BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN
Pada bab perancangan dan pembuatan perangkat lunak ini akan dibahas perencanaan dan perancangan software yang meliputi 4 tahapan. Tahaptahap perancangannya adalah: 1. Blok Diagram Sistem 2. Preprosesing 3. Perancangan Database 4. Perancangan Sistem 3.1 BLOK DIAGRAM SISTEM Blok diagram system di gunakan untuk mengetahui alur kerja pada system ini . Dibawah ini merupakan diagram sistem perencanaan pembuatan dari aplikasi Web GIS ini :
Gambar 3.1 Blok Diagram Sistem Proses kerja sistem pada Proyek Akhir ini terbagi menjadi beberapa bagian. Mulai dari input data yang diperoleh , digitasi ,memasukkan data hasil digitasi ke dalam database postgreSQL, dan juga mapserver untuk di tampilkan ke dalam web . sehingga setelah di masukkan ke dalam lingku web, client dapat merequest data yang di butuhkan. 3.2 PRE – PROCESSING Pre-processing adalah proses awal mengelola data sebelum pengolahan data yang dilakukan pada sistem SIG. Proses ini bertujuan agar data yang ada (awal) dapat dipakai pada proses di dalam SIG, dalam hal ini adalah software MapServer.
36
Desain Proses Pada bagian ini dijelaskan tentang desain proses dari sistem. Pembahasan desain proses meliputi input data grafis, proses pembangunan data , proses searching dan proses pemilihan data berdarkan kategori (TV atau Radio) 3.2.1 Input Data Grafis Setelah digitasi peta lalu atribut tabel diisi dengan data yang di peroleh. Di sesi ini akan dibahas cara input data atribut menggunakan Mode digitizer. Pada Mode Digitizer kita dapat menggunakan mouse dengan syarat layer yang ingin didigitizer harus dalam keadaan Editable. Dengan tool yang telah di sediakan oleh ArcGis dapat lebih mudah mendigitizer sesuai dengan yang diinginkan. . Proses digitasi ini dibagi menjadi 3 macam, antara lain digitasi terhadap point, digitasi terhadap polyline, digitasi terhadap polygon. 1. Digitasi terhadap point. Proses digitasi terhadap point dapat dilihat pada Gambar 3.2
Gambar 3.2 Flowchart Digitasi Point
37
Proses digitasi terhadap point dapat dilakukan pada saat membuat Point suatu stasiun dan pemancar stasiun televisi. 2.
Digitasi terhadap polygon.
Proses digitasi terhadap polygon dapat dilihat pada Gambar 3.3
Gambar 3.3 Flowchart Digitasi polygon
Proses digitasi terhadap polygon dapat dilakukan pada saat membuat polygon suatu jangkauan coverage pada masing – masing pemancar radio dan televisi , serta pendigitasian peta desa di Jawa Timur. 3.
Digitasi terhadap polyline
Proses digitasi terhadap polyline dapat dilihat pada Gambar 3.4
38
Gambar 3.4 Proses Digitasi Polyline
Proses digitasi terhadap polyline dilakukan pada saat membuat line suatu jalan sungai atau kali, dan jalur kereta api. Proses Pembangunan Data Data yang digunakan pada sistem informasi ini adalah data peta propinsi Jawa Timur, yang meliputi pembagian wilayah desa , kecamatan serta kabupaten . Berikut adalah tampilannya :
39
Gambar 3.5 Environtment Arc Gis , pembagian peta desa
Gambar di atas , merupakan peta desa di jawa timur, dimana pembagian warnanya, berdasarkan wilayah kabupaten. Pembentukan Layer Pembentukan layer pada peta Propinsi Jawa Timur dilakukan secara manual dengan menggunakan Software ArcGis 9.3 , langkahlangkah yang dilakukan adalah sebagai berikut : 1. 2. 3.
buka ArcCatalog klik kanan , pilih -> new shapefile lalu , beri nama filenya dan pilih feature type-nya
Gambar 3.6 Tampilan untuk membuat shapefile baru
40
4.
Lalu drag file yang bertipe shapefile dari ArcCatalog ke ArcMap , setelah itu klik start editing pada Editor (untuk mulai men-digitasi) , tampilannya seperti di bawah ini :
Gambar 3.7 Tampilan untuk mmulai editing Setelah di klik start editing , maka akan tampil dialog editing sebagai berikut :
Gambar 3.8 Tampilan Box Editing
41
Lalu klik OK, dan untuk memulai melakukan di gitasi, aktifkan juga gambar pensil , seperti yang terlihat di bawah ini :
Gambar 3.9 Tampilan untuk mengaktifkan tool sketch Lalu, setelah di aktifkan, mulailah digitasi.
Gambar 3.10 Tampilan untuk digitasi Setelah selesai men digitasi , maka klik tombol stop editing, lalu akan keluar tabel sebagai berikut, sebagai pemberitauan agar file di simpan atau tidak?
Gambar 3.11 Tampilan Box untuk menyimpan Proses Searching
42
Pada bagian ini , merupakan proses pencarian , dimana proses input data grafis dan proses pembangunan data di kerjakan. Pada bagian searching ini , terdapat beberapa kategori yang dapat dijadikan sebagai bahan pencarian , contohnya : desa di jawa timur , kelas siaran radio , area layanan radio berdasarkan PRSSNI, wilayah layanan TV, lokasi stasiun TV, Pemancar TV , jangkauan suatu stasiun TV, lokasi stasiun radio , lokasi pemancar TV , jangkauan suatu stasiun radio. Berikut adalah algoritma proses searching sebagai berikut :
43
Gambar 3.12 Flowchart proses Searching pada peta
Proses Pemilihan Berdasarkan Kategori (Radio Atau TV) Sistem ini , memilik 2 kategori pilihan , yaitu TV dan RADIO. Informasi yang di dapat dari tiap kategori adalah sama , yaitu mengenai informasi lokasi pemancar, lokasi stasiun , luas coverage area-nya , area wilayah layanannya.
