BAB III METODE PENELITIAN
3.1 Jenis Penelitian Pendekatan penelitian yang digunakan menggunakan penelitian tindakan kelas (Classroom Action Research), bertujuan untuk memecahkan masalah-masalah melalui penerapan langsung di kelas atau tempat kerja (Sugiyono, 2012: 27). Sedangkan menurut Arikunto (2012: 56) mengatakan bahwa penelitian tindakan kelas merupakan bagian dari penelitian tindakan yang dapat dipandang sebagai tindak lanjut dari penelitian deskriptif maupun eksperimen. Pada penelitian tindakan kelas bukan lagi mengetes sebuah perlakuan tetapi sudah mempunyai keyakinan akan ampuhnya sesuatu perlakuan. Menurut design Kemmis dan Mc. Taggart prosedur penelitian tindakan kelas, penelitian ini dilaksanakan dalam dua siklus, masing-masing siklus terdiri dari tiga pertemuan. Setiap siklus terdiri dari empat tahap yaitu: perencanaan, pelaksanaan atau tindakan, observasi atau pengamatan, dan refleksi. Adapun gambaran pelaksanaan tindakan kelas yang terdiri dari empat tahap adalah sebagai berikut:
1
Siklus 1
Siklus 2
planning
planning reflecting
reflecting
acting
acting
g
ngnngg
observing
observing
Gambar 1. Pelaksanaan Tindakan dalam Dua Siklus Rencana tindakan meliputi: (a) menetapkan kelas yang dijadikan objek penelitian, yaitu siswa Kelas A TK Lebah Putih Salatiga, (b) menyusun perangkat pembelajaran, meliputi: RKH dan merancang alat pengumpul data, (c) menetapkan materi. Pelaksanaan tindakan pada siklus 1 yaitu (1) pendahuluan, (2) inti yang meliputi: (a) menyampaikan pelaksanaan penelitian tindakan kelas, (b) sebagai apersepsi, siswa diingatkan kembali tentang materi yang dipelajari, (c) memberikan motivasi agar siswa tertarik untuk mengikuti pelajaran, (d) menyebutkan dan menuliskan judul pembelajaran, (e) menyebutkan dan menuliskan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai, (f) merencanakan proses pembelajaran, (g) membuat lembar observasi, (h) latihan untuk mengetahui dan mengukur tingkat pemahaman siswa tehadap materi yang diajarkan dan (3) penutup. Adapun yang dilakukan pada siklus II sama dengan siklus I namun pada siklus II terdapat pengamatan dan refleksi yang dimaksudkan sebagai
2
perbaikan atau penyempurnaan dari siklus I sampai diperoleh hasil yang maksimal terhadap pelaksanaan pembelajaran. Jika hasil refleksi siklus II belum menunjukkan perbaikan maka dilanjutkan siklus III dan seterusnya.
3.2 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian dilakukan di TK Lebah Putih Salatiga yang beralamat di Jl. Sidomulyo Gang Sunan Bonang RT 6 RW 11 Salatiga. Waktu pelaksanaan penelitian adalah bulan September tahun pelajaran 2014/2015. Adapun jadwal kegiatan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: Tabel 1. Jadwal Kegiatan Penelitian No. 1. 2. 3. 4. 5. 6.
Uraian Kegiatan Observasi Awal Penyusunan Proposal Penyusunan Instrumen Pelaksanaan Tindakan Analisis Data Pelaporan
Juni
Waktu Pelaksanaan Juli Agst Sept
Oktr
Observasi awal dilakukan bulan Juni, penyusunan proposal dilakukan bulan Juli, penyusunan instrumen bulan Agustus, untuk pelaksanaan tindakan dilakukan pada bulan September. Analisis data dan pelaporan dilakukan bulan Oktober.
3
3.3 Subjek Penelitian Subjek penelitian ini adalah siswa Kelas A TK Lebah Putih Salatiga yang berjumlah siswa 23 anak.
3.4 Teknik Pengumpulan Data Setiap penelitian memerlukan data atau informasi dari sumber-sumber yang dapat dipercaya agar informasi tersebut dapat digunakan untuk menjawab masalah penelitian. Dari hasil pelaksanaan penelitian tindakan, ditentukan teknik pengumpulan data yang berorientasi pada observasi partisipasif (Hadi, 2012: 77), yaitu peneliti melakukan observasi sambil ikut serta dalam kegiatan yang sedang berjalan. Pengambilan data dilakukan dengan observasi pada kondisi awal, siklus 1 dan siklus 2. Untuk memudahkan dan terkumpulnya data maka peneliti menggunakan dan format observasi dengan skala penilaian. Pedoman observasi keterampilan motorik halus meliputi: 1). Mengikat tali sepatu, 2). Menggosok gigi tanpa membasahi baju, 3). Mencuci dan mengelap tangan sendiri, dan 4). Membuka kancing dan melepaskan ikat pinggang. Pedoman observasi kemandirian ini berdasarkan teori dari Afiatin (2003: 7). Dari kedelapan aspek kemandirian, penulis mengambil tiga aspek utama yang dapat mewakili aspek kemandirian anak usia dini yang meliputi: 1). Mampu mengerjakan tugas, 2). Mempunyai rasa percaya diri, dan 3). Tidak bergantung orang lain.
4
3.5 Prosedur Penelitian Prosedur tindakan pada penelitian ini tidak menggunakan metode eksperimen karena tidak ingin membandingkan dua indikator. Penelitian ini juga tidak menggunakan metode survey karena tidak menggunakan teknik sampling. Prosedur tindakan yang digunakan adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Tindakan dalam Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini menggunakan dua siklus. Prosedur tindakan pada Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini adalah sebagai berikut: 1. Menyusun perencanaan tindakan (Planning) 2. Melaksanakan tindakan sesuai yang direncanakan (Acting) 3. Melakukan pengamatan terhadap tindakan yang telah dilakukan (Observing) 4. Melakukan analisis deskriptif komparatif (Reflecting) Siklus ini dimulai dengan serangkaian langkah yang dilakukan untuk menyusun perencanaan yang meliputi: refleksi awal kondisi siswa, identifikasi masalah, pengumpulan data, hipotesis tindakan dan perencanaan tindakan (awal).
Pelaksanaan
tindakan
meliputi:
pelaksanaan,
observasi
dan
pengumpulan data serta review dan umpan balik. Selanjutnya adalah refleksi kritis yang merupakan tahap analisis untuk mengetahui kualitas perubahan dari perilaku aktual yang dihasilkan dari langkah-langkah tindakan. Dan terakhir adalah review sebagai tahap untuk melakukan peninjauan atas keseluruhan proses, apakah perubahan yang dihasilkan sudah memadai ataukah perlu dilanjutkan ke siklus berikutnya.
5
3.6 Teknik Analisis Data Data
penelitian
tindakan
kelas
ini
dianalisis
sejak
tindakan
pembelajaran dilakukan dan dikembangkan selama proses refleksi sampai penyusunan laporan. Data yang dianalisis secara deskriptif kualitatif dengan analisis interaksi yang terdiri dari: reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan dilakukan dalam bentuk interaktif dengan proses pengumpulan data selesai. Reduksi data adalah proses pemulihan, pemusatan perhatian pada penyederhanaan dan transformasi data kasar yang muncul dari catatan tertulis di lapangan. Kegiatan ini mulai dilakukan dalam setiap pelaksanaan tindakan. Penyajian data dilakukan dalam rangka pemahaman terhadap sekumpulan informasi yang memberi kemungkinan adanya penarikan kesimpulan, sedangkan
penarikan
kesimpulan
dilakukan
secara
bertahap
untuk
memperoleh derajat kepercayaan yang tinggi. Dengan demikian langkah analisis data kualitatif dalam penelitian tindakan ini dilakukan semenjak tindakan-tindakan dilaksanakan.
3.7 Indikator Keberhasilan Indikator keberhasilan dalam penelitian ini adalah 85% siswa mempunyai kemandirian baik dalam pelaksanaan kegiatan motorik halus.
6