BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN DAN ANALISIS DATA
A. PERSIAPAN Sebelum melaksanakan Praktik Pengalaman Lapangan (PPL), mahasiswa melakukan observasi yang terlaksana pada tanggal 8 Agustus 2015. Dari observasi kondisi sekolah, observasi pembelajaran dan observasi terhadap peserta didik yang telah dilakukan di sekolah, setiap mahasiswa mendapatkan pembekalan PPL yang bertujuan untuk memberi gambaran kepada mahasiswa mengenai kegiatan yang akan dilaksanakan pada saat praktik pengalaman lapangan. Pembekalan Praktik Pengalaman Lapangan merupakan syarat wajib bagi mahasiswa untuk dapat melaksanakan Praktik Pengalaman Lapangan. Dengan mengikuti pembekalan diharapkan mahasiswa dapat melaksanakan Praktik Pengalaman Lapangan dengan hasil yang baik. Pembekalan ini telah dilaksanakan pada tanggal 4 Agustus 2015 Dalam pelaksanaan pengajaran mikro satu kelompok terdiri dari 14 mahasiswa dengan satu dosen pembimbing. Selain praktik mengajar, mahasiswa praktikan juga membuat satuan layanan bimbingan konseling yang meliputi praktikum bimbingan dan konseling pribadi, sosial, karir, dan belajar. Syarat wajib agar dapat melaksanakan Praktik Pengalaman Lapangan, yaitu lulus mata kuliah pengajaran mikro (lulus praktikum dalam BK). Dari hasil observasi di sekolah, dan lulus pelaksanaan pengajaran mikro, mahasiswa praktikan bimbingan dan konseling membuat rancangan program praktik pengalaman lapangan yang akan di laksanakan ketika terjun dalam PPL. Program yang dibuat disesuaikan dengan kebutuhan di sekolah dan dilengkapi dengan satuan layanan. Rancangan program praktik pengalaman lapangan bimbingan dan konseling meliputi pelayanan dasar, responsif, perencanaan individual dan dukungan sistem. Keberhasilan suatu program sangatlah tergantung pada persiapan yang dilakukan sebelum dilaksanakannya program kegiatan. Adapun persiapan-
15
persiapan yang dilakukan dalam melaksanakan Praktik Pengalaman Lapangan Bimbingan dan Konseling adalah sebagai berikut: 1. Observasi Sebelum adanya perumusan program PPL maka Tim PPL dari UNY melakukan observasi yang dilaksanakan pada tanggal 8 Agustus 2015. Observasi dimulai dengan adanya penyerahan mahasiswa ke lokasi oleh Dosen Pembimbing Lapangan pada hari pertama observasi. Observasi kegiatan layanan Bimbingan dan Konseling (BK) 1) Kondisi Fisik Di ruang BK terdapat 2 almari arsip sebagai tempat menyimpan administrasi BK, ruang konseling konseling individu, meja, kursi, komputer, serta rak sebagai tempat menyimpan brosur. 2) Kondisi Non Fisik a) Guru Pembimbing Jumlah guru pembimbing yang ada sebanyak 2 orang. Ibu Dra. Tieneke membimbing 6 kelas XA, XB, XC, XD, XI IPS 1 dan XI IPS 2 sedangkan Ibu Eni Martiwi, S.Pd membimbing 6 kelas yaitu XI IPA 1, XI IPA 2, XII IPA 1, XII IPA 2, XII IPS 1, dan XII IPS 2. b) Jam masuk kelas Di SMA Negeri 1 Gamping terdapat jam masuk kelas secara terjadwal untuk layanan BK, yaitu 1 jam pelajaran. c) Instrumen dan media BK Beberapa instrumen yang digunakan seperti DCM, buku pribadi siswa, dan beberapa angket data pribadi, sedang untuk media bimbingan yang digunakan adalah papan bimbingan, poster dari beberapa lembaga, dan kotak masalah d) Administrasi Program kerja tersusun secara rapi dan satuan layanan dapat terlaksana dengan baik. Administrasi yang ada terdapat buku
16
rekap masalah, buku tata tertib untuk setiap siswa, dan buku data pribadi siswa. e) Masalah yang sering dihadapi siswa Masalah yang sering dihadapi oleh para siswa biasanya tentang masalah karir, dan masalah pribadi. f) Hubungan sosial Beberapa siswa datang ke ruang BK untuk konsultasi masalah pribadi, sosial, belajar maupun karir mereka. Namun ada juga siswa yang datang ke ruang BK dengan dipanggil oleh guru BK karena rujukan beberapa guru. Untuk penanganan masalah pelanggaran tata-tertib, bukan menjadi wewenang guru BK karena sudah diampu oleh petugas khusus sendiri.
2. Pembekalan PPL BK Pembekalan dilaksanakan sebanyak satu kali pertemuan. Pembekalan dilaksanakan di ruang Abdullah Sigit FIP UNY pada tanggal 8 Agustus 2015. Pembekalan berisi tentang sopan santun dan tata krama dalam lingkungan sekolah. 3. Persiapan Pelaksanaan Program PPL BK Berdasarkan analisis situasi baik fisik maupun non fisik di SMA Negeri 1 Gamping maka Praktikan PPL BK UNY 2015 melakukan persiapan untuk program-program berikut ini : a. Membuat Need Asessment melalui Daftar Cek Masalah Need asessment digunakan untuk mengetahui kebutuhan sebenarnya peserta didik, sehingga pembimbing dapat memberikan layanan yang sesuai dengan keadaan siswa. Sedangkan Daftar Cek Masalah merupakan salah satu instrumen untuk dapat memahami permasalah yang dialami siswa.
