28
BAB III METODE PENELITIAN
A. METODE PENELITIAN Metode penelitian adalah suatu cara yang ditempuh untuk memperoleh data, menganalisis dan menyimpulkan hasil penelitian. Penggunaan metode dalam pelaksanaan penelitian adalah hal yang sangat penting, sebab dengan menggunakan metode penelitian yang tepat diharapkan dapat mencapai tujuan yang diinginkan. Disamping itu penggunaan metode tergantung kepada permasalahan yang akan dibahas, dengan kata lain penggunaan suatu metode dilihat dari efektivitasnya, efisiennya dan relevansinya metode tersebut. Suatu metode dikatakan efektif apabila selama pelaksanaan dapat terlihat adanya perubahan positif menuju tujuan yang diharapkan. Sedangkan suatu metode dikatakan efisien apabila penggunaan waktu, fasilitas, biaya, dan tenaga dapat dilaksanakan sehemat mungkin namun dengan hasil yang maksimal. Metode dikatakan relevan apabila waktu penggunaan hasil pengolahan dengan tujuan yang hendak dicapai tidak terjadi penyimpangan. Dalam hal ini Arikunto (2006:160) menjelaskan bahwa: “Metode penelitian adalah cara yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data penelitiannya”. Dalam suatu penelitian, untuk dapat mencari jawaban terhadap masalah penelitian diperlukan suatu metode penelitian yang sesuai dengan tujuan
A. Purnama Sutisna, 2012 Hubungan Power Tungkai Dan Reaction Time Dengan Kemampuan Serangan Pada Olahraga Anggar Jenis Senjata Sabel: Studi Deskriptif pada Mahasiswa UKM Anggar UPI Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
29
penelitian. Terdapat beberapa bentuk metode penelitian yang biasa digunakan dalam penelitian suatu masalah seperti metode historis, deskriptif dan eksperimen. Metode penelitian harus disesuaikan dengan masalah dan tujuan penelitian, hal ini dilakukan untuk kepentingan perolehan dan analisis data. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif. Menurut Surakhmad (2004:139) menjelaskan bahwa “Penyelidikan deskriptif tertuju pada masalah yang ada pada masa sekarang”. Berdasarkan pendapat tersebut, maka dapat digambarkan sifat dari metode deskriptif adalah memusatkan pada pemecahan masalah yang ada pada masa sekarang. Karena dalam penelitian ini bertujuan untuk mencari dan menetapkan hubungan antara variabel satu dengan variabel lain, maka dalam penelitian ini digunakan metode deskriptif dengan teknik korelasional. Mengenai langkah pelaksanaan metode deskriptif, Surakhmad (2004:139) mengatakan “...tidak terbatas hanya sampai pada pengumpulan data, tetapi meliputi analisa dan interpretasi tentang arti data itu”. Data yang diperoleh dari hasil tes masih merupakan data mentah yang harus diolah sehingga data tersebut mempunyai arti. Selanjutnya Surakhmad (2004:140) mengemukakan ciri-ciri metode penelitian deskriptif sebagai berikut: 1. Memusatkan diri pada pemecahan masalah-masalah yang ada pada masa sekarang, pada masalah-masalah yang aktual. 2. Data yang dikumpulkan mula-mula disusun, dijelaskan, dan kemudian dianalisa (karena itu metode ini sering pula disebut metode analitik.
A. Purnama Sutisna, 2012 Hubungan Power Tungkai Dan Reaction Time Dengan Kemampuan Serangan Pada Olahraga Anggar Jenis Senjata Sabel: Studi Deskriptif pada Mahasiswa UKM Anggar UPI Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
30
Berdasarkan ciri-ciri metode deskriptif tersebut, penulis dapat kemukakan bahwa dalam penelitian ini data yang diperoleh dikumpulkan, disusun, dijelaskan, dan dianalisis. Hal ini untuk memperoleh gambaran yang jelas mengenai hubungan power tungkai dan waktu reaksi terhadap kemampuan serangan pada olahraga anggar jenis senjata sabel. B. VARIABEL DAN DESAIN PENELITIAN 1. Variabel Penelitian Variabel merupakan objek penelitian atau sesuatu yang hendak diselidiki sebagai titik pusat perhatian suatu penelitian. Variabel pada penelitian ini terdiri atas variabel bebas yaitu power tungkai (X1) dan waktu reaksi (X2), sedangkan variabel terikat yaitu kemampuan serangan (Y). 2. Desain Penelitian Desain penelitian merupakan rancangan atau gambar penelitian yang akan digunakan untuk mencapai tujuan yang telah dirumuskan. Oleh karena itu desain penelitian ini dapat digambarkan sebagai berikut:
X1 Y
X2
A. Purnama Sutisna, 2012 Hubungan Power Tungkai Dan Reaction Time Dengan Kemampuan Serangan Pada Olahraga Anggar Jenis Senjata Sabel: Studi Deskriptif pada Mahasiswa UKM Anggar UPI Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
31
Gambar 3.1 Desain Penelitian Sumber: Sugiyono (2011:44) Keterangan: Y X1 X2
: Variabel kemampuan serangan : Variabel power tungkai : Variabel waktu reaksi
Berdasarkan penelitian tersebut di atas, maka penulis dapat membuat langkah-langkah penelitian dalam pengumpulan data sebagai berikut:
Populasi
Sampel
Whole Body Reaction
Standing Broad Jump
Tes Kemampuan Serangan
Pengolahan dan Analisis Data
Kesimpulan
Gambar 3.2 Langkah-langkah Penelitian A. Purnama Sutisna, 2012 Hubungan Power Tungkai Dan Reaction Time Dengan Kemampuan Serangan Pada Olahraga Anggar Jenis Senjata Sabel: Studi Deskriptif pada Mahasiswa UKM Anggar UPI Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
32
C. POPULASI DAN SAMPEL PENELITIAN 1. Populasi Untuk memperoleh pemacahan masalah tentu diperlukan adanya data. Data yang dimaksud diperoleh dari objek penelitian atau populasi yang diselidiki. Populasi dalam suatu penelitian merupakan kumpulan individu atau objek yang mempunyai sifat-sifat umum. Dalam hal ini Arikunto (2006:130) menjelaskan sebagai berikut: “Populasi adalah keseluruhan dari objek penelitian”. Selanjutnya menurut Lutan dkk (2007:82) menjelaskan bahwa “...populasi itu adalah sekelompok subjek yang diperlukan oleh peneliti, yaitu kelompok dimana peneliti ingin menggeneralisasikan temuan penelitiannya”. Populasi dalam penelitian ini adalah atlet anggar UKM Anggar UPI Bandung. 2. Sampel Sampel merupakan sebagian atau wakil dari populasi sebagai sumber informasi/data. Sampel yang diambil sebagai percobaan harus diperhatikan. Menurut Arikunto (2006:131), dijelaskan “Sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti”. Sedangkan menurut Sugiyono (2008:118) menjelaskan bahwa: “Sampel adalah sebagian dari jumah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut”. Adapun cara-cara pengambilan sampel dalam penelitian yang dikemukakan oleh Sugiyono (2008:119) dapat dikelompokkan menjadi dua yaitu:
Probability Sampling dan Nonprobability. Probability sampling meliputi, simple random, proportionate stratified random, disproportionate stratified A. Purnama Sutisna, 2012 Hubungan Power Tungkai Dan Reaction Time Dengan Kemampuan Serangan Pada Olahraga Anggar Jenis Senjata Sabel: Studi Deskriptif pada Mahasiswa UKM Anggar UPI Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
33
random, dan area random. Non-probability sampling meliputi, sampling sistematis, sampling kuota, sampling aksidental, purposive sampling, sampling jenuh,dan snowball sampling.
Berdasarkan pernyataan di atas, maka dalam penelitian ini peneliti menggunakan teknik sampling insidental dalam menentukan sampel. “Sampel bertujuan dilakukan dengan cara mengambil subjek bukan didasarkan atas strata, random atau daerah tetapi didasarkan atas adanya tujuan tertentu” Arikunto (2006:139). Seperti yang dikemukakan Sugiyono (2011:85) sebagai berikut: Sampling insidental adalah teknik penentuan sampel berdasarkan kebetulan, yaitu siapa saja yang secara kebetulan/insidental bertemu dengan peneliti dapat digunakan sebagai sampel, bila dipandang orang yang kebetulan ditemui itu cocok sebagai sumber data. Maka dari itu peneliti mengambil 4 orang atlet sabel putra dari UKM Anggar UPI Bandung.
D. TEMPAT DAN WAKTU PENELITIAN Jadwal pelaksanaan tes dan pengukuran yang penulis rencanakan pada penelitian yang akan dilakukan terhadap variabel-variabel yang diteliti. Tempat melakukan penelitian ini adalah di UKM Anggar UPI Bandung. Sedangkan penelitiannya tanggal 20-22 Februari 2012.
E. INSTRUMEN PENELITIAN Guna tercapainya keberhasilan yang akan dilakukan penulis, maka instrumen penelitian yang diperlukan untuk menjawab masalah penelitian dan A. Purnama Sutisna, 2012 Hubungan Power Tungkai Dan Reaction Time Dengan Kemampuan Serangan Pada Olahraga Anggar Jenis Senjata Sabel: Studi Deskriptif pada Mahasiswa UKM Anggar UPI Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
34
menguji hipotesis, penulis menggunakan alat ukur sebagai media atau alat pengumpulan data. Kualitas data ditentukan oleh kualitas alat pengambilan atau pengukurannya. Sebagaimana yang dikatakan Arikunto (2006:150) bahwa “Tes adalah serentetan pertanyaan atau latihan serta alat lain yang digunakan untuk mengukur keterampilan, pengetahuan inteligensi, kemampuan atau bakat yang dimiliki oleh individu atau kelompok”. Adapun alat ukur yang penulis gunakan terdiri dari tiga item tes yaitu: 1. Tes kemampuan serangan, tujuannya untuk mengetahui kecepatan serangan adalah Wahyu Ramdani (2007:66), dengan tingkat koefisien faliditas 0,975 dan tingkat koefisien reliabilitas 0,83. Peralatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah (1) senjata anggar, boneka anggar, stopwatch, kamera video, alat tulis. (2) Target sasaran serangan yang berbentuk seperti manusia, yang biasa disebut popi. Pelaksanaan tes yaitu: (1) testee berdiri menghadap ke arah sasaran yang telah disiapkan dengan posisi siap untuk melakukan serangan. (2) setelah aba-aba “ya” testee melakukan serangan ke arah sasaran. Serangan dilakukan sebanyak tiga kali kesempatan, setiap serangan dilakukan pencatatan waktu memakai stopwatch. 2. Tes waktu reaksi, bertujuan untuk mengukur kecepatan reaksi. Tes ini menggunakan Whole Body Reaction Type II. Pelaksanaan tes ini yaitu: (1) Testee berdiri di atas alat ukur kemudian melakukan sikap melompat. (2)
A. Purnama Sutisna, 2012 Hubungan Power Tungkai Dan Reaction Time Dengan Kemampuan Serangan Pada Olahraga Anggar Jenis Senjata Sabel: Studi Deskriptif pada Mahasiswa UKM Anggar UPI Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
35
Kemudian testee menunggu sinyal lampu yang berada pada alat ukur. (3) Setelah ada sinyal lampu testee melompat dari alat ukur. 3. Tes power tungkai. Tujuan tes ini untuk mengukur gerak eksplosif tungkai. Tes ini menggunakan tes standing broad jump (Johnson and Nelson) dengan tingkat koefisien validitas = 0,67, dan tingkat koefisien realibilitas = 0,96. Pelaksanaan tes ini yaitu: (1) Testee berdiri dengan kedua ujung kaki agar terbuka tepat pada garis batas yang telah ditentukan. (2) Tanpa mengambil awalan, menumpu dengan kedua kaki, melayang dan mendarat sejauh mungkin ke depan. (3) kesempatan untuk tes sebanyak dua kali dan hasil yang terjauh dari dua kali yang akan dijadikan sebagai hasil lompat jauh tanpa awalan. penilaian tes ini yaitu: (1) Jarak lompatan diukur dari garis batas permulaan lompatan ke titik yang terdekat dari tempat jatuhnya anggota badan pada lantai. (2) Hasil yang dicatat adalah jarak lompatan dalam satuan pengukuran centimeter.
F. PROSEDUR PENGOLAHAN DAN ANALISIS DATA Data masing-masing variabel yang diperoleh melalui proses pengukuran, merupakan nilai yang masih mentah. Untuk mengetahui adanya hubungan yang signifikan antara power tungkai dan waktu reaksi dengan kemampuan serangan pada olahraga anggar jenis senjata sabel, maka harus melalui proses penghitungan
A. Purnama Sutisna, 2012 Hubungan Power Tungkai Dan Reaction Time Dengan Kemampuan Serangan Pada Olahraga Anggar Jenis Senjata Sabel: Studi Deskriptif pada Mahasiswa UKM Anggar UPI Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
36
secara statistik. Adapun langkah-langkah yang dilakukan dalam pengolahan data hasil penelitian tersebut sebagai berikut: 1. Menghitung koefisien korelasi untuk mengukur kekuatan hubungan variabel power tungkai, waktu reaksi terhadap kemampuan serangan. Penghitungan ini dilakukan dengan menggunakan bantuan program SPSS for Windows. Langkah-langkah yang dilakukan adalah sebagai berikut: a. Sebelum dilakukan analisis korelasi product moment maka dilakukan uji normalitas untuk mengetahui apakah data tersebut berdistribusi normal atau tidak. Uji normalitas menggunakan uji Kolmogorv-Smirnov, dengan langkah: 1) Aktifkan SPSS for Windows. 2) Pada halaman SPSS data editor klik variabel view. Kemudian ketik inisial kedua variabel pada kolom name dan nama variabel pada kolom Label, serta Scale pada kolom Measure. 3) Klik data view, kemudian masukkan data sesuai dengan variabelnya. 4) Klik analyze, nonparametric tests, 1-sample K-S. Kemudian pindahkan ketiga variabel ke kotak test variable list, klik OK. Kriteria pengambilan keputusan sebagai berikut: Jika signifikansi > 0,05 maka data berdistribusi normal. Jika signifikansi < 0,05 maka data tidak berdistribusi normal. b. Setelah sata berdistribusi normal, untuk menjawab permasalahan penelitian satu dan dua maka langkah selanjutnya adalah melakukan uji A. Purnama Sutisna, 2012 Hubungan Power Tungkai Dan Reaction Time Dengan Kemampuan Serangan Pada Olahraga Anggar Jenis Senjata Sabel: Studi Deskriptif pada Mahasiswa UKM Anggar UPI Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
37
korelasi dengan teknik korelasi bivariate product moment. Uji korelasi yang digunakan adalah dengan teknik Rank Spearman dengan langkah sebagai berikut: buka data variabel yang akan dikorelasikan, kemudian klik analyze, correlate, bivariate, setelah terbuka kotak dialog bivariate correlations pindahkan kedua variabel yang akan dikorelasikan kemudian centang spearman, klik OK. Dari hasil analisis korelasi akan didapatkan koefisien korelasi yang digunakan untuk mengetahui keeratan hubungan dan arah hubungan, sedangkan signifikansi untuk mengetahui apakah hubungan yang terjadi berarti atau tidak. c. Selanjutnya adalah melakukan uji korelasi dengan teknik korelasi regresi dengan langkah sebagai berikut: buka data variabel yang akan dikorelasikan, kemudian klik analyze regression linear. Setelah terbuka kotak dialog linear regression pindahkan ketiga variabel yang akan dikorelasikan, centang kemampuan serangan (Y) pada kolom dependent kemudian power tungkai (X1) dan waktu reaksi (X2) pada kolom independent. Kemudian pilih tombol statistics kemudian (√) bagian model fit, R square change, descriptive, part and partial correlations lalu klik continue. d. Langkah terakhir adalah dengan menghitung analisis regresi dengan langkah sebagai berikut: buka data variabel yang akan dikorelasikan, kemudian klik analyze regression linear. Setelah terbuka kotak dialog A. Purnama Sutisna, 2012 Hubungan Power Tungkai Dan Reaction Time Dengan Kemampuan Serangan Pada Olahraga Anggar Jenis Senjata Sabel: Studi Deskriptif pada Mahasiswa UKM Anggar UPI Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
38
linear regression masukan variabel kemampuan serangan pada kolom dependent kemudian variabel power tungkai dan waktu reaksi pada kolom independent kemudian klik OK. Dari hasil analisis korelasi akan didapatkan koefisien korelasi yang digunakan untuk mengetahui keeratan hubungan dan arah hubungan, sedangkan signifikansi untuk mengetahui apakah hubungan yang terjadi berarti atau tidak. Untuk mengetahui keeratan hubungan maka dapat dilihat pada bersarnya koefisien korelasi dengan pedoman yang tercantum pada halaman 38.
Tabel 3.1 Pedoman Untuk Memberikan Interpretasi Koefisien Korelasi (Sumber : Sugiyono, 2011:184) Interval Koefisien
Tingkat Hubungan
0,00 – 0,199
Sangat rendah
0,20 – 0,399
Rendah
0,40 – 0,599
Sedang
0,60 – 0,799
Kuat
0,80 – 1,000
Sangat kuat
A. Purnama Sutisna, 2012 Hubungan Power Tungkai Dan Reaction Time Dengan Kemampuan Serangan Pada Olahraga Anggar Jenis Senjata Sabel: Studi Deskriptif pada Mahasiswa UKM Anggar UPI Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
39
G. HIPOTESIS STATISTIK 1. H0 : r = 0 Tidak terdapat hubungan yang signifikan antara power tungkai dengan kemampuan serangan. H1 : r ≠ 0 terdapat hubungan yang signifikan antara power tungkai dengan kemampuan serangan. 2. H0 : r = 0 tidak terdapat hubungan yang signifikan antara waktu reaksi dengan kemampuan serangan. H1 : r ≠ 0 terdapat hubungan yang signifikan antara waktu reaksi dengan kemampuan serangan. 3. H0 : r = 0 tidak terdapat hubungan yang signifikan secara bersama-sama antara power tungkai dan waktu reaksi dengan kemampuan serangan. H1 : r ≠ 0 terdapat hubungan yang signifikan secara bersama-sama antara power tungkai dan waktu reaksi dengan kemampuan serangan.
A. Purnama Sutisna, 2012 Hubungan Power Tungkai Dan Reaction Time Dengan Kemampuan Serangan Pada Olahraga Anggar Jenis Senjata Sabel: Studi Deskriptif pada Mahasiswa UKM Anggar UPI Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu