BAB III METODE PENCIPTAAN A. Implementasi Teoririk 1. Tematik Suatu ide penciptaan karya seni dapat ditemukan dimana dan kapan saja, itu semua tergantung pada seniman itu sendiri. Salah satu penemuan itu dapat berasal dari pengalaman pribadi seseorang. Kenangan masa lalu yang sangat membekas, terbawa hingga ke dalam alam bawah sadar sehingga secara tidak langsung kenangan tersebut tetap diingat, seperti teori yang diungkapkan oleh ahli psikoanalisis yaitu Sigmund Freud tentang obsesi dimana ambisi terhadap suatu ide maupun aktivitas menunjukkan adanya keinginan terepresi. Represi sendiri adalah ketika keinginan, pemikiran atau perasaan yang menyebabkan konflik diingkari dari kesadaran manusia, sehingga keinginan tersebut tertekan terus dan mendesak pengungkapannya. Keinginan bermain biola menjadikan sebuah obsesi terhadap biola itu sendiri, sehingga perasaan yang tak dapat tersalurkan ini, ingin penulis salurkan melalui sebuah karya seni rupa yaitu seni grafis, Melalui pengalaman tersebut dan didukung oleh pengamatan-pengamatan baik secara langsung maupun tidak langsung ini akan terbentuk sebuah gagasan dan gagasan tersebut yang dijadikan landasan seorang seniman dalam menciptakan suatu karya seni. Mengacu pada teori di atas ide dalam penciptaan karya Tugas Akhir ini bersumber pada pengalaman pribadi mengenai kekaguman dan cita-cita masa kecil untuk dapat bermain biola. Berdasarkan pengalaman pribadi tersebut
21
22
serta didukung dengan pengamatan langsung, yaitu melihat bentuk visual alat musik biola secara langsung dan pengamatan tidak langsung yaitu melalui kajian-kajian beberapa buku maupun jurnal dapat ditemukan bahwa biola merupakan alat musik yang banyak diminati orang-orang, terlihat dari penyebaran alat musik ini yang semakin dikenal masyarakat bahkan sudah banyak masyarakat yang dapat memainkan alat musik ini. Suaranya yang tipis dan tinggi dinilai banyak orang sebagai suara yang dapat langsung menyentuh hati pendengarnya. Terdapat pada salah satu teori yang menyebutkan bahwa nada yang dihasilkan biola lembut, mendayu dan memiliki nada yang tinggi dan panjang sehingga membuat para pendengarnya terhanyut dan ikut terlarut oleh lantunan nada yang dihasilkan. Bisa dikatakan bahwa setiap orang dapat tersentuh hatinya melalui susunan-susunan nada yang lembut. Bentuk fisik biola sering pula dijadikan sebagai objek seniman dalam membuat karya seni, beberapa seniman tersebut Pablo Picasso dan Marc Chagall. Bentuk visual alat musik ini yang sangat menarik sering diibaratkan sebagai tubuh wanita, yang dalam hal ini penulis mengartikan bahwa biola identik dengan sebuah alat musik yang cantik, indah dan memiliki suara yang lembut layaknya seorang wanita yang memiliki sifat yang lembut. Biola dalam suatu kesatuan orkestra merupakan salah satu anggota terpenting yang ada didalamnya, suatu orkestra tidak dapat disebut sebagai orkestra bila tidak terdapat keluarga biola di dalamnya. Dalam teori tersebut unsur keindahan nada yang dihasilkan biola merupakan salah satu hal terpenting. Biola itu sendiri terdiri dari badan biola dan penggesek biola dimana keduanya saling bekerja sama untuk menghasilkan nada indah dari
23
hasil gesekan senar-senar tersebut. Dalam teori ini biola diibaratkan sebagai sebuah keluarga yang tiap anggotanya juga memiliki peran-peran penting yang setiap anggotanya saling bekerja sama satu sama lain. 2. Konsepsi Melalui pengalaman pribadi dan pengamatan baik secara langsung maupun tidak langsung tersebut, dihasilkan sebuah konsep Tugas Akhir tentang keindahan bentuk visual biola, tiap bagian-bagian biola yang saling mendukung satu sama lain merupakan sebuah kesatuan dan kelembutan nada yang dihasilkan biola sehingga dapat menyentuh hati seseorang. Dalam penciptaan karya ini mengacu pada eksplorasi bentuk visual biola baik badan biola maupun kepala biola. Konsep keindahan bentuk visual biola ditampilkan dalam penciptaan karya ini akan menampilkan pengulangan bentuk biola, bentuk biola yang mengalami perubahan atau mengambil sebagian bentuk atau bagian biola yang akan ditampilkan. Bentuk-bentuk ini akan digabungkan dengan bentuk tangga nada kosong, yang diibaratkan sebagai tangga nada yang tidak terdapat nadanya, yang memiliki makna penulis yang mengagumi biola namun tidak dapat memainkannya. Bentuk-bentuk ini melambangkan sebuah keindahan biola, tetapi juga melambangkan bahwa setiap bagian biola yang mewakili suatu karya, memiliki peran yang penting, seperti sebuah keluarga yang tiaptiap anggotanya memiliki peran penting dalam menalankan tugasnya. Sedangkan konsep tentang kelembutan nada yang ditimbulkan dari alat musik biola ini akan penulis visualisasikan melalui warna-warni yang akan
24
digunakan dalam karya ini warna-warna yang ditampilkan berupa warna-warna yang cerah dan lembut dengan gradasi-gradasi warna. Berdasarkan konsep di atas maka teori unsur-unsur bentuk yang akan ditampilkan sebagai berikut : a. Garis Garis merupakan komponen terpenting dalam terciptanya suatau karya. Penulis menggunakan garis-garis halus yang dihasilkan dari goresab-goresan pensil warna selain itu terdapat garis-garis outline pada beberapa bagian gambar. Garis juga tercipta karena adanya dua objek yang berbeda warna sehingga memberikan kesan garis pada karya ini. b. Bentuk Terdapat beberapa jenis bentuk dalam unsur seni rupa, khususnya dalam karya Tugas akhir ini, penulis mengambil unsur bentuk organis. Bentuk organis merupakan salah satu jenis bentuk jadian. Bentuk organis ini merupakan bentuk yang mengolah bentuk-bentuk alam. Dalam kaitannya dengan Tugas Akhir bentuk ini akan ditampilkan pada bentuk biola, bagian-bagian biola maupun bentuk tangga nada kosong. c. Warna Unsur warna yang akan ditampilkan merupakan warna-warna cerah, lembut namun juga menampilkan warna gelap yang akan memberikan kesan gelap dan terang pada gambar dan memberikan kesan kecerian dan ketenangan karena warna kuning, jingga, merah, merah muda, biru muda, dan hijau juga mendominasi karya ini. Warna-warna yang digunakan juga meliputi warna yang tidak terbatas pada beberapa warna saja, namun
25
menggunakan unsur-unsur warna primer, sekunder dan atau percampuran keduanya. Gradasi warna juga ditampilkan dalam karya untuk memberikan kesan volume dan gelap terang pada gambar. d. Tekstur Terdapat dua jenis tekstur yaitu tekstur nyata dan tekstur semu. Pada penciptaan ini akan digunakan tekstur semu, dimana bila meraba pada bagian depan karya tidak akan terlalu terasa bidang kasar yang menimbulkan tekstur nyata. Tektur semu ditimbulkan oleh kesan pada gambar yang seolah-olah jika diraba akan terasa kasar. e. Komposisi Berkaitan
dengan
komposisi,
komposisi
itu
sendiri
merupakanKomposisi merupakan salah satu unsur penting untuk mendapatkan suatu karya seni yang ’pas’ atau nyaman dilihat seseorang. Penulis menggunakan komposisi terbuka yang merupakan objek yang menyebar . dipilihnya komposisi ini untuk menimbulkan perasaan tak terbatas, menyebar dari objek utama sehingga memberi kesan menerus tidak terkekang. f. Irama Prinsip unsur irama yang terdapat pada karya Tugas Akhir ini adalah beberapa unsur pengulangan pada bentuk biola, bagian biola maupun pengulangan bentuk-bentuk tangga nada.
26
Selain itu konsep prinsip dasar seni rupa yang digunakan dalam penciptaan karya ini meliputi : a. Kesatuan Kesatuan yang ditimbulan dalam karya TA ini merupakan kesatuan dari tiap unsur yang terdapat pada karya tersebut yaitu bentuk, warna, bidang, komposisi, garis yang saling mendukung satu sama lain. b. Keseimbangan Keseimbangan yang ditekankan merupakan keseimbangan informal, yang merupakan keseimbangan antara dua atau lebih unsur yang tidak sama atau kontras pada sebuah komposisi. Keseimbangan ini terlihat melalui warna objek utama yang kontras dengan warna background, serta kesimbangan antara ukuran biola dengan ukuran tangga nada di sekelilingnya. c. Proporsi Proporsi berkaitan dengan perbandingan ukuran antara objek yang satu dengan yang lain, selain itu warna juga dapat mempengaruhi proporsi suatu objek dengan objek di sekitarnya. Pada karya ini akan proporsi biola akan lebih menonjol dibandingkan dengan objek di sekitarnya, biola juga diberikan warna-warna cerah dan terang agar lebih memberikan kesan fokus pada biola. d. Penekanan Prinsip penekanan atau dominasi diterapkan melalui bentuk-bentuk biola. Gambar biola akan menjadi gambar utama yang ditampilkan dan menjadi penekanan pada karya.
27
e. Pertentangan Prinsip pertentangan atau kontras diterapkan pada warna objek utama yang lebih cerah dan terang dibandingkan dengan warna background di sekelilingnya. Warna background akan lditampilkan dengan lebih lembut atau lebih gelap dibandingkan dengan objek uama.
28
B. Implementasi Rupa Pada perancangan perwujudan karya seni diperlukan beberapa tahap yang perlu dikerjakan. Tahapan-tahapan ini dirancang sedemikian rupa sehingga dapat menghasilkan karya seni yang diinginkan. Diperlukan beberapa pertimbangan pada tahapan proses dan persiapan-persiapan yang dibutuhkan, maka dari itu dibuat sebuah bagan untuk mempermudah membaca alur tahapan yang akan dikerjakan. Berikut tabel tahapan-tahapan yang akan dikerjakan dalam penciptaan karya Tugas Akhir ini:
TAHAP PERSIAPAN : a. Tahap penemuan ide dan konsep karya. b. Tahap pemilihan teknik. c. Tahap pemilihan media dan bahan.
KONSULTASI DOSEN PEMBIMBING I DAN DOSEN PEMBIMBING II
TAHAP PROSES TEKNIS: a. Pembuatan sketsa b. Pewarnaan sketsa. c. Pengolahan sketsa melalui komputer. d. Proses afdruk. e. Pencetakan karya. f. Penyajian.
KARYA TUGAS AKHIR
Gambar 7 Bagan Proses Penciptaan Karya Sumber : Ilustrasi Penulis
29
1. Tahap Persiapan a. Tahap Penemuan Ide dan Konsep Proses penemuan ide penciptaan karya seni, mengangkat alat musik biola sebagai sumber ide karya cetak seni grafis yang didasari oleh pengalaman pribadi tentang kekaguman pada biola. Ingatan jangka panjang tentang biola yang membekas pada diri penulis, membuat alat musik ini dipilih menjadi konsep. Selain dari pengalaman pribadi konsep ini juga bersumber pada pengamatan baik langsung melihat biola secara langsung dan pengamatan tidak langsung yaitu melalui buku atau kajian-kajian. b. Tahap Pemilihan teknik “Banyak orang mempunyai pemikiran bahwa teknik diartikan sejenis keterampilan, sehingga dinyatakan bahwa setiap seniman harus memiliki spesialisasi keterampilan atau keahlian yang disebut teknik” (Mulyadi, 1999: 19). Yang membedakan seorang pengrajin dengan seniman yaitu, pengrajin hanya menggunakan keterampilan yang sudah dilatih yaitu teknik, sedangkan seniman memiliki bakat yang ada dalam dirinya dan menggunakan keterampilan yang dimilikinya sehingga terlahir karya memiliki kebaharuan. Kekuatan artistik yang besar melahirkan suatu karya yang bagus sekalipun dibidang teknis kurang baik, sedangkan yang hanya mengandalkan teknik yang baik, belum tentu atau tidak bisa menghasilkan karya yang bagus (Mulyadi, 1999:19). Berdasarkan teori di atas penulis memaknai teknik sebagai cara seorang seniman dalam memvisualisasikan
30
ide dan konsepnya. Penulis memilih teknik cetak saring jenis cetak separasi. Sablon merupakan seni mencetak dengan menggunakan alat bantu screen (Sandjaja, 2006:15). Penulis memilih screen sebagai media mencetak dan kertas sebagai media cetaknya. Proses cetak saring separasi adalah proses mencetak gambar dengan menggunakan empat proses warna yaitu cyan, magenta, yellow dan black. Penulis memilih teknik ini karena teknik ini dapat mewakili ide dan konsep penulis yang menggunakan banyak warna dalam karyanya. Selain itu teknik ini tidak membutuhkan terlalu banyak screen . dengan beberapa screen saja dapat menghasilkan banyak warna. Penulis menggunakan LPI (Lines Per-Inch) dengan ukuran 10 serta menggunakan angel cyan 150, magenta 750, yellow 00 dan black 450. Cetakan yang dihasilkan akan memperlihatkan dot dot besar yang terlihat jelas, dan akan terlihat titik-titik dari tumpukan warna yang dihasilkan. Pemilihan dot besar memiliki arti seperti bagian-bagian potongan kecil impian terhadap biola sewaktu kecil yang tersusun menjadi sebuah gambar utuh yaitu melambangkan kekaguman pada biola. c. Tahap pemilihan media dan bahan Bahan dan material merupakan hal terpenting yang diperlukan dalam proses pemindahan ide ke dalam bentuk visualisasi gambar. Pemilihan bahan dan material yang tepat akan membuat karya yang diinginkan menjadi terlihat lebih menarik. Penulis memilih screen sebagai media mencetak dan kertas ivory sebagai bahan untuk mencetak. Berikut media dan bahan secara terperinci diawali dari proses sketsa hingga proses mencetak.
31
Bagian pertama tahap sketsa meliputi : 1) Pensil warna Pensil warna merupakan salah satu alat mewarnai yang dapat digunakan untuk mewarnai baik bidang luas maupun hal-hal detail. Pensil warna digunakan untuk mewarnai sketsa yang kemudian dilakukan proses scan dan dapat diolah lebih lanjut melalui digital. 2) Adobe Photoshop Aplikasi ini digunakan untuk mengolah sketsa sebelumnya dan untuk pengolahan pembagian sketsa CMYK yaitu sketsa cyan, sketsa magenta, sketsa yellow dan sketsa black. Bagian kedua tahap afdruk meliputi : 1) Screen Screen merupakan media yang digunakan untuk mencetak gambar yang diinginkan. Dalam karya ini penulis menggunakan screen dengan ukuran T90 yang merupakan screen normal yang dapat digunakan pada media kain maupun kertas. Pemilihan screen ini juga didaasari pada lubang yang tidak begitu rapat dan tidak begitu renggang sehingga cukup aman untuk digunakan pada teknik sablon jenis separasi. 2) Obat afdruk Obat afdruk merupakan cairan atau bahan yang digunakan untuk memindahkan atau mentransfer gambar pada film C, M, Y dan K ke dalam screen.
32
3) Hairdryer Alat pengering rambut ini dapat dimanfaatkan untuk mengeringkan screen basah atau mengeringkan obat afdruk pada screen agar lebih cepat kering. 4) Semprotan air/water spray 5) Pencahayaan Terdapat dua jenis pencahayaan yaitu dengan menggunakan sinar matahari dan yang kedua dengan menggunakan lampu neon. Pencahayaan ini berfungsi dalam proses pemfilman. 6) Air Air sangat penting dalam proses menyablon yaitu untuk membersihkan screen dan juga dapat digunakan sebagai pengencer pada cat. 7) Binder Binder merupakan obat pengikat warna yang dicampurkan pada medium dan pigment agar warna yang tercetak lebih tegas. Bagian ketiga tahap pencetakan meliputi : 1) Screen yang sudah jadi Screen yang sudah terdapat film C, M, Y dan K. 2) Rakel Alat ini digunakan untuk menggesut cat pada screen sehingga cat menjadi tercetak dan merata. 3) Medium pasta Penulis menggunakan cat khusus cetak saring yang berbasis air, namun dikarenakan teknik cetak saring yang digunakan adalah teknik cetak
33
saring jenis separasi, maka penulis menggunakan tinta yang berjenis transparan yang dicampur dengan pigment. Medium pasta merupakan salah satu tinta cetak saring transparan yang dapat digunakan dalam cetak separasi. 4) Pigment CMYK Pigment merupakan cat yang digunakan sebagai campuran medium pasta agar medium pasta berwarna. 5) Gelas plastik bekas/wadah Wadah dipergunakan untuk mecampurkan cat yaitu medium pasta dan pigment. 6) Sendok Sendok dimaanfaatkan untuk mencampur cat secara merata. 7) Kertas ivory Media yang digunakan adalah kertas, pemilihan media ini didasari karena kertas memiliki tingkat serat yang lebih rapat dibandingkan dengan kain sehingga mudah menyerap.. Kertas yang dipilih adalah kertas jenis ivory yang memiliki tekstur yang rapat dan tebal dan memiliki warna putih. 8) Bingkai Bingkai berkaca merupakan tempat yang digunakan untuk penyajian akhir karya. Bingkai yang dipilih adalah bingkai minimalis dengan kaca berjenis doff.
34
2. Tahap Proses Teknis Proses teknis meliputi beberapa tahapan yang dirangkum dalam penjelasan di bawah berikut : a. Pembuatan sketsa Pada proses awal ini dilakukan pembuatan sketsa ada kertas gambar, diperlukan ide-ide pada pembuatan sketsa awal ini. b. Pewarnaan sketsa Proses pewarnaan sketsa dilakukan dengan menggunakan pensil warna. Pensil warna dipilih agar mendapatkan tekstur dari pensil warna serta untuk mendapatkan warna-warna gradasi yang dapat disesuaikan dengan mudah melalui teknik mewarnai manual. Penggunaan pensil warna juga memiliki keuntungan dalam pewarnaan bidang-bidang kecil. c. Pengolahan sketsa melalui komputer Proses pengolahan sketsa pada computer diawali dengan pemindahan sketsa yang sudah diwarnai ke dalam bentuk digital melalui proses scanning. Setelah didapatka gambar digital kemudian diolah lebih lanjut dengan menggunakan program Adobe Photoshop. Hal-hal yang diolah pada program ini meliputi pengolahan dan pengeditan kecerahan kontras gambar. Kemudian dilakukan pembagian sketsa berdasarkan warna dasarnya yaitu film cyan, magenta, yellow dan black. Dilakukan pengolahan frekuensi dan angle ditiap-tiap filmnya. Terakhir dilakuakan proses printing pada keempat kertas tersebut (film C, M, Y, K). d. Proses afdruk
35
Pada proses ini dibagi ke dalam beberapa tahapan : 1) Pertama-tama mempersiapkan beberapa alat dan bahan yang dipelukan. Dan mempersiapkan screen yang sudah dalam kondisi bersih. 2) Diawali dengan proses pengolesan obat afdruk ke seluruh bagian screen
secara
merata
dengan
menggunakan
rakel
atau
memanfaatkan penggaris mika. Proses ini harus dilakukan di dalam kondisi ruangan yang gelap, dikarenakan obat afdruk sangat sensitif terhadap cahaya. 3) Setelah rata dilakukan proses pengeringan dengan menggunakan alat bantu yaitu hairdryer agar proses pengeringan obat lebih cepat. 4) Mempesiapkan film yang telah diprint, kemudian letakan kertas tersebut pada bidang depan screen dan beri minyak goreng secara merata di atas kertas tersebut agar dapat menempet dengan mudah dan sempurna di atas screen. 5) Selanjutnya tahap pencahayaan yang dapat dilakukan dengan dua alternatif yaitu menggunakan sinar matahari dan yang kedua menggunakan lampu neon. Sinar matahari : Letakkan screen di bawah sinar matahari terik selama beberapa detik antara 10 hingga 15 detik sampai sketsa tercetak pada kain screen. Setelah itu seprotkan air secara perlahan kearah screen hingga bagian film terlihat. Lampu neon :
36
Letakkan screen, kemudian arahkan lampu neon pada screen dan sinari screen secara merata mulai dari bagian atas hingga bagian bawah. Proses ini lebih lama dibandingkan dengan sinar matahari karena harus mengarahkan lampu ke seluruh area screen secara merata, namun keuntungan teknik ini dimana tidak perlu menunggu adanya sinar matahari. Proses ini juga dapat dikerjakan pada saat malam hari. Setelah sketsa tertransfer seprotkan air secara perlahan kearah screen hingga bagian film terlihat. 6) Tahap terakhir bersihkan air pada screen dengan lap atau menggunakan hairdryer kembali. e. Proses pencetakan karya Proses pencetakan karya dilakukan dengan meletakkan kertas atau media di atas bidang datar seperti meja, kemudian letakan screen di atas kertas dan berikan cat pada salah satu sisi screen. Cat ini merupakan campuran antara medium pasta dan pigment. Kemudian gesut dengan menggunakan rakel dengan cara menggesut satu arah yaitu dari atas ke bawah. Lakukan proses ini secara berulang dengan diawali menggesut screen dengan film cyan, kemudian magenta, yellow dan terakhir black. f. Penyajian Penyajian merupakan tahap terakhir pada proses pembuatan karya. Penyajian ini disajikan dengan mengunakan pas parto kurang lebih berjarak 5 cm sampai 10 cm dari keempat sisi karya yaitu kanan, kiri, atas dan bawah. Bingkai yang digunakan adalah bingkai minimalis, penggunaan bingkai putih minimalis dengan alasan agar ketika orang-
37
orang melihatnya terfokus langsung pada karya yang dituju karena karya yang dihasilkkan berwana lembut. Menggunakan kaca doff agar tidak memantulkan cahaya sehingga mengurangi kejelasan pandangan saat melihat karya.