BAB III
METODE PENELITIAN
A. Metode dan Langkah Penelitian Untuk mencapai tujuan penelitian, diperlukan suatu metode penelitian yang tepat.
Menurut Surachmad (1990:131), “Metode merupakan cara utama
yang digunakan untuk mencapai suatu tujuan dengan menggunakan tehnik serta alat-alat tertentu.”
Tujuan dari penelitian ini mengenai sikap terhadap belajar
gerak dan kemampuan motorik dasar anak SD pada etnis Cina, Dayak, Madura dan Melayu. Sehubungan dengan masalah yang penulis ungkapkan dalam penelitian ini, maka penulis menentukan penelitian ini adalah metode deskriptif. Pengertian metode deskriptif diungkapkan oleh Arikunto (1993:208) yaitu sebagai berikut: “Penelitian
deskriptif
merupakan
penelitian
yang
diwujudkan
untuk
mengumpulkan informasi mengenai suatu gejala yang ada, yaitu keadaan gejala menurut apa adanya pada suatu penelitian yang dilakukan.” Penelitian deskriptif tidak diberikan perlakuan, manipulasi atau pengubahan pada variabel-variabel bebas tetapi menggambarkan suatu kondisi apa adanya. Penggambaran kondisi biasa individual atau kelompok dan menggunakan angka-angka. Seperti yang telah dijelaskan diatas, penelitian ini langsung melihat sikap terhadap belajar gerak dan kemampuan motorik dasar yang dimiliki oleh siswa Sekolah Dasar di Kota Pontianak.
Kemampuan motorik dasar merupakan
71
72
kapasitas
seseorang
untuk
melakukan
bermacam-macam
gerakan
yang
memerlukan keberanian dalam olahraga. Setiap bentuk kegiatan yang dilakukan anak-anak mempunyai pengaruh terhadap kemampuan motorik mereka. Selanjutnya, penelitian ini dilakukan dengan menggunakan proses perencanaan yang matang agar proses penelitian berjalan dengan efektif dan efisien sehingga menghasilkan kesimpulan yang dapat dipertanggung jawabkan secara ilmiah. Agar lebih jelas mengenai proses penelitian ini dapat dilihat pada bagan langkah-langkah penelitian berikut ini:
SAMPEL CINA: 22
DAYAK: 19
ANGKET SIKAP TERHADAP BELAJAR GERAK
MADURA: 33
MELAYU: 30
TES KEMAMPUAN MOTORIK DASAR
PENGUMPULAN DATA
PENGOLAHAN DATA
KESIMPULAN
Bagan 3.1 Langkah-Langkah Penelitian
73
B. Desain Penelitian
Penelitian ini meliputi kegiatan pengumpulan data dan informasi, yang kemudian dianalisis menggunakan analisis kuantitatif. penelitian factorial 4x2. Untuk
Menggunakan desain
mengetahui dan menganalisis variabel sikap
terhadap belajar gerak dan kemampuan motorik dasar yang dimiliki oleh etnis Cina, Dayak, Madura dan Melayu di Kota Pontianak.
Tabel 3.1 Desain Faktorial 4x2 Anak Usia 11-13 tahun
Sikap terhadap belajar gerak A1
Kemampuan motorik dasar A2
A1B1
A2B1
A1B2
A2B2
A1B3
A2B3
A1B4
A2B4
Etnis Cina B1 Dayak B2 Madura B3 Melayu B4
Keterangan : A1B1 A1B2 A1B3 A1B4 A2B1 A2B2 A2B3 A2B4
: Sikap terhadap belajar gerak etnis Cina : Sikap terhadap belajar gerak etnis Dayak : Sikap terhadap belajar gerak etnis Madura : Sikap terhadap belajar gerak etnis Melayu : Kemampuan motorik dasar etnis Cina : Kemampuan motorik dasar etnis Dayak : Kemampuan motorik dasar etnis Madura : Kemampuan motorik dasar etnis Melayu
74
Masing-masing etnis diberikan Tes Sikap Terhadap Belajar Gerak dengan Angket sikap, dan Tes Kemampuan Motorik Dasar dengan Tes Motor Ability.
C. Populasi dan Sampel 1. Populasi Penelitian Populasi merupakan individu atau objek yang memiliki sifat-sifat umum. Dari populasi dapat diambil sejumlah data yang diperlukan untuk memecahkan permasalahan yang diteliti. Sugiyono (1998:57) menjelaskan sebagai berikut: “Populasi adalah wilayah generaliasasi yang terdiri atas objek atau subjek yang mempunyai kuantitas dan karakteristik tertentu yang diterapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulan.” Populasi yang penulis gunakan dalam penelitian ini adalah etnis Cina, Dayak, Madura dan Melayu di Kota Pontianak.
Proses penelitian memerlukan
populasi sebagai sumber data dari seluruh bahan atau elemen yang diselidiki. Dalam hal ini Sudjana (2002:6) menjelaskan sebagai berikut : Totalitas semua yang mungkin hasil, menghitung atau pengukuran, kualitatif maupun kuantitatif, mengenai karakteristik tertentu dari semua anggota kumpulan yang lengkap dan jelas yang ingin dipelajari sifatsifatnya, dinamakan populasi. Adapun sebagian yang diambil dari populasi disebut sampel. Berdasarkan uraian tersebut diatas, penulis menetapkan populasi dengan beberapa karakteristik sebagai berikut: 1.
Penelitian ini dilakukan pada etnis Cina, Dayak, Madura dan Melayu di Kota Pontianak;
2.
Populasi dari etnis Cina, Dayak, Madura dan Melayu berusia antara 11 – 13 tahun;
75
3.
Populasi keempat etnis tersebut telah melaksanakan program olahraga selama enam tahun.
2. Sampel Penelitian Pada penelitian ini sampel yang diambil berasal dari siswa kelas 6 yang telah diacak. Mengenai jumlah sampel penulis mengacu pada pendapat Arikunto (2002:112) yang menjelaskan bahwa : Kebanyakan peneliti beranggapan bahwa semakin banyak sampel, atau semakin besar presentase sampel dari populasi, hasil penelitian akan semakin baik. Anggapan ini benar, tetapi tidak selalu demikian. Hal ini tergantung dari sifat-sifat atau ciri-ciri yang dikandung oleh subjek penelitian dalam populasi. Selanjutnya sifat-sifat atau ciri-ciri tersebut bertalian erat dengan homogenitas subjek dalam populasi. Dari penjelasan dapat disimpulkan bahwa semakin banyak sampel yang digunakan dalam penelitian tidak selalu menghasilkan penelitian yang baik. Hal tersebut tergantung dari sifat-sifat atau ciri-ciri yang terdapat pada subjek penelitian dalam populasi. Hal yang sama mengenai jumlah sampel belum ada aturan yang pasti berapa banyak sampel harus diambil lebih jauh Nasution (2002:101) mengatakan bahwa: “Tidak ada aturan yang jelas tentang jumlah sample yang dipersyaratkan untuk suatu penelitian dari populasi yang tersedia.” Berdasarkan pendapat diatas mengenai besarnya populasi dan jumlah sampel yang diperlukan, berkaitan dengan biaya, tenaga serta waktu yang tersedia maka penulis menetapkan sampel sebanyak 104 orang dari jumlah populasi 140 orang etnis Cina, Dayak, Madura dan Melayu di Sekolah Dasar.
76
Teknik pengambilan sampel yang penulis gunakan adalah teknik Proportional Random Sampling yaitu pengambilan sampel berdasarkan proporsi. Sesuai dengan banyaknya siswa sekolah yang dijadikan subjek penelitian, selanjutnya dilakukan undian dengan membuat potongan kertas yang telah diberi nomor urut berdasarkan present dari sekolah.
Kemudian mengambil satu persatu
kertas tersebut sampai mendapatkan jumlah sampel yang diharapkan penulis. Sampel adalah bagian dari populasi (sebagian atau wakil populasi yang diteliti). Untuk mendapatkan (n) dalam populasi diatas digunakan rumus sampel minimum Sudjana (2001:85) sebagai berikut :
n=
N 1 + N × (e 2 )
Keterangan : N = Ukuran populasi n = Ukuran sampel minimal e = Kesalahan pengambilan sampel (Presisi) 1 = Angka Konstan
Berdasarkan data di atas, maka pada subjek penelitian terdapat sebanyak 140. Dengan mengambil tingkat kesalahan pengambilan sampel (presisi) sebesar 5%, maka jumlah sampel yang diteliti dari populasi sebesar 140 adalah sebagai berikut : ଵସ
݊ = ଵାଵସ(,ହమ ) = 103,7 ≈ 104
77
Diperoleh sampel sebesar 104 orang dan untuk pengambilan jumlah anggota sampel etnis dilakukan secara proporsional dengan rumus alokasi proporsional sebagai berikut:
ni =
Ni ×n N
Dimana : ni
= ukuran sampel untuk lokasi ke-i
Ni
= Jumlah populasi untuk lokasi ke-i
N
= Populasi
n
= Ukuran sampel minimum
Alasan menggunakan pengambilan tehnik berdasarkan propotional karena jumlah anggota populasi tidak sama antara etnis Cina, Dayak, Madura dan Melayu. Sedangkan berdasarkan random adalah memberikan kesempatan yang sama kepada populasi untuk menjadi anggota sampel.
