BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian ini merupakan penelitian yang mengambil sampel dari suatu populasi dan menggunakan koesioner sebagai instrumen pengumpulan data. Dengan demikian penelitian ini di kategorikan sebagai explanatory research. Explanatory research adalah penelitian yang menjelaskan hubungan kausal antara variabel -variabel penelitian melalui pengujian hipotesis1. Sementara itu, sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini, yaitu menjelaskan hubungan dan pengaruh beberapa variabel yang sudah ditetapkan, maka penelitian yang digunakan adalah penelitian menurut tingkat eksplanasi atau tingkat penjelasan, yaitu bagaimana variabel-variabel yang diteliti akan menjelaskan obyek yang di teliti melalui data terkumpul. 3.2 Lokasi Penelitian Adapun yang menjadi lokasi dalam penelitian ini adalah di Satlantas Polres Gorontalo Kota. pemilihan tempat ini karena banyaknya populasi dan susahnya mengidentifikasi responden yang akan menjadi sampel. maka penelitian ini diadakan di Polresta Kota Gorontalo
dengan maksud supaya mudah
mengidentifikasi responden dan tentu pertimbangan waktu tenaga dan biaya yang diperlukan dalam penelitian ini.
1
Masri, singarimbun. Dan Sofian Effendi. 2008. Metode penelitian Survei. Jakarta: LP3ES. Hal: 5
28
3.3 Operasional Penelitian Operasional penelitian ini dapat digambarkan sebagai berikut:
Persepsi Masyarakat
Kinerja Pelayanan
X
Y
Keterangan: Variabel X : Persepsi Masyarakat Variabel Y : Kinerja pelayanan 3.4 populasi dan Sampel 3.4.1 Populasi Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek / subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya2. Populasi dalam penelitian ini adalah masyarakat yang sedang mengurus pembuatan SIM maupun yang mengurus perpanjangan SIM di Polres Gorontalo Kota. Dari data di Polres Gorontalo Kota dapat diketahui bahwa rata-rata pencari SIM setiap harinya adalah berjumlah ±20 orang, atau ±400 orang tiap harinya (hari libur tidak dihitung) dan ±4800 orang setiap tahunnya. Sehingga total populasi masyarakat pencari SIM dalam setiap tahunnya berjumlah ±4800 orang.
2 Sugiyono. 2011. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung: Penerbit Alfabeta. Hal: 80
29
3.4.2 Sampel Sampel merupakan sebagian atau wakil populasi yang diteliti3. Adapun yang menjadi sampel atau responden dalam penelitian ini adalah masyarakat yang sedang mengurus SIM di Polres Gorontalo Kota. Sedangkan untuk menentukan besarnya sampel menggunakan rumus Slovin4, sebagai berikut:
𝑛=
N 1 + Ne2
Keterangan : n
=
ukuran sampel
N
=
ukuran populasi
e
=
persen kelonggaran ketidaktelitian karena kesalahan pengambilan sampel yang masih dapat ditolerir atau diinginkan (1%, 5 %, 10%). 𝑛=
4800 1 + 4800 x 0,12
n = 98 orang Jadi, yang menjadi sampel dalam penelitian ini yaitu 98 orang. 1.5 Taknik Pengambilan Sampel Teknik yang digunakan untuk mengambil sampel data/jawaban sebanyak 98 orang adalah teknik acidental sampling. insidental sampling yaitu teknik penentuan sampling berdasarkan kebetulan / insidental bertemu dengan peneliti
3
Arikunto, Suharsimi..2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: Rineka Cipta. Edisi Revisi 2010. Cet:14. Hal: 174 4 Dalam Prasetyo dan Jannah. 2005. Metode Penelitian Kuantitatif teori dan Aplikasi. Jakarta: PT. Rajagrafindo Persada. Hal. 137.
