BAB III METODE PENELITIAN 3.1.
Jenis Penelitian Jenis penelitian ini mencakup mengenai rekonsiliasi laporan keuangan komersial ke laporan keuangan fiskal guna menghitung besarnya PPh badan yang terhutang menurut peraturan yang berlaku masa pajak tahun 2013. Peraturan yang digunakan dalam penelitian ini adalah SAK 2007, UU PPh No. 36 Tahun 2008, UU KUP No. 28 Tahun 2007.
3.2.
Deskripsi Populasi & Penentuan Sampel
3.2.1. Populasi Metode yang digunakan untuk serumpun atau kelompok objek yang menjadi masalah sasaran penelitian, oleh karenanya, populasi yang digunakan merupakan keseluruhan (universal) dari objek penelitian yang berupa manusia, gejala, nilai, peristiwa, sikap hidup, sebagainya. Sehingga objek – objek ini dapat menjadi sumber data penelitian. Dengan demikian batasan ruang lingkup dari populasi yang harus akan diteliti harus didefinisikan dengan jelas dan tepat. Sehingga dapat ditarik kesimpulan bahwa penelitian tersebut tergolong dalam populasi tak terhingga karena anggota populasinya tidak dapat diperkirakan atau tidak dapat di ketahui jumlahnya, dengan kata lain , batas – batasnya tidak dapat ditentukan secara kuantitatif, misalnya populasi berupa angka – angka seperti laporan keuangan fiskal dalam menghitung pajak terhutang pada perusahaan CV. Aglar Jana Loka.
48
49
3.2.2. Penentuan Sampel Metode yang digunakan dalam penentuan sampel pada penelitian ini adalah dengan teknik pengambilan sampel non-probabilitas, yaitu pengambilan sampel mudah (convenience sampling). Sampel dipilih karena faktor kondisi, seperti keberadaan sampel pada tempat dan waktu yang tepat. Atau dengan kata lain, responden adalah orang yang kebetulan ditemukan dilapangan ataupun mudah untuk ditemui atau dijangkau. Dari definisi tersebut jelas bahwa sampel yang kita ambil digunakan untuk menggambarkan karakteristik suatu populasi. Maka dapat disimpulkan bahwa sampel dalam penelitian tersebut adalah CV. Aglar Jana Loka. 3.3.
Variabel dan Definisi Operasional Variabel
3.3.1. Klasifikasi Variabel Variabel adalah atribut/sifat/nilai dari orang/obyek/kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan ditarik kesimpulannya. Ada dua variabel yang digunakan dalam penelitian ini, yaitu variabel independen atau variabel bebas dan variabel dependen atau variabel terikat. 1. Variabel bebas atau variabel penyebab (independent variables) Variabel bebas adalah variabel yang menyebabkan atau memengaruhi, yaitu faktor-faktor yang diukur, dimanipulasi atau dipilih oleh peneliti untuk menentukan hubungan antara fenomena yang diobservasi atau
50
diamati. Dalam penelitian ini yang menjadi variabel bebas adalah koreksi fiskal menurut Undang-Undang No. 36 tahun 2008. 2. Variabel terikat atau variabel tergantung (dependent variables). Variabel terikat adalah faktor-faktor yang diobservasi dan diukur untuk menentukan adanya pengaruh variabel bebas, yaitu faktor yang muncul, atau tidak muncul, atau berubah sesuai dengan yang diperkenalkan oleh peneliti. Dalam penelitian ini yang menjadi variabel terikat adalah laporan keuangan komersial. 3.3.2. Definisi Operasional Variabel Dalam penelitian ini hanya terdiri atas satu variabel utama maka diberikan deskripsi teoritis untuk tiap-tiap variabel serta besaran variabel yang diteliti. Terdapat tiga subvariabel yaitu perhitungan, pelaporan serta penyetoran PPh Badan yang dilihat kesesuaiannya dengan Undang-Undang Perpajakan yang berlaku. Dalam penelitian ini dipakai laporan keuangan komersial yang telah dilakukan rekonsiliasi fiskal. Rekonsiliasi fiskal adalah suatu proses penyesuaian antara laporan keuangan fiskal yang sesuai dengan ketentuan perpajakan terhadap laporan keuangan komersial yang sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan (SAK) untuk memperoleh perhitungan pajak. Penyesuaian laporan keuangan komersial dengan laporan fiskal terjadi karena adanya perbedaan prinsip dalam pengakuan pendapatan dan biaya, atas penyesuaian itu perlu diadakan pencatatan terhadap pos-pos yang menyebabkan perbedaan sementara dan perbedaan tetap antara ketentuan pajak dan SAK.
51
3.4.
Jenis dan Sumber Data
3.4.1. Jenis Data Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah : 1.
Data kualitatif Data kualitatif berisi mengenai kondisi perusahaan seperti latar belakang perusahaan, tujuan perusahaan, kebijakan perusahaan yang dapat diperoleh baik secara lisan maupun tertulis menegenai penerapan peraturan perpajakan yang berlaku yaitu Undang – Undang No. 36 Tahun 2008 tentang Pajak Penghasilan.
2. Data kuantitatif Data kuantitatif berupa Laporan Keuangan, yaitu Neraca, Laporan Laba Rugi, laporan arus kas, daftar aktiva tetap dan daftar penyusutan aktiva tetap CV Aglar Jana Loka tahun 2013. 3.4.2. Sumber Data Sumber data yang digunakan adalah sumber data primer dan sumber data sekunder. a. Sumber data primer, yaitu data yang diperoleh langsung dari tempat penelitian melalui metode pengamatan dan wawancara langsung kepada pihak atau bagian yang terkait dengan data – data yang ada, khususnya pada Tax and Accounting Staff. b. Sumber data sekunder, yaitu data yang diperoleh dari data yang sudah ada, baik secara lisan maupun tertulis serta informasi lainnya menyangkut dengan objek penelitian.
52
3.5.
Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian untuk penulisan skripsi ini berlangsung dilakukan di CV. Aglar Jana Loka yang berlokasi di Komp. Ruko Mahkota Ancol Blok C-3, Jl. RE-Martadinata – Jakarta Utara. Dan waktu penelitian dimulai pada bulan Mei 2014 sampai dengan selesai.
3.6.
Teknik Pengumpulan Data dan Intrumen Penelitian
3.6.1. Teknik Pengumpulan Data 1. Dokumentasi Dokumentasi adalah mengumpulkan data–data berupa dokumen yang diperlukan dalam pembahasan rekonsiliasi fiskal seperti laporan laba rugi. 2. Studi Kepustakaan Studi Kepustakaan adalah mengumpulkan data dan informasi yang dibutuhkan dan diperoleh dari berbagai referensi literatur, jurnal–jurnal media cetak, dokumen arsip dan bacaan lainnya yang berkaitan dengan masalah tersebut yang dapat digunakan sebagai landasan teori dan alat untuk melakukan analisis.
3. Studi Lapangan
Dalam penelitian lapangan penulis menggunakan data primer, yaitu data yang diperoleh langsung dari sumbernya dengan cara observasi dan melakukan wawancara secara langsung kepada staff yang
53
berkepentingan pada CV. Aglar Jana Loka di Jakarta, khususnya bagian keuangan dan direktur. 4. Studi Wawancara Wawancara adalah kegiatan Tanya jawab dengan pihak yang bersangkutan seperti pegawai perusahaan khususnya pada pegawai yang dapat memberikan informasi yang dibutuhkan dalam penelitian ini. Pertanyaan yang diajukan terkait dengan biaya–biaya perusahaan, kebijakan akuntansi, dan sistem perpajakan perusahaan. 3.6.2. Instrumen Penelitian Menurut Ghozali (2011:47), uji reliabilitas adalah alat untuk suatu kuesioner yang merupakan indikator dari variabel atau konstruk. Suatu konsioner dikatakan reviabel atau handal jika jawaban seseorang terhadap pertanyaan adalah konsisten atau stabil dari waktu ke waktu. Reliabilitas adalah sejauh mana hasil suatu pengukuran dapat dipercaya dan dapat memberikan hasil yang relative tidak berbeda apabila dilakukan kembali kepada subjek yang sama. Dalam penelitian ini, penulis menggunakan intrumen penelitian disesuaikan dengan teknik pengumpulan data. Terlebih dulu penulis membuat daftar kebutuhan data yang diperlukan untuk tujuan penelitian. Didalam teknik wawancara instrumen yang digunakan adalah daftar pertanyaan yang diajukan kepada sumber informasi. Untuk pengumpulan data dokumentasi menggunakan alat tulis manual ataupun elektronik.
54
3.7.
Teknik Analisis Data Metode analisis yang digunakan adalah deskriptif dengan studi kasus. Penelitian deskriptif diartikan sebagai suatu penelitian yang berusaha mendeskripsikan suatu fenomena/peristiwa secara sistematis sesuai dengan apa adanya. Penelitian deskriptif dilakukan untuk memperoleh informasi mengenai keadaan saat ini. Dalam penelitian semacam itu, peneliti mencoba menentukan sifat situasi sebagaimana adanya pada waktu penelitian dilakukan. Analisis data dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Mengumpulkan data dari perusahaan berupa laporan keuangan komersial yang meliputi neraca, laporan laba rugi, rekonsiliasi fiskal, daftar aktiva tetap serta data lain yang diperlukan.
2. Mengevaluasi tiap-tiap akun laporan keuangan komersial khususnya laporan laba rugi yang terdiri dari penjualan, harga pokok penjualan, beban penjualan, beban umum dan administrasi, pendapatan dan beban lain-lain berdasarkan data yang sudah dikumpulkan penulis dari perusahaan.
3. Melihat kesesuaian tiap-tiap akun laporan laba rugi dengan ketentuan perpajakan yang berlaku untuk menentukan perlu tidaknya dilakukan koreksi fiskal dan menentukan besarnya koreksi jika ternyata dilakukan koreksi fiskal
55
4. Mengevaluasi daftar aktiva tetap perusahaan berikut penyusutan aktiva tetap secara komersial.
5. Melakukan perhitungan penyusutan aktiva tetap secara fiskal berdasarkan ketentuan peraturan perpajakan yang berlaku untuk menentukan besarnya koreksi fiskal atas biaya penyusutan aktiva tetap.
6. Menyusun rekonsiliasi fiskal atas koreksi fiskal beda tetap dan beda waktu yang sesuai dengan ketentuan perundang-undangan perpajakan yang berlaku.
7. Menghitung laba kena pajak dan menentukan jumlah Pajak Penghasilan yang harus dibayar perusahaan pada tahun 2013.
8. Mengidentifikasi penyebab kenaikan (penurunan) jumlah pajak terhutang tahun 2013.
3.7.1. Penghasilan Menurut Akuntansi dan Perpajakan
a. Penghasilan menurut Akuntansi
Penghasilan (income) adalah penambahan aset atau penurunan kewajiban yang mengakibatkan kenaikan ekuitas yang tidak berasal dari kontribusi penanaman modal. Penghasilan meliputi pendapatan (revenues) dan keuntungan (gains).
56
b. Penghasilan menurut Perpajakan Penghasilan adalah segala tambahan kemampuan ekonomis yang diterima/diperoleh Wajib Pajak baik yang berasal dari Indonesia maupun dari Luar Indonesia yang bisa dikonsumsi atau menambah kekayaan Wajib Pajak dengan nama dan dalam bentuk apapun. 3.7.2. Beban Menurut Akuntansi dan Perpajakan a. Beban menurut Akuntansi Beban adalah penurunan manfaat ekonomis pada masa mendatang sehubungan dengan penurunan asset atau peningkatan kewajiban yang dapat diukur dengan modal. b. Beban menurut Perpajakan Beban adalah pengeluaran biaya yang dapat dikurangkan dari penghasilan untuk menentukan besarnya penghasilan kena pajak atau laba kena pajak. 3.7.3. Rekonsiliasi Laporan Keuangan Fiskal Rekonsiliasi laporan keungan fiskal adalah penyesuaian ketentuan menurut pembukuan secara komersial atau akuntansi yang harus disesuaikan menurut ketentuan perpajakan. 3.7.4. Biaya Yang Dapat Dikurangkan Dari Penghasilan Bruto
1. Biaya untuk mendapatkan, menagih, dan memelihara penghasilan termasuk biaya pembelian bahan, biaya yang berkenaan dengan pekerjaan/jasa termasuk upah, dan lain-lain atau biaya-biaya yang
57
lazimnya disebut dengan biaya sehari-hari yang dibebankan pada tahun pengeluaran yang diperlukan. 2. Penyusutan atas pengeluaran untuk memperoleh harta berwujud dan amortisasi atas pengeluaran untuk memperoleh hak atas biaya lain yang mempunyai masa manfaat lebih dari satu tahun. 3. Iuran kepada dana pensiun yang pendiriannya disahkan Menteri Keuangan. 4. Kerugian karena penjualan/pengalihan harta. 5. Kerugian karena selisih kurs mata uang asing. 6. Biaya penelitian dan pengembangan perusahaan yang dilakukan di Indonesia. 7. Biaya beasiswa, magang, dan pelatihan. 8. Piutang tak tertagih 9. Pemupukan dana cadangan 10. Sumbangan yang dapat dibiayakan
3.7.5. Biaya Yang Tak Dapat Dikurangkan Dari Penghasilan Bruto
1. Pembayaran dividen, pembagian laba atau pembagian sisa hasil usaha (koperasi). 2. Pembentukan atau pemupukan dana cadangan 3. Premi asuransi jiwa, asuransi kesehatan, asuransi dwiguna, dan asuransi beasiswa 4. Pemberian kenikmatan
58
5. Hibah, bantuan dan sumbangan 6. Pajak Penghasilan 7. Jumlah yang melebihi kewajaran yang dibayarkan kepada pihakpihak tertentu 8. Biaya atau pengeluaran untuk kepentingan pribadi 9. Gaji yang dibayarkan kepada anggota persekutuan yang modalnya tidak terbagi atas saham 10. Sanksi Pajak
3.7.6. Beda Tetap dan Beda Waktu
a.
Beda tetap adalah perbedaan yang terjadi karena peraturan perpajakan menghitung laba fiskal berbeda dengan perhitungan laba menurut SAK tanpa ada koreksi di kemudian hari.
b.
Beda waktu adalah perbedaan yang bersifat sementara karena adanya ketidaksamaan waktu pengakuan penghasilan dan beban antara peraturan perpajakan dengan Standar Akuntansi Keuangan.
3.7.7. Biaya Menurut UU Perpajakan Menurut pajak, tidak semua biaya yang dikeluarkan perusahaan dapat diakui sebagai pengurang, meskipun biaya tersebut berkaitan dengan kegiatan usaha. Hal ini disebabkan karena meurut ketentuan pajak, biaya fiskal digolongkan menjadi 2 (dua) macam, yakni biaya-biaya yang boleh dikurangkan dari penghasilan bruto dan biaya-biaya yang tidak boleh dikurangkan dari penghasilan bruto.