Untuk memperjelas
mengenai jumlah populasi dan sampel dalam penelitian ini, penulis sajikan tabel populasi dan sampel berikut ini: Tabel 3.2 Populasi dan Sampel SD Pertiwi, SDN 34, dan SDN 42 Pontianak Etnis
Jumlah
Jumlah
Populasi
Sampel
Cina
30
22
Dayak
25
19
Madura
45
33
Melayu
40
30
Jumlah
140
104
Siswa kelas 6
78
D. Instrumen Penelitian Teknik
pengumpulan
data
adalah
cara
mengumpulkan data dalam suatu penelitian.
yang
digunakan
untuk
Untuk mengumpulkan data
diperlukan alat tertentu sesuai dengan jenis variabelnya. Alat yang dimaksud adalah instrumen penelitian atau pengumpulan data. Instrumen penelitian adalah alat bantu yang digunakan peneliti untuk melakukan pengukuran. Untuk memperoleh data dan informasi yang lengkap diperlukan alat pengumpul data.
Dalam penelitian ini penulis menggunakan
angket skala sikap dan Tes Motor Ability untuk siswa sekolah dasar sebagai alat pengumpul data. 1. Instrumen Sikap Terhadap Belajar Gerak Angket digunakan dalam rangka untuk mengumpulkan data variabel sikap terhadap belajar gerak siswa etnis Cina, Dayak, Madura dan Melayu. Penulis menggunakan definisi operasional sebagai berikut sikap adalah sekelompok keyakinan dan perasaan yang melekat tentang objek tertentu dan kecenderungan untuk bertindak dengan cara tertentu. Berdasarkan definisi tersebut, suatu sikap mengandung tiga komponen, yakni (1) komponen kognitif (keyakinan); (2) komponen afektif (emosi/perasan); dan (3) komponen konatif (kecenderungan untuk bertindak).
Selanjutnya disusun kisi-kisi sebagai pedoman dalam
penyusunan item pernyataan menggunakan Skala Likert. Karena dalam angket penelitian alat pengumpul datanya berupa pertanyaan dan pernyataan maka pengolahan dan analisis yang digunakan yaitu: memilih skala yang akan digunakan, skala yang digunakan peneliti dalam
79
mengolah angket ini adalah skala penilaian yang dibuat oleh Likert. Mengenai Skala Likert dijelaskan oleh Nasution (2002:63-64) bahwa : Instrumen pengukuran ini mula-mula diciptakan oleh Rensis Likert pada tahun 1932. Sejak itu tipe pengukuran ini menjadi sangat populer dengan sejumlah keuntungannya antara lain: -
Mempunyai banyak kemudahan. Menyusun sejumlah pertanyaan mengenai sifat atau sikap tertentu relatif mudah. Menentukan skor juga mudah karena tiap jawaban diberi nilai berupa angka yang mudah dijumlahkan.
-
Skala tipe Likert mempunyai reliabilitas tinggi dalam mengurutkan manusia berdasarkan intensitas sikap tertentu.
-
Selain itu skala Likert ini sangat luwes atau fleksibel, lebih fleksibel daripada teknik pengukuran lainnya.
Menyimak penjelasan diatas maka sebagai patokan penyekoran atau penilaian untuk lebih jelasnya dapat dilihat dari tabel 3.3 berikut ini:
Tabel 3.3 Kriteria Penyekoran Butir Soal Skor Butir Soal Alternatif Jawaban Positif Negatif 1. Sangat Setuju (SS)
5
1
2. Setuju (S)
4
2
3. Ragu-ragu (R)
3
3
4. Tidak Setuju (TS)
2
4
5. Sangat Tidak setuju (STS)
1
5
Bahwa dalam penyusunan pernyataan-pernyataan agar responden dapat menjawab salah satu alternatif jawaban, maka pernyataan itu disusun dari sub komponen.
