BAB III METODOLOGI DAN PERANCANGAN KARYA
Pada Bab III ini menjelaskan metode yang digunakan dalam pengambilan gambar. Pengolahan data dan proses perancangan dalam pembuatan video klip disertakan juga dalam Bab III..
3.1 Metodologi Bidang kajian multimedia, boleh dikatakan sebagai disiplin ilmu yang baru, jika dibanding dengan ilmu-ilmu seni lainnya. Oleh karena itu metode yang digunakan dalam proses pembuatan Tugas Akhir ini, menggunakan gabungan dari metode-metode yang sudah ada pada ilmu lain. Metode pencarian dilakukan melalui kepustakaan, existing dan wawancara. 3.3.1 Kepustakaan Beberapa sumber/buku yang digunakan dalam menyelesaikan Tugas Akhir ini diantaranya: a.
Audiovisual poetry or Commercial Salad of Images? Perspective on Music Video Analysis oleh Sven E Carlsson yang menjelaskan jenis-jenis video klip.
b.
Music Records Indie Label oleh Idhar Rez mengutarakan tips membuat video klip yang baik dan maksimal.
c.
Bikin Film Indie Itu Mudah oleh M. Bayu Widagdo dan Winastwan Gora. S yang berisi tentang teknik-teknik dasar dalam membuat film indie.
48
49
d.
Situs
milik
Sam
http://jurusankomunikasi.blogspot.com/2009/04/video-
klip.html yang menjelaskan unsur-unsur video klip dan teknis sederhana membuat video klip.
3.1.2 Existing Untuk memperdalam ide dan konsep diwujudkan dalam bentuk karya di Tugas Akhir ini, telah dilakukan kajian terhadap beberapa karya video klip, diantaranya: a.
Video klip Young Blood “The Naked and Famous” Video klip yang berdurasi kurang lebih 3 menit ini merupakan hasil padu antara narrative clip dan art clip yang dikemas dengan baik. Unsur narrative clip terletak pada banyaknya adegan yang memperlihatkan aktifitas anak muda yang sesuai dengan judul lagu yaitu Young Blood yang cenderung mencerminkan sifat yang memberontak, ingin kebebasan dan mengeksplorasi kehidupan. Tetapi shot-shot yang ditampilkan acak dan tidak ada kesinambungan antar adegan yang secara tidak langsung mengambil unsur art clip.
50
Gambar 3.1 Cuplikan video Young Blood Tabel 3.1 Analisis video klip The Naked and Famous “Young Blood” Kekurangan Kelebihan • Berdasarkan teori pada bab II • Pemilihan adegan sesuai dengan tempo tentang pengertian video klip dan suasana lagu. bahwa video klip merupakan • Biaya yang dikeluarkan cenderung sarana promosi bagi produsen sedikit karena minim penggunaan musik. Banyaknya model yang properti. digunakan untuk sebuah grup band baru menyulitkan untuk membedakan antara model dan personil band.
b.
Video Clip ”Oh My God” (Cults) Video klip yang menggunakan gaya Performance clip dengan durasi kurang lebih 3 menit ini diambil seluruhnya dengan set lokasi indoor. Tidak ada hubungan antara lirik dan klip membuat video klip ini termasuk sebagai Performance clip murni. Set lampu menggunakan 3 buah lampu, 2 buah lampu diletakkan tepat pada belakang musisi yang menghasilkan musisi
51
terlihat siluet dan sebuah lampu yang berdaya besar diletakkan pada sudut belakang atas yang menghasilkan garis hi-light pada musisi. Sedangkan untuk mendapatkan cahaya pada bagian depan musisi digunakan reflektor yang berfungsi sebagai pemantul cahaya. Alur video klip ini dibuat naik dengan memanfaatkan properti yang ada. Yaitu memanfaatkan properti yang digunakan, seperti contoh baju yang dikenakan vokalis yang terbuat dari susunan balon akan semakin membesar dan ramai sesuai dengan durasi lagu. Begitu pula bulu yang dijadikan sebagai properti penghias set lokasi semakin banyak berjatuhan seiring berakhirnya lagu. Video klip ini menggunakan beberapa spesial efek seperti efek film burn dan penggunaan objek komputer 3d pada akhir klip.
