BAB III METODE DAN PROSEDUR PENELITIAN
A.
Lokasi dan Subjek Penelitian Dalam penelitian ini, penelitian dilakukan di tempat SSB PSBUM UPI
berlatih bertempat di lapang sepak bola kampus FPOK jalan H. Ph Mustopha no 200 Padasuka Cicaheum. B.
Populasi dan Sampel
1.
Populasi Populasi merupakan kumpulan individu yang memiliki sifat-sifat umum.
Dari populasi dapat diambil suatu data yang diperlukan untuk memecahkan suatu permasalahan yang dikaji. Terkait dengan populasi menurut Arikunto (2006, hlm. 82) menjelaskan bahwa: “Populasi adalah sekelompok subjek yang diperlukan oleh peneliti, yaitu kelompok dimana peneliti ingin menggeneralisasikan temuan penelitiannya”. Sedangkan menurut Sugiyono (2012, hlm. 117) menjelaskan bahwa: “Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek dan subyek yang mempunyai kuantitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulan”. Berdasarkan pernyatan diatas, maka ditetapkan populasi dalam penelitian ini adalah anggota SSB PSBUM UPI pada KU13-KU15 yang berjumlah 90 orang. 2.
Sampel Sampel merupakan bagian dari populasi penelitian yang diambil. Dengan
kata lain sampel dapat diartikan sebagai wakil dari populasi yang dijadikan sumber informasi/data. Terkait dengan sampel menurut Sudjana (2005, hlm. 6) “Sampel merupakan sebagian yang diambil dari populasi”. Sedangkan menurut Sugiyono (2012, hlm. 118) menjelaskan bahwa: “Sampel adalah sebagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut”. Terkait dengan tatacara pengambilan sampel Arikunto (2006, hlm. 128) menjelaskan bahwa:
Diki Sadikin, 2015 KONTRIBUSI DENYUT NADI ISTIRAHAT DAN KAPASITAS VITAL PARU-PARU TERHADAP KAPASITAS AEROBIK Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
cara-cara pengambilan sampel dalam penelitian dapat dilakukan sebagai berikut: sampel random, sampel berstrata, sampel wilayah, sampel proporsi, sampel bertujuan, sampel kuota, sampel kelompok, sampel kembar. Berdasarkan pernyataan diatas, maka dalam penelitian ini pengambilan sampel ditentukan dengan total sampel artinya seluruh anggota SSB PSBUM UPI pada KU13 sampai KU15 yang berjumlah 90 orang. C.
Desain Penelitian Desain penelitian diperlukan dalam suatu penelitian karena desain penelitian
dapat menjadi pegangan yang lebih jelas dalam melakukan penelitiannya. untuk memberikan kelancaran dalam pelaksanaan penelitian ini penulis merencang desain penelitian sebagai berikut: 1. Menetapkan populasi dan sampel penelitian. 2. Pengambilan dan pengumpulan data melalui tes dan pengukuran. 3. Analisis data. 4. Menetapkan kesimpulan. Dalam desain penelitian terdapat variabel-variabel yang terkandung dalam tujuan penelitian dan hipotesis yang akan diuji kebenarannya. Penulis menggunakan desain penelitian deskriptif, dengan pengelompokan variabel penelitian sebagai berikut: 1. Variabel bebas ke – 1 denyut nadi istirahat (X1) 2. Variabel bebas ke – 2 kapasitas vital paru-paru (X2) 3. Variabel kapasitas aerobik (Y) 4. Variabel denyut nadi istirahat dan kapasitas vital paru-paru terhadap kapasitas aerobik (R12y). Adapun desain penelitian yang digunakan sebagai berikut: X1
r X1 . y
Gambar 3.1 Y
X2
Disain penelitian (Sumber : Sugiyono) (2012, hlm. 70)
r X2 . y
Diki Sadikin, 2015 KONTRIBUSI DENYUT NADI ISTIRAHAT DAN KAPASITAS VITAL PARU-PARU TERHADAP KAPASITAS AEROBIK Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Adapun langkah-langkah penelitian sebagaimana tertera pada bagan di bawah ini: Populasi Sampel pengukuran denyut nadi pengukuran kapasitas vital paru-paru Pengukuran kapasitas aerobik
Analisis
Kesimpulan
Gambar 3.2 Langkah-langkah Penelitian (Sumber : Penulis) Dari bagan diatas mengenai langkah-langkah penelitian diawali dengan melihat populasi yang ada setelah itu disesuaikan dengan kebutuhan penelitian dengan seluruh sampel untuk digunakan untuk penelitian, setelah sampel ditentukan kemudian pertama dilakukan tes denyut nadi istirahat lebih dahulu kemudian tes kapasitas vital paru dan diakhiri dengan kapasitas aerobik, setelah data terkumpul seluruhnya data mulai dianalisis kemudian bisa diambil kesimpulan.
Diki Sadikin, 2015 KONTRIBUSI DENYUT NADI ISTIRAHAT DAN KAPASITAS VITAL PARU-PARU TERHADAP KAPASITAS AEROBIK Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
D.
Metode Penelitian Metode adalah salah satu cara yang ditempuh untuk mencapai suatu tujuan.
Metode penelitian sangat dibutuhkan dalam sebuah penelitian karena akan memberikan petunjuk, bagaimana penelitian tersebut harus dilaksanakan. Di dalam metode penelitian nantinya akan ditemukan cara-cara bagaimana objek penelitian yang dituju bisa diketahui dan diamati sehingga menghasilkan data-data yang tepat sesuai dengan tujuan penelitian. Penelitian adalah penyelidikan usaha untuk menentukan, mengembangkan dan menguji kebenaran suatu pengetahuan. Usaha itu dilakukan dengan metode ilmiah.Tujuan dari penelitian itu sendiri, adalah mengungkapkan, menggambarkan dan mengumpulkan data untunk menguji suatu kebenaran hipotesis. Keberhasilan suatu penelitian ilmiah, tidak lepas dari metode yang digunakan dalam penelitian. Dengan
demikian
penggunaan
metode
penelitian
bergantung
kepada
permasalahan dan pertanyaan penelitian yang muncul. dari pertanyaan tersebut dapat diketahui variabel yang muncul bersifat atau berupa gambaran peristiwa yang terjadi pada saat pengukuran dan pengumpulan data. Metode yang penulis gunakan untuk menguji hipotesis dalam penelitian ini adalah metode deskriptif teknik korelasional. Metode tersebut digunakan penulis karena
penelitian
ini
berkaitan
dengan
perumpamaan
informasi
yang
menggambarkan gejala-gejala yang ada. Terutama berkenaan dengan seberapa besar kontribusi denyut nadi istirahat dan kapasitas vital paru-paru terhadap kapasitas aerobik dalam cabang olahraga atletik pada nomor lari. Mengenai metode korelasi atau korelasional Arikunto (2010, hlm. 4) berpendapat bahwa : Penelitian korelasi atau penelitian korelasional adalah penelitian yang dilakukan untuk mengetahui tingkat hubungan antara dua variabel atau lebih, tanpa melakukan perubahan, tambahan atau manipulasi terhadap data yang memang sudah ada. Dari pendapat diatas, maka dapat digambarkan sifat dari metode korelasi atau korelasional. Selain untuk mengumpulkan informasi atau data deskriptif yang bertujuan pada pemecahan masalah yang ada pada masa sekarang merupakan masalah yang aktual. Oleh karena itu metode pada penelitian ini menggunakan metode deskriptif korelasional. Diki Sadikin, 2015 KONTRIBUSI DENYUT NADI ISTIRAHAT DAN KAPASITAS VITAL PARU-PARU TERHADAP KAPASITAS AEROBIK Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
untuk memudahkan dalam pelaksanaan penelitian, maka berikut ini terdapat langkah-langkah sebagai berikut: 1. Pengukuran denyut nadi istirahat sampel. 2. Pengukuran kapasitas vital paru-paru sampel. 3. pengukuran kapasitas aerobik sampel. Data yang diperoleh dari hasil tes masih merupakan data mentah yang harus diolah sehingga data tersebut mempunyai arti. Adapun langkah-langkah yang dilakukan adalah: 1. Mengumpulkan data. 2. Menyusun dan mengolah data. 3. Menganalisa data. 4. Menafsirkan data. 5. Menyusun kesimpulan. E.
Definisi Operasional Untuk menghindari kesalahpahaman istilah dalam penulisan ini, maka
penulis memberikan definisi operasional yang digunakan dalam penelitian ini sebagai berikut: 1.
Denyut nadi istirahat Denyut nadi menurut Perace (1993, hlm. 127) “adalah suatu gelombang
yang teraba pada arteri bila darah dipompa ke luar jantung”. Sedangkan denyut nadi istirahat(Resting Heart Rate) adalah denyut nadi yang diukur pada saat istirahat dan tidak melakukan aktivitas. pengukuran denyut nadi ini dapat menggembarkan tingkat kebugaran seseorang.
2.
Kapasitas vital paru-paru Menurut Guyton (1983, hlm.6) Kapasitas vital paru sama dengan volume
cadangan inspirasi ditambah tidal volume dan volume cadangan ekspirasi”. Ini merupakan jumlah udara maksimum yang dapat dikeluarkan dari paru-paru seseorang setelah ia mengisinya sampai batas maksimum dan kemudian mengeluarkan sebanyak-banyaknya (kira-kira 4600 ml.). Diki Sadikin, 2015 KONTRIBUSI DENYUT NADI ISTIRAHAT DAN KAPASITAS VITAL PARU-PARU TERHADAP KAPASITAS AEROBIK Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
3.
Kapasitas aerobik Menurut Sastropanoelar (1992) dalam Somarno (http//www.scribe.com
diakses 25 oktober 2014) “Kapasitas aerobik maksimal diartikan dengan kapasitas menggunakan oksigen secara maksimal saat melakukan kerja biasanya disingkat VO2Max”. VO2Max adalah volume maksimal oksigen yang diproses dalam tubuh manusia pada saat melakukan kegiatan yang intensif atau suatu tingkatan kemampuan tubuh yang dinyatakan dalam liter per menit atau mililiter/menit/kg berat badan. F.
Instrumen Penelitian Instrument yang dilakukan haruslah sesuai dengan pertanyaan penelitian.
Artinya instrument yang digunakan haruslah dapat mengukur sesuatu yang ingin diukur. Tentang hal tersebut Nurhasan dan Cholil (2007, hlm. 6) mengatakan bahwa “dengan alat ukur ini kita akan memperoleh data dari suatu obyek tertentu, sehingga kita dapat mengungkapkan tentang keadaan obyek tersebut secara obyektif”. Untuk mengumpulkan data-data penelitian yang diperlukan, penulis menggunakan alat ukur sebagai media atau alat pengumpul data. Kualitas data yang
diperoleh
ditentukan
oleh
kualitas
alat
pengambilan
data
atau
pengukurannya yang digunakan. Jadi dalam memilih instrument yang akan digunakan sebaiknya peneliti melihat reliabilitas dan validitas instrument tersebut. Adapun Nurhasan (2007, hlm. 5) mengatakan bahwa “pengukuran adalah proses pengumpulan data atau informasi dari suatu objek tertentu dalam proses pengukuran diperlukan suatu alat ukur”. Reliabilitas yaitu alat ukur yang dapat digunakan pada berbagai objek yang hendak diukur, sedangkan validitas yaitu alat ukur yang dapat mengukur apa yang hendak diukur. Suatu alat ukur harus memiliki validitas (dapat mengukur) yang sesuai dengan materi tes yang akan diukur. Sebagaimana yang dikatakan Nurhasan (2007, hlm. 10) bahwa “suatu tes dikatakan sahih apabila tes dapat mengukur apa yang hendak diukur”. Sesuai dengan konteks penelitian yaitu menjelaskan tentang kontibusi denyut nadi istirahat dan kapsitas vital paru-paru terhadap kapasitas aerobik. maka Diki Sadikin, 2015 KONTRIBUSI DENYUT NADI ISTIRAHAT DAN KAPASITAS VITAL PARU-PARU TERHADAP KAPASITAS AEROBIK Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
penulis memakai instrumentmenghitung denyut nadi untuk pengukuran denyut nadi, spirometer untuk mengukur kapasitas vital paru-paru, bleep test untuk mengukur kapasitas aerobik. Untuk lebih jelasnya mengenai alat ukur yang digunakan dalam penelitian ini, secara rinci akan diuraikan mengenai pelaksanaan tes sebagai berikut: 1. Tes denyut nadi. a. Tujuan
: Mengukur atau menghitung denyut nadi per menit.
b. Alat
: Stopwatch, alat tulis.
c. Pelaksanaan
:
a) Seluruh peserta berkumpul diberikan arahan untuk menentukan letak denyut nadi pada pergelangan tangan. b) Setelah seluruh peserta menemukan letak denyut nadi kemudian peneliti memberi aba-aba untuk mulai menghitung denyut nadi masing-masing selama 1 menit. c) Kemudian setelah selesai waktu yang ditentukan seluruh peserta melaporkan hasil menghitung denyut nadi yang diperoleh.
Gambar 3.3 Tes Denyut Nadi Pada Arteri Radialis (Sumber: yukez.wordpress.com, diakses 02 desember 2014) Tabel 3.4 Tabel Penilaian Denyut Nadi NO 1 2 3
NAMA
DENYUT/MENIT
Diki Sadikin, 2015 KONTRIBUSI DENYUT NADI ISTIRAHAT DAN KAPASITAS VITAL PARU-PARU TERHADAP KAPASITAS AEROBIK Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
2. Tes kapasitas vital paru a. Tujuan
: Mengukur kapasitas vital paru-paru.
b. Alat
: Spirometer, alat tulis, tisu.
c. Pelaksanaan
:
a) Peserta tes berdiri dengan memegang alat spirometer. b) Peserta diberi aba-aba untuk menarik napas lalu meniupkan semaksimal mungkin pada alat spirometer.
Gambar 3.5 Spirometer (Sumber: Peneliti) Tabel 3.6 Tabel Penilaian Kapasitas Vital Paru NO
Nama
1
Tes Kapasitas Vital paru 2
3
1 2 3 4 5
Diki Sadikin, 2015 KONTRIBUSI DENYUT NADI ISTIRAHAT DAN KAPASITAS VITAL PARU-PARU TERHADAP KAPASITAS AEROBIK Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
3. Tes kapasitas aerobik (VO2Max) bleep test a. Tujuan
: Mengukur kapasitas aerobik (VO2Max).
b. Alat
: Laptop atau smartphone, spiker, meteran, patok atau cons,
alat tulis. c. Pelaksanaan a) Peneliti mempersiapkan lintasan tes sepanjang 20 meter dan memberikan tanda dengan patok atau cons. b) Peneliti memberikan arahan mengenai prosedur bleep test. c) Peserta dibagi 3 kelompok. d) Peserta bersiap dibelakang patok. e) Peserta melakukan tes semampunya.
20m Gambar 3.7 Bleep Test (Sumber: Penulis) Tabel 3.8 Tabel Pengukuran Kapasitas Aerobik NO 1 2 3 4 5
NAMA
LEVEL
BALIKAN
VO2MAX
Diki Sadikin, 2015 KONTRIBUSI DENYUT NADI ISTIRAHAT DAN KAPASITAS VITAL PARU-PARU TERHADAP KAPASITAS AEROBIK Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Tabel 3.9 Perolehan VO2Max Dengan Bleep Test (Sumber: m.kaskus.co.id/thread/52537e8c3dcb171c3d000008/jangan-jadipemain-bola-kalo-vo2-max-kamu-jelek diakses 2 desember 2014) Tabel Beep test level VO2Max Level 4
5
6
7
8
9
10
11
Shuttle 2 4 6 9 2 4 6 9 2 4 6 8 10 2 4 6 8 10 2 4 6 8 11 2 4 6 8 11 2 4 6 8 11 2 4 6 8 10 12
VO2Max 26,8 27,6 28,3 29,5 30,2 31 31,8 32,9 33,6 34,3 35 35,7 36,4 37,1 37,8 38,5 39,2 39,9 40,5 41,1 41,8 42,4 43,3 43,9 44,5 45,2 45,8 46,8 47,4 48 48,7 49,3 50,2 50,8 51,4 51,9 52,5 53,1 53,7
Diki Sadikin, 2015 KONTRIBUSI DENYUT NADI ISTIRAHAT DAN KAPASITAS VITAL PARU-PARU TERHADAP KAPASITAS AEROBIK Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
G.
Prosedur Pengolahan Data Data masing-masing Variable yang diperoleh melalui proses pengukuran,
merupakan nilai yang masih mentah. Untuk mengetahu adanya hubungan yang signifikan antara denyut nadi istirahat dan kapasitas vital paru terhadap kapasitas aerobik. Maka harus melalui proses penghitungan secara statistik. Adapun langkah-langkah yang dilakukan dalam pengolahan data hasil penelitian tersebut adalah sebagai berikut: 1.
Menghitung nilai rata-rata ̅= 𝒙 𝑥̅ = Nilai rata-rata yang dicari ∑ 𝑥1 =Jumlah skor yang didapat n = Banyak sampel
2.
∑ 𝒙𝟏 𝒏
Menghitung simpangan baku dari setiap kelompok dengan menggunakan rumus:
𝒔=√
∑( 𝒙 − 𝒙 ̅) 𝟐 𝒏−𝟏
s
= Simpangan baku yang dicari ∑( 𝑥 − 𝑥̅ =Jumlah hasil pengkuadratan nilai skor dikurangi rata-rata 𝑛−1 = Jumlah sampel dikurangi satu )2
3.
Uji normalitas Bertujuan untuk mengetahui apakah data dari hasil pengukuran tersebut normal atau tidak. Uji yang digunakan adalah uji normalitas Lilifors. Rumus yang digunakan sebagai berikut: a. Pengamatan X1, X2,......., Xn dijadikan bilangan baku Z1, Z2,......., Zn dengan rumus: 𝒁=
̅ 𝑿−𝑿 𝒔
𝑋̅ = Rata-rata sampel Diki Sadikin, 2015 KONTRIBUSI DENYUT NADI ISTIRAHAT DAN KAPASITAS VITAL PARU-PARU TERHADAP KAPASITAS AEROBIK Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
𝑋 = Nilai skor sampel 𝑠 = Simpangan baku sampel b.
Untuk setiap bilangan menggunakan data distribusi normal baku, kemudian hitung peluang 𝑭 = (𝒁𝒊) = 𝑷 = (𝒁 ≤ 𝒁𝒊)
c.
Selanjutnya dihitung proporsi Z1, Z2,........, Zn yang lebih kecil atau sama dengan Zi. Jika proporsi dinyatakan lah S (Zi), maka 𝑺(𝒛𝒊) =
d. e.
4.
𝑩𝒂𝒏𝒚𝒂𝒏𝒌𝒏𝒚𝒂 𝒁𝟏, 𝒁𝟐, … … , 𝒁𝒏 ≤ 𝒁𝟏 𝒏
Hitung selisih F(Z1) – F(Si) kemudian tentukan harga mutlaknya. Ambilah harga yang paling beras diantara harga-harga mutlak selisih tersebut. Ambil nilat terbesar sebagai nilai Lo yang kemudian dibandingkan dengan nilai Ltabel.
Menghitung koefisien korelasi tunggal dengan menggunakan rumus: 𝒓
𝒙𝒚=
𝑵 ∑ 𝑿𝒊 𝒀𝒊 −(∑𝑿)(∑𝒀) 𝟐 𝟐 𝟐 𝟐 𝟐 √[𝑵∑𝑿𝟐 𝒊 −(∑𝒊 ) ][𝑵∑𝒀𝒊 −(∑𝒀𝒊 ) ]
rxy = Korelasi yang dicari x = Skor pada variabel x y = Skor pada variabel y ∑x= Jumlah skor variabel x ∑y= Jumlah skor variabel y ∑x2= Jumlah dari kuadrat x ∑y2= Jumlah dari kuadrat y Xy = Skor x dikali y N = Jumlah subjek 5.
Uji signifikansi korelasi tunggal, dengan rumus: 𝒕=
𝒓√𝒏 − 𝟐 √𝟏 − 𝒓𝟐
Diki Sadikin, 2015 KONTRIBUSI DENYUT NADI ISTIRAHAT DAN KAPASITAS VITAL PARU-PARU TERHADAP KAPASITAS AEROBIK Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
r = Koefisien korelasi n = Jumlah sampel
6.
Menghitung koefisien korelasi ganda, dengan rumus:
𝑹𝒚𝟏𝟐 = √
𝒓𝟐 𝒚𝟏 + 𝒓𝟐 𝒚𝟐 − 𝟐𝒓𝒚𝟏 𝒓𝒚𝟐 𝒓𝟏𝟐 𝟏 − 𝒓𝟐 𝟏𝟐
r = Korelasi dari tiga variabel Ry12 = korelasi yang dicari r2y1 = Korelasi y dan x1 r2y2 = Korelasi x dan y2 r12 = Korelasi x1 dan x2 7.
Menguji signifikansi koefisien korelasi multiple/ganda, dengan rumus: 𝒓𝟐 /𝒌 𝑭= (𝟏 − 𝒓𝟐 )/(𝒏 − 𝒌 − 𝒊) F = Koefisien yang dicari k = Banyaknya variabel bebas R = Korelasi multipel n = Jumlah sampel
8.
Untuk mengetahui seberapa besar dukungan tiap variabel bebas terhadap variabel terikat, dengan rumus: 𝑫 = 𝒓𝟐 x 100% D = Persentase yang dicari r2 = Kuadrat dari korelasi Pengolahan data ini juga dibantu dengan menggunakan software SPSS 20.
Diki Sadikin, 2015 KONTRIBUSI DENYUT NADI ISTIRAHAT DAN KAPASITAS VITAL PARU-PARU TERHADAP KAPASITAS AEROBIK Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu