BAB III METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian Rancangan penelitian yang digunakan adalah dengan menggunakan metode case control yaitu suatu penelitian (survey) analitik yang menyangkut bagaimana faktor resiko dipelajari dengan pendekatan cross sectional (Notoatmodjo,2003). Pendekatan cross sectional yaitu jenis penelitian yang menekankan pada waktu pengukuran atau observasi data dalam satu kali pada satu yaitu variabel independent dan variabel dependent (Murti,2003). Sedangkan studi penelitian yang digunakan adalah correlation study yaitu penelitian antara dua variabel pada suatu situasi atau sekelompok subyek (Notoatmodjo,2003).
B. Populasi dan Sampel 1. Populasi Populasi adalah keseluruhan subyek penelitian (Arikunto,2002). Populasi dalam penelitian ini adalah semua ibu yang mempunyai anak balita yang mengalami kejadian diare. Dari hasil studi pendahuluan di dapat balita yang terkena diare sejumlah 356 balita pada tahun 2007. 2. Sampel Sampel adalah sebagian anggota populasi yang diambil dengan menggunakan teknik tertentu (Murti, 2003). Sampel adalah ibu-ibu yang memiliki balita di Wilayah Kerja Puskesmas Mijen Kecamatan Mijen
24
25
Kota Semarang yang terkena diare. Menurut Arikunto (2002) apabila jumlah populasi kurang dari 100 lebih baik diambil sebagai sampel, sedangkan jumlah populasi lebih dari 100 diambil antara 20 – 25%. 3. Besar Sampel Untuk penelitian besarnya sampel menggunakan rumus sebagai berikut : n = 25% x N n = 25% x 356 = 89 keterangan : n = Jumlah sampel N = Jumlah populasi Dari rumus di atas diperoleh besar sampel balita dengan jumlah 89 balita yang ditetapkan secara propotional random sampling berdasarkan pada umur balita. Tabel. 2. Jumlah Sampel Balita yang Diare di Wilayah Kerja Puskesmas Mijen Kecamatan Mijen Kota Semarang Umur Balita
Jumlah ibu yang mempunyai balita
Jumlah sampel
0 – 28 hari
118
48 x89 = 12 356
28 - < 1 tahun
112
112 x89 = 28 356
1 – 5 tahun
196
196 x89 = 49 356
356
89
26
C. Definisi Operasional
Variabel/sub variabel 1
Definisi Oprasional
Parameter
Hasil Ukur 4
Skala
2
3
1. Tingkat pengetahuan
Suatu proses untuk mengetahui dan mengingat kembali apakah ibu balita mengetahui atau mengerti tentang diare tingkat pengetahuan ini meliputi pengertian faktor-faktor strategi, tipe-tipe
Diukur dengan observasi dengan metode kuesioner B yang terdiri dari 15 pertanyaan yaitu: 1 : Responden yang dalam menjawab pertanyaan 0 : Responden tidak dalam menjawab pertanyaan
Dari total 15 item dengan nilai: Skor tertinggi : 15 Skor terendah : 0 dikategorikan: Baik (11-15) Sedang (6-10) Tidak baik (0-5) Dikategorikan (Waridjan, 1999): Baik (80-100%) Cukup (65-79%) Kurang (<65%)
Interval
5
2. Perilaku cuci tangan
Sutu tindakan mencuci tangan yang benar pada ibu balita dengan mengunakan air mengalir yang bersih dan sabun sedangkan cuci tangan yang tidak baik dengan mengunakan air dalam wadah dan tanpa sabun
Diukur dengan observasi kusioner C 1: Responden Ya dalam menjawab pertanyaan 0: Responden dengan tidak menjawab pertanyaan
Dari total 10 item dengan nilai : (10 x1=10) Dengan kategori : Baik(6-10) Tidak baik(0-5)
Interval
3. Kualitas sumber air
Mutu sumber air yang dimanfaatkan oleh ibu yang memiliki balita untuk dimanfaatkan dalam kehidupan sehari-hari di lihat dari sumber air dan kualitas air dari fisik
Dengan observasi kuesioner D
Dengan kategori : a. Baik (tidak bau, tidak berwarna) b. Tidak baik (keruh, bau, berwarna)
Interval
4.Kebersihan jamban
Fasilitas kesehatan berupa kebersihan jamban yang memenuhi segi kesehatan yang digunakan untuk menempung BAB
Dengan observasi kuesioner D
Dengan kategori: a. Tidak kotor b. Kotor
Nominal
5. Frekunsi Terjadinya Diare
Frekuensi terjadinya diare pada balita dalam kurun waktu i1 tahun atau lebih pada balita
Diukur dengan metode kuesioner A
Dengan kategori : a. > 3 x b. 2-3 x c. 1 x
Interval
27
D. Alat Penelitian dan Cara Pengumpulan Data 1. Alat Penelitian
Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuesioner, yaitu : a. Kuesioner A: data karakteristik yang meliputi: nama, umur responden, alamat, pendidikan, pekerjaan, pendapatan, status gizi balita (BB/TB), frekuensi terjadinya diare.. b. Kuesioner B : data pertanyaan tingkat pengetahuan ibu tentang diare yang terdiri dari 15 item pertanyaan. c. Kuesioner C : data pertanyaan yang terdiri dari pertanyaan perilaku cuci tangan oleh ibu yang memiliki balita. d. Kuesioner D : data pertanyaan hygiene dan sanitasi yang terdiri dari sumber air meliputi kualitas air dan keadaan sumber air, jamban termasuk jenis jamban dan kondisi jamban. 2. Uji Validitas
