BAB IV HASIL DAN UJI COBA IV.1. Instalasi Interface Instalasi rangkaian seluruhnya merupakan hal yang sangat penting karena merupakan proses penginputan data dari komputer ke mikrokontroller. Sebelum melakukan installasi semua perangkat harus terhubung antara mikrokontroller dengan downloader, downloader dengan komputer melalui port USB(universal serial bus). Installasi ini dapat dilihat pada gambar IV.1 berikut ini:
Gambar IV.1. Rangkaian Instalasi
Dalam proses penginstallasian ini menggunakan aplikasi CVAVR dan khazama AVR programmer sebagai downloader data ke mikrokontroller dalam proses installasi ada beberapa langkah antara lain:
36
37
a. Langkah pertama jalankan aplikasi CVAVR ,setelah program sudafh terbuka dan siap digunakan maka akan tampil gambar seperti dibawah ini.
Gambar IV.2. Tampilan CVAVR b. Langkah berikutnya adalah proses pembuatan project baru pada CVAVR yaitu pembuatan program yang akan di upload ke mikrokontroller yaitu klik “File” , klik “New” maka akan tampil kotak dialog dibawah ini
Gambar IV.3. Tampilan Dialog Pembuatan Project Selanjutnya pilih project dan klik tombol ok.
38
c. Setelah itu akan muncul kotak dialog untuk pengaturan (setting) mikrokontroller yang akan kita gunakan.dalam kotak dialog ini terdapat beberapa tab pengaturan mikrokontroller. Dalam pembuatan project ini mengunakan
mikrokontroller
ATMEGA8535.
Pengaturannya
yaitu
pertama kali pilih chip yang digunakan yaitu ATMEGA8535 dan dapat dilihat pada gambar berikut ini
Gambar IV.4. Tampilan Setting Chip d. Setelah memilih chip yang akan digunakan selanjutnya menentukan PORT mana yang akan digunakan untuk output-an sebagai pengendali kipas angin. Disini penulis membuat di PORT B sebagai output.
39
Gambar IV.5. Tampilan Setting PORT e. Selanjutnya pemilihan port untuk LCD sebagai display-nya yaitu menggunakan PORT C pada mikrokontroller. Kotak dialog-nya seperti gambar berikut:
Gambar IV.6. Tab Setting LCD
40
f. Untuk penginputan data sensor menggunakan ADC, klik tab “ADC” kemudian centang “ADC enabled” dan centang “use 8 bit” dan pilih “AVCC pin” pada “Volt Ref” seperti pada gambar dibawah ini
Gambar IV.7. Tab Setting ADC g. Kemudian setelah semua proses pengaturan selesai klik “File” dan pilih “Generate,save and exit” kemudian akan tampak kotak dialog tempat penyimpanan program yang terdiri dari tiga kali penyimpanan yang pertama file berekstensi ( *.c ), yang kedua berekstensi( *.prj ) dan yang ketiga berekstensi(*.cwp) setelah itu selesai dan tekan tombol “Save” maka akan tampil kotak dialog untuk pengetikan isi program, di dalam kotak dialog inilah semua program diketikan untuk di-upload ke mikrokontroller setelah semuanya selesai di ketikan tanpa error, kotak dialog-nya dapat dilihat seperti gambar IV.8. di bawah ini:
41
:
Gambar IV.8. Lembar Kerja CVAVR
IV.2. Pengujian Rangkaian Power Supply Untuk mengetahui apakah bagian rangkaian power supply telah bekerja dengan baik atau tidak dapat dilakukan dengan mengukur tegangan keluaran dari rangkaian ini dengan menggunakan Volt Meter. Pada rangkaian power supply ini terdapat dua keluaran yaitu keluaran 5 Volt DC yang dipakai untuk mengaktifkan rangkaian minimum sistem mikrokontroler ATMega8535 dan 12 Volt DC yang dipakai untuk mengaktifkan rangkaian pengendali lampu 220 Volt AC yang menggunakan relay sebagai sakelarnya. Dari hasil pengukuran yang menggunakan Volt Meter diperoleh tegangan keluaran pertama sebesar 5 Volt DC. Dengan demikian tegangan sebesar ini telah dapat mengaktifkan rangkaian minimum sistem mikrokontroler ATMega8535,
42
karena rangkaian sistem minimum mikrokontroler ATMega8535 dapat beroperasi pada tegangan 4,0 Volt DC sampai dengan tegangan 5,5 Volt DC. Sedangkan hasil pengukuran tegangan keluaran kedua yaitu sebesar 12 Volt DC. Adapun tegangan ini telah dapat digunakan untuk mengaktifkan relay yang dipakai sebagai sakelar (switch) yang berfungsi untuk mengaktifkan kipas angin 220 Volt AC, karena sebuah relay dapat bekerja pada tegangan sebesar 9 Volt DC sampai dengan tegangan sebesar 15 Volt DC.
Gambar IV.9. Rangkaian Power Supply Dari hasil pengukuran besar tegangan kedua keluaran dari rangkaian power supply ini maka dapat ditentukan bahwa rangkaian power supply yang nantinya dipakai untuk men-supply tegangan ke seluruh rangkaian ini telah bekerja semestinya atau telah bekerja dengan baik.
IV.3. Pengujian Rangkaian Minimum Sistem Mikrokontroler ATMega8535 Untuk mengetahui apakah rangkaian minimum sistem mikrokontroler ATMega8535 telah bekerja dengan baik atau tidak dapat dilakukan dengan
43
melakukan
pengujian
ATMega8535
dengan
pada
rangkaian
memasukkan
minimum sebuah
sistem
program
mikrokontroler sederhana
pada
mikrokontroler ATMega8535. Adapun program sederhana tersebut adalah sebagai berikut :
#include <mega8535.h> #include
void main() { DDRC=0x00; { lcd_init(16); lcd_clear(); lcd_gotoxy(0,0); lcd_putsf(" Arif Ramadhani"); } } Program di atas bertujuan untuk menghidupkan LCD (liquid crystal display) yang dihubungkan secara common anode dengan PORTC mikrokontroler ATMega8535. Perintah “#include <mega8535>” berfungsi untuk menginisialisasi jenis mikrokontroler yang dipakai dalam hal ini mikrokontroler yang dipakai adalah mikrokontroler ATMega8535. Perintah “#include ” berfungsi untuk output-an yang mana akan muncul di LCD. Perintah “DDRB = 0x00” berfungsi untuk menginisialisasi PORTC sebagai output.
44
Gambar IV.10. Rangkaian Minimum Sistem Mikrokontroler ATMega8535
Jika program sederhana tersebut diisikan ke dalam IC mikrokontroler ATMega8535 dan mikrokontroler dapat berjalan sesuai dengan perintah program yang diisikan yaitu LCD akan menyala dan akan memunculkan kata sesuai program maka rangkaian minimum sistem mikrokontroler ATMega8535 telah bekerja dengan baik.
IV.4. Termometer Untuk mengetahui suhu yang terdapat pada ruangan tersebut sama atau tidak dengan alat yang di buat oleh penulis. Penulis perlu mengujinya dengan termometer. Di dalam proses pengujian ini menggunakan termometer analog, termometer yang digunakan oleh penulis adalah termometer alkohol yang mempunyai suhu -500C – 500C.
45
Gambar IV.11. Termometer Analog
IV.5. Pengujian Rangkaian Sensor Suhu LM35 Untuk mengetahui apakah rangkaian sensor suhu telah bekerja dengan baik adalah dengan cara melakukan pengujian pada rangkaian sensor suhu. Adapun karakteristik sensor suhu LM35 ini adalah apabila mendeteksi suhu ruangan dalam keadaan panas maka keluaran (Output) tegangan akan semakin besar sesuai dengan besarnya suhu ruangan yang terdeteksi.
Gambar IV.11. Rangkain Sensor LM35
46
Adapun pengujian yang dilakukan untuk mengetahui apakah rangkaian sensor asap ini telah bekerja dengan baik atau tidak adalah dengan cara menghubungkan rangkaian sensor suhu LM35 dengan sumber tegangan 5 Volt DC. Kemudian rangkaian sensor suhu LM35 dihubungkan dengan rangakaian minimum sistem mikrokontroler ATMega8535. Kemudian mikrokontroler diberi program seperti berikut : .......................................... adclm35=read_adc(1); Temp=(adclm35*4.9/10); itoa(adclm35,adc); lcd_clear(); lcd_gotoxy(4,0); .......................................... Perintah diatas adalah bertujuan untuk mengambil data analog dari sensor suhu. Kemudian meletakkan sensor suhu ke ruangan terbuka yang mana sensor suhu diletakkan di dekat jendela. Jika nilai ADC (analog digital conversion) yang ditampilkan pada LCD (liquid crystal display) semakin tinggi ketika sensor suhu menerima suhu dari luar, dan nilai ADC (analog digital conversion) yang ditampilkan pada LCD (liquid crystal display) semakin rendah jika suhu yang di luar semakin dingin maka rangkaian sensor suhu LM35 telah bekerja dengan baik.
47
IV.6. Pengujian LCD (Liquid Crystal Display) Pengujian rangkaian LCD (liquid crystal display) dapat dilakukan dengan cara memberi tegangan sebesar 5 Volt DC pada LCD (liquid crystal display) kemudian rangkaian penampil LCD (liquid crystal display) dihubungkan dengan rangkaian minimum sistem mikrokontroler ATMega8535.
Gambar IV.12. Rangkaian Penampil LCD (Liquid Crystal Display) 2x16
Kemudian IC (integrated circuit) mikrokontroler ATMega8535 diberi program seperti berikut : ............................ lcd_clear(); lcd_gotoxy(0,0); lcd_putsf(" Arif Ramadhani"); lcd_gotoxy(0,1); lcd_putsf("
08100006");
............................
Program di atas berfungsi untuk menampilkan teks yaitu kata “Arif Ramadhani” pada kordinat (0,0) dan kata “08100006” pada kordinat (0,1). Teks
48
“Arif Ramadhani” akan dimuat pada baris pertama kolom pertama di LCD (liquid crystal display) sedangkan teks “08100006” akan dimuat pada baris kedua kolom kedua di LCD (liquid crystal display). Jika teks “Arif Ramadhani” dan “08100006” telah muncul atau tampil pada LCD (liquid crystal display) maka LCD (liquid crystal display) telah berfungsi dengan baik.
IV.7. Kelebihan dan Kekurangan Perancangan Alat IV.7.1. Kelebihan Adapun kelebihan perancangan alat ini adalah : a. Kecepatan putaran kipas angin pada alat ini sudah secara otomatis. b. Alat ini bisa di letakan diruangan terbuka maupun ruangan tertutup. c. Alat ini menggunakan sensor suhu LM35 yang mana sensor tersebut sangat sensittif dalam mendeteksi suhu ruangan. IV.7.2. Kekurangan a. Kecepatan kipas angin pada alat ini hanya memiliki 2 kecepatan. b. Alat ini tidak dapat bekerja atau hidup jika terjadi pemadaman listrik.