Menurut Surakhmad (1998:84) ada beberapa petunjuk praktis yang
harus diperhatikan ketika merumuskan butir pernyataan, yaitu (1) rumuskan setiap
80
pernyataan
sejelas-jelasnya
dan
seringkas-ringkasnya;
(2)
mengajukan
pernyataan-pernyataan yang memang dapat dijawab oleh responden, pernyataan mana yang tidak menimbulkan kesan agresif; (3) sifat pernyataan harus netral dan objektif; (4) mengajukan hanya pernyataan yang jawabannya tidak dapat diperoleh dari sumber lain; (5) keseluruhan pernyataan dalam angket harus sanggup mengumpulkan kebulatan jawaban untuk masalah yang kita hadapi.
81
Tabel 3.4 Kisi-kisi Instrumen Penelitian Sikap Belajar Gerak Siswa SD No
Variabel
Komponen
Indikator
Sub Indikator
Kognitif (Keyakinan terhadap sesuatu) Mar’at, S., Kartono, L.I. (2006)
Pengetahuan
1. Pengetahuan siswa tentang minat dan kebutuhan belajar gerak; 2. Pengetahuan tentang jenis-jenis olahraga; 3. Pengetahuan tentang waktu berolahraga/bergerak; 4. Pengetahuan tentang frekuensi berolahraga/bergerak; 5. Pengetahuan mengenai peralatan olahraga; 6. Pengetahuan siswa akan manfaat olahraga; 7. Pengetahuan siswa akan tujuan berolahraga; 1. Perasaan siswa mengenai pembelajaran penjas yang diterima di sekolah 2. Perasaan senang siswa Kepada guru dalam pembelajaran penjas di sekolah; 3. Perasaan siswa terhadap sarana pembelajaran penjas. 1. Seberapa sering melakukan aktivitas gerak di sekolah; 2. Seberapa sering melakukan aktivitas olahraga di luar jam sekolah; 3. Jenis-jenis olahraga yang sering dilakukan.
No Soal +
1.
Sikap Belajar Gerak
Afektif (Perasaan) Mar’at, S., Kartono, L.I. (2006)
Perasaan Emosional
Konatif Perubahan (Kecenderu perilaku ngan untuk melakukan/ bertindak) Mar’at, S., Kartono, L.I. (2006) Sumber: Mar’at, S., Kartono, L.I. (2006)
-
21, 48, 51
11, 23
3,4, 25
14, 65
10,
33, 55
9, 39
8, 38
15
12, 13, 40, 53
16, 35, 19 17, 20, 66 27, 32, 34, 45
5, 43
36, 46, 47
29, 30, 31
28, 42
22, 26, 41, 44,
54, 67
52, 61
56, 57, 58, 59
60, 62, 63, 68
1,2, 64
7
6,18 24, 37, 49, 50
82
2. Instrumen Kemampuan Motorik Dasar Nurhasan (2000:98) mengatakan bahwa “Motor Ability adalah kapasitas seseorang untuk dapat melakukan bermacam-macam gerakan yang memerlukan keberanian dalam olahraga.” Test Motor Ability menurut Jhonson dan Nelson (1969) dalam Nurhasan (2000:112) menjelaskan “Tes ini digunakan untuk mengukur kemampuan gerak dasar bagi siswa sekolah dasar”. Tes ini mempunyai reabilitas sebesar 0.93 dan validitas sebesar 0.87. Berdasarkan pendapat diatas, maka tes ini terdiri dari 4 butir tes yaitu: a. Tes lari cepat 30 meter b. Tes shuttle run 4x10 meter c. Tes stork stand positional balance d. Tes lempar tangkap bola jarak 1 meter
Agar pelaksanaan tes berjalan lancar dan sesuai dengan yang diharapkan maka diperlukan pengadministrasian yang meliputi: Tabel 3.5 Tes Motor Ability Butir Tes
Tes lari cepat 30 meter
Tes Shuttle Run 4x10 meter
Mengukur kecepatan lari
Alat/fasilitas Stopwatch, lintasan lurus dan rata jarak
Tujuan
Stork Stand Positional Balance
Lempar Tangkap bola jarak 1 meter ke tembok
Mengukur kelincahan dalam bergerak mengubah arah.
Mengukur Keseimbangan tubuh
Mengukur kemampuan koordinasi mata dan tangan
Stopwatch, lintasan lurus dan
Stopwatch
Bola tenis, stopwatch dan tembok yang rata
83
30 meter, bendera.
rata dengan jarak 10 meter antara garis start dan garis finish.
Pelaksaan
Start dilakukan dengan berdiri. Pada aba-aba “bersedia” subjek berdiri dengan salah satu ujung jari kakinya sedekat mungkin dengan garis start. Aba-aba “berhenti” subjek siap untuk lari menuju garis finish.
Start dilakukan dengan berdiri. Pada abaaba “bersedia” subjek berdiri dengan salah satu ujung kaki sedekat mungkin dengan garis start.
Subjek berdiri dengan tumpuan kaki kiri, kedua tangan bertolak pinggang, kedua mata dipejamkan, lalu letakkan kaki kanan pada lutut kiri sebelah dalam. Pertahankan sikap tersebut selama mungkin.
Subjek berdiri di belakang garis batas sambil memegang bola tenis dengan kedua tangan di depan dada. Aba-aba “ya” subjek dengan segera melakukan lempar tangkap ke dinding selama 30 detik.
Skor
Dihitung waktu yang ditempuh dalam melakukan lari sejauh 30 meter
Dihitung waktu yang ditempuh dalam melakukan shuttle run 4x10 meter.
Dihitung waktu dalam mempertahankan sikap tersebut selama mungkin.
Dihitung jumlah tangkapan bola yang dapat dilakukan selama 30 detik.
Berikut ini jadwal pelaksanaan pengumpulan data etnis Cina, Dayak, Madura dan Melayu, tertera pada tabel 3.6: Tabel 3.6 Pelaksanaan Pengumpulan Data Etnis Cina dan Dayak Madura Melayu
Hari Kamis Jumat Sabtu
Tanggal 15 April 2010 16 April 2010 17 April 2010
Waktu 07.30 – 13.00 07.30 – 10.00 07.30 – 10.00
84
E. Uji Coba Angket Pelaksanaan uji coba dimaksudkan untuk mengetahui validitas dan reliabilitas alat ukur yang telah disusun. Sehingga diketahui layak atau tidaknya alat ukur tersebutdipergunakan sebagai alat pengumpul data. Sebelum instrumen sikap belajar gerak yang telah disusun itu dipergunakan pada subjek penelitian, terlebih dahulu diujicobakan kepada 20 orang siswa SDN 11 Jl. P. Natakusuma no. 24 Pontianak pada tanggal 12 April 2010. Yang pelaksanaannya diawasi langsung oleh peneliti dengan memberikan penjelasan-penjelasan tentang cara pengisiannya. Setelah instrumen diujicobakan langkah berikutnya diadakan analisis untuk memilih pernyataan terbaik dan tingkat reliabilitas instrumen untuk dipergunakan pada lokasi dan subjek penelitian. Berdasarkan hasil analisis validitas instrumen penelitian dari setiap butir tes yang berjumlah 68 butir soal diperoleh 58 butir soal yang valid. Kemudian butir 10 butir yang tidak valid pernyataannya diganti, artinya butir-butir pernyataan tersebut dapat digunakan untuk tes penelitian sebenarnya dengan jumlah butir pertanyaan sebanyak 68 butir soal seperti disajikan pada tabel 3.6:
85
Tabel 3.7 Hasil Pengolahan Validitas Instrumen Penelitian Butir soal 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46
Validitas t-hitung 0.45 2.16 0.59 3.06 0.44 2.09 -0.37 -1.69 0.52 2.59 0.45 2.15 0.47 2.28 0.41 1.92 0.51 2.51 0.69 4.04 0.59 3.14 0.46 2.20 0.46 2.20 0.54 2.71 0.64 3.50 0.77 5.09 -0.17 -0.73 0.61 3.30 0.49 2.41 0.41 1.92 0.57 2.91 0.47 2.23 0.73 4.58 0.67 3.84 0.84 6.56 0.42 1.97 0.49 2.35 0.39 1.79 0.56 2.90 -0.28 -1.25 0.41 1.91 0.37 1.70 0.58 3.05 0.43 2.04 0.46 2.23 0.73 4.51 0.65 3.59 0.38 1.72 0.60 3.16 0.50 2.45 -0.03 -0.15 0.42 1.98 0.71 4.31 0.57 2.91 0.48 2.30 0.46 2.21
t-tabel 1.73 1.73 1.73 1.73 1.73 1.73 1.73 1.73 1.73 1.73 1.73 1.73 1.73 1.73 1.73 1.73 1.73 1.73 1.73 1.73 1.73 1.73 1.73 1.73 1.73 1.73 1.73 1.73 1.73 1.73 1.73 1.73 1.73 1.73 1.73 1.73 1.73 1.73 1.73 1.73 1.73 1.73 1.73 1.73 1.73 1.73
