58
BAB III PAPARAN DATA DAN LAPORAN HASIL PENELITIAN
A. Gambaran Umum MTs NU 01 Pecalungan 1. Sejarah MTs NU 01 Pecalungan.1 MTs NU 01 dibangun
Pecalungan
merupakan madrasah yang baru
dan berdiri pada tahun 2007 yang berada diujung barat
kecamatan pecalungan, tempatnya berada di Desa Pretek, MTs NU 01 Pecalungan awalnya berupa madrasah filial. Selama satu tahun MTs NU 01
Pecalungan menginduk ke MTs At-Taqwa
Bandar atau dengan
sebutan lain kelas jauh. Kemudian pada tahun 2008, mengajukan ijin pendirian yang telah mendapat rekomendasi dari Departemen Agama dan Pemerintahan Daerah. Sejarah berdirinya MTs NU 01 Pecalungan ini tidak lepas dari ide, gagasan tokoh ulama pecalungan, khususnya desa pretek. Keinginan mendirikan MTs ini tidak lain bertujuan untuk memenuhi kebutuhan pendidikan setingkat SMP yang bernuansa islami. Mengingan pada waktu itu potensi lulusan MI dan SD khususnya di desa pretek dan umumnya di kecamatan pecalungan dan sekitarnya sangat besar, sementara pada waktu itu hanya baru ada satu sekolahan menengah pertama di kecamatan pecalungan dan banyak anak-anak yang tidak melanjutkan sekolah
1
Umar, Komite MTs NU 01 Pecalungan, Wawancara Pribadi, Pecalungan, 2 Maret 2016.
59
khususnya di desa pretek karena tidak ada biaya dan pemikiran masyarakatnya yang masih tertinggal dengan perkembangan zaman. Sebelum MTs NU 01 Pecalungan didirikan, pada saat itu anak-anak belajar dilain kecamatan bahkan harus berjalan kaki sekitan 5 KM untuk sampai kesekolahan. Maka
pada tahun 2007 para tokoh pendiri di
ataranya Bapak Giri, Aman, Umar mempunyai gagasan serta rintisan untuk mendirikan MTs NU 01 Pecalungan. Ternyata gagasan dan rintisan para tokoh mendapat tanggapan yang baik oleh masyarakat pretek bahkan mendapat dukungan dari masyarakat dukuh Kedungdowo, Plenden, Pretek, Mungang Sari serta Jlegong. Kemudian dilaksanakan musyawarah yang di ikuti para tokoh-tokoh masyarakat desa pretek guna membahas tentang rencana mendirikan MTs berikut, tempat atau gedungnya. Dari musyawarah itu dihasilkan keputusan sebagai berikut: a. Segera dimulainya proses belajar mengajar b. Segera dipersiapkan tenaga guru yang bersifat perjuangan dengan honorarium yang sangat minim c. Segera membuat anggaran belajar untuk pembangunan gedung MTs d. Untuk biaya pembangunan dipikul secara gotong royong disesuaikan dengan kemampuan e. Sambil menunggu proses pembangunan gedung tersebut sampai jadi, perlu sekali pinjem tempat atau rumah sebagai tempat belajar mengajar sementara.
60
2. Visi dan Misi MTs NU 01 Pecalungan.2 Visi : Beriman, Berilmu dan Beramal Menuju Manusia yang Produktif dan Berkualitas. Misi : 1. Menumbuh kembangkan penghayatan ajaran agama islam 2.
Menciptakan terlaksananya proses belajar mengajar (PBM) yang tertib, efektif dan efisien.
3. Memberikan bekal ketrampilan dasar sesuai bakat dan minat siswa. 3. Letak Geografis.3 MTs NU 01 Pecalunga berkedudukan di Jl. Raya Bandar Pecalungan Km. 7. Desa Pretek Kecamatan Pecalungan Kabupaten Batang. Letak yang semacam ini cukup strategis, sebab berada di tepi jalan utama jurusan Subah Pecalungan dan Bandar. Tapi sayangnya untuk transportasi umum seperti angkot tidak ada, karena faktor jalan yang naik turut dan berkelok. Secara geografis letak MTs NU 01 Pecalungan di atas ketinggian 600 m dari permukaan air laut. Suhu udara berkisar 21 s/d 28 derajat Celcius. Di sebelah timur MTs NU 01 Pecalungan adalah perkampungan dukuh Plenden desa Pretek, sedangkan sekelilingnya adalah perkebunan, sawah dan Pemukiman warga.