Setelah instrument yang akan digunakan berupa kuesioner sebagai alat peneliti selesai disusun, kemudian dilakukan uji validitas dan reabilitas karena suatu kuesioner dikatakan valid jika kuesioner mampu untuk mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh kuesioner tersebut (Notoatmodjo,2002). a. Uji Validitas Uji validitas yang digunakan untuk mengukur relevan tidaknya pengukuran dan pengamatan yang dilakukan pada penelitian. (Notoatmodjo, 2002). Adapun kevalidan kuesioner ini diujicobakan di
28
wilayah kerja Puskesmas Mijen dengan jumlah responden sebanyak 20 ibu yang memiliki anak balita, dalam hal ini tentang faktor-faktor yang berhubungan dengan frekuensi terjadinya diare pada balita di Wilayah Kerja Puskesmas Mijen Kecamatan Mijen Kota Semarang. Uji validitas dapat dilihat dengan menggunakan koefisien korelasi product moment. Berdasarkan perhitungan uji validitas diketahui dengan nilai rhitung untuk seluruh pertanyaan dibandingkan dengan nilai rtabel (0, 456) pada taraf signifikansi 0,05. Jika nilai rhitung > r
table,
pertanyaan dinyatakan valid. 1. Pengetahuan ibu tentang diare di wilayah kerja Puskesmas Mijen dengan hasil uji validitas pengetahuan ibu tentang diare dalam rentang 0,5042 – 0,7293 artinya kuesioner pengetahuan tersebut valid karena nilai tersebut lebih besar dari 0,456 2. Perilaku Cuci Tangan di wilayah kerja Puskesmas Mijen hasil uji validitas perilaku cuci tangan ibu balita dalam rentang 0,5449 – 0,7088 artinya kuesioner tentang perilaku cuci tangan tersebut valid karena nilai tersebut lebih dari 0,456. b. Uji rehabilitas Uji rehabilitas adalah uji yang akan dilakukan untuk mengetahui apakah instrument yang digunakan telah reliabel (Notoadmodjo, 2002). Setelah diketahui bahwa setiap item-item pertanyaan cukup valid, dilanjutkan dengan analisa reabilitas untuk mengetahui apakah instrument tersebut cukup konsisten untuk
29
mengukur gejala yang sama pada pengukuran satu kali. Pada awalnya tinggi rendahnya reliabilitas tes tercermin oleh nilai Cronbach Alpha. Di mana kuesioner dikatakan reliable jika indeks reliabilitas yang diperoleh paling tidak mencapai 0,60 (Ghozali, 2002). Kuesioner realibitasnya tinggi diatas nilai Alpha Cronbach melebihi angka kritik. Adapun hasil reliability adalah sebagai berikut: 1) Pengetahuan ibu tentang diare di wilayah kerja Puskesmas Mijen dengan hasil uji reliabilitas pengetahuan tentang diare dengan nilai
α = 0,8797 artinya kuesioner pengetahuan ibu tentang diare tersebut reliabilitas tinggi karena nilai Alpha Cronbach melebihi angka kritik dan mendekati nilai 1. 2) Perilaku cuci tangan ibu di wilayah kerja Puskesmas Mijen dengan hasil uji reliabilitas perilaku cuci tangan dengan nilai α = 0,7767 artinya kuesioner perilaku cuci tangan ibu tersebut reliabilitas tinggi karena nilai Alpha Cronbach melebihi angka kritik dan mendekati nilai 1. 3. Cara Pengumpulan Data
Merupakan kegiatan peneliti untuk melaksanakan pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian (Alimul, 2003). Pertama peneliti minta ijin kepada Universitas kemudian meminta ijin ke Badan Kesatuan Bangsa Dan Perlindungan Masyarakat sebagai rekomendasi penelitian, selanjutnya ke Dinas Kesehatan. Ijin pelaksanaan penelitian di Desa Mijen. Pengumpulan data dilakukan oleh peneliti sendiri dan peneliti
30
mendampingi saat mengisi kuesioner untuk menjelaskan yang belum dipahami oleh responden. Peneliti mengecek kembali kelengkapan kuesioner yang telah diisi responden dan melengkapi kekurangan dengan memberikan penjelasan kembali pada responden yang belum jelas dan dipandu dengan kuesioner oleh peneliti sendiri. Adapun pelaksanaannya adalah: a. Metode Pengukuran Langsung Metode ini dilakukan untuk mendapatkan data BB/U balita menggunakan timbangan dacin berketelitian 0,1 kg dengan timbangan dacin berukuran 20 kg dan maksimal 25 kg yang kemudian hasil pengukuran dimasukkan dalam KMS dengan tujuan untuk mencari status gizi balita. b. Metode Kuesioner 1) Pengumpulan data dilakukan oleh peneliti sendiri dengan menggunakan kuesioner terhadap responden yaitu ibu yang memiliki balita dengan cara membagikan kuesioner kepada responden yang diikuti dengan penjelasan untuk setiap kategori tentang tujuan penelitiannya yang berisi data karakteristik ibu dan balita serta pertanyaan tentang diare. 2) Peneliti mengecek kelengkapan kuesioner yang telah diisi oleh responden dan memberikan penjelasan kembali pada responden yang belum jelas dan dipandu dengan kuesioner oleh peneliti sendiri.
31
3) Kevalidan data pada kuesioner tergantung dari lengkap tidaknya isi kuesioner dan ada yang belum lengkap, peneliti memberikan petunjuk dalam pengisian kuesioner serta mengadakan pengawasan dan penjelasan kembali pada responden yang kurang jelas.
E. Metode Pengolahan Data dan Analisa Data 1. Prosedur Pengolahan Data
Menurut Arikunto 2002 pengolahan data dilakukan dengan tahaptahap sebagai berikut: a. Mengedit (editing) Editing
adalah
pengisian
kuesioner,
kelengkapan
data,
kelengkapan identitas, lembar kuesioner dan kelengkapan isian kuesioner, sehingga apabila terdapat ketidaksesuaian dapat dilengkapi segera oleh peneliti. b. Penkodean (coding) Coding adalah melakukan pemberian kode berupa angka untuk memudahkan pengolahan data. Angka yang digunakan dalam penelitian ini yaitu pada tingkat pengetahuan adalah 1 dan 0 untuk data yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan salah satu uji chisquare, yaitu digunakan untuk mengukur variabel pada tingkat ordinal. Jawaban yang sesuai dengan ketentuan (benar) dan angka 0 untuk jawaban yang tidak memenuhi ketentuan (tidak benar). Pada perilaku cuci tangan dengan skor 1 dan 0 yaitu angka 1 untuk jawaban ya dan angka 0 untuk jawaban tidak.
32
c. Entry Entri adalah memasukkan data yang diperoleh menggunakan fasilitas komputer dengan menggunakan program SPSS 10.0 d. Tabulasi Tabulasi adalah mengelompokkan data sesuai dengan tujuan penelitian kemudian dimasukkan dalam tabel yang sudah disiapkan. 2. Analisa Data
a. Analisa Univariat Penelitian ini menggunakan analisis univariat dengan tujuan yaitu analisis deskriptif penelitian. Analisa univariat digunakan untuk mengestimasi parameter populasi yaitu karakteristik ibu yang memiliki balita terkena diare, di mana data berupa numerik terutama ukuranukuran tendensi dan untuk data kategorik dengan ukuran distribusi frekuensi. b. Analisa Bivariat Analisis
bivariat digunakan untuk mendapatkan gambaran
hubungan antara variabel bebas (tingkat pengetahuan, perilaku cci tangan, hygiene sanitasi yaitu kualitas air dan kebersihan jamban) dan variabel dependent yaitu frekuensi terjadinya diare. Sebelum dilakukan analisa data, maka perlu diketahui apakah data berdistribusi normal atau tidak normal dengan mengunakan analisa mengunakan uji Kolmogorof Smirnov. Hasil diketahui data berdistribusi tidak normal, maka digunakan uji Speraman’s Rho, dengan nilai p value <0,05.
33
Pengujian
menggunakan
tingkat
kepercayaan
95%
dengan
menggunakan program komputer SPSS Versi 10.0. (Notoatmodjo, 2003).
F. Etika Penelitian
Dalam melakukan penelitian, peneliti harus memperhatikan masalah etika peneliti yang meliputi (Nursalam & Parini, 2003): 1. Lembar Persetujuan Responden (Informed Concent) Lembar persetujuan diberikan kepada responden yang diteliti. Peneliti akan menjelaskan maksud dan tujuan dari penelitian yang akan dilakukan serta dampak yang mungkin terjadi selama dan sesudah pengumpulan data, bila subjek menolak maka peneliti tidak akan memaksa dan tetap menghormati hak-hak responden. 2. Kerahasiaan Nama (Anonymoity) Dalam menjaga kerahasiaan responden, peneliti tidak akan mencantumkan nama responden pada lembar pengumpulan data, cukup dengan memberi kode masing-masing lembar tersebut. 3. Kerahasiaan (Confidentiality) Kerahasiaan informasi responden dijamin oleh peneliti, hanya kelompok data tertentu saja yang akan disajikan atau dilaporkan sebagai hasil riset sesuai dengan tujuan peneliti.