BAB IV HASIL PENELITIAN
A. Deskripsi Lokasi Penelitian 1. Profil SMK Negeri 5 Kota Banjarmasin a. Sejarah Singkat Berdirinya SMK Negeri 5 Kota Banjarmasin Sekolah Menengah Kejuruan (SMK)Negeri 5 pada awalnya adalah sekolah swasta yang dijalankan oleh yayasan sehingga pada awal berdiri hingga memperoleh SK perubahan status negeri bernama STM Hastemsin.Berdasarkan Surat Keputusan Mendiknas No. 298 tahun 1978 bertanggal 15 September 1978 STM Hastemsin berganti status dan nama menjadi STM Negeri Banjarmasin. Pada mulanya STM Negeri Banjarmasin pada waktu itu, membuka tiga jurusan yaitu Jurusan Bangunan, Jurusan Listrik dan Jurusan Mesin. Pada perkembangannya STM Negeri Banjarmasin kemudian memiliki 5 (lima) jurusan yaitu dengan ditambah Jurusan Otomotif dan Jurusan Elektronika. Saat ini STM Negeri Banjarmasin telah berganti nama menjadi SMK Negeri 5 Kota Banjarmasin memiliki 6 (enam) bidang keahlian utama yaitu Bidang Bangunan,
Bidang
Elektronika, Bidang Listrik, Bidang Mesin, Bidang Otomotif dan Bidang Komputer Jaringan yang secara rinci terdiri atas 15 (lima belas) kompetensi Keahlian. Memasuki dasa warsa kedua pada millenium ketiga
88
89 ini SMK Negeri 5 KotaBanjarmasin dipercaya dan ditetapkan sebagai Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Invest untuk dikembangkan menjadi Sekolah Bertaraf Internasional. Program pengembangan SMK Negeri 5 Kota Banjarmasin menjadi Sekolah Menengah Kejuruan Bertaraf Internasional yang dicanangkan sejak tahun 2009 hingga 2013. Sepanjang rentang waktu itu berbagai program pengembangan dengan sasaran guru, siswa, tenaga kependidikan, sarana-prasarana, kurikulum, kerja sama industri dan berbagai program pengembangan
lainnya
dilaksanakan.
Program
pengembangan dimaksud telah tertuang dalam Rencana Strategis SMK Negeri 5 Kota Banjarmasin yang dikenal dengan School Bussines Plan (SBP). Berdasarkan catatan perjalanan STM Negeri Banjarmasin yang kini SMK Negeri 5 Kota Banjarmasin initelah banyak berperan dalam Pengembangan Sumber Daya Manusia di Kalimantan Selatan dalam menguasai Teknologi yang sudah merasuk ke segala bidang kehidupan. Hasil dari berbagai pengembangan dan pembangunan yang dilaksanakan SMK Negeri 5 Kota Banjarmasin secara berkelanjutan dari tahun ke tahun hingga tahun kelulusan 2014 ini, SMK Negeri 5 Kota Banjarmasin telah melahirkan alumni-alumni yang sukses baik mereka yang bekerja di kantor-kantor pemerintah, bekerja di industri- industri swasta nasional dan internasional maupun berwirausaha mengembangkan usahanya sendiri.
mereka yang sukses
90 Keberhasilan lain yang tidak kalah membanggakan dapat diraih ketika SMK Negeri 5 Kota Banjarmasin berhasil menorehkan prestasinya di tingkat internasional/ASEAN melalui program studi Teknik Elektronika Kompetensi Teknik Audio Video SMK Negeri 5 Banjarmasin dengan meraih medali perak sebanyak dua kali pada ajang ASEAN Skill Competition (ASC).Medali perak pertama diraih oleh Abdul Khair, siswa/alumni Teknik Elektronika/Teknik Audio Video pada ajang ASC ke-V yang diselenggarakan di Vietnam pada tahun 2004. Medali perak ke dua di
raih
oleh
siswa/alumni Teknik
Elektronika/Teknik
Audio
Video atas nama Muhammad Zaini juga pada ajangASEAN Skill Competition (ASC) yaitu ASC ke IX pada akhir tahun 2012 lalu di Jakarta, Indonesia. b. Visi, Misi, Motto dan Tujuan Tujuan pendidikan menengah adalah meningkatkan kecerdasan, pengetahuan, kepribadian, akhlak mulia, serta keterampilan untuk hidup mandiri dan mengikuti pendidikan lebih lanjut dengan memiliki keseimbangan sikap, pengetahuan, dan keterampilan yang terpadu dalam kehidupan sehari- hari. Sedangkan tujuan pendidikan menengah kejuruan adalah : 1. Mewujudkan Lembaga Pendidikan Kejuruan yang akuntabel sebagai pusat pembudayaan kompetensi berstandar nasional; 2. Mendidik sumber daya manusia yang mempunyai etos kerja dan kompetensi berstandar internasional;
91 3. Memberikan berbagai layanan pendidikan kejuruan yang permeabel dan flesibel secara terintegrasi antara jalur dan jenjang pendidikan; 4. Memperluas layanan dan pemerataan mutu pendidikan kejuruan; 5. Mengangkat keunggulan lokal sebagai modal daya saing bangsa. 1) Visi Terciptanya insan cerdas yang beriman, bertaqwa, menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi serta mampu berkompetisi di dunia global. 2) Misi i. Menyelenggarakan pembelajaran aktif, inovatif, kreatif, efektif dan
menyenangkan.
ii. Menyelenggarakan manajemen dengan standar internasional dengan menerapkan sistem manajemen ISO 9001:2008 secara konsisten. iii. Membekali peserta didik dengan pengetahuan, keterampilan dan teknologi yang sesuai dengan tantangan global. iv. Mewujudkan pendidikan yang menghasilkan lulusan cerdas spiritual, cerdas emosional dan cerdas intelektual. 3) Motto Religius, Disiplin, Kualitas Dan Profesional
4) Tujuan SMK Negeri 5 Kota Banjarmasin Tujuan sekolah sebagai bagian dari tujuan pendidikan nasional adalah meningkatkan kecerdasan, pengetahuan, kepribadian, akhlak
92 mulia, serta keterampilan untuk hidup mandiri dan mengikuti pendidikan lebih lanjut. Secara lebih rinci tujuan SMK Negeri 5 Kota Banjarmasin Provinsi Kalimantan Selatan adalah sebagai berikut : i. Memenuhi 100% standar nasional pendidikan. ii. Menghasilkan lulusan yang mampu mandiri dan dapat mengisi lapangan pekerjaan dunia usaha dan industri serta mampu melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi. iii. Menghasilkan lulusan yang mampu menguasai teknologi. iv. Menghasilkan manajemen sekolah sesuai dengan prinsip Total Quality Controldan Total Quality Manajemen.