2 3
Dokumentasasi MTs NU 01 Pecalungan, Tanggal 3 Maret 2016. Observasi yang dilakukan peneliti di MTs Nu 01 Pecalungan pada tanggal 10 Februari 2016
61
Batas wilayah desa Pretek yaitu, sebelah timur berbatasan dengan desa Siguci, sebelah barat berbatasan dengan desa Kluwih kec. Bandar, sebelah selatan berbatasan dengan desa Pancur dan sebelah utara berbatasan dengan desa Durenombo kec. Subah. 4. Struktur Organisasi.4 Dalam rangka mencapai tujuan sekolah, maka di MTs NU 01 Pecalungan diadakan pembagian kerja. Pembagian ini disusun dalam suatu struktur yang kompak dengan hubungan kerja yang lain guru mencapai tujuan yang ditetapkan. Adapun struktur organisasi MTs NU 01 Pecalungan adalah sebagai berikut:
4
Dokumentasi, Op, cit, Tanggal 3 Maret 2016
62
Tabel 1 Stuktuk Organisasi MTs NU 01 Pecalungan Tahun Pelajaran 2015/2016
Komite
Kepala MTs NU 01 Pecalunga
Arifin
Irham, S. Pd. I Kepala TU Khairul Habibi
Waka Kurikulum
Waka Kesiswaan
Waka Sarpras
Waka Umum
Siti Arofah, S. Pd. I
Anita Hari Purwani, S. Pd
Abdul Adha, S. Pd. I
Agus Roni, Sos. I
WALI KELAS
GURU
SISWA
5. Keadaan Guru, Staf TU dan Siswa a. Keadaan Guru Jumlah guru di MTs NU 01 Pecalungan 12 orang yang terdiri dari: -
Guru PNS
: 2 orang
-
Guru Swasta : 10 orang
Untuk lebih jelasnya daftar guru secara lengkap dapat dilihat pada table di bawah ini:
63
Tabel 2 Keadaan Guru MTs NU 01 Pecalungan Tahun Ajaran 2015/2016 Jenis
Status
Tugas di
Tahun No
Nama
Kelamin
Kepegawaian
Ijazah
Jabatan Madrasah
Lulus L
P
N
S
Sejak
1
Irham, S. Pd. I
L
-
S.1
2004
-
S
Kepala
2007
2
U. Uus Ustadzi, SIP
L
-
S.1
2006
N
-
Guru
2014
3
Anita Hari P., S. Pd. I
-
P
S.1
2004
N
-
Guru
2010
4
Siti Arofah, S. Pd. I
-
P
S.1
2006
-
S
Guru
2007
5
Agus Roni, S. Sos. I
L
-
S.1
2003
-
S
Guru
2007
6
Puji Yaroh, S. Pd. I
-
P
S.1
2006
-
S
Guru
2007
7
Abdul Adha, S. Pd. I
L
-
S.1
2010
-
S
Guru
2007
8
Suci Rahmawati, S. Pd
-
P
S.1
2007
-
S
Guru
2008
9
Umi Hanik, S.S
-
P
S.1
2008
-
S
Guru
2009
10
Sukarno, S. Pd. I
L
-
S.1
2009
-
S
Guru
2009
11
Mujayanti E. S, S. Pd
-
P
S.1
2008
-
S
Guru
2009
12
Basori, S. Pd. I
L
-
S.1
2012
-
S
Guru
2015
64
b. Keadaan Staf TU MTs NU 01 Pecalungan
mempunyai karyawan atau tenaga
administrasi hanya 1 orang sebagaimana tabel dibawah ini: Tabel 3 Keadaan Staf TU MTs NU 01 Pecalungan Tahun Pelajaran 2015/2016
Nama
Status
Keterangan
Khairul Habibi
Pegawai Tetap
Tata Usaha
c. Keadaan Siswa MTs NU 01 Pecalungan Siswa MTs NU 01 Pecalungan tahun ajaran 2015/2016 pada bulan 3 Maret 2016 berjumlah 194 anak terdiri dari: Kelas VII ada 2 kelas: VIIA, VIIB. Kelas VIII ada 2 kelas: VIIIA, VIIIB, Kelas IX ada 2 Kelas: IXA, IXB. Tabel 4 Keadaan Siswa MTs NU 01 Pecalungan Tahun pelajaran 2015/2016
Kelas
Putra
Putri
Jumlah
VII
55
35
90
VIII
24
31
55
IX
20
29
49
Jumlah
194
65
d. Keadaan Sarana dan Prasarana. Luas lokasi MTs NU 01 Pecalungan 1200 M2, seluruh luas tanah ini didirikan untuk ruang kelas, kantor, dan sebagainya. Sesuai hasil pengamatan dan dokumen yang ada, di dapatkan data bahwa sekolah tersebut sampai akhir tahun berusaha melengkapi sarana dan prasarana yang belum ada atau masih kurang. Kesemuanya diusahakan dan disediakan agar kemajuan madrasah dapat terwujud. Adapun sarana dan prasarana yang telah dimiliki oleh MTs NU 01 Pecalungan adalah sebagai berikut dalam tabel dibawah ini: Tabel 4 Sarana dan Prasarana MTs NU 01 Pecalungan Tahun pelajaran 2015/2016
1.
