43
BAB III
OBJEK KAJIAN PENELITIAN
A. Keadaan Umum Masyarakat Desa Kecapi Dukuh Sebuhu Kecamatan Tahunan Kabupaten Jepara Dan Sekilas Profil Wanita Karier Yang Tidak Menutup Aurat. 1. Struktur Demografi Desa Kecapi Dukuh Sebuhu Kecamatan Tahunan Kabupaten Jepara. Berdasarkan letak geografis wilayah, Desa Kecapi berada di sebelah Timur Ibu kota Kabupaten Jepara. Desa Kecapi merupakan salah satu desa di Kecamatan: Tahunan Kabupaten: Jepara, dengan jarak tempuh ke Ibu kota Kecamatan 3 Km, dan ke Ibu Kota Kabupaten 6 Km/mil laut, dan dapat ditempuh dengan kendaraan ± 15 menit. Luas wilayah daratan Desa Kecapi adalah 882 Ha. Luas lahan yang ada terbagi dalam beberapa peruntukan, dapat dikelompokan seperti untuk fasilitas umum, pemukiman, pertanian, kegiatan ekonomi dan lain-lain.1 Secara Administratif wilayah Desa Kecapi terdiri dari 46 RT dan 08 RW yang meliputi13 dukuh yang dapat dilihat pada tabel di bawah ini:
1
Data Monografi Desa Kecapi 2013
44
Tabel 1. Daftar Dukuh di Desa Kecapi No
RT/RW
Dukuh
1
RT 01 – 07 RW 01
Karanganyar
2
RT 08 RW 01
Sebuhu
3
RT 09 – 15 RW 02
Telahap
4
RT 16 – 19 RW 03
Kaligede
5
RT 20 RW 03
Rambutan
6
RT 21 RW 04
Nganjir
7
RT 22 RW 04
Nggesing
8
RT 23 RW 04
Ngemplik
9
RT 24 RW 04, RT 25-29 RW 05
Ngesong
10
RT 30 – 33 RW 06
Krajan
11
RT 34 – 35 RW 07
Tempur
12
RT 36 – 41,46 RW 07
Juwetan
13
RT 42 – 45 RW 08
Grobogan
Sumber : Profil Desa Secara Topografi, Desa Kecapi terdapat dalam 1 wilayah, yaitu wilayah daratan sedang. Dengan kondisi topografi demikian, Desa Kecapi memiliki variasi ketinggian antara 300 m sampai dengan 400 m dari permukaan laut. 2
2
Ibid.
45
Dukuh Sebuhu adalah salah satu Dukuh Kecapi yang berada di wilayah Kecamatan Tahunan Kabupaten Jepara yang memiliki 343 penduduk yang terdiri dari jumlah penduduk laki-laki 183 orang, jumlah penduduk perempuan 160 orang yang terbagi atas 92 Kepala Keluarga (KK). 3Mengenai kondisi fasilitas perumahan, jumlah KK yang memiliki rumah sendiri sebanyak 72 KK, Jumlah KK yang sewa/ikut orang tua sebanyak 20 KK, jumlah rumah tembok sebanyak 87 unit, jumlah rumah kayu sebanyak 15 unit, jumlah sepeda motor sebanyak 142 unit dan jumlah mobil sebanyak 18 unit. 4 Desa Kecapi Dukuh Sebuhu sebagai salah satu desa di wilayah Kecamatan Tahunan yang terletak di sebelah Timur Kota Jepara yang berbatasan dengan: Sebelah Utara berbatasan dengan Dukuh Telahap Sebelah Selatan berbatasan dengan Desa Bawu Sebelah Barat berbatasan dengan Desa Kalongan Sebelah Timur berbatasan dengan Desa Bawu. 5 Untuk lebih jelasnya, dapat melihat peta berikut:
3
Data Profil Desa Kecapi Dukuh Sebuhu RT: 08 RW: 01 Ibid. 5 Ibid. 4
46
Gambar. I Gambar Peta Desa Kecapi
2. Pemerintahan Umum Desa Kecapi Kecamatan Tahunan Kabupaten Jepara Tabel.2 Nama Pejabat Wilayah Administrasi Pemerintah Desa Kecapi
No
Nama
Jabatan
1.
