BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian
ini
bersifat
korelasional
karena
penelitian
ini
dimaksudkan untuk mengetahui hubungan antara minat belajar dan persepsi siswa tentang pemberian tugas dengan hasil belajar IPS siswa kelas VIII SMP N 4 Yogyakarta tahun ajaran 2012/2013. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif karena adanya angka atau data kualititatif yang diangkakan kemudian dianalisis dan diolah dalam bentuk analisis statistik. Jenis penelitian ini termasuk dalam kategori ex post facto, karena dalam penelitian ini tidak dibuat perlakuan khusus atau manipulasi terhadap variabel yang diteliti dan penelitan ini untuk mengetahui apa yang telah terjadi pada subjek. B. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di SMP N 4 Yogyakarta yang berlokasi di Jl.Hayam Wuruk No.18 Yogyakarta. Penelitian ini dilaksanakan pada siswa kelas VIII Tahun Ajaran 2012/2013 tepatnya pada bulan FebruariJuni 2013. C. Variabel Penelitian Menurut Suharsimi Arikunto (2010: 161), variabel adalah objek penelitian atau apa yang menjadi titik perhatian suatu penelitian. Jadi
50
51
variabel adalah segala sesuatu yang menjadi titik objek pengamatan dalam penelitian. Variabel juga dapat diartikan sebagai faktor-faktor yang berperan dalam peristiwa yang akan diteliti. Variabel yang akan digunakan pada penelitian ini, yaitu: 1. Variabel Bebas (Independent Variable) Variabel bebas dalam penelitian ini, minat belajar ( siswa tentang pemberian tugas (
) dan persepsi
).
2. Variabel Terikat (Dependent Variable) Variabel terikat dalam penelitian, yakni hasil belajar IPS (Y). D. Definisi Operasional Variabel 1. Minat Belajar Minat belajar merupakan kecenderungan yang tetap untuk memperhatikan dan mengenang sesuatu yang dipelajari secara terusmenerus, maka di dalam pembelajaran IPS ini yang dapat dijadikan sebagai indikator dalam Minat belajar yaitu ditandai dengan perhatian, rasa keingintahuan, rasa senang dan ketertarikan saat belajar IPS.Minat belajar diukur dengan angket yang dinyatakan dalam bentuk Skala Likert. 2. Persepsi Siswa tentang Pemberian Tugas Persepsi siswa tentang pemberian tugas merupakan kesan, tanggapan, penilaian seseorang terhadap pemberian tugas dari guru yang diamati dan ditangkap melalui pancainderanya. Persepsi siswa tentang pemberian tugas merupakan cara pandang siswa dalam
52
mempersepsikan pemberian tugas yang diberikan oleh guru seperti kesesuaian tugas dengan materi yang telah dipelajari dan diujikan, tujuan yang hendak dicapai, penerimaan tugas dari guru, bimbingan dan pengawasan dari guru dalam pelaksanaan tugas, pelaksanaan atau pengerjaan tugas, pembahasan tugas di kelas, frekuensi pemberian tugas oleh guru. 3. Hasil Belajar IPS Hasil Belajar IPS adalah hasil usaha belajar yang dicapai seorang siswa, berupa kecakapan dan kegiatan belajar bidang akademik di sekolah. Hasil belajar merupakan terjadinya perubahan tingkah laku pada diri siswa yang dapat diamati dan diukur dalam bentuk pengetahuan, sikap, keterampilan dan penampilan siswa dalam kehidupan sehari-hari. Dalam penelitian ini hasil belajar IPS diukur dengan menggunakan laporan hasil belajar