Jumlah dan Kondisi Bangunan Kondisi
Bangunan/
Ruangan No
Jumlah
Bangunan/Ruangan
Ket Rusak
Rusak
Ringan
Berat
Ruang
Baik
1.
Ruang Kelas Ruang
2.
3
2
1
6
1
-
-
1
Kep.
Madrasah 3.
Ruang Guru
1
-
-
1
4.
Perpustakaan
1
-
-
-
66
5.
Ruang UKS
-
-
-
-
6.
Ruang TU
1
-
-
-
7.
Laboratorium
-
-
-
-
8.
Masjid/Mushola
-
-
-
-
9.
Kantin
-
2
-
2
10.
WC Guru
-
1
-
1
11.
WC Siswa
-
1
-
1
2. Meubelair Kondisi (Unit) No
Jumlah
Meubelair
Ket Baik
Rusak
(unit)
1.
Meja Siswa
65
35
100
2.
Kursi Siswa
141
60
201
3.
Papan Tulis
4
2
6
4.
Meja Guru
6
-
6
5.
Kursi Guru
5
1
6
6.
Lemari Guru
1
-
1
3. Perlengkapan Administrasi/ TU Perlengkapan
Kondisi (Unit)
Jumlah
No
Ket Adm./ TU
Baik
Rusak
(unit)
67
1.
Mesin Tik
-
-
-
2.
Komputer
2
1
3
3.
Printer
2
1
3
4.
Proyektor
2
-
2
5.
Pengeras Suara
2
1
3
6.
Meja kursi TU
2
1
3
4. Perlengkapan Olah Raga dan Seni Perlengkapan
Kondisi (Unit)
Jumlah
No
Ket Olah Raga dan Seni
Baik
Rusak
(unit)
1.
Lap. Bola Voli
-
-
-
2.
Lap. Bola Basket
-
-
-
3.
Lap. Sepak Bola
-
-
-
4.
Lap. Badminton
-
-
-
5.
Lap. Tenis Meja
1
-
1
6.
Lap. Lompat Jauh
-
1
1
7.
Perleng. Senam Siswa
1
-
1
8.
Perleng. Seni Musik
2
-
2
68
B. Paparan Kepemimpinan Kepala MTs NU 01 Pecalungan 1. Pola kepemimpinan Kepala MTs NU 01 Pecalungan Kab. Batang Seorang pemimpin menempati posisi kunci dalam suatu organisasi. Oleh karena itu maju mundurnya suatu organisasi tergantung kepada bagaimana strategi pengelolaan dari pemimpin itu sendiri. Kepala sekolah sebagai seorang pemimpin pendidikan dalam pengelolaan tidak berjalan sendiri. Dengan dibentuknya stuktur organisasi guna membantu kinerja dari seorang kepala sekolah. Meskipun demikian kepala sekolah sebagai seorang pemimpin harus mempunyai wibawa dimata bawahannya, agar dalam perjalananya menjadi sosok figure yang tetap dihormati dan dihargai. Wawancara penulis dengan ibu Arofah selaku guru di MTs NU 01 Pecalungan menunjukkan bahwa: “kepemimpinan kepala MTs NU 01 Pecalungan menerapkan pola kepemimpinan yang demokratis. Hal ini dapat diketahui dari setiap usaha beliau dalam dalam mengembangkan MTs NU 01 Pecalungan yang menerima konsep-konsep dan mencari jalan keluarnya dengan para guru atau murid dengan jalan musyawaroh untuk mencapai mufakat. Dari sifat keterbukaannya yang harmonis antara komponen yang ada di sekolahan MTs NU 01 Pecalungan baik dengan guru staf maupun murid.5
5
2016.
Siti Arofah, Guru MTs NU 01 Pecalungan, Wawancara Pribadi, Pecaungan, 27 Februari
69
1. Kepala madrasah pada saat melakukant pembinaan kepada para siswa MTs NU 01 Pecalungan Kabupaten Batang
2. Kepala madrasah pada saat rapat dengan komite, para guru dan staf tata usaha.
Lebih jauh kalau kita ingin mengetahui pola kepemimpinan seseorang dapat kita ketahui dari bagaimana ia mengambil keputusan, karena pengambilan keputusan merupakan tugas dari seorang pemimpin yang paling berat. Hal ini dapat dilihat dalam prakteknya seorang
70
pemimpin di bebani tanggung jawab moral untuk memutuskan suatu perkara secara selektif ketika berada ditenggah bermacam-macam persoalan yang tidak pasti, belum dikenal atau muncul secara mendadak yang tidak diduga-duga. Karena hal inilah maka pengambilan keputusan juga
termasuk
dalam
inti
kepemimpinan
yang
memungkinkan
berlangsungnya semua program kerja secara selektif dan efisien yang sekaligus
mengambarkan
empat
fungsi
manajemen
yaitu
merencanaan,mengorganisir, menuntut dan menilai pengadaan evaluasi. Selain pengambilan keputusan masalah yang perlu mendapat perhatian terhadap kepemimpinan seseorang ialah bagaimana ia melakukan kordinasi dengan bawahannya. Hasil wawancara dengan ibu Umi Hanik selaku guru MTs NU 01 Pecalungan mengatakan bahwa:6 “Kepala MTs NU 01 Pecalungan Kab. Batang adalah figur pemimpin yang memiliki sifat terbuka dan dinamis, sehingga beliau tetap disegani dan dihormati. Sehingga pemimpin yang sejati dalam menghadapi masalah apapun beliau selalu mempertimbangkan terlebih dahulu sebelum pengambilan keputusan, yang tujuannya untuk mengumpulkan lebih dahulu data-data atau bahan-bahan yang berhubungan dengan masalah yang dihadapi. Sebagai konsekwensi kenyataan diatas kepala MTs NU 01 Pecalungan selalu menampung alternatif-alternatif yang masuk dari bawahannya dengan berbagai pertimbangan dalam argumentasinya masing-masing, tetapi hal ini bukan berarti beliau tidak mempunyai pendirian yang teguh, justru orang yang berpendirian teguh dan mempunyai wibawa ia harus menerima pandangan dari pendapat orang lain. Hal ini tujuannya adalah apabila pemimpin ingin mengambil kesimpulan dari keputusan tidak mengakibatkan berat sebelah”
6
Umi Hanik, Guru MTs NU 01 Pecalungan, Wawancara Pribadi, Pecaungan, 28 Februari 2016.
