BAB III PENDIDIKAN KARAKTER DALAM KELUARGA DI ASRAMA BRIMOB PEKALONGAN
A. Gambaran Umum Asrama Brimob Pekalongan 1. Monografi Asrama Brimob Pekalongan Asrama Brimob terletak di Kelurahan Karangmalang Kecamatan Pekalongan Timur Kota Pekalongan Provinsi Jawa Tengah. Kode wilayah 3375021011, Kode Pos 51122. Tipologi Kelurahan Karangmalang adalah persawahan, perladangan, perkebunan, peternakan, nelayan, pertambangan galian, kerajinan (industri kecil), jasa dan perdagangan. Adapun luas wilayah kelurahan Karangmalang adalah 79,40 Km2. Kemudian batas-batas wilayah Kelurahan Karangmalang sebagai berikut: a. Sebelah utara
= Kelurahan Dekoro
b. Sebelah selatan
= Kelurahan Sokorejo
c. Sebelah barat
= Kelurahan Noyontaan
d. Sebelah timur
= Kelurahan Baros.1
Jarak dari pusat pemerintahannya sebagai berikut: a. Jarak dari pusat pemerintahan kecamatan = 2 Km b. Jarak dari pusat pemerintahan kota
= 4 Km
c. Jarak dari kota/ Kabupaten
= 0 Km
d. Jarak dari Ibukota Provinsi
= 100 Km.2
1 2
Dokumentasi di Kelurahan Karangmalang pada tanggal 25 Mei 2014 Dokumentasi di Kelurahan Karangmalang pada tanggal 25 Mei 2014
61
62
2. Struktur Organisasi Detasemen B Pelopor a. Kaden Wakaden
: AKBP Joni Afrizal Sy, Sik, S.H, M.H : kompol Purwanto, BS
b. PA URTU
: IPDA Sugeng Riyadi
c. Pasi Ops.
: IPTU Madianto
d. Pasi Min.
: AKP Yonas A.M
e. Pasi Sarpras : AKP Paryono f. Pasi Yanma : IPTU Suwarno g. Kasubpen I : AKP Sarkawi Wakasub
:-
Pa Ops.
: IPTU Suwito
Pa Min.
: AIPTU Suyono
Kanit
: 1, 2, 3, 4
h. Kasubpen II : AKP Sutowo, SH. Wakasub
: IPTU M. Farid A, S.H
Pa Ops.
: IPDA Mashuri
Pa Min
: IPTU Sunarto
Kanit
: 1, 2, 3, 4
i. Kasubpen III : AKP HM. Awrto, S.H, SIP Wakasub
: IPDA Jamal Hasibuan
Pa Ops.
: IPDA Samijan
Pa Min
: IPTU Wijoyono
Kanit
: 1, 2, 3, 4
63
j. Kasubpen 4 : IPTU Suryaprobo Pa Ops.
: IPDA Kowim
Kanit
: 1, 2, 3, 4
3. Tata Tertib Asrama Brimob Pekalongan a. Tamu harap lapor di pos penjagaan; b. Keluar asrama wajib mengenakan helm bagi yang berkendara bermotor; c. Pedagang, tukang rongsok, pengemis dilarang masuk di asrama; d. Segala kegiatan harus seijin Kepala Detasemen e. Anggota jaga wajib patroli sekitar asrama; f. Setiap penghuni asrama wajib menjaga kebersihan lingkungan asrama; g. Penghuni asrama dilarang memelihara hewan piaraan.3 4. Keadaan demografi Asrama Brimob Pekalongan Asrama Brimob termasuk dalam Kelurahan Karangmalang, jumlah penduduknya karangmalang per bulan Desember 2013 sebanyak 3.000 jiwa (817 kk) dngan rincian sebagai berikut: a. Laki-laki
: 1.634
jiwa
Usia 0-15 tahun
: 443
jiwa
Usia 15-65 tahun
: 1.149
jiwa
Usia 65 tahun ke atas
: 42
jiwa
: 1.366
jiwa
Usia 0-15 tahun
: 353
jiwa
Usia 15-65 tahun
: 920
jiwa
b. Perempuan
3
Dokumentasi Kantor Den B Por Asrama Brimob Pekalongan
64
Usia 65 tahun ke atas
jiwa4
: 93
Kemudian pekerjaan/ mata pencaharian penduduk di Kelurahan Karangmalang sebagai berikut: a. Karyawan 1) Pegawai negeri sipil
: 53
orang
2) TNI/ Polri
: 237 orang
3) Pegawai BUMN
:-
4) Swasta
: 65
orang
b. Wiraswasta
: 262 orang
c. Tani
: 23
orang
d. Pertukangan
: 38
orang
e. Buruh tani
: 23
orang
f. Pensiunan
: 14
orang
g. Nelayan
:6
orang
h. Pemulung
:6
orang
i. Jasa
: 26
orang5
Adapun tingkat pendidikan masyarakat Kelurahan Karangmalang Pekalongan Timur Kota Pekalongan sebagai berikut: a. Lulusan pendidikan umum
4 5
1) Taman kanak-kanak
:
2) Sekolah Dasar
: 1366 orang
3) SMP
: 382 orang
Dokumentasi di Kelurahan Karangmalang pada tanggal 25 Mei 2014 Dokumentasi di Kelurahan Karangmalang pada tanggal 25 Mei 2014
65
4) SMA/SMU/SMK
: 511 orang
5) Akademi/ D1-D3
: 37
orang
6) Sarjana
: 31
orang
7) Pasca sarjana
:2
orang
1) Pondok pesantren
:2
orang
2) Pendidikan religi
:
orang
3) Sekolah luar biasa
:
orang
4) Kursus ketrampilan
:
orang.6
b. Lulusan pendidikan khusus
5. Sarana dan Prasarana Pendidikan a. Kantor kelurahan
: permanen
b. Prasarana kesehatan (Posyandu)
: 5 buah
c. Prasarana pendidikan 1) Gedung sekolah TK
: 1 buah (TK Kemala Bhayangkari
brimob Pekalongan) 2) Gedung sekolah SD
: 1 buah
d. Prasarana ibadah 1) Masjid
: 2 buah
2) Musholla
: 5 buah
e. Prasarana umum 1) Olahraga
6 7
: 11 buah.7
Dokumentasi di Kelurahan Karangmalang pada tanggal 25 Mei 2014 Dokumentasi di Kelurahan Karangmalang pada tanggal 25 Mei 2014
66
B. Implementasi Pendidikan Karakter di Asrama Brimob Pekalongan Keluarga
adalah
jiwa
masyarakat
dan
tulang
punggungnya.