Gambar 3.2 Cuplikan video Oh My God
52
Tabel 3.2 Analisis Video Clip ”Oh My God” Kekurangan Kelebihan • Kurang cermat dalam memilih adegan • Penggunaan properti berupa balon karena pada menit ke 1 detik 27 sebagai kostum vokalis masih vokalis menjatuhkan properti yang jarang digunakan. digunakan dikepalanya. • Berdasarkan teori pada bab II tentang Lighting, video klip ini dapat menggunakan Rim Light dan Hair Light yang membuat set lokasi indoor dengan minim properti menjadi lebih enak dilihat.
Dari analisis kedua karya video klip di atas (Video Klip “Young Blood” dan Video Clip ”Oh My God”) dapat disimpulkan bahwa untuk menghasilkan sebuah video klip diperlukan ide dan konsep yang matang. Tidak diharuskan terpaut dengan sebuah jenis video klip melainkan dapat menggabungkannya dan menghasilkan sebuah jenis video klip yang berbeda dari lainnya. Pemilihan jenis video klip harus konsisten dengan jenis yang dipilih agar tidak terjadi miskomunikasi dan konsep yang ingin dibawa menjadi kacau dan properti juga memiliki peran penting agar tidak bertabrakan dengan konsep yang ingin ditampilkan.
3.1.3 Wawancara Metode wawancara ini dilakukan langsung untuk mendapatkan informasiinformasi lebih dalam mengenai lagu a Date With Mr.Bigfoot dan musisi Por Ikebana itu sendiri. Berikut ini beberapa kesimpulan dari hasil wawancara: a.
Porn Ikebana merupakan musisi yang mengusung jenis musik campuran antara Swedish Pop dan Folk. Grup band musik ini beranggotakan 6 orang yaitu Era (vokalis), Haris Hermawan (gitaris 1), Andre (gitaris 2), Eri
53
Rukmana (keyboard), Denis Kurniawan (bassis), dan Giovanni Dananjaya (drummer). b.
Konsep penampilan yang dibawa Porn Ikebana adalah naturalisme dan cenderung bergaya old fashion. Kostum yang mereka usung mengikuti konsep penampilan mereka dengan menggunakan aksesoris-aksesoris pedalaman yang bersasal dari berbagai negara dan pakaian-pakaian yang cenderung old fashion. Lagu-lagu yang diciptakan mengandung unsur fantasi dan imajinasi serta penggunaan lirik yang puitis.
c.
Mascha adalah karakter imajinatif ciptaan vokalis Porn Ikebana yang kemunculannya dapat ditemui dalam tiap lagu yang mereka ciptakan.
d.
Lagu a Date With Mr. Bigfoot merupakan salah satu lagu andalan Porn Ikebana dalam mini album mereka yang akan segera dipublikasikan. Dengan lagu ini Porn Ikebana pernah mendapatkan penghargaan sebagai grup band musik termanis pada sebuah radio swasta di Surabaya. Lagu ini menceritakan tentang sebuah kencan Mascha dengan seseorang yang diibaratkan oleh sang vokalis merupakan sesosok Bigfoot.
3.2 Pra Produksi 3.2.1 Ide dan Konsep Cerita Buku elektronik Sven E Carlsson yang berjudul Audiovisual poetry or Commercial Salad of Images? Perspective on Music Video Analysis merupakan rujukan utama dalam pembuatan tugas akhir ini. Buku elektronik tersebut mengupas tuntas unsur-unsur apa saja yang terdapat pada video klip termasuk jenis-jenis video klip yang dipakai pada modern ini.
54
Dengan menggali referensi video klip grup band musik luar negeri sebanyak-banyaknya yang sesuai dengan tema yang akan dibuat. Tercetuslah ide untuk menggabungkan dua jenis video klip yaitu Performance Clip dan Art Clip sebagai video klip dari musisi Porn Ikebana yang baru saja mengeluarkan album pada bulan Mei tahun 2011 ini. Wawancara dilakukan untuk mendalami konsep dari Porn Ikebana itu sendiri. Kostum yang dipakai disesuaikan dengan hasil wawancara yaitu menggunakan pakaian yang old fashion dan beberapa aksesoris suku pedalaman seperti indian dan mongolia. Sedangkan untuk pakaian yang dikenakan sang vokalis merupakan hasil desain sang vokalis itu sendiri. Kemudian pemilihan model digunakan seorang anak kecil perempuan yang diibaratkan adalah Mascha. Pemilihan kostum untuk model juga mengikuti konsep band yaitu menggunakan aksesoris suku pedalaman dan pakaian yang mirip dengan sang vokalis. Didapat pilihan tone warna untuk keseluruhan video klip ini adalah biru menuju jingga dan kuning. Berdasarkan penjelasan pada bab II tentang warna bawa emosi yang muncul dari warna biru adalah damai yang disesuaikan dengan beat pada bagian reff yang cenderung santai. Sedangkan warna jingga dan kuning memunculkan emosi yang hangat, nyaman, cerah dan ceria untuk menyesuaikan adegan Performance Clip dan Art Clip penggunaan set lokasinya dominan outdoor di pagi dan sore hari. Untuk transisi adegan digunakan efek cut, dissolve, film burn dan twitch. Penggunaan efek cut dipakai hampir pada keseluruhan lagu. Transisi dissolve dipakai untuk perpindahan adegan-adegan yang memerlukan transisi yang halus.