44
Alur proses pemilihan, dapat di gambarkan sebagai berikut :
Gambar 3.13 Flowchart pemilihan berdasarkan kategori TV / Radio
3.3 PERANCANGAN DATABASE 3.3.1 Pembentukan output data
45
Data hasil survey yang akan diolah kembali adalah data dengan format shp (shapefile). Pengolahan data dilakukan dengan proses digitasi dan penambahan atribut menggunakan perangkat lunak ArcGis 9.3. Wilayah yang menjadi obyek dalam sistem ini adalah seluruh propinsi Jawa Timur .Data yang di peroleh dari hasil survey akan dirinci sebagai berikut : No 1
Tabel Stasiun TV
Tipe Peta Point
2
Stasiun Radio
Point
3
Pemancar TV
Point
4
Pemancar Radio Desa Jatim
Point
6
Area Layanan TV
Polygon
7
Kelas Siaran Radio Blankspot Area TV
Polygon
9
Blankspot Area Radio
Polygon
10
Coverage Radio per – Area Coverage TV Per-Area Frekuensi TV
Polygon
5
8
11 12
Polygon
Polygon
Polygon -
46
Sumber Data dari tiap stasiun, BALMON Data dari tiap stasiun, PRSSNI Data dari tiap stasiun, BALMON Data dari tiap stasiun, PRSSNI Data BAPEPROP Data Area Layanan TV Siaran UHF (Menteri Perhubungan) Data KepMen no.15 tahun 2003 Analisa dari daerah yang tidak terjangkau oleh siaran TV Analisa dari daerah yang tidak terjangkau oleh siaran Radio Data dari tiap stasiun , BALMON Data dari tiap stasiun , PRSSNI Data BALMON
13
Jalan Kali
dan
Polygon
BAPEPROP
Tabel 3.1 Data – data yang digunakan sebagai dasar peta
Beberapa data yang diperoleh perlu dilakukan penyesuaian dalam hal atribut yang dimiliki , sehingga tidak semua atribut akan digunakan. Berikut adalah output data pada sistem ini sebagai berikut : 1. Peta Desa Jatim Acuan menggunakan peta JaTim yang dibagi per wilayah desa , sehingga mempermudah dalam proses digitasi tempat – tempat stasiun dan lain – lain. 2. Peta Wilayah Pembagian Kelas Radio Siaran Acuan menggunakan peta pembagian wilayah radio siaran yang dibagi per wilayah kabupaten , sehingga dari peta ini dapat diketahui pembagian wilayah kelas siaran radio . 3. Peta Layanan TV. Acuan menggunakan peta pembagian wilayah layanan TV siaran yang dibagi per wilayah kabupaten , sehingga dari peta ini dapat diketahui pembagian wilayah layanan TV berdasarkan ketentuan dari pemerintah . 4. Peta Lokasi Stasiun TV. Pembuatan peta penyebaran stasiun TV ini berdasarkan pada data kabupaten, kecamatan , dan Desa lokasi Stasiun TV tersebut berada, sehingga perlu dilakukan perkiraan dalam proses pembuatannya. 5. Peta Lokasi Pemancar TV Pembuatan peta penyebaran pemancar TV ini berdasarkan pada data kabupaten , kecamatan , dan Desa lokasi Pemancar TV tersebut berada, sehingga perlu dilakukan perkiraan dalam proses pembuatannya. 6. Peta Coverage TV Peta ini menggunakan acuan data - data yang telah di dapat yang sudah ada , lalu data distance jangkauan yang di letakkan pada atribut , di buffer sehingga pada peta ini terlihat seberapa jauh jangkauan suatu pemancar TV. Pada peta coverage TV ini di bagi per wilayah kabupaten.
47
7.
Peta Lokasi Stasiun Radio Pembuatan peta penyebaran stasiun Radio ini berdasarkan pada data kabupaten, kecamatan , dan Desa lokasi Stasiun Radio tersebut berada, sehingga perlu dilakukan perkiraan dalam proses pembuatannya. 8. Peta Lokasi Pemancar Radio Pembuatan peta penyebaran Pemancar Radio ini berdasarkan pada data kabupaten, kecamatan , dan Desa lokasi Pemancar Radio tersebut berada, sehingga perlu dilakukan perkiraan dalam proses pembuatannya. 9. Peta Coverage Radio Peta ini menggunakan acuan data - data yang telah di dapat yang sudah ada , lalu data distance jangkauan yang di letakkan pada atribut , di buffer sehingga pada peta ini terlihat seberapa jauh jangkauan suatu pemancar Radio . Pada peta coverage Radio ini di bagi per wilayah kabupaten. 10. Peta jalan - kali Peta ini digunakan untuk mnegetahui jalur jalan, jalur kali, serta jalur kerapi di Jawa Timur. 3.3.2 Pembentukan Data Atribut ke dalam Basisdata Dalam proyek akhir ini peta propinsi Jawa Timur terdiri dari beberapa informasi yaitu kabupaten jawa timur, batas-batas wilayah, , Stasiun Televisi, Stasiun Radio , pemancar radio , pemancar TV , jangkauan pemancar TV, jangkauan pemancar radio yang terdapat di Propinsi Jawa Timur . Masing-masing informasi tersebut dibuat dalam layer yang berbeda dan disimpan dalam tabel yang terpisah. Telah dijelaskan di Bab sebelumnya bahwa Data atribut merupakan keterangan dari data spatial yang telah didigitasi. Dibawah ini merupakan penjelasan tentang struktur tabel yang dipakai dalam pembuatan peta digital : 1.
Tabel Desa Jatim :
Tabel ini memiliki bentuk objek yang berupa polygon , yang digunakan untuk menyimpan informasi mengenai desa , kecamatan dan kabupaten di Jawa Timur, ke dalam peta. Struktur dari tabel ini dapat dilihat pada tabel berikut.
48
Nama Kolom FID Shape Area Perimeter Kodya78_ Kodya78_id Identitas2 Prop_no Propinsi Kodya_no Kab_kodya Kec_no Kecamatan Desa_no Desa K_p2 Status App
Tipe Data ObjectID Geometry Double Double Double Double Text Text Text Text Text Text Text Text Text Text Text Text
Length
18 18 11 11 10 2 30 2 30 3 30 3 30 1 1 35
Tabel 3.2 Struktur Tabel Desa Jatim
Berikut ini , merupakan hasil tampilan peta di Arcgis :
Gambar 3.14 Layer Desa
Sedangkan tabel atributnya , adalah sebagai berikut :
49
Gambar 3.15 Tampilan tabel atribut desa
2.
Tabel Jalan Kali Jawa Timur :
Tabel ini memiliki bentuk objek yang berupa polyline , yang digunakan untuk menyimpan informasi mengenai jalan , kali dan kerapi di Jawa Timur, ke dalam peta. Struktur dari tabel ini dapat dilihat pada tabel berikut. Nama Kolom FID Shape Layer Elevation Color
Tipe Data ObjectID Geometry Text Double Double
Length
32
Tabel 3.3 Struktur Tabel Jalan Kali Jatim
Berikut ini , merupakan hasil tampilan peta di Arcgis :
Gambar 3.16 Layer Jalan Kali Jatim
50
Sedangkan tabel atributnya , adalah sebagai berikut :
Gambar 3.17 Atribut Tabel Jalan Kali
3.
Tabel Layanan Televisi :
Tabel ini memiliki bentuk objek yang berupa polygon, yang digunakan untuk mempresentasikan batasan kabupaten dan pembagian regulasi TV ke dalam peta. Struktur dari tabel ini dapat dilihat pada tabel berikut. Nama Kolom FID Shape ID Nama_kab Group Kanal
Tipe Data ObjectID Geometry Long Integer Text Text Text
Length
6 50 10 50
Tabel 3.4 Struktur Tabel Layanan Televisi
Berikut ini , merupakan hasil tampilan peta di Arcgis :
51
Gambar 3.18 Layer layanan TV
Sedangkan tabel atributnya , adalah sebagai berikut :
Gambar 3.19 Atribut peta layanan TV
4. Tabel Stasiun Televisi : Tabel ini memiliki bentuk objek yang berupa point, struktur dari tabel ini dapat dilihat pada tabel berikut ini: Nama Kolom FID Shape ID NAMA_ST_TV ALAMAT telp nama_pt
Tipe Data ObjectID Geometry Long Integer Text Text Text Text
Length
8 30 70 30 50
Tabel 3.5 Struktur tabel stasiun TV
52
Langkah–langkah untuk membuat peta ini adalah sebagai berikut : 1. Peta stasiun TV bertipe point. 2. Beri nama ”st_tv.shp” dan simpan. 3. Dan hasilnya seperti yang terlihat dalam gambar berikut :
Gambar 3.20 Layer stasiun TV
4.
Isi tabel atribut ,seperti yang terlihat pada gambar di bawah ini :
Gambar 3.21 Atribut peta stasiun TV
5. Tabel Pemancar Televisi : Tabel ini memiliki bentuk objek yang berupa point, struktur dari tabel ini dapat dilihat pada tabel 3.4 berikut: Nama Kolom FID Shape
Tipe Data ObjectID Geometry
53
Length
id transmisi frekuensi lokasi
Long Integer Text Text Text
8 30 70 30
Tabel 3.6 Struktur tabel pemancar televisi
Langkah–langkah untuk membuat peta ini adalah sebagai berikut : 1. Peta pemancar TV bertipe point. 2. Beri nama pemancar_tv.shp” dan simpan. 3. Dan hasilnya seperti yang terlihat dalam gambar berikut :
Gambar 3.22 Layer pemancar TV
4.
Isi tabel atribut, seperti yang terlihat pada gambar di bawah ini :
Gambar 3.23 Atribut Pemancar TV
6. Tabel Jangkauan Seluruh Televisi Di JATIM : Tabel ini memiliki bentuk objek yang berupa polygon , dimana shape polygon ini , akan di buffer sejauh berapa km , jangkauan masing –
54
masing pemancar TV menjangkau . struktur dari tabel ini dapat dilihat pada tabel berikut: Nama Kolom FID Shape Id transmisi Frekuensi Lokasi Buff_dist
Tipe Data ObjectID Geometry Long Integer Text Text Text Double
Length
6 50 30 50
Tabel 3.7 Struktur tabel coverage seluruh TV di Jatim
Langkah–langkah untuk membuat peta ini adalah sebagai berikut: 1. Peta Coverage TV bertipe polygon. 2. Peta ini di buat berdasarkan buffering dari peta pemancar TV yang berbentuk point. Dimana setiap pemancar TV memiliki luas jangkauan siaran yang berbeda – beda , oleh karena itu, hasil tampilan yang di dapat adalah sebagai berikut :
Gambar 3.24 Seluruh Coverage TV di Jatim
3. Untuk mengetahui , daerah mana yang temasuk daerah blankspot atau daerah yang tidak terjangkau siaran , maka jangkauan coverage TV yang overlay di- dissolve agar terlihat jelas batasan terjauh dari jangkauan ini. Hasil dissolve jangkauan TV adalah sebagai berikut :
55
Gambar 3.25 Coverage TV hasil dissolve
4. Isi tabel atribut untuk peta Coverage TV adalah sebagai berikut :
Gambar 3.26 Atribut Seluruh Coverage TV
7.
Tabel Jangkauan Televisi Wilayah Banyuwangi :
Tabel ini memiliki bentuk objek yang berupa polygon , dimana shape polygon ini, merupakan buffering dari pemancar TV di wilayah Banyuwangi ,struktur tabelnya sama dengan struktur tabel pada coverage seluruh TV di Jatim .Berikut merupakan hasil tampilan peta di Arcgis :
56
Gambar 3.27 Layer coverage TV di Banyuwangi
Sedangkan tabel atributnya , adalah sebagai berikut :
Gambar 3.28 Atribut coverage TV di Banyuwangi
8.
Tabel Jangkauan Televisi Wilayah Gresik :
Tabel ini memiliki bentuk objek yang berupa polygon , dimana shape polygon ini , merupakan buffering dari pemancar TV di wilayah Gresik ,struktur tabelnya sama dengan struktur tabel pada coverage seluruh TV di Jatim. Berikut ini , merupakan hasil tampilan peta di Arcgis :
Gambar 3.29 Layer coverage TV di Gresik
Sedangkan tabel atributnya , adalah sebagai berikut :
Gambar 3.30 Atribut coverage TV di Gresik
57
9.
Tabel Jangkauan Televisi Wilayah Jember :
Tabel ini memiliki bentuk objek yang berupa polygon , dimana shape polygon ini , merupakan buffering dari pemancar TV di wilayah Jember struktur tabelnya sama dengan struktur tabel pada coverage seluruh TV di Jatim.Berikut , merupakan hasil tampilan peta di Arcgis :
Gambar 3.31 Layer coverage TV di Jember
Sedangkan tabel atributnya , adalah sebagai berikut :
Gambar 3.32 Atribut coverage TV di Jember
10. Tabel Jangkauan Televisi Wilayah Kediri : Tabel ini memiliki bentuk objek yang berupa polygon , dimana shape polygon ini , merupakan buffering dari pemancar TV di wilayah Kediri , struktur tabelnya sama dengan struktur tabel pada coverage seluruh TV di Jatim.Berikut, merupakan hasil tampilan peta di Arcgis :
58
Gambar 3.33 Layer coverage TV di Kediri Sedangkan tabel atributnya , adalah sebagai berikut :
Gambar 3.34 Atribut coverage TV di Kediri
11. Tabel Jangkauan Televisi Wilayah Magetan : Tabel ini memiliki bentuk objek yang berupa polygon ,dimana shape polygon ini , merupakan buffering dari pemancar TV di wilayah Magetan , struktur tabelnya sama dengan struktur tabel pada coverage seluruh TV di Jatim.Berikut, merupakan hasil tampilan peta di Arcgis :
59
Gambar 3.35 Layer coverage TV di Magetan
Sedangkan tabel atributnya , adalah sebagai berikut :
Gambar 3.36 Atribut coverage TV di Magetan
12. Tabel Jangkauan Televisi Wilayah Madiun : Tabel ini memiliki bentuk objek yang berupa polygon , dimana shape polygon ini , merupakan buffering dari pemancar TV di wilayah Madiun , struktur tabelnya sama dengan struktur tabel pada coverage seluruh TV di Jatim.Berikut, merupakan hasil tampilan peta di Arcgis :
60
Gambar 3.37 Layer coverage TV di Madiun
Sedangkan tabel atributnya , adalah sebagai berikut :
Gambar 3.38 Atribut coverage TV di Madiun
13. Tabel Jangkauan Televisi Wilayah Malang : Tabel ini memiliki bentuk objek yang berupa polygon , dimana shape polygon ini , merupakan buffering dari pemancar TV di wilayah Malang , struktur tabelnya sama dengan struktur tabel pada coverage seluruh TV di Jatim.Berikut , merupakan hasil tampilan peta di Arcgis :
61
Gambar 3.39 Layer coverage TV di Malang
Sedangkan tabel atributnya , adalah sebagai berikut :
Gambar 3.40 Atribut coverage TV di Malang
14. Tabel Jangkauan Televisi Wilayah Pacitan : Tabel ini memiliki bentuk objek yang berupa polygon , dimana shape polygon ini , merupakan buffering dari pemancar TV di wilayah Pacitan
62
