BAB III DATA SISTEM CHIL LER DAN KONSUMSI ENERGI LISTRIK DI THE PAPANDAYAN HOTEL BANDUNG
3.1. Audit Energi Awal 1. Pendahu luan Dalam perhitungan audit energy awal ini, akan dicari IKE (Intensitas Konsumsi Energi) pada The Papandayan Hotel Bandung, dengan memanfaatkan data historis energy (data yang diperoleh tanpa hasil pengukuran) serta data-data bangunan yang telah tersedia luasan area kotor serta luasan area hotel yang dikondisikan. Dalam analisanya, akan di tampilkan gambaran siklus pemanfaatan energy yang terjadi pada The Papandayan Hotel Bandung. Selain itu, akan di analisis apakah IKE untuk perhotelan di Indoesia. Apabila standar IKE maka pelaksanaan audit energy akan dilanjutkan ketahap selanjutnya yaitu audit rinci. 3.2. Denah Tampak Gedung dan Jaringan Gedung Denah gedung secara detail bisa dilihat dari lampiran. Untuk luasan area The Papandayan Hotel Bandung. Memiliki Luas tanah tempat 17.606 dan komposisi luas bangunan The Papandayan Hotel Bandung sebagai berikut :
Tabel 3.1 Komposisi Luas Bangunan The Papanda yan Hotel Bandu ng
48 http://digilib.mercubuana.ac.id/
Brutto No
Area
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Lantai Basement Lantai Dasar Lantai satu Lantai Dua Lantai Tiga Lantai empat Lantai Lima Parkir Gedung Anex Eng Office dan Kontrol Panel Spa Ball Room Total Area
Area (M²) 1,644 1,644 1,644 1,644 1,644 1,644 1,644 800 1,827 634 789 2,048 17,606
Net Area (Conditioned) (M²) 1,644 1,644 1,644 1,644 1,644 1,644 1,644 800 1,827 634 789 2,048 17,606
Keterangan Non Room Non Room Room Room Room Room Room Non Room Non Room Non Room Non Room Non Room
1. Sistem Distribusi Energi Listrik Energy yang dimanfaatkan oleh The Papandayan Hotel Bandung antara lain: Listrik, Solar, dan LPJ. Dalam rangka kebutuhan energy ini mekanisme yang dipakai untuk pengadaanya bisa dijelaskan sebagai berikut. Untuk memenuhi kebutuhan energy listrik The Papandayan Hotel Bandung menggunakan sumber energy listrik yang disuplay dari PLN dengan golongan tariff menengah. Adapun pendistribusian energy listrik pada The Papandayan Hotel Bandung adalah sebagai berikut : suplay Listrik dari PLN yang merupakan listrik tegangan tinggi diturunkan menjadi teganggan menengah melalui trafo penurunan tegangan ( Step down Trafo ) dan masuk ke MVMDB (Medium Volt Distribution Bar). Selain dari MVMDB kemudian tegangan diturunkan lagi dengan trafo penurunan tegangan dengan kapasita 1600 KVA 20 KVA/0,4 KV dan trafo ini berjenis tiga fase lalu diteruskan ke LVMDP energy listrik sudah menjadi tegangan rendah dan setiap didistribusikan ke bar-bar panel yang di tiap-tiap unit pada The Papandayan Hotel Bandung. Selain disuplai dari PLN kebutuhan energy Listrik pada The Papandayan Hotel Bandung mengunakan Tiga Generator Set (Genset) yang memiliki kapasitas 1350 KVA. Setiap genset memiliki kapasita 450 KVA tipe DKBN 80/40 – 40 dan berjenis 3 Phasa dan satu netral. Dan pemanfaatan genset ini diperlukan hanya dalam keadaan darurat yaitu pada saat listrik PLN padam. Dan prinsip pengoperasian antara genset dengan supali listrik dari PLN dilakukan dengan
49 http://digilib.mercubuana.ac.id/
secara otomatis (automatical switcher) yaitu jika arus listrik dari PLN yang masuk ke MVMDB lebih kecil atau tidak ada, maka dengan secara genset akan beroperasi dan sebaliknya jika ada aliran arus listrik dari PLN, maka genset akan mati. Namun untuk tujuan dan pada kondisi tertentu pengopersiannya dapat dilakukan secara manual. Sedangkan untuk pengadaan solar, The Papandayan Hotel melakukan pembelian secara berkala karena memang pada setiap pembelian selalu dialokasikan untuk rentang waktu yang cukup lama dalam penggunaan.
3.3. Data Chiller yang Terpasang di The Papanda yan
Gamba r.3.1 York Liquid Chilling Sistem 130 TR dan 170 TR Dimana : A = Pipa Return dari area B = Pipa Supply ke area C = Pipa Return dari Cooling Tower
50 http://digilib.mercubuana.ac.id/
D = Pipa Supply ke colling Tower E = Pompa sirkulasi ke unit Chiller F = Pompa sirkulasi ke Cooling Tower G = Evapurator sirkulasi air Coolling Tower H = Evaporator Sikulasi ke Area I = Kompresor J = Panel Kontrol
1. Data Chiller 170 TR Model
: YEWS 170SA50D 1
Rated Capacity KW
: 591
Design Pressure For Sistem MPa : 2.1 Refeigerant
: R134A
Charge Kg
: 160
Compresor Model
: YFS205S8D46/50
FLA AMPS
: 187
MLA AMPS
: 228
LRA AMPS
: 1480
Field Suplay Volts-Phase-Hz
: 380/3/50
Net WT : Kg
: 3650
Date Of MFG
: 2010/08
Serial Number
: 50611G03140838
2. Data Chiller 130 TR Model
: YEWS 130SA50D 1
Rated Capacity KW
: 454
Design Pressure For Sistem MPa : 2.1 Refeigerant
: R134A
51 http://digilib.mercubuana.ac.id/
Charge Kg
: 160
Compresor Model
: YFS205S8D46/50
FLA AMPS
: 145
MLA AMPS
: 208
LRA AMPS
: 1315
Field Suplay Volts-Phase-Hz
: 380/3/50
Net WT : Kg
: 3650
Date Of MFG
: 2010/08
Serial Number
: 50611G03140837
3.4. Perhitungan Koefisien Of Prestasi Chiller sentral yang terpasang di The Papandyan hotel Bandung dimana dalam tertera di buku Chiller York YEWS 130 dan YEWS 170 TR dimana dalam Kinerja unit diberikan dalam panduan desain di dasarkan pada 0,044 m² / KW. Koefisien prestasi pada chiller, namun pada condenser sendiri itu, 0,154 m² / KW dari Evapurator.COP dari siklus kompresi uap standar adalah dampak refrigerasi dibagi kerja kompresi,
52 http://digilib.mercubuana.ac.id/
Tabel. 3.2 Hasil Test Uji Coba Refrigerant CFC, Bentu k Pipa Kapiler Lurus, Panj ang 1,75 M Menit NO ke Menit 1 2 3 4 5 6 7 8 9
30 60 90 120 150 180 210 240 270
Tekanan Kpa
