BAB II TEORI DASAR
2.1
Komputer
2.1.1 Sejarah Komputer Salah satu jenis komputer generasi pertama yang selesai dibuat adalah ENIAC (Electronic Numerical Integrator And Calculator) (Gambar 2.1) yang dibuat oleh Dr. John W Mauchly dan J. Presper Eckert (Jogiyanto Hartono, 2002), tujuan utama ENIAC adalah untuk membantu US Army untuk menghitung target sasaran bom. Secara industri, pada tahun 1954 IBM adalah perusahaan pertama yang memproduksi komputer generasi pertama ini dengan jumlah yang cukup banyak, IBM memproduksi komputer IBM 650 (Gambar 2.2). Semula IBM hanya berharap membuat 50 buah IBM 650 saja, tetapi permintaan pasar sangat mengejutkan ribuan IBM 650 terjual pada tahun tersebut.
Gambar 2.1 Electronic Numerical Integrator and Calculator (Jogiyanto Hartono, 2002)
Gambar 2.2 IBM 650 (Jogiyanto Hartono, 2002)
2.1.2 Definisi Komputer Istilah komputer diambil dari bahasa Latin Computare yang berarti menghitung (to compute atau reckon). Kata komputer semula dipergunakan untuk menggambarkan orang yang perkerjaannya melakukan perhitungan aritmatika, dengan atau tanpa alat bantu, tetapi arti kata ini kemudian dipindahkan kepada mesin itu sendiri. Pengolahan informasi hampir eksklusif berhubungan dengan masalah aritmatika, tetapi komputer modern dipakai untuk banyak tugas yang tidak berhubungan dengan matematik (www.wikipedia.com).
3
Berikut ini beberapa definisi komputer yang dirangkum oleh Jogiyano Hartono : 1. Menurut buku Komputer Annual (Robert H.Blissemer) : Komputer adalah suatu alat elektronik yang mampu melakukan beberapa tugas sebagai berikut : •
Menerima input
•
Memproses input tadi sesuai dengan programnya
•
Menyimpan perintah-perintah dan hasil dari pengolahan
•
Menyediakan output dalam bentuk informasi
2. Menurut buku Introduction to the Komputer, the Tool of Business (William M Fuori) Komputer adalah suatu pemeroses data (data prossesor) yang dapat melakukan perhitungan yang besar dan cepat, termasuk aritmatika yang besar atau operasi logika, tanpa campur tanggan dari manusia mengoperasikan selama pemerosesan. 3. Menurut buku Introduction to Komputers (Gordon B Davis): Komputer adalah tipe khusus alat penghitung yang mempunyai sifat tertentu yang pasti
2.1.3 Elemen Komputer Tujuan pokok dari sistem komputer adalah mengolah data untuk memastikan informasi, supaya tujuan pokok tersebut terlaksana, maka harus ada elemenelemen yang yang mendukungnya. Elemen dari sistem komputer adalah (Jogiyanto Hartono, 2002) : 1. Hardware (perangkat keras/piranti keras) adalah peralatan di sistem koputer yang secara fisik terlihat dan dapat dijamah. 2. Software (perangkat lunak/piranti lunak) adalah program yang berisi perintahperintah untuk melakukan pengolahan data. 3. Brainware adalah manusia yang terlibat di dalam mengoperasikan serta mengatur sistem.
2.1.4 Kapasitas Produksi Komputer di Indonesia Produksi komputer di Indonesia sejalan dengan produksi barang elektrik dan elektronik. Pada 2005 (Tabel 2.1) tercatat produksi Air Conditioner (AC) sebesar
4
29.181.400 unit, TV 63.882.025 unit, kulkas 8.585.400 unit, komputer 18.734.197 unit dan printer 309.038 unit. Adapun tempat-tempat produksi barang elektrik dan elektronik tersebut terkonsentrasi di enam kawasan seperti yang telihat pada Gambar 2.3 (Basel Convention, 2007).
Tabel 2.1. Kapasitas Produksi Elektronik Tahun 2005 di Indonesia No 1 2 3
Komoditi Air Conditioning Televisi Kulkas dan komponennya
4
Komponen elektronik
5
Komputer dan komponennya
6 7
Monitor komputer Printer
Kapasitas Produksi 29.181.400 63.882.025 8.585.400 1.300.000 191.330.426 4.128.117.920 10.514.709 2.561.420 29.200 4.000 639.361.850 687.500 18.734.197 1.252.000 309.038
Satuan Unit Unit Unit Buah Set Buah Unit M2 Mh Ton Buah Set Unit Unit Unit
Sumber Mentri Perindusrian (www.dprin.go.id).
Gambar 2.3 Penyebaran Industri Elektronik di Indonesia. (Basel Convention, 2007) Kapasitas produksi komputer di Indonesia mencapai 313.000 unit pertahun tetapi jumlah ini belum dapat di realisasikan, tetapi produksi komputer sendiri mengalami peningkatan dari 31.000 di tahun 1993 menjadi 88.300 di tahun 1999 (Tabel 2.2). Adapun nilai ekspor komputer Indonesia mengalami peningkatan setiap tahunnya, tahun 2001 nilai ekspor komputer $ 548.208.837 sedangkan pada tahun 2005 nilai ekspor komputer menjadi $ 1.161.548.816 (Tabel 2.3).
5
Tabel 2.2. Kapasitas Produksi dan Total Produksi dari Komputer di Indonesia (Unit) Tahun 1993-1994 1994-1995 1995-1996 1996-1997 1997-1998 1998-1999
Kapasitas Produksi 313.000 313.000 313.000 313.000 313.000 313.000
Total Produksi 31.000 31.000 43.000 87.000 88.300 88.300
Sumber Mentri Perindusrian (www.dprin.go.id)
Tabel 2.3. Jumlah Ekspor-Impor Komputer Indonesia (dalam US$) Personal and 2001 2002 2003 2004 microkomputer
2005
(HS CODE 847160) EXPORT
548.208.837
565.987.507
404.636.196
914.357.358
1.161.548.816
IMPORT
108.146.396
93.206.129
89.319.390
74.747.961
89.027.700
Sumber Mentri Perindusrian (www.dprin.go.id)
2.1.5 Komposisi dan Berat Komponen dalam Komputer Tomoko dan Akiko pada tahun 2006 mengadakan sebuah penelitian dengan menggunakan sebuah komputer (PC) bekas buatan Jepang tahun 1998 sebagai sampel. Unit PC tersebut terlebih dulu dibongkar ke dalam 29 bagian (Gambar. 2.4), dan dibagi berdasarkan empat kategori: plastik, logam, papan sirkuit, dan lainnya (Tabel 2.4). Komponen-komponen penyusun, seperti hard disk (HDD) dan floopy disk (FDD) dibongkar menjadi 81 bagian yang lebih kecil (Gambar. 2.5) bagian-bagian dari HDD yang dibongkar digolongkan ke dalam empat kategori: plastik, logam, papan sirkuit dan lainnya (Tabel 2.5). Tomoko dan Akiko merangkum fraksi berat komputer terebut dalam Gambar 2.6.
Gambar 2.4. Komponen Penyusun CPU (Tomoko & Akiko, 2006)
Gambar 2.5. Komponen Penyusun HDD (Tomoko & Akiko, 2006) 6
Tabel 2.4. Komponen-Komponen dari Pembongkaran Pertama PC Pembongkaran pertama Bagian Plastik Bagian Logam Papan Sirkuit CPU CDD Komponen FDD elektronik HDD lainnya Cord Sumber power Jumlah
Berat (g) 306 6967 952 252 436 460 460 104 1142 11079
Fraksi Berat(%) 2,8% 62,9% 8,6%
25,8%
Bahan sederhana atau rumit 65,6% Sederhana
34,4% Rumit
100%
100%
Sumber : Tomoko & Akiko, 2006
Tabel 2.5 Komponen dari Pembongkaran Kedua PC Pembongkaran kedua CPU CDD FDD HDD Sumber power Total fraksi berat (%) Bahan Sederhana atau Rumit
Bagian Bagian Logam Plastik 32 172 173 34 4 301 1 389 83 276 1172 293 43% 11% 53,3% Sederhana
Berat (g) Papan Lainnya Sirkuit (bagian rumit) 0 48 127 103 131 25 23 46 0 783 1005 280 37% 10% 46,7% Rumit
Jumlah 252 436 460 460 1142 2751 100% 100%
Sumber : Tomoko & Akiko, 2006
Ket :
Logam dan Plastik adalah Bahan Sederhana Papan Sirkuit dan lainnya adalah Bahan Rumit
Gambar.2.6 Komponen Bahan dalam PC pada Pembongkaran Pertama dan Kedua (Tomoko & Akiko, 2006)
7
2.1.6 End of Life Komputer Rata-rata End of Life komputer di Cina bervariasi tergantung tahun pembuatannya (Gambar 2.6 dan Tabel 2.6), komputer produksi tahun 1993 memiliki end of life 5,2 tahun sedangkan komputer produksi tahun 2003 memiliki end of life 3,5 tahun (Jianxin Yang dan Bin Lu, 2005).
Tabel 2.6. Rata-Rata Life Time Komputer di China Tahun Produksi 1993 1994 1995 1996 1997 1998 1999 2000 2001 2002 2003
2.2
Rata-rata life time (tahun) 5,20 5,10 4,90 4,80 4,60 4,50 4,40 4,20 4,00 3,70 3,50
Gambar 2.7. Life Time Distribusi dari Komputer di China (Jianxin Yang & Bin Lu, 2005)
Dasar Hukum
2.2.1
Peraturan Indonesia tentang Basel Convention
Pada tanggal 22 Maret 1989 di Basel, Swiss, telah diterima Basel Convention on the Control of Transboundary Movements of The Hazardous Wastes and Their Disposal sebagai hasil The Conference of
Plenipotentiaries on the Global
Convention on The Control of Transboundary Movements of Hazardous Wastes yang diselenggarakan oleh The United Nations Environment Programme (UNEP), yang mengatur pelarangan ekspor dan impor serta pembangunan limbah berbahaya secara tidak sah, Indonesia sendiri baru meratifikasi keputusan ini pada tahun 1993 dengan Keputusan Presiden No. 61 tahun 1993 (Basel Convention, 2007).
2.2.2
Peraturan tentang Sampah
Menurut UU No 18 tahun 2008, sampah E-waste termasuk dalam sampah spesifik yaitu sampah yang mengandung bahan berbahaya dan beracun atau sampah yang
8
mengandung limbah bahan berbahaya dan beracun. Jenis pengolahan sampah ini tidak diatur dalam UU No 18/2008 tersebut tetapi diatur dengan peraturan menteri yang menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang lingkungan hidup. Untuk saat ini, Indonesia menetapkan pengendalian E-waste termasuk dalam peraturan limbah bahan berbahaya dan beracun (B3) dengan pertimbangan E-waste mengandung komponen B3. Peraturan ini yang paling representatif untuk menjadi dasar bagi upaya untuk mengontrol dan mengawasi pergerakan E-waste sampai di tempat pembuangan
2.2.3
Peraturan tentang Bahan Berbahaya dan Beracun (B3)
Undang-undang No.23/1997 tentang pengelolaan lingkungan hidup menyatakan setiap orang atau badan usaha yang melakukan suatu kegiatan atau aktivitas atau berbisnis harus bertanggung jawab terhadap limbah yang dihasilkannya. Untuk kegiatan yang berhubungan dengan B3, berlaku pula PP 18/1999 jo PP 85/1999 tentang pengelolaan limbah bahan berbahaya dan beracun. Sebagai petunjuk pelaksana teknis pemerintah mengeluarkan beberapa peraturan pemerintah yang efektif berlaku sejak tahun 1995 (Basel Convention, 2007): 1. Keputusan kepala Bapedal nomor : KEP.01/BAPEDAL/09/1995 tata cara dan persyaratan teknis penyimpanan dan pengumpulan limbah bahan berbahaya dan beracun. 2. Keputusan kepala Bapedal nomor : KEP.02/BAPEDAL/09/1995 tentang: dokumen limbah bahan berbahaya dan beracun 3. Keputusan kepala Bapedal nomor : KEP-03 /BAPEDAL/09/1995 tentang persyaratan teknis pengolahan limbah bahan berbahaya beracun kepala badan pengendalian dampak lingkungan 4. Keputusan kepala Bapedal nomor : KEP-04/BAPEDAL/09/1995 tentang : tata cara pesyaratan penimbunan hasil pengolahan, persyaratan lokasi bekas pengolahan, dan lokasi bekas penimbunan limbah bahan berbahaya dan beracun 5. Keputusan kepala Bapedal nomor : KEP-05/BAPEDAL/09/1995 tentang : simbol dan label limbah bahan berbahaya dan beracun
9
2.2.4
Peraturan tentang Import Barang Bekas (Second-Hand)
Berdasarkan
Keputusan
Menteri
Perindustrian
dan
Perdagangan
No.756/MPP/11/2002, peralatan dan perlengkapan bekas didefinisikan sebagai peralatan dan perlengkapan yang bisa dipergunakan atau diolah kembali dan tidak didalam bentuk terpisah. Peralatan dan perlengkapan mekanik ini hanya bisa di impor oleh pengguna berlisensi, untuk proses produksi atau penggunaan langsung dalam aktifitas bisnisnya dan fasilitas pengolahan kembali yang berlisensi (Basel Convention, 2007). Dalam kaitannya dengan sampah elektronik, keputusan tersebut melarang komponen barang-barang elektronik impor seperti: Air Conditioner, kulkas, kipas, mesin cuci, televisi, dan proyektor video, telephone, (termasuk telepon celular), PCBs (Printed Circuit Boards) dan CRTs (Cathode Ray Tubes). Keputusan tersebut kemudian diamandemen dengan keputusan menteri No.39/M-DAG/PER/12/2005 yang mengijinkan untuk mengimport peralatan elektronik seperti yang tercantum dalam Tabel 2.7.
2.2.5
Peraturan Perlindungan Konsumen
Di Indonesia keberadaan perdagangan E-waste merupakan perdagangan yang ilegal. Banyak sektor informal yang telibat di dalamnya, pada dasarnya transaksi jual-beli E-waste kadang sangat merugikan konsumen padahal secara konstitusi konsumen di lindungi oleh UU No 8 tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen. (Basel Convention, 2007).
2.3
Limbah Elektronik (E-waste)
2.3.1
Definisi E-waste
Para ahli di tiap negara belum sampai pada suatu kesepakatan mengenai apa sebenarnya E-waste tersebut (Budi Mulyadi,2007). Konsekuensinya, sampai saat ini belum ada definisi jelas mengenai E-waste. Dua definisi E-waste: 1. Menurut Eric Williams (2005) 9 Peralatan elektronik dan komponennya yang telah rusak untuk dibuang. 9 Peralatan elektronik bekas pakai yang masih berfungsi. 2. Menurut MH Wong (2005) Produk elektronik (komputer, printer, mesin fotokopi, TV, mobile phone, dan lainlain) yang sudah tidak berfungsi lagi.
10
Tabel 2.7 Daftar Peralatan Elektronik yang Dapat di Impor No 1 2
3 4 5 6
7
8 9 10 11 12 13
Nomor HS 8418
Deskripsi
Kulkas, freezer, dan komponen-komponennya, listrik dan lainnya, kompresor, kecuali untuk AC didalam Nomor HS 84.15 8419 Perlengkapan mesin, peralatan laboratorium atau pabrik, pemanasa listrik atau bukan (kecuali pembakar, oven, dan lainnya didalam 85.14) untuk proses material dengan temperatur yang berbeda seperti pemanasan, memasak, pemanggangan, destilasi, rektifikasi, sterilisasi, pasteurisasi, kondensasi, pendinginan, kecuali perlengkapan mesin atau instalasi untuk penggunaan rumah tangga, pemanas air instan dan tempat pentimpana nonlistrik. 8419.11 Pemanas air instan dengan gas 8422 Dish washer 8465 Perlengkapan mesin untuk proses PCB 8471 Mesin proses data otomatis dan komponen-komponennya, pembaca magnetik dan optik, perlengkapan mesin untuk data writer dalam media data berkode dan prosessornya. 8475 Perlengkapan mesin untuk pemasangan lampu listrik, lampu tube atau lampu katup atau lampu pijar, dalam pemasangan selubung kaca, mesin untuk pembuatan kaca atau produk kaca yang menggunakan pemanas 8501 Motor listrik dan generator (kecuali power listrik pabrik) 8514 Pembakar atau oven listrik bagi industri atau laboratorium untuk proses pembakaran material dari penghilangan induksi atau dielektik 8517 Peralatan elektrik untuk telepon atau telegraf 8525 Peralatan Transmisi, receiver, recorder, dan reproduksi, kamera televisi, kamera rekorder dan video, kamera digital. 8525.20 Wireless LAN, internet mobile phone, internet video conference, telepon celular lainnya. 8539 Lampu bohlam atau lampu tubular, termasuk lampu ultra violet dan lampu jalan, dan lampu infra merah
Sumber : Basel Convention, 2007
Adapun ruang lingkup barang-barang yang tergolong E-waste menurut www.wikipedia.com adalah sebagai berikut: 1. Peralatan rumah tangga besar. Contoh: kulkas, mesin cuci, oven. 2. Peralatan rumahtangga kecil. Contoh: toaster, vacuum cleaner. 3. Peralatan komunikasi dan informasi. Contoh: PC (Personal Komputer), printer, telepon, mobile-phone, mesin faximili. 4. Peralatan hiburan elektronik. Contoh: TV, DVD player, VCD player. 5. Peralatan elektronik. Contoh: mesin bor. 6. Mainan elektronik. 7. Dan lain-lain.
11
2.3.2
Sektor-Sektor yang Berperan
Sektor-sektor yang berperan pada flow peralatan elektronik secara formal adalah (Damanhuri dan Sukandar, 2006): 1. Importir resmi peralatan elektronik berserta komponennya 2. Produsen peralatan elektronik 3. Distributor elektronik 4. Pedagang elektronik besar 5. Pedagang elektronik kecil
Cara-cara yang dilakukan oleh seseorang jika peralatan elektroniknya sudah tidak disukai atau tidak berfungsi adalah sebagai berikut (Damanhuri dan Sukandar, 2006): 1. Dipindahkan atau disumbangkan kepada keluarganya 2. Dipindahkan atau disumbangkan kepada orang lain 3. Ditukar dengan peralatan yang baru 4. Dijual kepada Pedagang (penadah) barang bekas 5. Disimpan di rumah
2.3.3
Gambaran Umum E-waste di Bandung
Pelaku usaha yang terlibat dalam aliran produk 3E secondhand di Kota Bandung berdasarkan jenis usahanya terbagi sebagai berikut (Budi Mulyadi,2007): 1. Pedagang 3E secondhand 2. Pedagang dan tukang servis 3E secondhand 3. Tukang servis 3E secondhand
Gambar 2.8 Perbandingan Persentasi Pelaku Usaha 3E Secondhand (Budi Mulyadi,2007)
12
Dari gambar 2.8 dapat dilihat bahwa pelaku usaha yang paling banyak terdapat di kota Bandung adalah jasa servis. Adapun pesebaran daerah para pelaku usaha 3E Secondhand yang disurvey dapat dilihat pada gambar 2.8 selain itu jasa servis terbukti sebagai sumber E-waste terbesar pada kota Bandung gambar 2.9 100 90 80 70 Persentase
60 50 40 30 20 10 0 Sekolah
Instansi
Iklan
Tukang loak
Supplier
Pedagang lain
Perorangan
Pegadaian
Sumber Produk Tukang Servis
Pedagang-Servis
Pedagang
Gambar 2.9 Perbandingan Persentasi Sumber Produk untuk Tiap Pelaku Usaha (Budi Mulyadi,2007) 2.4
E-waste Komputer
2.4.1
Logam-Logam dalam PC
Terdapat banyak komponen kecil penyusun komputer, komponen-komponen tersebut dapat di bagi menjadi jepitan Au, IC-Chips, kapasitor, resistor dan gabungan pateri (Tomoko & Akiko,2006). Lebih jelasnya dapat dilihat pada Tabel 2.8 dan Tabel 2.9.
Tabel 2.8 Jumlah Bagian Kecil dalam Papan Sirkuit Motherboard 1 Motherboard 2 CDD HDD FDD CPU Kartu jaringan Kartu memori Jumlah
Jepitan Au 372 0 0 0 0 262 103 336 1037
IC-Chips 64 20 20 18 2 6 13 10 153
Kapasitor 819 177 260 154 1 102 155 170 1838
Resistor 0 0 0 0 2 0 21 0 23
Gabungan pateri 5537 1356 552 300 140 1111 655 1448 11099
Sumber : Tomoko & Akiko, 2006
13
Tabel 2.9 Logam-Logam yang Berada pada Bagian Kecil Elektronik Bagan Elektronik pada Papan Sirkuit IC Chips Resistor Kapasitor Penghubung Pemutar
Logam-Logam Ag, Al, Cr, Cu, Fe, MnNi, Pb, Sb, Zn Al, Cu, Mn, Fe, Sn, Zn Al, Cu, Fe, Mn, Sn, Zn Au, Cu, Cr, Pb, Mg, Mn,Ni, Si, Sn, Zn Al, Au, Cr,Cu, Fe, Mg, Ni, Sn, Zn
Sumber : Tomoko & Akiko, 2006
2.4.2
B3 dalam Komputer dan Efeknya terhadap Kesehatan Manusia.
Greenpeace mengeluarkan laporan berjudul Toxic Tech yang berisi tentang berbagai macam bahan berbahaya dan beracun dalam sebuah komputer dan bahayanya bagi kesehatan. Posisi bahan tersebut dalam komputer ditunjukan pada Gambar 2.10. Bahan-bahan tersebut adalah sebagai berikut : 1. Timah, monitor komputer mengandung 1,8-3,6 Kg timah, dapat meracuni ginjal, sistem urat saraf dan sistem reproduksi dan menghambat perkembangan mental anak-anak dan janin, Timah juga ditemukan pada solderan 2. Brominated Flame Retardants menganggu kelenjar endoktrin, mengurangi tingkat hormon thyroxin pada hewan dan berpotensi merusak perkembangan janin 3. Barium digunakan pada layar monitor untuk melindungi pengguna dari radiasi. Dalam jangka pendek terpapar barium dapat menyebabkan pembengkakan otak, rusaknya urat saraf dan kerusakan pada hati, liver dan limpa 4. Hexavalent Chromium digunakan untuk melindungi plat dan kerangka baja dari korosi. Dapat menyebabkan kerusakan DNA dan gangguan pada saluran pernafasan 5. Plastik. Rata-rata 6,2 Kg plastik terdapat dalam komputer. Dioxin dapat terbentuk jika PVC dibakar. Plastik paduan sulit untuk dipisahkan dan didaur ulang. Ditemukan di rangkaian utama printer dan komponen lainnya seperti konektor, kasing dan kabel. 6. Cadmium
ditemukan
di
SMD
chip
resistor,
infrared
detectors,
semiconductors, tipe lama dari katoda penutup cahaya dan beberapa tipe plastik. Sering menyebabkan kerusakan ginjal dan tulang keropos.
14
7. Beryllium ditemukan pada motherboards dan konektor, merupakan unsur penyebab kanker pada manusia 8. Merkuri, ditemukan dalam bola lampu di belakang layar, saklar dan kawatkawat
printer.
Biasanya
menyebabkan
kerusakan
otak
dan
ginjal,
menghambat perkembangan janin, dapat larut dalam air susu ibu dan daging ikan.
Gambar 2.10. Posisi B3 dalam PC (www.nationalgeografic.co.id)
2.4.3
Tes TCLP dan Pembakaran dari Limbah PC
Untuk memperkirakan dampak lingkungan yang potensial dari logam-logam yang terdapat dalam papan sirkuit, Tomoko & Akiko, melakukan tes TCLP dan pembakaran. Tes TCLP akan memberi informasi mengenai jumlah logam yang dapat berakhir di sistem perairan ketika limbah papan sirkuit secara tak sengaja terkena hujan. Tes pembakaran dapat memperkirakan dampak maksimum hasil pembakaran limbah yang terdapat di udara dan tanah. Tabel 2.10 menunjukkan hasil dari uji coba tersebut.
Tabel 2.10 Hasil TCLP dan Pembakaran Papan Sirkuit PC (a)TCLP Dampak lingkungan Cu (µg/g papan sirkuit) Cu (% dalam total Cu) Pb (µg/g papan sirkuit) Pb (% dalam total Pb)
Air 6,6 0,003% 37 0,95%
logam (%) (b)Emisi (c)Residu Total didalam papan sirkuit Udara Tanah (a) + (b) + (c) 3500 200000 20,10 1,7% 98,0% 860 3000 0,38 22% 77%
Sumber : Tomoko & Akiko, 2006
15
2.4.4
Recycle E-waste Komputer
Karakteristik dari tiap proses untuk proses recycling PC (Personal Computer) secara informal diberikan pada Tabel 2.11. Proses recycling yang mereka lakukan secara informal ternyata tidak memenuhi standard untuk kualitas lingkungan maupun untuk keamanan dan kesehatan bagi diri mereka sendiri.
2.4.5
Fasilitas Recycle di Indonesia
Pada dasarnya di Indonesia tidak terdapat fasilitas recycle yang resmi tetapi survei yang dilakukan oleh Basel Convention tahun 2007 terhadap industri di Batam dan Jawa Timur menemukan beberapa dari industri tersebut sudah melakukan proses pengumpulan, pemisahan dan pengolahan sederhana terhadap beberapa E-waste. Adapun daftar dari nama perusahaan-perusahaan tersebut dapat dilihat pada Tabel 2.12. untuk industri di Batam dan tabel 2.13. untuk industri di Jawa Timur.
2.5 2.5.1
Flow E-waste Flow E-waste Internasional
Tidak ada sistem perdagangan E-waste yang pasti, baik perdagangan elekronik bekas yang legal maupun illegal (dibawah peraturan international). Oleh karena itu, tidak ada data kuantitatif dari jumlah barang yang dikirim maupun daerah tujuannya. Pada gambar 2.12. kita dapat melihat sebuah peta yang memberi sedikit gambaran tentang perjalanan E-waste internasional. Peta ini dibuat berdasarkan informasi dan penyelidikan yang dibuat oleh beberapa lembaga internasional seperti Basel action network, Silicon valley toxics coalition, toxics link India, scope (di Pakistan), dan greenpeace (www.greenpeace.com).
Gambar 2.11. Flow E-waste Internasional (www.Greenpeace.com) 16
Tabel 2.11 Karakteristik Proses Recycling Informal Testing
Proses
Metode tipikal Tes manual
Refurbish
Manual
Input Peralatan bekas rusak Peralatan
Disassembly (pembongkaran)
Manual
Komputer
Ekstraksi tembaga dari PWB
Pembakaran terbuka
Kabel
Ekstraksi chip dari PWB
PWB penuh chip
PWB tanpa chip, chip untuk dijual kembali
Emisi udara dan tanah dari solder berbasis timbal (Pb)
Pembongkaran/regunning CRT
Pemanasan dengan tungku batubara, ditarik oleh tangan Menggunakan mesin
CRT
Keselamatan pekerja
Ekstraksi logam dari PWB
Kolam asam
PWB tanpa chip
CRT untuk dijual, tembaga, kaca CRT Emas, perak, tembaga, sampah PWB
Pembuangan akhir
Open dumping
Kaca CRT, casing plastik, sampah PWB
-
Leaching logam-logam berat
dan
Output Alat yang reuseable, alat yang rusak. Peralatan untuk dijual kembali CRT, baja, plastik, alumunium, kabel, PWB Tembaga
Persoalan Lingkungan Keselamatan pekerja Emisi pembakaran, terutama kabel yang dilapis PVC (mengandung dioksin dan furan!)
Runof f asam, emisi logam berat ke air/tanah, keselamatan pekerja
Sumber: Mandated Prices as An Instrument to Mitigate Environmental Impacts in Informal Reuse/Recycling, Eric Williams, 2005
17
Tabel 2.12 Daftar Industri yang Memproses E-Waste di Batam No 1
2
3
Nama Perusahaan PT. Sentral Agung Himalaya PT. Interco Bisnis Langgeng
PT. Indo Batam Ekatama
Aktivitas Mengumpul logam bekas dari sampah domestik, pemisahan, pengepakan, ekspor atau dijual ke pasar lokal, tidak ada pengolahan fisik . Mengumpul logam bekas dari sampah domestik, pemisahan, pengepakan, ekspor atau dijual ke pasar lokal, tidak ada pengolahan fisik. Memproduksi polybag dan garbage bag yang dibuat dari plastik bekas dan biji plastic baru Mengumpul logam bekas dari sampah domestik, mengimpor, pemisahan, pengepakan, ekspor atau dijual ke pasar lokal, tidak ada pengolahan fisik
Jenis E-waste yang dikumpulkan Membuang bagianbagian kecil dari komponen elektronik Plastik, E-waste : PCBs bekas, monitor komputer, komponen peralatan elektronik. Sisa : Al, Cu. Brass, tin Solder, Plastik. E-waste : PCBs bekas
Sumber : Basel Convention 2007
Tabel 2.13 Daftar industri yang memproses E-waste di Jawa Timur No
Nama Perusahaan PT. Wajar Logam Jaya
1
2
PT. Sun Doly
3
PT. Kingson Metal Industry PT. Metalindo Jaya Abadi PT. Fremont Nusa Metal PT. Hanjaya Perkasa Metal Indonesia
4 5 6
Aktivitas Impor sisa campuran metal, TV dan monitor, CPU dan printer bekas, monitor rekondisi, produk dari sisa metal atau alumunium, potongan kuningan, casing, ekspor. Impor sisa campuran metal, TV dan monitor, CPU dan printer bekas, monitor rekondisi, produk dari sisa metal atau alumunium, potongan kuningan, casing, ekspor. Peleburan logam dengan mengunakan sisa-sisa kendaraan (rongsokan) CPU rekondisi, mesin fax, dan printer bekas dari pasar local Peleburan besi non sulfur dari sisa-sisa campuran logam, perlengkapan logam rekondisi. Peleburan besi non sulfur dari sisa-sisa campuran logam, perlengkapan logam rekondisi, import bubuk PCBs.
Jenis E-waste yang dikumpulkan E-waste: CPU, printer, TVs, monitor,
E-waste: CPU, printer, TVs, monitor
E-waste: tidak ditemukan E-waste:komputer, CPU, printer E-waste: tidak diemukan E-waste: PCBs bekas, potongan PCBs, bubuk PCBs
Sumber : Basel Convention 2007
2.5.2
Flow E-Waste Indonesia
E-waste di Indonesia kebanyakan berasal dari Singapura dan Malaysia (tidak ramai lagi). Dua daerah yang menjadi sasaran import E-waste adalah Batam dan Wakatobi (Basel Convention, 2007).
2.5.2.1 Batam Batam terletak di lokasi yang strategis dalam perdagangan dan lalu lintas jasa antara Singapura-Malaysia dan dengan pulau lain di
Indonesia. Daerah ini
merupakan zona khusus, banyak produk elektronik ditemukan dengan harga murah. Hampir semua daerah di sekitar Batam melakukan hubungan perdagangan dengan Batam seperti pelabuhan Pasir Panjang, WTC, Brani (Singapura), Johor, 18
Malaka (Malaysia), dan juga kawasan pantai dan pulau kecil di Riau seperti Bintan, Tanjung Pinang, Kuala Tungkal, Tembilahan, Pekanbaru, Rengat, Bangkinang, dan bahkan Pulau Natuna. Batam memiliki fasilitas transportasi langsung berupa kapal terbang atau kapal laut dengan kota besar lainnya seperti Banda Aceh, Medan, Padang, Jambi, Palembang, Pontianak, Jakarta, Bandung, Yogyakarta, Surabaya, dan Denpasar. Tetapi ada pula beberapa daerah di bagian Indonesia Timur yang mempunyai hubungan dengan Batam melalui rute tikus (Basel Convention, 2007).
2.5.2.2 Wakatobi Pada abad 17, Wakatobi didatangi oleh kapal VOC (Samlia, 1995). Dominasi aktivitas berdagang kemudian tumbuh lebih luas dari perdagangan antar pulau sampai ke luar negeri seperti ke Singapura, Malaysia, Australia, dan Timor Leste. Oleh karena itu tidaklah mengejutkan bahwa Wakatobi menjadi sebuah pusat perdagangan barang-barang bekas di Indonesia timur. Area Distribusi (Gambar 2.12) barang-barang bekas dari Singapura dan Malaysia di Indonesia timur terdiri dari Pare-Pare (Sulawesi selatan) dan Pulau Wakatobi (Sulawesi tenggara).
Gambar 2.12. Distribusi Barang-Barang Bekas di Indonesia timur (Basel Convention, 2007). Pada tahun 2006 diperkirakan terdapat 250 kapal di Wakatobi dan 50 kapal aktif berlayar ke luar negeri. Jika rata-rata kapal tersebut berlayar 3 kali/tahun, ini berarti ada 150 frekuensi kapal yang memuat barang ke Indonesia timur. Dengan rata-rata kapasitas angkut 75 ton/kapal x 150 = 11,250 ton /tahun dan 10% dari total angkutan tersebut adalah barang-barang elektronik bekas, Jadi diperkirakan sekitar 1,125 ton/tahun barang-barang elektronik bekas masuk ke Indonesia timur. 19
E-waste tersebut terdiri dari TV, lemari es, radio, tape, video, dan kamera. Sisanya didominasi oleh pakaian bekas, kasur, dan pupuk (nitrat amonium). (Basel Convention, 2007).
2.5.3
Flow E-waste Bandung
Berbicara mengenai aliran E-waste di Indonesia, Damanhuri dan Sukandar (2006) membaginya menjadi 3 rute yang saling berhubungan sebagai berikut: 1.
Aliran 3E (Electronic and Electric Equipment) baru. (Gambar 2.13)
2.
Aliran 3E secondhand (3E bekas). (Gambar 2.14)
3.
Aliran limbah 3E (E-waste). (Gambar 2.15)
Gambar 2.13 Aliran 3E Baru (Damanhuri dan Sukandar, 2006)
Gambar 2.14 Aliran 3E Secondhand (Damanhuri dan Sukandar, 2006)
Gambar 2.15 Aliran E-waste (Damanhuri dan Sukandar, 2006)
20