,struktur tabelnya sama dengan struktur tabel pada coverage seluruh TV di Jatim.Berikut , merupakan hasil tampilan peta di Arcgis :
Gambar 3.41 Layer coverage TV di Pacitan
Sedangkan tabel atributnya , adalah sebagai berikut :
Gambar 3.42 Atribut coverage TV di Pacitan
15. Tabel Jangkauan Televisi Wilayah Sampang : Tabel ini memiliki bentuk objek yang berupa polygon , dimana shape polygon ini , merupakan buffering dari pemancar TV di wilayah Pamekasan, struktur tabelnya sama dengan struktur tabel pada coverage seluruh TV di Jatim.Berikut , merupakan hasil tampilan peta di Arcgis :
63
Gambar 3.43 Layer coverage TV di Sampang
Gambar 3.44 Atribut coverage TV di Sampang
16. Tabel Jangkauan Televisi Wilayah Surabaya : Tabel ini memiliki bentuk objek yang berupa polygon , dimana shape polygon ini , merupakan buffering dari pemancar TV di wilayah Surabaya , struktur tabelnya sama dengan struktur tabel pada coverage seluruh TV di Jatim. Berikut, merupakan hasil tampilan peta di Arcgis :
Gambar 3.45 Layer coverage TV di Surabaya
64
Sedangkan tabel atributnya , adalah sebagai berikut :
Gambar 3.46 Atribut coverage TV di Surabaya
17. Tabel Jangkauan Televisi Wilayah Situbondo : Tabel ini memiliki bentuk objek yang berupa polygon , dimana shape polygon ini , merupakan buffering dari pemancar TV di wilayah Situbondo , struktur tabelnya sama dengan struktur tabel pada coverage seluruh TV di Jatim.Berikut, merupakan hasil tampilan peta di Arcgis :
Gambar 3.47 Layer coverage TV di Situbondo
Sedangkan tabel atributnya , adalah sebagai berikut :
65
Gambar 3.48 Atribut coverage TV di Situbondo
18. Tabel Jangkauan Televisi Wilayah Tuban : Tabel ini memiliki bentuk objek yang berupa polygon , dimana shape polygon ini , merupakan buffering dari pemancar TV di wilayah Tuban , struktur tabelnya sama dengan struktur tabel pada coverage seluruh TV di Jatim.Berikut, merupakan hasil tampilan peta di Arcgis :
Gambar 3.49 Atribut coverage TV di Tuban
Sedangkan tabel atributnya , adalah sebagai berikut :
Gambar 3.50 Atribut coverage TV di Tuban
19. Tabel Blankspot TV : Tabel ini merupakan hasil analisa , dari pemetaan jangkauan siaran televisi, dimana daerah – daerah yang tidak terjangkau / terkena siaran televisi yang ada di Jawa Timur , akan di kelompokkan ke dalam daerah
66
blankspot. Berikut adalah struktur tabel dari wilayah blankspot siaran televisi , adalah sebagai berikut : Nama Kolom FID Shape ID Kab_kodya Kecamatan Desa
Tipe Data ObjectID Geometry Long Integer Text Text Text
Length
6 30 30 30
Tabel 3.8 Struktur tabel blankspot TV
Berikut ini , merupakan hasil tampilan peta di Arcgis :
Gambar 3.51 Layer blankspot TV
Sedangkan tabel atributnya , adalah sebagai berikut :
67
Gambar 3.52 Atribut blankspot TV
20. Tabel Kelas Siaran Radio : Tabel ini memiliki bentuk objek yang berupa polygon , yang digunakan untuk mempresentasikan batasan kabupaten dan pembagian wilayah regulasi radio ke dalam peta. Struktur dari tabel ini dapat dilihat pada tabel berikut. Nama Kolom FID Shape ID Nama_kab Kls_siaran Kanal Keterangan
Tipe Data ObjectID Geometry Long Integer Text Text Text Text
Length
6 50 50 50 50
Tabel 3.9 Struktur tabel kelas siaran radio
Langkah–langkah untuk membuat peta ini adalah sebagai berikut : 1. Peta Kelas Radio Siaran bertipe polygon. 2. Beri nama pemb_kelas_radio_siaran.shp” dan simpan. 3. Dan hasilnya seperti yang terlihat dalam gambar berikut :
68
Gambar 3.53 Peta Layanan Radio
4.
Isi tabel atribut , seperti yang terlihat pada gambar di bawah ini :
Gambar 3.54 Atribut kelas radio siaran
21. Tabel Pembagian Wilayah Radio Berdasarkan PRSSNI : Tabel ini memiliki bentuk objek yang berupa polygon , yang digunakan untuk mempresentasikan batasan kabupaten dan pembagian wilayah layanan radio berdasarkan PRSSNI ke dalam peta. Struktur dari tabel ini dapat dilihat pada tabel berikut. Nama Kolom FID Shape ID Nama_kab Area_layanan
Tipe Data ObjectID Geometry Long Integer Text Text
Length
6 50 50
Tabel 3.10 Struktur tabel pembagian wilayah radio jatim
Berikut merupakan tampilan peta dalam arcgis :
69
Gambar 3.55 Layer kelas radio siaran
Isi tabel atribut , seperti yang terlihat pada gambar di bawah ini :
Gambar 3.56 Atribut wilayah radio PRSSNI
22. Tabel stasiun Radio : Tabel ini memiliki bentuk objek yang berupa point, struktur dari tabel ini dapat dilihat pada tabel berikut: Nama Kolom FID Shape ID Nama alamat telp frequency Nama_pt
Tipe Data ObjectID Geometry Long Integer Text Text Text Text Text
Length
6 50 50 20 20 50
Tabel 3.11 Struktur tabel stasiun radio
70
Langkah–langkah untuk membuat peta ini sama dengan pembuatan peta Rumah Sakit: 1. Peta Stasiun Radio bertipe point. 2. Beri nama stasiun_radio.shp” dan simpan. 3. Dan hasilnya seperti yang terlihat dalam gambar berikut :
Gambar 3.57 Peta Stasiun Radio
4.
Isi tabel atribut seperti yang terlihat pada gambar di bawah ini :
Gambar 3.58 Atribut Stasiun Radio
23. Tabel Pemancar Radio : Tabel ini memiliki bentuk objek yang berupa point, struktur dari tabel ini dapat dilihat pada tabel berikut: Nama Kolom FID Shape id nama
Tipe Data ObjectID Geometry Long Integer Text
71
Length
8 30
alamat telp jenis
Text Text Text
70 30 10
Tabel 3.12 Struktur tabel pemancar radio
Langkah–langkah untuk membuat peta ini sama dengan pembuatan peta Rumah Sakit: 1. Peta pemancar Radio bertipe point. 2. Beri nama pemancar_radio.shp” dan simpan. 3. Dan hasilnya seperti yang terlihat dalam gambar berikut :
Gambar 3.59 Peta Pemancar Radio
4.
Isi tabel atribut ,seperti yang terlihat pada gambar di bawah ini :
Gambar 3.60 Atribut Pemancar Radio
24. Tabel Jangkauan Seluruh Radio Di JATIM : Tabel ini memiliki bentuk objek yang berupa polygon ,dimana shape polygon ini , akan di buffer sejauh berapa km , jangkauan masing –
72
masing pemancar radio menjangkau . struktur dari tabel ini dapat dilihat pada tabel berikut: Nama Kolom
FID Shape Id transmisi jangkauan
Tipe Data
ObjectID Geometry Long Integer Text Text
Length
8 30 70
Tabel 3.13 Struktur tabel jangkauan seluruh radio di Jatim
Langkah–langkah untuk membuat peta ini adalah sebagai berikut : 1. Peta Coverage Radio bertipe polygon. 2. Peta ini di buat berdasarkan buffering dari peta pemancar Radio yang berbentuk point. Dimana setiap pemancar Radio memiliki luas jangkauan siaran yang berbeda – beda , oleh karena itu, hasil tampilan yang di dapat adalah sebagai berikut :
Gambar 3.61 Peta Seluruh Coverage Radio Jatim
3. Untuk mengetahui , daerah mana yang temasuk daerah blankspot atau daerah yang tidak terjangkau siaran , maka jangkauan coverage Radio yang overlay di - dissolve agar terlihat jelas batasan terjauh dari jangkauan ini. Hasil dissolve jangkauan Radio adalah sebagai berikut
73
Gambar 3.62 Peta Coverage Radio dissolve
4. Isi tabel atribut ,seperti gambar di bawah ini :
Gambar 3.63 Atribut Seluruh Coverage Radio
25. Tabel Jangkauan Radio Area Bangkalan : Tabel ini memiliki bentuk objek yang berupa polygon , dimana shape polygon ini , merupakan buffering dari pemancar radio di wilayah Bangkalan ,struktur tabelnya sama dengan tabel coverage seluruh radio di Jatim .Berikut, merupakan hasil tampilan peta di Arcgis :
Gambar 3.64 Layer Coverage Radio di Bangkalan
74
Sedangkan tabel atributnya , adalah sebagai berikut :
Gambar 3.65 Atribut Coverage Radio di Bangkalan
26. Tabel Jangkauan Radio Area Banyuwangi : Tabel ini memiliki bentuk objek yang berupa polygon , dimana shape polygon ini , merupakan buffering dari pemancar radio di wilayah Banyuwangi .struktur tabelnya sama dengan tabel coverage seluruh radio di Jatim .Berikut, merupakan tampilan peta di Arcgis :
Gambar 3.66 Layer Coverage Radio di Banyuwangi Sedangkan tabel atributnya , adalah sebagai berikut :
Gambar 3.67 Atribut Coverage Radio di Bangkalan
27. Tabel Jangkauan Radio Area Blitar :
75
Tabel ini memiliki bentuk objek yang berupa polygon , dimana shape polygon ini , merupakan buffering dari pemancar radio di wilayah Blitar , struktur tabelnya sama dengan tabel coverage seluruh radio di Jatim .Berikut ,merupakan tampilan peta di Arcgis :
Gambar 3.68 Layer Coverage Radio di Blitar
Sedangkan tabel atributnya , adalah sebagai berikut :
Gambar 3.69 Atribut Coverage Radio di Blitar
28. Tabel Jangkauan Radio Area Bojonegoro: Tabel ini memiliki bentuk objek yang berupa polygon , dimana shape polygon ini , merupakan buffering dari pemancar radio di wilayah Bojonegoro , struktur tabelnya sama dengan tabel coverage seluruh radio di Jatim .Berikut , merupakan hasil tampilan peta di Arcgis :
76
Gambar 3.70 Layer Coverage Radio di Bojonegoro
Sedangkan tabel atributnya , adalah sebagai berikut :
Gambar 3.71 Atribut Coverage Radio di Bojonegoro
29. Tabel Jangkauan Radio Area Bondowoso : Tabel ini memiliki bentuk objek yang berupa polygon , dimana shape polygon ini , merupakan buffering dari pemancar radio di wilayah Bondowoso struktur tabelnya sama dengan tabel coverage seluruh radio di Jatim .Berikut , merupakan hasil tampilan peta di Arcgis :
Gambar 3.72 Layer Coverage Radio di Bondowoso
77
Sedangkan tabel atributnya , adalah sebagai berikut :
Gambar 3.73 Atribut Coverage Radio di Bondowoso
30. Tabel Jangkauan Radio Area Gresik : Tabel ini memiliki bentuk objek yang berupa polygon , dimana shape polygon ini , merupakan buffering dari pemancar radio di wilayah Gresik , struktur tabelnya sama dengan tabel coverage seluruh radio di Jatim .Berikut , merupakan hasil tampilan peta di Arcgis :
Gambar 3.74 Layer Coverage Radio di Gresik
Sedangkan tabel atributnya , adalah sebagai berikut :
Gambar 3.75 Atribut Coverage Radio di Gresik
78
31. Tabel Jangkauan Radio Area Jombang : Tabel ini memiliki bentuk objek yang berupa polygon , dimana shape polygon ini , merupakan buffering dari pemancar radio di wilayah Jombang , struktur tabelnya sama dengan tabel coverage seluruh radio di Jatim .Berikut , merupakan hasil tampilan peta di Arcgis :
Gambar 3.76 Layer Coverage Radio di Jombang
Sedangkan tabel atributnya , adalah sebagai berikut :
Gambar 3.77 Atribut Coverage Radio di Jombang
32. Tabel Jangkauan Radio Area Jember : Tabel ini memiliki bentuk objek yang berupa polygon , dimana shape polygon ini , merupakan buffering dari pemancar radio di wilayah Jember , struktur tabelnya sama dengan tabel coverage seluruh radio di Jatim .Berikut , merupakan hasil tampilan peta di Arcgis :
79
Gambar 3.78 Layer Coverage Radio di Jember
Sedangkan tabel atributnya , adalah sebagai berikut :
Gambar 3.79 Atribut Coverage Radio di Jember
33. Tabel Jangkauan Radio Area Kediri : Tabel ini memiliki bentuk objek yang berupa polygon , dimana shape polygon ini , merupakan buffering dari pemancar radio di wilayah Kediri , struktur tabelnya sama dengan tabel coverage seluruh radio di Jatim .Berikut , merupakan hasil tampilan peta di Arcgis :
80
Gambar 3.80 Layer Coverage Radio di Kediri
Sedangkan tabel atributnya , adalah sebagai berikut :
Gambar 3.81 Atribut Coverage Radio di Kediri
34. Tabel Jangkauan Area Lamongan : Tabel ini memiliki bentuk objek yang berupa polygon , dimana shape polygon ini , merupakan buffering dari pemancar radio di wilayah Lamongan , struktur tabelnya sama dengan tabel coverage seluruh radio di Jatim .Berikut ,merupakan tampilan peta di Arcgis :
81
Gambar 3.82 Layer Coverage Radio di Lamongan
Sedangkan tabel atributnya , adalah sebagai berikut :
Gambar 3.83 Atribut Coverage Radio di Lamongan
35. Tabel Jangkauan Radio Area Lumajang : Tabel ini memiliki bentuk objek yang berupa polygon , dimana shape polygon ini , merupakan buffering dari pemancar radio di wilayah Lumajang , struktur tabelnya sama dengan tabel coverage seluruh radio di Jatim .Berikut , merupakan hasil tampilan peta di Arcgis :
Gambar 3.84 Layer Coverage Radio di Lumajang
Sedangkan tabel atributnya , adalah sebagai berikut :
82
Gambar 3.85 Atribut Coverage Radio di Lumajang
36. Tabel Jangkauan Radio Area Madiun : Tabel ini memiliki bentuk objek yang berupa polygon , dimana shape polygon ini , merupakan buffering dari pemancar radio di wilayah Madiun , struktur tabelnya sama dengan tabel coverage seluruh radio di Jatim .Berikut , merupakan hasil tampilan peta di Arcgis :
Gambar 3.86 Layer Coverage Radio di Madiun
Sedangkan tabel atributnya , adalah sebagai berikut :
Gambar 3.87 Atribut Coverage Radio di Madiun
37. Tabel Jangkauan Radio Area Magetan : Tabel ini memiliki bentuk objek yang berupa polygon , dimana shape polygon ini , merupakan buffering dari pemancar radio di wilayah Magetan , struktur tabelnya sama dengan tabel coverage seluruh radio di Jatim .Berikut , merupakan hasil tampilan peta di Arcgis :
83
Gambar 3.88 Layer Coverage Radio di Magetan
Sedangkan tabel atributnya , adalah sebagai berikut :
Gambar 3.89 Atribut Coverage Radio di Magetan
38. Tabel Jangkauan Radio Area Malang : Tabel ini memiliki bentuk objek yang berupa polygon , dimana shape polygon ini , merupakan buffering dari pemancar radio di wilayah Malang , struktur tabelnya sama dengan tabel coverage seluruh radio di Jatim .Berikut , merupakan hasil tampilan peta di Arcgis :
84
Gambar 3.90 Layer Coverage Radio di Malang
Sedangkan tabel atributnya , adalah sebagai berikut :
Gambar 3.91 Atribut Coverage Radio di Malang
39. Tabel Jangkauan Radio Area Mojokerto : Tabel ini memiliki bentuk objek yang berupa polygon , dimana shape polygon ini , merupakan buffering dari pemancar radio di wilayah Mojokerto , struktur tabelnya sama dengan tabel coverage seluruh radio di Jatim .Berikut , merupakan hasil tampilan peta di Arcgis :
Gambar 3.92 Layer Coverage Radio di Mojokerto
Sedangkan tabel atributnya , adalah sebagai berikut :
85
Gambar 3.93 Atribut Coverage Radio di Mojokerto
40. Tabel Jangkauan Radio Area Nganjuk : Tabel ini memiliki bentuk objek yang berupa polygon , dimana shape polygon ini , merupakan buffering dari pemancar radio di wilayah Nganjuk , struktur tabelnya sama dengan tabel coverage seluruh radio di Jatim .Berikut , merupakan hasil tampilan peta di Arcgis :
Gambar 3.94 Layer Coverage Radio di Nganjuk
Sedangkan tabel atributnya , adalah sebagai berikut :
Gambar 3.95 Atribut Coverage Radio di Nganjuk
41. Tabel Jangkauan Radio Area Ngawi : Tabel ini memiliki bentuk objek yang berupa polygon , dimana shape polygon ini , merupakan buffering dari pemancar radio di wilayah Ngawi , struktur tabelnya sama dengan tabel coverage
86
seluruh radio di Jatim .Berikut , merupakan hasil tampilan peta di Arcgis :
Gambar 3.96 Layer Coverage Radio di Ngawi
Sedangkan tabel atributnya , adalah sebagai berikut :
Gambar 3.97 Atribut Coverage Radio di Ngawi
42. Tabel Jangkauan Radio Area Pacitan : Tabel ini memiliki bentuk objek yang berupa polygon , dimana shape polygon ini , merupakan buffering dari pemancar radio di wilayah Pacitan , struktur tabelnya sama dengan tabel coverage seluruh radio di Jatim .Berikut , merupakan hasil tampilan peta di Arcgis :
87
Gambar 3.98 Layer Coverage Radio di Pacitan
Sedangkan tabel atributnya , adalah sebagai berikut :
Gambar 3.99 Atribut Coverage Radio di Pacitan
43. Tabel Jangkauan Radio Area Pamekasan : Tabel ini memiliki bentuk objek yang berupa polygon , dimana shape polygon ini , merupakan buffering dari pemancar radio di wilayah Pamekasan , struktur tabelnya sama dengan tabel coverage seluruh radio di Jatim .Berikut , merupakan hasil tampilan peta di Arcgis :
88
Gambar 3.100 Layer Coverage Radio di Pamekasan
Sedangkan tabel atributnya , adalah sebagai berikut :
Gambar 3.101 Atribut Coverage Radio di Pamekasan
44. Tabel Jangkauan Radio Area Pasuruan : Tabel ini memiliki bentuk objek yang berupa polygon , dimana shape polygon ini , merupakan buffering dari pemancar radio di wilayah Pasuruan , struktur tabelnya sama dengan tabel coverage seluruh radio di Jatim .Berikut , merupakan hasil tampilan peta di Arcgis :
Gambar 3.102 Layer Coverage Radio di Pasuruan
Sedangkan tabel atributnya , adalah sebagai berikut :
89
Gambar 3.103 Atribut Coverage Radio di Pasuruan
45. Tabel Jangkauan Radio Area Ponorogo : Tabel ini memiliki bentuk objek yang berupa polygon , dimana shape polygon ini , merupakan buffering dari pemancar radio di wilayah Ponorogo , struktur tabelnya sama dengan tabel coverage seluruh radio di Jatim .Berikut , merupakan hasil tampilan peta di Arcgis :
Gambar 3.104 Layer Coverage Radio di Ponorogo
Sedangkan tabel atributnya , adalah sebagai berikut :
Gambar 3.105 Atribut Coverage Radio di Ponorogo
90
46. Tabel Jangkauan Radio Area Probolinggo : Tabel ini memiliki bentuk objek yang berupa polygon , dimana shape polygon ini , merupakan buffering dari pemancar radio di wilayah Probolinggo , struktur tabelnya sama dengan tabel coverage seluruh radio di Jatim .Berikut , merupakan hasil tampilan peta di Arcgis :
Gambar 3.106 Layer Coverage Radio di Probolinggo
Sedangkan tabel atributnya , adalah sebagai berikut :
Gambar 3.107 Atribut Coverage Radio di Probolinggo
47. Tabel Jangkauan Radio Area Sampang : Tabel ini memiliki bentuk objek yang berupa polygon , dimana shape polygon ini , merupakan buffering dari pemancar radio di wilayah Sampang , struktur tabelnya sama dengan tabel coverage seluruh radio di Jatim .Berikut , merupakan hasil tampilan peta di Arcgis :
91
Gambar 3.108 Layer Coverage Radio di Sampang
Sedangkan tabel atributnya , adalah sebagai berikut :
Gambar 3.109 Atribut Coverage Radio di Sampang
48. Tabel Jangkauan Radio Area Sidoarjo : Tabel ini memiliki bentuk objek yang berupa polygon , dimana shape polygon ini , merupakan buffering dari pemancar radio di wilayah Sidoarjo , struktur tabelnya sama dengan tabel coverage seluruh radio di Jatim .Berikut , merupakan hasil tampilan peta di Arcgis :
Gambar 3.110 Layer Coverage Radio di Sidoarjo
92
Sedangkan tabel atributnya , adalah sebagai berikut :
Gambar 3.111 Atribut Coverage Radio di Sidoarjo
49. Tabel Jangkauan Radio Area Situbondo : Tabel ini memiliki bentuk objek yang berupa polygon , dimana shape polygon ini , merupakan buffering dari pemancar radio di wilayah Situbondo , struktur tabelnya sama dengan tabel coverage seluruh radio di Jatim .Berikut ,merupakan tampilan peta di Arcgis :
Gambar 3.112 Layer Coverage Radio di Situbondo
Sedangkan tabel atributnya , adalah sebagai berikut :
Gambar 3.113 Atribut Coverage Radio di Situbondo
50. Tabel Jangkauan Radio Area Sumenep :
93
Tabel ini memiliki bentuk objek yang berupa polygon , dimana shape polygon ini , merupakan buffering dari pemancar radio di wilayah Sumenep , struktur tabelnya sama dengan tabel coverage seluruh radio di Jatim .Berikut , merupakan hasil tampilan peta di Arcgis :
Gambar 3.114 Layer Coverage Radio di Sumenep
Sedangkan tabel atributnya , adalah sebagai berikut :
Gambar 3.115 Atribut Coverage Radio di Sumenep
51. Tabel Jangkauan Radio Area Surabaya : Tabel ini memiliki bentuk objek yang berupa polygon , dimana shape polygon ini , merupakan buffering dari pemancar radio di wilayah Surabaya , struktur tabelnya sama dengan tabel coverage seluruh radio di Jatim .Berikut , merupakan hasil tampilan peta di Arcgis :
94
Gambar 3.116 Layer Coverage Radio di Surabaya
Sedangkan tabel atributnya , adalah sebagai berikut :
Gambar 3.117 Atribut Coverage Radio di Surabaya
52. Tabel Jangkauan Radio Area Trenggalek : Tabel ini memiliki bentuk objek yang berupa polygon , dimana shape polygon ini , merupakan buffering dari pemancar radio di wilayah Trenggalek , struktur tabelnya sama dengan tabel coverage seluruh radio di Jatim .Berikut , merupakan hasil tampilan peta di Arcgis :
95
Gambar 3.118 Layer Coverage Radio di Trenggalek
Sedangkan tabel atributnya , adalah sebagai berikut :
Gambar 3.119 Atribut Coverage Radio di Trenggalek
53. Tabel Jangkauan Radio Area Tuban : Tabel ini memiliki bentuk objek yang berupa polygon , dimana shape polygon ini , merupakan buffering dari pemancar radio di wilayah Tuban , struktur tabelnya sama dengan tabel coverage seluruh radio di Jatim .Berikut , merupakan hasil tampilan peta di Arcgis :
96
Gambar 3.120 Layer Coverage Radio di Tuban
Sedangkan tabel atributnya , adalah sebagai berikut :
Gambar 3.121 Atribut Coverage Radio di Tuban
54. Tabel Jangkauan Radio Area Tulungagung : Tabel ini memiliki bentuk objek yang berupa polygon , dimana shape polygon ini , merupakan buffering dari pemancar radio di wilayah Tulungagung , struktur tabelnya sama dengan tabel coverage seluruh radio di Jatim .Berikut , merupakan hasil tampilan peta di Arcgis :
Gambar 3.122 Layer Coverage Radio di Tulungagung
Sedangkan tabel atributnya , adalah sebagai berikut :
97
Gambar 3.123 Atribut Coverage Radio di Tulungagung
55. Tabel Blankspot Radio : Tabel ini merupakan hasil analisa , dari pemetaan jangkauan siaran radio, dimana daerah – daerah yang tidak terjangkau / terkena siaran radio – radio yang ada di Jawa Timur , akan di kelompokkan ke dalam daerah blankspot. Berikut adalah struktur tabel dari wilayah blankspot siaran radio , adalah sebagai berikut : Nama Kolom FID Shape ID Desa Kecamatan Kabupaten
Tipe Data ObjectID Geometry Long Integer Text Text Text
Length
6 30 30 30
Tabel 3.14 Struktur tabel blankspot radio
Berikut ini , merupakan hasil tampilan peta di Arcgis :
Gambar 3.124 Layer Blankspot Radio
Sedangkan tabel atributnya , adalah sebagai berikut :
98
Gambar 3.125 Atribut Blankspot Radio
Tabel diatas tidak memiliki relasi tabel satu dengan yang lain dikarenakan pada saat proses pembuatan tabel menjadi satu bersamaan dengan proses digitasi pada software ArcGis. Type digitasi pada software ArcGis ini ada 3, yaitu point, polyline dan polygon. Untuk type point ini menghasilkan bentuk titik, type line menghasilkan bentuk garis dan untuk type polygon menghasilkan bentuk luasan. Software ArcGis ini selain memiliki kelebihan dapat membuat tabel secara bersamaan dengan proses digitasi, software ini juga dapat melakukan proses pengeditan pada tabel yang sudah ada sehingga memudahkan pengguna untuk merubah isi tabel yang sudah ada. Jadi software ini sangat membantu pengguna khususnya dalam melakukan proses pemetaan seperti pada GIS. Perancangan basisdata merupakan bagian dari pembuatan SIG, meliputi perencanaan table. Perancangan basisdata pada sistem ini dibuat pertama kali pada ArcGis yang nantinya akan diexport ke dalam lingkungan PostGreSQL. 3.3.3 Memasukkan Data pada Lingkungan PostGreSQL Setelah pre-processing pada peta selesai dan peta dianggap layak, maka langkah selanjutnya adalah memasukkan data dari ArcGis kedalam database dalam hal ini MySQL sebagai softwarenya. Hal ini dilakukan dengan mengimport atau mentransformasikan format DBase file (*.dbf) yang telah kita isikan pada masing-masing shapefile dengan menggunakan software Quantum GIS.
99
Pembuatan Quantum GIS
Database
PostgreSQL
dan
Convert
ke
Buka pgAdmin III pada PostgreSQL 8.2 kemudian klik dua kali untuk connect database server. Untuk membuat database baru klik kanan pada Database kemudian memilih New Database. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar berikut :
Gambar 3.126 Membuat database baru
Setelah itu memasukkan nama database yang akan dibuat misalnya adalah aradi_tv , pilih postgres untuk owner , UTF8 untuk Encoding dan menggunakan template_postgis sebagai template , serta pilih pg_default untuk tablespace - nya seperti pada gambar berikut.
Gambar 3.127 Pengisian nama untk database baru
100
Selanjutnya adalah membuat tabel-tabel yang telah dirancang. Namun dalam hal ini kita dapat langsung membuat tabel dari file dengan format shapefile (*.SHP) dengan cara import data shapefile ke database PostgreSQL dengan bantuan QuantumGIS. Hal tersebut dilakukan untuk menghindari memasukkan data satu persatu kedalam database yang tentunya akan memakan waktu cukup lama. Berikut ini adalah langkahlangkah pembuatan tabel baru sekaligus dengan memindahkan datanya: 1. Mengaktifkan QuantumGIS kemudian memilih Plugins Spit Import Shapefile to PostgreSQL seperti yang terlihat pada gambar berikut :
Gambar 3.128 import shapefile ke postgre
2.
Memilih koneksi database yang diinginkan, jika belum tersedia maka membuat koneksi baru dengan menekan New. Proses ini ditunjukkan oleh gambar berikut.
101
Gambar 3.129 Membuat koneksi ke database
3.
Mengisi nama koneksi, sebaiknya nama koneksi sama dengan nama database untuk memudahkan dalam memilih database mana yang akan dihubungkan. Kemudian menuliskan nama Host dengan localhost, nama Database, Port berapa, User Name dan Passsword dan melakukan tes koneksi. Berikut adalah tampilannya :
Gambar 3.130 Informasi Koneksi
102
4.
Kemudian menambahkan data-data dengan format SHP yang ingin di buat tabelnya pada database PostGIS dengan menekan Add dan memilih file mana yang digunakan, seperti berikut :
Gambar 3.131 menambahkan data ke quantum GIS
5.
6.
Menunggu beberapa saat, kemudian pilih Ok. Maka tabel baru sudah dibuat pada database aradio_tv di PostGIS dengan nama tabel sesuai dengan nama pada file SHP. Melakukan langkah 1 sampai 5 untuk membuat tabel-tabel baru pada database aradio_tv beserta datanya dengan melakukan import data ke PostGIS. Seperti gambar dibawah ini :
103
Gambar 3.132 Export to mapserver
7.
apabila telah di impor ke database , maka database akan terisi datadata dari file shp tadi .
Gambar 3.133 Tampilan setelah file shp di impor ke database
3.4 PERANCANGAN SISTEM Pada bagian ini akan dibahas mengenai tahapan perancangan aplikasi. Aplikasi yang dibangun adalah aplikasi yang berbasis web, oleh karena itu antarmuka yang dibangun adalah antarmuka web. Antarmuka yang akan dibangun dirancang sesederhana mungkin sehingga memudahkan pengguna dalam menggunakannya. 3.4.1 Desain User Interface Graphical User Interface atau yang sering disebut sebagai GUI adalah tampilan dari program yang bisa dinikmati oleh user. Perancangan User Interface harus dibuat semenarik dan seindah mungkin dengan tetap mengutamakan kenyamanan dalam mengoperasikan program (user friendly). Tampilan User Interface dituangkan dalam sebuah web site yang dibangun dengan menggunakan bahasa pemrograman html, php, javascript dan mapscript. Proyek akhir ini menggunakan framework yang disediakan oleh mapserver yaitu pmapper maka User interface yang digunakan adalah
104
user interface dari pmapper yang telah dimodifikasi. Dalam proses perancangan ini, tampilan web akan dibagi menjadi beberapa menu.
Tampilan utama web Berikut ini adalah tampilan utama dari web site dengan berbagai menu yang disediakan.
Gambar 3.134 Tampilan Utama Web
Menu untuk menampilkan peta Menu ini akan dioperasikan oleh user untuk menampilkan peta pemetaan dan penyebaran yang diinginkan. Secara default, web sudah menampilkan beberapa peta dasar. Akan tetapi, user dapat dengan memudahkan untuk memilih peta yang akan ditampilkan.
Gambar 3.134 Menu Untuk Menampilkan Peta
105
Menu untuk Inputan dari user Menu ini digunakan oleh user untuk memperoleh informasi data yang di inginkan. Menu ini memberikan pilihan Kabupaten di propinsi Jawa Timur , serta profil dari stasiun radio / tv yang di kehendaki user , dapat di ketikkan, sehingga nantinya inputan dari user ini yang digunakan untuk menampilkan informasi lebih detail.
Gambar 3.136 Menu Untuk Masukan User
Menu pencarian Menu ini digunakan untuk mencari lokasi . tempat suatu daerah dengan memasukkan parameter sesuai dengan kategori yang dipilih.seperti yang terlihat pada gambar di bawah ini . Searching digunakan untuk mencari informasi berupa data atribut seputar stasiun TV dan Radio , Pemancar TV dan Radio , Area Layanan TV dan Radio, dan Coverage TV dan Radio.
Gambar 3.137 Menu Pencarian
106
3.4.2 Implementasi Pada bagian ini akan dibahas mengenai implementasi sistem berdasarkan hasil perancangan yang telah ditetapkan sebelumnya. Implementasi sistem meliputi lingkungan implementasi serta implementasi program. Implementasi Aplikasi Sistem Pada bagian ini, antarmuka hasil perancangan aplikasi web pada bahasan sebelumnya diimplementasikan dalam script HTML, PHP dan Javascript disimpan dalam file dengan ekstensi .phtml dan .php. Deskripsi dari implementasi aplikasi web dapat dilihat pada Tabel berikut : File Keterangan index.phtml
map.phtml
js_config.php php_config.php pio.map language_en.php config_default.ini
Tampilan awal dari web dan men-direct ke halaman map.phtml Halaman ini berisi program untuk menampilkan data, menampilkan menu-menu dan fungsi-fungsi. Halaman ini berisikan program untuk membuat ukuran dari template web Halaman ini berisi setting untuk menampilkan data – data. Halaman ini berisi deklarasi program untuk menampilkan peta Halaman ini berisi kategori jenis peta. Halaman ini menginisialisasikan kategori - kategori jenis peta.
Tabel 3.15 File yang di gunakan untuk konfigurasi pada map
Berikut adalah penggalan dari file map.phtml yang digunakan sebagai file utama dalam sistem. Semua inti proses dilakukan di file ini.
107
src="" alt="logo" /> | | | | | | |
Gambar 3.138 Contoh potongan program untuk membuat menu info box
................ .................
id = upload-dlg dipanggil dari upload.js, di hidden agar hanya muncul saat dipilih Disini merupakan tampilan masukan user */