Kesejahteraan lahir dan batin yang dinikmati oleh suatu bangsa, atau sebaliknya, kebodohan dan keterbelakangannya, adalah cerminan dari keadaankeadaan keluarga yang hidup pada masyarakat bangsa tersebut. beberapa keluarga yang ada di Asrama Brimob Pekalongan menerapkan sistem privat. Artinya pendidikan putra putrinya di dalam rumah atau keluarga sangat diperhatikan hal ini sesuai dengan ungkapan salah satu orangtua yaitu Ny Nanang Haryanto: “Suami saya seorang anggota polisi, saya sendiri sebagai ibu rumah tangga. Selain menyekolahkan anak saya pada sekolah formal, saya juga membiasakan anak saya dirumah untuk selalu belajar, saya selalu mendampinginya ketika belajar. Karena saya merasa masih kurang jika mengandalkan proses pendidikan yang ada di pendidikan formal, sehingga saya perlu untuk membimbing dan mendidik anak saya di rumah”.8 Hal ini juga diungkapkan oleh Ny Siswanto D: “Terimakasih bu...., menurut saya pendidikan karakter di dalam kelurga sangat pendting karena salah satu faktor yang menentukan karakter anak kita adalah keluarga. Di dalam keluarga ada ayah dan ibu yang mempunyai peran yang sangat penting.”9 Peneliti juga melakukan pengamatan langsung di Asrama Brimob Pekalongan dan hasilnya ternyata memang ada beberapa orang tua yang benar8
Hasil wawancara pribadi dengan “Ny NH” di Asrama Brimob Pekalongan pada tanggal 2 Mei 2014. 9 Hasil wawancara pribadi dengan “Ny S” di Asrama Brimob Pekalongan pada tanggal 2 Mei 2014
67
benar memperhatikan anak – anaknya dan ada pula orang tua yang kurang memperhatikan anak-anaknya dikarenakan adanya kesibukan10. Berbeda dengan Ny Dedy yang mengungkapkan: “Menurut saya peran keluarga itu sangat penting, karena sangat berpengaruh pada pribadi atau karakter anak kita bu.. apalagi jika orangtuanya mengalami perpecahan, wah....ini berdampak sangat pada psikologi anak kita.”11 Lebih lanjut menurut Ny Anas Saad mengungkapkan: Kalo menurut saya bu...saya sebagai ibu harus memberikan contoh yang baik kepada anak-anak saya dalam berbagai hal terutama pada hal-hal yang menyangkut sikap dan prilaku dalam kehidupan sehari-hari. Karena kita selaku orangtua pasti akan dilihat oleh anak-anak kita ntah itu ketika di dalam keluarga, maupun di luar keluarga anak pasti melihat dan bahkan menirunya. Jadi kita harus berusaha semaksimal mungkin untuk memberikan contoh yang terbaik buat anak-anak kita bu....begitu mungkin menrut saya....12 Dari hasil pengamatan peneliti ibu dalam keluarga di Asrama Brimob Pekalongan sangat berperan terhadap pembentukan dan pengembangan karakter anak.13 Peran seorang ibu lebih urgen jika dibandingkan dengan peran ayah di dalam keluarga dalam rangka membentuk kepribadian atau karakter anak. Karena ibu pada umumnya lebih berperan aktif dan lebih sering bergaul langsung dengan anak, sementara bapak mencari nafkah. Hal ini sebagai bentuk pembagian tugas dalam keluarga antara tugas seorang bapak dan ibu.
