35
BAB III METODA PENELITIAN
A.
Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kualitatif dengan pendekatan fenomenologi. Penelitian kualitatif adalah penelitian yang menggunakan pendekatan naturalistik untuk mencari dan menemukan pengertian atau pemahaman tentang fenomena dalam suatu latar yang berkonteks khusus (Moleong, 2006). Pendekatan fenomenologis adalah cabang dari filosofi yang menekankan
subyektivitas
pengalaman
manusia,
pendekatan
fenomenologis menaruh perhatian terhadap totalitas pengalaman manusia (Young Brockopp, 1999). Pada penelitian ini, peneliti akan menggali persepsi primigravida khususnya trimester II tentang hubungan seksual selama masa kehamilan di RSIA Bahagia Kecamatan Semarang Barat.
B.
Populasi dan Sampel 1.
Populasi Populasi
adalah
seluruh
subyek
atau
obyek
dengan
karakteristik tertentu dalam suatu penelitian (Arikunto, 2006). Populasi pada penelitian ini adalah ibu hamil primigravida trimester II yang kontrol di Poliklinik RSIA BAHAGIA Semarang, periode Bulan Juni 2007.
36
2.
Sampel Pemilihan sample dilakukan dengan menggunakan Purposive Sampling yaitu suatu cara pengambilan sampel untuk tujuan menjaring sebanyak mungkin informasi dari berbagai macam sumber dan bangunannya (contructions). Dengan demikian tujuannya bukan memusatkan diri dengan adanya perbedaan-perbedaan yang nantinya dikembangkan ke dalam generalisasi tetapi untuk merinci kekhususan yang ada dalam ramuan konteks yang unik (Moleong, 2006). Pada penelitian kualitatif tidak menggunakan sample acak, tetapi sample bertujuan yaitu Purpose sampling (Moleong, 2006). Dengan kriteria Inklusi sebagai berikut : a.
Primigravida.
b.
Umur kehamilan 4-6 bulan.
c.
Cemas dalam melakukan hubungan seksual
d.
Warga kecamatan Semarang Barat
e.
Bersedia menjadi partisipan.
Sedang kriteria eksklusinya adalah : a.
Primigravida usia kehamilan diluar 4-6 bulan.
b. Bukan warga Semarang Barat. c. Tidak bersedia menjadi partisipan Sampel didapat sebanyak 6 partisipan. Jumlah sampel tidak banyak karena penelitian ini adalah penelitian kualitatif, dalam
37
penelitian kualitatif sampel bukan mewakili jumlah tetapi mewakili konsep (Moleong, 2006).
C.
Definisi Konseptual Definisi Konseptual adalah unsur-unsur yang membantu dalam pelaksanaan proses pengumpulan data pada penelitian. Definisi Konseptual yang berkaitan dengan penelitian ini adalah : 1. Hubungan Seksual Hubungan seksual adalah suatu poses coitus terjadinya pertemuan antara sel telur (ovum) dengan sel sperma. Dalam penelitian ini proses coitus masih bisa dilakukan dengan memperhatikan hal-hal yang harus diperhatikan selama masa kehamilan (Saidun, 2001). 2.
Cemas dan Takut Cemas adalah kekawatiran, ketakutan yang tidak jelas sebab atau obyeknya. Dalam penelitian ini cemas dalam melakukan hubungan seksual selama masa kehamilan dikarenakan dapat mengganggu keselamatan sang bayi. Sedangkan takut adalah rasa kawatir atau cemas yang jelas sebabnya.
3.
Manfaat Sesuatu yang mempunyai kegunaan. Dalam penelitian ini manfaat
hubungan
seksual
selama
masa
kehamilan
adalah
menghindari suami melakukan penyelewengan, meningkatkan ikatan kebersamaan
antara
suami-istri,
menghindari
masalah
yang
berpangkal pada hubungan seksual selama kehamilan, meningkatkan
38
keharmonisan dan kehangatan pasangan, menambah gaya dalam bercinta, mempermudah kelancaran dalam proses persalinan karena dengan hubungan seksual dapat melatih otot-otot rahim berkontraksi (Pangkahila Wimpie, 2003). 4.
Hambatan Dalam penelitian ini yang menjadi hambatan dalam melakukan hubungan seksual adalah adanya pendarahan, pada trimester pertama dan selama 8-12 minggu terakhir bila ibu mempunyai riwayat keguguran, selaput ketuban pecah, dan adanya plasenta previa serta selama trimester terakhir pada kehamilan kembar atau gemilli (Hasto Prianggoro, 2006).
5.
Komplikasi Dampak atau bahaya yang muncul tetapi tidak sesuai dengan yang kita harapkan. Dalam penelitian ini komplikasi yang muncul adalah terjadi pendarahan, aborsi, lahir premature dan ketuban pecah dini (Hasto Prianggoro, 2006).
6.
Cara Aman Cara yang paling aman untuk melakukan hubungan seksual selama masa kehamilan prinsipnya adalah saat melakukan hubungan seksual selama masa kehamilan, perut ibu hamil tidak tertindih dan ibu hamil dapat menikmati hubungan tersebut (Lestariningsih, 2006).
7.
Sumber Informasi Tempat atau sarana mendapatkan informasi. Dalam penelitian ini dari mana primigravida bisa mendapatkan informasi
39
atau sarana yang tepat dan akurat perihal permasalahannya seputar hubungan seksual selama masa kehamilan. Bisa dari internet, datang ke petugas kesehatan, dokter, bidan, membaca-baca dari Koran, tabloit, majalah dll.
D.
Metode dan Alat Pengumpulan Data 1. Pengumpulan data Data
dilumpulkan
dengan
menggunakan
wawancara
mendalam atau In Depth Interview yaitu merupakan suatu cara mengumpulkan data dengan cara langsung bertatap muka dengan informan, dengan maksud untuk mendapatkan gambaran lengkap tentang topik yang diteliti. Peneliti menggunakan tehnik penggalian data yang dalam dengan pertanyaan terbuka dengan menggunakan lembar panduan semi struktur interview pada lampiran tiga. Lama wawancara bagi setiap partisipan adalah 30 menit setiap tatap muka, dimana wawancara dilakukan secara berlanjutan (Moleong, 2006). 2. Alat Penggumpulan data : Alat yang digunakan untuk mengumpulkan data adalah sebagai berikut: a. Pedoman In Depth Interview sesuai lampiran 3. b. Lembar catatan wawancara c. Alat penunjang : casette recorder, buku tulis atau buku catatan dan bolpoin, penghapus, tipe X.
40
E.
Metode Pengolahan Data dan Analisa Data 1. Tahap Persiapan: Pada tahap ini peneliti melakukan langkah-langkah sebagai berikut : a. Menjelaskan kepada partisipan tentang tehnik penggambilan dengan wawancara. b. Interaksi dengan partisipan dilaksanakan sesuai dengan kontrak waktu yang telah disepakati bersama, serta waktu luang yang disediakan oleh partisipan untuk melakukan wawancara. Pada tahap persiapan ini, peneliti telah mengadakan wawancara sementara yang dilakukan pada tanggal 13-16 Juli 2007 untuk menjelaskan tujuan wawancara dengan partisipan tentang hal-hal yang akan didiskusikan, kemudian memastikan bahwa partisipan menyetujui tentang ketersediaannya untuk menjadi partisipan 2. Tahap Wawancara Pada tahap wawancara peneliti melakukan wawancara pada masing-masing partisipan untuk mengidentifikasi persepsi partisipan. Pada tanggal 14-26 Juli 2007 data yang diperoleh langsung direkam dengan recorder handphone dan juga ditulis dalam buku tulis atau buku catatan khususnya untuk kata-kata kunci yang diungkapkan oleh partisipan. Adapun pelaksanaan wawancara adalah sebagai berikut : a. Pelaksanaan
wawancara
dengan
masing-masing
membutuhkan waktu kurang lebih 30 menit.
patisipan
41
b. Wawancara dilakukan didalam rumah masing-masing partisipan yaitu diruang tamu, dimana hanya dilakukan oleh peneliti dan partisipan tanpa ada orang lain. Hal ini bertujuan untuk menjaga privacy partisipan. c. Wawancara dilakukan pada waktu luang yang diberikan oleh partisipan sehingga tidak mengganggu kegiatan ataupun acara partisipan dan sesuai kontrak waktu yang telah disepakati antara peneliti dan partisipan. 3. Analisis Data Menurut Janice Morce (1996) Dalam analisa data terdapat Empat proses kognitif dengan pendekatan dalam metode kualitatif yaitu sebagai berikut : a. Comprehending Dalam tahap ini analisa data lebih kearah membuat inti dari data. Data terkumpul kemudian, data dibandingkan dengan teori untuk mengetahui apakah ada data yang baru atau data yang lebih menarik
setelah
itu
diambil
data
yang
dipakai.
Untuk
mempermudah analisa data “coding” dengan cara memecah data unit yang lebih kecil kemudian memahami unit-unit tersebut dan merangkum kembali. b. Synthesizing Dalam analisa data tahap ini adalah menyaring data yang telah didapatkan dengan melihat apa yang dilakukan partisipan untuk
42
mendapatkan adanya suatu perbedaan atau variasi dari tingkah laku. c. Theorizing Tahap ini merupakan tahap “Shorting” yaitu dipilih data mana yang layak digunakan untuk mewakili data tersebut dan tetap menampilkan data-data yang bertentangan. d. Recontexualizing Tahap ini didapatkan suatu teori dimana teori tersebut dapat diterapkan pada “Setting” yang berbeda dan populasi yang lain. Peneliti menganalisa data secara manual dengan langkah-langkah sebagai berikut : 1)
Hasil rekaman diketik secara lengkap kata demi kata.
2)
Hasil ketikan kemudian dilihat keseluruhan secara utuh menurut persepsi dan pengalaman masing-masing partisipan.
3)
Peneliti membuat koding dengan kartu-kartu yang berisikan kata-kata kunci dan memberi kategori. Penggunaan kategori ini untuk mengidentifikasi frekuensi terbanyak atau prioritas terbesar. Kemudian dibuat skema dengan mengkaitkan beberapa kategori yang menghasilkan tema.
4)
Yang tidak sesuai dengan kategori, maka kartu tersebut dibuang
kemudian
membuat
kesimpulan
dengan
menginterprestasikan data yang diperoleh saat semua data telah terkumpul.
43
4. Validitas Data Dalam penelitian ini untuk teknik pemeriksan keabsahan menggunakan
teknik
“Trianggulasi“
yaitu
teknik
pemeriksaan
keabsahan data yang memanfaatkan sesuatu yang lain diluar data itu untuk keperluan pengecekan atau sebagai perbandingan terhadap data yang telah diperoleh dari partisipan (Moleong, 2006). Teknik Trianggulasi dapat dilakukan dengan sumber, metode, dan teori. Dalam penelitian ini menggunakan teknik keabsahan data yaitu Trianggulasi dengan “metode”, dimana metode ini menggunakan dua strategi yaitu : a.
Pengecekan derajat kepercayaan penemuan hasil penelitian dengan teknik pengambilan data.
b.
Pengecekan derajat kepercayaan beberapa sumber dengan metode yang sama. Selain itu peneliti ini juga menggunakan teknik keabsahan data
yaitu
“teori”.
Teknik
tersebut
dapat
dicapai
dengan
jalan
membandingkan fakta satu atau lebih teori yang ada.
F.
Etika Penelitian Sebelum melakukan penelitian, peneliti terlebih dulu mengajukan usulan atau proposal penelitian untuk mendapat rekomendasi dari Ketua Progam Studi Ilmu Keperawatan dan Kesehatan (FIKKES) Unimus pada lampiran 4. Setelah mendapat rekomendasi, selanjutnya mengajukan ijin pada pihak-pihak terkait dengan proses penelitian, dalam hal ini keluarga
44
partisipan yang meliputi suami partisipan dan partisipan itu sendiri. Setelah, mendapat persetujuan dari pihak partisipan tersebut, peneliti melakukan penelitian dengan menekankan pada aspek etika sebagai berikut: 1. Informed Consent pada lampiran 1. Merupakan cara persetujuan antara peneliti dengan responden, dengan
memberikan
lembar
persetujuan,
diberikan
sebelum
penelitian dilakukan agar responden mengerti maksud dan tujuan penelitian. 2. Anonimity Menjaga kerahasiaan dimana peneliti tidak mencantumkan nama partisipan tetapi peneliti menggunakan inisial nama atau kode. 3. Confidentiality Kerahasiaan informasi partisipan dijamin peneliti, hanya data tertentu yang dilaporkan sebagai hasil penelitian. Dalam hal ini data yang berkaitan dengan batas-batas dalam etika atau nilai-nilai pribadi dalam diri partisipan. Setelah mendapatkan persetujuan dari pihak keluarga baik suami atau dari partisipan, peneliti kemudian mengadakan pendekatan kepada kedua pihak tersebut dengan tujuan : a. Memberikan penjelasan tentang maksud dan tujuan dari penelitian yang akan dilakukan. b. Mengajukan permohonan kepada primigravida untuk menjadi partisipan dan sekaligus mengadakan kontrak waktu untuk melaksanakan wawancara.
45
Pertimbangan etis penelitian ini menjamin hak-hak dan memberi perlindungan kepada peneliti dan partisipan. Karena penelitian ini menyangkut tentang tata nilai kehidupan pribadi, hak akan kerahasiaan informasi yang diberikan oleh partisipan, hak untuk membatalkan diri dari penelitian apabila tidak setuju, hak untuk mendapatkan informasi tentang penelitian yang akan dilakukan, hak untuk bertanya topik yang berkaitan dengan seks dan kehamilan. Kemudian partisipan diminta untuk tanda tangani lembar pesetujuan menjadi partisipan sesuai pada lampiran 2 (Alimul Hidayat, 2003).