71
Hasil wawancara dengan bapak Irkham selaku kepal MTs NU 01 Pecalungan mengatakan bahwa:7 “Usaha-usaha
yang
dilakukan
kepala
Madrasah
dalam
meningkatkan pengembangan MTs NU 01 Pecalungan baik dari segi kualitas maupun kuantitas” adalah sebagai berikut: a. Kepala sekolah minimal 1 minggu sekali mengadakan evaluasi program pendidikan b. Kepala sekolah mengikutsertakan guru dalam menyusun dan melaksanakan rencana program sekolah c. Kepala sekolah membuat rencana program pendidikan yang sedang dan akan dilaksanakan, sehingga kegiatan pendidikan dapat terlaksana secara terencana dan sistematis dalam rangka mencapai tujuan pendidikan d. Kepala sekolah mengikuti pertemuan guru antar kepala sekolah lainnya. Dengan pertemuan antar guru dan kepala madrasah lainnya dapat saling bertukar pengalaman sehingga sehingga dapat menambah wawasan atau pengetahuan yang ada. e. Kepala sekolah bekerja sama dengan instansi-instansi lain, masyarakat, orang tua, karena tanpa dukungan dari pihak-pihak tersebut maka pendidikan tidak dapat berkembang. f. Kepala sekolah berusaha melengkapi sarana dan prasaranaperlengkapan madrasah termasuk media instruksional yang diperlukan bagi kelancaran dan keberhasilan proses belajar siswa. Serta melengkapi fasilitas pendidikan seperti gedung, kantor, dll. g. Kepala sekolah berusaha mempertinggi mutu dan pengetahuanpengetahuan guru bidang studi atau guru lainnya, dengan cara mengikutsertakan guru pada pelatihan-pelatihan, rapat-rapat dan seminar-seminar dll. h. Kepala sekolah memotivasi guru dan karyawan lainnya dalam menjalankan tugas masing-masing. Hal ini biasanya dilakukan disaat jam-jam istirahat dengan mengadakan dialogis tentang adanya kesulitan-kesulitan dalam proses pembelajaran. Bedasarkan hasil wawancara dengan ibu Anita selaku Waka kesiswaan mengatakan bahwa:8
7
Irham, Kepala MTs NU 01 Pecalungan, Wawancara Pribadi, Pecalungan 12 februari 2016 Anita Hari Purwani, Waka Kesiswaan MTs NU 01 Pecalungan, Wawancara Pribadi, 4 Maret 2016 8
72
“Mengenai perilaku kepemimpinan kepala Madrasah MTs NU 01 Pecalungan dalam menggerakkan, mempengaruhi, mendorong bawahan (guru dan staf) berorientasi pada tugas dan berorientasi pada hubungan . Dalam tugasnya, kepala MTs NU 01 Pecalungan tidak melaksanakan pekerjaan yang sama dengan bawahannya. Akan tetapi beliau menyiapkan perencanaan, pengaturan, pengkoordinasian kegiatan bawahan serta menyediakan keperluannya. Dalam bersosialisasi, kepala MTs NU 01 Pecalungan penuh perhatian , ramah, menunjukkan kepercayaan kepada guru dan staf, serta memberikan motivasi dan dukungan kepada para guru dan staf”. Dari gambaran diatas menjadi bukti bahwa kepemimpinam kepala MTs NU 01 Pecalungan selain sebagai pemimpin yang memiliki sifat terbuka juga tidak mau menang sendiri meskipun sebagai top leadernya. Dalam pengamatan peneliti, kepala madrasah dalam menjalankan roda pendidikan di MTs NU 01 Pecalungan sangat efektif. Semua komponen yang ada mulai dari para guru, staf maupun para siswa sendiri sama mendukung. Sehingga dalam perkembangannya beliau tidak terlalu mengalami kesulitan dalam menjalankan amanah yang diembannya. Berdasarkan wawancara dengan bapak Agus roni selaku guru MTs NU 01 Pecalungan mengatakan bahwa:9 “Sebagai manusia biasa beliau juga menyadari betapa masih banyak kekurangan dalam mengelola MTs NU 01 Pecalungan selama ini. Namun, tidak terlepas dari semua itu MTs NU 01 Pecalungan banyak mengalami perubahan-perubahan yang berarti selama kepemimpinan beliau mulai dari tenaga pendidik yang selama ini banyak mengajar yang tidak sesuai dengan bidangnya digantikan oleh para guru-guru yang mengajar sesuai dengan bidangnya.” Menurut pengamatan peneliti selama jabatan kepala madrasah dipimpin oleh beliau banyak sekali muncul ide-ide yang membawa
9
2016
Agus Roni, Guru MTs NU 01 Pecalungan kab. Batang, Wawancara Pribadi, 2 Maret
73
dampak positif bagi perkembangan MTs NU 01 Pecalungan kedepan. Dengan banyaknya keberhasilan yang diraih diharapkan dapat lebih memacu prestasi dimasa yang akan datang merupakan salah satu wujud perhatian kepala sekolah dalam dunia pendidikan di MTs NU 01 Pecalungan Kab. Batang.
2. Faktor Pendukung dan penghambat dalam Memanajemen MTs NU 01 Pecalungan. a. Faktor pendukung. 1) Adanya Kebersamaan dalam Pengelolaan Kurikulum dan Proses Belajar Mengajar.10 Dengan adanya sikap kebersamaan dalam bekerja, baik dari kepala madrasah, wakil kepala madrasah, guru maupun karyawan. Hal ini sebagaimana ditegaskan oleh kepala madrasah adalah sebagai berikut: “Salah satu hal yang terpenting dalam upaya untuk mengembangkan MTs NU 01 Pecalungan adalah kebersamaan atau kekompakan kami. Sehingga sudah menjadi agenda wajib bagi madrasah, bahwa setiap akhir bulan ada rapat khusus kepala madrasah, pembina, guru, maupun karyawan yang dilaksanakan di luar-luar jam sekolah atau setelah pulang. Hal ini kami lakukan adalah untuk mengevaluasi dari setiap program yang terlaksana guna untuk mencari kelebihan dan kekurangannya serta mencari bagaimana solusinya”. 2). Kualitas Guru yang Memadai Berdasarkan hasil wawancara menyatakan bahwa:
10
Irham, op,cit, 12 februari 2016.
74
“ Kuantitas dan kualitas SDM-nya. Secara kuantitas, baik guru maupun pegawai yang tetap, kurang lebih berjumlah 13 0rang. Dan hampir kurang lebih tenaga edukatif, baik yang masih dalam proses pendidikan S-2 dan yang sudah menempuh pendidikan S-2 sedangkan secara kualitas, baik kepala madrasah, wakamad, serta beberapa guru telah mengikuti Pelatihan-pelatihan yang diadakan”. Dengan bermodalkan kuantitas dan kualitas SDM yang dimiliki, pasti akan memberi pengaruh yang besar bagi perkembangan MTs. b. Faktor Penghambat 1.) Kemampuan Dan Jiwa Psikologis Siswa Berbeda-beda.11 Guru mengalami kesulitan dalam melaksanakan kegiatan proses belajar mengajar karena tingkat kecerdasan dan jiwa psikologis siswa berbeda-beda karenanya dalam penanaman jiwa psikologis siswa harus selalu siap menerima pelajaran dari guru dan jika kemampuannya kurang berarti pelaksanaannya diperlukan penambahan jam khusus untuk menjelaskannya. kepala madrasah menyatakan bahwa: “ siswa di MTs NU 01 Pecalungan terdiri dari berbagai karakter dan latar belakang pendidikan dan sosial yang beragam. Seperti halnya terdapat lulusan dari SD dan MI, sehingga apabila ada pelajaran bahasa Arab maupun pelajaran Islam lainnya guru memberikan pelajaran yang paling dasar, disamping itu para siswa berasal dari berbagai desa di sekitar maupun di luar kecamatan Latar belakang mereka berbedabeda yaitu dari keluarga petani, PNS, wiraswata dan lain-lain”. 2) Minimnya Peran Serta Masyarakat.12
11
Ibid Khairul Habibi, Staf TU MTs NU 01 Pecalungan. Wawancara Pribadi, Pecalungan 5 Maret 2016 12
75
Masalah rendahnya tingkat apresiasi dan partisipasi masyarakat dalam usaha pengembangan madrasah jika ditelusuri lebih lanjut, persoalan di atas di akibatkan rendahnya ekonomi masyarakat
di
sekitar Madrasah, karena kebanyakan masyarakat di sekitar Madrasah ekonominya menengah kebawah dan bahkan masih banyak yang menganggap bahwah pendidikan tidak penting lebih merantau keluar kota. Sehubungan dengan problem ini kepala madrasah menyatakan bahwa: “Kendalanya masih terpusat kepada pemikiran masyarakat yang belum maju, mereka lebih senang ketika anaknya setelah lulus SD berkerja, mondok, menikah bahkan ada beberapa orang tua lebih memilih anaknya untuk melanjutkan sekolah ditempat lain, padahal lulusan setiap tahunnya dari SD/MI yang ada di Desa Pretek sangat banyak, jika setelah lulus mereka semua melanjutkan di MTs NU 01 Pecalungan maka siswa akan banyak. Dalam kaitannya dengan masalah ini, maka perlu bagi kami secara ekstra untuk mensosialisasikan madrasah ini pada masyarakat”. Dalam hal ini pula Wakamad urusan humas menyatakan bahwa: “Memang selama ini madrasah masih dikenal di masyarakat sebagai sekolah kelas rendah, walaupun itu tidak semua masyarakat. Nah, peran humas dalam ini adalah memperkenalkan kepada masyarakat tentang keberadaan sekolah kita, baik melalui media massa maupun dengan yang lainnya, kesemuanya itu adalah media sebagai upaya kita dalam memperkenalkan kepada masyarakat tentang madrasah”. Dalam waktu dan kesempatan yang sama kepala Madrasah mengatakan bahwa:13 “kerjasama sekolah dengan masyarakat yaitu dengan mengikut sertakan lomba-lomba apa saja yang nantinya akan membawa kemajuan bagi madrasah tersebut seperti halnya dengan mengikut
13
Irham, op,cit, 12 februari 2016.
76
sertakan MTQ yang diselenggraakan oleh pihak kabupaten maupun kecamatan dan seperti secara tidak langsung mendekatkan kepada pihak yang berkompetensi bagi madrasah”. 3). Ketersediaan Dana yang terbatas. Dana yang di peroleh dari berbagai sumber perlu digunakan secara efektif dan efisien artinya setiap perolehan dana dalam pengeluarannya harus didasarkan pada kebutuhan-kebutuhan yang telah disesuaikan dengan perencanaan pembiayaan pendidikan di sekolah. Berdasarkan wawancara dengan kepala madrasah yang menyatakan “Bahwa dalam mengembangkan suatu lembaga pendidikan Islam maka itu tidaklah luput masalah dana karena dengan dana tersebut maka semuanya akan terlaksanan, kalau di MTs NU 01 Pecalungan ini untuk menutupi masalah kekurangan dana yang digunakan untuk pengembangan maka akan diambil dari usaha-usaha MTs NU sendiri meliputi uang SPP, sumbangan dari orang tua siswa walaupun tidak semua akan tetapi setidaknya dapatlah sedikit menutupi kekurangan tersebut”. Masalah keuangan (finansial) dalam kaitannya dengan masalah ini, Bendahara MTs NU 01 Pecalungan menyatakan:14 “ Masalah bagi kami dana jelas, walaupun sudah melimpah kalau dibandingkan dengan madrasah lain, tapi mau tidak mau kita kalau mau menuju masa depan madrasah yang paling bagus dana itu juga masih kurang. Nah ini dalam rangka kerjasama dengan majlis madrasah sudah mulai menitik terangkan kearah sana” 4). Beberapa guru kurang bertanggung jawab dalam mengemban amanah.15 Masalah guru yaitu masih adanya guru yang malas atau kurang disiplin serta masih adanya guru yang masih belum paham bagaimana 14
Puji Yaroh, Bendahara MTs NU 01 Pecalungan, Wawancara Pribadi, Pecalungan 3 Maret 2016. 15
Irham, op,cit, 5 Maret 2016.
77
pengemabangan madrasah ke depan. Dalam kaitannya dengan masalah diatas kepala madrasah menyatakan: “Di MTs NU ini ada sebagian guru yang merangkap mengajar ditempat lain sehingga terkadang harus meninggalkan tugas mengajar, masih ” Dalam waktu dan kesempatan yang sama beliau juga menyatakan bahwa: “Selama orang itu hidup, orang itu ada malas dan ada yang tidak malas, yang malas itulah penghambat. Yang dimaksud disini adalah walaupun guru itu ada apabila waktu jam pelajaran sudah dimulai maka guru tersebut tidak lekas masuk kelas akan tetapi masih nunggu ketua kelas memanggilnya ataupun ada laporan dari guru piketnya sehingga itu dapatlah menghambat dalam proses belajar mengajar, pada hal untuk mencapai tujuan diperlukan profesionalisme seorang guru dalam mendidik siswanya”. 5). Sarana Dan Prasarana yang Kurang Memadai Agar kegiatan proses belajar-mengajar berjalan dengan lancar, maka seorang guru dapat menggunakan sarana prasarana yang ada hal ini dipergunakan dengan maksud untuk memungkinkan pertumbuhan kecakapan dan perkembangan penguasaan pengetahuan oleh guru sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan pada umumnya dan ilmu pendidikan khususnya. Sebagai kepala MTs NU 01 Pecalungan memberikan komentar bahwa: “ Fasilitas pembelajaran di MTs ini kurang mendukung, baik ruang belajarnya, perpustakaan, maupun media pendidikannya, padahal ini semuanya merupakan sarana pendukung bagi pengembangan MTs NU 01 Pecalungan ke depan”.
78