BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A.
Metode Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian eksperimental laboratorium. Penelitian ini dilakukan dengan membuat sediaan gel dari ekstrak etil asetat daun pandan wangi dengan variasi gelling agent yaitu karbopol-TEA, CMCNa, dan tragakan. Kemudian dilakukan pengujian sifat fisik dan kimia sediaan gel yang meliputi: uji organoleptis, uji homogenitas, uji pH, uji daya lekat, uji daya sebar, dan uji viskositas. Dalam penelitian ini terdapat beberapa variabel penelitian, antara lain: 1. Variabel dependen :Variasi gelling agent yang meliputi karbopol-TEA, CMCNa, dan tragakan. 2.
Variabel independen: Pengaruh terhadap sifat fisik dan kimia gel meliputi uji organoleptis, uji homogenitas, uji daya lekat, uji daya sebar, uji viskositas, dan uji pH B.
Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian dilakukan di Laboratorium Farmasetika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Sebelas Maret Surakarta yang dilaksanakan pada bulan Desember 2015-Mei 2016. C. 1.
Alat dan Bahan
Alat Alat-alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah Gelas beker 250 ml (Pyrex), Gelas ukur 10 ml (Pyrex), Gelas ukur 50 ml (Pyrex), Timbangan
16
17
analitik (Ohaus), Mortir dan Stamfer, pH meter (Kedido CT-6022), Cawan porselin, Batang Pengaduk, Viskometer cup and bob ( Rion vt-04E Co, TLD), Pipet tetes, kaca objek, alat uji daya lekat, Cawan petri. 2.
Bahan Bahan-bahan yang digunakan dalam penelitian ini antara lain daun pandan (Pandanus amaryllifolius Roxb.) yang diperoleh di daerah Boyolali, selain itu juga digunakan etil asetat kualitas teknis (Brataco), karbopol (Brataco), trietanolamin (Brataco), tragakan (Brataco), Na-CMC (Brataco), aquadest. D.
1.
Prosedur Penelitian
Determinasi Tanaman Determinasi tanaman dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui dan menetapkan kebenaran sampel daun pandan yang akan digunakan berdasarkan ciri makroskopis dan secara morfologisnya berdasarkan kepustakaan yang ada.
2.
Pengambilan Tanaman Pengambilan tanaman daun pandan wangi (Pandanus amaryllifolius Roxb.) di daerah Boyolali.
3.
Pembuatan Simplisia Kering Daun pandan yang telah diperoleh kemudian dilakukan penyortiran basah dan dilakukan pencucian, setelah itu daun pandan dikeringkan dan dihaluskan dengan blender serta dilakukan pengayakan menggunakan ayakan no.18.
18
4.
Pembuatan Ekstrak Daun Pandan Wangi dengan Metode Maserasi Maserasi dilakukan dengan memasukkan 500gr simplisia daun pandan wangi (Pandanus amaryllifolius Roxb.) yang telah diblender dan diayak. Ditambahkan 3750 ml etil asetat dan dibiarkan selama 5 hari sambil diaduk berulang-ulang. Hasil maserat yang diperoleh disaring dengan kain flanel serta dilakukan remaserasi dengan menggunakan 1250 ml etil asetat, setelah itu maserat yang telah disaring diuapkan dengan rotary evaporator sampai kandungan cairan penyari hilang. Selanjutnya hasil evaporasi diletakkan di waterbath untuk menguapkan sisa cairan penyari dan diperoleh ekstrak kental.
5.
Perhitungan Rendemen Ekstrak Rendemen ekstrak dapat dihitung dengan cara, jumlah bobot ekstrak yang diperoleh (gram) terhadap jumlah bobot simplisia awal (gram), yang hasilnya dinyatakan dalam persen.
6.
Pemeriksaan Ekstrak Kental Pada Daun Pandan Wangi Pemeriksaan ekstrak kental daun pandan wangi dilakukan dengan pemeriksaan organoleptis dilakukan untuk mendeskripsikan bentuk,warna, dan bau.
7.
Pemeriksaan Kandungan Saponin Pada Ekstrak Daun Pandan Wangi Ekstrak daun pandan wangi dimasukkan kedalam gelas beker lalu ditambahkan dengan aquades sebanyak 20 ml. Setelah itu dipanaskan selama 5 menit kemudian disaring. Larutan uji sebanyak 10 ml dalam tabung reaksi dikocok vertikal selama 10 detik kemudian dibiarkan selama 10 detik.
19
Pembentukan busa setinggi 1-10 cm yang stabil selama tidak kurang dari 10 menit menunjukkan adanya saponin. Pada penambahan 1 tetes HCL 2N, busa tidak hilang (Depkes RI, 1995). 8.
Pembuatan Sediaan Gel Ekstrak Daun Pandan Wangi Pembuatan gel ekstrak daun pandan wangi (Pandanus amaryllifolius Roxb.) dengan variasi gelling agent formulasinya berikut: Tabel I. Formula gel ekstrak etil asetat daun pandan dengan gelling agent: karbopolTEA (F1), CMC-Na (F2), dan tragakan (F3).
Komponen
F1
F2
F3
Fungsi
Ekstrak daun pandan wangi Karbopol TEA
1,1 g
1,1 g
1,1 g
Zat aktif
2,5 g 2,5 g
-
-
Gelling agent Plasticizer dan penetral pH
Na-CMC Tragakan Gliserin Propilenglikol Metil paraben Aquadest ad
10 g 5g 0,02 g 100 g
5g 10 g 5g 0,02 g 100 g
5g 10 g 5g 0,02 g 100 g
Gelling agent Gelling agent Humektan Pelarut dan humektan Antimikroba Pelarut
Pembuatan gel ekstak etil asetat daun pandan wangi diawali dengan mengembangkan gelling agent dengan air panas dan diaduk sampai membentuk massa gel, kemudian ekstrak etil asetat daun pandan wangi ditambahkan dalam massa gel yang terbentuk dan diaduk homogen. Massa gel dan ekstrak yang telah homogen ditambahkan gliserin, propilenglikol, metil paraben dan aquadest ad 100 gram kemudian diaduk hingga homogen lalu dikemas pada pot gel.
20
9.
Pengujian Sifat Fisik dan Kimia Gel a. Uji Organoleptis Pengamatan dilihat secara langsung bentuk, warna, dan bau dari gel yang dibuat. Gel biasanya jernih dengan konsistensi setengah padat (Ansel,1989). b. Uji Homogenitas Pengujian homogenitas dilakukan dengan cara sampel gel dioleskan pada sekeping kaca atau bahan transparan lain yang cocok, sediaan harus menunjukkan susunan yang homogen dan tidak terlihat adanya butiran kasar (Ditjen POM, 1985). c. Uji pH Penentuan pH sediaan dilakukan dengan menggunakan pH meter soil tester. Alat pH meter dicelupkan secara langsung kedalam sediaan gel, kemudian dilihat perubahan skala pada pH meter. Angka yang tertera pada pH meter merupakan nilai pH dari sediaan (Tranggono dkk, 2007). d. Uji Daya Lekat Sampel 0,25 gram diletakkan diantara 2 obyek gelas, kemudian ditekan dengan beban 1 kg diatasnya dan dibiarkan 5 menit. Setelah itu obyek gelas diletakkan pada alat dan dilepaskan beban seberat 80 gram, dicatat waktunya sampai obyek gelas terlepas (Miranti, 2009).
21
e. Uji Daya Sebar Sebanyak 0,5 gram sampel gel diletakkan di atas kaca bulat berdiameter 15 cm, kaca lainnya diletakkan di atasnya dan dibiarkan selama 1 menit. Diameter sebar gel diukur.Setelahnya, ditambahkan 150 gram beban tambahan dan didiamkan selama 1 menit lalu diukur diameter yang konstan (Astuti et al.,2010). f. Uji Viskositas Alat yang digunakan untuk uji viskositas adalah viscometer Rion vt-04E Co, TLD. Mangkuk diisi setengah sampel gel yang akan diuji. Rotor ditempatkan ditengah-tengah mangkuk yang berisi gel, kemudian alat dihidupkan agar rotor mulai berputar, jarum penunjuk viskositas secara otomatis akan bergerak ke kanan. Setelah stabil, kemudian dibaca pada skala yang ada pada viscometer tersebut. E.
Prosedur Pengumpulan Data dan Analisis Data
Dalam melakukan pengumpulan data, peneliti melakukan tahap-tahap pengumpulan sebagai berikut : 1. Peneliti mengurus perijinan untuk menggunakan Laboratorium Farmasetika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Sebelas Maret Surakarta sebagai tempat pengujian. 2. Peneliti mengumpulkan simplisia pandan kering di daerah boyolali 3. Peneliti melakukan ekstraksi pada simplisia kering yang diperoleh 4. Peneliti melakukan identifikasi untuk mengetahui kandungan senyawa pada ekstrak yang dihasilkan
22
5. Peneliti melakukan percobaan sediaan yang akan dibuat di Laboratorium 6. Peneliti melakukan uji fisik dan kimia pada sediaan yang telah dibuat Analisis data yang diperoleh dilakukan dengan pendekatan secara teoritis. Data yang diperoleh dari hasil pengujian dibandingkan terhadap parameter dari ketentuan Literatur yang diperoleh seperti Handbook of Pharmaceutical, Brtish Pharmacopeia, United States of Pharmacopeia National Formulary, dan Spreading of Semisolid Formulation. Data yang diperoleh berupa pengaruh variasi gelling agent pada sediaan gel yang paling baik terhadap pH, Daya lekat, Daya sebar, dan viskositas kemudian dianalisis dengan menggunakan software SPSS (Statistical Product and Service Solution) versi 16 dan pengujian dengan uji normalitas Shapiro-wilk dan uji oneway ANOVA.