siswa yaitu nilai ulangan harian siswa yang diperoleh melalui proses kegiatan belajar mengajar (KBM) karena nilai ulangan harian menunjukkan kompetensi siswa dalam memahami materi yang disampaikan oleh guru. Nilai ulangan harian siswa diperoleh melalui proses kegiatan belajar mengajar (KBM) di semester Ganjil tahun ajaran 2012/2013. E. Populasi dan Sampel Penelitian 1. Populasi Menurut Suharsimi Arikunto (2010: 173) “Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian”. Dengan kata lain populasi adalah
53
wilayah yang terdiri dari objek atau subjek yang mempunyai jumlah dan karakteristik tertentu yang diteliti kemudian ditarik kesimpulan. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII SMP Negeri 4 Yogyakarta Tahun Ajaran 2012/2013 yang terdiri dari lima kelas dengan jumlah 173 siswa. Tabel 2. Populasi Siswa Kelas VIII Kelas VIII A VIII B VIII C VIII D VIII E Jumlah
Jumlah 34 35 36 35 33 173
2. Sampel Menurut Sugiyono (2010: 118), “Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut”. Teknik yang dipakai untuk menentukan sampel dalam penelitian ini adalah Proportional Random Sampling. Proportional maksudnya bahwa pengambilan sampel tiap kelas ditentukan seimbang atau sebanding dengan banyaknya subjek dari tiap kelas. Random artinya menganggap semua subjek memiliki hak yang sama memperoleh kesempatan untuk dipilih sebagai sampel. Untuk menentukan besarnya sampel dalam penelitian ini, peneliti mengacu pada penentuan pengambilan sampel menurut Nomogram Harry King (Sugiyono, 2010: 129) dimana untuk populasi 173 siswa diambil sampel sebanyak 0,62 x 173 = 107,26 dibulatkan menjadi 107 siswa atau 61% dari jumlah populasi dengan
54
tingkat kesalahan 5% bila dikehendaki kepercayaan sampel terhadap populasi 95%. Berikut perhitungan jumlah sampel perkelas di kelas VIII Tabel 3.Perhitungan Sampel Kelas VIII A VIII B VIII C VIII D VIII E
Keterangan x 107,26 = 21,08 dibulatkan menjadi 21 sampel x 107,26= 21,7 dibulatkan menjadi 22 sampel x 107,26=22,32 dibulatkan menjadi 22 sampel x 107,26 = 21,7 dibulatkan menjadi 22 sampel x 107,26 = 20,46 dibulatkan menjadi 20 sampel
Jumlah
107
F. Teknik Pengumpulan Data 1. Kuesioner atau Angket “Kuesioner adalah sejumlah pertanyaan atau pernyataan tertulis yang digunakan untuk memperoleh informasi dari responden dalam arti laporan tentang pribadinya atau hal-hal yang ia ketahui” (Suharsimi Arikunto, 2010: 194). Metode ini digunakan untuk memperoleh data mengenai minat belajar dan persepsi siswa tentang pemberian tugas kepada siswa kelas VIII SMP Negeri 4 Yogyakarta. 2. Dokumentasi Suharsimi Arikunto (2010: 201) mengatakan “Dokumentasi asal katanya dokumen yang artinya barang-barang yang tertulis”. Dalam
55
melaksanakan metode dokumentasi menyelidiki benda-benda tertulis seperti buku-buku, majalah peraturan-peraturan, dengan catatan harian, serta dokumen. Dokumentasi ini digunakan untuk mengumpulkan data hasil belajar IPS siswa kelas VIII SMP Negeri 4 Yogyakarta yang berasal dari nilai rata-rata ulangan harian. G. Instrumen Penelitian Kuesioner disusun berdasarkan kisi-kisi instrumen dari variabel minat belajar dan persepsi siswa tentang pemberian tugas, sedangkan data hasil belajar IPS diperoleh melalui dokumentasi. Selanjutnya kisi-kisi instrumen tersebut disusun dalam bentuk pernyataan positif/negatif dengan alternatif jawaban menggunakan skala likert. Skala likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau kelompok orang tentang fenomena sosial (Sugiyono, 2010: 134), sebagai berikut: Tabel 4.Skor Alternatif Jawaban Alternatif jawaban Sangat Setuju Setuju Kurang Setuju Tidak Setuju Sangat Tidak Setuju
Skor untuk pernyataan positif negatif 5 1 4 2 3 3 2 4 1 5
1. Variabel Minat Belajar Tabel 5. Kisi-kisi Instrumen Minat belajar Variabel Indikator Rasa Senang Keingintahuan Minat Perhatian Belajar Ketertarikan Jumlah
No.Butir 1,2,3*,4,5* 6,7,8*,9,10* 11,12*,13*,14,15, 16*,17,18,19*,20
Jumlah 5 5 5 5 20
56
2. Variabel Persepsi Siswa Tentang Pemberian Tugas Tabel 6. Kisi-Kisi Persepsi Siswa Tentang Pemberian Tugas Variabel
Indikator Kesesuaian tugas dengan materi yang telah dipelajari dan diujikan Tujuan yang hendak dicapai Penerimaan tugas dari guru Persepsi Bimbingan dan Siswa pengawasan dari guru Tentang dalam pelaksanaan Pemberia tugas n Tugas Pelaksanaan atau pengerjaan tugas
No Butir
Jumlah
1,2*,3,4
4
5,6,7*,8
4
9,10*,11,
3
12,13,14*,15*
4
16*,17,18,19
4
Pembahasan tugas di 20,21*,22,23 4 kelas Frekuensi pemberian 24*,25,26,27 4 tugas oleh guru Jumlah 27 Keterangan: tanda * untuk butir pernyataan yang negatif 3. Variabel Hasil Belajar IPS Metode yang digunakan untuk mengambil data variabel hasil belajar IPS yaitu menggunakan metode dokumentasi. Alat yang digunakan adalah data yang didokumentasikan berupa nilai rata-rata ulangan harian siswa pada semester ganjil tahun ajaran 2012/2013. H. Uji Coba Instrumen Instrumen dapat memperoleh hasil yang diandalkan apabila memenuhi kriteria validitas dan realibilitas. Pengujian instrumen penelitian dilakukan di sekolah yang sama yaitu SMP Negeri 4
57
Yogyakarta di dalam populasi dan di luar sampel penelitian sebanyak 30 siswa. Menurut Suharsimi Arikunto (2010: 253) Subjek uji coba dapat diambil sejumlah antara 25-40 suatu jumlah yang sudah memungkinkan pelaksanaan dan analisisnya. Peneliti melakukan konsultasi dengan guru pengajar IPS, hal ini dilakukan untuk mengetahui dan memilih siswa yang potensinya rata-rata sama atau setara dengan siswa yang lainnya sehingga hasil pengujian instrumen tersebut dapat maksimal. 1. Uji Validitas Uji validitas digunakan untuk mendapatkan tingkat kevalidan dan kesahihan suatu instrumen untuk mendapatkan ketetapan antara data yang sesungguhnya terjadi pada objek dengan data yang dapat dikumpulkan peneliti. Rumus yang digunakan untuk menguji validitas instrumen adalah Korelasi Product Moment dari Pearson (Suharsimi Arikuto, 2010:315) yaitu:
Keterangan: RXY ∑X ∑Y (∑X)( ∑Y) (∑X)² (∑Y)² N Apabila
: Koefisien korelasi antara X dan Y : Jumlah skor butir : Jumlah skor total : Jumlah perkalian skor X dan skor Y : Jumlah kuadrat dari skor butir : Jumlah kuadratdari skor total : Jumlah responden lebih besar atau sama dengan
pada taraf
signifikasi 5% maka butir pernyataan tersebut valid. Namun, jika
58
lebih kecil dari
, maka butir pernyataan tidak valid.
Berdasarkan tabel nilai r Product Moment (Sugiyono, 2010: 373) untuk N=30 dan taraf signifikansi 5% nilai
yang tercantum
adalah 0,361. Uji coba instrumen penelitian ini dilakukan kepada 30 siswa kelas VIII SMP N 4 Yogyakarta dengan angket instrumen minat belajar berjumlah 20 butir pernyataan dan instrumen persepsi siswa tentang pemberian tugas sebanyak 27 butir pernyataan. Perhitungan uji validitas dianalisis menggunakan progam komputer yaitu SPSS Statistic 13,0 for windows a. Minat Belajar Berdasarkan hasil uji coba skala minat belajar, dari 20 butir yang ada terdapat 16 butir yang memenuhi syarat dan 4 butir yang gugur atau tidak valid pada butir 3,10,13, dan 19, maka kisi-kisi angketnya yaitu: Tabel 7. Kisi-Kisi Angket Minat Belajar setelah uji coba Variabel Indikator Rasa Senang Keingintahuan Minat Perhatian Belajar Ketertarikan Jumlah
No.Butir 1,2,4,5* 6,7,8*,9 11,12*,14,15, 16*,17,18,20
Jumlah 4 4 4 4 16
b. Persepsi siswa tentang pemberian tugas Berdasarkan hasil uji coba skala persepsi siswa tentang pemberian tugas dari 27 butir yang ada terdapat 22 butir yang
59
memenuhi syarat dan 5 butir yang gugur atau tidak valid pada butir 1,5,14,20 dan 27 maka kisi-kisi angketnya yaitu: Tabel 8.Kisi-kisi Angket Persepsi Siswa Tentang Pemberian Tugas setelah uji coba Variabel
Persepsi Siswa Tentang Pemberi an Tugas
Indikator Kesesuaian tugas dengan materi yang telah dipelajari dan diujikan Tujuan yang hendak dicapai Penerimaan tugas dari guru Bimbingan dan pengawasan dari guru dalam pelaksanaan tugas
No Butir
Jumlah
2*,3,4
3
6,7*,8
3
9,10*,11,
3
12,13,15*
3
Pelaksanaan atau pengerjaan tugas
16*,17,18, 19
4
21*,22,23
3
24*,25,26
3
Pembahasan tugas di kelas Frekuensi pemberian tugas oleh guru Jumlah
22
2. Uji Realibilitas Uji realibilitas dimaksudkan untuk menguji dan mengetahui derajat keajegan suatu alat ukur. Suatu instrumen dikatakan reliabel jika instrumen tersebut memberikan hasil yang tetap walaupun dilakukan dalam beberapa kali dalam waktu yang berlainan. Untuk menguji realibilitas instrumen menggunakan rumus Alpha dari Cronbach Suharsimi Arikunto, 2010: 239). Adapun rumus Alpha adalah sebagai berikut:
60
Keterangan: r11 k 1
: Realibilitas instrumen : Banyaknya butir pertanyaan : Bilangan konstan : Jumlah varian butir : Jumlah varian total
Pada penelitian ini untuk menginterpretasikan hasil uji instrumen menggunakan pedoman sebagai berikut: Tabel 9. Pedoman untuk memberikan interpretasi terhadap koefisien korelasi Interval koefisien Tingkat hubungan 0,00-0,199 Sangat rendah 0,20-0,399 Rendah 0,40-0,599 Sedang 0,60-0,799 Tinggi 0,80-1,000 Sangat tinggi
Setelah dilakukan uji relialibilitas dengan bantuan komputer yaitu progam SPSS Statistic 13,0 for windows diperoleh nilai r variabel minat belajar sebesar 0,850 dan pada persepsi siswa tentang pemberian tugas sebesar 0,881. Hasil tersebut menunjukkan bahwa kedua instrumen itu memiliki tingkat realibilitas yang sangat tinggi. Untuk hasil selengkapnya dapat dilihat pada lampiran . I. Teknik Analisis Data Sesuai dengan rumusan masalah dan hipotesis penelitian, teknik analisis yang digunakan dalam penelitian ini yaitu korelasi sederhana dan
61
korelasi ganda dengan berbantuan regresi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara variabel bebas dengan variabel terikat. Perhitungan dan analisis data akan dilakukan dengan program komputer SPSS 13.0 for windows, hal ini meliputi: 1. Analisis Deskriptif Analisis
deskriptif
dimaksudkan
untuk
mendeskripsikan
(menjelaskan) variabel-variabel penelitian sehingga diketahui sebaran datanya. Analisis yang dipakai adalah nilai rata-rata (M), median (Me), modus (Mo), dan standar deviasi (SD). Selanjutnya atas dasar tersebut dapat diketahui kecenderungan siswa dilihat dari variabel-variabelnya. Kriteria yang digunakan untuk menentukan kecenderungan tersebut adalah dengan membandingkan skor mean (M) dengan perolehan skor mean harapan (Nh) masing-masing variabel. a. Mean, median, modus dan standar deviasi Untuk menghitung mean, median, modus, dan standar deviasi digunakan program SPSS 13.0 for windows. b. Tabel distribusi frekuensi 1) Menentukan jumlah kelas intrerval dengan menggunakan rumus sturges: K = 1 + 3,3 log n Keterangan: K = jumlah kelas interval N = jumlah data Log= logaritma 1 = konstanta 3,3 = konstanta 2) Menghitung rentang data dengan rumus:
62
Rentang data = data terbesar – data terkecil 3) Menghitung panjang kelas Panjang kelas = rentang data / jumlah kelas c. Histogram Histogram dibuat berdasarkan data dan frekuensi yang telah ditampilkan dalam tabel distribusi frekuensi. d. Tabel kecenderungan variabel Selanjutnya dilakukan pengkategorian skor yang diperoleh masingmasing variabel menggunakan mean idean (Mi) dan nilai Standar Deviasi (SDi). Penentuan kedudukan variabel berdasarkan pengelompokkan atas 3 kategori kelas (Saifuddin Azwar, 2011: 109), yaitu: 1) Kelompok baik Semua responden yang mempunyai skor sebanyak skor ratarata plus 1 standar deviasi keatas (> M + 1 SDi). 2) Kelompok cukup Semua responden yang mempunyai skor antara skor rata-rata minus 1 standar deviasi dan skor rata-rata plus 1 standar deviasi (antara M – 1 SDi sampai M + 1 SDi). 3) Kelompok kurang Semua responden yang mempunyai skor lebih rendah dari skor rata-rata minus 1 standar deviasi (< M – 1 SDi).
63
Namun sebelum melakukan analisis data tersebut dilakukan, terlebih dahulu diuji beberapa prasyarat analisis agar kesimpulan yang diperoleh memenuhi syarat. 2. Uji Prasyarat Analisis Uji prasyarat analisis dimaksudkan untuk mengetahui data yang dikumpulkan memenuhi syarat untuk dianalisis dengan teknik statistik yang dipiih. Uji prasyarat meliputi uji normalitas, uji linieritas dan uji multikolinieritas. a. Uji Normalitas Uji normalitas data dilakukan untuk mengetahui apakah masingmasing variabel dalam penelitian ini datanya berdistribusi normal atau tidak sebagai persyaratan pengujian hipotesis, untuk menguji normalitas data dari masing-masing ubahan digunakan KolmogorovSmirnov dibantu dengan program SPSS 13.0 for windows pada taraf signifikansi 5% atau 0,05. Interpretasi hasil perhitungan dilakukan dengan melihat nilai probably value. Jika nilai probably value lebih besar dari 0,05 maka data hasil penelitian berdistribusi normal begitu juga sebaliknya. b. Uji Lineritas Uji lineritas bertujuan untuk menguji apakah ada hubungan langsung di antara variabel X dan variabel Y. Untuk mengetahui hubungan lineritas menggunakan rumus seperti berikut (Sutrisno Hadi, 2004: 14):
64
Rumus:
Keterangan: : harga F garis regresi N : cacah kasus M : cacah predictor R : koefisien korelasi antara kriterium dengan prediktor Selanjutnya
dikonsultasikan dengan
signifikansi 5% Apabila
pada taraf
lebih besar atau sama dengan
,
maka terdapat hubungan linear antara variabel bebas terhadap variabel terikat. Jika
lebih kecil dari
, maka hubungan antara
variabel bebas terhadap variabel terikat tidak linear. c. Uji Multikolineritas Uji Multikolonieritas digunakan untuk membuktikan atau menguji ada tidaknya hubungan yang linear antara variabel bebas atau apakah antar
variabel
bebas
terjadi
multikolonieritas.
Teknik
untuk
mengujinya dengan menggunakan teknik korelasi Product Moment. Dengan menggunakan analisis ini akan diperoleh harga interkorelasi antara variabel bebas. Jika rxy hitung lebih kecil dari rtabel berarti tidak terjadi multikolineritas, tetapi jika rxy hitung lebih besar dari rtabel berarti terjadi multikolinieritas. Kesimpulannya adalah jika terjadi multikolinearitas antar variabel bebas maka uji korelasi ganda tidak dapat dilanjutkan. Adapun rumusnya (Suharsimi Arikunto, 2010: 317):
65
Keterangan: RXY ∑X ∑Y (∑X)( ∑Y) (∑X)² (∑Y)² N
: Koefisien korelasi antara X dan Y : Jumlah skor butir : Jumlah skor total : Jumlah perkalian skor X dan skor Y : Jumlah kuadrat dari skor butir : Jumlah kuadratdari skor total : Jumlah responden
3. Uji Hipotesis a. Analisis Korelasi Sederhana Analisis ini digunakan untuk menguji hipotesis ke 1 dan ke-2 yaitu pertama, hubungan variabel minat belajar (
dengan hasil belajar
IPS (Y) dan yang kedua, hubungan variabel persepsi siswa tentang pemberian tugas (
dengan hasil belajar IPS (Y). Rumus yang
digunakan sebagai berikut: 1) Mencari korelasi sederhana antara X1 dengan Y dan X2 dengan Y, dengan rumus dari Sutrisno Hadi (2004: 4) sebagai berikut:
rxy
=
Keterangan: rxy
= koefisien korelasi antara X dan Y = jumlah produk antara variabel X dan Y = jumlah kuadrat kriterium X = jumlah kuadrat kriterium Y
66
Selanjutnya untuk mengetahui signifikansi antar variabel, apakah hasil perhitungan tersebut signifikan atau tidak, maka dibandingkan dengan r tabel dengan kesalahan tertentu misal 5%. Sehingga apabila thitung sama dengan atau lebih besar dengan ttabel pada taraf signifikansi 5% maka pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat signifikan, dan sebaliknya jika thitung lebih kecil dengan ttabel pada taraf signifikansi 5 % maka pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat tidak signifikan.
Untuk
mempermudah
perhitungan
menggunakan
menggunakan bantuan komputer program SPSS 13,0 for windows. b. Analisis Korelasi Ganda Analisis ini digunakan untuk menguji variabel bebas secara bersama-sama terhadap variabel terikat. Analisis ini digunakan untuk menguji hipotesis ke-3 yaitu hubungan minat belajar dan persepsi siswa tentang pemberian tugas dengan hasil belajar IPS kelas VIII SMP Negeri 4 Yogyakarta tahun ajaran 2012/2013. Langkah-Langkah analisis korelasi ganda adalah: 1) Membuat persamaan garis regresi 2 prediktor menurut Sutrisno Hadi (2004: 28) Rumus: Y= Keterangan: Y : kriterium X : prediktor a : koefisiensi prediktor K : bilangan konstan
67
2) Mencari koefisien determinasi antara kriterium Y dengan prediktor dan Rumus (Sutrisno Hadi, 2004: 22):
= Keterangan : : koefisiensi determinan antara Y dengan : koefisien prediktor : koefisien prediktor : jumlah produk antara dengan Y : jumlah produk antara dengan Y : jumlah kuadrat kriterium Y
dan