17
b. Penyusunan RPL Persiapan dilakukan setelah kesepakatan dengan guru pembimbing PPL dalam menentukan sasaran RPL BK, yaitu menentukan materi yang cocok dan sesuai dengan karakteristik dan kebutuhan siswa. c. Membuat persiapan pelaksanaan layanan BK dan kegiatan pendukung layanan BK d. Menentukan metode yang tepat dalam pelaksanaan layanan BK baik di dalam kelas maupun di luar kelas. e. Persiapkan sarana dan prasarana selama proses pemeberian layanan BK kepada siswa. f. Penyusunan RPL Bimbingan dan Konseling g. Membuat persiapan pelaksanaan layanan BK dan kegiatan pendukung layanan BK. Persiapan pelaksanaan layanan BK dan kegiatan layanan BK sangat diperlukan. Melalui persiapan yang matang, mahasiswa PPL diharapkan dapat memenuhi target yang ingin dicapai.
4. Materi Praktik Pengalaman Lapangan Materi praktik BK di sekolah tidak dapat lepas dari kegiatan atau program BK di sekolah. Dengan demikian, materi praktik BK harus menyesuaikan dengan kegiatan atau program BK di sekolah tempat praktik. Kegiatan BK di sekolah meliputi empat bidang kehidupan, yaitu : Bimbingan Pribadi, Bimbingan Belajar, Bimbingan Sosial, dan Bimbingan Karir. RPL terlampir.
B. PELAKSANAAN Berikut akan dijabarkan kegiatan yang dilaksanakan oleh praktikan berdasarkan program layanan PPL BK di sekolah : 1. Program Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) Sebelum melaksanakan praktik Bimbingan dan Konseling di sekolah,
18
praktikan telah menyusun rancangan program praktik pengalaman lapangan yang telah dilengkapi dengan satuan layanan dan materinya. Dan guru pembimbing
sekolah
menyetujuinya.
Dengan
demikian,
praktikan
melaksanakan program kegiatan PPL yang telah dirancang untuk SMA Negeri 1 Gamping. Kegiatan Bimbingan dan Konseling di sekolah meliputi empat bidang bimbingan, yaitu : bimbingan pribadi, sosial, belajar dan karir. Keempat bidang bimbingan tersebut sudah tercakup dalam rancangan PPL. Berikut ini paparan kegiatan praktik Bimbingan dan Konseling di sekolah : a. Layanan Dasar 1) Bimbingan Klasikal Nama kegiatan
: Bimbingan Klasikal
Tujuan
: Menerapkan layanan dasar berupa bimbingan di kelas.
Tempat
: SMA Negeri 1 Gamping.
Waktu
: 10 Agustus – 12 September 2015
Jumlah pertemuan
: 25 kali pertemuan
Hasil yang dicapai
: Total pertemuan 25 kali dengan rincian 3 kali observasi kelas, 8 kali praktik mengajar, 1 kali berkolaborasi dengan PPL UPY untuk menyebar DCM, serta 13 kali mendampingi dan membantu mengkondisikan kelas dalam praktik mengajar di kelas oleh PPL UPY.
Faktor pendukung
:
1) Variasi materi yang tersedia, baik dari buku dan dari internet, maupun sharing bersama teman saat praktikum
Faktor penghambat
:
a) Banyak
siswa
yang
menyepelekan
praktikan karena dianggap mahasiswa PPL. b) Media seperti proyektor yang kurang
19
memadai, sehingga praktikan bahkan guru pembimbing menyampaikan materi secara lisan. c) Jam praktik mengajar di kelas berkurang karena harus dibagi dengan mahasiswa UPY yang berjumlah 4 orang. Bimbingan klasikal atau bimbingan kelas dilaksanakan oleh praktikan yang mencakup XI IPA 1, XI IPA 2, XII IPA 1, XII IPA 2, XII IPS 1, XII IPS 2 setiap minggu ada 6 kali pertemuan / tatap muka, dimana 1 kali tatap muka berlangsung selama 1 jam pelajaran ( 45 menit ) Berikut ini paparan bimbingan klasikal yang telah dilaksanakan : No
Hari, tanggal
Kelas
Materi
1
Senin, 10 Agustus 2015
XI IPA 2
Membantu menyebarkan DCM
2
Senin, 10 Agustus 2015
XII IPA 1
Observasi kelas XII IPA 1
3
Senin, 10 Agustus 2015
XII IPA 2
Observasi kelas XII IPA 2
4
Senin, 10 Agustus 2015
XII IPS 2
Observasi kelas XII IPS 2
5
Jumat, 14 Agustus 2015
XII IPS 1
6
Jumat, 14 Agustus 2015
XI IPA 1
7
Jumat, 21 Agustus 2015
XII IPS 1
8
Jumat, 21 Agustus 2015
XI IPA 1
9
Senin, 24 Agustus 2015
XI IPA 2
10
Senin, 24 Agustus 2015
XII IPA 1
Praktik mengajar tentang Persiapan ke Perguruan Tinggi Pendampingan PPL UPY (minat dan bakat) Pendampingan PPL UPY (minat dan bakat) Praktik mengajar tentang konsentrasi belajar Praktik mengajar tentang konsentrasi belajar Pendampingan PPL UPY (mind map)
20
11
Senin, 24 Agustus 2015
XII IPA 2
12
Senin, 24 Agustus 2015
XII IPS 2
13
Jumat, 28 Agustus 2015
XII IPS 1
14
Jumat, 28 Agustus 2015
XI IPA 1
15
Senin, 31 Agustus 2015
XII IPA 1
16
Senin, 31 Agustus 2015
XII IPA 2
17
Senin, 31 Agustus 2015
XII IPS 2
18
Jumat, 4 September 2015
XII IPS 1
19
Jumat, 4 September 2015
XI IPA 1
20
Senin, 7 September 2015
XI IPA 1
21
Senin, 7 September 2015
XII IPA 1
22
Senin, 7 September 2015
XII IPA 2
23
Senin, 7 September 2015
XII IPS 2
24
25
Jumat, 11 September 2015 Jumat, 11 September 2015
XII IPS 1
XI IPA 1
Pendampingan PPL UPY (mind map) Praktik mengajar tentang mind map Praktik mengajar tentang komunikasi Pendampingan PPL UPY (cita-cita) Pendampingan PPL UPY (komunikasi) Pendampingan PPL UPY (komunikasi) Pendampingan PPL UPY (komunikasi) Pendampingan PPL UPY (tips menghadapi ujian) Praktik mengajar tentang gaya belajar Praktik mengajar tentang kreatif Pendampingan PPL UPY (tips menghadapi ujian) Pendampingan PPL UPY (tips menghadapi ujian) Pendampingan PPL UPY (tips menghadapi ujian) Pendampingan PPL UPY (expressive writting) Praktik mengajar tentang kreatif
21
Berikut ini adalah rincian dari bimbingan klasikal yang telah dilakukan : 1. Hari/Tanggal
: Jumat, 14 Agustus 2015
Kelas
: XII IPS 1
Materi
: Persiapan ke Perguruan Tinggi
Tujuan
: Siswa mengetahui hal-hal yang harus dipersiapkan ketika akan
memasuki perguruan tinggi. Pelaksana Kegiatan
: Praktikan
Teknis Pelaksanaan
:
Media yang digunakan adalah power point. Sebelum memasuki materi, praktikan bertanya kepada siswa siapa saja yang akan melanjutkan studi ketika sudah lulus SMA, kemudian praktikan bertanya mengenai hal-hal yang sudah mereka persiapkan sebelum memasuki perguruan tinggi. Kemudian satu persatu siswa memberikan jawaban mengenai hal-hal yang harus mereka persiapan untuk masuk perguruan tinggi. Praktikan kemudian menyaring dan kemudian memberikan penguatan. Setelah itu praktikan memberikan beberapa tips mengenai persiapan ke perguruan tinggi melalui tayangan power point. Setelah selesai siswa diberikan waktu untuk bertanya. Yang terakhir adalah praktikan memberikan tugas agar siswa menulis di kertas berisi Nama, jurusan/perguruan tinggi yang dipilih jika akan kuliah, serta alasan memilihnya yang kemudian dikumpulkan. Setelah itu praktikan meminta siswa menyimpulkan materi yang sudah disampaikan. Hasil : Proses layanan klasikal dapat berjalan dengan lancar, siswa dapat mengikuti layanan klasikal dengan baik, terlihat dari seluruh siswa yang memperhatikan dengan tenang ketika praktikan memberikan layanan.
22
2. Hari/Tanggal
: Jumat, 21 Agustus 2015
Kelas
: XI IPA 1
Materi
: Konsentrasi Belajar
Tujuan
: Kegiatan ini bertujuan agar siswa dapat berkonsentrasi di saat
pelajaran di kelas maupun di saat belajar luar kelas. Pelaksana Kegiatan
: Praktikan
Teknis Pelaksanaan
:
Sebelum layanan dimulai praktikan menjelaskan bahwa hari itu akan diberikan tugas berupa soal. Isi soal ada 10, dan hanya diberikan waktu 3 menit untuk mengerjakan sehingga diharapkan siswa mengerjakan dalam waktu secepat mungkin. Praktikan memberikan perintah agar siswa memencermati soal terlebih dahulu. Kemudian soal dibagikan dalam keadaan tertutup. Pada saat yang sudah ditentukan siswa boleh memulai mengerjakan soal. Setelah semuanya selesai jawaban siswa dikumpulkan dan dikoreksi. Banyak siswa yang tidak konsentrasi dalam mengerjakan soal, karena sebenarnya yang harus dikerjakan siswa hanyalah soal no 2 dan 7. Karena banyak siswa yang tidak konsentrasi kemudian praktikan bertanya mengenai hal-hal yang membuat mereka tidak berkonsentrasi. Setelah itu praktikan mengajak diskusi siswa untuk menemukan tips agar bisa lebih berkonsentrasi saat belajar. Setiap siswa memberikan satu tips untuk kemudian ditulis di papan tulis oleh praktikan. Setelah semuanya selesai tips tersebut didiskusikan bersama satu kelas. Hasil
: Layanan berjalan lancar, walaupun sempat gaduh karena siswa
protes ketika mengetahui soal yang dikerjakan hanya no 2 dan 7 padahal mereka sudah mengerjakan semuanya. Siswa sangat antusias dalam diskusi, terbukti ketika bel selesai pelajaran berbunyi siswa tetap meminta agar diskusi tetap dilanjutkan.
23
3. Hari/Tanggal
: Senin, 24 Agustus 2015
Kelas
: XI IPA 2
Materi
: Konsentrasi Belajar
Tujuan
: Kegiatan ini bertujuan agar siswa dapat berkonsentrasi di saat
pelajaran di kelas maupun di saat belajar luar kelas. Pelaksana Kegiatan
: Praktikan
Teknis Pelaksanaan
:
Sebelum layanan dimulai praktikan menjelaskan bahwa hari itu akan diberikan tugas berupa soal. Isi soal ada 10, dan hanya diberikan waktu 3 menit untuk mengerjakan sehingga diharapkan siswa mengerjakan dalam waktu secepat mungkin. Praktikan memberikan perintah agar siswa memencermati soal terlebih dahulu. Kemudian soal dibagikan dalam keadaan tertutup. Pada saat yang sudah ditentukan siswa boleh memulai mengerjakan soal. Setelah semuanya selesai jawaban siswa dikumpulkan dan dikoreksi. Banyak siswa yang tidak konsentrasi dalam mengerjakan soal, karena sebenarnya yang harus dikerjakan siswa hanyalah soal no 2 dan 7. Karena banyak siswa yang tidak konsentrasi kemudian praktikan bertanya mengenai hal-hal yang membuat mereka tidak berkonsentrasi. Setelah itu praktikan mengajak diskusi siswa untuk menemukan tips agar bisa lebih berkonsentrasi saat belajar. Setiap siswa harus memberikan satu tips untuk kemudian ditulis di papan tulis oleh praktikan. Namun siswa tidak bersedia karena kondisi mereka yang kecapekan setelah upacara sehingga menyebabkan tidak mau materi yang berat. Praktikan kemudian mengatasi dengan memberikan permainan yang berisikan tentang konsentrasi. Setelah layanan selesai praktikan meminta siswa menyimpulkan materi yang sudah disampaikan melalui soal dan permainan.
24
Hasil
: Layanan berjalan lancar, walaupun metode yang seharusnya
diskusi diganti dengan materi permainan karena kondisi siswa yang tidak bersedia untuk melakukan diskusi. Siswa lebih menyukai materi yang ringan karena mereka sedang keadaan lelah setelah selesai upacara.
4. Hari/Tanggal
: Senin, 24 Agustus 2015
Kelas
: XII IPS 2
Materi
: Mind Map (Cita-cita)
Tujuan
: Agar siswa dapat mengetahui rencana karirnya di masa depan
sehingga siswa sudah mempunyai gambaran dan tahu apa yang akan mereka lakukan untuk mewujudkan tujuannya. Pelaksana Kegiatan
: Praktikan
Teknis Pelaksanaan
:
Praktikan menjelaskan layanan yang akan diberikan yaitu mind map (Cita-cita). Lalu praktikan mulai membagikan kertas HVS, praktikan menjelaskan bagaimana cara membuat mind map dan memberikan contoh yang sudah di buat praktikan sebelumnya. Kemudia siswa disuruh untuk membuat mind map sesuai rencana karir mereka. Setelah siswa selesai membuat mind map,, praktikan menjelaskan manfaat membuat mind map tentang rencana karir kepada siswa. Hasil
: Layanan berjalan dengan lancar, walaupun ada beberapa siswa
yang bingung dengan cita-cita yng ingin dicapai. Namun dengan bantuan dan arahan praktikan, siswa mampu membuat mind map mereka sendiri.
25
5. Hari/Tanggal
: Jumat, 28 Agustus 2015
Kelas
: XII IPS 1
Materi
: Komunikasi Efektif
Tujuan
: Agar siswa dapat memahami cara membangun komunikasi
yang efektif dengan orang lain serta siswa mampu memahami hal-hal yang harus dihindari ketika berkomunikasi. Pelaksana Kegiatan
: Praktikan
Teknis Pelaksanaan
:
Metode yang digunakan adalah permainan dan ceramah. Pertama adalah siswa diajak melakukan permainan yang berhubungan dengan komunikasi yaitu kata berantai. Satu kelas dibagi menjadi 4 kelompok dan disuruh berbaris ke belakang kemudian diberikan pesan yang akan disampaikan ke penerima pesan yang sudah berbaris. Pesan akan disampaikan sampai orang yang terakhir. Kemudian orang yang terakhir akan maju ke depan untuk menyampaikan pesan yang sudah diterima. Kelompok yang benar dan paling cepat akan mendapat reward. Setelah permainan selesai siswa disuruh menyampaikan makna yang terdapat dalam permainan. Kemudian praktikan memberikan penguatan dan memberikan tips agar dapat berkomunikasi secara efektif. Setelah layanan selesai siswa diminta menyimpulkan materi yang sudah diberikan Hasil
: Layanan berjalan dengan lancar, terbukti dari antusias siswa
dalam mengikuti permainan serta layanan. Materi juga dapat tersampaikan dengan jelas terbukti dari siswa yang mampu memahami materi komunikasi. Siswa juga cukup antusias dan mengajukan pertanyaan seputar permasalahan mereka ketika berkomunikasi dengan orang lain.
26
6. Hari/Tanggal
: Jumat, 4 September 2015
Kelas
: XI IPA 1
Materi
: Gaya belajar
Tujuan
: Agar siswa dapat memahami gaya belajarnya masing-masing.
Diharapkan siswa dapat menyesuaikan saat belajar sesuai dengan gaya belajarnya, sehingga dapat memahami materi pelajaran secara baik dan optimal Pelaksana Kegiatan
: Praktikan
Teknis Pelaksanaan
:
Praktikan menjelaskan materi dan tujuan materi yang akan disampaikan. Praktikan mulai membagikan angket tes gaya belajar untuk di isi siswa, setelah siswa selesai mengisi praktikan memandu siswa untuk menghjitung hasil tes secara bersama-sama. Setelah diketahui gaya belajar masing-masing, praktikan mulai menyampaikan materi secara rinci dari macam-macam gaya belajar. Setelah layanan selesai siswa diminta menyimpulkan materi yang sudah disampaikan. Hasil
: Layanan berjalan dengan lancar. Siswa mengetahui bagaimana
gaya belajar mereka, sehingga mereka dapat menyesuaikan diri saat belajar dengan gaya belajarnya.
7. Hari/Tanggal
: Senin, 7 September 2015
Kelas
: XI IPA 1
Materi
: Berpikir kreatif
Tujuan
: Kegiatan ini bertujuan agar siswa mampu mendorong siswa
untuk berpikir kreatif baik dalam belajar maupun dalam kehidupan sehari-hari.
27
Pelaksana Kegiatan
: Praktikan
Teknis Pelaksanaan
:
Sebelum layanan dimulai praktikan menyampaiakan tujuan dan materi yang akan disampaikan. Kemudian layanan dimulai dengan siswa diberikan selembar kertas HVS yang berisi sebuah lingkaran. Siswa diminta membuat hal yang berbeda lingkaran tersebut sesuai dengan kratifitasnya. Setelah mereka selesai siswa ditanya apa yang sudah mereka lakukan dengan lingkaran tersebut. Kemudian siswa diminta menyimpulkan makna yang tadi sudah dilakukan. Agar lebih paham siswa diminta bermain out of the box, dalam permainan ini siswa diminta untuk menyebutkan hal-hal atau kegunaan bolpoin selain untuk menulis. Siswa banyak menemukan kegunaan bolpoin. Setelah siswa melakukan permainan, praktikan mulai menyampaikan cara agar menjadi seseorang yang kreatif. Hasil
: Layanan berjalan lancar, walaupun ada beberapa siswa yang
tidak bersedia untuk menggambar di kertas HVS, namun hal tersebut tidak mengganggu jalannya layanan karena mereka mulai aktif ketika diminta melakukan permainan out of the box.
8. Hari/Tanggal
: Senin, 7 September 2015
Kelas
: XI IPA 1
Materi
: Berpikir kreatif
Tujuan
: Kegiatan ini bertujuan agar siswa mampu mendorong siswa
untuk berpikir kreatif baik dalam belajar maupun dalam kehidupan sehari-hari.
28
Pelaksana Kegiatan
: Praktikan
Teknis Pelaksanaan
:
Sebelum memulai layanan praktikan menjelaskan materi dan tujuan layanan yang akan disampaikan. Metode yang akan digunakan adalah dengan permainan cerita bersambung. Melalui permainan ini siswa akan diasah kemampuan berpikir kreatif secara spontan. setiap siswa akan meneruskan cerita, dimulai dari depan. Setelah permaian selesai dilanjutkan lagi dengan permainan out of the box. Siswa diminta untuk menyebutkan hal-hal atau kegunaan bolpoin selain untuk menulis. Siswa banyak menemukan kegunaan bolpoin. Setelah siswa melakukan permainan, praktikan mulai menyampaikan cara agar menjadi seseorang yang kreatif. Setelah permainan selesai siswa diminta menyimpulkan makna kedua permainan yang sudah dilaksanakan. Hasil
: Siswa sangat antusias dalam melakukan permainan sehingga
kegiatan pemberian layanan berjalan dengan lancar. Namun ada beberapa hal bisa menjadi bahan materi selanjutnya yaitu tentang kepercayaan diri ketika berbicara di depan umum. Masih banyak siswa yang tidak percaya diri dalam meneruskan cerita.
b) Bimbingan kelompok Waktu
: Jumat, 11 September 2015
Sasaran
: 8 siswa yang dipilih melalui hasil DCM
Tujuan
: Memberikan informasi kepada siswa mengenai caracara untuk mengatasi permasalahan mengantuk ketika pelajaran di dalam kelas.
Hambatan
: Waktu yang singkat, serta bertabrakan dengan jam terakhir membuat siswa kurang dapat berkonsentrasi
29
di kegiatan. Beberapa siswa masih ragu-ragu dan tidak percaya diri ketika akan mengemukakan pendapat. Solusi
: Untuk pelaksanaan kedepannya kegiatan bimbingan kelompok akan dilakukan di luar jam pelajaran. Materi layanan klasikal tentang kepercayaan diri ketika berbicara di depan orang banyak harus diberikan.
Hasil
: Bimbingan kelompok merupakan salah satu layanan bimbingan dan konseling yang diberikan kepada sejumlah individu dalam satu kelompok dengan memanfaatkan dinamika kelompok untuk membahas topic tertentu yang dipimpin oleh pemimpin kelompok bertujuan menunjang pemahaman, pengembangan, dan pertimbangan pengambilan keputusan/tindakan individu. Bimbingan kelompok pada siswa SMA Negeri 1 Gamping diambil 8 siswa dengan rincian 2 siswa perkelas XA, XC, XI IPS 1 dan XI IPS 2. Dengan mengambil permasalahan paling banyak dari DCM. Proses bimbingan kelompok diawali dengan berdoa, pemimpin kelompok mengutarakan pengertian bimbingan kelompok, tujuan bimbingan kelompok, azaz-azaz bimbingan kelompok dan perkenalan. Pemimpin kelompok disini adalah praktikan. Siswa diajak untuk bermain perkenalan supaya masing-masing siswa dapat mengenal teman bimbingan kelompoknya. Pada inti materi pemimpin kelompok memberikan kesempatan kepada siswa untuk sharing tentang topic yang akan di bahas yaitu mengantuk di kelas. Siswa antusias saat pemimpin kelompok memberikan materi, terbukti dari beberapa siswa yang bertanya dan berbagi ceritanya seputar mengantuk di kelas. Kegiatan bimbingan kelompok di akhiri dengan penutupan kesan dan pesan setelah mengikuti kegiatan bimbingan kelompok
30
c) Layanan Informasi Maksud dari layanan informasi adalah suatu materi kegiatan yang berupa informasi yang akan disampaikan kepada siswa. Layanan informasi bertujuan untuk membekali siswa dengan berbagai hal yang berguna untuk mengenal diri merencanakan dan mengembangkan diri sehingga
siswa
dapat
berkembang
sesuai
dengan
tahap
perkembangannya. a) Sasaran
: Seluruh siswa SMA Negeri 1 Gamping
Tanggal
: 7 September 2015
Materi
: Tata Krama Pergaulan
Tujuan
: Siswa mampu memahami dan menerapkan cara-cara bagaimana bergaul dengan teman sebaya, guru dan masyarakat
Media
: Papan Bimbingan
Biaya
: Rp. 40.000,-
Tanggal
: 12 September 2015
Materi
: Education is the foundation of the future
Tujuan
: Siswa mampu memahami pentingnya pendidikan sebagai pondasi kehidupan dimasa mendatang
Media
: Poster
Biaya
: Rp. 20,000,-
Tanggal
: 12 September 2015
Materi
: Punya masalah? Jangan galau.
Tujuan
: Mampu menumbuhkan minat siswa unuk datang ke Guru BK ketika sedang menghadapi permasalahan
Media
: X Banner
Biaya
: Rp.50.000,-
31
Tanggal
: 12 September 2015
Materi
: Menghadapi orang yang pendiam
Tujuan
: Agar siswa mampu berkomunikasi dengan semua orang termasuk orang yang mempunyai sifat yang pendiam
Media
: Leaflet
Biaya
: Rp.10.000
d) Himpunan Data Pengumpulan
data
yang
dilakukan
adalah
dengan
mengelompokkan data DCM dan sosiometri. Angket disebarkan pada semua siswa di kelas XI IPA 2. Uraian kegiatan : a) Tanggal
: Senin, 10 Agustus 2015
Kelas
: XI IPA 2
Materi
: Penyebaran angket DCM dan sosiometri
Tujuan
: Untuk mengetahui letak permasalahan siswa.
Pelaksana kegiatan
: Praktikan UNY dan UPY
Teknis pelaksanaan
:
Praktikan menyebar angket DCM dan sosiometri di kelas. Kemudian menjelaskan langkah-langkah pengisian DCM dan sosiometri. Lalu siswa mengisis identitas dan mengerjakan angket tersebut. Setelah selesai diisi angket DCM dan sosiometri dikembalikan pada praktikan. Hasil
: Kegiatan berjalan dengan lancar, lembar kerja DCMdan
sosiometri telah diisi dan dikembalikan pada praktikan. Hambatan dan solusi
:
32
Pada saat mengisi angket, ada beberapa point yang tidak dimengerti dan dipahami oleh siswa, sehingga praktikan harus menjelaskan maksudnya. Ada beberapa siswa yang tidak hadir pada saat pengisian angket DCM dan sosiometri. Siswa sudah terlalu sering diminta untuk mengisi angket DCM dan sosiometri sehingga pada awalnya banyak yang protes ketika diminta mengisi DCM dan sosiometri. b. Layanan Responsif 1) Konseling Individual Layanan
konseling
individu
dimaksudkan
untuk
memungkinkan siswa mendapatkan layanan langsung secara tatap muka dengan praktikan dalam rangka pembahasan dan pengentasan masalahnya. Tujuan layanan konseling perorangan adalah a) Membantu siswa dalam mengatasi atau memecahkan masalah pribadinya dengan menggunakan potensinya sendiri seoptimal mungkin sehingga dapat mencapai tujuan pendidikan sesuai dengan bakat dan kapasitasnya. b) Agar konseli (siswa) dapat memecahkan problemnya dengan segera, sehingga tidak berlarut-larut. Tugas mahasiswa adalah menentukan konseli yang perlu mendapatkan konseling secara perorangan atau atas permintaan pembimbing sekolah, dengan melalui langkah-langkah sebagai berikut: mengumpulkan data tentang
konseli, mendiagnosa,
memberikan
konseling
prognosa,
melaksanakan
perorangan,
mengevaluasi dan menindaklanjuti. Pada dasarnya tidak ada batas jumlah maksimal konseli yang harus ditangani mahasiswa, tetapi yang harus dilaporkan secara lengkap minimal satu dalam laporan PPL. Berikut uraian kegiatan konseling individual : a) Hari, Tanggal : Sabtu, 5 September 2015
33
Nama Konseli : IN Kelas
: XI IPA 1
Paparan Kasus : Siswa mengalami permasalahan dengan seorang laki-laki sebut saja M. M dan IN awalnya berpacaran. Permasalahan muncul ketika M membuka handphone IN dan mendapati IN sering chating dengan banyak teman lelaki. Tiba-tiba setelah itu M memutuskan hubungan mereka. IN tidak mau putus, namun M merasa kalau IN bisa bahagia dengan orang lain. M mengajak IN untuk berhubungan kakak adik saja. IN belum bisa menerima hal itu dan kemudian galau. Teknik yang digunakan adalah teknik kursi kosong, untuk menstimulasi IN agar berani berbicara dengan M untuk menyampaikan isi hatinya sehingga IN akan merasa lebih tenang. Teknik selanjutnya adalah mengubah pemikiran irasional IN menjadi rasional. yaitu ketika IN galau dia bolos pelajaran, banyak melamun, dan bahkan tidak mau makan, IN disadarkan apakah apa yang sudah dilakukan itu tidak merugikan dirinya sendiri, apakah dengan seperti itu masalahnya selesai. Dialog konseling individual terlampir c. Dukungan Sistem 1) Pengembangan Profesional Konselor secara terus-menerus berusaha untuk memutakhirkan pengetahuan dan keterampilan, salah satunya adalah dengan aktif dalam kegiatan-kegiatan ilmiah, membantu dalam kegiatan MGBK se Kabupaten Sleman 2) Pengadaan video penunjang layanan bimbingan Tujuan pengadaan video penunjang layanan bimbingan adalah sebagai penunjang dalam pemberian layanan bimbingan pribadi, sosial, belajar dan karir siswa.
34
C. Program PPL Kelompok Bimbingan dan Konseling Dalam mendukung dan melengkapi layanan bimbingan dan konseling di sekolah, praktikan mempunyai program yang dapat membantu kelancaran proses bimbingan dan konseling di sekolah, meliputi: a. Pembuatan Papan Bimbingan Nama kegiatan
: Membuat papan bimbingan
Tujuan
: Untuk memberikan informasi kepada siswa tentang tata karma bergaul dengan teman sebaya, guru dan masyarakat
Manfaat
: Agar siswa dapat menerapkan tata karma bergaul dengan teman sebaya, guru dan masyarakat
Waktu pelaksanaan
: Minggu ke 3 dan minggu ke 5 di bulan Agustus dan minggu pertama di bulan September
Jumlah Jam
: 7 jam
Sasaran
: Semua siswa SMA Negeri 1 Gamping
Biaya
: Rp. 40,000
Sumber dana
: Mahasiswa
Hambatan
:-Menurut
guru,siswa
kurang
tertarik
membaca papan bimbingan -Tidak ada tempat yang luas untuk area memasang papan bimbingan Solusi
: -Papan di desain dengan menggunakan foto siswa sehingga siswa tertarik untuk membaca -Papan bimbingan di pasang di area jendela, walaupun sedikit mengganggu tetapi itu adalah tempat yang memungkinkan.
Hasil
: Beberapa siswa antusias membaca papan bimbingan, namun ada juga yang hanya
35
melihat
sekilas
saat
melewati
papan
bimbingan b. Pembuatan poster Nama Kegiatan
: Membuat Poster
Tujuan
: Untuk memberikan informasi kepada siswa tentang pentingnya pendidikan
Manfaat
: Agar siswa mampu memahami pentingnya pendidikan bagi mereka
Waktu pelaksanaan
: Minggu keempat bulan Agustus dan minggu pertama di bulan September
Jumlah jam
: 4 jam
Sasaran
: Semua siswa di SMA Negeri 1 Gamping
Biaya
: Rp.20.000
Sumber dana
: Mahasiswa
Hambatan
: Sudah banyak poster yang ada di ruang BK, dan juga keterlambatan pemasangan sehingga tidak
dapat
memantau
perkembangan
ketertarikan siswa terhadap poster yang di tempel Solusi
:Meletakkan poster di lain tempat supaya terbaca oleh siswa dan juga memantau melalui guru BK di sekolah sehingga mahasiswa mengetahui kebermanfaatan poster tersebut
Hasil
: Poster jadi tepat waktu dengan tema pendidikan keterlambatan
sekolah.
Namun
pemasangan
karena sehingga
menghambat tindak lanjut kebermaknaan poster tersebut
36
c. Pembuatan X Banner Nama kegiatan
: Pembuatan X-Banner
Tujuan
: Menumbuhkan kesadaran siswa agar tidak sungkan untuk datang ke ruang BK untuk berkonsultasi
Manfaat
: Siswa tidak akan sungkan lagi ke ruang BK untuk konsultasi maupun konseling
Waktu pelaksanaan
: minggu keempat di bulan Agustus dan minggu pertama di bulan September
Jumlah jam
: 5 jam
Sasaran
: Semua siswa di SMA Negeri 1 Gamping
Biaya
: Rp.50.000
Sumber dana
: Mahasiswa
Hambatan
: Saat proses pencetakan nama guru BK terbalik , dan juga keterlambatan percetakan dalam proses pencetakan
Solusi
: Menutup nama guru Bk dengan nama ketikan dan ditutup menggunakan lakban bening
Hasil
: X-Banner dapat di pasang pada minggu terakhir kegiatan PPL di sekolah, namun tidak menghalangi para siswa untuk dapat membaca X-Banner yang sudah dipasang
d. Pembuatan leaflet Nama Kegiatan
: Membuat leaflet
Tujuan
: Untuk memberikan informasi kepada siswa bagaimana cara berkomunikasi dengan orang yang pendiam
37
Manfaat
: Agar siswa memahami bagaimana cara berkomunikasi dengan teman yang pendiam
Waktu pelaksanaan
: minggu pertama di bulan September
Jumlah jam
: 3 Jam
Sasaran
: Seluruh siswa di SMA Negeri 1 Gamping
Biaya
: Rp.10.000
Sumber dana
: Mahasiswa
Hambatan
: Keterlambatan dalam pembuatan dan pemasangan
Solusi
: Leaflet dibuat pada minggu terakhir pada kegiatan PPL
Hasil
: Leaflet dapat dicetak dan dipasang di kelaskelas untuk di baca siswa
e. Pengadaan kotak masalah Nama Kegiatan
: Pengadaan kotak masalah
Tujuan
: Untuk meletakkan surat permasalahan siswa yang sungkan untuk ke ruang BK
Manfaat
: Agar guru BK mengetahui masalah siswa yang sebenarnya melalui surat yang di tulis siswa
Waktu pelaksanaan
: minggu pertama di bulan September
Jumlah jam
: 3 Jam
Biaya
: Rp.100.000
Sumber dana
: Mahasiswa
Hambatan
: Susah mencari kotak bening yang dipesan untuk membuat kotak
Solusi
: Kolaborasi dengan mahasiswa PPL BK UPY dalam pembuatan kotak masalah
38
Hasil
: Kotak masalah di pasang setelah kegiatan PPL selesai karena menyesuaikan mahasiswa PPL BK UPY
D. Kegiatan Lain Selama praktik di SMA Negeri 1 Gamping, praktikan tidak hanya melaksanakan layanan BK. Adapun kegiatan lain yang dilakukan sebagai berikut : a. Mengikuti upacara memperingati Kemerdekaan Indonesia b. Membantu kegiatan MGBK se-Kabupaten Sleman c. Peringatan Hari Olahraga Nasional d. Peringatan HUT SMA Negeri 1 Gamping ke-23 e. Kerja Bakti
A. HAMBATAN PELAKSANAAN PPL DAN CARA MENGATASINYA Dalam melaksanakan kegiatan layanan bimbingan dan konseling praktikan menghadapi berbagai hambatan, baik hambatan secara teknis maupun nonteknis, tetapi berkat motivasi dan bantuan dari berbagai pihak hambatan tersebut dapat diatasi. Adapun hambatan-hambatan dan solusi / cara mengatasinya dalam pemberian layanan bimbingan dan konseling yang dialami praktikan, berikut penjabarannya: a. Layanan Dasar 1)
Bimbingan klasikal Beberapa siswa tidak memperhatikan penjelasan praktikan dan sering kali sibuk sendiri, sehingga praktikan harus lebih aktif dan kreatif dalam mengisi layanan. Lalu tidak semua kelas, proyektornya bisa digunakan. Ada proyektor yang bisa pun masih banyak yang tidak jelas tampilannya sehingga mengganggu pandangan. Solusi yang diambil adalah mengubah metode mengajar
39
dengan cara yang tidak banyak menggunakan proyektor. Hal tersebut lebih efektif karena akan lebih banyak memancing siswa agar lebih aktif. Selanjutnya adalah banyaknya siswa yang sering izin keluar baik OSIS, bantara, paskib, dsb sehingga menyebabkan kondisi kelas sering tidak full. 2) Bimbingan kelompok Bimbingan kelompok dilaksanakan oleh 4 praktikan secara bersamaan, berkolaborasi dengan mahasiswa UPY. Sebenarnya kurang efektif karena keterbatasan waktu yang ada, namun kegiatan berjalan dengan lancar. 3) Layanan Pengumpulan Data Siswa sudah terlalu sering diminta untuk mengisi angket, jadi ketika mahasiswa praktikan meminta siswa untuk mengisi lagi mereka banyak yang protes. Pada saat pengisian angket ada beberapa siswa yang tidak datang, sehingga harus menyusul. Untuk mengatasinya praktikan memberikan reward kecil kepada siswa sebagai penghargaan sudah mau membantu mengisi angket. Kemudian untuk siswa yang tidak hadir saat pengisian angket mereka didatangi untuk kemudian diminta mengisi angket susulan. b. Layanan Responsif
Konseling Individual Pada awalnya, siswa kurang tertarik untuk meminta konseling, karena mungkin masih banyak siswa yang sungkan dengan mahasiswa praktikan, Sehingga praktikan harus lebih aktif dan membuka diri agar lebih dekat lagi dengan siswa. Dengan sikap aktif dan selalu membuka diri, beberapa konseli mulai mendekat dan secara sadar datang sendiri untuk melakukan konseling individual.
40
Permasalahan selanjutnya adalah kondisi ruang konseling individual di Ruang BK yang terlalu sempit, dan juga kondisi ruang BK yang sering ramai oleh siswa yang datang ke ruang BK sehingga tidak memungkinkan untuk melaksanakan konseling di ruang BK. Solusinya adalah konseling dilakukan di ruang agama Katholik dan Kristen yang sudah tidak dipakai.
41