Suhu yang dihasikan (°C) T1
T2
T3
T4
4 -3 -7 -8 -8 -7 -6 -5 -5
52 66 66 68 68 69 69 71 72
32 35 33 34 34 35 36 36 37
-23 -21 -23 -23 -23 -21 -21 -20 -20
T.Evap T.Cond T.Comp 2 -7 -12 -14 -12 -13 -10 -0.5 -10
33 35 34 35 35 36 37 37 38
47 62 64 66 65 66 67 67 68
P2
P3
P4
127.6 134.5 141.4 141.4 127.6 127.6 127.6 141.4 127.6
858.6 893.1 893.1 927.6 893.1 927.6 927.6 952.1 927.6
858.6 893.1 893.1 927.6 893.1 927.6 927.6 962.3 927.6
141.4 134.5 141.4 141.4 141.4 141.4 134.5 141.4 147.6
Keterangan : T1 = Outlet Evapurator
T. Evap = Evapurator
T2 = Outlet Kompresor
T. Con = Kondensor
T3 = Outlet Kondensor
T. Comp = Kompresor
T4 = Inlet Evapurator
Suhu Pengembunan
: 33°C
Suhu Penguapan
: -23°C
Kompresi Uap Standart
: 0,154 Kw
h1
: 341.780 KJ/Kg
h2
: 377 KJ/Kg
h3=h4
: 231.506 Kj/Kg
a. Dampak Refrigerasi h1-h4 = 341.780 KJ/Kg – 231.506 KJ/Kg = 110.274 KJ/Kg
53 http://digilib.mercubuana.ac.id/
COP
P1
3.13 3.05 3.02 2.95 2.95 2.90 2.91 2.91 2.84
b. Laju pendauran refrigerant dapat dihitung dengan membagi kapasitas refrigerasi dengan dampak refrigerasi. 0,154
110.274
=
=
0,001396 / / c. Daya yang dibutuhkan oleh kompresor adalah kerja kompesi per-kilogram dikali kan dengan laju aliran refrigerant daya kompresor
= (laju aliran refrigerant) (h2-h1) = (0,001396 kg/det) (35.22 KJ/Kg – 341.780 KJ/det) = 0,0491 KW
d. Koefisien prestasi adalah kapasitas refrigerasi dibagi dengan daya kompresor 0,154 0,0491
Atau 1− 4 2 −= 341.780 1 =
377 ⁄ 110.274 ⁄ =
35.22
⁄
⁄
⁄
− 231.506 − 341.780
⁄
= 3,13
54 http://digilib.mercubuana.ac.id/
= 3,13
=
3.5. Data Konsumsi Energi Berikut ini adalah data-data konsumsi energy serta alokasinya di The Papandayan Hotel Bandung selama empattahun : ( priode 2012 sampai 2015) Tabel. 3.3. Data Konsumsi Energi Listrik Tahun 2012 LWBP Bulan
Meter x (kwh) factor
WBP
Total Biaya /Tahun
Total LWBP + WBP
Total Tariff Total Biaya Meter x Total Tariff KWH (Rp) (kwh) factor KWH (Rp)
Total Biaya
(kwh)
Total Biaya LWBP & WBP
Meter
PPJ 6%
Total Biaya / Bulan
Materai
January
140,05 2000 280.090
800 224.072.000 41,65 2000 83.290 1200 99.948.000
363.380
324.020.000
19.441.200 6.000
343.467.200
February
139,43 2000 278.868
800 223.094.400 42,97 2000 85.930 1200 103.116.000
364.798
326.210.400
19.572.624 6.000
345.789.024
March
140,17 2000 280.332
800 224.265.600 38,25 2000 76.496 1200 91.795.200
356.828
316.060.800
18.963.648 6.000
335.030.448
April
142,71 2000 285.420
800 228.336.000 40,31 2000 80.616 1200 96.739.200
366.036
325.075.200
19.504.512 6.000
344.585.712
May
140,43 2000 280.854
800 224.683.200 41,71 2000 83.420 1200 100.104.000
364.274
324.787.200
19.487.232 6.000
344.280.432
June
139,67 2000 279.332
800 223.465.600 42,83 2000 85.656 1200 102.787.200
364.988
326.252.800
19.575.168 6.000
345.833.968
July
141,50 2000 283.000
800 226.400.000 40,98 2000 81.960 1200 98.352.000
364.960
324.752.000
19.485.120 6.000
344.243.120
August
142,00 2000 284.000
800 227.200.000 42,98 2000 85.960 1200 103.152.000
369.960
330.352.000
19.821.120 6.000
350.179.120
September
144,98 2000 289.960
800 231.968.000 41,87 2000 83.740 1200 100.488.000
373.700
332.456.000
19.947.360 6.000
352.409.360
October
142,27 2000 284.530
800 227.624.000 42,73 2000 85.456 1200 102.547.200
369.986
330.171.200
19.810.272 6.000
349.987.472
November
143,65 2000 287.300
800 229.840.000 42,08 2000 84.166 1200 100.999.200
371.466
330.839.200
19.850.352 6.000
350.695.552
December
144,23 2000 288.460
800 230.768.000 43,26 2000 86.510 1200 103.812.000
374.970
334.580.000
20.074.800 6.000
354.660.800
4.405.346
Total KWH( Setahun ) Total Biaya ( Setahun )
4.161.162.208
Data Rekening Konsumsi Energy Listrik The Papandayan Bandung
400,000 300,000 200,000 100,000
December 2012
October 2012
November 2012
Sep-12
August 2012
May 2012
June 2012 July 2012
Apr-12
March 2012
January 2012 February 2012
-
Total LWBP (kwh) Total WPB (kwh) Total LWBP + WBP (kwh)
Gambar. 3.2 Grafik Pemakaian Energy Listrik The Papandayan Bandung
55 http://digilib.mercubuana.ac.id/
Tabel.3.4. Data Konsumsi Energi Listrik Tahun 2013 LWBP Bulan
WBP
Total Biaya / Tahun
Total LWBP + WBP Total Biaya LWBP & WBP
Meter x Total Tariff Meter x Total Tariff (kwh) factor KWH (Rp) Total Biaya (kwh) factor KWH (Rp) Total Biaya
Total
January
144,54 2000 289.080 800 231.264.000 40,65 2000 81.290 1320 107.302.800
370.370 338.566.800 20.314.008 6.000
358.886.808
February
146,09 2000 292.180 800 233.744.000 43,97 2000 87.930 1320 116.067.600
380.110 349.811.600 20.988.696 6.000
370.806.296
March
143,98 2000 287.960 800 230.368.000 39,25 2000 78.496 1320 103.614.720
366.456 333.982.720 20.038.963 6.000
354.027.683
April
142,67 2000 285.340 800 228.272.000 42,31 2000 84.616 1320 111.693.120
369.956 339.965.120 20.397.907 6.000
360.369.027
May
149,78 2000 299.560 800 239.648.000 41,71 2000 83.420 1320 110.114.400
382.980 349.762.400 20.985.744 6.000
370.754.144
June
142,20 2000 284.400 800 227.520.000 42,83 2000 85.656 1320 113.065.920
370.056 340.585.920 20.435.155 6.000
361.027.075
July
141,57 2000 283.140 800 226.512.000 40,01 2000 80.020 1320 105.626.400
363.160 332.138.400 19.928.304 6.000
352.072.704
August
143,31 2000 286.620 800 229.296.000 41,98 2000 83.960 1320 110.827.200
370.580 340.123.200 20.407.392 6.000
360.536.592
September 144,55 2000 289.108 800 231.286.400 41,87 2000 83.740 1320 110.536.800
372.848 341.823.200 20.509.392 6.000
362.338.592
146,87 2000 293.740 800 234.992.000 42,73 2000 85.456 1320 112.801.920
379.196 347.793.920 20.867.635 6.000
368.667.555
November 148,35 2000 296.700 1020 302.634.000 43,08 2000 86.166 1530 131.833.980
382.866 434.467.980 26.068.079 6.000
460.542.059
December 149,02 2000 298.030 1020 303.990.600 44,26 2000 88.510 1530 135.420.300
386.540 439.410.900 26.364.654 6.000
465.781.554
October
Total KWH (Setahun )
(kwh)
PPJ 6%
Total Biaya / Materai
Bulan
4.495.118 Total Biaya (Setahun )
4.545.810.090
Data Rekening Konsumsi Energy Listrik The Papandayan Bandung
400,000 300,000 Total LWBP (KWH)
200,000
Total WBP (KWH)
100,000
Total LWBP+WBP (KWH) November 2013 December 2013
October 2013
Sep-13
July 2013 August 2013
June 2013
May 2013
March 2013 Apr-13
January 2013 February 2013
-
Gamba r. 3.3 Grafik pemakaian Energy Listrik The Papanda yan Bandun g
56 http://digilib.mercubuana.ac.id/
Tabel.3.5 Data Konsumsi Energi Listrik Tahun 2014 LWBP Bulan
Meter x Total Tariff (kwh) factor KWH (Rp)
WBP Meter
x Total Total Biaya (kwh) factor KWH
Total Biaya / Tahun
Total LWBP + WBP Tariff Total Biaya (Rp)
Total Total Biaya Meter LWBP & WBP (kwh)
PPJ 6%
Total Biaya / Materai
Bulan
January
107.89 2000 215,774 1,153 248,787,422
29.30 2000 58,600 1,729 101,319,400
274,374
350,106,822
21,006,409 6,000
371,119,231
February
103.17 2000 206,340 1,153 237,910,020
26.16 2000 52,318 1,729
90,457,822
258,658
328,367,842
19,702,071 6,000
348,075,913
March
124.67 2000 249,332 1,153 287,479,796
28.62 2000 57,232 1,729
98,954,128
306,564
386,433,924
23,186,035 6,000
409,625,959
April
116.09 2000 232,180 1,153 267,703,540
27.55 2000 55,100 1,729
95,267,900
287,280
362,971,440
21,778,286 6,000
384,755,726
May
122.69 2000 245,384 1,153 282,927,752
28.60 2000 57,200 1,729
98,898,800
302,584
381,826,552
22,909,593 6,000
404,742,145
June
117.85 2000 235,692 1,153 271,752,876
27.93 2000 55,852 1,729
96,568,108
291,544
368,320,984
22,099,259 6,000
390,426,243
July
196.18 2000 392,352 1,153 452,381,856
28.91 2000 57,812 1,729
99,956,948
450,164
552,338,804
33,140,328 6,000
585,485,132
August
104.32 2000 208,634 1,153 240,555,002
28.23 2000 56,460 1,729
97,619,340
265,094
338,174,342
20,290,461 6,000
358,470,803
September 105.08 2000 210,150 1,153 242,302,950
27.64 2000 55,276 1,729
95,572,204
265,426
337,875,154
20,272,509 6,000
358,153,663
28.92 2000 57,840 1,729 100,005,360
271,628
346,502,924
20,790,175 6,000
367,299,099
November 112.57 2000 225,130 1,153 259,574,890
27.78 2000 55,554 1,729
96,052,866
280,684
355,627,756
21,337,665 6,000
376,971,421
December 112.82 2000 225,646 1,153 260,169,838
29.36 2000 58,714 1,729 101,516,506
284,360
361,686,344
21,701,181 6,000
383,393,525
October
106.89 2000 213,788 1,153 246,497,564
Total KWH ( Setahun )
3,538,360 Total Biaya ( Setahun )
4,738,518,861
Data Rekening Konsumsi Energy Listrik The Papandayan Bandung
350,000 300,000 250,000 200,000
Total LWBP (KWH)
150,000 100,000
Total WBP (KWH)
50,000
Total LWBP + WBP (KWH) December 2014
November 2014
Sep-14
October 2014
August 2014
July 2014
June 2014
May 2014
Apr-14
March 2014
January 2014 February 2014
-
Gamba r. 3.4. Grafik pemakaian Energy Listrik The Papanda yan Bandung
57 http://digilib.mercubuana.ac.id/
Tabel. 3.6. Data Konsumsi Energi Listrik Tahun 2015 LWBP Bulan
Consump x tion factor (kwh)
Total KWH
WBP Consump Tariff x Total Amount tion (Rp) factor (kwh)
Total Biaya /Tahun
Total LWBP + WBP
Total Tariff Total Amount Total Amount Total (kwh) KWH (Rp) / Bulan
PPJ 6%
Materai Total / Bulan
January
132,20 2000 264.402 1.078 285.025.356 32,51 2000 65.020 1.616 105.072.320
329.422 390.097.676 23.405.861
6.000
413.509.537
February
131,63 2000 263.260 1.078 283.794.280 27,68 2000 55.364 1.616
89.468.224
318.624 373.262.504 22.395.750
6.000
395.664.254
March
129,57 2000 259.140 1.078 279.352.920 28,87 2000 57.740 1.616
93.307.840
316.880 372.660.760 22.359.646
6.000
395.026.406
April
129,71 2000 259.420 1.078 279.654.760 28,45 2000 56.900 1.616
91.950.400
316.320 371.605.160 22.296.310
6.000
393.907.470
May
133,21 2000 266.420 1.078 287.200.760 31,32 2000 62.640 1.616 101.226.240
329.060 388.427.000 23.305.620
6.000
411.738.620
June
131,43 2000 262.860 1.078 283.363.080 28,98 2000 57.960 1.616
93.663.360
320.820 377.026.440 22.621.586
6.000
399.654.026
July
130,34 2000 260.680 1.078 281.013.040 29,99 2000 59.980 1.616
96.927.680
320.660 377.940.720 22.676.443
6.000
400.623.163
August
129,45 2000 258.900 1.078 279.094.200 30,03 2000 60.060 1.616
97.056.960
318.960 376.151.160 22.569.070
6.000
398.726.230
September
128,01 2000 256.020 1.078 275.989.560 30,97 2000 61.940 1.616 100.095.040
317.960 376.084.600 22.565.076
6.000
398.655.676
October
127,44 2000 254.880 1.078 274.760.640 31,94 2000 63.880 1.616 103.230.080
318.760 377.990.720 22.679.443
6.000
400.676.163
November
128,02 2000 256.040 1.078 276.011.120 32,130 2000 64.260 1.616 103.844.160
320.300 379.855.280 22.791.317
6.000
402.652.597
December
2000
- 1.078
-
2000
- 1.616
-
Total KWH ( Setahun )
-
-
-
-
3.527.766 4.410.834.141
Total Biaya ( Setahun )
Data Rekening Konsumsi Energy Listrik The Papandayan Bandung
350,000 300,000 250,000
Total LWBP (KWH)
200,000 150,000
Total WBP (KWH)
100,000 50,000
Total LWBP + WBP (KWH) November 2015 December 2015
October 2015
Sep-15
July 2015 August 2015
June 2015
May 2015
Apr-15
January 2015 February 2015 March 2015
-
Gamba r. 3.5. Grafik pemakaian Energy Listrik The Papanda yan Bandung
58 http://digilib.mercubuana.ac.id/
3.6. Data Tingkat Hunian (Occupan cy Rate) Tingkat hunian di The Papandayan Hotel Bandung dengan hotel yang lain cukup bervariasi. Namun dari data yang ada dapat ditarik garis besar bahwa tingkat hunian dihotel sangat dipengaruhi oleh agenda-agenda baik itu yang ada yang dihotel maupun-maupun agenda hari libur pecan maupun libur besar yang ada seperti hari raya. Tahun baru atau liburan sekolah Dari data occupancy rate tahun 2012 sampai 2015 pada table 3.7 sampai 3.10 dan dapat dihitungr rata tingkat hunian di The Papandayan Hotel Bandung adalah
Table 3.7.Occupan cy The Papanda yan Hotel Bandu ng Tahun 2012
Occupancy Rate (%)
Bulan Januari Februari Maret April Mei Juni Juli Agustus September Oktober November Desember
43.10% 33.84% 33.73% 34.35% 53.35% 64.84% 55.53% 46.31% 51.49% 64.03% 62.33% 62.93%
Occupancy Rate (%), 2012
Dec-12
Nov-12
Oct-12
Sep-12
Aug-12
Jul-12
Jun-12
May-12
Apr-12
Mar-12
Feb-12
Jan-12
80.00% 60.00% 40.00% 20.00% 0.00%
Gamba r. 3.6. Grafik Occupancy The Papanda yan Bandun g
59 http://digilib.mercubuana.ac.id/
Table 3.8.Occupan cy The Papanda yan Hotel Bandu ng Tahun 2013
Occupancy Rate (%)
Bulan
35.82%
Januari Februari Maret April Mei Juni Juli Agustus September Oktober November Desember
41.72% 47.37% 53.43% 58.61% 63.39% 33.01% 43.44% 64.88% 50.43% 60.17% 75.06%
Occupancy Rate (%), 2013 80.00% 70.00% 60.00% 50.00% 40.00% 30.00% 20.00% 10.00% 0.00%
Gamba r. 3.7. Grafik Occupancy The Papanda yan Bandun g
60 http://digilib.mercubuana.ac.id/
Table 3.9.Occupan cyThe Papanda yan Hotel Bandun g Tahu n 2014 Occupancy Rate (%)
Bulan
35,82%
Januari Februari Maret April Mei Juni Juli Agustus September Oktober November Desember
41,72% 47,37% 53,43% 58,61% 63,39% 53,01% 55,44% 67,88% 78,43% 80,17% 95,06%
Occupancy Rate (%) , 2014 1 0.9 0.8 0.7 0.6 0.5 0.4 0.3 0.2 0.1 0 Desember
November
Oktober
September
Juli
Agustus
Juni
Mei
April
Maret
Januari Februari
Occupancy Rate (%)
Gamba r. 3.8. Grafik Occupancy The Papanda yan Bandun g
61 http://digilib.mercubuana.ac.id/
Table 3.10.Occupan cyThe Papanda yan Hotel Bandu ng Tahun 2015 Occupancy Rate (%)
Bulan
40,12% 42,44% 49,07% 55,34% 59,62% 67,84% 52,87% 59,96% 68,43% 71,04% 84,51%
Januari Februari Maret April Mei Juni Juli Agustus September Oktober November Desember
Occupancy Rate (%), 2015 0.9 0.8 0.7 0.6 0.5 0.4 0.3 0.2 0.1 0 Desember
November
Oktober
September
Juli
Agustus
Juni
Mei
April
Maret
Januari Februari
Occupancy Rate (%)
Gamba r. 3.9. Grafik Occupancy The Papanda yan Bandun g
62 http://digilib.mercubuana.ac.id/
3.7. Data Tingkat Konsumsi Energi Dari data tertera pada table 3.3 sampai table 3.6 bisa dihitung tingkat konsumsi energy pada masing-masing jenis energy yang terpakai oleh hotel. Perincian data tersebut dapat di jelaskan seperti berikut : 1. Konsumsi Enrgi Listrik Dari table 3.5 langsung dapat dihitung jumlah KWH total yang dikonsumsi hotel selama tahun 2014 berjalan dan jumlah total biaya yang harus dibayarkan untuk pengadaan energy listrik pada priode tersebut. Total KWH setahun adalah 3.538.360 dan ini senilai dengan Rp 4.738.518.861 Biaya pemakaian Listrik dalam setahun. a. Tarif WBP (waktu beben puncak) Per KWH dari PLN harga Rp. 1.729 / KWH jam berlaku pukul 17:00 s/d 22:00 WIB ( 5 Jam ) b. Tarif LWBP (Lewat Waktu Beban Puncak) per KWH dari PLN harga Rp. 1.153 /KWH jam berlaku pukul 22:00 s/d 17:00 (19 Jam ). Untuk mengetahui nilai tarif rata-rata listrik yang berlaku di The Papandayan Hotel Bandung adalah sebagai Berikut : WBP = Rp. 1.729 /KWH x 5 jam
= Rp. 8.645
LWBP = Rp. 1.153 /KWH x 19 jam
= Rp. 21.907
Total = Rp. 30.552 Sehingga tarif rata-rata per KWH per jam didapatkan sebesar : =
30.552 ⁄
24 = Rp. 1.273 / KWH 3.8. Menghitung IKE
Dari data konsumsi energy dan data luasan bangunan serta tingkat Occupancy rate di hotel.Maka dapat dihitung besarnya Intensitaas Konsumsi Energy (IKE) The Papandayan Hotel Bandung. Selama lima tahun dengan perhitungan dalam priode bulan Januari s/d Desember di setiap tahunnya. Adapun perhtiungannya sebagai berikut. Pada Tahun 2013:
63 http://digilib.mercubuana.ac.id/
IKE
=(
)
.
64 http://digilib.mercubuana.ac.id/
(
=
(
.
,
= 313,186KWH /
)
.
Year
Pada Tahun 2014:
IKE
=( = (
,
.
= 246,526KWH /
.
)
Year
)
.
(
Dari perhitungan diatas dapat diperoleh besarnya IKE listrik mula-mula per satuan luas yang dikondisikan (net area)pada tahun 2013 adalah 313,186 KW/ year, sedangkan target IKE Per satuan luas yang dikondisikan untuk perhotelan adalah 300 KW/ year. Maka IKE The Papandayan Hotel Bandung pada tahun 2013 dianggap boros, namun setelah dilakukan perbaikan AC di bulan Maret tahun 2014 adalah 246,526KWH / Year. Maka IKE The Papandayan Hotel Bandung lebih rendah dari target IKE listrik ada tahun 2014 , namun pada awal tahun 2014 dapat dikatakan pemakaian energy listrik menurun dikarenakan telah dilakukan perbaikan dalam system AC. Yang mana telah terjadi kesalahan dalam system sehingga kinerja AC sekitar 85% sampai 98% bekerja terus menerus walaupun kondisi hotel sekitar 40%. Atau dapat dikatakan pemakaian energy listrik di The Papandayan Hotel Bandung.Terlalu berlebihan di mulai Opening tahun 2012 sampai tahun 2013. Sehingga perlu dilakukan analisa audit rinci lebih lanjut. Hal ini bertujuan untuk mendapatkan besar IKE akhir yang mendekati atau kurang dari IKE atau kalaupun lebih dari target IKE tapi lebih rendah dari mula-mula. Berdasarkan data hasil audit energy awal diatas, maka untuk proses audit energy serta melakukan saving cost yang cukup signifikan maka untuk proses audit energy rinci akan lebih ketitik beratkan pada energy listrik
65 http://digilib.mercubuana.ac.id/
3.9.
Audit Energi Rinci Dari hasil perhitungan data historis hotel dapat dilihat bahwa penyumbang
terbesar dalam hal jumlah energy yang dikonsumsi dan berimbas pada besarnya biaya pengeluaran adalah energy listrik yaitu sebesar 90%. Energy listrik untuk pengkondisian udara mencapai 60% dari total konsumsi energy listrik. Disamping itu, dari analisis audit energy awal. Juga diperoleh harga IKE (Intensitas Konsumsi Energi) cukup besar bahkan melebihi target IKE pada tahun 2012 sampai 2013, namun di Bulan MaretTahun 2014 untuk KWH mulai menurun sehingga untuk perhotelan di The Papandayan Hotel sebesar 277,764 KW/ year dari 300 KW/
year, oleh karena itu pada bab ini akan diukur
berapa besar konsumsi energy listrik sesungguhnya dan di harapkan dari pengukuran ini mendekati proses yang sebenarnya (mendekati system) serta menghitung besar IKE listrik dari hasil pengukuran yang dilakukan The Papandayan Hotel Bandung. Untuk pengecekan serta perhitungan nilai konsumsi listrik (energy listrik) yang sebenarnya, digunakan data arus yang diukur pada masing-masing sub panel. Untuk mengukur arus, digunakan peralatan seperti tang amper baik itu digital maupun analog dan pencatat waktu yaitu jam. Jika hasil dari perhitungan IKE listrik berdasarkan data arus dan KWH meter terukur pada The Papandayan Hotel Bandung. Nantinya masih lebih besar dari target IKE listrik, maka akan dilakukan usaha-usaha untuk penghematan energy yang diharapkan akan menurunkan harga IKE listrik pada The Papandayan Hotel Bandung. Dan usaha-usaha penghematan yang akan dilakukan nantinya akan lebih difokuskan pada peralatan yang mengunakan energy listrik yang sangat besar. Hal ini dimaksud agar usaha-usaha yang dilakukan untuk penghematan energy akan sangat berarti (signifikan) dan tentunya akan berimplikasi pada penghematan anggaran pengeluaran.
66 http://digilib.mercubuana.ac.id/
3.10. 1.
Data dan perhitungan Data dan hasil Pengukuran Perhitungan energy listrik dilakukan dengan menggunakan data berdasarkan
pada nilai terukur yang terbaca pada KWH meter di tiap-tiap unti yang terletak pada ruang control panel (control panel room) dan melakukan pengukuran langsung menggunakan digital clamp meter di The Papandayan Hotel Bandung. Dalam melakukan pengukuran arus dengan menggunakan digital clamp meter. Mengalami kesulitan dalam pengukuran besarnya arus, yang dilakukan pada KWH meter ruang control panel. Kesulitan itu disebabkan karena celah kawat antar fasa pada tiap unit terlalu kecil. Sehingga mempersulit dalam pengukuran arus dengan tang amper. Peralatan-perlatan yang disediakan adalah jam tangan dan Digital Clamp Meter yang berfungsi untuk mengukur arus, sedangkan untuk KWH cukup dengan melakukan pengamatan langsung. Pengukuran ini dilakukan setiap harinya pada pukul 23:00 WI. Dimana telah di terapkannya system Power Plant yang mana pengecekannya setiap dua jam sekali di semua system. Berikut adalah data hasil pengukuran konsumsi energy listrik pada The Papandayan Hotel Bandung.
67 http://digilib.mercubuana.ac.id/
Tabel 3.11 Tabel Hasil Pengukuran Arus Listrik di The Papanda yan Hotel Bandu ng Lokasi Basement Lantai Dasar Lantai 1 Lantai 2 Lantai 3 Lantai 4 Lantai 5 Gedung Anex Ball Room Engineering Chiller SDP Pompa Chiller
Arus Unit Penerangan (Amper) R S T 6.1 5.9 5.9 6.2 5.8 6.3 6.1 5.5 6.2 6.4 5.8 6.1 6.2 6.0 5.9 6,4 5.9 6.2 6.6 6.1 6.4 5,7 5.1 5.8 3,4 2.9 3.3 2.8 2.0 2.7 1.2 0.9 1.1 105 101 115
Total Arus
146.6
152.9
Arus Unit Tenaga MCB UTAMA (Amper) R S T Penerangan Tenaga 12.5 12.7 13.4 40 80 6.1 6.1 5.8 40 40 6.8 6.2 4.8 40 32 5.9 6.1 6.2 40 32 5.9 6.6 5.8 40 32 6.5 6.1 5.6 40 32 5.3 5.1 5.8 40 32 12.4 10,6 12.9 40 40 14.8 12.6 15.3 32 63 20.1 19.2 20.7 32 200 280 300 290 20 400 160 152 157 240 400 26.9 24.6 24.1 80
170.9
563.2
557.3
567.4
644
1,463
Tabel. 3.12. Tabel Pengukuran KWH meter di The Papanda yan Hotel Bandu ng TANGGAL
KWH METER WBP
TO TAL KWH METER WBP
Facto r X 2000
LWBP
TO TAL LWBP
Facto r X 2000
Total LEBP + WBP (KWH)
01/12/2014
1.641,402 1.642,378
0,976
1.952
17.899,758 17.903,139
3,381
6.762
8.714
02/12/2014
1.643,340
0,962
1.924
17.906,540
3,401
6.802
8.726
03/12/2014
1.644,303
0,963
1.926
17.909,652
3,112
6.224
8.150
04/12/2014
1.645,293
0,990
1.980
17.912,934
3,282
6.564
8.544
05/12/2014
1.646,257
0,964
1.928
17.916,000
3,066
6.132
8.060
06/12/2014
1.647,225
0,968
1.936
17.919,999
3,999
7.998
9.934
07/12/2014
1.648,156
0,931
1.862
17.923,376
3,377
6.754
8.616
08/12/2014
1.649,096
0,940
1.880
17.926,812
3,436
6.872
8.752
09/12/2014
1.649,998
0,902
1.804
17.930,479
3,667
7.334
9.138
10/12/2014
1.650,920
0,922
1.844
17.933,856
3,377
6.754
8.598
11/12/2014
1.651,852
0,932
1.864
17.938,019
4,163
8.326
10.190
12/12/2014
1.652,802
0,950
1.900
17.941,620
3,601
7.202
9.102
13/12/2014
1.653,794
0,992
1.984
17.946,399
4,779
9.558
11.542
14/12/2014
1.654,745
0,951
1.902
17.949,595
3,196
6.392
8.294
15/12/2014
1.655,739
0,994
1.988
17.953,225
3,630
7.260
9.248
16/12/2014
1.656,649
0,910
1.820
17.956,511
3,286
6.572
8.392
17/12/2014
1.657,592
0,943
1.886
17.959,910
3,399
6.798
8.684
18/12/2014
1.658,452
0,860
1.720
17.963,805
3,895
7.790
9.510
19/12/2014
1.659,368
0,916
1.832
17.968,231
4,426
8.852
10.684
20/12/2014
1.660,325
0,957
1.914
17.972,087
3,856
7.712
9.626
21/12/2014
1.661,308
0,983
1.966
17.975,988
3,901
7.802
9.768
22/12/2014
1.662,249
0,941
1.882
17.978,668
2,680
5.360
7.242
23/12/2014
1.663,194
0,945
1.890
17.981,832
3,164
6.328
8.218
24/12/2014
1.664,186
0,992
1.984
17.985,507
3,675
7.350
9.334
25/12/2014
1.665,127
0,941
1.882
17.988,854
3,347
6.694
8.576
26/12/2014
1.666,095
0,968
1.936
17.993,029
4,175
8.350
10.286
27/12/2014
1.666,994
0,899
1.798
17.996,849
3,820
7.640
9.438
28/12/2014
1.667,872
0,878
1.756
18.000,759
3,910
7.820
9.576
29/12/2014
1.668,809
0,937
1.874
18.004,771
4,012
8.024
9.898
30/12/2014
1.669,760
0,951
1.902
18.008,124
3,353
6.706
8.608
31/12/2014
1.670,759
0,999
1.998
18.012,581
4,457
8.914
10.912
29,357
58.714
112,823
225.646
284.360
TO TAL AVERAGE
1,835
7,051
Data Konsumsi KWH Meter ListrikBulan Desember 2014 The Papandayan Bandung
68 http://digilib.mercubuana.ac.id/
Profil penggunaan energy tiap unit dapat dikelompokan menjadi beberapa unit yaitu : a. Unit Tenaga 1). AC (Air Conditioner) yang meliputi Chiller, AHU, FCU, AC Split 2). Motor-motor Listrik : Pompa, Lift, Kitchen Equipment 3). System pendingin lainnya : Ice Machine, Refree 2 Pintu, Under Counter 3 Pintu, dan Lain-lain
b. Unit Penerangan 1). Public Area : Penerangan Parkir, Lampu Taman, lampu-Lampu Basement dan Lantai dasar, Lantai 1 sampai 5, penerangan di ruang meeting seperti Grand Ball Room. 2). Guest Room yang terdiri dari ME1 s/d ME 10 3). Meeting Room : Papandayan Meeting 1 sampai 6, Citanduy, Citarik, Cimanuk, Cisanggarung, dan Associate meeting
Tabel. 3.13. Profil Pengukuraan Arus Listrik di The Papanda yan Bandung Premiere berdasarkan audit rinci Unit
Arus (Amper)
%
Tenaga
1463
69,56
Penerangan
644
30,44
Total
2107
100
69 http://digilib.mercubuana.ac.id/
Tabel. 3.14. Profil Pengukuran Arus Listrik untuk Unit Tenaga Lokasi
Arus ( Amper)
%
ME 1 – 10
583
40,23
SDP
400
28,97
Chiller
400
28,97
Pompa Chiller
80
1,83
Total
1463
100
Klasifikasi PremiereArus Listrik The Papand ayan Bandu ng
ME 1-10 SDP Chiller Pompa
Gamba r.3.10. GrafikPenguku ran Premiere Arus Listrik The Papanda yan Bandun g berdasarkan audit rinci Dari perhitungan di atas dapat diperoleh besarnya IKE listrik hasil pengukuran (audit rinci) persatuan las yang dikondisikan ( net area adalah 177,78 kWH/m² tahun). Dari hasil awal diperoleh nilai IKE listrik persatuan luas yang dikondisikan sebesar 231.083 KWH / Year. Disana terdapat perbedaan nilai yang cukup jauh, hal ini dimungkinkan karena beberapa hal: a. Dalam audit rinci, angka KWH energy listrik yang didapat merupakan hasil pendekatan
70 http://digilib.mercubuana.ac.id/
b. Dalam perhitungan yang dilakukan mengabaikan faktor hari-hari biasa (senin-jumat), hari libur biasa (sabtu dan minggu) maupun hari libur nasional. Dalam perhitungan diatas diasumsikan kondisi setiap harinya adalah sama. c. Dalam proses diatas, karakteristik pelaku pemakaian energy dari penghuni hotel sering diabaikan, dalam artian dengan tingkat Occupancy Rate yang sma belum tentu jumlah energy yang dikeluarkan atau dikonsumsikan juga sama. Hal ini pasti berbeda karena faktor karakter dan kebutuhan masingmasing penghuni berbeda. d. Dalam pendekatan nilai, faktor adanya event atau tidak yang diadakan secara khusus maupun perayaan yang secara umum dilakukan oleh hotel sering kali diabaikan, sehingga ketika data ini diambil bertepatan dengan adanya event, maka nilai final hasil pendekatan juga mengasumsikan selalu ada event. Gambaran yang bisa diperoleh adalah IKE listrik persatuan luas yang dikondisikan hasil audit awal audit rinci masih jauh dari standar yang adad yaitu perhotelan adalah 300 kWH /m² tahun. Sehingga sangatlah perludilakukan usahausaha penghematan yang diharapkan akan menurunkan harga IKE listrik yang terdapat pada The Papandayan Bandung. 2.
Pengenalan Peluang Hemat Energi (PHE) Berdasarkan Tabel…. Dapat diketahui bahwa penggunaan energy listrik
paling besar adalah terletak pada panel SDP yang mendistribusikan energy ke lantai Basement sampai lantai 5 yang terdiri dari FCU untuk Ground Floor dan lantai satusampai lima yang terdiri dari FCU untuk semua lantai, AHU, AC Split, Penerangan, Equipment Kitchen, dan ruang pompa listrik. Untuk penerangan sebesar 644 A Dan untuk tenaga sebesar 1463 A. kontribusi penggunaan energy listrik paling besar kedua adalah kategori pengukuran arus yang kedua dan terbesar adalah pengukuran arus listrik di panel Chiller yaitu sebesar 400 A. maka usaha-usaha yang dilakukan dalam rangka penghematan energy di The Papandayan akan di prioritaskan ke AC.
70 http://digilib.mercubuana.ac.id/
Untuk AC sendiri terbagi dalam tiga komponen utama yaitu : a. Chiller ( 2 Unit) b. AHU ( 5 Unit ) c. FCU ( 216 Unit ) Chiller merupakan unit yang bertugas untuk menghasilkan air dingin yang nantinya akan disalurkan ke AHU dan FCU sebagai media pendingin dari udara (Unit Pembangkit). AHU dan FCU sendiri merupakan unit yang langsung berperan untuk mensirkulasikan udara dan juga sekaligus mengkondisikan udara dalam ruang dimana ia bekerja (Unit Pelaksana). Untuk kondisi kerja dari masingmasing unit tersebut diatas biasanya dibambarkan seperti berikut ini : Tabel. 3.15. Profil pengukuran arus list rik untuk system Pendingin Udara The Papanda yan Hotel No 1 2 3
Unit
Arus Amper
Chiller AHU FCU Total
400 62 414 876
% 45.57 7.12 47.31 100
Arus (Amper)
Chiller AHU FCU
Gamba r. 3.11. Grafik Pengukuran Arus Listrik Sistem Tata Udara
71 http://digilib.mercubuana.ac.id/
Dari data diatasbisa dilihat bahwa chiller merupakan komponen yang menyerap energy listrik terbesar. Namun hal ini akan difokuskan untuk mencari peluang penghematan. Konsumsi energy dimulai komponen AHU dan FCU, walaupun hal ini tidak menutup kemungkinan bahwa peluang penghematan justru akan didapat dari chiller setelah terlebih dahulu kinerja AHU dan FCU dianalisis. Hal ini sangat wajar karena unit chiller adalah sebagai pembangkit yang hanya bertugas menyediakan air dingin untuk pendingin, sedangkan seberapa besar tingkat pemakaian semua itu ditentukan oleh beban yang akan ditanggung oleh unit AHU dan FCU yaitu sebagai unit pemakai. Beberapa hal yang melandasi pemilihan mencari peluang penghematan konsumsi energy diawali dengan AHU dan FCU adalah sebagai berikut : a. Sudah banyak studi kasus tentang peluang penghematan pada unit chiller (Unit Pembangkit) dimana rata-rata berkisar tentang analisis refrigerant b. Jika usaha penghematan konsumsi diarahkan kepada usaha penggantian refrigerant. Hal ini kurang efisien ditetapkan dihotel karena operasi hotel yang tidak mengenal hari libur. Sehingga sulit untuk menghentikan kinerja chiller dalam beberapa waktu untuk penggantian refrigerant sebagaimana di perkantoran. Selain itu menjadi pertimbangan juga jika efek terhadap peralatan ketika jenis refrigerantnya berubah, sedangkan usaha untuk mengubah para meter outputnya dipengaruhi oleh beberapa outpot yang dihasilkan oleh FCU dan AHU yang dimiliki. Hal ini pernah terjadi pada salah satu chiller The Papandayan yang mengakibatkan kerusakan pada kompresor. Atas dasar perincian kondisi diatas, padahal penyebab sesungguhnya tidak di analisis yang mana dalam Supaly air dingin yang dikirim ke FCU dan AHU dalam kondisi terbalik, sehingga dapat diprioritaskan dalam perbaikan system plumbing, yang mana secara otomatis kinerja chiller akan lebih ringan. c. Unit chiller adalah unit pembangkit, sedangkan unit AHU dan FCU adalah sebagai unit pemakai. Besar kapasitas chiller ditentukan oleh beban yang ditanggung
oleh
FCU
dan
AHU
(luas
72 http://digilib.mercubuana.ac.id/
ruangan
yang
akan
didinginkan)sedangkan
analisis
penghematan bisa
di awalai
dengan
perhitungan kembali beban yang akan ditanggu oleh FCU dan AHU. d. Pihak manajemen hotel menginkan adanya usaha peningkatan efisiensi peralatan dan
pengurangan
konsumsi
energy diawali
dengan
jalan
mengoptimalkan kerja peralatan dengan jalan yang simple, tidak memerlukan biaya yang besar dan yang pasti tidak perlu menggangu atau bahkan menghentikan operasi peralatan pengkondisian udara yang pastinya akan menggangu operasional Hotel The Papandayan dan kenyamanan tamu Hotel. Berdasarkan analisis diatas, maka akan dilakukan pencarian peluang hemat energy yang terkait dengan Sistem FCH dan AHU. Setelah dilakukan observasi pada unit-unit FCU dan AHU yang terdapat di The Papandayan Bandung dapat dikenali Peluang Hemat Energi (PHE) yang antara lain : a. Menganalisa system plumbing antara suplay dan return disemua unit AHU dan FCU apakah kondisi nya terbalik atau tidak. Dan lihat tekanan Bar harus kondisi benar dalam pemgaliran air, namun hasil analisa dilapangan telah diketemukan adanya terbalik dalam system plumbing antara Suplay dan Returnt di unit AHU dan FCU, sebagaimana telah dijelaskan pada bab tiga. b. Dengan membersihkan pada unit AHU dan FCU, yaitu meliputi pembersihan saringan udara (Filter), Fan Blower, Evapurator dan Grill pada semua unit AHU dan FCU. FCU dan AHU yang telah lama digunakan akan terjadi pengotoran. Pengotoran tersebut diakibatkan adanya debu-debu yang menempel pada saringan udara (Filter) yang berasal dari udara balik (return) dan juga debu pada grill pada ujung saluran udara. Adanya debu tersebut diakibatkan kualitas atau debit udara yang dihasilkan oleh kipas menjadi kurang. Dan unutk mempertahankan debit semula ada kondisi FCU dan AHU kotor adalah dengan menaikan putaran kipas (fan). Naiknya putaran kipas ini berakibat naiknya daya listrik sehingga. Konsumsi energy listrik pada FCU apabila kondisi kotor maka konsumsi energy listrik akan naik, disebabkan putran kipas berat. Selain itu debu-debu yang melekat diatas permukaan fin evaporator akan menyebabkan proses perpindahan panas yang terjadi tidak 73 http://digilib.mercubuana.ac.id/
optimal karena debu yang melekat akan berfungsi sebagai isolator sehingga dingin yang berasal dari air chiller tidak sepenuhnya dapat dikirim keudara yang dihembuskan dengan bantuan kipas. c. Mengatur (setup) temperature air keluar ( Leaving Chilled Water Temperature = LCWT) pada chiller. Dengan menaikan LCWT dapat menyebabkan
kapasitas
pendinginan
di
chiller
menjadi
berkurang.
Perngurangan kapasitas chiller ini akan berdampak pada penurunan konsumsi listrik. Karena kenaikan LCWT dapat menyebabkan naiknya suhu ruangan seluruh hotel, maka dengan pengaturan LCWT sebaiknya perlu diatur agar temperature ruangan-ruangan masih berada kondisi nyaman. Dari pengenalan Peluang Hemat Energi (PHE) diatas diharapkan dapat menurunkan konsumsi energy listrik terutama pada system pendingin hotel dan pada akhirnya dapat menurukan nilai IKE listrik hotel.
3.
Analisis Peluang Hemat Energi Setelah dilakukan pengenalan peluang penghematan energy. Selanjutnya
dilakukan analisis terhadap peluang hemat energy tersebut.Diketahui bahwa di The Papandayan Bandung terdapat 216 unit FCU yang tersebar di ruanganruangan mulai dari Basement sampai lantai Lima dan unit FCU. Dalam peluang hemat ini akan dilihat seberapa besar perubahan laju aliran volume udara suplai yang terjadi akibat terbaliknya pada system plumbing sehingga kontrol (Motorize Valve) tidak berfungsi. Dan menentukan seberapa besar perbedaan konsumsi energy listrik untuk kondisi apabila kontrol tidak berfungsi. Untuk pengukuran mula-mula diukur terlebih dahulu besar kecepatan kecepatan keluar dari saluran udara (ducting) pada suatu unit FCU dan AHU, kemudian dengan mengukur pula dimensi dari saluran udara (ducting) , mengukur besaran arus listrik dan waktu pengkondisian suatu ruangan untuk mencapai kondisi nyaman. Setelah itu menghitung dan mebedakan antara banyaknya udara yang dihasilkan kipas maupun aliran air dingin.Baik kondisi kotor atau pun kondisi bersih.
74 http://digilib.mercubuana.ac.id/
Selama observasi dan melakukan pengecekan dilapangan di jelaskan bahwa priode pembersihan unit FCU dan AHU dilakukan selama 1 s/d 2 bulan sekali, akan tetapi pembersihan unit FCU ada beberapa yang terleawati karena penjadwalan selalu terbentur dengan Event-Event tertentu dan kamar selalu terisi oleh tamu sehingga pembersihan unit FCU bisa dilakukan selama 3 bulan sekali atau tidak sama sekali dilakukan pembersihan seperti FCU. Di kamar-kamar dan public area, hal ini diakibatkan karena karyawan maupun tamu merasa terganggu apabila adanya pembersihan FCU di ruang mereka. Spesifikasi lokasi unit FCU dan AHU yang ada di The Papandayan Bandung dapat dilihat pada table berikut ini :
75 http://digilib.mercubuana.ac.id/
Tabel. 3.16 Spesifikasi Unit FCU dan AHU yang terpasang di The Papand ayanBandung No 1
2
3
Spesifik asi Unit
VOL
BTU/ Unit
Total BTU
Total PK
Total Amper
10
50,000
500,000
56
41
9,118
15.0
50,000
750,000
83
62
13,677
1.0
24,000
24,000
3
2
438
37.0
20,000
740,000
82
61
13,494
1.0
16,000
16,000
2
1
292
1.0
150,000
150,000
17
12
2,735
Watt
BASEMENT Kapasitas
4,16 TR / 50.000btu/h
Model
Fcr 1400E
Merk
Tica. Frimex
Origin
Malaysia
LANTAI DASAR Kapasitas
4,16 TR / 50.000btu/h
Model
Fcr 1400E
Merk
Tica. Frimex
Origin
Malaysia
LANTAI SATU Kapasitas
2 TR/24.000 Btu/h
Model
FCR 800E
Merk
Tica, FRIMEX
Origin
Malaysia
Kapasitas
1,66 TR / 20.000 Btu/h
Model
FCR 600E
Merk
Tica, FRIMEX
Origin
Malaysia
Kapasitas
1,33 TR / 16.000 Btu/h
Model
FCR 500E
Merk
Tica, FRIMEX
Origin
Malaysia
AHU Kapasitas
150.000 Btuh
Model
FFD090DC
Merk
TICA, FRIMEX
Origin
MALAYSIA
Air Flow
3000cfm
76 http://digilib.mercubuana.ac.id/
No 4
Spesifikasi Unit LANTAI DUA Kapasitas 2,24 TR / 29.000 Btu/h Model Merk
FCR 800E TICA, FRIMEX
Origin
MALAYSIA
Kapasitas
1,66 TR / 20.000 Btu/h
Model
FCR 600E
Merk
TICA, FRIMEX
Origin
MALAYSIA
Kapasitas
1,33 TR / 16.000 Btu/h
Model
FCR 600E
Merk
TICA, FRIMEX
Origin
MALAYSIA
VOL
BTU / Unit
Total BTU
Totall Total Amper PK
Watt
1.0
29,000
29,000
3
2
529
37.0
20,000
740,000
82
61
13,494
1.0
16,000
16,000
2
1
292
1.0
150,000
150,000
17
12
2,735
1.0
24,000
24,000
3
2
438
37.0
20,000
740,000
82
61
13,494
1.0
16,000
16,000
2
1
292
AHU
5
Kapasitas
150.000 Btuh
Model
FFD090DC
Merk
TICA, FRIMEX
Origin Air Flow
MALAYSIA 3000cfm
LANTAI TIGA Kapasitas
2,2 TR / 24.000 Btu/h
Model
FCR 800E
Merk
TICA, FRIMEX
Origin
MALAYSIA
Kapasitas
1,66 TR / 20.000 Btu/h
Model
FCR 600E
Merk
TICA, FRIMEX
Origin
MALAYSIA
Kapasitas Model
1,33 TR / 16.000 Btu/h FCR 600E
Merk
TICA, FRIMEX
Origin
MALAYSIA
77 http://digilib.mercubuana.ac.id/
No
Spesifik asi Unit
VOL
BTU / Unit
1.0
150,000
150,000
17
12
2,735
1.0
24,000
24,000
3
2
438
37.0
20,000
740,000
82
61
13,494
1.0
16,000
16,000
2
1
292
1.0
150,000
150,000
17
12
2,735
Total BTU
Totall PK
Total Amper
Watt
AHU
6
Kapasitas
150.000 Btuh
Model
FFD090DC
Merk
TICA, FRIMEX
Origin
MALAYSIA
Air Flow
3000cfm
LANTAI EMPAT Kapasitas
2 TR / 24.000 Btu/h
Model
FCR 800E
Merk
TICA, FRIMEX
Origin
MALAYSIA
Kapasitas
1,66 TR / 20.000 Btu/h
Model
FCR 600E
Merk
TICA, FRIMEX
Origin
MALAYSIA
Kapasitas
1,33 TR / 16.000 Btu/h
Model
FCR 500E
Merk
TICA, FRIMEX
Origin
MALAYSIA
AHU Kapasitas
150.000 Btuh
Model
FFD090DC
Merk
TICA, FRIMEX
Origin
MALAYSIA
Air Flow
3000cfm
78 http://digilib.mercubuana.ac.id/
No 7
Spesifik asi Unit LANTAI LIMA Kapasitas 3,16 TR / 38.000 Btu/h Model
FCR 1200E
Merk
TICA, FRIMEX
Origin
MALAYSIA
Kapasitas
2,42 TR / 29.000 Btu/h
Model
FCR 1000E
Merk
TICA, FRIMEX
Origin
MALAYSIA
Kapasitas
1,66 TR / 20.000 Btu/h
Model
FCR 600E
Merk
TICA, FRIMEX
Origin
MALAYSIA
VOL
BTU / Unit
Total BTU
Totall PK
Total Amper
Watt
1.0
38,000
38,000
4
3
693
1.0
29,000
29,000
3
2
529
28.0
20,000
560,000
62
46
10,212
1.0
150,000
150,000
17
12
2,735
5,752,000
639
AHU Kapasitas
150.000 Btuh
Model
FFD090DC
Merk
TICA, FRIMEX
Origin
MALAYSIA
Air Flow
3000cfm Total
216
477 104,891
Dari table diatas dapat diketahui bahwa jumlah unit FCU pada The Papandayan Bandung ada sekitar 216 Unit dan AHU sebanyak 5 unit yang terbagi atas : 1. 50.000 Btu/h sebanyak 25 unit FCU 2. 38.000 Btu/h sebanyak 1 unit FCU 3. 29.000 Btu/h sebanyak 2 unit FCU 4. 24.000 Btu/h sebanyak 6 Unit FCU 5. 20.000 Btu/h sebanyak 176 unit FCU 6. 16.000 Btu/h sebanyak 6 Unit FCU 1. Mengukur kecepatan udara Grill pada ujung saluran udara (ducting) dilepas kemudian anemometer diletakan tepat ditengah-tengah saluran udara, kemudian diukur besar kecepatan udara yang keluar dari saluran udara tersebut. Untukgrill yang tidak dapat dilepas pengukuran dilakukan dengan cara membuat corong berbentuk segiempat ddengan panjang dan lebar sesuai dengan dimensi grill
79 http://digilib.mercubuana.ac.id/
lalu dipasang dan diletakan pada grill tersebut. Hal ini bertujuan agar udara yang keluar menyebar dari grill dapat terkumpul lagi pada corong tersebut. Lalu anemometer diletakan di tengah-tengah dari corong buatan tadi dan mengukur kecepatan udara yang dihasilkan oleh FCU tersebut 2. Pengukuran besar putaran kipas (fan) Mengukur besar putaran fan dengan menggunakan tachometer. Dan pengukuran
ini
dilakukan
sesuai
dengan
tingkat
kecepatan
putar
Fan.pengukuran putaran fan ini adalah untuk menunjukan apakah putaran fan pada kondisi kotor dan kondisi bersih sama. 3.
Pengukuran besar dan arus tegangan kipas Mengukur besar arus dan tegangan kipas berdasarkan pada variasi kecepatan putaran dari kipas, pengukuran dilakukan dengan menggunakan digital clamp meter
4. Mengukur waktu yang diperlukan suatu ruangan mencapai kondisi nyaman 5. Mengukur suhu ruangan actual Mencatat semua kondisi suhu ruangan mula-mula dan sesudah kipas dibersihkan. Pengukuran menggunakan dengan hygrometer
80 http://digilib.mercubuana.ac.id/