangani sarana penididikan, beliau mengatakan pemanfaatan sarana pendidikan telah berusaha dioptimalkan meskipun kadang ada kendala dalam pemanfaatannya. Seperti guru yang belum kompeten atau berpengalaman menggunakannya utamanya untuk pelajaran yang menyangkut ilmu sains, namun 1
Misran, S.Ag, kepala Madrasah, wawancara pribadi, Anjir Muara, 14 Oktober 2010.
67
kesulitan itu berusaha diatasi dengan mengikut sertakan mereka pada pelatihanpelatihan ataupu wokshop. berikut diuraikan sarana dan fasilitas pendidikan yang tersedia di MTsN Anjir Muara Km. 20, meliputi; a. Laboratorium IPA MTsN Anjir Muara Km. 20 sebenarnya telah memiliki berbagai media pembelajaran untuk pelajaran IPA, akan tetapi masih terendala kurangnya perawatan karena memang belum ada petugas khusus yang mengelola laboratorium sehingga sebagian ada yang mengalami kerusakan dan tidak dapat digunakan secara maksimal, b. Laboratorium Bahasa MTsN Anjir Muara Km. 20 telah memiliki laboratorium bahasa, digunakan ketika pelajaran Bahasa Inggris, namun sudah beberapa tahun terakhir tidak dapat difungsikan karena mengalami kerusakan dan masih dalam perbaikan. Laboratorium dilengkapi dengan software berupa kaset-kaset dan video untuk kegiatan pembelajaran bahasa Inggris. c. Perpustakaan Perpusatakaan di MTsN Anjir Muara Km. 20 nyaman dan bersih. Koleksi buku yang dimiliki cukup lengkap dari berbagai disiplin ilmu untuk tingkat MTs, selain itu juga tersedia buku-buku cerita selain memperbanyak koleksi juga sebagai daya tarik bagi para siswa untuk mengunjungi perpustakaan. d. Mushalla Mushalla di MTsN Anjir Muara Km. 20 adalah sebuah ruangan yang difungsikan sebagai mushalla yang digunakan untuk shalat berjama’ah, dan seusai
68
shalat berjamaah diadakan kegiatan kultum yang disampaikan oleh salah seorang guru. selain itu mushalla juga digunakan untuk kegiatan ekstrakurikuler seperti latihan maulid habsy. e. Sarana Olahraga Berdasarkan hasil observasi, MTsN Anjir Muara Km. 20 memiliki beberapa sarana olahraga yang dapat mendukung kegiatan olahraga siswa. Diantara sarana olahraga yang tersedia, antara lain, lapangan basket, lapangan volley, dan footsal dan tennis meja. Selain pemanfaatan sarana pendidikan, madrasah juga terus berupaya melengkapi sarana dan fasilitas yang dapat menunjuang kualitas pendidikan, pengadaan sarana ini diupayakan dengan menggalang bantuan dari berbagai pihak termasuk perusahaan dan instansi swasta lainnya. Menurut penuturan Kepala madrasah beliau mengatakan untuk memperoleh dana untuk pengadaan berbagai fasilitas cukup sulit jika hanya mengandalakan bantuan pemerintah, sehingga madrasah dan bekerjasama dengan komite sekolah membuat proposal dan memasukkannya ke instansi swasta dan upaya itu pun membuahkan hasil, madrasah menerima bantuan berupa alat-alat dan sarana yang menunjang proses pendidikan, Seperti pengadaan alat-alat drumband untuk kegiatan ekstrakurikuler, diperoleh dari hasil bantuan PT. Adaro salah satu perusahaan batubara di Kalimantan selatan. Selain untuk fasilitas madrasah juga memperoleh bantuan untuk perbaikan fasilitas seperti untuk pengecatan lapangan bola basket, bantuan yang diperoleh berasal dari XL.
69
C. Analisis Data Berdasarkan penyajian data diatas, maka penulis dapat menganalisa sebagai berikut: 1. Peningkatan Mutu Pendidikan Bidang Pembinaan siswa a. Pembinaan Ketaqwaan dan Kepribadian Kegiatan pembinaan ketaqwaan dan kepribadian disekolah dapat dilaksanakan melalui kegiatan sholat berjamaah, majelis ta’lim, pesantren kilat, studi banding, wisata (tadabbur alam) dan kunjungan sosial. Dari hasil penyajian data penulis menganalisa bahwa pembinaan ketaqwaan dan kepribadian telah terlaksana di MTsN Anjir Muara Km. 20 yaitu dengan adanya berbagai kegiatan shalat berjama’ah, tausiyah, dan tilawah Al-Qur’an yang dilaksanakan dimadrasah ini. Kegiatan pembinaan ketaqwaan dan kepribadian siswa dilaksanakan MTsN Anjir Muara Km. 20 sangat terkait dengan pembinaan spritualitas siswa, kegiatan seperti tilawah Qur’an sejenak sebelum belajar meskipun sepertinya kegiatan ini sepele akan tetapi sebenarnya kegiatan ini mempunyai pengaruh yang besar terhadap siswa. Al Qur’an merupakan sumber utama ilmu maka dengan membaca al Qur’an insyaAllah ilmu akan lebih mudah diserap dan dipahami oleh siswa. Membaca surah Yasin memang memiliki beberapa kelebihan salah satunya sebagaimana disebutkan dalam sebuah hadist nabi saw.
70
)مرات (رواه بيهقي عن اىب هريرة ّ من قرأ يس مرة فكامنا قرأ القرآن عشر Kualitas pendidikan tidak hanya diukur dari keberhasilan di bidang kognitif belaka, akan tetapi juga meliputi bidang spiritual dan kematangan emosional. Apalagi penelitian terakhir menunjukkan bahwa IQ (Intellectual Quotient) hanya berperan 20% menunjang kesuksesan seseorang 80%-nya justru EQ (Emotional Quotient) dan (Spiritual Quotient) yang menunjang kesuksesan seseorang. Itu artinya bekal-bekal sepeti kemampuan menahan diri, mengendalikan emosi, memahami emosi orang lain, memiliki ketahanan menghadapi kegagalan, bersikap sabar, memiliki motivasi diri yang tinggi, kreatif, berempati bersikap toleran, semua nilai-nilai tersebut jauh lebih penting dari sekedar Nilai ujian yang tinggi. Kecerdasan intelektual bisa berbahaya jika tidak dibarengi dengan kecerdasan emosional dan spiritual, para koruptor adalah orang-orang yang sangat pintar tapi kepintaran dan kcerdasan mereka tidak dibarengi dengan kecerdasan emotional dan spiritual sehingga mereka menjadi manusia yang merugikan bagi manusia lainnya. b. Pengembangan Bakat dan Minat siswa. Bakat dan minat dapat dikembangkan melalui kegiatan ekstrakurikuler yang diadakan sekolah. Dari data yang telah dipaparkan dapat dianalisis bahwa pengembangan bakat dan minat siswa di MTsN Anjir Muara Km.20 telah terlaksana karena madrasah telah mempunyai berbagai kegiatan dalam rangka membina siswa/i mereka agar mampu menembangkan diri melalui beberapa kegiatan ekstrakurikuler yang ada di madrasah.
71
Kegiatan dan pelaksanaan ekstra kurikuler yang ada pada MTsN Anjir Muara Km. 20 sudah cukup bagus hal ini dapat di lihat dari berbagai prestasi yang diperoleh oleh madrasah dalam kompetisi-kompetisi yang diadakan oleh antar sekolah maupun instansi-instansi pemerintah setempat. Sekolah sebagai salah satu institusi pendidikan, sesungguhya tidak hanya berkewajiban mengembangkan dan meningkatkan kemampuan siswa dalam hal-hal yang sifatnya non akademis. Pada tataran non akademis inilah sekolah harus memberikan tempat bagi tumbuh kembangnya beragam bakat dan kreativitas siswa. Hal ini bertujuan untuk menjadikan siswa bukan hanya sebagai manusia yang memiliki kebebasan berkreasi , tetapi juga memiliki budi pekerti yang baik sekaligus berkarakter. Melalui kegiatan ekskul diharapkan pengembangan bakat, minat, serta kretivitas yang dimiliki siswa menjadi lebih baik dan terarah. Dengan adanya berbagai macam kegiatan ekstrakurikuler yang ada di MTsN Anjir Muara Km.20 akan sangat membantu siswa dalam mengembangkan bakat dan minat mereka di bidang non akademis. c. Inovasi Dalam Pembelajaran Pembelajaran
yang bermutu merupakan salah satu faktor keberhasilan
pendidikan, penulis menganalisa MTsN Anjir Muara Km. 20 telah melaksanakan inovasi dalam pembelajarannya. Terlihat dari metode yang digunakan guru-guru dalam pembelajaran, Pembelajaran sangat terkait dengan peserta didik, oleh karena itu MTsN Anjir Muara Km. 20 berusaha memberikan pembelajaran yang terbaik bagi siswa sebagai salah satu strategi dalam meningkatkan mutu pendidikannya.
72
Pembelajaran dengan multimetode yaitu dalam proses pembelajaran guru tidak monoton dengan satu metode tetapi menggunakan beberapa metode, multimetode merupakan metode yang sangat bagus untuk diterapkan disekolah atau madrasah, metode ini pula yang dilaksanakan di MTsN Anjir Muara Km. 20. Banyak metode atau cara mengajar yang dapat digunakan dalam proses belajar mengajar untuk mencapai tujuan pembelajaran, tetapi tidak semua metode tersebut cocok untuk semua materi yang diajarkan. Dengan menggunakan multi metode mengajar proses pembelajaran menjadi tidak monoton dan menjenuhkan tetapi akan bervariasi yang cenderung dapat menimbulkan motivasi belajar dan membawa peningkatan kualitas proses pembelajaran. Selain itu, pengunaan multi metode mengajar lebih efektif dalam meningkatkan proses pembelajaran dari pada penggunaan metode tunggal (monometode). Penggunaan berbagai jenis metode (multimetode) dalam proses pembelajaran akan dapat menumbuhkan kreativitas belajar, aktivitas belajar, serta meningkatkan motivasi belajar siswa, disamping menghindari adanya kejenuhan belajar siswa di dalam kelas, karena multi metode berarti metode bervariasi dalam proses pembelajaran. Tetapi ada satu hal yang harus diingat, bahwa penggunaan multi metode dalam proses pembelajaran tidak selalu membuahkan perolehan belajar yang optimal apabila dalam memilih dan menentukan metode yang digunakan tidak sesuai dengan karakteristik materi, karakteristik siswa, dan jenis tujuan yang diharapkan dalam proses pembelajaran, jelas akan membawa kegagalan. Oleh karena itu maka
73
seorang guru harus mampu menyesuaikan baik keadaan siswa, materi dan tujuan sehingga dapat memilih metode-metode yang tepat dalam proses pembelajarannya2 Pendekatan lainnya yang diterapkan di MTsN Anjir Muara Km. 20 yaitu pembelajaran dengan pendekatan imtaq, metode imtaq/integrative merupakan metode pembelajaran yang digunakan guru, khususnya guru mata pelajaran umum dengan cara mengintegrasikan bahan ajar dengan aspek-aspek keimanan dan ketaqwaan. Metode ini sangat bagus untuk diterapkan disekolah dan madrasah, dengan metode ini siswa tidak hanya mendapat materi pelajaran akan tetapi bisa menambah rasa taqwa dan keimanan pada diri mereka. Melalui pendekatan integratif ini, sistem pembelajaran sangat erat dengan nilai-nilai ketauhidan yang terkemas secara utuh dalam setiap materi yang dikembangkan. Pada intinya pendekatan imtaq ini tidak hanya berorientasi pada penguasaan ilmu, akan tetapi juga pada penanaman aqidah. Metode ini pada akhirnya menggiring para siswa kepada asumsi bahwa ilmu pengetahuan tidak berada terpisah dari nilai ketuhanan3. Meskipun demikian ada beberapa kendala dalam penerapan pendekatan ini, yaitu guru harus menguasai nilai-nilai agama yang ada dalam al-Qur’an; perlu kemampuan tersendiri dalam mengaitkan antara nilai-nilai Islam dengan pokok bahasan yang akan diajarkan; dalam test sumatif nilai-nilai agama yang yang 2
3
http://biologi150388.blongspot.com/2009/06/penggunaan-multimetode-mengajar_09.html
Halfian Lubis, Pertumbuhan SMA Islam Unggulan di Indonesia, ( Badan Litbang & Diklat departemen Agama RI), h. 289.