10
Hasil observasi peneliti di Asrama Brimob Pekalongan pada tanggal 2 Mei 2014 Hasil wawancara pribadi dengan “Ny D” di Asrama Brimob Pekalongan pada tanggal 2 Mei 2014 12 Hasil wawancara pribadi dengan “Ny AS” di Asrama Brimob Pekalongan pada tanggal 2 Mei 2014 13 Hasil observasi peneliti di Asrama Brimob Pekalongan pada tanggal 2 Mei 2014 11
68
Ibu yang baik akan berusaha bersikap dan berbuat secara hati-hati tidak hanya ketika mempunyai anak balita, tetapi mulai dari hamil hingga anak berusia remaja atau dewasa. Hal ini dari ungkapan seorang ibu Ny Siswanto D: Saya selalu berusaha memberikan yang terbaik buat buah hati saya bu, ketika saya masih hamil saya juga hati-hati demi sang buah hati, tidak hanya dalam rangka menjaga kesehatan semata namun hal yang tidak kalah pentingnya adalah hati-hati dalam bersikap dan berbuat ketika saya sedang mengandung....14 Kemudian ungkapan dari Anas Saad salah satu seorang ayah dalam keluarga di Asrama Brimob menyatakan sebagai berikut:15 Kalo saya bu ya...urusan pendidikan atau pembiasaan anak saya serahkan kepada istri saya secara langsung, karena hampir tipa hari saya pergi pagi pulang malam, jadi kurang dapat memperhatikan anak-anak. Namun saya juga selalu berusaha untuk memberikan yang terbaik buat keluarga saya terutama pada anak-anak saya. Dari hasil pengamatan peneliti kebanyakan keluarga di Asrama Brimob Pekalongan yang berkarir adalah suami, sehingga urusan anak atau keluarga sepenuhnya diatur oleh istri selaku ibu rumah tangga. Dari ungkapan beberapa orang tua tersebut bahwa peran keluarga dalam pembentukan karakter anak sangat penting dan menentukan masa depan anak kita.16 Sebuah keluarga yang harmonis akan melahirkan anak atau generasi muda yang berkarakter dan mempunyai kepribadian yang luhur. Keluarga menjadi salah satu faktor penting dan pertama dalam membentuk karakter anak. 14
Hasil wawancara pribadi dengan “Ny SD” di Asrama Brimob Pekalongan pada tanggal 2 Mei 2014 15 Hasil wawancara pribadi dengan “AS” di Asrama Brimob Pekalongan pada tanggal 2 Mei 2014 16 Hasil observasi peneliti di Asrama Brimob Pekalongan pada tanggal 2 Mei 2014
69
1. Materi Pendidikan Karakter Setelah peneliti mengadakan penelitian di Asrama Brimob Pekalongan materi pendidikan karakter yang dikembangkan dalam beberapa keluarga meliputi pendidikan religi, kejujuran, kedisiplinan dan toleransi.17 Keempat hal tersebut merupakan faktor penting yang dikedepankan oleh para orang tua yang ada di Asrama tersebut. a. Pendidikan Religi Berdasarkan hasil penelitian yang peneliti lakukan di beberapa keluarga
Asrama
Brimob
Pekalongan
salah
satu
materi
yang
dikembangkan adalah materi religi yang meliputi penanaman aqidah dan praktik ibadah sejak dini. Sebagaimana ungkapan dari Ny Anas Saad: “Gini bu ya... kalo berbicara tentang materi, saya mengedepankan pendidikan religi pada anak-anak saya. Karena saya sadar diri bahwa meskipun saya tidak pernah nyantri tapi saya penen banget supaya anak-anak saya tidak ketinggalan pemahaman tentang religi sebagaimana anak lain pada umumnya yang nyantri.. “18 Kemudian menurut ungkapan dari Ny Haryanto: “Kalo saya di dalam keluarga lebih mengedepankan pendidikan religi terutama yang menyangkut praktik ibadah, supaya anakanak saya dapat terbiasa melaksanakan kewajibannya tanpa ada paksaaan dan tekananan. Sejak kecil anak saya biasakan untuk menjalankan sholat, dan alhamdulillah sampai sekarang masih lancar.”19 17
Hasil observasi peneliti di Asrama Brimob Pekalongan pada tanggal 2 Mei 2014 Wawancara pribadi dengan salah satu orangtua yaitu “Ny AS” di Asrama Brimob Pekalongan pada tanggal 2 Mei2014 19 Wawancara pribadi dengan salah satu orangtua yaitu “Ny H” di Asrama Brimob Pekalongan pada tanggal 2 Mei2014 18
70
Kemudian juga ungkapan dari Agus Susanto seorang bapak yang bekerja sebagai anggota polisi mengungkapkan:20 “Saya punya anak dua bu in...dan kebetulan saat sekarang masih kecil-kecil dan belum masuk sekolah. Meskipun mereka belum sekolah saya tetap mengajarkan mereka untuk mengenali agamanya supaya kelak dewasa sudah tahu dan mau melaksanakannya sebagai umat agama yang baik. Tiap saya sholat di musholla atau masjid mereka saya ajak bersama istri saya satu – satu kan dua anak jadi kita masing-masing bawa satu...ha...3x” Kemudian sebagaimana apa yang dituturkan oleh salah satu pembantunya Bu Anas yakni Evi: “kalo bu Anas gak di rumah saya yang ngajak anak-anak pergi ke musholla untuk menunaikan sholat berjama’ah, dan anak-anak pun mau saya ajak. Alhamdulillah...”21 Hal ini sesuai dengan hasil pengamatan peneliti di Asrama Brimob Pekalongan salah satu kebiasaan para orang tua sering mengajak anakanaknya pergi menunaikan ibadah sesuai agama yang dianut masingmasing dari keluarga.22 Dari hasil wawancara tersebut, pendidikan religi ini yang ditekankan adalah nilai-nilai spiritual terhadap diri seorang anak. Jika seorang anak sejak dini atau sejak kecil sudah dibiasakan dan dikenalkan nilai-nilai spiritual misalnya melalui sholat, shodaqoh dan lain sebagainya, maka si anak akan terbiasa hingga dewasa dan terpatri kuat dalam hatinya nilai-nilai tersebut. 20
