36
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
3. 1. Paradigma Penelitian pada hakekatnya merupakan suatu upaya untuk menentukan kebenaran atau untuk lebih membenarkan kebenaran. Usaha untuk mengejar kebenaran dilakukan oleh para filosof, peneliti, maupun oleh para praktisi melalui model – model tertentu. Model tersebut biasanya dikenal dengan paradigma. Paradigma menurut Bogdan dan Biklen, adalah kumpulan longgar dari sejumlah asumsi yang dipegang bersama, konsep atau proposisi yang mengarahkan cara berfikir dan penelitian.38 Mengacu pada pandangan Guba (1990 ) dan Denzin & Lincoln (1994) dapat simpulkan paradigm adalah system keyakinan dasar sebagai landasan untuk mencari jawaban atas pertanyaan apa itu hakikat realitas, apa hakikat hubungan antara peneliti dan realitas, dan bagaimana cara peneliti mengentahui realitas. Asumsi dasar post positivisme; 1. Fakta tidak bebas nilai, melainkan bermuatan teori 2. Falibilitas teori, tidak satupun teori yang dapat sepenuhnya dijelaskan dengan bukti – bukti empiris, bukti empiris memiliki kemungkinan untuk menunjukkan fakta anomaly. 3. Fakta tidak bebas melainkan penuh dengan nilai
38
Lexy.J.Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif, ( Bandung: PT Remaja Rosda karya,2006) hal 49
http://digilib.mercubuana.ac.id/
37
4. Interaksi antara subjek dan objek penelitian, hasil penelitian bukanlah reportase objektif melainkan hasil interaksi manusia dan semesta yang penuh dengan persoalan dan senantiasa berubah. 5. Asumsi dasar post – positivism tentang realitas adalah jamak individual. 6. Hal Itu berarti bahwa realitas ( perilaku manusia) tidak tunggal melainkan hanya bisa menjelaskan dirinya sendiri menurut unit tindakan yang bersangkutan. 7. Fokus kajian post – positivism adalah tindakan – tindakan ( actions) manusia sebagai ekspresi dari sebuah keputusan. Postpositivisme berpendapat manusia tidak mungkin mendapatkan kebenaran dari realitas apabila peneliti membuat jarak dengan realitas atau tidak terlibat secara langsung dengan realitas. Hubungan antara peneliti dengan realitas harus bersifat interaktif , untuk itu perlu menggunakan prinsip triangulasi yaitu penggunaan bermacam-macam metode , sumber data , data dan lain-lain.39 3.2 Tipe Penelitian Sehubungan dengan pokok permasalahan penelitian ini yaitu Analisis city Branding
Kabupaten
Gunungkidul
dengan
brand
Handayani
dalam
mengembangkan potensi pariwisata. Penelitian ini bersifat deskriptif yang dapat diartikan sebagai prosedur atau cara untuk memecahkan suatu masalah penelitian dengan memaparkan keadaan obyek yang diselidiki sebagaimana adanya, berdasarkan fakta – fakta
39.Siswomihardjo,
Koento Wibisono. Arti Perkembangan Menurut Filsafat Positivistime August Comte. Yogyakarta: Gajah Mada University. 1996
http://digilib.mercubuana.ac.id/
38
actual40. Jenis penelitian ini memberikan gambaran atau uraian atas suatu keadaan sejelas mungkin tanpa ada perlakuan terhadap objek yang diteliti41. Penelitian ini tidak mencari atau menjelaskan hubungan, tidak menguji hipotesis atau membuat prediksi 42. Penelitian kualitatif menurut Bogdan dan Taylor ( 1975:5) adalah salah satu prosedur penelitian yang menghasilkan deskriptif berupa kata – kata tertulis atau lisan dari orang – orang dan perilaku yang dapat diamati. Menurut mereka pendekatan ini diarahkan pada latar dan dan individu tersebut secara holistic ( utuh). Jadi, dalam hal ini tidak boleh mengisolasikan indovidu atau organisasi kedalam variable atau hipotesis, tetapi perlu memandang sebagai bagian dari suatu keutuhan 43. Dengan pendekatan kualitatif diharapkan dapat menghasilkan data deskriptif berupa kata – kata tertulis atau lisan dari orang – orang perilaku yang diamati ( Boglan dan Taylor,1975) Pendekatan kualitatif dalam penelitian ini akan dilakukan dengan menggali informasi melalui wawancara mendalam ( indepth interview) terhadap informan – informan dan ahli – ahli yang akan menjadi sumber data bagi penelitian ini.
Rakmat Jalaludin, Metode Penelitian Komunikasi, PT Remaja Rosdakarya,Bandung, 1995 hal. 24 Ronny Kountur.metode Penelitian Skripsi dan Tesis,Jakarta :PPM.2003.Hal 105 42 Ibid 43 Lexy J.Moleong, Metode Penelitian Kualitatif, Bandung: Remaja Rosdakarya,2012 hal 4 40 41
http://digilib.mercubuana.ac.id/
39
3.3. Metode Penelitian Metode penelitian kualitatif deskriptif adalah suatu metode yang digunakan untuk menemukan pengetahuan terhadap subjek penelitian pada suatu saat tertentu. Penelitian deskriptif merupakan penelitian yang dimaksudkan untuk mengumpulkan informasi mengenai subjek penelitian dan perilaku penelitian pada suatu periode tertentu. Pnelitian kualitatif deskriptif berusaha mendeskripsikan seluruh gejala atau keadaan yang ada, yaitu keadaan gejala menurut apa adanya pada saat penelitian dilakukan. Dalam penelitian deskriptif kebanyakan tidak dimaksudkan untuk menguji hipotesis tertentu, tapi lebih menggambarkan “apa adanya” tentang suatu subjek dalam social setting. Penelitian kualitatif deskriptif tidak hanya mengemukakan berbagai tindakan yang tampak oleh kasat mata saja, sebagaiman dikatakan Bailey (1982)44 Penelitian kualitatif deskriptif selain mendiskusikan berbagai kasus yang bersifat umum tentang berbagai fenomena sosial yang ditemukan, juga harus mendeskripsikan hal – hal yang bersifat spesifik yng dicermati dari sudut kemengapaan dan kebagaimanaan, terhadap suatu realitas yang terjadi baik perilaku yang ditemukan dipermukaan lapisan sosial, juga yang tersembunyi dibalik sebuh perilaku yang ditunjukkan. 3.4. Subjek Penelitian Penelitian ini meneliti mengenai City branding Kabupaten Gunungkidul dengan brand Handayani dalam mengembangkan potensi pariwisata. Maka subjek – subjek penelitian pada penelitian ini adalah subjek yang memahami informasi 44
Prof.Dr.Mukhtar,M.Pd, Metode Praktis Penelitian Deskriptif Kualitatif.Ciputat:2013. REFERENSI (GP press Group)
http://digilib.mercubuana.ac.id/
40
objek penelitian sebagai pelaku maupun orang lain yang memahami objek penelitian. Narasumber yang dipilih untuk sumber informasi dari penelitian ini adalah pihak – pihak internal yang dipastikan terkait dengan tema penelitian. Dalam penelitian ini, peneliti telah menentukan bahwa peran narasumber akan diberikan kepada pihak terkait, yaitu; 1. Yuni Hartini, Kabid Pemasaran dan Bina Usaha Dinas Pariwisata Kabupaten Gunungkidul, yang memiliki tugas dan fungsi melaksanakan pembinaan, pengembangan pengendalian kegiatan usaha, promosi, informasi dan pemasaran wisata 2. Kencana Suluh Hikmah, Bappeda DIY analis sub bidang Kesejahteraan rakyat yang memiliki tugas menganalisis kondisi dan kebutuhan masyarakat, memproyeksi kebutuhan masyarakat dan membangun program yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat. 3. Dwi, 34 tahun, Wiraswasta. Salah satu wisatawan objek wisata pantai Baron dan Pantai Sepanjang. 3.5. Tehnik Pengumpulan Data Dalam penelitian ini penulis menggunakan data – data sebagai dasar penulisan penelitian ini. Data – data yang dikumpulkan berasal dari berbagai macam sumber. Pengumpulan data kualitatif menggunakan metode pengamatan yang umumnya digunakan dari tradisi kualitatif seprti wawancara mendalam. Metode pengumpulan data kualitatif yang paling independen. 45. pengumpulan data penulis memiliki dua sumber data yaitu;
45
Ibid
http://digilib.mercubuana.ac.id/
dalam
41
a. Data Primer i. Metode wawancara mendalam, Wawancara mendalam dilakukan peneliti saat melakukan penelitian langsung di Kabupaten Gunungkidul, tepatnya Di Dinas Pariwisata Kabupaten Gunungkidul. menggali
informasi
Wawancara dilakukan peneliti
tentang
proses
city
branding
dalam
Kabupaten
Gunungkidul dengan cara bertatap muka dengan narasumber. Dalam Wawancara ini narasumber memiliki posisi sentral ii. Metode wawancara bertahap, dan Wawancara dilakukan terarah sesuai dengan subjek penelitian. Wawancara dilakukan secara mengalir namun terarah dan mendalam ( in-depth). Wawancara dilakukan secara bertahap , melalui beberapa tatap muka dengan narasumber. iii. Observasi. Peneliti melakukan pengamatan dengan terencana. Penegamatan yang dilakukan peneliti berkaitan dengan tujuan penelitian yang telah ditentukan. Pengamatan dicatat dan kemudian dipaparkan sebagai suatu yang hanya menarik perhatian.
b. Data Sekunder Data sekunder diperoleh penulis untuk memperkuat dan melengkapi data – data primer yang diperoleh penulis melalui studi kepustakaan seperti Biografi
http://digilib.mercubuana.ac.id/
42
Kabupaten Gunung Kidul, Dokumen – dokumen Pemda kabupaten Gunung Kidul, metode bahan visual seperti Foto – Foto , dan metode penelusuran data online. 3.6.Tehnik Analisa data Analisa data kualitatif menurut Bogdan * Biklen46 adalah upaya yang dilakukan dengan jalan bekerja dengan data, mengorganisasikan data, memilah – milahnya menjadi satuan yang dapat dikelola, mensintesiskannya, mencari dan menemukan pola, menumukan apa yang penting dan apa yang dipelajari, dan memutuskan apa yang dapat dipelajari orang lain. Dalam penelitian ini tehnik analisis data yang dilakukan dalam menggambarkan data yang diperoleh dilakukan dengan beberapa thapan yaitu; 1. Reduksi. Reduksi bukan sesuatu yang terpisah dari analisa karena merupakan bagian dari analisi. Reduksi data adalah suatu bentuk analisa yang mempertajam , memilih, memfokuskan, membuang, menyusun data dalam suatu cara dimana kesimpulan akhir dapat digambarkan. 2. Model data ( data display). Kita mendefinisikan model sebagai suatu kumpulan informasi yang tersusun yang membolehkan pendeskripsian kesimpulan dan pengambilan tindakan. 3. Penarikan /verifikasi kesimpulan. Dari permulaan pengumpulan data , penelitian kualitatif mulai memutuskan apakah makna sesuatu, mencatat keteraturan, pola – pola , pejelasan,konfigurasi yang mungkin, alur sebab – akibat dan proposisi – proposisi. 46
Deddy Mulyana.Metode Penelitian Komunikasi.PT Remaja Rosdakarya;Bandung 2001
http://digilib.mercubuana.ac.id/
43
3.7.
Tehnik Pemerikasaan Keabsahan Data Penelitian ini menggunakan pemeriksaan keabsahan data sumber yaitu
menganalisa jawaban subjek dengan meneliti kebenarannya dengan data empiris. Jawaban subjek tersebut di cross cek dengan dokumen yang ada. Berdasarkan tehnik pengujian keabsahan yang diberi nama tehnik pemeriksaan oleh Moleong maka peneliti menggunakan; 1. Pengecekan melalui diskusi Diskusi dengan berbagai kalangan yang memahami masalah penelitian, akan memberi informasi yang berarti kepada peneliti, sekaligus sebagai upaya untuk menguji keabsahan hasil penelitian. cara ini dilakukan dengan mengeksposes hasil sementara dan atau hasil akhir untuk didiskusikan secara abnalitis. Diskusi bertujuan untuk menyingkap kebenaran hasil penelitian serta mencari titik – titik kekeliruan interpretasi dengan klarifikasi penafsiran dari pihal lain.Moleong
(2006:334)
menngatakan
bahwa
diskusi
dengan
kalangan sejawat menghasilakn ; a. Pandangan kritis terhadap hasil penelitian b. Temuan teori substantive c. Membantu mengembangkan langkah berikutnya d. Pandangan lain sebagai pembanding 2. Kecukupan referensi Keabsahan data hasil penelitian juga dapat dilakukan dengan memperbanyak referensi yang dapat menguji dan mengoreksi hasil
http://digilib.mercubuana.ac.id/
44
penelitian yang telah dilakukan , baik referensi yang berasal dari orang lain maupun referensi yang diperoleh selama penelitian seperti gambar video dilapangan, rekaman wawancara, maupun catatan – catatan harian dilapangan. 3. Triangulasi dengan sumber data Dilakukan dengan membandingkan dan mengecek baik derajat kepercayaan suatu informasi yang diperoleh melalui waktu dan cara yang berbeda dalam metode kualitatif yang dilakukan dengan (Paton,1987) : (1) membandingkan data hasil pengamatan dengan hasil wawancara, (2) membandingkan keadaan dan perspektif seseorang dengan berbagai pendapat dan pandangan orang lain seperti rakyat biasa, orang yang berpendidikan menengah atau tinggi, orang berada dan orang pemerintahan, (3) membandingkan hasil wawancara denga nisi suatu dokumen yang berkaitan. Hasil dari perbandingan yang diharapkan adalah berupa kesamaan atau alasan – alasan terjadinya perbedaan ( Moleong,2006:330,Bardiansyah, 2006:145)47
Prof.Dr.H.M.Burhan Bungin, S.sos.,M.si penelitian Kualitatif komunikasi, ekonomi, kebijakan public, dan ilmu sosial lainya. Jakarta.2007 47
http://digilib.mercubuana.ac.id/