BAB III METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan metode penelitian tindakan kelas. Menurut Suharsimi Arikunto, dkk (2006 : 3), penelitian tindakan kelas merupakan suatu pencermatan terhadap kegiatan belajar berupa sebuah tindakan, yang sengaja dimunculkan dan terjadi dalam sebuah kelas secara bersama. Mulyasa (2009 : 10) mengartikan penelitian tindakan kelas sebagai penelitian tindakan (action research) yang dilakukan dengan tujuan untuk memperbaiki kualitas proses dan hasil belajar sekelompok peserta didik. Sujati (2000 : 2) menjelaskan bahwa penelitian tindakan kelas adalah: 1)
mengandung tindakan nyata,
2)
tindakan dilakukan oleh guru yang bersangkutan,
3)
tindakan ditujukan untuk menyelesaikan masalah yang terjadi sehingga kualitas pembelajaran meningkat,
4)
dilaksanakan secara kolaboratif,
5)
bersifat self evaluatif, dan
6)
hasil penelitian utamanya dipakai oleh guru itu sendiri. Mulyasa (2009 : 37) menjelaskan bahwa tujuan utama penelitian
tindakan kelas adalah untuk meningkatkan kualitas pembelajaran. Oleh karena itu penelitian tindakan kelas tertuju pada segala sesuatu yang terjadi 42
di dalam kelas (Suharsimi Arikunto, 2006 : 24). Selain itu tindakan yang dilakukan harus mengacu pada permasalahan dan hipotesis yang sudah dirumuskan (Sujati, 2000 : 20). Penelitian tindakan kelas yang dilakukan ini merupakan penelitian kolaborasi yaitu peneliti bekerjasama dengan teman sejawat sebagai satu tim yang akan terlibat langsung dalam persiapan-persiapan yang diperlukan, pelaksanaan tindakan, observasi, refleksi tindakan, dan perencanaan untuk siklus berikutnya (Suyanto, 1997: 17). Penelitian ini dilakukan oleh peneliti sebagai pengambil data dan pelaksana tindakan. Pada prosesnya peneliti akan melakukan tindakan di dalam kelas yang mempengaruhi
aktivitas
belajar
siswa
kemudian
teman
sejawat
mengobservasi aktivitas siswa. Penelitian
kolaborasi
dipilih
untuk
mengefektifkan
proses
penelitian. Hal ini dilakukan untuk mengurangi unsur subjektivitas dalam pengamatan. B. Subjek dan Objek Penelitian 1.
Subjek Penelitian Subjek penelitian ini adalah siswa kelas IV SD N 2 Karangturi semester genap tahun ajaran 2013/2014. Jumlah siswa di kelas IV adalah 18 yang terdiri dari 10 siswa putra dan 8 siswa putri.
2.
Objek Penelitian Objek dalam penelitian ini adalah peningkatan hasil belajar IPA siswa kelas IV, khususnya pada aspek kognitif dan afektif. Aspek 43
kognitif yaitu nilai IPA siswa sedangkan aspek afektif yaitu sikap menghargai. Hal tersebut dapat ditingkatkan dengan menggunakan metode eksperimen. C. Setting Penelitian 1.
Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri 2 Karangturi Kecamatan Gantiwarno Kabupaten Klaten khususnya pada kelas IV. Keadaan kelas sebelum dilakukan tindakan menunjukkan bahwa hasil belajar siswa yang mencakup nilai dan sikap menghargai pada pembelajaran IPA masih rendah.
2.
Waktu Penelitian Penelitian ini akan dilaksanakan pada semester genap tahun ajaran 2013/2014.
D. Desain Penelitian Suharsimi Arikunto (2006 : 16) menjelaskan bahwa desain penelitian yang lazim digunakan terdiri dari empat tahapan yaitu: 1) menyusun rencana tindakan (planning), 2) pelaksanaan tindakan (acting), 3) pengamatan (observing), dan 4) refleksi (reflecting). Keempat tahapan ini dilakukan secara berurutan dan akan kembali ke langkah semula sehingga membuat siklus. Banyak siklus yang dilakukan tergantung pada peneliti dan kondisi di lapangan. Jika peneliti belum puas pada hasil siklus pertama maka peneliti dapat melanjutkan ke siklus 2, 3, dan seterusnya (Suharsimi Arikunto, 2006 : 20-21). 44
Penelitian tindakan kelas ini akan menggunakan model Kemmis dan Taggart. Secara umum tahapan dalam model ini sama dengan desain yang dijelaskan oleh Suharsimi Arikunto namun tahap tindakan dan pengamatan dilakukan secara bersamaan. Model tersebut jika divisualisasikan akan membentuk bagan seperti berikut ini: Keterangan : 1 = Perencanaan Tindakan Siklus I 2 = Tindakan dan Observasi I 3 = Refleksi I Siklus II 4 = Revisi Rencana II 5 = Tindakan dan Observasi II 6 = Refleksi II
Gambar 1. Desain Putaran Spiral Kemmis dan Taggart (Pardjono, 2007: 22) Data yang telah dikumpulkan dalam observasi kemudian dianalisis dan diberi tindakan untuk mencapai kriteria keberhasilan, apabila data tersebut belum mencapai kriteria keberhasilan maka guru melakukan langkah-langkah perbaikan untuk diterapkan pada siklus selanjutnya. Berdasarkan kegiatan refleksi tersebut, maka akan diketahui apakah hasil tindakan sudah memenuhi kriteria keberhasilan (ada peningkatan) maka penelitian dapat dilanjutkan pada siklus berikutnya atau jika sudah mendapatkan hasil yang memuaskan sesuai rencana maka penelitian dapat dianggap berhasil.
45
Peneliti merencanakan dua siklus pembelajaran. Siklus satu direncanakan akan dilakukan selama 6 jam pelajaran atau 3 pertemuan. Tahapan kegiatan yang akan dilakukan pada setiap siklus tersebut antara lain: 1) perencanaan, 2) tindakan, 3) observasi, dan 4) refleksi. 1. Perencanaan Langkah-langkah perencanaan adalah sebagai berikut. a.
Menentukan masalah penelitian yang ada di lapangan. Pada fase ini dilakukan melalui diskusi dengan teman sejawat dengan mencatat hal-hal serta permasalahan pembelajaran yang ada di kelas IV SD N 2 Karangturi, Gantiwarno, Klaten.
b.
Merencanakan langkah-langkah perencanaan dari siklus I.
c.
Merancang
instrumen
sebagai
pedoman
observasi
dalam
pelaksanaan pembelajaran. eksperimen bersama teman sejawat untuk menambah pengetahuan dan keterampilan teman sejawat sebelum mengamati peneliti dalam mengajar, d.
Mendiskusikan pelaksanaan pembelajaran dengan metode
e.
Menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) menggunakan metode eksperimen sesuai materi yang telah ditentukan,
f.
Menyiapkan media dan sumber pembelajaran sesuai yang tercantum dalam RPP, dan
g.
Menyiapkan alat untuk merekam data (instrumen observasi dan kamera).
46
2. Tindakan Pada tahap tindakan peneliti melakukan proses pembelajaran bersama siswa sesuai tindakan yang direncanakan dalam rencana pelaksanaan pembelajaran. Pada siklus 1 tindakan dilakukan selama 3 pertemuan atau 6 jam pelajaran. 3. Observasi Pada saat tindakan dilakukan, peneliti dibantu 3 teman sejawat yang bertugas melakukan pengamatan. Pengamatan dilakukan dengan mengobservasi menggunakan lembar pengamatan perilaku siswa dalam proses pembelajaran. Observasi terhadap proses tindakan yang sedang dilaksanakan untuk mendokumentasikan pengaruh tindakan yang dilaksanakan dan memberikan dasar bagi kegiatan refleksi. 4. Refleksi
Pada tahap ini peneliti dan teman sejawat mengevaluasi apakah semua tahapan tindakan dan peran peneliti dalam pelaksanaan tindakan sudah dilakukan dengan baik dan apakah media yang digunakan dalam proses tindakan sudah tepat. Peneliti dan teman sejawat juga menganalisis data yang didapat dari hasil observasi apakah sudah memenuhi indikator keberhasilan atau belum. Hasil evaluasi dan analisis data tersebut digunakan sebagai bahan pertimbangan dalam perencanaan di siklus selanjutnya.
47
E. Teknik Pengumpulan Data Pada penelitian ini menggunakan teknik pengumpulan data sebagai berikut. 1.
Tes Tes merupakan alat pengukur data yang berharga dalam penelitian.
Tes ialah seperangkat rangsangan yang diberikan kepada seseorang dengan maksud untuk mendapatkan jawaban-jawaban yang dijadikan penetapan skor angka. Adapun jenis tes dalam penelitian ini adalah tes prestasi (Wijaya Kusumah dan Dedi Dwitagama, 2012: 78). Tes dalam penelitian ini digunakan untuk memperoleh hasil tentang kemampuan kognitif siswa. Tes dilaksanakan di setiap akhir siklus. Adapun bentuk tes yang digunakan adalah berbentuk soal isian singkat. 2.
Observasi Kasihani Kasbolah (1999 : 91) mendefinisikan observasi sebagai
semua kegiatan yang ditujukan untuk mengenali, merekam, dan mendokumentasikan setiap indikator dari proses dan hasil yang dicapai (perubahan yang terjadi) baik yang ditimbulkan oleh tindakan terencana maupun akibat sampingannya. Pada penelitian ini, peneliti menggunakan strategi observasi partisipan. Observasi dilakukan untuk mengamati siswa apakah menunjukkan sikap menghargai atau tidak selama proses pembelajaran dan mengamati guru apakah sudah melakukan perannya dalam menggunakan metode eksperimen dengan benar.
48
F. Instrumen Pengumpulan Data Instrumen dalam penelitian ini adalah sebagai berikut. 1.
Tes Tes dilakukan untuk mendapatkan data hasil kognitif siswa. Tes
diberikan di setiap akhir siklus. Instrumen yang berupa lembar tes berisi pertanyaan-pertanyaan tentang pelajaran IPA yang telah dipelajari. Kisikisi soal tes dapat dilihat pada tabel berikut. Tabel 3. Kisi-kisi Soal SK 7. Memahami gaya dapat mengubah gerak dan atau bentuk suatu benda
Kompetensi Dasar
Indikator
7.1 Menyimpulkan hasil percobaan bahwa gaya (dorongan dan tarikan) dapat mengubah gerak suatu benda
7.1.1 Isian Menyimpulkan pengaruh gaya sing terhadap gerak benda kat
7.1.2 Dapat menentukan letak benda ketika berada di dalam air 7.2 7.2.1 Dapat Menyimpulkan menyimpulkan hasil bahwa gaya dapat percobaan mengubah bentuk bahwa gaya benda (dorongan dan tariakan) dapat mengubah bentuk suatu benda
49
Jenis Nomor Soal Soal 1, 2, 3
5, 7, 8
9, 10
2.
Lembar Observasi a. Lembar Observasi Siswa Pengamatan dilakukan oleh peneliti dengan mengobservasi sikap menghargai siswa dalam pembelajaran. Lembar pengamatan yang digunakan berupa lembar pengamatan sikap menghargai siswa. Pengamat memberi tanda cek (√) pada kolom sikap menghargai siswa (ya/tidak) pada lembar observasi. Kisi-kisi lembar pengamatan perilaku siswa yang akan digunakan adalah sebagai berikut: Tabel 4. Kisi-kisi Lembar Observasi Sikap Menghargai Siswa No
Aspek
No. Butir
1.
Tidak mencela saat teman memberikan jawaban 1 yang salah
2.
Tidak
menyorakki
teman
saat
mempunyai 2
pendapat lain 3.
Tidak
memotong
pembicaraan
teman
saat 3
saat
kerja 4
mengajukan pendapat 4.
Memperhatikan
pendapat
teman
kelompok 5.
Mengulas
setiap pendapat teman yang tidak 5
sesuai dengan pendapat sendiri 6.
Memperhatikan saat teman sedang presentasi
6
7.
Tidak berbicara kasar dengan teman
7
50
8.
Mau menerima pendapat teman yang pintar secara 8 akademik maupun tidak saat kerja kelompok
9.
Memberikan
kesempatan
teman
untuk 9
mengeluarkan pendapat 10.
10
Mau berteman dengan siapa pun
b. Lembar Observasi Guru Untuk memperoleh data tentang kemampuan guru dalam mengelola pembelajaran dengan metode eksperimen, digunakan instrumen berupa lembar observasi aktivitas guru selama mengelola pembelajaran dengan metode eksperimen setiap pertemuan. Pengamatan dilakukan selama proses pembelajaran berlangsung. Tabel 5. Kisi-kisi Lembar Observasi Aktivitas Guru No
Aspek yang diamati
No. Butir
1.
Guru menyiapkan alat-alat, bahan, dan sarana 1 yang dibutuhkan
2.
Guru menyediakan lembar kerja siswa
2
3.
Guru mendiskusikan bersama siswa tentang alat 3 dan bahan serta cara menggunakannya
4.