Wawancara pribadi dengan salah satu orangtua yaitu Bapak AS di Asrama Brimob Pekalongan pada tanggal 5 Juni 2014 21 Wawancara pribadi dengan salah satu pembantu yaitu Ev di Asrama Brimob Pekalongan pada tanggal 5 Juni 2014 22 Hasil observasi peneliti di Asrama Brimob Pekalongan pada tanggal 5 Juni 2014
71
b. Pendidikan Kejujuran Sebagaimana ungkapan dari Ny. Siswanto A: “Menurut saya pendidikan akhlak itu sangat penting untuk ditanamkan kepada putra-putri kita bu. Karena akhlak sebagai benteng dari berbagai macam sikap dan perbuatan yang tidak baik. Oleh karena itu, di dalam keluarga saya selalu mengedepankan dan mmeperhatikan sikap dan perilaku anak saya tiap saat. Jika mereka melakukan suatu kesalahan langsung saya beri peringatan dan pengarahan bahwa yang diperbuat itu salah. Jika saya biarkan saja pasti nantinya dia tidak tau kalo yang diperbuatnya iu salah.”23 Sikap jujur mencerminkan kepribadian seorang anak. Pendidikan jujur kepada anak perlu dilakukan sejak usia dini. Kemudian menurut ungkapan Siswanto:24 “Saya mendidik anak-anak saya dengan cara membiasakan anak-anak saya tiap hari tentang pentingnya kedisiplinan misalnya ketika sholat, makan bersama, atau berangkat sekolah..kalo itu dibiasakan terus menerus mereka kelak dewasa akan merasakannya dampak baiknya. Apalagi saya berharap kepada salah satu anak laki-laki ada yang meneruskan karir saya sebagai anggota polisi, nah hal kedisiplinan itu sangat dibutuhkan.” Melalui kegiatan sholat berjama’ah menjadikan anak berlatih disiplin sehingga menjadikan anak terbiasa bersikap disiplin. Kemudian ungkapan juga dari seorang bapak Anas saad:25 23
Wawancara pribadi dengan salah satu orangtua yaitu “Ny S” di Asrama Brimob Pekalongan pada tanggal 2 Mei2014 24 Wawancara pribadi dengan salah satu orangtua yaitu “Bapak S” di Asrama Brimob Pekalongan pada tanggal 5 Juni 2014
72
“Alhamdulillah bu in...anak saya dari kecil saya ajari bersikap jujur dan berbuat tanggungjawab. Karena kedua hal itu sangat penting untuk ditanamkan pada anak sejak dini. Misalnya ketika saya suruh anak saya untuk membelikan sesuatu di warung terdekat, kembalian uangnya dikembalikan utuh dan tidak menguranginya.” Pembantu Bu Anas yakni Evi juga menuturkan: “Bu Anas selalu mengingatkan pada anak-anaknya untuk bersikap jujur ntah itu dengan teman sekolah, bermain, guru dan kedua orang tuanya.”26 Dari beberapa hasil wawancara tersebut di atas, pendidikan kejujuran sangat dikedepankan di keluarga Asrama Brimob Pekalongan. Adapun nilai-nilai yang dikedepankan yaitu kedisiplinan, jujur, tanggungjawab dan kesadaran melaksanakan kewajiban pemeluk agama. Hal senada dengan observasi peneliti di lapangan bahwa para orang tua selalu membiasakan putra-putrinya untuk bersikap jujur melalui pembiasaan sejak kecil. c. Pendidikan Toleransi Selain anak-anak dibiasakan untuk melakukan hal-hal yang positif dalam hal religi dan kejujuran, tidak kalah pentingnya pendidikan toleransi juga perlu ditanamkan kepada anak-anak sejak dini. Supaya kelak anak-anak dapt peka terhadap orang lain, terutama kepada orang yang sangat membutuhkan, tidak acuh terhadap orang lain dan tidak pula melakukan perbuatan yang mengganggu atau merugikan orang lain. 25
Wawancara pribadi dengan salah satu orangtua yaitu “Bapak AS” di Asrama Brimob Pekalongan pada tanggal 5 Juni 2014 26 Wawancara pribadi dengan salah satu pembantu yaitu Ev di Asrama Brimob Pekalongan pada tanggal 5 Juni 2014
73