55
Sedangkan efek film burn dan twitch dipakai untuk menjembatani beberapa bagian lagu yang mengalami perubahan tempo atau beat. Proses pembuatan konsep tiap jenisnya akan dijabarkan sesuai dengan urutan pengambilannya, yaitu: a.
Performance Clip
Sebagaimana dijelaskan pada Bab II tentang jenis-jenis dan pengertian dari performance clip, maka pada adegan yang akan menggunakan gaya performance clip ini digunakan efek cut pada awal dan pertengahan lagu yang disesuaikan dengan beat lagu. Berdasarkan pada bab II tentang unsur video klip, penyesuaian beat lagu ini merupakan salah satu unsur video klip yaitu bahasa ritm. Hal ini akan menimbulkan efek ilusi mata yang membuat seakan-akan personil band musik berpindah tempat sesuai dengan beat lagu. Tetapi terdapat beberapa adegan yang justru menyisakan frame tersendiri untuk seorang personil. Sehingga terjadi 2 bahasa visual yaitu bahasa ritme dan bahasa musikalisasi. Perubahan tempo dan beat terjadi pada saat lagu memasuki reff. Berdasarkan teori pada bab II tentang Special Effect maka dipilihlah efek slow motion untuk mendramatisir adegan. Untuk menghasilkan efek slow motion digunakan efek twixtor dengan menggunakan software video editing yang dapat mengkonversi 50 fps (frame per second) sebuah video menjadi 1000 fps. Pada bagian reff lagu dipilih set lokasi indoor dengan properti yang minim ditujukan untuk memfokuskan pandangan penonton kepada grup band musiknya saja. Disamping itu pemanfaatan lokasi indoor juga disiapkan untuk menjembatani adegan pada akhir lagu. Di akhir lagu digunakan sebuah proyektor DLP yang telah dipasangi sebuah visual sesuai dengan konsep band Porn Ikebana. Proyektor DLP tadi ditembakkan langsung
56
kepada personil band menggunakan 2 buah latar belakang berwarna putih dan hitam. Untuk adegan berlatar belakang putih, personil band menggunakan kostum berwarna putih karena berdasarkan bab II tentang teori warna yaitu warna putih dapat memantulkan cahaya sehingga gambar pada personil band terlihat jelas. Untuk adegan vokalis penggunaan proyektor dibalik sehingga menghasilkan sebuah siluet guna memperjelas sinkronasi bibir antara lagu dengan gerak bibir sang vokalis. Pada saat penggunaan latar belakang hitam dipilih kostum yang sesuai dengan konsep band yang bertujuan untuk menonjolkan personilnya. Berdasarkan bab II tentang skenario bahwa penggunaan proyektor ini disamping masih jarang digunakan pada video klip lainnya juga ditujukan sebagai surprise untuk mendramatisir adegan. Sesaat sebelum ending beat berubah menjadi menghentak dan seketika berhenti. Berdasarkkan bab II tentang unsur pada video kliop, untuk memvisualisasikannya digunakan efek Amiga Rulez untuk menciptakan efek
perpindahan
adegan
yang cepat
dan
ramai seiring
menghentaknya beat lagu sesuai dengan bahasa ritme dan ketika lagu berhenti adegan yang diambil adalah set lokasi indoor tetapi tanpa kehadiran performa band untuk menyimbolkan lagu telah selesai. b.
Art Clip
Berdasarkan bab II pada materi jenis video klip, penggunaan gaya Art Clip pada video ini digunakan untuk memvisualisasikan lirik secara metaforis. Pada bagian lirik “There’ll always be a carnival in the end of July” dipilih sebuah adegan yang menampilkan tone warna yang terkesan hangat karena berdasarkan pembahasan musim pada bab II pada bulan juli di Indonesia sedang mengalami musim kemara. Bagian lirik “And you…” merupakan transisi tempo dan beat dari
57
menghentak menjadi santai. Berdasarkan pembahasan tentang Special Effect pada bab II untuk membuat visualnya dibuat sebuah adegan Mascha yang diberi efek slow motion untuk mendramatisir adegan dan tujuan lainnya adalah untuk menyesuaikan gambar dengan tempo yang melambat. Pada bagian lirik “You’ll say, “what if we go swim naked, naked down to the lake?”” terjadi penurunan beat lagu dan berhenti sesaat. Untuk memvisualkannya dipilih sebuah adegan Mascha sedang menutup mata secara perlahan dipinggir danau. Latar danau dipilih untuk menjembatani penggalan lirik “lake” dan adegan menutup mata secara perlahan mengibaratkan tempo menurun menuju nol. Pemilihan adegan tersebut juga termasuk salah satu bahasa ritme dan bahasa lirik.
3.2.2 Sinopsis Pada intro klip akan menampilkan sebuah performa dari grup band musik Porn Ikebana menggunakan efek cut sehingga membuat sebuah efek ilusi mata. Setelah itu masuk menuju adegan model anak kecil perempuan yang sedang bermain sendirian di sebuah alam luas bersamaan dengan masuknya suara vokal. Adegan kembali pada performa band sampai memasuki reff lagu digunakanlah efek twixtor untuk menghasilkan slow motion menggunakan software Adobe After Effect. Seusai penggunaan efek slow motion, ditampilkan performa seluruh band dengan set indoor. Menjelang akhir lagu, akan ditampilkan sebuah performa satu persatu personil band dengan menambahkan visual menggunakan sebuah proyektor. Pada ending lagu ditampilkan performa seluruh personil dengan menambahkan visual menggunakan proyektor DLP.
58
3.2.3 Treatment a.
Ext - Pagi hari - Daerah pepohonan - Band Menampilkan band sedang bermain sesuai dengan ketukan lagu.
b.
Ext - Sore hari - Daerah rerumputan - Model Terlihat Mascha sedang duduk sendiri di atas tikar di sebuah pada rumput yang luas. Terlihat kotak makan dan beberapa mainan di atas tikar tersebut.
c.
Ext - Pagi hari - Daerah pepohonan - Band Memperlihatkan band sedang bermain sesuai dengan ketukan lagu.
d.
Ext - Sore hari - Daerah rerumputan - Model Mascha sedang berjalan-jalan diatas semak dan rerumputan.
e.
Ext - Sore hari - Daerah rerumputan - Model Mascha meniup benda-benda kecil ke arah kamera seiring dengan transisi masuknya reff lagu.
f.
Int - Malam hari – Studio - Band Memperlihatkan performa satu persatu personil band menggunakan efek twixtor sehingga menghasilkan efek slow motion yang halus.
g.
Int – Malam hari – Studio - Band Menampilkan performa seluruh personil band dengan alat musik mereka.
h.
Ext - Pagi hari - Daerah pepohonan - Band Memperlihatkan performa band di sebuah pepohonan yang rindang.
i.
Ext - Pagi hari - Daerah pepohonan - Band Menampilkan performa band menggunakan efek cut sesuai dengan ketukan lagu.
j.
Ext - Sore hari – Daerah rerumputan - Model
59
Mascha terlihat sedang bermain-main di padang rumput menggunakan alat musik tambourine. k.
Ext - Pagi hari - Daerah pepohonan - Band Memperlihatkan performa band menggunakan efek cut sesuai dengan ketukan lagu.
l.
Ext - Sore hari - Daerah rerumputan - Model Mascha sedang memainkan tambourine dipinggir danau. untuk menjembatani menuju adegan slow motion, kecepatan frame Mascha ketika sedang bermain dilambatkan menggunakan efek twixtor.
m. Int - Malam hari - Studio - Band Memperlihatkan performa satu persatu personil band menggunakan efek twixtor sehingga menghasilkan efek slow motion yang halus. n.
Int - Malam hari - Studio - Band Menampilkan performa seluruh personil band dengan alat musik mereka.
o.
Ext - Pagi dan Sore hari - Daerah pepohonan dan rerumputan - Band dan model Memperlihatkan performa band dan Mascha dengan durasi adegan yang cepat karena mengikuti ketukan lagu yang berubah menjadi cepat.
p.
Int - Malam hari - Studio - Band Menampilkan performa band satu persatu dengan menambahkan visual menggunakan proyektor.
q.
Int - Malam hari - Studio - Band Memperlihatkan performa seluruh personil band dengan menambahkan visual menggunakan proyektor.
60
r.
Int - Malam hari - Studio - Band Ketukan menjadi cepat, digunakan efek Amiga Rulez untuk membuat efek perpindahan frame menjadi cepat dan banyak dengan transisi cut sesuai dengan ketukan lagu.
s.
Int - Malam hari - Studio - Band Memperlihatkan alat-alat musik band seiring habisnya lagu.
3.2.4 Lirik lagu Lirik lagu a Date With Mr.Bigfoot There’ll always be a carnival in the end of July You used to take me there and ride on carousel to see the city lights And you…you can…buy me…buy me…buy me a tambourine And there you…you can sing me…sing me…sing me a melody So you…you can twitchy….twitchy....twitchy....twitchy kiss me We’ll watch the crazy bikes while sipping on licorices and sacredly holding hands And then, I’ll ask to you what else we’re going to do and where else we can go.. And you…you can…buy me…buy me…buy me a tambourine And there you…you can sing me…sing me…sing me a melody So you…you can twitchy….twitchy....twitchy....twitchy kiss me You’ll say, “what if we go swim naked, naked down to the lake?” After the show’s over Under the moonlight, silvery lights are kissing our eyes Over and over.. And you…you can…buy me…buy me…buy.. And there you…you can sing me…sing me…sing.. A jejune fantasy….the hypnotic fascination of the epiphany..
3.2.5 Storyboard (terlampir)
61
3.2.6 Pemain Mascha merupakan karakter fiktif berupa seorang anak kecil perempuan yang muncul dan ada di setiap lagu Porn Ikebana. Digambarkan Mascha yang sedang bermain-main sendirian di sebuah alam yang luas.
3.2.7 Peralatan dan Software Dalam tahap pra produksi video clip ini digunakan beberapa peralatan dan software di antaranya : a.
DSLR dengan kemampuan record video
b.
Tripod
c.
Lighting (main dan fill)
d.
Kain hitam berukuran 50x30m
e.
Kertas putih berukuran 5x5m
f.
Proyektor DLP
g.
Software Video Editing
h.
Software Photo Editing
3.3 Produksi Pada video klip ini digunakan gaya Performance Clip dan Art Clip dengan proses produksi yang berbeda. Di bawah ini akan dijabarkan langkah-langkah produksi yang akan lakukan dalam pembuatan video klip ini.
62
3.3.1 Performance Clip 1.
Environments dan Properties Dalam tahap ini yang akan dilakukan adalah meninjau set lokasi outdoor untuk suasana alam yang luas yaitu pepohonan sekitar Tretes sehingga dapat mengerti lokasi menyesuaikan dengan story board.
Gambar 3.6 Survey lokasi outdoor Selain itu meninjau sebuah studio indoor yang dapat menampung seluruh alat musik band dan properti-properti yang mendukung proses produksi video klip
63
Gambar 3.7 Survey lokasi indoor 1 serta mempersiapkan kendaraan beserta kru untuk membawa seluruh set alat musik dan properti yang akan digunakan. 2.
Mengambil gambar Pada tahap ini mengarahkan seorang cameraman untuk mengambil adegan performa band untuk set outdoor dan indoor sesuai dengan storyboard yang telah dibuat.
3.
Penyuntingan Dalam tahap ini memindahkan file video yang berada di kamera menggunakan kabel USB ke dalam komputer dan menyunting adegan demi adegan yang telah diambil menggunakan software video editing. Untuk finishing dilakukan proses render menjadi file .MOV.
4.
Peralatan dan Software Dalam tahap produksi video klip ini menggunakan beberapa peralatan dan software diantaranya:
64
a.
DSLR dengan kemampuan record video
b.
Lensa EFS 18 – 135mm
c.
Tripod
d.
Lighting
e.
Proyektor
f.
Reflektor
3.3.2 Art Clip 1.
Environments dan Properties Dalam tahap ini meninjau set lokasi yang akan digunakan yaitu Bosem Wonorejo.
Gambar 3.8 Survey lokasi outdoor 2
Hal ini ditujukan untuk mempermudah mencari lokasi-lokasi yang sesuai dengan storyboard yang telah dibuat. Selain itu juga mempertimbangkan
65
jatuhnya matahari sebagai lighting utama karena adegan akan diambil pada saat sore hari. 2.
Mengambil Gambar Gambar adegan akan diambil langsung dari tiap adegan sesuai dengan storyboard yang telah dibuat.
3.
Penyuntingan Dalam tahap ini akan dilakukan memindahkan file video yang berada di kamera menggunakan kabel USB ke dalam komputer dan menyunting adegan demi adegan yang telah diambil menggunakan software Adobe After Effect CS3 dan untuk finishing dilakukan proses render menjadi file .MOV.
4.
Peralatan dan Software Dalam tahap pra produksi video klip ini akan digunakan beberapa peralatan dan software diantaranya: a.
DSLR dengan kemampuan record video
b.
Lensa EFS 18 - 135mm
c.
Software video editing
3.4 Pasca Produksi 3.4.1 Penyuntingan Setelah semua data dipindah ke dalam computer, data tersebut diolah, digabungkan dan diberi efek menggunakan software video editing. Adapun langkah-langkah yang akan dilakukan dalam tahap ini adalah sebagai berikut: a.
Mempersiapkan storyboard sebagai acuan awal pembuatan video klip.
66
b.
Mempersiapkan software yang akan digunakan untuk proses penyuntingan seperti komputer dan aplikasi-aplikasi yang mendukung.
3.4.2 Rendering Pada tahap ini akan dilakukan rendering terakhir yaitu proses penggabungan semua elemen video klip dalam satu kesatuan.
3.4.3 Publikasi Tahap publikasi akan dilakukan sebagai syarat presentasi Tugas Akhir. Media yang akan digunakan untuk publikasi adalah poster dan DVD (cover depan dan cover cakram). Pembuatan media publikasi video klip ini diperlukan beberapa proses, antara lain menentukan konsep serta pembuatan sketsa. Berikut langkahlangkah yang akan dilakukan dalam tahap publikasi: a.
Konsep Konsep dari poster ini adalah foto Mascha yang sedang duduk diatas kuda mainan dengan tone warna yang cenderung jingga menuju kuning. Pemilihan tone warna ini karena variasi emosi yang muncul dari warna jingga dan kuning adalah hangat, nyaman, optimis, ceria, dan cerah yang cocok digunakan untuk menyelaraskan suasana sekitar Mascha. Untuk font dipilih Bonveno CF karena bentuknya yang pipih dan tinggi cocok untuk sebuah judul lagu yang panjang tetapi ingin ditampilkan dalam frame yang terbatas. Warna font dipilih biru karena biru cenderung menimbulkan rasa yang menenangkan dan damai, cocok untuk mewakili lagu a Date With Mr.Bigfoot yang memiliki tempo sedang dengan suasana lagu yang santai.
67
b.
Sketsa Poster Sesuai dengan konsep poster di atas, hasil sketsa poster dan cover DVD seperti pada gambar 3.1 – 3.3 di bawah ini :
Gambar 3.9 Sketsa Poster
Gambar 3.10 Sketsa Cover DVD
68
Gambar 3.11 Sketsa Cover Cakram DVD 3.4.4 Peralatan Adapun peralatan yang digunakan adalah sebuah unit komputer dengan spesifikasi sebagai berikut: a.
Prosesor 2.4 GHz (4CPU)
b.
Mainboard
c.
RAM 2 GB
d.
Graphic Card 1 GB
e.
Harddisk 1 TB
3.4.5 Software Dalam proses penyuntingan, akan digunakan software sebagai berikut : 1.
Software Video Editing
2.
Software Photo Editing
69
3.4.6 Anggaran Komputer A
8.000.000.00
Listrik
500.000.00
Peralatan Video
13.000.000.00
Kertas 3 rim
30.000.00
Biaya Print
200.000.00
Alat Tulis
50.000.00
Koneksi Internet
500.000.00
Referensi Buku
200.000.00
Transportasi
150.000.00
Konsumsi
200.000.00
Artis
100.000.00
Peralatan Pendukung
300.000.00
Total (rupiah)
23.230.000.000 Tabel 3.3 Anggaran
3.4.7 Jadwal Kerja
I Pra Produksi Outdoor Shoot 1 Outdoor Shoot 2 Indoor Shoot 1 Penyuntingan Spesial Efek Rendering Laporan
Maret II III
IV
I
April II III
IV
I
Mei II III
IV
70
I
Juni II III
IV
I
Juli II III
Pra Produksi Outdoor Shoot 1 Outdoor Shoot 2 Indoor Shoot 1 Penyuntingan Spesial Efek Rendering Laporan Tabel 3.4 Jadwal Kerja
IV
I
Agustus II III
IV