48
BAB III METODE PENELITIAN
A. Desain Penelitian Penelitian ini adalah kuasi eksperimen untuk menelaah peningkatan kemampuan penalaran dan pemecahan masalah matematis siswa melalui pembelajaran inkuiri berbantuan software Cinderella. Penelitian ini dilakukan terhadap dua kelompok siswa, yaitu kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Kelompok eksperimen adalah kelompok siswa yang memperoleh pembelajaran geometri dengan metode inkuiri berbantuan software Cinderella, sedangkan kelompok kontrol adalah kelompok siswa yang pembelajaran geometrinya dengan metode konvensional. Desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah Nonequivalent Control Group Design yang melibatkan dua kelompok siswa. Desain penelitian ini digambarkan sebagai berikut :
O O Keterangan :
O
X
O O
(Sugiyono, 2010)
= Pretes dan Postes (tes kemampuan penalaran matematik dan tes kemampuan pemecahan masalah matematik).
X
= Pembelajaran dengan
metode
inkuiri
berbantuan
software Cinderella. Dalam pola ini pengaruh treatment X diamati dalam situasi yang lebih terkontrol yaitu dengan membandingkan selisih postes dan pretes pada kelompok eksperimen dengan selisih postes dan pretes pada kelompok kontrol.
Topic Offirstson, 2012 Pembelajaran Geometri Dengan Metode Inkuiri Berbantuan Software Cinderella Untuk Meningkatkan Kemampuan Penalaran Dan Pemecahan Masalah Matematis Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
49
B. Populasi dan Sampel Penelitian ini dilaksanakan di salah satu Madrasah Tsanawiyah (MTs) Negeri yang ada di Kabupaten Kuningan, Pelaksanaan penelitian dilakukan pada siswa kelas VIII, dengan demikian populasi dari penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII yang ada di MTs Negeri tersebut. Pemilihan kelas VIII ini berdasarkan beberapa pertimbangan yang diantaranya merupakan masukan dari guru-guru MTs Negeri tersebut yaitu sebagai berikut : a. Untuk kelas VII kondisi siswa belum memungkinkan secara akademik, hal ini karena siswa kelas VII baru mengenal komputer pada tingkat dasar. b. Untuk kelas IX pada semester genap ini akan dikonsentrasikan pada kegiatan pengayaan guna menghadapi Ujian Nasional. Kelas VIII berjumlah lima kelas sehingga untuk memilih sampel penelitian, dilakukan pengundian secara acak yaitu untuk memilih dua kelas. Kondisi dan karakteristik siswa pada masing-masing kelas adalah sama, hal ini berdasarkan informasi dari bidang kurikulum bahwa pada saat pembagian siswa kelas VIII, siswa disebar secara merata ke tiap-tiap kelas. Dari lima kelas yang ada dipilih secara acak dua kelas untuk masing-masing dijadikan kelas eksperimen dan kelas kontrol. Jumlah sampel dalam penelitian ini adalah 70 siswa yang terdiri dari 35 orang sebagai kelas eksperimen dan 35 orang sebagai kelas kontrol.
C. Pengembangan Instrumen Penelitian Pada penelitian ini digunakan beberapa instrumen pengumpul data yaitu soal tes dan skala sikap siswa. Soal tes menurut Arikunto (2010: 53) “…adalah merupakan alat atau prosedur yang digunakan untuk mengetahui atau mengukur Topic Offirstson, 2012 Pembelajaran Geometri Dengan Metode Inkuiri Berbantuan Software Cinderella Untuk Meningkatkan Kemampuan Penalaran Dan Pemecahan Masalah Matematis Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
50
sesuatu dalam suasana, dengan cara dan aturan-aturan yang sudah ditentukan”. Pada penelitian ini soal tes terdiri dari tes kemampuan penalaran dan kemampuan pemecahan masalah matematis. Sedangkan skala sikap yang diberikan kepada siswa bertujuan untuk mengetahui pendapat siswa terhadap pembelajaran dengan metode inkuiri berbantuan software Cinderella. Dengan skala likert maka variabel yang akan diukur dijabarkan menjadi indikator variabel. Kemudian indikator tersebut dijadikan sebagai titik tolak untuk menyusun item-item instrumen yang berupa pernyataan.