Sebagaimana ungkapan dari Ny Nanang Haryanto: “Menurut saya pendidikan toleransi bagi anak itu sangat penting bu....karena manusia itu sebagai makhluk yang beragama atau bertuhan juga makhluk yang bersosial, jadi itu sangat penting untuk dikenalkan dengan anak-anak kita....”27 Yang dimaksud dengan pendidikan toleransi ini adalah hal-hal yang termasuk dengan orang lain misalnya toleransi dan bersahabat. Sebagaimana ungkapan dari Anas Saad:28 “Saya mendidik anak-anak saya untuk selalu berkomunikasi atau bergaul dengan orang lain secara baik dan bijak, tidak mudah mengganggu orang lain atau merugikan orang lain. ..intinya saya tanamkan kepada anak saya untuk selalu bersikap menghagai orang lain gitu bu....apalagi anak saya sekarang udah mulai besar usia sekolah menengah pertama dan menengah atas...” Berdasarkan pernyataan tersebut di atas bahwa Anas saad menjelaskan pentingnya materi pendidikan karakter yang berhubungan dengan hubungan sosial, karena sebagai benteng kepada anak untuk hidup bersosial ke depan. Sebagaimana juga ungkapan dari Anas Saad:29 “Bu Inayah....setiap hari jum’at saya biasakan anak saya untuk mengikuti sholat jum’ah di masjid, nah sebelum ke masjid anak saya kasih uang ribuan buat nanti isi kotak, ketika di masjid saya perintahkan anak saya untuk memasukkan ke kotak. Itu saya lakukan stiap seminggu sekali, dan menurut saya itu penting karena
27
Wawancara pribadi dengan salah satu orangtua yatu“Ny NH” di Asrama Brimob Pekalongan pada tanggal 2 Mei2014 28 Wawancara pribadi dengan salah satu orangtua yatu “AS” di Asrama Brimob Pekalongan pada tanggal 4 Juni 2014 29 Wawancara pribadi dengan salah satu orangtua yatu “AS” di Asrama Brimob Pekalongan pada tanggal 2 Mei2014
74
sebagai pola pembiasaan anak untuk dapat peduli terhadap sosial...” Berdasarkan hal tersebut di atas, materi pendidikan toleransi yang dikembangkan di keluarga Asrama Brimob Pekalongan misalnya saling menghargai (toleransi) dan saling berbagi (dermawan). Berdasarkan hasil pengamatan (observasi) peneliti di lapangan ternyata di Asrama Brimob Pekalongan agama yang dianut oleh masing – masing keluarga tersebut terdiri dari Islam dan Kristen. Hal ini menjadi faktor penting untuk menanamkan sikap atau nilai karakter toleransi atau dalam istilah Islam adalah tasamuh (sikap menghormati atau menghargai) dalam hal ini toleransi terhadap sesama manusia seagama, toleransi terhadap manusia beda agama, dan toleransi terhadap manusia se tanah air. d. Pendidikan kedisiplinan Bentuk pendidikan disiplin ini merupakan salah satu sikap yang menghargai waktu karena selalu mengisi kegiatan sesuai dengan jadwal yang telah ditetapkan. Pendidikan kedisiplinan di Asrama Brimob Kota Pekalongan diterapkan oleh para orang tua dalam mendidik putraputrinya supaya kelak terbiasa untuk hidup disiplin misalnya bangun pagi-pagi, sarapan pagi bersama, dan berangkat ke sekolah. Hal ini sebagaimana ungkapan dari Ibu Elfa Indriyani: “Saya setiap hari membangunkan anak saya jam lima pagi bu in..., saya ajak anak saya untuk sholat berjamaah di tempat ibadah yang ada di Asrama Brimob ini.
75
Dengan pembiasaan bangun pagi anak saya menjadi terbiasa tepat waktu untuk bangun pagi.”30 Berbeda dengan Ibu Isnayati yang mengungkapkan bahwa: “Setiap pagi anak saya biasakan untuk sarapan pagi bersama pada pukul setengah tujuh, kemudian jam tujuh berangkat ke sekolah. Melalui kebiasaan tersebut menurut saya, anak saya dapat menjadi terbiasa untuk bersikap disiplin sarapan pagi dan berangkat sekolah. Dan kelak menjadi pondasi penting bagi anak saya di kehidupan mendatang dalam menghadapi masa depannya. “31 Melalui pembiasaan yang diajarkan oleh orang tua mempunyai dampak positif tersendiri bagi anak untuk melalukan perbuatan yang berkaitan dengan kebiasaan kehidupannya. Kemudian menurut Bapak Anas Saad mengungkapkan: “Kalo saya memandang kedisiplinan anak bu in...saya mulai dulu dari diri saya sendiri dan istri saya, misalnya ketika sarapan pagi saya dan istri saya memberi contoh dengan mengawali dengan berdoa bersama terlebih dahulu. Kemudian sedikit demi sedikit anak-anak saya dapat meniru dan membiasakan pola hidup semacam tadi..”32 Berdasarkan hasil observasi peneliti di lapangan bahwa para orang tua di Asrama Brimob Pekalongan menanamkan sikap disiplin kepada putra-putrinya sejak kecil melalui kegiatan pribadi yang bersifat kontinyu
30
Wawancara pribadi dengan salah satu orangtua yatu “EI” di Asrama Brimob Pekalongan pada tanggal 28 Mei 2014 31 Wawancara pribadi dengan salah satu orangtua yatu “I” di Asrama Brimob Pekalongan pada tanggal 28 Mei 2014 32 Wawancara pribadi dengan salah satu orangtua yatu “AS” di Asrama Brimob Pekalongan pada tanggal 28 Mei 2014
76
misalnya bangun pagi (jam 5) atau sarapan bersama, dan minta ijin atau do’a restu kepada orang tua sebelum berangkat ke sekolah.33 2. Metode Pendidikan Karakter Salah
satu
komponen
penting
untuk
mencapai
keberhasilan