SUGIYOTO
PETINGGI
2.
KASBOLAH
CARIK
47
S
3.
NURUL A’ISYATUZ ZAHRO,SE.
TU
4.
ZAENAL ARIFIN
KAUR. KEUANGAN
5.
SULIYANTO
KAMITUWO I
6.
NGATNO
KAMITUWO II
7
YOSO
KAMITUWO III
8
HARSONO
KAMITUWO IV
9
SULBI
KEBAYAN II
10
ROHMAT BASIR
KEBAYAN II
11
SATRIYO YUWONO, A.Ma.Pd.SD
KEBAYAN III
12
KUWAT . W
KEBAYAN IV
13
IRIYANTO
MODIN I
14
ABDULLAH
MODIN II
15
AKHMAD MOKLAS, S.Ag.
PETENGAN
16
ABDULLAH MUSTOFA
LADU
Sumber : SOTK Desa. 6 Dalam pemerintah Desa Kecapi, batas usia masa jabatan perangkat Desa kecapi adalah usia 60 tahun disesuaikan dengan Peraturan Daerah (PerDa) yang telah disahkan oleh pejabat yang berwenang dalam hal tersebut. Adapun masa jabatan kepala desa sekarang adalah 6 tahun yang mana dapat menjabat 3 kali berturut-turut seumur hidupnya.Dahulu masa jabatan menjadi kepala desa hanya 2 kali yang mana hal tersebut terjadi sebelum tahun 2014. 7 Untuk
memberikan
pelayanan kepada
masyarakat, khususnya di
sektor pemerintahan umum, Desa Kecapi telah sejak lama memberikan 6 7
2014
Data Monografi Desa Kecapi 2013 Hasil Wawancara pribadi dengan Bapak Carik, Bapak Kasbolah, Tanggal 09 September
48
pelayanan antara lain berupa:pencatatan sipil / surat-surat keterangan perkawinan yang telah teradministrasi dengan baik. Selain itu guna memenuhi persyaratan administrasi perijinan, juga telah secara rutin memberikan surat keterangan usaha kepada warga masyarakat desa maupun pihak lain yang akan membuka usaha di desa Kecapi. Peng-administrasian perijinan juga telah dilakukan dengan baik, meskipun diperlukan penyempurnaan / perbaikan demi kepentingan kearsipan. Ketentraman dan ketertiban desa menjadi prioritas desa Kecapi. Hal itu dikarenakan dengan terjaminnya ketentraman dan ketertiban wilayah akan berdampak pula dengan kondisi perekonomian masyarakat, kerukunan / kegotongroyongan, dan kehidupan yang layak bagi masyarakat Desa Kecapi dan sekitarnya. Kesemuanya itu akan berdampak positif terhadap perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi pembangunan Desa Kecapi. 8 3. Sosial Budaya Situasi sosial budaya masyarakat Desa: Kecapi Dukuh: Sebuhu Kecamatan Tahunan Kabupaten Jepara masih dalam suasana kegotong royongan, kekeluargaan serta tingkat solidaritas dan kepedulian mereka bisa dikatakan cukup tinggi. Ini terbukti seperti dalam hal penggalangan dana di jalan-jalan maupun melalui arwahan untuk membangun Musholla “Al Ikhlas” maupun lembaga TPQ “Al Khamidiyyah”, adanya kegiatan kerja bakti warga yang rutin yang mana diadakan seminggu sekali tiap hari minggu, adanya tabungan qurban kelompok untuk menopang kesejahteraan umat, adanya 8
Hasil Wawancara Pribadi dengan TU Balai Desa Kecapi, Ibu Nurul A’isyatuz Zahro, SE Tanggal 09 September 2014
49
senam yang diadakan ibu-ibu PKK di lapangan Dukuh Sebuhu tiap hari minggu jam enam pagi dengan tujuan untuk membentuk jiwa dan tubuh yang sehat, dll.9 Dalam suasana kehidupan berbudaya, masyarakat Desa Kecapi Dukuh Sebuhu Kecamatan Tahunan Kabupaten Jepara tidak jauh berbeda dengan masyarakat tanah Jawa pada umumnya, mereka tidak bisa lepas dari adat istiadat yang sudah ada sejak zaman nenek moyang mereka. Kepercayaan akan hal-hal mistis masih melekat dalam suasana kehidupan sehari-hari pada masyarakat Desa Kecapi Dukuh Sebuhu RT 08 RW 01 