1.
Tes Kemampuan Penalaran Matematis Soal tes untuk menguji kemampuan penalaran matematik siswa berjumlah 5
butir soal yang terdiri dari 2 soal analogi berbentuk pilihan ganda beralasan dan 3 soal generalisasi. Pedoman penskoran soal tes kemampuan penalaran matematik ini mengacu pada pedoman penskoran “Holistic scale” dari North Carolina Departmen of Public Instruction (Subakti, 2009), seperti tercantum pada Tabel 3.1 dan Tabel 3.2 berikut ini. Tabel 3.1 Tabel Penskoran Soal Tes Kemampuan Penalaran Matematik Bentuk Analogi Pilihan Ganda
Alasan/Penjelasan
Skor
Tidak diisi
Tidak diisi
0
Salah
Salah
1
Benar
Salah Sebagian/Tidak lengkap Benar
2
Benar Benar
3 4
Topic Offirstson, 2012 Pembelajaran Geometri Dengan Metode Inkuiri Berbantuan Software Cinderella Untuk Meningkatkan Kemampuan Penalaran Dan Pemecahan Masalah Matematis Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
51
Tabel 3.2 Tabel Penskoran Soal Tes Kemampuan Penalaran Matematik Bentuk Generalisasi Pilihan Jawaban
Skor
Tidak ada jawaban Menjawab tidak sesuai dengan pertanyaan / tidak ada yang benar Hanya ada Identifikasi masalah dan konjektur tetapi masih ada yang salah Identifikasi masalah dan konjektur sudah benar
0
Hanya sebagian aspek dari pertanyaan dijawab dengan benar
4
Hampir semua aspek dari pertanyaan dijawab dengan benar Semua aspek dari pertanyaan dijawab dengan lengkap/jelas dan benar
5
2.
1 2 3
6
Tes Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis Soal untuk menguji kemampuan pemecahan masalah matematik siswa
berjumlah 5 butir soal. Pedoman penskoran kemampuan pemecahan masalah matematik menggunakan pedoman penskoran yang dikemukakan oleh Schoen dan Ochmke (Sumarmo, 1993: 16). Pemberian skor didasarkan pada proses pemecahan masalah yang dilakukan siswa yaitu mulai dari memahami masalah, membuat rencana pemecahan masalah, melakukan perhitungan, dan memeriksa kembali terhadap semua langkah-langkah pemecahan masalah yang telah dilakukannya. Disamping itu, peneliti juga memberikan skor dengan sangat hatihati sehubungan pada soal pemecahan masalah matematik ini siswa bisa menjawab dengan berbagai cara/alternatif penyelesaian. Berikut ini tabel penskoran butir soal kemampuan pemecahan masalah matematik yang dikemukakan oleh Schoen dan Ochmke (Sumarmo, 1993 : 16).
Topic Offirstson, 2012 Pembelajaran Geometri Dengan Metode Inkuiri Berbantuan Software Cinderella Untuk Meningkatkan Kemampuan Penalaran Dan Pemecahan Masalah Matematis Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
52
.Tabel 3.3 Tabel Penskoran Tes Kemampuan Pemecahan Masalah Matematik
MEMAHAMI MASALAH
MEMBUAT RENCANA PEMECAHAN MASALAH
MELAKUKAN PERHITUNGAN
MEMERIKSA KEMBALI
SKOR
Salah menginterpretasikan/ salah sama sekali
Tidak ada rencana, membuat rencana yang tidak relevan
Tidak melakukan perhitungan
Tidak ada pemeriksaan atau tidak ada keterangan lain
0
Salah menginterpretasikan sebagian soal, mengabaikan kondisi soal
Membuat rencana yang tidak dapat dilaksanakan
Melaksanakan prosedur yang benar dan mungkin menghasilkan jawaban yang benar tetapi salah perhitungan
Ada pemeriksaan tetapi tidak tuntas
1
Memahami soal selengkapnya
Membuat rencana yang benar tetapi salah dalam hasil/ tidak ada hasil
Melakukan proses yang benar dan mendapatkan hasil yang benar
Pemeriksaan dilaksanakan untuk melihat kebenaran proses
2
Membuat rencana yang benar tetapi belum lengkap
3
Membuat rencana sesuai dengan prosedur dan mengarah pada solusi yang benar
4
Kedua jenis soal tes kemampuan matematik tersebut diuji validitas isinya dengan mengkonsultasikan kepada dosen pembimbing, kemudian soal tes diujicobakan kepada siswa kelas IX yang telah menerima materi yang akan diujikan untuk selanjutnya diuji reliabilitas, validitas, Indeks Kesukaran, dan Daya Pembeda dari soal tes tersebut. Topic Offirstson, 2012 Pembelajaran Geometri Dengan Metode Inkuiri Berbantuan Software Cinderella Untuk Meningkatkan Kemampuan Penalaran Dan Pemecahan Masalah Matematis Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
53
3.
Analisis Reliabilitas Sesuai dengan bentuk soal tesnya yaitu bentuk uraian, maka untuk
menghitung koefisien reliabilitasnya menggunakan rumus Alpha (Russefendi, 2005) . Rumusnya adalah :
b2 k r11 1 t2 k 1 Keterangan :
r11
= Reliabilitas instrumen
k
= Banyaknya soal
2 b
= Jumlah varians butir
t2 = Jumlah varians total Klasifikasi besarnya koefisien reliabilitas didasarkan kepada patokan yang dikemukakan oleh Suherman (2003: 139) sebagai berikut : Tabel 3.4 Klasifikasi Koefisien Reliabilitas Nilai Koefisien Reliabilitas r11 < 0,20 0,20 ≤ r11 < 0,40 0,40 ≤ r11 < 0,70 0,70 ≤ r11 < 0,90 0,90 ≤ r11 < 1,00
Interpretasi Sangat rendah Rendah Sedang Tinggi Sangat tinggi
Berdasarkan hasil perhitungan reliabilitas instrumen, diperoleh tingkat reliabilitas untuk perangkat tes kemampuan penalaran tergolong sedang dan pemecahan masalah matematik tergolong tinggi. Lebih jelas data tingkat reliabilitas instrument dapat dilihat pada tabel berikut ini.
Topic Offirstson, 2012 Pembelajaran Geometri Dengan Metode Inkuiri Berbantuan Software Cinderella Untuk Meningkatkan Kemampuan Penalaran Dan Pemecahan Masalah Matematis Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
54
Tabel 3.5 Hasil Analisis Reliabilitas Soal Tes No
Jenis Soal Tes Kemampuan
Nilai Alpha Cronbach’s
Tingkat Reliabilitas
1
Penalaran Matematik
0,43
Sedang
2
Pemecahan Masalah Matematik
0,70
Tinggi
4.
Analisis Validitas Untuk mengukur validitas butir soal hasil uji coba perangkat tes digunakan
rumus korelasi product moment yang dikemukakan oleh Pearson, yaitu sebagai berikut : rxy
Keterangan :
N XY - X Y
N X
2
X N Y 2 Y 2
2
rxy = Nilai korelasi product moment N = Banyaknya sampel X = Skor item Y = Skor total
(Arikunto, 1999: 170)
Interpretasi besarnya rxy (koefisien korelasi) menurut Arikunto (1999: 175) adalah sebagai berikut : Tabel 3.6 Klasifikasi Koefisien Korelasi Nilai Koefisien Korelasi 0,80 < rxy ≤ 1,00 0,60 < rxy ≤ 0,80 0,40 < rxy ≤ 0,60 0,20 < rxy ≤ 0,40 0,01 ≤ rxy ≤ 0,20
Interpretasi Sangat tinggi Tinggi Sedang Rendah Sangat rendah
Topic Offirstson, 2012 Pembelajaran Geometri Dengan Metode Inkuiri Berbantuan Software Cinderella Untuk Meningkatkan Kemampuan Penalaran Dan Pemecahan Masalah Matematis Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
55
Berikut ini tabel hasil penghitungan uji validitas untuk masing-masing soal tes kemampuan berpikir matematik. Tabel 3.7 Nilai validitas butir soal tes kemampuan penalaran matematik No Soal
Nilai r hitung
Nilai r tabel
Keterangan
Tingkat validitas
1
0,69
0,334
signifikan
Tinggi
2
0,40
0,334
Signifikan
Rendah
3
0,63
0,334
Signifikan
Tinggi
4
0,55
0,334
Signifikan
Sedang
5
0,47
0,334
signifikan
Sedang
Tabel 3.8 Nilai validitas butir soal tes kemampuan pemecahan masalah matematik No Soal
Nilai r hitung
Nilai r tabel
Keterangan
Tingkat validitas
1
0,81
0,334
signifikan
Sangat tinggi
2
0,64
0,334
Signifikan
Tinggi
3
0,59
0,334
Signifikan
Sedang
4
0,65
0,334
Signifikan
Tinggi
5
0,67
0,334
signifikan
Tinggi
5.
Analisis Tingkat Kesukaran dan Daya Pembeda Analisis tingkat kesukaran setiap butir soal dimaksudkan untuk mengetahui
apakah soal-soal tersebut termasuk kategori mudah, sedang atau sukar. Untuk mengukur tingkat kesukaran setiap item soal dilakukan penghitungan berdasarkan
Topic Offirstson, 2012 Pembelajaran Geometri Dengan Metode Inkuiri Berbantuan Software Cinderella Untuk Meningkatkan Kemampuan Penalaran Dan Pemecahan Masalah Matematis Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
56
jawaban seluruh siswa yang mengikuti tes. Rumus yang digunakan adalah sebagai berikut :
TK
Keterangan :
B N
(Arikunto, 1999: 208)
TK = Indeks tingkat kesukaran B = Jumlah siswa yang menjawab benar N = Jumlah seluruh siswa
Selanjutnya interpretasi hasil penghitungan indeks tingkat kesukaran tersebut diklasifikasikan sebagai berikut : Tabel 3.9 Klasifikasi Tingkat Kesukaran Butir Soal Tes Nilai Indeks Tingkat Kesukaran 0,00 ≤ TK ≤ 0,30
Interpretasi Sukar
0,30 < TK ≤ 0,70
Sedang
0,70 < TK ≤ 1,00
Mudah
Berdasarkan hasil penghitungan indeks kesukaran pada masing-masing soal tes kemampuan berpikir matematik dapat dilihat pada tabel di bawah ini. Tabel 3.10 Tingkat Kesukaran Soal Tes Kemampuan Penalaran Matematik No Soal
Indeks Tingkat Kesukaran
Keterangan
1
0,76
Mudah
2
0,87
Mudah
3
0,51
Sedang
4
0,62
Sedang
5
0,50
Sedang
Topic Offirstson, 2012 Pembelajaran Geometri Dengan Metode Inkuiri Berbantuan Software Cinderella Untuk Meningkatkan Kemampuan Penalaran Dan Pemecahan Masalah Matematis Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
57
Tabel 3.11 Tingkat Kesukaran Soal Tes Kemampuan Pemecahan Masalah Matematik No Soal 1 2 3 4 5
Indeks Tingkat Kesukaran 0,56 0,49 0,41 0,41 0,39
Keterangan Sedang Sedang Sedang Sedang Sedang
Selanjutnya untuk mengukur daya pembeda butir soal dilakukan dengan cara mengkaji skor dari soal tes yang diberikan. Langkah pertama yaitu mengurutkan skor siswa dari yang tertinggi sampai yang terendah. Setelah dirutkan, kemudian diambil 30% dari skor tertinggi (kelompok atas) dan 30% dari skor terendah (kelompok bawah). Analisis daya pembeda ini dimaksudkan untuk mengetahui kualitas soal tes yang diberikan, apakah dapat membedakan kemampuan siswa atau tidak. Daya pembeda untuk tiap butir soal ditentukan dengan rumus : DP
Keterangan :
JBA JBB JBA
DP = Indeks Daya Pembeda JBA = Jumlah siswa dari kelompok atas yang menjawab benar JBB = Jumlah siswa dari kelompok bawah yang menjawab benar
Klasifikasi daya pembeda yang digunakan adalah sebagai berikut : Tabel 3.12 Klasifikasi Daya Pembeda Butir Soal Tes Nilai Indeks Daya Pembeda 0,00 ≤ DP ≤ 0,20 0,20 < DP ≤ 0,40 0,40 < DP ≤ 0,70 0,70 < DP ≤ 1,00
Interpretasi Sangat jelek Cukup Baik Sangat baik
Topic Offirstson, 2012 Pembelajaran Geometri Dengan Metode Inkuiri Berbantuan Software Cinderella Untuk Meningkatkan Kemampuan Penalaran Dan Pemecahan Masalah Matematis Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
58
Hasil analisis Daya Pembeda terhadap masing-masing soal tes kemampuan berpikir matematik yang diberikan dapat dilihat pada tabel di bawah ini. Tabel 3.13 Daya Pembeda Soal Tes Kemampuan Penalaran Matematik No Soal
Indeks Daya Pembeda
Keterangan
1 2 3 4 5
0,60 0,21 0,47 0,42 0,48
Baik Cukup Baik Baik Baik
Tabel 3.14 Daya Pembeda Soal Tes Kemampuan Pemecahan Masalah Matematik No Soal
Indeks Daya Pembeda
Keterangan
1 2 3 4 5
0,52 0,52 0,41 0,44 0,58
Baik Baik Baik Baik Baik
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa rata-rata soal tes kemampuan berpikir matematik yang diberikan, Daya Pembedanya mempunyai kualifikasi baik. Hasil analisis Daya Pembeda lebih rinci dapat dilihat pada lampiran. 6.
Skala Sikap Sebagaimana yang dikemukakan oleh Sugiyono (2010: 134) bahwa untuk
mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau sekelompok
orang
tentang fenomena sosial dapat digunakan skala likert. Skala likert yang digunakan pada penelitian ini yaitu dengan memberikan pilihan SS (sangat setuju), S (setuju), TS (tidak setuju) dan STS (sangat tidak setuju) pada tiap butir pernyataan yang diberikan. Pilihan skala terdiri dari 16 pernyataan positif dan 16
Topic Offirstson, 2012 Pembelajaran Geometri Dengan Metode Inkuiri Berbantuan Software Cinderella Untuk Meningkatkan Kemampuan Penalaran Dan Pemecahan Masalah Matematis Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
59
pernyataan negatif yang meliputi aspek-aspek minat, motivasi dan aktivitaas siswa. Sikap siswa yang ditelaah meliputi sikap siswa terhadap pelajaran matematika, sikap siswa terhadap soal-soal tes kemampuan penalaran dan pemecahan masalah matematik dan sikap siswa terhadap pembelajaran dengan model inkuiri berbantuan software Cinderella. Hasil yang diperoleh dari pemberian angket skala sikap ini kemudian dianalisis reliabilitas dan validitasnya. Untuk menguji reliabilitas skala sikap ini digunakan rumus berikut. 2 2 b DB j DBi rp DBij b 1
Keterangan :
(Ruseffendi, 1998: 154)
r11 = Indeks reliabilitas b = Banyaknya soal
DB2j = varians skor seluruh soal menurut skor perorangan
DB
2 i
= Jumlah varian skor seluruh soal menurut skor tertentu
DBij = varians skor soal tertentu (soal ke-i) Berdasarkan penghitungan diperoleh indek reliabilitas skala sikap sebesar 0,632. Hal ini memberikan keterangan bahwa soal skala sikap cukup reliabel. Selanjutnya untuk menentukan validitas angket skala sikap digunakan rumus berikut ini : rxy
Keterangan :
N XY - X Y
N X
2
X N Y 2 Y 2
2
rxy = Koefisien korelasi N = Banyaknya sampel X = Skor item Y = Skor total
(Arikunto, 1999: 170)
Topic Offirstson, 2012 Pembelajaran Geometri Dengan Metode Inkuiri Berbantuan Software Cinderella Untuk Meningkatkan Kemampuan Penalaran Dan Pemecahan Masalah Matematis Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
60
Kriteria yang digunakan yaitu jika harga r lebih kecil dari harga kritis dalam tabel, maka korelasi tersebut tidak signifikan. Jika harga r lebih besar dari harga kritis dalam tabel, maka korelasi tersebut signifikan dan berarti butir-butir skala sikap tersebut dapat diambil. Berdasarkan perhitungan diperoleh bahwa 32 item tersebut cukup valid.
D. Bahan Ajar dan Pengembangannya Sebagai penunjang pembelajaran dengan pendekatan pembelajaran model inkuiri berbantuan software Cinderella, selain buku paket siswa, juga digunakan Lembar Kegiatan Siswa (LKS) sebagai bahan ajar yang disusun oleh peneliti. Pembelajaran dilaksanakan di dalam laboratorium komputer yang masing-masing perangkat komputer telah memiliki software Cinderella. Sedangkan pada pembelajaran konvensional dalam proses pembelajarannya tidak menggunakan bahan ajar yang dibuat peneliti, tetapi hanya menggunakan buku paket siswa sebagai bahan ajar. Pada kelompok siswa yang pembelajarannya konvensional hanya dilaksanakan di dalam kelas biasa, namun soal-soal latihan dan ulangan harian yang digunakan pada kelompok eksperimen juga digunakan pada kelompok kontrol. Pada kelompok eksperimen maupun kontrol pembelajaran sama-sama diarahkan kepada kemampuan penalaran dan pemecahan masalah matematik, yang membedakan hanyalah pada model pembelajarannya, yaitu model inkuiri berbantuan software Cinderella pada kelompok eksperimen dan model konvensional pada kelompok kontrol.
Topic Offirstson, 2012 Pembelajaran Geometri Dengan Metode Inkuiri Berbantuan Software Cinderella Untuk Meningkatkan Kemampuan Penalaran Dan Pemecahan Masalah Matematis Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
61
Materi pokok dalam bahan ajar/LKS ini adalah Lingkaran dan Unsurunsurnya yang merujuk pada Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) tahun 2006 untuk SMP/MTs dan dikembangkan dalam bahan ajar/LKS.
E. Prosedur Penelitian 1.
Tahap Persiapan Pada tahap ini peneliti mengajukan proposal untuk kemudian diseminarkan.
Setelah berbagai persiapan penelitian terpenuhi, kemudian peneliti menghubungi sekolah yang akan dijadikan objek penelitian yaitu MTs Negeri Maleber di Kabupaten Kuningan Jawa Barat. Pada tahap persiapan penelitian ini, dipilih sampel penelitian dengan berkonsultasi pada pihak sekolah. Kemudian menyesuaikan waktu penelitian dimulai dari masalah uji coba instrument, penyesuaian jadwal mengajar dan memilih buku pelajaran yang biasa digunakan di sekolah tersebut ditambah dengan buku pelajaran yang disiapkan peneliti sebagai bahan referensi siswa. Untuk kelas eksperimen, selain buku pelajaran, juga diberikan bahan ajar yang disusun sendiri oleh peneliti berupa LKS. Kemudian peneliti juga meninjau ketersediaan fasilitas laboratorium komputer untuk digunakan pada pembelajaran di kelas eksperimen. Setelah semuanya terpenuhi, peneliti memulai melaksanakan penelitian dengan mengadakan tatap muka pada masing-masing kelas (eksperimen dan kontrol). 2.
Tahap pelaksanaan Setelah berbagai persyaratan dan perlengkapan penelitian terpenuhi, langkah
selanjutnya yang dilakukan dalam tahap pelaksanaan penelitian adalah memberikan tes awal pada kelas eksperimen dan kelas kontrol. Selanjutnya Topic Offirstson, 2012 Pembelajaran Geometri Dengan Metode Inkuiri Berbantuan Software Cinderella Untuk Meningkatkan Kemampuan Penalaran Dan Pemecahan Masalah Matematis Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
62
melaksanakan pembelajaran dengan model inkuiri berbantuan software Cinderella pada kelas eksperimen dan pembelajaran dengan model konvensional pada kelas kontrol. Pembelajaran dilaksanakan 8 kali pertemuan untuk masing-masing kelas. Peneliti berperan sebagai guru matematika pada saat proses pembelajaran berlangsung, hal ini dilakukan agar tidak terjadi bias dalam perlakuan terhadap masing-masing kelas yang diteliti. Setelah selesai semua kegiatan proses pembelajaran maka diberikan tes akhir berupa tes kemampuan penalaran dan pemecahan masalah matematik (tes akhir sama dengan tes awal) kepada kelas ekperimen dan kelas kontrol. Sedangkan angket hanya diberikan kepada kelas ekperimen saja. Terakhir, setelah semua data terkumpul maka dilakukan pengolahan dan analisis data untuk keperluan penarikan kesimpulan. Hasil pengolahan dan analisis data dapat dilihat secara lengkap pada lampiran. 3.