pendidikan dalam mencapai tujuan adalah ketepatan menentukan metode, sebab tidak mungkin materi pendidikan dapat diterima dengan baik kecuali disampaikan dengan metode yang tepat. Metode diibaratkan sebagai alat yang dapat digunakan dalam suatu proses pencapaian tujuan. Tanpa metode, suatu materi pelajaran tidak akan dapat berproses secara efesien dan efektif dalam kegiatan belajar mengajar menuju tujuan pendidikan. Sebagaimana ungkapan dari pengasuh pondok pesantren : “Saya biasanya menggunakan beberapa metode dalam rangka pengembangan karakter itu misalnya metode tanya jawab, diskusi, pembiasaan dan keteladanan”.34 Lain halnya dengan Ny Haryanto yang mengungkapkan: “Kalo saya mendidik putra-putri saya cukup pake pembiasaan bu, karena bagi saya dengan pembiasaan anak-anak saya akan menjadi terbiasa apa yang saya ajarkan kepada mereka, misalnya ketika makan ntah itu sarapan atau makan malam kita biasakan makan bersama, kemudian sholat berjamaah di musholla. Dengan pembiasaan tersebut anak-anak dapat meresapi dan memahami akan pentingnya hidup yang bermakna..he...he...he...”35
33
Hasil observasi peneliti di Asrama Brimob Pekalongan pada tanggal 28 Mei 2014 Wawancara pribadi dengan salah satu orangtua “Ny H” di Asrama Brimob Pekalongan pada tanggal 2 Mei 2014 35 Wawancara pribadi dengan salah satu orangtua “Ny H” di Asrama Brimob Pekalongan pada tanggal 2 Mei2014 34
77
Proses pembiasaan yang baik anak sejak dini memudahkan anak untuk selalu melalukan pembiasaan yang dapat dikontrol langsung oleh orang tuanya. Kemudian juga ada ungkapan dari Ny Erna: “O..ya bu inayah, kalo saya biasanya menggunakan metode cerita pada anak saya dalam mengembangkan karakter anak saya, karena anak saya masih kecil umur 4 tahun. Dia suka saya ceritakan beberapa cerita yang dia sukai misalnya si kancil dan lain sebagainya. Apalagi ketika hendak tidur dia paling suka diceritani....”36 Hal ini juga dikuatkan dari ungkapan salah satu anak dari Bu Erna yakni Rafi yang mengungkapkan: “ saya senang tiap malam di dongengin ibu atau bapak sebelum bobok.”37 Dari beberapa wawancara tersebut di atas, keluarga di Asrama Brimob juga mengedepankan pendidikan karakter di dalam keluarga dengan menggunakan berbagai
macam metode yang masing-masing mereka
terapkan. Adapun metode yang dilaksanakan di Asrama Brimob Pekalongan untuk pembentukan karakter adalah sebagai berikut: a. Metode cerita Salah satu metode dalam pembentukan karakter anak dalam keluarga adalah metode cerita, biasanya metode ini banyak disukai oleh anak-anak terutama anak usia 5-10 tahun. Di Asrama Brimob Pekalongan beberapa keluarga menngunakan metode ini untuk mengembangkan 36
Wawancara pribadi dengan salah satu orangtua “Ny E” di Asrama Brimob Pekalongan pada tanggal 2 Mei2014 37 Wawancara pribadi dengan salah satu Anak yaitu Ra di Asrama Brimob Pekalongan pada tanggal 5 Juni 2014
78
karakter putra-putrinya. Melalui metode cerita ini dapat melatih anak untuk dapat bertanya langsung kepada bapak atau ibunya, menjadikan mereka kreatif dalam bertanya meskipun masih berusia belia. Sebagaimana ungkapan salah satu orangtua yaitu Ny Erna:38 “Menuurt saya bu in...metode buat anak-anak saya ketika masih kecil ya pake cerita bu...ketika anak usai 3 sampai 7 tahun lalu saya biasakan sebelum tidur bacakan cerita hingga anak saya tidur lelap. Dan itu saya lakukan setiap hari menjelang tidur si anak pada malam hari. Kalo gak diceritain dulu mesti rewel dan gak mau tidur. Ya alhamdulillah setelah saya bacakan cerita dia dengerin baru deh dia mau tidur.” Pada umumnya anak sangat suka pada cerita atau dongeng sebagai pengantar tidurnya. Selanjutnya sebagaimana ungkapan dari Bapak Anas Saad salah satu keluarga di Asrama Brimob Kota Pekalongan mengungkapkan:39 “Dalam keluarga anak-anak saya pasrahkan kepada istri saya selaku ibu rumah tangga, karena saya sering pulang sore bahkan malam, jadi urusan mendidik anak di lingkungan keluarga saya kasihkan ke istri...he...3x tapi saya juga sempetkan kalo malam biasa bacakan cerita untu anak saya yang masih kecil. Kebetulan anak saya suka dengan cerita Abu Nawas dari Timur Tengah saya sempatin demi anak saya. Dan alhamdulillah sampai sekarang lancar, dan anak saya sayang pada saya dan ibunya. Jadi imbang gak berat sebelah.” Berdasarkan pengamatan peneliti di lapangan ada beberapa orang tua menggunakan metode cerita sebagai salah satu pembentukan karakter 38
Wawancara pribadi dengan salah satu orangtua “Ny E” di Asrama Brimob Pekalongan pada tanggal 2 Mei 2014 39 Wawancara pribadi dengan salah satu orangtua “Bapak AS” di Asrama Brimob Pekalongan pada tanggal 21 Mei 2014
79
pada anak-anaknya. Salah satu nilai karakter yang dikembangkan adalah rasa ingin tahu.40 b. Metode pembiasaan Hakikat
pembiasaan
sebenarnya
berintikan
pengalaman.