Guru membantu, membimbing, dan mengawasi 4 eksperimen yang dilakukan oleh para siswa
5.
Guru mendiskusikan hasil eksperimen
5
6.
Guru membimbing siswa menyimpulkan hasil 6 eksperimen
7.
Guru menyimpan kembali alat-alat dengan rapi 51
7
8.
Guru mendiskusikan hambatan yang dihadapi 8 siswa dalam proses eksperimen
G. Pengujian Instrumen M. Toha (2007: 52) menyatakan bahwa instrumen dalam penelitian adalah suatu alat yang digunakan untuk mengumpulkan data dan informasi yang diinginkan. Instrumen dipakai oleh peneliti untuk menanyakan atau mengamati responden sehingga diperoleh informasi yang dibutuhkan. Pengujian validitas instrumen yaitu soal, RPP, dan LKS dalam penelitian ini digunakan validitas konstruk dengan pendapat dari ahli (expert judgment). Dalam hal ini, setelah instrumen dikonstuksi tentang aspekaspek yang akan diukur dengan berlandaskan teori tertentu, kemudian dikonsultasikan dengan ahli. Ahli diminta pendapatnya tentang instrumen yang telah disusun. H. Teknik Analisis Data Suharsimi Arikunto (2006: 131) mengatakan bahwa dalam penelitian tindakan kelas, ada dua jenis data yang dapat dikumpulkan peneliti yaitu data kulitatif dan data kuantitatif. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan data kuantitatif untuk mengetahui hasil belajar siswa. Peneliti menganalisi data kuantitatif melalui tes hasil belajar dan lembar observasi siswa. 1.
Analisis Tes Hasil tes yang diperoleh dari siswa dianalisis secara deskriptif kuantitatif yaitu dengan mencari rerata. Adapun rumus 52
mencari rerata menurut Jonathan Sarwono (2006: 140-141) adalah sebagai berikut. Mean
=
Keterangan : ∑ fx
= jumlah tiap data
x
= skor
n
= jumlah siswa
Selain mencari rerata untuk mengetahui peningkatan hasil kognitif IPA siswa kelas IV guru juga mencari jumlah persentase ketuntasan siswa dengan rumus: Ketuntasan (%) = R JS Keterangan:
100%
R = Jumlah siswa yang mendapat nilai ≥ 65 JS = Jumlah seluruh siswa (Ngalim Purwanto, 2004: 102) 2.
Analisis Data Observasi Data hasil observasi yang telah diperoleh kemudian disajikan secara analisis deskriptif dengan menggunakan teknik presentase untuk melihat kecenderungan yang terjadi dalam setiap proses pembelajaran. Selanjutnya data akan dianalisis secara deskriptif kuantitatif dengan indikator tingkat sikap menghargai siswa dalam proses pembelajaran menggunakan metode eksperimen. Persentase 53
sikap menghargai siswa diperoleh dengan teknik analisis data yang diperoleh dengan teknik analisis data yang diolah dengan rumus:
F P = — X 100% N
Keterangan: P = Angka presentasi siswa F = Skor aktivitas siswa yang menunjukkan sikap menghargai N = Jumlah aspek sikap menghargai siswa Kriteria
sikap
menghargai
siswa
ditentukan
dengan
memperhatikan pedoman konversi tingkat aktivitas siswa menurut Suharsimi Arikunto (2009: 156) yaitu: Tabel 6. Pedoman Konservasi Tingkat Aktivitas Siswa Menurut Suharsimi Arikunto (2009) Tingkat aktivitas siswa yang menunjukkan sikap Aktivitas menghargai Kriteria 81% - 100%
Sangat baik Baik Cukup baik Kurang baik Tidak baik
61% - 80% 41% - 60% < 21% - 40% < 21%
54
J.
Kriteria Keberhasilan Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas yang bertujuan untuk memperbaiki kondisi pembelajaran di kelas IV SD Negeri 2 Karangturi. Indikator keberhasilan penelitian ini ditandai dengan adanya peningkatan sikap menghargai dan pemahaman konsep yaitu ≥ 80% siswa dari jumlah siswa kelas IV dapat mencapai ≥ 70% untuk rata-rata sikap menghargai dan untuk pemahaman konsep mencapai nilai ≥ 65 serta untuk rata-rata nilai IPA yaitu ≥ 70. Dengan arti kata hasil belajar siswa berhasil meningkat sehingga siklus dapat dihentikan.
55