BAB IV HASIL DAN UJI COBA
IV.1. Analisa Hasil Dalam bab ini akan dijelaskan dan ditampilkan bagaimana hasil dari perancangan aplikasi multimedia pengenalan tanaman hidroponik menggunakan pendekatan yang dibuat beserta pembahasan tentang sistem tersebut. Adapun hasil dari percobaan yang dilakukan adalah sebuah perangkat lunak yaitu perancangan aplikasi multimedia pengenalan tanaman hidroponik menggunakan pendekatan addie yang dirancang dengan menggunakan aplikasi Adobe Flash.
IV.2. Tampilan layar Setelah
melakukan
perancangan
aplikasi,
dengan
menggunakan
macromedia flash 8 atau adobe flash cs6, program diimplementasikan serta dilakukan pengujian. Berikut ini dijelaskan tentang tampilan layar dari perancangan aplikasi multimedia pengenalan tanaman hidroponik menggunakan pendekatan addie. 1. Tampilan Layar Defenisi Menu defenisi adalah halaman utama yang menyediakan semua tomboltombol yang ada dalam sistem aplikasi, halaman defenisi dalam perancangan aplikasi multimedia pengenalan tanaman hidroponik menggunakan pendekatan addie dilengkapi dengan 11 buah tombol yaitu defenisi, asal usul
50
&
perkembangan, pengembangan di indonesia, keunggulan & kelemahan, media tanam, aeroponic, drip, nft, water culture dan wick system.
Gambar IV.1. Tampilan Layar Defenisi 2. Tampilan Layar Asal Usul & Perkembangan Menu asal usul & perkembangan adalah halaman asal usul & perkembangan yang menyediakan semua tombol-tombol yang ada dalam sistem aplikasi, halaman asal usul & perkembangan dalam perancangan aplikasi multimedia pengenalan tanaman hidroponik menggunakan pendekatan addie dilengkapi dengan 11 buah tombol yaitu defenisi, asal usul & perkembangan, pengembangan di indonesia, keunggulan & kelemahan, media tanam, aeroponic, drip, nft, water culture dan wick system.
Gambar IV.2. Tampilan Layar Asal Usul & Perkembangan 3. Tampilan Layar Pengembangan di Indonesia
Menu pengembangan di indonesia adalah pengembangan di indonesia dan kelemahan yang menyediakan semua tombol-tombol yang ada dalam sistem aplikasi, halaman pengembangan di indonesia dalam perancangan aplikasi multimedia pengenalan tanaman hidroponik menggunakan pendekatan addie dilengkapi dengan 11 buah tombol yaitu defenisi, asal usul
& perkembangan, pengembangan di indonesia, keunggulan & kelemahan, media
tanam, aeroponic, drip, nft, water culture dan wick system.
Gambar IV.3. Tampilan Layar Pengembangan di Indonesia 4. Tampilan Layar Keunggulan dan Kelemahan Menu keunggulan dan kelemahan adalah halaman keunggulan dan kelemahan yang menyediakan semua tombol-tombol yang ada dalam sistem aplikasi, halaman keunggulan dan kelemahan
dalam
perancangan
aplikasi
multimedia
pengenalan
tanaman
hidroponik
menggunakan pendekatan addie dilengkapi dengan 11 buah tombol yaitu defenisi, asal usul & perkembangan, pengembangan di indonesia, keunggulan & kelemahan, media tanam, aeroponic, drip, nft, water culture dan wick system.
Gambar IV.4. Tampilan Layar Keunggulan dan Kelemahan 5. Tampilan Layar Media Tanam Menu media tanam adalah halaman media tanam yang menyediakan semua tomboltombol yang ada dalam sistem aplikasi, halaman media tanam dalam perancangan aplikasi multimedia pengenalan tanaman hidroponik menggunakan pendekatan addie dilengkapi dengan 11 buah tombol yaitu defenisi, asal usul
& perkembangan, pengembangan di indonesia,
keunggulan & kelemahan, media tanam, aeroponic, drip, nft, water culture dan wick system.
Gambar IV.5. Tampilan Layar Media Tanam
6. Tampilan Layar Aeroponic
Menu aeroponic adalah halaman aeroponic yang menyediakan semua tombol-tombol yang ada dalam sistem aplikasi, halaman aeroponic dalam perancangan aplikasi multimedia pengenalan tanaman hidroponik menggunakan pendekatan addie dilengkapi dengan 11 buah tombol yaitu defenisi, asal usul & perkembangan, pengembangan di indonesia, keunggulan & kelemahan, media tanam, aeroponic, drip, nft, water culture dan wick system.
Gambar IV.6. Tampilan Layar Aeroponic 7. Tampilan Layar Drip Menu drip adalah halaman drip yang menyediakan semua tombol-tombol yang ada dalam sistem aplikasi, halaman drip dalam perancangan aplikasi multimedia pengenalan tanaman hidroponik menggunakan pendekatan addie dilengkapi dengan 11 buah tombol yaitu defenisi, asal usul
& perkembangan, pengembangan di indonesia, keunggulan & kelemahan, media
tanam, aeroponic, drip, nft, water culture dan wick system.
Gambar IV.7. Tampilan Layar Drip 8. Tampilan Layar NFT Menu nft adalah halaman nft yang menyediakan semua tombol-tombol yang ada dalam sistem aplikasi, halaman nft dalam perancangan aplikasi multimedia pengenalan tanaman hidroponik menggunakan pendekatan addie dilengkapi dengan 11 buah tombol yaitu defenisi, asal usul
& perkembangan, pengembangan di indonesia, keunggulan & kelemahan, media
tanam, aeroponic, drip, nft, water culture dan wick system.
Gambar IV.8. Tampilan Layar NFT 9. Tampilan Layar Water Culture Menu water culture adalah halaman water culture yang menyediakan semua tomboltombol yang ada dalam sistem aplikasi, halaman water culture dalam perancangan aplikasi multimedia pengenalan tanaman hidroponik menggunakan pendekatan addie dilengkapi dengan 11 buah tombol yaitu defenisi, asal usul
& perkembangan, pengembangan di indonesia,
keunggulan & kelemahan, media tanam, aeroponic, drip, nft, water culture dan wick system.
Gambar IV.9. Tampilan Layar Water Culture 10. Tampilan Layar Wick System Menu wick system adalah halaman wick system dalam sistem, halaman wick system dalam perancangan aplikasi multimedia pengenalan tanaman hidroponik menggunakan pendekatan addie dilengkapi dengan 11 tombol yaitu defenisi, asal usul & perkembangan, pengembangan di indonesia, keunggulan & kelemahan, media tanam, aeroponic, drip, nft, water culture dan wick system.
Gambar IV.10. Tampilan Wick System IV.3. Uji Coba Hasil Metode yang digunakan dalam pengujian alpha adalah metode black box yang fokus pada persyaratan fungsional dari perangkat lunak yang dibangun.