74
terintegrasi tidak dimasukkan dalam soal evaluasi.4 Oleh karenanya pendekatan ini harus di dukung oleh sumber daya manusia pendidikan yaitu guru yang mempunyai bekal pengetahuan terhadap nilai-nilai dan prinsip Islam juga kemampuan untuk mengkorelasikannya ke dalam mata pelajaran. d. Pembinaan Disiplin Dalam pembinaan disiplin perlu adanya aturan dan tata tertib, disiplin dapat ditegakkan dengan terlaksananya aturan-aturan tersebut, dari hasil penyajian data penulis menganalisa pembinaan disiplin di MTsN Anjir Muara telah terlaksana, dengan adanya tata tertib dan sanksi hukuman terhadap siswa yang melakukan pelanggaran. Adanya punishment atau hukuman memang perlu untuk menegakkan disiplin tetapi hukuman yang diberikan harus bersifat mendidik, kedisiplinan tidak bisa dilepaskan dari rangkaian mata rantai proses pembelajaran. Sebab, meskipun terdapat siswa yang pandai tetapi tidak disiplin, hasilnya juga tidak maksimal bahkan tidak jarang justru menimbulkan problem tersendiri. Kedisiplinan menjadi penting karena kedisiplinan termasuk bagian inti dari proses pendidikan maupun pembelajaran. Dalam proses pembelajaran maupun pendidikan ada aturan-aturan
4
http://alfarabi1984.wordpress.com/2010/10/27/pmbelajaran-biologi-yang -berbasis -imtaqdengan-pendekatan-integratuf-science-environtment-societytechnology-and-religion-oleh-aguswasisto-dwi-ddwmp-widyaiswara-lpmp-diy/, diakses pada tanggal 20 Desember 2010.
75
yang mengikat siswa untuk tunduk pada disiplin. Manakala siswa melakukan pelanggaran, harus dikenakan hukuman.5 2. Pembinaan Profesionalisme Guru Pembinaan atau pengembangan staf (guru) merupakan proses memelihara dan melatih untuk meningkatkan kualitas personil, untuk itu diperlukan ada program pengembangan profesional guru sehingga para guru mendapatkan informasi baru, baik berupa pengetahuan, keterampilan, dan pembinaan sikap sebagai tugas profesional yang mulia. Berdasarkan penyajian data sebelumnya penulis menganalisa bahwa pembinaan kepribadian guru telah dilakukan kepala madrasah MTsN Anjir Muara Km. 20 dengan memberikan kesadaran, juga keteladanan. Hal ini memang sangat perlu dilakukan oleh kepala madrasah selaku pimpinan tertinggi dilembaga pendidikan. Allah Swt berfirman dalam Al-Qur’an surah al-‘Ashr ayat 1-3:
Saling mengingatkan merupakan suatu keharusan agar jika terjadi kelalaian atau kesalahan dapat diluruskan kembali, begitu juga dengan kepala sekolah Mengingatkan guru akan kewajibannya merupakan nasehat kepada kebenaran. Kepala madrasah juga perlu menanamkan dan mengingatkan kepada bawahannya 5
Mujamil Qamar, Manajemen Pendidikan Islam, (Jakarta: Erlangga, 2008), h. 147.