Kecamatan Tahunan Kabupaten Jepara. Adapun adat istiadat yang masih mengental dan masih berlaku dalam masyarakat ini adalah selametan, mitong dino, matang puluh dino, nyatos, nyewu, mendak I, mendak II, luru dino, mapati,mitoni, ngrangsulake, sambatan, sedekah bumi, kenduren, sesajen untuk upacara adat dll. Dalam hal ini, masyarakat Desa Kecapi Dukuh Sebuhu sangat antusias dan taat memegang tradisi dan kepercayaan terhadap adat istiadat tersebut.10 4. Mata Pencaharian Adapun mata pencaharian masyarakat Desa: Kecapi Dukuh: Sebuhu Kecamatan: Tahunan Kabupaten: Jepara sangat variatif. Secara umum kondisi perekonomian desa Kecapi Dukuh Sebuhu di topang oleh beberapa mata pencaharian warga masyarakat dan dapat teridentifikasi kedalam beberapa bidang mata pencaharian, seperti: petani, buruh petani, pedagang, wirausaha,
9
Hasil Wawancara Pribadi dengan Ibu RT, Ibu Nuh Hijjah Tanggal 07 September 2014 Ibid.
10
50
buruh bangunan / tukang, petemak, dll. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel.3 No Jenis Pekerjaan
Jumlah
1
Petani
18 orang
2
Buruh tani
3
Buruh / swasta
4
PNS
5
Pedagang
10 orang
6
Peternak
6 orang
7
Nelayan
8
Sopir
9
Tukang kayu/ukir
10
Tukang batu
11
Montir
2 orang
12
TNI/POLRI
1 orang
13
Guru
5 orang
14
Dokter
15
Jual kayu glonggongan
2 orang
16
Laundry
1 orang
17
Usaha warung makan
2 orang
18
Merantau
5 orang 213 orang -
1 orang 35 orang -
-
3 orang. 11
5. Kondisi Sosial Agama Desa Kecapi Dukuh Sebuhu Kecamatan Tahunan Kabupaten Jepara masyarakatnya mayoritas Islam, sedangkan untuk pemeluk agama lainnya 11
Data Profil Desa Kecapi Dukuh Sebuhu RT: 08 RW: 01
51
tidak ada. Islam mereka mayoritas Islam ahlus sunnah wal jama’ah (aswaja). Banyak kegiatan keagamaan yang mereka lakukan seperti pembacaan al barjanji yang beranggotakan dari anak-anak, remaja hingga orang tua yang biasanya dilakukan di musholla maupun rumah-rumah. Ada juga kegiatan yasinan kelompok ibu-ibu tiap kamis sore, yasinan + tahlilan setiap malam jumat sekaligus arwahan, ngaji sore + tahlilan setiap jumat sore, mauludan, hajatan, pengajian, serta peringatan hari besar agama Islam yang sering menghadirkan para ulama yang kesemuanya bertujuan sebagai unsur ibadah dan dakwah, serta kegiatan tersebut mampu mempererat tali silaturrahmi antara umat Islam khususnya di Desa Kecapi Dukuh Sebuhu RT 08 RW 01 Kecamatan Tahunan Kabupaten Jepara tersebut. 12 6. Kondisi Pendidikan Pendidikan adalah satu hal penting dalam memajukan tingkat kesejahteraan masyarakat pada umumnya dan tingkat perekonomian pada khususnya, Dengan tingkat pendidikan yang tinggi maka akan mendongkrak tingkat kecakapan. Tingkat kecakapan juga akan mendorong tumbuhnya ketrampilan kewirausahaan. Dan pada gilirannya mendorong munculnya lapangan pekerjaan baru. Dengan sendirinya akan membantu program pemerintah untuk pembukaan lapangan kerja baru guna mengatasi pengangguran. Pendidikan biasanya akan dapat mempertajam sistimatika pikir atau pola pikir individu, selain itu mudah menerima informasi yang lebih maju. Untuk meningkatkan mutu pendidikan masyarakat Desa Kecapi, 12
Hasil Observasi , Tanggal 03 September 2014
52
pemerintah bersama masyarakat membangun suasana pendidikan formal dan informal seperti gedung Taman Pendidikan Al- Quran (TPQ), Raudlatul Athfal (RA), Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD), Madrasah Ibtidaiyyah (MI), Sekolah Dasar (SD), Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama (SLTP), Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) serta Pondok pesantren (PON PES). Namun dalam Dukuh Sebuhu, dapat kita temukan adanya lembaga pembelajaran islami TPQ “ Al Khamidiyyah” yang di ketuai oleh Bapak Syaikhul Zuhri. 13 Meskipun hanya terdapat satu lembaga, namun banyak masyarakat warga Dukuh Sebuhu yang menyekolahkan putra maupun putri nya di lembaga tersebut. 7. Kondisi Ekonomi Aktifitas perekonomian yang dilakukan oleh komunitas masyarakat Desa Kecapi Dukuh Sebuhu RT 08 RW 01 Kecamatan Tahunan Kabupaten Jepara yaitu ada berbagai macam profesi yaitu: a. Buruh Adapun mayoritas bekerjanya masyarakat Desa Kecapi Dukuh Sebuhu RT 08 RW 01 Kecamatan Tahunan Kabupaten Jepara adalah buruh, baik itu buruh pabrik maupun buruh mebel. Ada juga beberapa yang merantau ke daerah lain sehingga dapat mengurangi angka pengangguran di Desa tersebut. Mereka yang bekerja sebagai buruh ini berpenghasilan sebesar kurang lebih Rp. 600.000 per bulan untuk
13
2014
Hasil Wawancara Pribadi dengan Bapak RT, Bapak Syaikhul Zuhri Tanggal 07 September
53
memenuhi kebutuhan mereka sehari-hari. 14 Dalam hal ini, pengaruh positif lingkungan kerja memerlukan cara kerja yang tersusun, ketelitian, kecermatan dan kecepatan sehingga mendisiplinkan manusia untuk membentuk manusia yang terampil. 15 Perempuan pada segala lapisan umur yang masih terhitung dalam golongan usia produktif serta hanya memiliki kualitas sumber daya (human capital) yang rendah, masih dimungkinkan untuk bergerak pada jenis pekerjaan ini guna memperoleh pendapatan. Jenis pekerjaan di sektor ini ternyata paling luwes dalam menerima pekerjaan, sehingga memungkinkan untuk dimasuki oleh mereka yang mengkombinasikan kerja mencari nafkah sambil bersekolah atau mengkombinasikan kerja mencari nafkah seraya tetap melakukan pekerjaan domestiknya, seperti pada mereka yang sudah kawin. 16 b. Guru Minimnya gaji menjadi guru swasta khususnya guru TPQ tidak melunturkan semangat, pengorbanan, serta jerih payah menjadi seorang guru untuk menyebarkan ilmu agama Islam kepada anak didiknya. Untuk menjadi pengajar khususnya guru TPQ, gaji tersebut berkisar dari Rp. 50.000 – Rp. 150.000 per bulannya.Istilahnya adalah ngalap cukup, tidak terlalu memprioritaskan utama pada gaji ketika berprofesi seperti ini. 17
14
Wawancara Pribadi dengan Buruh Tenaga Amplas di Pabrik, Ibu Muriyati, Tanggal 10 September 2014 15 Abu Ahmadi, Psikologi Sosial, (Jakarta: Rineka Cipta, 2007), hal. 251 16 Budi Susanto, Citra Wanita dan Kekuasaan (Jawa), (Yogyakarta: Kanisius, 1992), hal. 61 17 Wawancara Pribadi dengan Salah Satu Pengajar Guru TPQ, Ibu Siti Isma wati, Tanggal 10 September 2014
54
c. Wiraswasta Wiraswasta di Desa: Kecapi Dukuh: Sebuhu RT: 08 RW: 01 Kecamatan: Tahunan Kabupaten: Jepara tergolong banyak sekali. Hal ini terbukti dengan adanya berbagai macam usaha yang dilakukan oleh warga, yaitu: pertokoan dipinggir jalan diantaranya sembako, voucher pulsa, perbengkelan, jasa laundry, warung makan, shorum mebel, jual kayu glonggongan serta warung-warung kecil. Mereka yang berprofesi sebagai wiraswasta ini mempunyai pendapatan rata-rata berkisar antara Rp. 350.000 - Rp 1.500.000 keatas per bulannya. 18 B. Persepsi Masyarakat Tentang Wanita Karier yang Tidak Menutup Aurat. 1. Profil Wanita Karier yang tidak menutup aurat. Meningkatnya partisipasi dan peran wanita untuk bekerja menjadi isu ketenagakerjaan yang cukup menarik. Peningkatan tingkat partisipasi angkatan kerja wanita berkaitan dengan proses transformasi sosial ekonomi yang diikuti oleh peningkatan dan pergeseran dalam permintaan tenaga kerja, termasuk didalamnya tenaga kerja wanita. Kondisi ini memberikan peluang bagi tenaga kerja wanita untuk masuk dalam pasar kerja. 19
18
Wawancara Pribadi dengan Salah Satu Pemilik Shorum Mebel, Ibu Ahrufin,Tanggal 30 Agustus 2014 19 NurSyahbani Katjasungkana, Loekman Soetrisno, Afan Gaffar dkk, Potret Perempuan, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2001), hal. 39
55
Kita mempunyai kesempatan untuk memilih bermacammacam arah dalam pekerjaan. Segala karier terbuka bagi kita. Tidak terhitung kesempatan yang ada bagi kita untuk berkarya sosial dengan sukarela.
20
Namun dalam hal ini, Huzaimah Tahido Yanggo
memberikan alasan yang lebih jelas, kenapa perempuan boleh bekerja diluar rumah termasuk dalam bidang ekonomi. Menurut Huzaimah, surat An Nahl : 97 yakni man amila shalihan min dzakr aw untsa wa huwa mu’min falanuhyiyannahu hayatan thayyiba (barang siapa yang mengerjakan amal yang baik, laki-laki atau perempuan dalam keadaan beriman, ia akan mendapatkan kehidupan yang bahagia) harus diartikan secara luas, untuk semua pekerjaan yang baik dan karier yang baik pula. Artinya boleh saja bagi perempuan untuk bekerja diluar rumah dengan syarat sesuai dengan ketentuan Islam.
21
Seperti tidak berduaan dengan laki-laki yang bukan
mahramnya, tidak membuka aurat, dan mampu membagi waktu untuk rumah tangga.
22
Berikut ini adalah beberapa dari warga
masyarakat yang kami sorot ketika berkarier tidak menutup aurat:
20
A. G. Gunandi, Wanita dan Karier, (Yogyakarta: Kanisius, 1988), hal. 81 Arief Subhan, Fuad Jabali, Hamid Nasuhi dkk, Citra Perempuan Dalam Islam, Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama, 2003, Hal 114 22 Ibid. 21
56
a. DewiFitriana Dewi Fitriana yang sering di sapa dengan panggilan Dewi adalah salah satu warga Desa Kecapi Dukuh Sebuhu RT: 08 RW: 01 Kecamatan: Tahunan Kabupaten: Jepara yang berumur 20 tahun dan beragama Islam. Ia anak ke 3 dari 4 bersaudara. Bekerja adalah pilihan hidupnya untuk membantu keluarga dan memenuhi kebutuhannya sehari-hari. Ia bekerja sebagai sekretaris di CV. ALDONA FURNITURE. Jam kerja dari jam 07.30 WIB – 16.00 WIB. Biasanya ia lembur dari jam 16.00 WIB – 22.00 WIB. Penghasilan rata-rata kurang lebih antara Rp. 700.000 – Rp. 800.000 ribu rupiah per bulan.Seperti biasanya ketika ia bekerja, pakaian yang ia kenakan hanya celana pensil jins dan kaos pendek. Menurutnya berhijab ketika karier kurang fashionable, ribet, belum siap dan ia mengatakan memang sudah terbiasa tidak berhijab ketika keluar rumah. Beberapa resiko wanita bekerja adalah mereka lelah fisik dan psikologis karena fungsi ganda, bosan dan kurang motivasi untuk bekerja karena memiliki sedikit kesempatan untuk berpindah ke pekerjaan lain.