5) Program Keahlian Program keahlian yang dimiliki oleh SMK Negeri 5 Kota Banjarmasin mencapai 15 keahlian, namun satu keahlian yakni Teknik Konstruksi Kayu ditutup karena kurangnya peminat anak didik terhadap program keahlian tersebut. Sedangkan 14 paket keahlian yang berjalan di SMK Negeri 5 Kota Banjarmasin adalah : i. Paket keahlian Teknik Konstruksi Batu dan Beton ii. Paket program keahlian Teknik Gambar Bangunan iii. Paket keahlian Teknik Surveying dan Pemetaan iv. Paket keahlian Teknik Audio Video v. Paket keahlian Teknik Elektronika Industri vi. Paket keahlian Teknik Instalasi Pemanfaatan Tenaga Listrik
93 vii. Paket keahlian Teknik Pemesinan viii. Paket keahlian Teknik Pengelasan ix. Paket keahlian Teknik Pengelasan Kapal x. Paket keahlian Teknik Kendaraan Ringan xi. Paket keahlian Teknik Sepeda Motor xii. Paket keahlian Teknik Alat Berat xiii. Paket keahlian Teknik Komputer dan Jaringan xiv. Paket keahlian Teknik Persiapan Grafika 6) Identitas Sekolah a) Nama Sekolah
: SMK Negeri 5 Kota Banjarmasin
b) NSS
: 321156002
c) NPSN
: 30304286
d) ID UN
: 1501005
e) SK Pendirian
: Mendiknas No. 0298 Tgl 15/09/1978
f) Alamat
: Jalan Mayjen Sutoyo S. No. 330 RT 01/RW 01 Banjarmasin Barat, Banjarmasin 70118 Telp.(0511) 4368705
6. Keadaan Sis wa Keadaan siswa SMK Negeri 5 Kota Banjarmasin Tahun Pelajaran 2014/2015 dapat dilihat pada tabel berikut ini:
94 TABEL 4.1 DISTRIBUSI SISWA SMK NEGERI 5 KOTA BANJARMASIN BERDASARKAN KOMPETENSINYA No.
Kompetensi
Jumlah
1
Paket keahlian Teknik Konstruksi Batu dan Beton
102
2
Paket keahlian Teknik Gambar Bangunan
185
3
Paket keahlian Teknik Surveying dan Pemetaan
169
4
Paket keahlian Teknik Audio Video
166
5
Paket keahlian Teknik Elektronika Industri
192
6
Paket keahlian Teknik Instalasi Pemanfaatan Tenaga Listrik
398
7
Paket keahlian Teknik Pemesinan
295
8
Paket keahlian Teknik Pengelasan
87
9
Paket keahlian Teknik Pengelasan Kapal
31
10
Paket keahlian Teknik Kendaraan Ringan
175
11
Paket keahlian Teknik Sepeda Motor
192
12
Paket keahlian Teknik Alat Berat
163
13
Paket keahlian Teknik Komputer dan Jaringan
320
14
Paket keahlian Teknik Persiapan Grafika
36
Total
2522
a. Kegiatan Kesiswaan dan Ekstrakurikuler Pengembangan diri bukan merupakan suatu pelajaran yang harus diasuh oleh tenaga pendidik. Pengembangan diri bertujuan memberi kesempatan kepada siswa/peserta didik untuk mengembangkan dan mengekspresikan diri sesuai dengan kebutuhan, bakat dan minat setiap peserta didik untuk mengembangkan dan mengekspresikan diri sesuai dengan kebutuhan, bakat dan minat setiap peserta didik yang sesuai dengan kondisi sekolah. Kegiatan pengembangan diri difasilitasi dan atau
95 dibimbing oleh konselor, tenaga pendidik,dan tenaga kependidikan yang dapat dilakukan dalam bentuk kegiatan ekstrakurikuler. Ke giatan yang dilaksanakan adalah: 1. Pramuka, menjadi ekstrakurikuler wajib dalam kurikulum 2013, 2. Volley Ball, 3. Basket, 4. Sepak Bola, 5. Futsal, 6. Karate, 7. Pencak Silat 8. Kesenian 9. Karya tulis ilmiah 10. PA (Pencinta Alam) 11. Paskibra 12. PMR 13. Majalah Dinding 14. Pendalaman Agama Islam 15. Keputrian b. Pelaksanaan Kurikulum. Pelaksanaan kurikulum di SMK Negeri 5Kota Banjarmasin dilaksanakan sebagai berikut : 1. Didasarkan pada potensi, perkembangan, dan minat peserta didik untuk menguasai kompetensi yang berguna bagi dirinya. Dalam hal
96 ini peserta didik harus mendapatkan pelayanan pendidikan yang bermutu, serta memperoleh kesempatan untuk mengekspresikan dirinya secara bebas, dinamis dan menyenangkan melalui kegiatan Tatap Muka (TM), Praktek Sekolah (PS), Praktek Industri (PI) Penugasan Terstruktur (PT), dan Kegiatan Mandiri Tidak Terstruktur (KMTT), pengembangan diri baik melalui Bimbingan Karir (BK) maupun kegiatan ekstrakurikuler. 2. Menegakkan 4 (empat) pilar belajar yaitu : a) Belajar untuk memahami dan menghayati; b) Belajar untuk mampu melaksanakan dan berbuat secara efektif; c) Belajar untuk kehidupan bersama dan berguna bagi orang lain,dan; d) Belajar untuk membangun dan menemukan jati diri, melalui proses
pembelajaran
yang
efektif,
aktif,
kreatif
dan
menyenangkan. 3. Melalui bimbingan wali kelas yang bekerja sama dengan guru mata pelajaran dan BP/BK secara terjadwal. Setiap wali kelas memiliki maksimal 32 orang peserta didik sebagai peserta bimbingannya. 4. Setiap guru mata pelajaran memiliki jadwal konsultasi mata pelajaran disesuaikan dengan minat peserta didik dan dilaksanakan dalam suasana peserta didik dan pendidik yang saling menerima dan menghargai, akrab, terbuka dan hangat, dengan prinsip Tut Wuri Handayani, Ingmadya Mangun Karsa, Ing Ngarsa Sung Tulada.
97 5. Menggunakan pendekatan multi- strategi dan multi- media, sumber belajar dan teknologi yang memadai, memanfaatkan lingkungan sekitar sebagai sumber belajar dan fasilitas internet. 6. Mendayagunakan kondisi alam, sosial budaya serta kekayaan daerah untuk keberhasilan pendidikan dengan muatan seluruh bahan kajian secara optimal. 7. Kurikulum yang mencakup seluruh komponen kompetensi mata pelajaran, muatan lokal dan pengembangan diri diselenggarakan dalam keseimbangan, keterkaitan dan kesinambungan yang cocok dan memadai antar kelas dan jenis serta jenjang pendidikan.
TABEL 4.2 DATA KETENAGAAN GURU SMK NEGERI 5 BANJARMASIN TAHUN 2014 A. TENAGA PENDIDIKAN Status Kepegawaian
Total NO.
Tenaga Kependidikan
PNS
Pegawai
Non PNS
PT
PTT
PT
PTT
1
Kepala Tata Usaha
1
1
-
-
-
2
Tenaga Teknis Keuangan
3
2
-
-
1
3
Tenaga Perpustakaan
3
1
-
-
2
4
Tenaga Laboratorium
2
-
-
-
2
5
Tng Tekns Pend.Kejuruan
11
-
-
-
11
6
Pesrh. Penjg Sekolah
8
-
-
-
8
7
Tenaga Admt Lainnya
18
6
-
-
11
46
10
-
-
35
Jumla h
98 B. TENAGA PENDIDIK (GURU) Total NO.
Tenaga Kependidikan
Pegawai
1
3
PNS
Non PNS
PT
PTT
PT
PTT
Normatif Pend.Agama Islam
11
4
-
-
8
Pend.Agama Protestan
1
-
-
-
1
Pend.Agama Katolik
-
-
-
-
-
Pend.Agama Hindu
-
-
-
-
-
Pend.Agama Buda
-
-
-
-
-
Pend.Agama Konghucu
-
-
-
-
-
Bahasa Indonesia
9
6
P K N
11
6
-
-
7
Penjas dan Olahraga
6
2
-
-
4
Seni dan Budaya
3
-
-
-
3
BP/BK
11
5
-
-
4
-
-
-
-
-
Matematika
16
13
-
-
4
Bahasa Inggris
16
11
-
-
8
KKPI
4
1
-
-
4
IPA
3
1
-
-
2
IPS
4
2
-
-
2
Kewirausahaan
6
2
-
-
5
Kimia
6
5
-
-
1
Fisika
9
4
-
-
4
Tek.Gbr Bangunan
7
7
-
-
-
Tek.Survei Pemetaan
6
4
-
-
2
Tek.Konst.Batu & Beton
6
5
-
-
1
Tek.Konst.Kayu
3
3
-
-
-
Tek.Audio Video
15
6
-
-
7
Tek.Inst.Tenaga Listrik
17
11
-
-
3
Tek.Pemesinan
12
11
-
-
-
Tek.Mekanik Otomotif
21
11
-
-
10
Tek.Komp.& Jaringan
10
3
-
-
7
213
123
0
0
93
Muatan Lokal 2
Status Kepegawaian
6
Ada ptif
Produktif
Jumla h
99
TABEL 4.3. SARANA DAN PRASARANA SMKN 5 KOTA BANJARMASIN Jenis Ruang/ Bangunan
No
Jumlah
Luas
Keterangan
(m2)
1 1
2 R. Kepala Sekolah
3 1
4 18 m2
5 Baik
2
R Wakasek
6
12 m2
Baik
3
Ruang Tata Usaha
2
18 m2
Baik
1
2
Baik
2
Baik
2
Baik
2
4 5 6
Ruang Guru Ruang Kelas Laboratorium IPA
86 2
72 m 72 m 72 m
7
Lab. Bahasa
1
72 m
Baik
8
Mushalla
1
100 m2
Baik
9
WC Guru
6
8 m2
Baik
10
WC Siswa
20
8 m2
Baik
11
R.Perpustakaan
1
72 m2
Baik
1
2
Baik
12 13 14
R.Keterampilan R. Pertemuan Halaman/lap. Olah raga
1
72 m
2
Baik
2
125 m
5
400 m
Baik
2
15
Ruang OSIS
1
18 m
Baik
16
Ruang Penjaskes
1
18 m2
Baik
17
Ruang UKS/PMR
1
18 m2
Baik
18
Ruang Kopsis
1
12 m2
Baik
19
Ruang Kopentek
1
30 m2
Baik
20
Ruang BK
1
48 m2
Baik
1
2
Baik
2
Baik
21 22
Ruang Komputer Ruang Praktek/bengkel
14
72 m
96 m
2
23
Aula
1
300 m
Baik
24
Parkir Siswa
5
150 m2
Baik
25
Parkir Guru
5
100 m2
Baik
100 B. Deskripsi Hasil Penelitian 1. Data Penelitian Penelitian ini di dasarkan pada data tentang variabel motivasi belajar siswa pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam (X1), penggunaan media pembelajaran berbasis TIK (X2) dan prestasi belajar siswa (Y) pada SMK Negeri 5
Kota
Banjarmasin.
Pengumpulan data dilakukan dengan
menggunakan instrumen berupa angket yang disebarkan pada siswa, dan ternyata 100% dari kuesioner/angket yang disebarkan dapat kembali, namun hanya 92,33% yang memenuhi syarat untuk dianalisis. Yang tidak memenuhi syarat karena jawaban responden tidak lengkap atau tidak selesai, maka hasil angketnya tidak ikut dianalisis. Pengolahan data dilakukan dengan dua tahap. Tahap pertama dilakukan secara manual seperti pembobotan jawaban dari responden. Pengolahan tahap kedua mencakup analisis data dengan menggunakan program komputer yaitu program SPSS Versi 17. a. Penggalian Data Data penelitian yang dideskripsikan adalah data dari setiap variabel penelitian yang terdiri dari dua variabel bebas yaitu motivasi belajar PAI dan penggunaan media berbasis TIK, dan satu variabel terikat yaitu prestasi belajar. Penggalian data dilaksanakan mulai bulan April sampai Juni 2015. Kuesioner disebar kepada 300 orang siswa sebagai sampel, dan sejumlah 277 orang yang memenuhi syarat untuk dianalisis.
101 2. Penyajian Data Data adalah suatu keterangan yang bisa memberi gambaran tentang suatu keadaan atau suatu persoalan dan pada umumnya terkait dengan waktu dan tempat, singkatnya data adalah keterangan atau bahan-bahan. Untuk mendapatkan data yang tepat diperlukan teknik pengumpulan data yang lengkap dan objektif. Teknik atau cara yang digunakan peneliti untuk mengumpulkan data tersebut disebut metode. Metode merujuk pada suatu kata yang abstrak dan tidak diwujudkan dalam benda, tetapi hanya dapat dilihat penggunaannya. Alat ini membatu peneliti dalam kegiatan tersebut menjadi sistematis dan lebih mudah yaitu: angket, pengamatan, dokumentasi dan lain- lain. 1 Jadi data yang dimaksud pada penelitian ini adalah keterangan berupa angket-angket yang menggambarkan motivasi belajar PAI dan penggunaan media pembelajaran berbasis TIK. Untuk mendapatkan data tentang motivasi belajar PAI, penggunaan media pembelajaran berbasis TIK digunakan teknik atau cara yang dianggap tepat yaitu koesioner (angket) yang berbentuk skala likert yang menyediakan alternatif-alternatif jawaban, yang diberi skala 1-5, kemudian angket tersebut dibagikan kepada responden untuk dijawab atau diisi oleh masing- masing siswa dan kemudian dikumpul secara serentak perkelas. Sedangkan variabel prestasi belajar siswa mata pelajaran PAI, dengan menggunakan teknik dokumenter, yaitu diambil dari data hasil ulangan umum kenaikan kelas. 1
Riduwan, Belajar Mudah Penelitian (Bandung: Alfabeta, 2004), h. 69-70.
102 Penelitian ini menggunakan angket/kuesioner sebagai alat pengumpul data, karena angket dianggap memiliki kelebihan dibanding dengan teknik atau cara yang lainnya seperti: 1. Efisiensi karena dalam waktu yang singkat dapat menjangkau sejumlah responden. 2. Dapat dijawab responden menurut kecepatan masing- masing dengan waktu senggang yang tersedia. 3. Dapat dibuat anonym, sehingga dengan jujur dan bebas mengeluarkan pendapatnya. 4. Dapat dibuat standar, sehingga responden menerima pertanyaanpertanyaan yang sama. 2 1) Deskripsi Motivasi Belajar PAI a) Distribusi Skor Motivasi Belajar PAI Instrumen tentang motivasi belajar PAI berjumlah 60 butir, setiap butir terdiri lima alternatif jawaban, sehingga setiap butir mempunyai skor minimal 1 dan maksimal 5. Dengan demikian data variabel motivasi belajar PAI memiliki kemungkinan skor terendah 60 dan skor tertinggi 300. Dari data yang diperoleh hasil penelitian skor terendah yang diperoleh sebesar 190 dan skor tertinggi sebesar 288. Berdasarkan data skor sebaran variabel motivasi belajar siswa dianalisis secara statistik deskriptif sebagai berikut: 2
h. 229.
Suharsimi Arikunto, Dasar-dasar Penelitian Pendidikan (Jakarta: Bu mi Aksara, 1998),
103 a. Banyaknya data adalah responden adalah N = 277 b. Skor minimum motivasi belajar siswa adalah: Xmin = 190 c. Skor maksimum motivasi belajar siswa adalah: Xmax = 288 d. Rentang skor motivasi belajar siswa adalah: Renge = Xmax - Xmin = 288 – 190 = 98 e. Rata-rata skor motivasi belajar siswa adalah 235,17 f.
Median skor motivasi belajar siswa adalah 236,00
g. Modus skor motivasi belajar siswa adalah 236 h. Standar Deviasi adalah 17,64 i.
Varian adalah 310,99 Berdasarkan hasil dari jawaban masing- masing responden
tentang angket motivasi belajar PAI dari hasil analisis deskriptif bantuan program SPSS Versi 17 diperoleh histogram distribusi frekuensi motivasi belajar PAI seperti gambar berikut ini: GAMBAR: 4.1 GRAFIK HISTOGRAM VARIABEL MOTIVASI BELAJAR PAI
104 Berdasarkan tabel di atas dapat diperoleh rata-rata (mean) motivasi belajar PAI adalah sebesar 235,17. a. Pengelompokkan Variabel Motivasi Belajar PAI Berdasarkan Ratarata (mean) (𝒙) dan Standar Deviasi (s) Berdasarkan 𝒙 dan s, maka: = Skor > 𝒙 + s
Tinggi
= > 235,17 + 17,64 = > 252,81 dibulatkan
= > 253
Sedang
= 𝒙 − s ≤ skor ≤ 𝒙 + s = 235,17 - 17,64 s.d. ≤ 235,17 + 17,64 = 217,53 s.d. ≤ 252,81
Dibulatkan
= 218 s.d. ≤ 253
Rendah
= Skor < 𝒙 − s = 235,17 – 17,64 ke bawah = < 217,53
Dibulatkan
= < 218
Berdasarkan niali rata-rata ( 𝒙 ) dan standar deviasi (s), maka skor motivasi belajar siswa dapat dikelompokkan seperti pada tabel 4.4 berikut ini:
105
TABEL 4.4 PENGELOMPOKAN MOTIVASI BELAJAR PAI BERDASARKAN RATA-RATA ( 𝒙 ) DAN STANDAR DEVIASI (s)
No.
Interval
F
%
Keterangan
1.
<218
39
14,08
Rendah
2.
218 – 253
197
71,12
Sedang
3.
> 253
41
14,80
Tinggi
Jumlah
277
100
Dari data tabel di atas dapat digambarkan dalam bentuk grafik batang yang nampak sebagai berikut di bawah ini: GAMBAR 4.2 GRAFIK PENGELOMPOKKAN MOTIVASI BELAJAR PAI
PENGELOMPOKKAN MOTIVASI BELAJAR PAI Sedang, 197 200 180 160
Axis Title
140 120 100
80 60
Rendah, 39
40 20 0 Motivasi Belajar PAI
Tinggi, 41
106 Dengan nilai rata-rata = 235,17 dan rata-rata ditambah 1 standar deviasi ( 𝒙 + s) = 253, skor motivasi belajar siswa pada kriteria tinggi sebanyak 41 orang atau sekitar 14,80%, diantara rata-rata dikurang 1 standar deviasi (𝒙 - s) dan rata-rata ditambah 1 standar deviasi ( 𝒙 + s) atau skor motivasi dari 218–253 dengan kriteria sedang sebanyak 197 orang atau sekitar 71,12%, dan yang berada pada kriteria rendah dengan rata-rata dikurang 1 standar deviasi (𝒙 - s) atau dengan skor kurang dari 218 adalah sebanyak 39 orang atau sekitar 14,08%. Maka dengan demikian dapat dikatakan secara umum Motivasi Belajar PAI Siswa SMKN 5 Kota Banjarmasin tergolong sedang. a. Deskripsi Penggunaan Media Pembelajaran Berbasis TIK a) Distribusi Skor Penggunaan Media Pembelajaran Berbasis TIK Instrumen tentang Penggunaan Media Pembelajaran Berbasis TIK berjumlah 18 butir, setiap butir terdiri lima alternatif jawaban, sehingga setiap butir mempunyai skor minimal 1 dan maksimal 5. Dengan demikian data variabel Penggunaan Media Pembelajaran Berbasis TIK memiliki kemungkinan skor terendah 18 dan skor tertinggi 90. Dari data yang diperoleh hasil penelitian skor terendah yang diperoleh = 45, dan skor tertinggi = 85. Berdasarkan data skor sebaran variabel penggunaan media pembelajaran berbasis TIK dianalisis secara statistik sebagai berikut: a) Banyaknya data adalah responden adalah N = 277 b) Skor minimum penggunaan media pembelajaran berbasis TIK adalah: Xmin = 45;
107 c) Skor maksimum penggunaan media pembelajaran berbasis TIK adalah: Xmax = 85; d) Rentang skor penggunaan media pembelajaran berbasis TIK adalah: Renge = Xmax - Xmin = 85 – 45 = 40; e) Rata-rata skor penggunaan media pembelajaran berbasis TIK adalah 66,19; f) Modus skor penggunaan media pembelajaran berbasis TIK adalah 68; g) Median skor penggunaan media pembelajaran berbasis TIK adalah 68,00; h) Standar Deviasi adalah 8.027; i) Varian adalah 64,438 Berdasarkan hasil dari jawaban masing- masing responden tentang angket penggunaan media pembelajaran berbasis TIK dari hasil analisis statistik deskriptif bantuan program SPSS Versi 17 diperoleh
histogram
distribusi
frekuensi
penggunaan
pembelajaran berbasis TIK seperti gambar berikut ini:
media
108 GAMBAR: 4.3 GRAFIK HISTOGRAM VARIABEL PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN PAI
Berdasarkan tabel di atas dapat diperoleh rata-rata (mean) penggunaan media pembelajaran berbasis TIK adalah 66,19.
b) Pengelompokkan Variabel Penggunaan Media Pe mbelajaran Berbasis TIK Data penggunaan media pembelajaran berbasis TIK yang terkumpul, selanjutnya akan dikelompokkan menurut rata-rata ( 𝒙 ) dan standar deviasi (s) seperti berikut di bawah ini: Jumlah item 18 buah Pilihan jawaban 1 s.d 5 Nilai tertinggi 18 x 5 = 90 Nilai terendah 18 x 1 = 18
109 Berdasarkan 𝒙 dan s, maka: = Skor > 𝒙 + s
Tinggi
= > 66,19 + 1 (8,03) = > 74,22 dibulatkan= > 74 = 𝒙 − s ≤ skor ≤ 𝒙 + s
Sedang
= 54 – 12 s.d. ≤ 66,19 + 1 (8,03) = 42 s.d. ≤ 74,22 Rendah
= Skor < 𝒙 − s = < 66,19 – 8.03 = < 58,16
Dibulatkan = < 58 Berdasarkan rata-rata ( 𝒙 ) dan standar deviasi (s), maka skor penggunaan media pembelajaran berbasis TIK dapat dike lompokkan seperti pada tabel 4.5 berikut ini:
TABEL 4.5 PENGELOMPOKAN PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN TIK BERDASARKAN RATA-RATA (𝒙 ) DAN STANDAR DEVIASI (s) No.
Interval
F
%
Keterangan
1.
<58
38
13,72
Rendah
2.
58 – 74
188
67,87
Sedang
3.
>74
51
18,41
Tinggi
Jumlah
277
100
110 Dari data tabel di atas dapat digambarkan dalam bentuk grafik batang yang nampak sebagai berikut di bawah ini:
GAMBAR 4.4 GRAFIK PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS TIK
Sedang, 188 200
180 160
Frekuensi
140
120 100
80 60
Rendah, 38
Tinggi, 51
40
20 0 Penggunaan Media Pembelajaran Berbasis TIK
Dengan nilai rata-rata = 66,19 dan rata-rata ditambah 1 standar deviasi ( 𝒙 + s) = 74, skor penggunaan media pembelajaran berbasis TIK pada kriteria tinggi sebanyak 51 orang atau sekitar 18,41%, diantara ratarata dikurang 1 standar deviasi ( 𝒙 - s) dan rata-rata ditambah 1 standar deviasi
( 𝒙 + s) atau skor penggunaan media pembelajaran berbasis TIK
dari 58–74 dengan kriteria sedang sebanyak 188 orang atau sekitar 67,87%, dan yang berada pada kriteria rendah dengan rata-rata dikurang 1 standar deviasi
( 𝒙 - s) atau dengan skor kurang dari 58 adalah sebanyak 39 orang
111 atau sekitar 13,72%. Maka dengan demikian dapat dikatakan secara umum penggunaan media pembelajaran berbasis TIKSiswa SMKN 5
Kota
Banjarmasin tergolong sedang. 3) Deskripsi Prestasi Belajar PAI a) Distribusi Skor Prestasi Belajar PAI Data Prestasi Belajar PAI, diperoleh dari data dokumenter sekolah dari hasil Ujian Akhir Semester Genap Tahun 2014/2015 dengan nilai terendah 1,80 dan tertinggi 4,00 sesuai dengan Permen Dikbud RI Nomor 103 Tahun 2014 tentang Sistem Penilaian Kurikulum 2013. Berdasarkan data skor sebaran variabel prestasi belajar PAI setelah dianalisis secara statistik hasilnya sebagai berikut di bawah ini: a) Banyaknya data adalah responden adalah N = 277 b) Skor minimum prestasi belajar PAI adalah: Xmin = 1,80; c) Skor maksimum prestasi belajar PAIadalah: Xmax = 4,00; d) Rentang skor prestasi belajar PAIadalah: Renge = Xmax - Xmin = 4,00 – 1,80 = 2,20; e) Rata-rata skor prestasi belajar PAI adalah 3,33; f) Modus skor prestasi belajar PAI adalah 3,20; g) Median skor prestasi belajar PAI adalah 3,36; h) Standar Deviasi adalah 0,35641; i) Varian adalah 127.
112 Berdasarkan data dokumenter prestasi belajar siswa mata pelajaran PAI dari hasil analisis statistik deskriptif bantuan program SPSS Versi 17 diperoleh histogram distribusi frekuensi prestasi belajar PAI seperti gambar berikut ini:
GAMBAR: 4.5 GRAFIK HISTOGRAM VARIABELPRESTASI BELAJAR PAI
Berdasarkan tabel di atas dapat diperoleh rata-rata (mean) prestasi belajar PAI adalah 3,33.
a) Pengelompokkan Prestasi Belajar PAI Nilai tertinggi
= 4,0
Nilai terendah
= 1,8
Berdasarkan ( 𝒙 ) dan s, maka:
113 = Skor > 𝒙 + s
Tinggi
= > 3,33 + 1 (0,36) = >3,69 = 𝒙 − s ≤ skor ≤ 𝒙 + s
Sedang
= 3,33 – 0,36 s.d. ≤ 3,33 + 0,36 = 2,97 s.d. ≤ 3,69 = Skor < 𝒙 − s
Rendah
= < 3,33 – 0,36 = < 2,97
Berdasarkan rata-rata ( 𝒙 ) dan standar deviasi (s), maka skor nilai prestasi belajar PAI dapat dikelompokkan seperti pada tabel 4.6 di bawah ini: TABEL 4.6 PENGELOMPOKAN PRESTASI BELAJAR PAI BERDASARKAN RATA-RATA ( 𝒙 ) DAN STANDAR DEVIASI (s) No.
Interval
F
%
Keterangan
1.
< 2,97
30
10,83
Rendah
2.
2,97 – 3,69
211
76,17
Sedang
3.
> 3,69
36
13,00
Tinggi
Jumlah
277
100
Dari data tabel di atas dapat digambarkan dalam bentuk grafik batang yang nampak sebagai berikut ini:
114
GAMBAR 4.6 GRAFIK PENGELOMPOKAN PRESTASI BELAJAR PAI
250
211
200 150
100 36
30 50 0 Prestasi Belajar PAI < 2 (Rendah)
2-3 (Sedang)
> 3 (Tinggi)
Dengan skor nilai rata-rata = 3,33 dan rata-rata ditambah 1 standar deviasi ( 𝒙 + s) = 3,69, skor prestasi belajar PAI pada kriteria tinggi sebanyak 36 orang atau sekitar 13,00%, diantara rata-rata dikurang 1 standar deviasi ( 𝒙 - s) dan rata-rata ditambah 1 standar deviasi ( 𝒙 + s) atau skor prestasi belajar PAI dari 2,97–3,69 dengan kriteria sedang sebanyak 211 orang atau sekitar 76,17%, dan yang berada pada kriteria rendah dengan rata-rata dikurang 1 standar deviasi (𝒙 - s) atau dengan skor kurang dari 2,97 adalah sebanyak 30 orang atau sekitar 10,83%. Maka dengan demikian dapat dikatakan secara
115 umum prestasi belajar PAI Siswa SMKN 5
Kota Banjarmasin
tergolong/berada pada kriteria sedang. 3
Pengujian Persyaratan Analisis a. Pengujian Normalitas Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel bebas dan variabel terikat keduanya berdistribusi normal atau tidak. Pengujian normalitas sebaran skor dilakukan terhadap masing- masing variabel penelitian. Pengujian normalitas ini menggunakan bantuan program SPSS Versi 17, dengan model uji Kolmogorov-Smirnov. Adapun hipotesis pengujian normalitas distribusi variabelvariabel tersebut adalah sebagai berikut: Ho : Data berdistribusi normal Ha : Data tidak berdistribusi normal. Dengan kriteria Ho ditolak jika nilai Sig. (2-tailed) < 0,05. 3 Hasil pengujian normalitas data Motivasi Belajar PAI Siswa SMKN 5 Kota Banjarmasin dapat dilihat pada tabel berikut ini:
3
Joko Su listyo, 6 Hari Jago SPSS 17 (Yogyakarta: Cakrawala: 2010), h. 102.
116
TABEL 4.7 PENGUJIAN NORMALITAS DATA MOTIVASI BELAJAR PAI One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test MOTIVASI BELAJAR SISWA N
277
Normal Parameters
a,,b
Most Extreme Differences
Mean Std. Deviation
235.17 17.635
Absolute Positive Negative
.031 .027 -.031 .524
Kolmogorov-Smirnov Z Asymp. Sig. (2-tailed) a. Test distribution is Normal.
.946
b. Calculated from data.
Berdasarkan tabel di atas, terlihat nilai Sig. (2-tailed) data Motivasi Belajar PAI adalah 0,946 > 0,05, sehingga Ho diterima dan dapat diambil kesimpulan distribusi data ini adalah normal. Normalitas data dalam penelitian dapat juga dilihat dengan cara memperhatikan titik-titik
pada Normal P-Plot
of
Regression
Standardized Residual dari varian terikat. Persyaratan dari uji normalitas adalah jika data menyebar di sekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal, maka model regresi memenuhi asumsi normalitas. Jika data menyebar jauh dari garis diagonal dan/atau tidak mengikuti arah garis diagonal, maka model regresi tidak memenuhi asumsi normalitas. 4 Pengujian normalitas variabel motivasi belajar siswa dengan model regresi dapat dilihat seperti pada gambar di bawah ini:
4
Ibid. h. 82.
117
GAMBAR 4.7 GRAFIK HASIL PENGUJIAN NORMALITAS VARIABEL MOTIVASI BELAJAR SISWA
Dari gambar di atas didapatkan hasil bahwa semua data berdistribusi secara normal, karena sebaran data berada di sekitar garis diagonal.
Hasil
pengujian
normalitas
data
Penggunaan
Media
Pembelajaran Berbasis TIK Siswa SMKN 5 Kota Banjarmasin dapat juga dilihat pada tabel pengujian di bawah ini:
118
TABEL 4.8 PENGUJIAN NORMALITAS DATA PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS TIK One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test PENGGUNAAN MEDIA PEMBEL AJARAN BERBASIS TIK N
277
Normal Parameters
a,,b
Most Extreme Differences
Mean Std. Deviation Absolute Positive Negative
Kolmogorov-Smirnov Z Asymp. Sig. (2-tailed)
66.19 8.027 .091 .040 -.091 1.513 .052
a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data.
Berdasarkan tabel di atas, terlihat nilai Sig.(2-tailed) data Penggunaan Media Pembelajaran Berbasis TIK adalah 0,052 > 0,05, sehingga Ho diterima dan dapat diambil kesimpulan distribusi data ini adalah normal. Normalitas data penggunaan media pembelajaran berbasis TIK dapat juga dilihat dengan cara memperhatikan titik-titik pada Normal P-Plot of Regression Standardized Residual seperti pada gambar berikut ini:
119
GAMBAR 4.8 HASIL PENGUJIAN NORMALITAS VARIABEL PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS TIK
Dari gambar di atas didapatkan hasil bahwa data penggunaan media pembelajaran berbasis TIK berdistribusi secara normal, karena sebaran data berada di sekitar garis diagonal. Hasil pengujian normalitas data Prestasi Belajar PAI Siswa SMKN 5 Kota Banjarmasin juga dapat dilihat pada tabel di bawah ini: TABEL 4.9 PENGUJIAN NORMALITAS DATA PRESTASI BELAJAR PAI One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test PRESTASI BELAJAR PAI N Normal Parameters a,,b
Mean
277 3.33
Most Extreme Differences
Std. Deviation Absolute
.356 .156
Positive Negative
.061 -.156
Kolmogorov-Smirnov Z
2.604
Asymp. Sig. (2-tailed)
.051
120 a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data.
Berdasarkan tabel di atas, terlihat nilai Sig.(2-tailed) data prestasi belajar mata pelajaran PAI adalah 0,051 > 0,05, sehingga Ho diterima dan dapat diambil kesimpulan distribusi data ini adalah normal. Normalitas data prestasi belajar PAI dapat juga dilihat dengan cara memperhatikan titik-titik pada Normal P-Plot of Regression Standardized Residual seperti pada gambar di bawah ini: GAMBAR 4.9 HASIL PENGUJIAN NORMALITAS VARIABEL PRESTASI BELAJAR PAI
121 Dari gambar di atas didapatkan hasil bahwa data prestasi belajar PAI berdistribusi secara normal, sebaran data berada di sekitar garis diagonal. b. Pengujian Linearitas Uji linearitas sebaran skor juga dilakukan terhadap data masing- masing variabel. Pengujian linearitas menggunakan bantuan program SPSS Versi 17 dengan model uji Anova. Hipotesis pengujian linearitas pada masing- masing variabel tersebut adalah: Ho : Data Model regresi linear Ha : Data Model regresi tidak linear. Dengan kreteria : Tolak Ho bila p value (Sig) < 0,05 (taraf signifikansi). 5 Hasil analisis linearitas data Motivasi Belajar PAI Siswa SMKN 5 Kota Banjarmasin dapat dilihat pada tabel berikut:
TABEL 4.10 PENGUJIAN LINEARITAS DATA MOTIVASI BELAJAR PAI ANOVA Table Sum of Squares PRESTASI BELAJAR PAI *
Between (Combined) Groups LLinearity
Ibid, h. 56.
F
Sig.
7.312
74
.099
.719
.949
.000
1
.000
.000
.988
7.312
73
.100
.729
.941
Within Groups
27.748
202
.137
Total
35.060
276
MOTIVASI BELAJAR SISWA
5
Mean Square
df
Deviation from Linearity
122
Berdasarkan tabel di atas, terlihat nilai P value (Sig) data Motivasi Belajar PAI dan Presatasi Belajar PAI adalah 0,941 > 0,05, sehingga Ho diterima dan dapat diambil kesimpulan bahwa varian data ini adalah model regresi linear. Hasil analisis linearitas data Penggunaan Media Pembelajaran Berbasis TIK dapat dilihat pada tabel berikut:
TABEL 4.11 PENGUJIAN LINEARITAS DATA PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS TIK Sum of Squares PRESTASI Between (Combined) BELAJAR PAI * Groups Linearity PENGGUNAAN MEDIA Deviation from PEMBEL AJARAN Linearity BERBASIS TIK
Mean Square
df
F
Sig.
5.514
39
.141
1.134
.281
.096
1
.096
.768
.382
5.418
38
.143
1.144
.271
Within Groups
29.547
237
.125
Total
35.060
276
Berdasarkan tabel di atas, terlihat nilai P value (Sig) data Penggunaan Media Pembelajaran Berbasis TIK adalah 0,271 > 0,05, sehingga Ho diterima dan dapat diambil kesimpulan bahwa varian data ini adalah model regresi linear. C. Pengujian Hipotesis Penelitian Pengujian hipotesis dilakukan guna mengetahui apakah hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini dapat diterima atau ditolak, dengan nilai variabel X1 (Motivasi Belajar PAI), X2 (Penggunaan Media Berbasis TIK)
123 dan Y (Prestasi Belajar PAI), diolah dengan menggunakan bantuan program SPSS Versi 17. 1. Pengujian Hipotesis Pertama, Hubungan Motivasi Belajar PAI dengan Prestasi Belajar
Hipotesis pertama menyatakan terdapat hubungan yang signifikan antara motivasi belajar PAI dengan prestasi belajar pada mata pelajaran PAI siswa SMKN 5Kota Banjarmasin. Analisis berikut menggambarkan hubungan Motivasi Belajar PAI dengan Prestasi Belajar Mata Pelajaran PAI, dengan hipotesis sebagai berikut: Ho: Tidak ada hubungan Motivasi Belajar PAI dengan Prestasi Belajar Siswa pada Mata Pelajaran PAI; Ha: Ada hubungan Motivasi Belajar PAI dengan Prestasi Belajar Siswa pada Mata Pelajaran PAI; Kriteria: Tolak Ho apabila r hitung ≥ r tabel atau (Sig) ≥ T tabel atau Sig< 0,05 (taraf signifikansi). 6 Hasil perhitungan hubungan menggunakan batuan program SPSS Versi 17 adalah sebagai berikut :
6
Ibid. h. 139
124 TABEL 4.12 OUT PUT HASIL PENGUJIAN HIPOTESIS PERTAMA VARIABEL (MOTIVASI BELAJAR PAI DENGAN PRESTASI BELAJAR PAI) Correlations Prestasi Belajar PAI Prestasi Belajar PAI
Pearson Correlation
Moti vasi Belajar PAI 1
Sig. (2-tailed) N Moti vasi Belajar PAI
Pearson Correlation
.961 ** .000
277
277
.961 **
1
Sig. (2-tailed)
.000
N
277
277
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
Berdasarkan tabel tersebut diketahui nilai koefisien korelasi variabel motivasi belajar PAI dengan prestasi belajar PAI sebesar 0,961. Karena nilai koefisien korelasinya 0,961 hampir mendekati 1 (satu) maka dapat disimpulkan bahwa hubungan antara motivasi belajar PAI dengan prestasi belajar PAI positif dan sangat erat. Untuk mengujian signifikansi dari tabel diatas juga dapat dilihat nilai Sig hubungan antara motivasi belajar PAI terhadap prestasi belajar siswa mata pelajaran PAI pada SMKN 5 Kota Banjarmasin sebesar 0,000. Karena nilai Sig = 0,000< 0,05, maka Ho ditolak dan dan Ha diterima, dengan demikian diambil kesimpulan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antar motivasi belajar PAI terhadap prestasi belajar siswa mata pelajaran PAI pada SMKN 5 Kota Banjarmasin.
125 2. Pengujian Hipotesis Kedua, untuk me ngetahui hubungan penggunaan media pembelajaran be rbasis TIK terhadap prestasi belajar siswa mata pelajaran PAI pada SMKN 5 Kota Banjarmasin Hipotesis kedua menyatakan terdapat hubungan yang signifikan antara penggunaan media pembelajaran berbasis TIK terhadap prestasi belajar pada mata pelajaran PAI Siswa SMKN 5 Banjarmasin. Analisis berikut menggambarkan hubungan penggunaan media pembelajaran berbasis TIK terhadap prestasi belajar pada mata pelajaran PAI, dengan hipotesis sebagai berikut: Ho: Tidak ada hubungan Penggunaan Media Pembelajaran Berbasis TIK dengan Prestasi Belajar Siswa pada Mata Pelajaran PAI; Ha:
Ada hubungan Penggunaan Media Pembelajaran Berbasis TIK dengan Prestasi Belajar Siswa pada Mata Pelajaran PAI; Kriteria: Tolak Ho apabila r hitung ≥ r tabel atau (Sig) ≥ r tabel
atau Sig < 0,05 (taraf signifikansi). Hasil perhitungan hubungan menggunakan batuan program SPSS Versi 17 adalah sebagai berikut :
126 TABEL 4.13 OUT PUT HASIL PENGUJIAN HIPOTESIS KEDUA VARIABEL(PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS TIK DENGAN PRESTASI BELAJAR PAI) Correlations Prestasi Belajar PAI Prestasi Belajar PAI
Pearson Correlation
Penggunaan Media Pembelajaran PAI 1
Sig. (2-tailed) N Penggunaan Media Pembelajaran PAI
Pearson Correlation
.965 ** .000
277
277
.965 **
1
Sig. (2-tailed)
.000
N
277
277
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
Berdasarkan tabel tersebut diketahui nilai koefisien korelasi variabel penggunaan media pembelajaran berbasis TIK terhadap prestasi belajar pada mata pelajaran PAI sebesar 0,965. Karena nilai koefisien korelasinya 0,965 hampir mendekati 1 (satu) maka dapat disimpulkan bahwa hubungan antara penggunaan media pembelajaran berbasis TIK dengan prestasi belajar PAI positif dan sangat erat.
Untuk pengujian
signifikansi dari tabel di atas juga dapat dilihat nilai Sig hubungan antara penggunaan media pembelajaran berbasis TIK dengan prestasi belajar siswa pada mata pelajaran PAI pada SMKN 5 Kota Banjarmasin sebesar 0,000. Karena nilai Sig = 0,000 < 0,05, maka Ho ditolakdan Ha diterima, dengan demikian diambil kesimpulan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antar penggunaan media pembelajaran berbasis TIK dengan prestasi belajar siswa pada mata pelajaran PAI pada SMKN 5 Kota Banjarmasin.
127 3. Pengujian Hipotesis Ketiga, untuk me ngetahui hubungan penggunaan media pe mbelajaran berbasis TIK terhadap Motivasi belajar siswa mata pelajaran PAI pada SMKN 5 Kota Banjarmasin Hipotesis ketiga menyatakan terdapat hubungan yang signifikan antara penggunaan media pembelajaran berbasis TIK terhadap motivasi belajar pada mata pelajaran PAI Siswa SMKN 5 Banjarmasin. Analisis berikut menggambarkan hubungan penggunaan media pembelajaran berbasis TIK terhadap motivasi belajar pada mata pelajaran PAI, dengan hipotesis sebagai berikut: Ho: Tidak ada hubungan Penggunaan Media Pembelajaran Berbasis TIK dengan Motivasi Belajar Siswa pada Mata Pelajaran PAI; Ha:
Ada hubungan Penggunaan Media Pembelajaran Berbasis TIK dengan Motivasi Belajar Siswa pada Mata Pelajaran PAI; Kriteria: Tolak Ho apabila r hitung ≥ r tabel atau (Sig) ≥ r tabel
atau Sig < 0,05 (taraf signifikansi). Hasil perhitungan hubungan menggunakan batuan program SPSS Versi 17 adalah sebagai berikut :
128 TABEL 4.14 OUT PUT HASIL PENGUJIAN HIPOTESIS KETIGA VARIABEL (PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS TIK DENGAN MOTIVASI BELAJAR PAI)
Correlations Penggunaan Media Moti vasi Belajar PAI Pembelajaran PAI Penggunaan Media Pembelajaran PAI
Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N
Moti vasi Belajar PAI
1
Pearson Correlation
.934
**
.000 277
277
.934**
1
Sig. (2-tailed)
.000
N
277
277
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
Berdasarkan tabel tersebut diketahui nilai koefisien korelasi variabel penggunaan media pembelajaran berbasis TIK terhadap motivasi belajar pada mata pelajaran PAI sebesar 0.972 Karena nilai koefisien korelasinya 0,972 hampir mendekati 1 (satu) maka dapat disimpulkan bahwa hubungan antara penggunaan media pembelajaran berbasis TIK dengan motivasi belajar PAI positif dan sangat erat.
Untuk pengujian
signifikansi dari tabel di atas juga dapat dilihat nilai Sig hubungan antara penggunaan media pembelajaran berbasis TIK dengan motivasi belajar siswa pada mata pelajaran PAI pada SMKN 5 Kota Banjarmasin sebesar 0,000. Karena nilai Sig = 0,000 < 0,05, maka Ho ditolak dan Ha diterima, dengan demikian diambil kesimpulan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antar penggunaan media pembelajaran berbasis TIK dengan motivasi belajar siswa pada mata pelajaran PAI pada SMKN 5 Kota Banjarmasin.
129
4. Pengujian Hipotesis keempat, untuk me ngetahui hubungan Motivasi Belajar PAI dan Penggunaan Media Pe mbelajaran Berbasis TIK secara bersama-sama terhadap Prestasi Belajar Sis wa Mata Pelajaran PAI pada SMKN 5 Kota Banjarmasin, dengan analisis korelasi regresi ganda. Hipotesis keempat menyatakan terdapat hubungan yang signifikan antara motivasi belajar PAI dan penggunaan media pembelajaran berbasis TIK secara bersama-sama dengan prestasi belajar siswa mata pelajaran PAI pada SMKN 5 Kota Banjarmasin. Analisis berikut menggambarkan hubungan motivasi belajar PAI dan penggunaan media pembelajaran berbasis TIK secara bersama-sama dengan prestasi belajar pada mata pelajaran PAI, dengan hipotesis sebagai berikut: Ho: Tidak ada hubungan Motivasi Belajar PAI dan Penggunaan Media Pembelajaran Berbasis TIK secara bersama-sama dengan Prestasi Belajar Siswa pada Mata Pelajaran PAI; Ha: Ada hubungan Motivasi Belajar PAI dan Penggunaan Media Pembelajaran Berbasis TIK secara bersama-sama dengan Prestasi Belajar Siswa pada Mata Pelajaran PAI. Kriteria: Tolak Ho apabila r hitung ≥ r tabel atau (Sig) ≥ r tabel atau Sig < 0,05 (taraf signifikansi). Hasil perhitungan hubungan menggunakan batuan program SPSS Versi 17 adalah sebagai berikut :
130
TABEL 4.15 OUT PUT HASIL PENGUJIAN HIPOTESIS KEEMPAT VARIABEL (MOTIVASI BELAJAR PAI DAN PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS TIK SECARA BERSAMA-SAMA DENGAN PRESTASI BELAJAR PAI) Model Summary
Model
R .908a
1 a. b.
Change Statistics R Adjusted Std. Erro r of F Sig. F Square R Square the Estimate R Square df1 df2 Change Change Change .824
.802
5.622
.805 209.700
2
274
.000
Predictors: (Constant), Penggunaan Media Pembelajaran Berbasis TIK, Moti vasi Belajar PAI b. Dependent Variable: PRESTASI BEL AJAR PAI
Berdasarkan tabel Summary bahwa besarnya hubungan antara Motivasi Belajar PAI dan Penggunaan Media TIK secara simultan atau bersama-sama terhadap Prestasi Belajar PAI dihitung dengan koefisien korelasi adalah 0,908, hal ini menunjukkan pengaruh yang sangat kuat. Sedangkan kontribusi secara simultan atau bersama-sama variabel Motivasi Belajara PAI dan Penggunaan Media TIK terhadap Prestasi Belajar PAI = R2 x100% atau 0.9082 x 100% = 82,4% sedang sisanya 17,6% dipengaruhi variabel lain. Untuk pengujian signifikansi dari tabel di atas dapat dilihat nilai Sig.F Change = 0,000 < 0,05, maka Ho ditolak dan Ha diterima, dengan demikian dapat diambil kesimpulan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara
motivasi belajar PAI dan
penggunaan
media
pembelajaran berbasis TIK secara bersama-sama dengan prestasi belajar siswa mata pelajaran PAI pada SMKN 5 Kota Banjarmasin.