Berdasarkan rencana
pengujian, maka dapat dilakukan pengujian alpha dengan blackbox pada aplikasi rancang bangun tersebut yang dijelaskan pada tabel 4.1. Tabel IV.1. Pengujian Alpha (Black box) Aktivitas Pengujian Defenisi
Realisasi Yang Diharapkan Untuk menampilkan form pertama
Asal usul dan perkembangan Pengembangan di Indonesia Keunggulan dan kelemahan Media tanam Aeroponic Drip NFT Water Culture Wick System
No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Hasil Pengujian
Kesimpulan
Dapat menampilkan form pertama
[v] Diterima [ ] Ditolak
Untuk menampilkan Dapat menampilkan form kedua form kedua Untuk menampilkan Dapat menampilkan form ketiga form ketiga Untuk menampilkan Dapat menampilkan form keempat form keempat Untuk menampilkan Dapat menampilkan form kelima form kelima Untuk menampilkan Dapat menampilkan form keenam form keenam Untuk menampilkan Dapat menampilkan form ketujuh form ketujuh Untuk menampilkan Dapat menampilkan form kedelapan form kedepalan Untuk menampilkan Dapat menampilkan form kesepuluh form kesepuluh Untuk menampilkan Dapat menampilkan form kesebelas form kesebelas Tabel IV.2. Uji Coba Aplikasi
[v] Diterima [ ] Ditolak [v] Diterima [ ] Ditolak [v] Diterima [ ] Ditolak [v] Diterima [ ] Ditolak [v] Diterima [ ] Ditolak [v] Diterima [ ] Ditolak [v] Diterima [ ] Ditolak [v] Diterima [ ] Ditolak [v] Diterima [ ] Ditolak
Jenis uji Coba Layar Tampilan Rendering Defenisi Asal Usul & Perkembangan Pengembangan di Indonesia Keunggulan dan Kelemahan Media Tanam Aeroponic Drip NFT Water Culture Wick System
Script Ya Tidak Ya Ya Ya Ya Ya Ya Ya Ya Ya Ya
Berjalan Ya Ya Ya Ya Ya Ya Ya Ya Ya Ya Ya Ya
Suara Tidak Tidak Ya Tidak Ya Ya Ya Ya Ya Ya Ya Ya
Tabel IV.3. Pengujian Navigasi No 1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
Input Pengujian Menu definsi yang menjelaskan defini aplikasi pada hidroponik Menu asal usul dan perkembangan yang menjelaskan dasar dari asal usul dan perkembangan Menu pengembangan di indonesia yang menjelaskan dasar dari pengembangan di indonesia Menu keunggulan dan kelemahan yang menjelaskan keunggulan dan kelemahan Menu media tanam yang menjelaskan dasar media tanam hidroponik Menu aeroponic yang menjelaskan tampilan aeroponic Menu drip yang menjelaskan tampilan drip Menu NFT yang menjelaskan tampilan NFT Menu water culture yang menjelaskan tampilan water culture Menu wick system yang menjelaskan tampilan wick system
Fungsi menuju pilihan form tampilan defenisi
Hasil Pengujian memenuhi
menuju pilihan form tampilan asal usul dan perkembangan
Orientasi Hasil menampilkan form tampilan defenisi sesuai pilihan menampilkan asal usul dan perkembangan sesuai pilihan
menuju pilihan form tampilan pengembangan di indonesia
menampilkan pengembangan di indonesia sesuai pilihan
memenuhi
menuju pilihan form tampilan keunggulan dan kelemahan
menampilkan tampilan keunggulan dan kelemahan
memenuhi
menuju pilihan form tampilan media tanam
menampilkan media tanam hidroponik
memenuhi
menuju pilihan form tampilan aeroponic menuju pilihan form tampilan drip menuju pilihan form tampilan NFT menuju pilihan form tampilan water culture menuju pilihan form tampilan wick system
menampilkan tampilan aeroponic menampilkan tampilan drip
memenuhi
menampilkan tampilan NFT
memenuhi
menampilkan tampilan water culture menampilkan tampilan wick system
memenuhi
memenuhi
memenuhi
memenuhi
Tabel IV.4. Pengujian Konten No
Input Pengujian
Fungsi
Orientasi Hasil
Hasil Pengujian
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
Klik defenisi
Menjalankan ke halaman defenisi Klik asal usul dan Menjalankan perkembangan ke halaman asal usul dan perkembangan Klik pengembangan di Menjalankan indonesia ke halaman pengembangan di indonesia Klik keunggulan dan Menjalankan kelemahan ke halaman keunggulan dan kelemahan Klik media tanam Menjalankan ke halaman media tanam Klik aeroponic Menjalankan ke halaman aeroponic Klik drip Menjalankan ke halaman drip Klik NFT Menjalankan ke halaman NFT Klik water culture Menjalankan ke halaman water culture Klik wick system Menjalankan ke halaman wick system
menampilkan halaman defenisi menampilkan halaman asal usul dan perkembangan Menampilkan halaman pengembangan di indonesia menampilkan halaman keunggulan dan kelemahan menampilkan halaman media tanam menampilkan halaman aeroponic menampilkan halaman drip
memenuhi
menampilkan halaman NFT
memenuhi
menampilkan halaman water culture menampilkan halaman wick system
memenuhi
memenuhi
memenuhi
memenuhi
memenuhi
memenuhi
memenuhi
memenuhi
IV.4. Hardware/Software yang Dibutuhkan Perancangan aplikasi multimedia pengenalan tanaman hidroponik menggunakan pendekatan addie yang telah di kerjakan dapat berjalan baik atau tidak oleh penulis, maka perlu dilakukan pengujian terhadap sistem yang telah dikerjakan. Untuk itu dibutuhkan beberapa
komponen utama yang mencangkup perangkat keras (hardware), perangkat lunak (software), dan perangkat operator (brainware). 1. Perangkat Keras (Hardware) Perangkat keras (hardware) adalah komponen-komponen peralatan yang membentuk suatu sistem komputer dan peralatan-peralatan tambahan lainnya yang mungkin komputer menjalankan tugasnya sesuai dengan yang diberikan. Komponen ini bersifat nyata secara fisik, artinya dapat dilihat dan dipergunakan, misalnya monitor, CPU (Centra Processing Unit), keyboard, dan mouse. Spesifikasi perangkat keras komputer yang digunakan dalam perancangan aplikasi multimedia pengenalan tanaman hidroponik menggunakan pendekatan addie ini adalah: a. Prosessor Intel Core i3 3,10GHz. b. Memory 2 GB c. Harddisk 500 GB d. Mouse dan Keyboard. 2. Perangkat Lunak (Software) Hardware tidak dapat menyelesaikan masalah tanpa adanya software. Software merupakan komponen di dalam sistem data berupa program atau instruksi untuk mengontrol suatu sistem. Perangkat lunak yang diperlukan untuk menjalankan perancangan aplikasi multimedia pengenalan tanaman hidroponik menggunakan pendekatan addie ini adalah: a. Windows XPatau Windows 7 b. Macromedia flash 8 atau Adobe Flash Professional CS6. c. Microsoft Office 2007 3. Kebutuhan Perangkat Operator (Brainware)
Brainware adalah sumber daya manusia yang nantinya akan berperan sebagai user ataupun administrator.
IV.5. Kelebihan dan Kekurangan Sistem Yang Dirancang Adapun kelebihan dari perancangan aplikasi multimedia pengenalan tanaman hidroponik menggunakan pendekatan addie ini adalah sebagai berikut : 1. Aplikasi ini dapat menjadi media pembelajaran dan informasi pada pengenalan tanaman hidroponik menggunakan pendekatan addie. 2. Prosedur untuk perancangan aplikasi multimedia pengenalan tanaman hidroponik menggunakan pendekatan ini tergolong mudah. 3. Perancangan aplikasi multimedia pengenalan tanaman hidroponik menggunakan pendekatan ini memiliki disain yang begitu menarik pada tampilan aplikasinya. 4. Perancangan aplikasi multimedia pengenalan tanaman hidroponik menggunakan pendekatan ini memiliki fungsi metode yang sangat mudah untuk dipahami penggunanya. Sedangkan kekurangan dari sistem perancangan aplikasi multimedia pengenalan tanaman hidroponik menggunakan pendekatan ini adalah sebagai berikut : 1. Fitur pada aplikasi perancangan aplikasi multimedia pengenalan tanaman hidroponik menggunakan pendekatan ini masih sangat sederhana. 2. Kurangnya fitur-fitur yang mendukung dalam perancangan aplikasi multimedia pengenalan tanaman hidroponik menggunakan pendekatan tersebut. 3. Perancangan aplikasi multimedia pengenalan tanaman hidroponik menggunakan pendekatan masih menggunakan sistem offline. 4. Pengeditan aplikasi harus dilakukan secara manual berdasarkan fungsinya.