23
23
Sering kali ia rasakan beban ganda
NurSyahbani Katjasungkana, Loekman Soetrisno, Afan Gaffar dkk, Op. Cit.,hal. 38
57
seperti ini tapi inilah kenyataan hidup, tetap semangat dan pantang menyerah itulah prinsip hidupnya. Tuturnya. 24 b. Emi Khoirun Nafis Emi Khoirun Nafis adalah salah satu warga Desa Kecapi Dukuh Sebuhu RT 08 RW 01 Kecamatan Tahunan Kabupaten Jepara yang berumur 20 tahun. Ia bekerja sebagai SPG (Sales Promotion Group) di swalayan. Pakaian yang ia kenakan adalah blus pendek, rok mini di atas lutut dan tidak berkerudung. Ini adalah tuntutan kerja dan aturan dari atasan mengenai model pakaian yang harus dikenakan.Ia juga mengatakan bahwa pekerjaan seperti ini ia lakukan untuk membantu perekonomian keluarga dan untuk memenuhi kebutuhan hidupnya sehari-hari. 25 Ketika penulis bertanya mengenai pentingnya menutup auratia mengatakan belum siap dan nanti saja setelah menikah. c. Ibu Siti Mukayah Ibu Siti Mukayah adalah salah satu warga Desa Kecapi Dukuh Sebuhu RT 08 RW 01 Kecamatan Tahunan Kabupaten Jepara yang berumur 52 tahun dan beragama Islam. Pekerjaan sehari-harinya adalah sebagai tenaga amplas borongan, dia hidup bersama dua anak laki-lakinya yaitu: Muhammad Nurul Abshor
24
Wawancara Pribadi dengan Sekretaris CV. Aldona Furniture, Dewi Fitriana, Tanggal 14 September 2014 25 Wawancara Pribadi dengan Sales Promotion Girl (SPG), Emi Khoirun Nafis, Tanggal 14 September 2014
58
dan Didik Affandi, keduanya sudah tidak bersekolah.Pendidikan terakhirnya adalah tamat Sekolah Dasar (SD), pekerjaan suaminya sehari-hari adalah petani. Bekerja sebagai buruh borongan pabrik adalah pilihan hidupnya untuk menyambung kebutuhannya sehari-hari. Seperti pada umumnya, ia bekerja dari jam 07.30 WIB – 16.00 WIB. 26 Dalam pabrik atau perusahaan, Para pengusaha biasanya menerapkan upah dengan system borongan (Putting Out System). Sistem ini dipandang menguntungkan bagi kedua belah pihak, baik dari sisi pekerja maupun bagi sisi pengusahanya. Padahal kalau dicermati, system ini sengaja diterapkan oleh pengusaha untuk menekan ongkos produksi dan sebagai strategi pengusaha agar industrinya masih tetap berjalan walaupun pada musim sepi. Pada musim ini pengusaha tidak banyak memberikan pekerjaan kepada pekerjanya sehingga tidak perlu membayar mereka, namun secara tidak langsung mereka merasa terikat kepada majikannya, sewaktu-waktu mereka dapat dipekerjakan kembali (Bhatt, 1987). 27 Keadaan ekonominya dikatakan sederhana yang mana ia sebagai tulang punggung keluarga karena pada dasarnya ia
26
Wawancara Pribadi dengan Salah Satu Karyawan Borongan di Pabrik, Ibu Siti Mukayah, Tanggal 10 September 2014 27 Budi Utomo, Op. Cit., hal. 62.