Pembiasaan adalah sesuatu yang diamalkan. Oleh karena itu, uraian tentang pembiasaan selalu menjadi satu rangkaian tentang perlunya melakukan pembiasaan–pembiasaan yang baik dilakukan di setiap harinya. Sebagaimana ungkapan dari Ny Hadi Kriwanto: “Dalam kehidupan di Asrama Brimob Pekalongan itu bu ya, saya melatih dan membiasakan kepada anak-anak saya untuk hidup mandiri. Mulai dari mandi sendiri, menyiapkan keperluan sekolah sendiri,menyiapkan keperluan mengaji sendiri...”41 Pendidikan anak usia dini dimulai dengan hal – hal yang kecil, mulai sifat mandiri hingga sifat kedisiplinan yang menjadi modal utama anak sejak kecil. Hal ini berbeda dengan ungkapan seorang ibu yang bernama Ny.Elfa Indriyani di Asrama Brimob Pekalongan:42 “Sekarang anak saya sudah besar dan kebetulan saya punya anak masih satu perempuan dan alhamdulillah sekarang udah lulus kuliah. Sejak kecil anak saya saya biasakan untuk selalu jujur kepada orang tua dan orang lain. Karena dengan kejujuran orang lain pasti akan menghargainya. Dan alhamdulillah sampai sekarang dia gak pernah bohong pada saya dan bapaknya....”
40
Hasil observasi peneliti di Asrama Brimob Pekalongan pada tanggal 2 Mei 2014 Wawancara pribadi dengan salah satu orangtua “Ny HK” di Asrama Brimob Pekalongan pada tanggal 2 Mei2014 42 Wawancara pribadi dengan salah satu orangtua “Ny EI” di Asrama Brimob Pekalonganpada tanggal 28 Mei 2014 41
80
Kemudian ada ungkapan lain juga dari seorang ibu Ny. Siswanto D di Asrama Brimob Pekalongan mengungkapkan:43 “Alhamdulilah bu Inayah anak saya dari kecil saya biasakan untuk selalu bertanggungjawab. Saya punya anak dua, mereka semua dari kecil saya biasakan untuk berbuat tanggungjawab pada siapapun. Misalnya jika mereka melakukan kesalahan, saya suruh mereka untuk memperbaikinya, terus jika salah satu dari mereka di sekolah punya masalah juag saya suruh dia untuk mengakui dan menyelesaikannya. Karena mereka sekarang udah gedhe-gedhe jadi saya pengen mereka berlatih menyelesaikan urusannya masing-masing bu biar kelak nanti dapat hidup mandiri dan bertanggungjawab.” Hal ini juga diperkuat dengan tuturan dari Anaknya Ibu Siswanto yakni Alif menjelaskan : “dari kecil bapak dan ibu saya selalu mengajarkan saya untuk bertanggungjawab.”44 Berdasarkan hasil observasi peneliti para orang tua di asrama Brimob Pekalongan selalu membiasakan anak-anaknya untuk bersbuat positif. Misalnya membantu orang tua, membantu orang lain yang membutuhkan, dan membiasakan bangun pagi, serta membiasakan anak untuk selalu berdo’a sebelum makan.45 c. Metode keteladanan Metode keteladanan diterapkan dalam kehidupan sehari-hari oleh orangtua terutama seorang ibu di Asrama Brimob Pekalongan. Dimulai dari orangtua yang harus dapat mencerminkan figur yang selalu dicontoh 43
Wawancara pribadi dengan salah satu orangtua “Ny SD” di Asrama Brimob Pekalonganpada tanggal 28 Mei 2014 44 Wawancara pribadi dengan salah satu anak yaitu Al di Asrama Brimob Pekalongan pada tanggal 5 Juni 2014 45 Hasil observasi peneliti di Asrama Brimob Pekalongan pada tanggal 28 Mei 2014
81
oleh anak. Dalam segala hal orangtua harus memberikan keteladanan yang baik. Metode keteladanan adalah metode yang paling meyakinkan keberhasilannya alam mempersiapkan dan membentuk moral spiritual dan sosial anak. Sebab pendidikan adalah contoh terbaik dalam pandangan anak yang akan ditiru dalam tindak tanduk dan sopan santunnya terpatri dalam jiwa. Metode keteladan ini dipraktekkan langsung oleh orangtua di Asrama Brimob Pekalongan sebagaimana ungkapan dari Ny Anas saad: “Salah satu cara saya mendidik anak-anak adalah dengan metode keteladanan, dengan metode ini minimal anak-anak dapat melihat langsung dan meniru apa yang saya ajarkan melalui perkataan, sikap dan perbuatan saya sehari-hari. Saya berusaha selalu mencontohkan kepada mereka hal-hal yang positif. Misalnya sholat berjama’ah dan disiplin belajar”.46 Melaui metode kelteladanan yang dicontohkan oleh orang tua dapat dengan mudah ditiru dan dibiasakan oleh anak. Selanjutnya ungkapan dari seorang ibu Siswanto A:47 “Dalam kehidupan keluarga saya dan suami saya selalu menampilkan sikap dan perbuatan yang baik di hadapan anak – anak. Karena bagaimanapun ketika mereka melihat pasti akan menirunya dalam sikap dan perbuatannya sehari-hari. Misalnya ketika makan bersama saya mengawali berdo’a terlebih dahulu, makan dengan tangan kanan, dan mengakhirinya dengan membaca hamdallah. Ternyata itu menurut saya efektif untuk mendidik karakter anak.”
46
Wawancara pribadi dengan salah satu orangtua “Ny AS” di Asrama Brimob Pekalongan pada tanggal 2 Mei2014 47 Wawancara pribadi dengan salah satu orangtua “Ny SD” di Asrama Brimob Pekalongan pada tanggal 13 Mei 2014
82
Kemudian ada ungkapan lain dari salah satu orangtua berinisial Tutik Dwi Rini:48 “Menurut saya mendidik anak itu dengan kasih sayang dan perhatian serta menghargai pendapat atau kemauan si anak. Karena jika hal yang demikian terjadi, maka anak anak merasa dihormati dan nantinya otomatis anak menghormati juga dengan orangtuanya. Bagaimanapun anak butuh perhatian dan kasih sayang dari orangtua.” Hal ini sejalan dengan hasil pengamatan peneliti di lapangan dalm hal ini di Asrama Brimob Kota Pekalongan tepatnya di rumah Ny. Anas Saad beliau selalu memperlihatkan atau mencontohkan nilai – nilai positif kepada putra-putrinya,
sehingga
putra-putrinya
dapat
meniru
dan
mengaplikasikannya dalam kehidupan sehari-hari.49 Berdasarkan uraian tersebut di atas, bahwa metode yang digunakan dalam pendidikan karakter di keluarga Asrama Brimob Pekalongan misalnya metode cerita digunakan sebagai media untuk memperkenalkan anak-anak tentang tokoh atau figur tertentu yang dilakukan setiap menjelang tidur. Sementara metode pembiasaan diterapkan langsung oleh orangtua dalam kehidupan sehari-hari untuk membiasakan kepada hal-hal yang baik kepada anak. Kemudian yang terakhir adalah metode teladan, gaya bicara, sikap, dan perbuatan orangtua di kehidupan keluarga pasti dilihat dan ditiru oleh anak.
48
Wawancara pribadi dengan salah satu orangtua “Ny TDR” di Asrama Brimob Pekalongan pada tanggal 13 Mei 2014 49 Hasil observasi peneliti di Asrama Brimob Pekalongan pada tanggal 13 Mei 2014
83
C. Kendala yang Dihadapi dalam Mengimplementasi Pendidikan Karakter di Asrama Brimob Pekalongan Dalam sebuah proses pendidikan karakter tidak mungkin nihil dari hambatan, artinya pasti ada hambatan dalam rangka menuju proses keberhasilan.
Implementasi
pendidikan
keluarga
di
Asrama
Brimob
Pekalongan ini ada beberapa hambatan yang setelah peneliti teliti misalnya penuturan Ismiyati: “wah bu is...saya sebenere pengen banget memperhatikan atau mengurus anak saya secara lebih, tapi gimana lagi, suami saya kerja saya juga kerja, jadi gak bisa fokus kedua-duanya bu...akhirnya saya cari baby sister untuk mengurus anak saya.50 Kemudian senada dengan ungkapan Bapak Anas Saad latar belakang kehidupan sosial saya menyebabkan saya harus menyesuaikan dengan kondisi sosial di Asrama Brimob ini.”51 Lebih lanjut setelah peneliti melakukan observasi mendalam dengan beberapa orang tua di Asrama Brimob Pekalongan ada beberapa poin yang menjadi kendala orang tua dalam mendidik putra-putrinya dalam rangka mengembangkan karakter, poin tersebut adalah adanya keberagaman pola sikap dan perilaku orangtua dengan berbagai macam latar belakang sehingga mempengaruhi pada karakter anak-anaknya misalnya orang tua yang berasal dari madura berwatak agak keras dan berdampak pada sikap dan perilaku anakanaknya, orang tua mendapatkan tugas di luar kota yang menyebabkan 50
Wawancara pribadi dengan salah satu orangtua “Ny Is” di Asrama Brimob Pekalonganpada tanggal 14 Mei 2014 51 Wawancara pribadi dengan salah satu orangtua “Bapak AS” di Asrama Brimob Pekalongan pada tanggal 28 Mei 2014
84
perhatian pada anak kurang maksimal sehingga mau tak mau orang tua menyewa atau meminta bantuan kepada orang lain (baby sister, guru privat atau lainnya) untuk membimbing anak-anaknya, faktor lingkungan yang sempit artinya hanya sekitar lingkungan asrama saja anak-anak bersosialnya terbatas, kemudian beragamnya paham keagamaan para orang tua yang menjadikan perbedaan pandangan.52
52
Hasil observasi peneliti di Asrama Brimob Pekalongan pada tanggal 14 Mei 2014