BAB III METODE PENELITIAN
A. Setting Penelitian 1. Tempat penelitian Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di Sekolah Dasar Negeri 1 Pakuan Ratu Kecamatan Pakuan Ratu Kabupaten Way Kanan.. 2. Subjek penelitian Subjek pada penelitian tindakan kelas ini adalah guru dan siswa kelas IV yang berjumlah 33 orang, yang terdiri dari 15 orang siswa laki-laki dan 18 orang siswa perempuan. 3. Waktu penelitian Penelitian ini akan dilaksanakan pada semester ganjil tahun pelajaran 20132014 yaitu dari bulan Juli 2013 sampai dengan bulan Oktober 2013.
B.
Faktor Yang Diteliti 1. Aktivitas siswa selama proses pembelajaran 2. Peningkatan hasil belajar IPA siswa, yang diukur melalui tes dan di laksanakan di akhir siklus.
32 C. Data Penelitian Data dalam penelitian ini adalah : 1. Data kualitatif, yaitu data yang diperoleh dari hasil obervasi terhadap aktivitas siswa selama proses pembelajaran berlangsung. 2. Data kuantitatif, yaitu data yang diperoleh melalui tes dalam bentuk nilai (angka) hasil belajar.
D. Teknik Pengumpulan Data Pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan melalui observasi, dan tes pada setiap akhir siklus.
1. Observasi Obsevasi dilakukan oleh sorang guru mitra. Observasi digunakan untuk mengamati aktivitas siswa dalam kegiatan pembelajaran sebagai upaya untuk mengetahui kesesuaian antara perencanaan dan pelaksanaan tindakan. Pengamatan dilakukan dengan penyapuan setiap 10 menit selama proses pembelajaran. Data aktivitas di peroleh dengan menggunakan lembar observasi aktivitas siswa menggunakan “√”, Indikator yang diobservasi mencakup sebagai berikut: a. Memperhatikan penjelasan guru b. Bertanya /menjawab pertanyaan c. Memahami pemanfaatan alat peraga d. Mengerjakan LKS
33 2. Tes Tes dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui hasil belajar/prestasi belajar siswa setelah diberikan pembelajaran dengan menggunakan metode pembelajaran examples non-examples. Tes diberikan setiap akhir siklus pembelajaran.
E.
Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian yang digunakan adalah a. Lembar Observasi b. Lembar Tes.
F. Teknik Analisis Data
Data hasil belajar siswa diperoleh dengan memberikan tes pada setiap akhir siklus pembelajaran. Adapun langkah-langkah yang dilakukan untuk mengganalisis data hasil belajar siswa adalah sebagai berikut;
1. Data Kualitatif a. Menghitung jumlah check list (√) pada lembar observasi berdasarkan indikator aktivitas siswa yang telah ditentukan. b. Menghitung jumlah check list (√) untuk semua indikator aktivitas yang dilakukan oleh siswa. c. Menghitung persentase semua indikator aktivitas yang dilakukan oleh siswa. Jika siswa melakukan lebih atau sama dengan 75% dan semua indikator aktivitas yang ditentukan dilakukan siswa secara aktif maka siswa dikategorikan aktif.
34 Indikator aktivitas siswa dinyatakan sebagai berikut : No Indikator Kategori 1 5 aktivitas Sangat Aktif 2 4 Aktivitas Aktif 3 3 Aktivitas Cukup Aktif 4 2 Aktivtas Kurang Aktif 5 1 Aktivitas Tidak Aktif Sumber: Diadopsi dari Muncarno (2001 : 126)
2. Data Kuantitatif a. Penilaian hasil belajar Nilai siswa diperoleh dengan persamaan Skor Perolehan (SP) NS =
X 100 Skor Maksimal (SM)
Keterangan : NS = Nilai skor yang dicari atau diharapkan SP
= Skor mentah yang diperloleh siswa
SM = Skor maksimum ideal dari tes yang bersangkutan 100 = Bilangan tetap (Sumber : adopsi dari Mulyasa, 2002: 16)
Klasifikasi aktivitas siswa ditentukan sebagai berikut: No 1 2 3 4 5
Interval Nilai (%) Tingkat Kemampuan 80,01 % - 100 % Sangat Tinggi (ST) 60,01 % – 80,00 % Tinggi (T) 40,01 % – 60,00 % Sedang (S) 20,01 % – 40,00 % Rendah (R) 0,00 % - 20,00 % Sangat Rendah (SR) (Sumber: adopsi dari Purwanto, 2006: 102)
35 b. Penilaian ketuntasan belajar Dalam penelitian ini terdapat dua kategori ketuntasan belajar yaitu secara individu dan klasikal. Ketuntasan belajar individual didapat dari KKM mata pelajaran yang telah ditetapkan oleh sekolah yaitu siswa dinyatakan tuntas dalam belajarnya jika telah mendapatkan nilai 60, sedangkan di bawah 60 dinyatakan belum tuntas.
Ketuntasan
belajar secara klasikal yaitu mengukur tingkat keberhasilan ketuntasan belajar menyeluruh. Untuk menghitung persentase ketuntasan belajar klasikal menggunakan persamaan: ∑ Siswa Tuntas (ST) NP =
X 100% ∑ Seluruh Siswa (SS)
Keterangan : NP = Nilai persentase yang dicari atau diharapkan ST = Jumlah Siswa yang Tuntas Belajar SS = Jumlah seluruh siswa dalam satu kelas 100% = Bilangan pengali tetap (Sumber : adopsi dari Mulyasa, 2002: 16)
G. Pelaksanaan Tindakan Penelitian tindakan kelas dilakukan dalam siklus, yakni dilaksanakan dalam dua siklus, dan masing-masing siklus terdiri dari empat tahap kegiatan, yaitu tahap perencanaan (planning), tahap pelaksanaan tindakan (acting), tahap pengamatan (observasing), dan tahap refleksi berdasarkan hasil pengamatan (reflecting), Keempat tahap dalam penelitian tersebut adalah unsur yang
36 membentuk sebuah siklus, yaitu satu putaran kegiatan beruntun yang kembali ke langkah semula (dalam Arikunto, 2008: 16). SIKLUS I
SIKLUS II
Merencanakan
Merencanakan selanjutnya
Melakukan Tindakan
Melakukan Tindakan
Observasi
Observasi
Refleksi
Refleksi
Dst
Gambar 1. Alur PTK Model Lewin menurut Elliot (Wiraatmadja, 2007: 67)
Dalam pembelajaran siswa menggunakan alat peraga sebagai media pembantu untuk menjawab LKS.
1. Siklus I Materi siklus I adalah “Hubungan antara struktur kerangka tubuh manusia dan fungsinya” dan “memelihara kesehatan kerangka tubuh”. Materi ini diberikan dalam dua pertemuan, tahap-tahap yang dilakukan adalah : a. Perencanaan 1) Mendiskusikan rencana pelaksanaan pembelajaran dengan teman sejawat atau guru mitra. 2) Membuat perangkat pembelajaran.
37 3) Menyiapkan lembar catatan lapangan serta menyiapkan alat peraga yang akan digunakan dalam pembelajaran sebagai penunjang aktivitas dan hasil belajar sesuai dengan materi yang diberikan 4) Menyiapkan perangkat tes
b. Pelaksanaan 1) Pertemuan pertama (2x35 menit) Kompetensi dasar
: Memahami hubungan antara struktur organ tubuh manusia dengan fungsinya, serta pemeliharaannya.
Indikator
: Mendiskripsikan hubungan antara struktur kerangka tubuh manusia dengan fungsinya.
a) Kegiatan awal 1) Apersepsi dan aktivitas 2) Menyampaikan tujuan pembelajaran
b) Kegiatan inti 1) Menjelaskan materi yang akan disampaikan secara garis besar makhluk hidup.. 2) Menjelaskan macam-macam organ tubuh. 3) Siswa mengerjakan Lembar Kerja yang diberikan oleh guru. 4) Siswa mengumpulkan hasil kerjanya. 5) Guru menyempurnakan dan menyimpulkan hasil kerja siswa.
38 c) Kegiatan akhir 1) Guru memberikan kata-kata pujian kepada siswa atas keaktifan dan kesungguhannya dalam mengikuti proses pembelajaran. 2) Bersama siswa membuat kesimpulan dari materi yang diberikan. 3) Evaluasi untuk mengukur tingkat pemahaman siswa terhadap materi. 4) Guru mengingatkan siswa agar siswa mengulang kembali materi pelajaran yang diterimanya di rumah.
2) Pertemuan kedua (2x35 menit) Kompetensi dasar
: Memahami hubungan antara struktur organ tubuh manusia dengan fungsinya, serta pemeliharaannya.
Indikator
: Menerapkan cara memelihara kesehatan kerangka tubuh.
a) Kegiatan awal 1) Apersepsi dan aktivitas 2) Menyampaikan tujuan pembelajaran b) Kegiatan inti 1) Menjelaskan kerangka tubuh.
bagaimana cara memelihara kesehatan
39 2) Guru membagikan lembar kerja kepada siswa dan guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk menanyakan hal-hal yang kurang jelas. 3) Setiap siswa menyampaikan hasil kerjanya. 4) Guru menyempurnakan hasil kerja siswa. c) Kegiatan akhir 1) Guru memberikan kata-kata pujian kepada siswa atas keaktifan dan kesungguhannya dalam mengikuti proses pembelajaran. 2) Bersama siswa membuat kesimpulan dari materi yang diberikan. 3) Evaluasi untuk mengukur tingkat pemahaman siswa terhadap materi. 4) Guru mengingatkan siswa agar siswa mengulang kembali materi pelajaran yang diterimanya dirumah. c. Refleksi
Refleksi merupakan kegiatan menganalisis, memahami, dan membuat kesimpulan berdasarkan hasil pengamatan refleksi berguna untuk mengetahui tingkat keberhasilan dan kelemahannya. Kecenderungan yang terjadi di analisis sebagai bahan untuk perbaikan pada siklus berikutnya. Keberhasilan yang diperoleh lebih ditingkatkan dan kelemahan yang diperbaiki.
40 2. Siklus II
Pelaksanaan siklus II dilakukan berdasarkan refleksi siklus I. Materi siklus II struktur organ tubuh manusia dengan fungsinya, serta pemeliharaannya. Materi ini ditentukan dalam dua pertemuan. Tahap yang dilakukan pada siklus ini adalah:
a. Perencanaan 1) Mendiskusikan rencana pelaksanaan pembelajaran dengan teman sejawat atau guru mitra. 2) Membuat perangkat pembelajaran. 3) Menyiapkan lembar catatan lapangan serta menyiapkan alat peraga yang akan digunakan dalam pembelajaran sebagai penunjang aktivitas dan hasil belajar sesuai dengan materi yang diberikan. b. Pelaksanaan 1) Pertemuan pertama (2x35 menit) Kompetensi dasar
: Memahami hubungan antara struktur organ tubuh manusia dengan fungsinya, serta pemeliharaannya
Indikator
: Mendiskripsikan hubungan antar struktur panca indera dengan fungsinya.
a) Kegiatan awal 1) Apersepsi dan aktivitas 2) Menyampaikan tujuan pembelajaran
41 b) Kegiatan inti 1) Menjelaskan materi yang akan disampaikan secara garis besar tentang panca indera. 2) Siswa mengerjakan Lembar Kerja yang diberikan oleh guru. 3) Siswa mengumpulkan hasil kerjanya. 4) Guru menyempurnakan dan menyimpulkan hasil kerja siswa.
c) Kegiatan akhir 1) Guru memberikan kata-kata pujian kepada siswa atas keaktifan dan kesungguhannya dalam mengikuti proses pembelajaran. 2) Bersama siswa membuat kesimpulan dari materi yang diberikan. 3) Evaluasi untuk mengukur tingkat pemahaman siswa terhadap materi. 4) Guru mengingatkan siswa agar siswa mengulang kembali materi pelajaran yang diterimanya dirumah.
2) Pertemuan kedua (2x35 menit) Kompetensi dasar
: Memahami hubungan antara struktur organ
tubuh manusia dengan fungsinya, serta pemeliharaannya Indikator
:
Menerapkan panca indera.
cara memelihara kesehatan
42 a) Kegiatan awal 1) Apersepsi dan aktivitas 2) Menyampaikan tujuan pembelajaran
b) Kegiatan inti 1) Mengingatkan kembali tentang pentingnya panca indera. 2) Guru memberikan lembar kerja siswa yang diberikan siswa dan guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk menanyakan hal-hal yang kurang jelas. 3) Setiap siswa menyampaikan hasil kerjanya. 4) Guru menyempurnakan hasil kerja siswa. c) Kegiatan akhir 1) Guru memberikan kata-kata pujian kepada siswa atas keaktifan dan kesungguhannya dalam mengikuti proses pembelajaran. 2) Bersama siswa membuat kesimpulan dari materi yang diberikan. 3) Evaluasi
untuk
mengukur
tingkat pemahaman siswa
terhadap materi. 4) Guru mengingatkan siswa agar siswa mengulang kembali materi pelajaran yang diterimanya dirumah.
c. Refleksi Refleksi merupakan kegiatan menganalisis, memahami, dan membuat kesimpulan berdasarkan hasil pengamatan refleksi berguna untuk
43 mengetahui tingkat keberhasilan dan kelemahannya. Kecenderungan yang terjadi di analisis sebagai bahan untuk perbaikan pada siklus berikutnya. Keberhasilan yang diperoleh lebih ditingkatkan dan kelemahan yang diperbaiki.
Kriteria keberhasilan didasarkan kepada pencapaian SK dan KD dengan memberdayakan peserta didik untuk membangun kemampuan, bekerja ilmiah dan pengetahuan sendiri yang difasilitasi sendiri oleh guru. Sehingga dengan belajar IPA, siswa dapat mempelajari dan memahami lebih mendalam
tentang
diri
sendiri
dan
alam
sekitar,
serta
mampu
mengembangkan lebih lanjut dengan menerapkannya di dalam kehidupan sehari-hari secara ilmiah. Selain itu juga diharapkan siswa mempunyai pengalaman belajar yang cukup untuk merancang dan membuat suatu karya melalui penerapan konsep IPA dan kompetisi bekerja ilmiah secara bijaksana, agar tidak berdampak buruk pada lingkungan. Indikator keberhasilan dalam penelitian tindakan kelas secara umum menitik-beratkan pada dua aspek, yaitu aspek proses dan aspek produk yang berkuallitas. 1. Aspek Proses Pembelajaran Hal-hal yang akan ditelaah pada aspek ini adalah pencatatan tentang langkah-langkah dalam pembelajaran, yang meliputi: a) Aktivitas siswa, yaitu kegiatan belajar siswa selama pembelajaran berlangsung, kendala-kendala yang dihadapi siswa, interaksi antar siswa dan interaksi antar siswa dan guru.
44 b) Aktivitas guru, yaitu semua kegitan guru dalam pembelajaran, mulai dari perencanaan sampai pada akhir proses pembelajaran. 2. Aspek Produk yang Berkualitas Aspek ini meliputi peningkatan kemampuan siswa dalam belajar IPA khususnya pada materi ”makhluk hidup”. Data yang diambil berupa latihan tugas-tugas yang diberikan, serta aktivitas siswa baik secara individu maupun kelompok. Nilai KKM yang harus ditempuh siswa adalah 60,0 untuk mata pelajaran IPA. Apabila sejumlah siswa yang mendapat nilai melebihi KKM mencapai 75%, maka proses pembelajaran IPA dianggap berhasil tetapi jika jumlah siswa yang mendapat nilai di atas KKM kurang dari 75%, maka proses pembelajaran dianggap gagal dan harus dilakukan perbaikan untuk menuju siklus ke dua dan seterusnya. Penelitian ini menggunakan metode penelitian tindakan kelas, maka pendekatannya yang utama dilakukan peneliti adalah kualitatif. Dalam penelitian kualitatif, analisis dan penafsiran data merupakan proses yang tidak dapat dipisahkan. Oleh karena itu, dalam penelitian ini analisis dan penafsiranya dilakukan secara terus menerus sampai berhasil menemukan pembelajaran yang efektif untuk meningkatkan hasil belajar IPA siswa kelas IV SD Negeri 1 Pakuan Ratu Kecamatan Pakuan Ratu Kabupaten Way Kanan. Indikatornya adalah meningkatnya aktivitas belajar siswa serta minimal 75 % dari seluruh siswa telah mencapai tuntas belajar dengan KKM 60.
45 H.
Indikator Keberhasilan
Aktivitas belajar siswa dalam proses pembelajaran sekurang-kurangnya 75% berperan aktif dalam pembelajaran dengan metode examples – non examples, dan minimal 75% dari seluruh siswa telah mencapai prestasi belajar/KKM 60.