59
melakukan pekerjaan ini dengan alasan untuk mencukupi kebutuhan hidup keluarganya. Kondisi keberagamaannya dikatakan cukup baik, terbukti ia setiap seminggu sekali mengikuti jami’iyyah yasinan dan jami’iyyah jumat sorenan dalam menjalankan ibadahnya dan cukup tepat waktu melaksanakan shalat jama’ah di musholla dekat rumahnya. 28 Namun ketika di tanya mengenai alasan mengapa ia berkarier tidak menutup aurat adalah yang penting pakaian yang ia kenakan sopan dan terhormat, serta nyaman di pakai.29 d. Ibu Alfiyah Ibu Alfiyah adalah salah satu warga Desa Kecapi Dukuh Sebuhu RT 08 RW 01 Kecamatan Tahunan Kabupaten:Jepara yang berumur 34 tahun dan beragama Islam. Pekerjaan sehariharinya adalah sebagai tenaga amplas di pabrik, gaji yang ia dapatkan adalah Rp. 25.000 per hari. Dia hidup bersama dua anak perempuannya yaitu: Novita Adelia dan Giyas Zakiyyatul Fikriyyah, keduanya masih bersekolah yaitu kelas 1 SD, dan yang kedua kelas 2 SMP. Pendidikan terakhirnya adalah tamat Sekolah Dasar (SD), pekerjan suaminya sehari-hari adalah tukang cat dan buruh gypsum. Seperti pada umumnya, ia bekerja dari jam 07.30 28
Hasil Observasi, Tanggal 10 September 2014 Wawancara Pribadi dengan Salah Satu Karyawan Borongan di Pabrik, Ibu Siti Mukayah, Tanggal 10 September 2014 29
60
WIB – 16.00 WIB. Pakaian yang ia kenakan ketika bekerja sehari-hari adalah celana training dan baju pendek tanpa kerudung, kadang juga berpakaian kaos pendek dan celana sampai batas lutut. Menurutnya pakaian seperti itu sangat simple dan nyaman
sekali
ketika
ia
mengenakan
pakaian
tersebut.
Menurutnya berhijab ketika berkarier itu ribet, membuatgerah, dan ia juga menjelaskan lagi bahwa ia belum mengerti sepenuhnya tentang batasan aurat wanita .Tuturnya 30 e. Lutfiyatul Rohmah. Lutfiyatul Rohmah adalah salah satu warga Desa Kecapi Dukuh Sebuhu RT: 08 RW: 01 Kecamatan: Tahunan Kabupaten: Jepara yang berumur 24 tahun. Ia bekerja sebagai pelayan toko fotokopi dan cetak undangan. Ia bekerja dari jam 07.30 WIB – 16.00 WIB. Gaji yang ia dapatkan berkisar antara Rp. 350.000 – Rp. 400.000 per bulan. Alasan ia bekerja adalah untuk mencari pengalaman dan juga menopang kebutuhan hidupnya sehari-hari. Sehari-harinya ia bekerja hanya mengenakan kaos pendek dan celana pensil. Ia mengatakan bahwa ketika berkarier ia sudah terbiasa sudah dari sejak dahulu, ketika penulis melontarkan anjuran
30
pentingnya
untuk
berhijab
ketika
berkarier
ia
Wawancara Pribadi dengan Salah Satu Buruh Tenaga Amplas di Pabrik, Ibu Alfiyah, Tanggal 16September 2014
61
mengemukakan kurang percaya diri, gerah dan belum siap untuk berhijab ketika bekerja.31 2. Persepsi Tokoh Masyarakat Terhadap Wanita Karier Yang Tidak Menutup Aurat. Sebagaimana yang kita ketahui, wanita karier memperluas dunia pengabdiannya bukan hanya di rumah tangga sebagai Ibu (peran domestik) tetapi juga di tengah masyarakat dengan berbagai fungsi dan jabatannya (peran publik). Sebagaimana yang kita ketahui, wanita karier memperluas dunia pengabdiannya bukan hanya di rumah tangga sebagai ibu (peran domestik) tetapi juga di tengah masyarakat dengan