30
dapat digunakan sebagai sampel, bila dipandang orang yang kebetulan ditemui itu cocok sebagai sumber data.5 3.6 Jenis Dan Sumber Data Jenis data yang digunakan dilihat dari sumbernya adalah data primer dan data skunder. 1. Data primer yaitu data yang diperoleh atau dikumpulkan langsung di lapangan oleh peneliti6. Dalam hal ini peneliti memberikan kuesioner kepada responden untuk diisi kemudian dikembalikan kepada peneliti untuk diolah lebih lanjut. Data primer ini disebut juga data asli atau data baru. 2. Data skunder adalah data yang diperoleh atau dikumpulkan oleh orang yang melakukan penelitian dari sumber-sumber yang telah ada.7 Misalnya data dari perpustakaan, dari lembaga atau instansi yang bersangkutan dal lain-lain. Data skunder ini juga dapat berupa referensi dari penelitian terdahulu dan bacaan lainnya yang ada hubungannya dengan penelitian. 3.7 Teknik Penumpulan Data Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini teknik kuesioner. Teknik kuesioner yaitu bentuk rangkaian atau kumpulan pertanyaan yang di susun secara sistematis dalam sebuah daftar pertanyaan mengenai sesuatu masalah atau bidang yang akan diteliti. Yaitu daftar pertanyaan yang berkaitan dengan persepsi masyarakat dan kinerja pelayanan dalam pembuatan Surat Izin 5
Sugiyono. 2011. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung: Penerbit Alfabeta. Hal: 85 Iqbal Hasan. 2004. Analaisis Data Penelitian Dengan Statistik. Jakarta: Bumi Aksara. Hal: 19. 7 Iqbal Hasan. 2004. Ibid . Hal 19. 6
31
Mengemudi (SIM). Dengan rincian persepsi masyarakat sebanyak 14 pertanyaan dan kinerja pelayanan sebanyak 14 pertanyaan, dimana alternatif jawaban (a/1) sampai dengan (e/5), nilai skor 5-1, yakni: Jawaban a mendapat nilai 5; Jawaban b mendapat nilai 4 Jawaban c mendapat nilai 3 Jawaban d mendapat nilai 2; Jawaban e mendapat nilai 1 Kemudian kuesioner dibagikan kepada responden untuk diisi dan setelah diisi dikembalikan lagi kepada peneliti, selanjutnya dianalisis menggunakan teknik analisis regresi sederhana, sehingga diketahui kesesuaian antara hipotesis yang telah di susun dengan hasil yang diperoleh di lapangan. 3.8 Pengujian Validitas dan Reliabilitas Agar data hasil penelitian yang diperoleh mempunyai tingkat akurasi atau ketepatan dan konsistensi yang tinggi, maka instrumen penelitian yang digunakan harus di uji tingkat validitas dan reliabilitasnya. Pengujian ini bertujuan untuk mengetahui apakah instrumen yang digunakan valid dan reliable sebab kebenaran data-data yang diolah sangat menentukan kualitas hasil penelitian. 3.8.1 Uji Validitas Uji validitas digunakan untuk mengukur sah/valid atau tidaknya suatu kuesioner yang digunakan. Kuesioner penelitian dikatakan valid jika pertanyaan
32
pada kuesioner mampu mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh kuesioner tersebut8. Untuk melakukan uji validitas dilakukan dengan cara mengkorelasikan antara masing-masing pertanyaan suatu variabel dengan total skor, serta menggunakan rumus teknik korelasi product Product Moment9.
rxy
n XY
X Y n X 2 X 2 n Y 2 Y 2
Dimana : Rxy
= koefisien korelasi antara item dengan total
n
= jumlah sampel ( responden)
X
= skor item
Y
= skor total item Hasil uji validitas akan memperoleh pengakuan yang berbeda-beda
menurut masing-masing item. Pernyataan pengakuan valid berdasarkan taraf kepercayaan 95% atau peluang ralat (probabilitas) sebesar 5%. Sehingga apabila koefisien validitas (koefisien korelasi) yang dihasilkan dengan probabilitas lebih kecil dari 5% (p < 0,05), maka item dinyatakan valid. Artinya item tersebut berkualifikasi validitas yang akurat dan meyakinkan. Sebaliknya apabila koefisien validitas (koefisien korelasi) yang dihasilkan dengan probabilitas lebih besar sama dengan dari 5% (p 0,05), maka item instrumen dinyatakan tidak valid dan akan digugurkan atau diperbaiki dalam model analisis selanjutnya. Artinya item tersebut berkualifikasi validitas yang kurang akurat dan tidak meyakinkan.
8 9
Danang Sunyoto. 2009. Analisis Regresi dan Uji Hipotesis. Jakarta:PT. Buku Kita. Hal: 72. Singarimbun dan Effendi. 2008. Opcit Hal:137
33
3.8.2 Uji Reliabilitas Uji reliabilitas adalah untuk mengukur sejauh mana suatu alat pengukur dapat dipercaya dalam pengumpulan data atau dengan kata lain alat ukur tersebut mempunyai hasil yang konsisten walaupun digunakan berulang pada waktu yang berbeda.10 Uji reliabilitas ini dengan mengunakan teknik Alpha Cronbach (α), dimana suatu instrumen dikatakan handal (reliabel) bila memiliki keandalan atau alpa sebesar 0,6 atau lebih11. Teknik ini menggunakan rumus sebagai berikut: k b ) r11 ( )(1 ( K 1) t2 2
Keterangan: r 11
= reliabilitas instrumen
K
= banyaknya butir pertanyaan
∑σb2 = jumlah varians butir σ12
= varians total. Pelaksanaan proses pengujian dilakukan dengan alat bantu komputer
yang menggunakan software SPSS 16 dengan model satistik korelasi Product Moment dari Pearson. Adapun kriteria dalam pengujian ini mengikuti pengujian yang dilakukan oleh Santoso, (2002) yang mengatakan bahwa reliabilitas suatu instrumen dapat diterima jika memiliki koefisien alpa cronbach minimal 0,5 yang
10 11
Singarimbun dan Effendi. 2008. Opcit Hal:………
…..
Suharsimi Arikunto. 2010. Opcit. Hal: 239.
34
berarti bahwa instrumen tersebut dapat digunakan sebagai pengumpul data yang handal (reliable), artinya hasil pengukuran relatif konsisten jika dilakukan pengukuran ulang. 1.9 Uji Normalitas Data Pengujian normalitas residu dilakukan untuk memenuhi asumsi regresi yang mensyaratkan residual nilai taksiran model regresi harus berdistribusi normal. Pada penelitian ini uji normalitas menggunakan Uji Kolmogorov- Smirnov. Satu asumsi dalam menggunakan model regresi adalah data berdistribusi normal atau residual menyebar di sekitar nol. Untuk membuktikan nilai residual menyebar normal yang merupakan salah satu indikasi persamaan regresi yang diperoleh cukup baik, maka pengujiannya dilakukan dengan memeriksa secara visual grafik Normal P-Plot of Regression Standardized Residual. Jika data menyebar di sekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal, maka model regresi memenuhi asumsi normalitas 1.10
Metode Analisis Data
1.10.1 Analisis Kualitatif Penganalisisan secara kualitatif ini dilakukan terhadap data hasil kuesioner untuk meperoleh gambaran secara rasional dan argumentatif tentang objek penelitian melalui tabel maupun diagram. 1.10.2 Analisis Kuantitatif Penganalisisan secara kuantitatif dilakukan untuk mengetahui persepsi masyarakat dan menguji secara statistik ada tidaknya pengaruh variabel bebas
35
terhadap variabel terikat dan dalam perhitungannya menggunakan komputer program SPSS 16. for Windows. Dalam penelitian ini data diasumsikan telah memenuhi uji validitas dan uji reliabilitas. 3.10.2.1 Teknik Pengujian Regresi Sederhana 3.10.2.1 Model Statistik Sebelum menentukan model analisis terlebih dahulu melakukan pengujian validitas dan reliabilitas terhadap instrumen yang digunakan. Pengujian ini dimaksudkan untuk mengukur apakah instrumen yang digunakan valid dan reliabel dalam menjelaskan variabel penelitian. Untuk menganalisis tingkat kinerja Ditlantas Polresta sebagai variabel terikat (Y) dengan variabel bebas (X) yakni, persepsi masyarakat maka dibentuk model analisis yang menggunakan model regresi linier sederhana. Dimana analisis regresi linear sederhana yang dirumuskan : Y = a + bX Dimana: Y= Kinerja Pelayanan dalam Pembuatan Surat Izin Mengemudi X = Persepsi Masyarakat a = Konstanta b = Koefisien Regresi. koefisien regresi (b) adalah kontribusi besarnya perubahan nilai Variabel bebas (X), semakin besar nilai koefisien regresi maka kontribusi perubhan juga semakin
36
besar, dan sebaliknya akan semakin kecil. Kontribusi perubahan variabel X juga ditentukan oleh koefisien regresi positif atau negatif.12 3.10.2.2 Teknik Pengujian Hipotesis 3.10.2.2.1 Pengujian Ketepatan Model (Uji F) Uji F digunakan untuk menguji apakah variabel bebas tersebut secara simultan mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel terikatnya. Pengujian dilakukan dengan membandingkan nilai F dengan 0,05 (α = 5%). Apabila tingkat signifikansi F ≤ 0,05, maka H1 diterima dan Apabila tingkat signifikansi F > 0,05, maka H0 ditolak. Nilai F dapat dihitung dengan rumus:
R 2 /( k 1) Fhitung (1 R 2 ) /( n k ) Dimana: R2
= koefisien determinasi
k
= jumlah variabel bebas
n
= jumlah sampel
3.10.2.2.2 Pengujian Hipotesis Secara Parsial (Uji T) Untuk menguji hipotesis dalam penelitian ini, maka teknik pengujian yang digunakan adalah uji t. Uji t digunakan untuk menguji apakah variabel bebas secara parsial atau individu mempengaruhi variabel terikat dalam model regresi. Pengujian dilakukan dengan membandingkan tingkat signifikansi t setiap variabel
12
Danang Sunyoto. Opcit. Hal.9
37
bebas dengan 0,05 (α= 5%). Perhitungan t dapat dilakukan dengan menggunakan
rumus berikut:
t hitung
2 2
se( 2 )
Dimana: β
= koefisien regresi
se
= penaksir Ketentuan pengujian hipotesis secara parsial dengan membandingkan
tingkat signifikansi t setiap variabel bebas dengan 0,05 (α = 5%). Apabila tingkat signifikansi t ≤ 0,05, maka H1 diterima dan Apabila tingkat signifikansi t > 0,05, maka H0 ditolak. 3.10.2.2.3 Koefisien Determinan (R2) Angka koefisien determinasi (R2) digunakan untuk mengukur seberapa besar variabel bebas (X) secara bersama-sama atau serentak mampu menjelaskan sumbangannya pada variabel terikatnya (Y). Nilai R2 terletak antara 0 dan 1 atau 0 R2 1. Apabila angka koefisien determinasi semakin mendekati 1, berarti semakin baik model yang digunakan untuk menjelaskan hubungan antara variabel bebas terhadap variabel terikatnya, begitu pula sebaliknya.
38