Keterangan Valid Valid Valid Tidak Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Tidak Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Tidak Valid Valid Tidak Valid Valid Valid Valid Valid Valid Tidak Valid Valid Valid Tidak Valid Valid Valid Valid Valid Valid
86
47 48 49 50 51 52 53 54 55 56 57 58 59 60 61 62 63 64 65 66 67 68
-0.08 0.36 0.51 0.57 0.51 0.48 0.46 0.62 0.59 0.45 0.47 0.63 0.46 0.47 -0.07 0.49 0.43 0.40 -0.04 0.43 0.50 0.45
-0.35 1.66 2.51 2.94 2.50 2.34 2.18 3.36 3.11 2.16 2.24 3.43 2.18 2.27 -0.30 2.39 2.00 1.88 -0.17 2.00 2.43 2.15
1.73 1.73 1.73 1.73 1.73 1.73 1.73 1.73 1.73 1.73 1.73 1.73 1.73 1.73 1.73 1.73 1.73 1.73 1.73 1.73 1.73 1.73
Tidak Valid Tidak Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Tidak Valid Valid Valid Valid Tidak Valid Valid Valid Valid
Berdasarkan hasil pengolahan tersebut dapat diketahui bahwa butir pernyataan yang valid berjumlah 58 butir .
F. Tehnik Penghitungan dan Analisis Data Setelah data hasil penelitian terkumpul, maka selanjutnya dilakukan pengolahan data dan analisis data yang dilakukan secermat mungkin dengan tehnik analisis Statistik. Sebelum sampai pada pengujian hipotesis penelitian, terlebih dahulu dilakukan pengujian persyaratan analisis yaitu meliputi penyajian persyaratan normalitas dari distribusi skor dengan menggunakan uji KolmogorovSmirnov dan pengujian homogenitas varians dengan menggunakan uji F. Untuk menganalisis data dalam penelitian ini digunakan tehnik uji T.
87
Metode Pengolahan data yang penulis gunakan bersumber pada metode Statistik karangan Sudjana (2002:67). Adapun langkah-langkah pengolahan data yang ditempuh dengan prosedur tersebut sebagai berikut:
1. Menguji data: Untuk menguji nilai tes sikap terhadap belajar gerak dan kemampuan motorik dasar menggunakan uji Normalitas dan uji Homogenitas sebagai berikut:
a. Menguji Normalitas Uji normalitas ini bertujuan mengetahui apakah data dari hasil pengukuran tersebut normal atau tidak. Uji normalitas yang digunakan adalah uji normalitas Kolmogorov-Smirnov caranya sebagai berikut : Hipotesis ditolak apabila Ho’ terima HA jika D…Da Hipotesis diterima apabila Ho’ tolak HA jika D
b. Menguji Uji Homogenitas Untuk menguji kesamaan dari kedua kelompok sampel, maka penulis menggunakan rumus dari Sudjana (2002:250), sebagai berikut: F=
var iansi..terbesar var iansi..terkecil
Dengan kriteria tolak H jika F > F ½ α (v1, v2) Dalam hal lain ditolak
88
2. Menguji Signifikansi dengan Pendekatan Uji Analisis Varians (ANOVA) Analisis Varians (ANOVA) menggunakan statitik Uji F.
Untuk
perhitungan ANOVA, berdasarkan data dilakukan perhitungan nilai-nilai untuk memperoleh tabel ANOVA sebagai berikut : Nilai F hitung diperoleh dengan perhitungan sebagai berikut :
F=
between − groups MS MSA = within − groups MS MSS/A
Berdasarkan nilai-nilai di atas diperoleh tabel ANOVA untuk menguji perbedaan antar kelompok sebagai berikut: Adapun kriteria uji adalah : jika Fhitung ≥ Ftabel nilai sig < 0,05, maka H 0 ditolak jika Fhitung < Ftabel nilai sig ≥ 0,05, maka H 0 tidak ditolak (diterima)
3. Uji T Duncan ( Duncan’s Multiple Range Test ) Untuk mengetahui tingkatan-tingkatan taraf faktor yang mana yang berbeda pengaruhnya, maka diuji sepasang-sepasang dengan menggunakan Uji Jarak Berganda Duncan.