berbagai fungsi dan jabatannya (peran publik). Dalam Islam memang kewajiban mencari nafkah adalah hak mutlak ada di tangan suami. Suami lah yang berkewajiban untuk mengayomi, memberi serta menyediakan sandang, pangan, serta papan bagi istri dan anak-anaknya. Sementara istri berkewajiban mengelola dan menjaga nafkah yang telah diberikan oleh suami untuk keluarganya. Namun pada kenyataannya yang terjadi di Desa Kecapi Dukuh Sebuhu RT 08 RW 01 Kecamatan Tahunan Kabupaten Jepara khususnya, terkadang kondisi roda kehidupan masyarakat tersebut tidak selalu berjalan ideal. Ada berbagai faktor yang kemudian mendorong wanita untuk ikut terjun berkarier mencari nafkah guna memenuhi kebutuhan dan
31
Wawancara Pribadi dengan Salah Satu Karyawan Potocopi dan Cetak Undangan, Lutfiyatul Rohmah, Tanggal 14 september 2014
62
menambah penghasilan dalam keluarganya. Terkadang juga penghasilan suami sebagai kepala keluarga tidak selalu mampu menutupi kebutuhan keluarga. Alasan yang mendorong wanita karier adalah tuntutan kebutuhan keluarga yang mendesak untuk dipenuhi, juga karena salah satu bentuk aktualisasi diri, serta adanya tuntutan masyarakat. Mereka berkarier dengan tujuan untuk membantu suami mencukupi kebutuhan rumah tangganya dan harapannya agar finansial keluarga dapat dipenuhi secara layak. 32 Menurut Bapak Masruchan, salah satu sesepuh tokoh masyarakat Desa Kecapi Dukuh Sebuhu RT 08 RW 01 Kecamatan Tahunan Kabupaten Jepara, beliau mengatakan bahwa syarat wanita berkarier diluar rumah maka ia harus memenuhi syarat sebagai berikut: 1. Mendapatkan izin dari suaminya atau walinya 2. Menyeimbangkan tuntutan rumah tangga dan tuntutan kerja 3. Pekerjaan tersebut tidak melanggar syari’at agama. 33 Ketika seseorang ingin meniti karier keluar rumah harus tetap menjaga identitas muslimah yakni dengan menutup aurat nya, berpakaian secara syar’i, dan menjaga adab dalam bergaul maupun tingkah laku. 34 Menurutnya, tingkat kesadaran untuk berhijab masyarakat Desa: Kecapi Dukuh: Sebuhu RT: 08 RW: 01Kecamatan:Tahunan Kabupaten: Jepara 32
Wawancara Pribadi dengan Tokoh Masyarakat Desa Kecapi Dukuh Sebuhu, Bapak Syaikhul Zuhri, Tanggal 20 September 2014 33 Wawancara Pribadi dengan Salah Satu Tokoh Masyarakat, Bapak Masruchan. Tanggal 22 September 2014 34 Ibid.
63
ketika berkarier keluar rumah dinilai masih sangat minim sehingga diperlukan sosialisasi dan kesadaran diri akan pentingnya menutup aurat. Karena dengan menutup auratnya seorang wanita dapat terhindar fitnah, tuduhan maupun pandangan negatif terhadap dirinya sekaligus sebagai identitas muslimah bagi wanita tersebut. Busana yang menutup aurat dapat menciptakan rasa aman kepada pemakainya di satu sisi dan menyelamatkan orang lain di sisi lainnya. Selain itu, dengan mengenakan pakaian yang demikian pemakainya akan memperoleh pahala karena telah melaksanakan perintah Allah untuk menutup aurat. Dengan penampilan yang Islami, seorang wanita akan dihormati orang lain karena disamping penuh wibawa juga menumbuhkan rasa segan, sehingga menciptakan jarak yang wajar untuk berinteraksi antara pria dan wanita.