Tahap Analisis Data Data yang diperoleh dari hasil tes dan angket skala sikap kemudian dianalisis
untuk dapat menginterpretasikan hasil penelitian. Langkah-langkah analisis data dilakukan sebagai berikut : a.
Pengolahan data hasil tes
1) Menguji Normalitas Sebagai analisis awal data hasil tes, peneliti menguji normalitas data dengan menggunakan rumus Chi Kuadrat (Chi Square) berikut ini.
2
f o f e 2 fe
Topic Offirstson, 2012 Pembelajaran Geometri Dengan Metode Inkuiri Berbantuan Software Cinderella Untuk Meningkatkan Kemampuan Penalaran Dan Pemecahan Masalah Matematis Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
63
Keterangan :
2 = chi kuadrat fo
= frekuensi dari yang diamati
fe
= frekuensi yang diharapkan
(Ruseffendi, 1998)
Kriteria : 2 2 2 tabel 21 j 3 untuk Data berdistribusi normal jika hasil hitung dengan tabel
taraf signifikansi 0,05 dan
j
adalah banyaknya kelas interval. Untuk
kejadian yang lain, maka data tidak berdistribusi normal. Adapun proses pengolahan datanya peneliti menggunakan software komputer SPSS 17.
2) Menguji Homogenitas Untuk menguji homogenitas varians data tes akhir kedua kelompok dilakukan dengan menggunakan rumus berikut :
Fhitung
Keterangan :
Sb2 S k2
S b2 = Varians terbesar S k2 = Varians terkecil
Kriteria : Pada taraf signifikansi α varians sampel dikatakan homogen jika Fhitung Ftabel dengan Ftabel Fdk1 ,dk2 untuk taraf keberartian α = 0,05 dan derajat kebebasan dk1 dan dk2. Dalam proses analisis data peneliti menggunakan program SPSS 17 yaitu dengan uji Lavene dengan kriteria sig(2-tailed) > α maka varians data dinyatakan homogen (Sulistyo, 2011). Topic Offirstson, 2012 Pembelajaran Geometri Dengan Metode Inkuiri Berbantuan Software Cinderella Untuk Meningkatkan Kemampuan Penalaran Dan Pemecahan Masalah Matematis Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
64
3) Uji Hipotesis Untuk menguji hipotesis dilakukan dengan menggunakan uji perbedaan dua ratarata. Pengujian ini digunakan untuk mengetahui apakah ada perbedaan jika suatu karakteristik diberi perlakuan yang berbeda. Secara umum rumusan hipotesisnya adalah :
H o ; e k
H1 ; e k Keterangan :
e nilai rata-rata kelompok eksperimen
k nilai rata-rata kelompok kontrol 4) Menguji perbedaan rata-rata pada kedua kelompok dengan menggunakan uji-t Rumus yang digunakan dalam uji-t ini adalah sebagai berikut : X1 X 2
t hitung s
dengan
Keterangan :
s
1 1 n1 n2
n1 1s12 n2 1s22 n1 n2 2
X 1 = rata-rata kelompok kontrol
X 2 = rata-rata kelompok eksperimen n1 = banyak subjek kelompok kontrol
n2 = banyak subjek kelompok eksperimen s = deviasi standar gabungan
s12 = varians kelompok kontrol
s 22 = varians kelompok eksperimen
Topic Offirstson, 2012 Pembelajaran Geometri Dengan Metode Inkuiri Berbantuan Software Cinderella Untuk Meningkatkan Kemampuan Penalaran Dan Pemecahan Masalah Matematis Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
65
Kriteria : Terima Ho jika t hitung t tabel dengan t tabel t 1 untuk taraf keberartian α = 0,05 dan dk = n1 n2 2 . Dalam proses analisis digunakan software komputer SPSS 17 yaitu dengan uji statistik Independent Sampel t-Test dengan kriteria terima H o jika sig(2-tailed) > α (Sulistyo, 2011).
Topic Offirstson, 2012 Pembelajaran Geometri Dengan Metode Inkuiri Berbantuan Software Cinderella Untuk Meningkatkan Kemampuan Penalaran Dan Pemecahan Masalah Matematis Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu