BAB III PERAKITAN KOMPUTER
Komponen perakit komputer tersedia di pasaran dengan beragam pilihan kualitas dan harga. Dengan merakit sendiri komputer, kita dapat menentukan jenis komponen, kemampuan serta fasilitas dari komputer sesuai kebutuhan.Tahapan dalam perakitan komputer terdiri dari: A. Persiapan B. Perakitan C. Pengujian D. Penanganan Masalah
Persiapan Persiapan yang baik akan memudahkan dalam perakitan komputer serta menghindari permasalahan yang mungkin timbul. Hal yang terkait dalam persiapan meliputi: 1. Penentuan Konfigurasi Komputer 2. Persiapan Komponen dan perlengkapan 3. Pengamanan Penentuan Konfigurasi Komputer Konfigurasi komputer berkait dengan penentuan jenis komponen dan fitur dari komputer serta bagaimana seluruh komponen dapat bekerja sebagai sebuah sistem komputer sesuai keinginan kita. Penentuan komponen
dimulai dari jenis prosessor, motherboard, lalu komponen lainnya. Faktor kesesuaian atau kompatibilitas dari komponen terhadap motherboard harus diperhatikan, karena setiap jenis motherboard mendukung jenis prosessor, modul memori, port dan I/O bus yang berbeda-beda. 1. Persiapan Komponen dan perlengkapan Untuk membangun sebuah komputer personal akan diperlukan komponen computer paling sedikit sebagai berikut : a. Layar Monitor, berbentuk seperti televisi karena memiliki tabung kaca RGB. Ada pula layar monitor jenis LCD (liquid cristal display) yang hanya membutuhkan listrik sedikit. Anda dapat memilih salah satu jenis VGA, SVGA ataupun LCD (jenis-jenis ini yang banyak dijadikan kelengkapan standard pada sebuah komputer personal saat ini. b. Motherboard (mainboard), dapat dipilih dari jenis motherboard yang mampu mengendalikan processor baik AMD maupun Intel. Semakin anda memilih jenis processor terbaru, maka semakin mahal biaya yang harus anda keluarkan. c. Memori RAM (random access memory), dapat dipilih yang sesuai dengan jenis yang cocok dengan motherboard yang anda miliki. Ada beberapa jenis RAM dan anda bisa menanyakan ke toko jenis RAM uang cocok dengan motherboard yang akan anda beli. Jenis RAM antara lain EDO RAM, SIM RAM, DDRAM dengan kapasitas yang bervariasi mulai dari 64 Mbyte, 256 Mbyte sampai 1 GB per buahnya. Memori berfungsi menyimpan sementara program aplikasi dan sistem operasi maupun file kerja selama komputer dioperasikan. Semakin besar ukuran yang dipergunakan semakin terasa handal komputer yang anda rakit pada saat sedang mengetik atau menggambar. d. Harddisk berikut kabelnya, anda dapat memilih jenis harddisk sesuai dengan kebutuhan anda mulai dari kapasitas 1 Gbyte, 2,3 Gbyte s/d 120 Gbyte. Harddisk ada 2 jenis yaitu jenis SCSI dan jenis IDE. Jenis SCSI biasanya dipergunakan didalam sebuah komputer server. Tetapi perkembangan teknologi IDE saat ini memungkinkan harddisk jenis IDE dipakai dalam sebuah server. e. I/O card bila dibutuhkan. Beberapa jenis motherboard produk terakhir telah memiliki slot yang berfungsi sebagai I/O slot, dalam hal ini anda tidak perlu lagi membeli I/O card. f.
Keyboard, Mouse dapat dipilih keyboard yang sesuai selera anda.
g. Perangkat lain yang dapat anda tambahkan adalah CD/DVD ROM drive, soundcard & speaker system, modem internal, video card ataupun tuner tv dan radio. h. Software OS dan software aplikasi. Disket atau CD-ROM yang berisi software sistem operasi dan software aplikasi. Software sistem operasi yang umum dipergunakan saat ini adalah Windows XP, Windows Vista, Windows 7 dan OS keluarga Linux seperti Ubuntu, Blankon dll. Software aplikasi yang umum dipakai adalah MS Office, Open Office, software aplikasi desain dll. Saat ini telah muncul beragam software aplikasi yang cukup menarik dan bisa pula anda tambahkan, tetapi anda harus waspada apakah software tersebut cocok (compatible) dengan sistem
operasi yang anda pakai. Anda bisa bertanya kepada penjual software apakah software tersebut cocok dengan sistem operasi komputer anda. i.
Perlengkapan lainnya Perlengkapan lain yang perlu dipersiapkan dalam proses perakitan antara lain : •
Kelengkapan komponen seperti kabel, sekerup, jumper, baut dan sebagainya
•
Buku manual dan referensi dari komponen
•
Alat bantu berupa obeng pipih dan philips
•
Driver mainboard dan program aplikasi.
Setiap komponen tersebut bisa anda pilih dari berbagai jenis merk sesuai dengan kondisi keuangan anda. Anda tidak perlu ragu karena semua komponen komputer yang dijual dipasar dari berbagai merk adalah mengikuti standrar IBM sehingga dari merk apapun bisa anda gunakan. Komponen bekaspun bisa anda pergunakan asal anda mengetahui kondisinya masih baik. 2.
Proses Perakitan a. Memasang Prosesor pada motherboard Prosessor lebih mudah dipasang sebelum motherboard menempati casing. Cara memasang prosessor jenis socket dan slot berbeda. Memasang Procesor jenis socket 1. Tentukan posisi pin 1 pada prosessor dan socket prosessor di motherboard, umumnya terletak di pojok yang ditandai dengan titik, segitiga atau lekukan. 2. Tegakkan posisi tuas pengunci socket untuk membuka. 3. Masukkan prosessor ke socket dengan lebih dulu menyelaraskan posisi kaki-kaki prosessor dengan lubang socket. rapatkan hingga tidak terdapat celah antara prosessor dengan socket. 4. Turunkan kembali tuas pengunci.
Memasang Proceessor jenis Slot: : 1. Pasang penyangga (bracket) pada dua ujung slot di motherboard sehingga posisi lubang pasak bertemu dengan lubang di motherboard 2. Masukkan pasak kemudian pengunci pasak pada lubang pasak 3. Selipkan card prosessor di antara kedua penahan dan tekan hingga tepat masuk ke lubang slot.
b. Memasang Heatsink Fungsi heatsink adalah membuang panas yang dihasilkan oleh prosessor lewat konduksi panas dari prosessor ke heatsink.Untuk mengoptimalkan pemindahan panas maka heatsink harus dipasang rapat pada bagian atas prosessor dengan beberapa clip sebagai penahan sedangkan permukaan kontak pada heatsink dilapisi gen penghantar panas. Bila heatsink dilengkapi dengan fan maka konektor power pada fan dihubungkan ke konektor fan pada motherboard.
c. Memasang motherboard pada casing Motherboard dipasang ke casing dengan sekerup dan dudukan/standoff. Cara pemasangannya sebagai berikut: 1. Tentukan posisi lubang untuk setiap dudukan plastik dan logam. Lubang untuk dudukan logam (metal spacer) ditandai dengan cincin pada tepi lubang. 2. Pasang dudukan logam atau plastik pada tray casing sesuai dengan posisi setiap lubang dudukan yang sesuai pada motherboard. 3. Tempatkan motherboard pada tray casing sehinga kepala dudukan keluar dari lubang pada motherboard. Pasang sekerup pengunci pada setiap dudukan logam. 4. Pasang bingkai port I/O (I/O sheild) pada motherboard jika ada. 5.
Pasang tray casing yang sudah terpasang motherboard pada casing dan kunci dengan sekerup.
d. Memasang Modul Memori Modul memori umumnya dipasang berurutan dari nomor socket terkecil. Urutan pemasangan dapat dilihat dari diagram motherboard. Setiap jenis modul memori yakni SIMM, DIMM dan RIMM dapat dibedakan dengan posisi lekukan pada sisi dan bawah pada modul. Cara memasang untuk tiap jenis modul memori sebagai berikut. Jenis SIMM 1. Sesuaikan posisi lekukan pada modul dengan tonjolan pada slot. 2. Masukkan modul dengan membuat sudut miring 45 derajat terhadap slot 3. Dorong hingga modul tegak pada slot, tuas pengunci pada slot akan otomatis mengunci modul.
Jenis DIMM dan RIMM Cara memasang modul DIMM dan RIMM sama dan hanya ada satu cara sehingga tidak akan terbalik karena ada dua lekukan sebagai panduan. Perbedaanya DIMM dan RIMM pada posisi lekukan 1. Rebahkan kait pengunci pada ujung slot
2. sesuaikan posisi lekukan pada konektor modul dengan tonjolan pada slot. lalu masukkan modul ke slot. 3. Kait pengunci secara otomatis mengunci modul pada slot bila modul sudah tepat terpasang.
e. Memasang Power Supply Beberapa jenis casing sudah dilengkapi power supply. Bila power supply belum disertakan maka cara pemasangannya sebagai berikut: 1. Masukkan power supply pada rak di bagian belakang casing. Pasang ke empat buah sekerup pengunci. 2. Hubungkan konektor power dari power supply ke motherboard. Konektor power jenis ATX hanya memiliki satu cara pemasangan sehingga tidak akan terbalik. Untuk jenis non ATX dengan dua konektor yang terpisah maka kabel-kabel ground warna hitam harus ditempatkan bersisian dan dipasang pada bagian tengah dari konektor power motherboard. Hubungkan kabel daya untuk fan, jika memakai fan untuk pendingin CPU.
f. Memasang Kabel Motherboard dan Casing Setelah motherboard terpasang di casing langkah selanjutnya adalah memasang kabel I/O pada motherboard dan panel dengan casing. 1. Pasang kabel khusus catu daya motherboard yang ada pada power supply (biasanya dituliskan P8 dan P9), kabel berwarna hitam dari kedua konektirnya harus dipasang berdampingan. Apabila anda mempergunakan jenis motherboard jenis ATX, pasanglah kabel power khusus tersebut pada slotpower khusus ATX yang terdapat pada motherboard tersebut. 2. Pasang kabel data untuk floppy drive pada konektor pengontrol floppy di motherboard 3. Pasang kabel IDE untuk pada konektor IDE primary dan secondary pada motherboard. 4. Untuk motherboard non ATX. Pasang kabel port serial dan pararel pada konektor di motherboard. Perhatikan posisi pin 1 untuk memasang. 5. Pada bagian belakang casing terdapat lubang untuk memasang port tambahan jenis non slot. Buka sekerup pengunci pelat tertutup lubang port lalumasukkan port konektor yang ingin dipasang dan pasang sekerup kembali. 6. Bila port mouse belum tersedia di belakang casing maka card konektor mouse harus dipasang lalu dihubungkan dengan konektor mouse pada motherboard. 7. Hubungan kabel konektor dari switch di panel depan casing, LED, speaker internal dan port yang terpasang di depan casing bila ada ke motherboard. Periksa diagram motherboard untuk mencari lokasi konektor yang tepat.
g. Memasang Drive Prosedur memasang drive hardisk, floppy, CD ROM, CD-RW atau DVD adalah sama sebagai berikut: 1. Copot pelet penutup bay drive (ruang untuk drive pada casing) 2. Masukkan drive dari depan bay dengan terlebih dahulu mengatur seting jumper (sebagai master atau slave) pada drive. 3. Sesuaikan posisi lubang sekerup di drive dan casing lalu pasang sekerup penahan drive. 4. Hubungkan konektor kabel IDE ke drive dan konektor di motherboard (konektor primary dipakai lebih dulu) 5. Ulangi langkah 1 samapai 4 untuk setiap pemasangan drive. 6. Bila kabel IDE terhubung ke du drive pastikan perbedaan seting jumper keduanya yakni drive pertama diset sebagai master dan lainnya sebagai slave. 7. Konektor IDE secondary pada motherboard dapat dipakai untuk menghubungkan dua drive tambahan. 8. Floppy drive dihubungkan ke konektor khusus floppy di motherboard 9. Sambungkan kabel power dari catu daya ke masing-masing drive.
h. Memasang kabel data untuk harddisk, floppy, dan CD-ROM Sambungkan kabel pita (kabel data) pada dudukan hardisk, floppy drive dan CD-ROM drive. Kabel ini berfungsi untuk menghubungkan peralatan tersebut ke motherboard. Perhatikan sisi kabel berwarna merah harus ditempatkan pada kaki nomor satu (lihat keterangan yang ditulis pada hardisk atau flopy drive ataupun CD-ROM drive). Bila terbalik memasangnya komputer tidak akan bekerja baik dan dapat merusakkan peralatan-peralatan tersebut. Kabel yang terpasang ke flopy drive lebih sempit bila dibandingakn kabel penghubung hardisk ataupun CD-ROM drive. Kabel penghubung hardisk dan CD-ROM drive sama ukurannya. Sambungkam kabel dari floppy drive ke slot untuk floppy drive, demikian pula untuk sambungan kabel dari hardisk ke slot IDE nomor 1, dan kabel dari CD-ROM ke slot IDE nomor 2. Perhatikan juga agar sisi kabel berwarna merah harus menempati kaki nomor satu pada setiap slot. Anda bisa melihat keterangan yang tertulis di motherboard ataupun di manual motherboard.
Pada kabel floppy terdapat lipatan ditengah yang digunakan untuk menentukan slot untuk floppy A dan floppy B. Floppy A adalah slot yang terdapat lipatan biasanya paling ujung dan slot floppy B adalah slot yang sejajar dengan slot yang terpasang pada motherboard atau slot yang ada di tengah. Kabel IDE (harddisk dan CD-ROM) biasanya terdapat 3 slot, slot yang berjauhan dengan yang lain disambung pada motherboard dan slot yang berdekatan keduanya dapat dipasangi hardisk atau CDROM yaitu pada posisi Master dan Slave. Pada motherboard terdapat 2 buah slot untuk kabel IDE yaitu Primary dan Secondary. Karena satu kabel dapat memuat 2 buah media, maka satu computer dapat menampung 4 buah media penyimpan IDE yaitu : 1. Primary Master 2. Primary Slave 3. Secondary Master 4. Secondary Slave Untuk menentukan posisi suatu media pada posisi master atau slave, dilakukan dengan mengubah jemper pada masing-masing media tersebut. Biasanya pada harddisk atau CD-ROM pada badannya terdapat gambar jumper seting untuk menentukan posisi master dan slave. i. Memasang Card Adapter Card adapter yang umum dipasang adalah video card, sound, network, modem dan SCSI adapter. Video card umumnya harus dipasang dan diinstall sebelum card adapter lainnya. Cara memasang adapter: 1. Pegang card adapter pada tepi, hindari menyentuh komponen atau rangkaian elektronik. Tekan card hingga konektor tepat masuk pada slot ekspansi di motherboard 2. Pasang sekerup penahan card ke casing 3. Hubungkan kembali kabel internal pada card, bila ada.
j.
Penyelessaian Akhir 1. Pasang penutup casing dengan menggeser 2. sambungkan kabel dari catu daya ke soket dinding. 3. Pasang konektor monitor ke port video card. 4. Pasang konektor kabel telepon ke port modem bila ada.
5. Hubungkan konektor kabel keyboard dan konektor mouse ke port mouse atau poert serial (tergantung jenis mouse). 6. Hubungkan piranti eksternal lainnya seperti speaker, joystick, dan microphone bila ada ke port yang sesuai. Periksa manual dari card adapter untuk memastikan lokasi port.
k. Pengujian
Komputer yang baru selesai dirakit dapat diuji dengan menjalankan program setup BIOS. Cara melakukan pengujian dengan program BIOS sebagai berikut: 1. Hidupkan monitor lalu unit sistem. Perhatikan tampilan monitor dan suara dari speaker. 2. Program POST dari BIOS secara otomatis akan mendeteksi hardware yang terpasang dikomputer. Bila terdapat kesalahan maka tampilan monitor kosong dan speaker mengeluarkan bunyi beep secara teratur sebagai kode indikasi kesalahan. Periksa referensi kode BIOS untuk mengetahui indikasi kesalahan yang dimaksud oleh kode beep. 3. Jika tidak terjadi kesalahan maka monitor menampilkan proses eksekusi dari program POST. ekan tombol interupsi BIOS sesuai petunjuk di layar untuk masuk ke program setup BIOS. 4. Periksa semua hasil deteksi hardware oleh program setup BIOS. Beberapa seting mungkin harus dirubah nilainya terutama kapasitas hardisk dan boot sequence. 5. Simpan perubahan seting dan keluar dari setup BIOS. Setelah keluar dari setup BIOS, komputer akan meload Sistem Operasi dengan urutan pencarian sesuai seting boot sequence pada BIOS. Masukkan diskette atau CD Bootable yang berisi sistem operasi pada drive pencarian. l.
Penanganan Masalah Permasalahan yang umum terjadi dalam perakitan komputer dan penanganannya antara lain:
1. Komputer atau monitor tidak menyala, kemungkinan disebabkan oleh switch atau kabel daya belum terhubung. 2. Card adapter yang tidak terdeteksi disebabkan oleh pemasangan card belum pas ke slot/ LED dari hardisk, floppy atau CD menyala terus disebabkan kesalahan pemasangan kabel konektor atau ada pin yang belum pas terhubung. m. Seting BIOS Sekarang anda telah berhasil merakit sebuah Personal Komputer, tetapi anda belum bisa mempergunakan komputer tersebut. Anda masih harus mengatur program BIOS, dan memasang (menginstal) program sistem operasi dan program aplikasi ke dalam hardisknya. Sebagai tempat bernaungnya semua komponen, motherboard harus mampu mengenali macammacam komponen yang terpasang. BIOS (Basic Input Output System) merupakan sekumpulan program yang tersimpan pada ROM (Read Only Memory) yang digunakan untuk melakukan tugas-tugas dasar, seperti mentransfer data, pengendali intruksi peralatan, serta mengkonfigurasi proses input dan output hardware di dalam system computer. Selain itu, BIOS juga memiliki fungsi untuk menentukan POST, memanggil system opersi, menjaga kestabilan dan kinerja system. Cara untuk mengatur BIOS, kita harus masuk ke menu BIOS dengan cara menekan tombol DEL atau F2 atau Esc tergantung jenis motherboardnya pada saat computer booting. Menu pada BIOS berbeda-beda berdasarka jenis dan merk motherboardnya. Menu penting yang tersedia pada BIOS umumnya sebagai berikut : 1. Standart CMOS Setup 2. BIOS Feature Setup 3. Chipset Feature Setup 4. Power Management Setup 5. PNP/PCI Configuration 6. Load Setup Default 7. Integreted Pheriperals 8. Password Seting 9. IDE Harddisk Detection 10. Save and exit Setup 11. Exit Without Saving
MANAGEMENT HARD DISK
1. Partisi Harddisk merupakan media penyimpanan yang bersifat tatap dan biasanya digunakan untuk booting. Dan di harddisklah semua file data dan program-program termasuk system operasi computer disimpan. Sebelum harddisk digunakan untuk menyimpan data dan program, dibuat ruang-ruang yang disebut partisi untuk memudahkan dalam menyimpan dan mencari suatu data. Adapun jenis partisi ada 3 yaitu : a. Partisi Primer (Primary partition) yaitu partisi utama pada harddisk yang biasanya digunakan untuk menyimpan file-file system dari system operasi. b. Partisi Extended (Extended Partition) yaitu ruang atau space pada harddisk selain dari partisi primer. c. Partisi Logical (Logical Partition) yaitu bagian dari extended dapat dibagi menjadi satu atau lebih ruang. Gambar Pembagian partisi dalam harddisk Untuk membuat partisi pada harddisk biasanya digunakan program yang dibawa oleh system operasi, sebagai contoh Windows 95 dan Windows 98 disertai program FDISK untuk membuat partisi pada harddisk dalam CD Bootablenya. Dibawah ini dijelaskan langkah-langkah dalam membuat partisi dengan menggunakan program FDISK yamg merupakan bawaan dari CD booteble Windows 98SE. a. Nyalakan computer dan atur bootingnya pertama pada CD-ROM lewat BIOS. b. Masukkan CD Booteble Windows 98 SE ke dalam CD-ROM. c. Setelah ada menu boot, pilih Boot from CD dan tekan enter. d. Kemudian akan muncul menu StartUp, pilih 2 (Start Computer With CD Room Suport) atau 3 (Start Computer Without CD Room Suport) tetapi akan lebih cepat apabila menggunakan pilihan 3 karena computer tidak perlu mengaktifkan driver CD-ROOM. e. Setelah selesai akan muncul A-promt (A:\>) lalu ketik FDISK dan tekan enter. f. Dilayar akan ada tulisan yang banyak yang masuknya kita dapat melakukan partisi dengan FAT32 sehingga dapat membuat partisi dengan ukuran lebih dari 2GB, dijawab aja Y supaya fasilitas tersebut bisa digunakan, lalu tekan enter. g. Dilayar akan muncl menu utama dari FDISK yang terdiri dari 4 menu yaitu 1) Create Dos partition or Logical Dos Drive 2) Set active pertition 3) Delete partition or Logical Dos Drive 4) Display partition information
h. Menu yang pertama digunakan untuk membuat partisi baru, namun pembuatan partisi baru bisa dilakukan apabila masih ada ruang kosong (unpartitioned) atau harddisk kita masih baru dari toko. i. Menu yang kedua digunakan untuk nengset aktif partisi primer. j. Menu yang ketiga digunakan untuk menghapus partisi. k. Menu yang keempat digunakan untuk menampilkan isi dari partisi harddisk. 2. Format Setelah pembuatan partisi selesai maka computer di restart dan tahap selanjutnya adalah pemformatan pada tiap-tiap partisi pada harddisk. Format menentukan prosedur penyimpanan pada harddisk yang ditentukan oleh system operasi sebagai contoh untuk DOS, Windows 31, Windows 95 menggunakan format FAT16, Windows 98, WindowsME menggunakan format FAT32, Windows NT menggunakan format NTFS, Windows 2000, WindowsXP menggunakan format FAT32 dan NTFS, Linux menggunakan foramat EXT32. Dibawah ini dijelaskan langkah-langkah penformatan harddisk dengan menggunakan CD bootable Windows 98. a. Nyalakan computer dan atur bootingnya pertama pada CD-ROM lewat BIOS. b. Masukkan CD Booteble Windows 98 SE ke dalam CD-ROM. c. Setelah ada menu boot, pilih Boot from CD dan tekan enter. d. Kemudian akan muncul menu StartUp, pilih 2 (Start Computer With CD Room Suport) e. Setelah selesai akan muncul A-promt (A:\>) lalu buka drive CD-ROOM. Sebagai contoh apabila harddisk dipartisi menjadi 2, maka drive dari harddisk adalah C dan D, maka drive CD-ROOM adalah E, maka ketik E: lalu tekan enter. f. Prompt akan berubah menjadi (E:\>) bararti kita sedang membuka drive CD-ROOM, selanjutnya buka directory (folder) master biasanya di WIN98 ketik cd win98 lalu tekan enter maka prompt akan berubah (E:\WIN98\>) berarti kita sedang membuka directory master yang terletak di drive E pada folder WIN98. g. Ketik format c:/s untuk menformat drive C atau partisi C pada harddisk dengan menyertakan file system dan jawab Y untuk persetujuan semua data pada drive C akan atau rusak/hilang dan tunggu proses sampai 100%, kemudian masukkan LABEL untuk drive atau tekan enter untuk tidak menggunakan LABEL. Lakukan pemformatan pada partisi harddisk yang lain dengan tidak menyertakan /s, contoh format d: lalu tekan enter, jawab Y, tunggu, dan masukkan LABEL.