BAB III METODOLOGI PENELITIAN
3.1
Paradigma Paradigma atau pendekatan adalah falsafah yang mendasari suatu
metodologi riset. 1 Paradigma yang digunakan oleh peneliti dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan pendekatan postpositivisme dan metodologi riset kualitatif. Salim dalam buku Imam Gunawan dalam buku “Metode Penelitian Kualitatif Teori dan Praktik” menyatakan bahwa paradigma postpositivisme merupakan aliran yang ingin memperbaiki kelemahan-kelemahan positivism yang hanya mengandalkan kemampuan pengamatan langsung terhadap objek yang diteliti. Secara ontologi aliran ini bersifat critical realism yang memandang bahwa realitas memang ada dalam kenyataan sesuai dengan hukum alam, tetapi suatu hal, yang mustahil bila suatu realitas dapat dilihat secara benar oleh manusia (peneliti). Oleh karena itu, secara metodologi pendekatan eksperimental melalui metode triangulation, yaitu penggunaan bermacam-macam metode, sumber data, peneliti, teori.2 Karena tujuan dari penelitian yang dilakukan oleh peneliti adalah untuk mengetahui bagaimana aktifitas promosi program FIFA World Cup 2014 di media sosial twitter yang dilaksanakan oleh tim Departemen Promo On Air ANTV dengan triangulasi sumber. Oleh karena itu, peneliti menggunakan tipe penelitian 1
Kriyantono, Rachmat. Teknik Praktis Riset Komunikasi. Kencana. 2012 hal 49 Gunawan, Imam. Metode Penelitian Kualitatif Teori dan Praktik. Jakarta: Bumi Aksara. 2013. Hal 50-51
2
30
31
secara deskriptif, yang dapat mendeskripsikan realitas yang terjadi, sehingga peneliti dapat memberikan laporan penelitian dengan lebih detail, faktual, akurat tentang aktifitas promosi yang dilaksanakan oleh ANTV. Menurut Creswell (2009) yang dikutip Imam Gunawan dalam buku “Metode Penelitian Kualitatif Teori dan Praktik” mengemukakan bahwa: “A qualitative approach is one in which the inquirer often makes knowledge claims based primarily on constructivist perspectives (i.e the multiple meanings of individual experiences, meanings socially and historically constructed, with an intent of developing a theory or pattern) or advocacy/ participatory perspectives (i.e political, issue-oriented, collaborative or change oriented) or both”. (Pendekatan kualitatif adalah pendekatan untuk membangun pernyataan pengetahuan berdasarkan perspektif-konstruktif (misalnya, makna-makna yang bersumber dari pengalaman individu, nilai-nilai sosial dan sejarah, dengan tujuan untuk membangun teori atau pola pengetahuan tertentu), atau berdasarkan perspektif partisipatori (misalnya: orientasi terhadap politik, isu, kolaborasi, atau perubahan), atau keduanya).3 Dengan demikian, laporan penelitian akan berisi kutipan-kutipan data untuk memberikan gambaran penyajian laporan tersebut. Data tersebut mungkin berasal dari naskah wawancara, catatan lapangan, foto, dokumen pribadi, dan dokumen resmi lainnya.
3.2
Metode Penelitian Dalam penelitian, penulis memusatkan diri secara intensif pada suatu
obyek tertentu untuk mempelajari tentang latar belakang masalah keadaan dan
3
Gunawan, Imam. Metode Penelitian Kualitatif Teori dan Praktik. Jakarta: Bumi Aksara. 2013. Hal 82-83
32
suatu peristiwa yang telah dan sedang berlangsung, serta lingkungan unit sosial tertentu yang bersifat apa adanya. Untuk itu dalam melakukan penelitian ini, penulis menggunakan pendekatan studi kasus. Studi kasus mampu mengungkap hal-hal yang spesifik, unik dan mendetail. Mengungkap makna dibalik fenomena dalam kondisi apa adanya atau natural, serta mampu menjawab How (Bagaimana) dan Why (Mengapa) suatu kasus terjadi. Studi kasus memungkinkan peneliti untuk mempertahankan karakteristik holistik dan bermakna dari peristiwa-peristiwa kehidupan nyata – seperti siklus kehidupan seseorang, proses-proses organisasional dan manajerial, perubahan lingkungan sosial, hubungan-hubungan internasional, dan kematangan industriindustri. Menurut Yin (2009) dalam pengumpulan data studi kasus, hal-hal yang perlu diperhatikan ialah (1) menggunakan multisumber bukti, menggunakan banyak informan dan memerhatikan sumber-sumber bukti lainnya; (2) menciptakan data dasar studi kasus, mengorganisir dan mengkoordinasikan data yang telah terkumpul, biasanya studi kasus memakan waktu yang lama dan data yang diperolehnya pun cukup banyak sehingga perlu dilakukan pengorganisasian supaya data yang terkumpul tidak hilang saat dibutuhkan nanti; dan (3) memelihara rangkaian bukti, tujuannya agar bisa ditelusuri dari bukti-bukti yang ada, berkenaan dengan studi kasus yang sedang dijalankan. Penting ketika menelusuri kekurangan data lapangan.
33
Adapun kasus dalam penelitian ini adalah mengenai aktifitas promosi program televisi FIFA World Cup 2014 melalui media sosial twitter oleh Departemen Promo On Air ANTV di tahun 2014.
3.3
Subyek Penelitian Subyek penelitian yang dipilih penulis adalah individu-individu yang
berkaitan dengan kebutuhan penelitian untuk mendapatkan informasi atau jawaban mengenai bagaimana promosi program televisi FIFA World Cup 2014 di media sosial twitter, khususnya di lembaga televisi nasional ANTV yang ditangani oleh Departemen Promo On Air ANTV dan informan tambahan sebagai follower dari @whatsonANTV. Penulis menemukan informan yang sesuai dengan penelitian, sebagai berikut: a. Key Informan 1. Nama
: Bpk. Muhammad Yasin
Usia
: 42 Tahun
Jabatan
: Interactive Media Supervisor ANTV.
Lama Jabatan : 16 Tahun Alasan
: Penulis menentukan Bpk. Muhammad Yasin sebagai key
informan dari penelitian ini dikarenakan beliau adalah sebagai supervisor yang bertanggung jawab mengatur update promo di akun @whatsonANTV yang dikerjakan langsung oleh bawahannya dari Departemen Promo On
34
Air. Diharapkan beliau dapat banyak membantu dalam pengumpulan datadata yang diperlukan peneliti. 2. Nama
: Ibu. Nina Kardiana
Usia
: 28 Tahun
Jabatan
: Community Staff ANTV
Lama Jabatan : 3 Tahun Alasan
: Beliau bertugas sebagai pelaksana promosi melalui akun
twitter @whatsonANTV dimana seluruh konten, artikel dan elemen tulisan promo program yang dibuatnya telah disetujui sebelumnya oleh atasan langsung yaitu Bpk. Muhammad Yasin. b. Informan. Nama
: Vhian Bastian
Usia
: 27 Tahun
Pekerjaan
: Karyawan Swasta
Alasan
: Beliau adalah salah satu followers dari akun twitter
@whatsonANTV, yang mengikuti informasi dan pesan yang diupdate oleh admin, terutama program FIFA World Cup 2014.
3.4
Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data merupakan langkah yang paling strategis dalam
penelitian, karena tujuan utama dari penelitian adalah mendapatkan data. Tanpa mengetahui teknik pengumpulan data, maka peneliti tidak akan mendapatkan data yang memenuhi standar data yang ditetapkan.
35
Dalam penelitian ini penulis mengumpulkan data primer dan data sekunder. a. Data Primer Data primer merupakan data yang dihimpun secara langsung dari sumbernya dan diolah sendiri untuk dimanfaatkan. Data primer dapat berbentuk opini subyek secara individual atau kelompok. Salah satu ciri khas penelitian kualitatif terletak pada peranan manusia sebagai instrumen utama dalam pengumpulan data. Berikut ini diuraikan apa saja yang bisa dilakukan peneliti dalam kegiatan pengumpulan data: 1. Wawancara Peneliti melakukan wawancara mendalam (depth interview) terhadap narasumber yaitu Bpk. Muhammad Yasin sebagai Interactive Media Supervisor ANTV, Ibu Nina Kardiana sebagai Community Staff ANTV, dan Vhian Bastian sebagai follower dari twitter @whatsonANTV. Wawancara mendalam adalah suatu cara mengumpulkan data atau informasi dengan cara langsung bertatap muka dengan informan agar mendapatkan data lengkap dan mendalam. 2. Observasi Observasi difokuskan untuk mendeskripsikan dan menjelaskan fenomena riset. Fenomena ini mencakup interaksi (perilaku) dan percakapan yang terjadi diantara subyek yang diteliti.
36
Observasi yang dilakukan penulis adalah observasi non partisipan, observasi yang nampak atau terbuka (overt-observation). Dalam situasi ini periset teridentifikasi secara jelas dan selama observasi subyek riset sadar bahwa mereka sedang diobservasi. Periset bertindak hanya sebagai observer (pengamat). b. Data Sekunder Pengumpulan data sekunder adalah data yang didapat dari sumber lain selain wawancara dan observasi langsung di lapangan. Dalam hal ini penulis mengumpulkan data sekunder melalui: 1. Studi Kepustakaan Studi kepustakaan ini dilakukan dengan cara membaca dan mempelajari
buku-buku
literatur
komunikasi,
buku-buku
komunikasi pemasaran, internet atau surat kabar yang berkompeten dan berhubungan dengan permasalahan yang dibahas. Penelitian dengan menggunakan cara ini dilaksanakan untuk memperoleh berbagai teori, sehingga dapat memberikan pengertian secara teoritis mengenai masalah yang dibahas dalam penelitian ini. 2. Studi Dokumentasi Bahan-bahan dokumenter yang penulis miliki antara lain dokumen data di server, flash disk, dan data tersimpan di website.
37
3.5
Teknik Analisis Data Data kualitatif dapat berupa kata-kata, kalimat-kalimat atau narasi-narasi,
baik yang diperoleh dari wawancara mendalam maupun observasi. Riset kualitatif adalah riset yang menggunakan cara berfikir induktif, yaitu cara berfikir yang berangkat dari hal-hal yang khusus (fakta empiris) menuju hal-hal ynag umum (tataran konsep).4 Empat aktivitas yang dilakukan penulis sesuai dengan teknik analisis yang dikemukakan Miles dan Huberman (1990) yang dikutip Mukhtar dalam buku “Metode Praktis Penelitian Deskriptif Kualitatif” yang mengemukakan model analisis data berlangsung atau mengalir (flow model analysis), yaitu:5 1. Pengumpulan Data Merupakan proses yang berlangsung sepanjang penelitian, dengan menggunakan seperangkat instrumen yang telah disiapkan, guna memperoleh
informasi
data
melalu
observasi,
wawancara
dan
dokumentasi. Instrumen utama dalam penelitian ini adalah peneliti sendiri. 2. Reduksi Data Menunjukkan proses menyeleksi, memfokuskan, menyederhanakan, mengabstraksikan, dan mentransformasi data mentah yang muncul dalam penulisan catatan lapangan. Reduksi data adalah suatu bentuk analisis yang tajam, ringkas, terfokus, membuang data yang tidak penting, dan mengorganisasikan data sebagai cara untuk menggambarkan dan memverifikasi kesimpulan akhir. 4 5
Kriyantono, Rachmat. Teknik Praktis Riset Komunikasi. Jakarta: Kencana. 2012 hal 196 Mukhtar. Metode Praktis Penelitian Deskriptif Kualitatif. Jakarta: Referensi. 2013 hal 135
38
3. Display Data Usaha
merangkai
informasi
yang
terorganisir
dalam
upaya
menggambarkan kesimpulan dan mengambil tindakan. 4. Verifikasi dan Menarik Kesimpulan Aktifitas analisis,
dimana pada awal pengumpulan data,
mulai
memutuskan apakah sesuatu bermakna, atau tidak mempunyai keteraturan, pola, penjelasan, kemungkinan konfigurasi, hubungan sebab akibat, dan proposisi.
3.6
Teknik Pemeriksaan Keabsahan Data Teknik pemeriksaan keabsahan data yang penulis gunakan adalah
pengujian kredibilitas dengan cara triangulasi sumber. Triangulasi adalah teknik pemeriksaan keabsahan data yang memanfaatkan sesuatu yang lain diluar data itu untuk keperluan pengecekan atau sebagai perbandingan terhadap data.6 Menurut Patton (1987) dalam buku Mukhtar “Metode Praktis Penelitian Deskriptif Kualitatif”, triangulasi sumber berarti membandingkan dan mengecek kembali derajat keterpercayaan suatu informasi yang diperoleh melalui waktu dan alat yang berbeda dalam metode kualitatif. Dalam hal ini, seseorang sering mengatakan bahwa “Tidak ada informasi yang dapat dipercaya, kecuali apabila informasi tersebut dibenarkan oleh orang yang lain” atau “Informasi yang diperoleh melalui wawancara tidak diperhitungkan, kecuali bila informasi itu diperiksa lagi melalui dokumen-dokumen yang berharga”. 6
Moleong, Lexy J. Metode Penelitian Kualitatif. Bandung: PT. Remaja Rosadakarya. 2009 hal 330
39
Dengan demikian, triangulasi dengan sumber ini dapat dilakukan dengan cara: membandingkan data hasil observasi dengan data hasil wawancara, membandingkan apa yang dikatakan orang di depan umum dengan apa yang dikatakannya secara pribadi, membandingkan apa yang dikatakan orang tentang situasi
penelitian
dengan
apa
yang
dikatakannya
sepanjang
waktu,
membandingkan keadaan dan perspektif seseorang dengan berbagai pendapat dan pandangan orang seperti rakyat biasa, orang yang berpendidikan menengah atau tinggi, orang berada, atau orang pemerintahan, dan membandingkan hasil wawancara dengan isi suatu dokumen yang berkaitan. Dalam melakukan triangulasi dengan sumber ini bertujuan untuk dapat mengetahui alasan yang menyebabkan terjadinya perbedaan informasi, bukan semata-mata untuk memperoleh hasil perbandingan yang berupa kesamaan pandangan, pendapat atau pemikiran.7
7
Mukhtar. Metode Praktis Penelitian Deskriptif Kualitatif. Jakarta: Referensi. 2013 hal 138