76
terutama guru tentang pentingnya menanamkan niat jihad dalam melaksanakan pekerjaannya. Profesi keguruan bukan hanya kerja mencari nafkah seharian, melainkan juga panggilan untuk mencurahkan segala kemampuan untuk mencari ridha Tuhan. Jika panggilan profesi guru hanya isatabid oleh ruang dan waktu profesional, maka di dalam panggilan jihad seorang guru tidak mengenal ruang dan waktu bekerja. Juga panggilan profesi lebih berorientasi kepada materi, maka panggilan jihad lebih kepada pengabdian dan pelayanan tanpa balasan. Oleh karena itu kebeningan jiwa dan keikhlasan diri ketika melakukan aktivitas pembelajaran merupakan syarat utama yang harus ada pada seorang guru.6 Profesi mengajar dan mendidik harus dilandasi sikap mengabdi dan berjihad di jalan ridha Tuhan, bukan karena adanya gaji dan upah material. Guru yang dilandasi sikap mengabdi dan berjihad tak mengenal keluh kesah dalam menjalankan profesinya. Adapun terkait penambahan pengetahuan dari penyajian data dapat dianalisis bahwa dalam guru-guru di MTsN Anjir Muara Km. 20, telah berupaya menambah ilmu pengetahuan mereka dengan berbagai macam cara dan kegiatan, baik yang dilakukan secara pribadi maupun institusional. secara pribadi mereka lakukan dengan membaca buku-buku tentang pendidikan atau bidang studinya, dan secara institusional dengan mengikuti diklat, seminar dan loka karya.
6
Imam Tholkhah dan Ahmad Barizi, Membuka Jendela Pendidikan Mengurai Akar Tradisi dan Intgrasi Keilmuan Pendidikan Islam, (Jakarta: Raja Grafindo Prsada, 2004) h. 276.
77
Dari hasil penyajian data dapat dianalisis bahwa guru-guru terus berupaya menambah keterampilan mereka melalui kegiatan yang tidak jauh berbeda dengan upaya menambah ilmu pengetahuan yaitu dengan mengikuti diklat, seminar, lokakarya. MTsN anjir Muara Km. 20 juga sesekali mengadakan seminar dengan mengundang pemateri dari luar. Kegiatan seperti ini sangat membantu guru untuk mengembangkan kemampuan dan ketrampilannya dalam melaksanakan proses pendidikan. 3. Pemanfaatan Sarana Pendidikan Sarana atau fasilitas sangat penting perannya dalam menunjang peningkatan kualitas pendidikan, namun yang tak kalah penting adalah pemanfaatan sarana tersebut. Berdasarkan data yang diperoleh MTsN Anjir Muara Km. 20 dilengkapi dengan sarana dan prasarana pendidikan yang cukup lengkap dalam menunjang lancarnya proses pembelajaran. Sarana yang ada juga telah dimanfaatkan, namun pemanfaatannya belum maksimal, hal ini dikarenakan ada sarana yang mengalami kerusakan dan terbatasnya ruangan yang dimiliki. Pada dasarnya yang terpenting bagi bangunan fisik dan sarana pendidikan adalah optimalisasi fungsinya. Bafadal menyatakan bahwa penampilan fisik sekolah yang mendukung upaya peningkatan mutu pendidikan tidak mengutamakan penampilan yang megah, tetapi lebih mengutamakan keberfungsian fisik sekolah tersebut.7
7
Mujamil Qamar, op. cit. h. 173.
78
Usaha pengadaan sarana yang dilakukan madrasah sudah cukup bagus, kerjasama pihak madrasah dengan komite sekolah yang mempunyai jaringan dengan pengusaha dan instansi swasta juga perusahaan akan sangat membantu madrasah dalam usaha peningkatan sarana pendidikan di madrasah. Ada teori yang mengatakan bahwa peningkatan kualitas pendidikan harus didukung oleh dan fasilitas yang memadai, dengan kata lain semakin lengkap sarana yang tersedia, semakin besar kemungkinan terselenggaranya sistem pendidikan yang berkualitas. Sebagaimana yang dinyatakan Christoper Colclough ‘school facilities do affect learning outcomes
in develoving countries’, yakni di negara-negara
berkembang ketersediaan sarana pendidikan sangat mempengaruhi prestasi belajar siswa disekolah. Maka merupakan sebuah keharusan bagi sekolah dan madrasah untuk terus berusaha melengkapi fasilitas yang dimiliki.8
8
Halfian Lubis, Pertumbuhan SMA Islam Unggulan di Indonesia, (Badan Litbang & Diklat Departemen Agama RI), h. 319.