BAB II PERSIAPAN, PELAKSAKSAAN DAN ANALISIS HASIL A. Persiapan Dalam rangka persiapan pelaksanaan PPL, maka diadakan beberapa kegaitan yaitu sebagai berikut: 1. Pengajaran Mikro Pengajaran mikro dilaksanakan pada semester 6 (enam). Dalam pengajaran mikro ini, mahasiswa praktek mengajar teman sendiri dengan dibimbing oleh dosen. Diharapkan setelah mengikuti pengajaran mikro ini, mahaisswa benar-benar telah siap untuk terjun ke sekolah. Bagi mahasiswa yang dinyatakan lulus degnan nilai minimal B dapat mengikuti kegiatan PPL. Dan bagi yang belum lulus maka tidak dapat mengkikuti kegaitan PPL, namun boleh mengikuti kegiatan KKN. 2. Pembekalan Pembekalan PPL dilaksanakan sebelum terjun ke lapangan (sekolah), merupakan kegiatan yang diselenggarakan oleh lembaga Universitas untuk memberikan pengarahan kepada calon mahasiswa PPL dalam melaksanakan PPL. Dalam pembekalan tersebut perwakilan mahasiswa PPL tahun 2014 dari tiap-tiap lokasi diberikan panduan apa dan bagaimana yang harus dilaksanakan oleh mahasiswa dalam PPL tersebut. 3. Observasi Sebelum praktek mengajar, mahasiswa diberikan kesempatan untuk melakukan observasi pada pembelajaran yang diampu oleh guru pembimbingya masing-masing. Dengan adanya observasi diharapkan mahasiswa dapat merancang pembelajaran yang disesuaikan dengan kondisi sekolah dan peserta didik. Adapun hasil observasi yang berkaitan dengan program PPL adalah sebagai berikut: Perangkat belajar mengajar a. Kurikulum Kurikulum yang digunakan adalah Kurikulum 2013 untuk kelas VII dan kelas VIII. Kelas IX masih menggunakan kurikulum KTSP. b. Silabus Silabus sudah sesuai dengan prinsip ilmiah, relevan, sistematis, konsisten, memadai, aktual, konstektual, fleksibel, dan menyeluruh. Silabus sudah
9
10
sesuai, kompetensi dasar, materi pembelajaran dan kegiatan pembelajaran sudah sesuai. Indikator sudah bisa digunakan untuk mengukur kompetensi dasar. Jenis penilaian beragam, dan penggunaan sumber belajar juga sudah jelas. c. RPP (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran) RPP sudah sesuai standar proses. Metode yang digunakan guru adalah ceramah, dan diskusi kelas. Selain itu guru juga mengadakan evaluasi pada akhir pelajaran. Di dalam RPP menunjukkan tujuan pembelajaran setelah dilakukan kegiatan pembelajaran, terdapat alokasi waktu, cara penilaian, dan metode pembelajaran. Proses belajar mengajar a. Membuka Pelajaran Guru sebelum memulai mengajar mengucapkan salam dan berdoa’a kepada para siswa, kemudian mengabsen siswa dengan memanggil nama siswa. Guru sedikit mengulang materi sebelumnya sebelum masuk ke pelajaran. b. Penyajian materi Guru menjelasakan materi pelajaran dengan bantuan handout yang dibagikan guru ke pada siswa, serta disertai dengan tanya jawab dengan siswa. Metode yang digunakan dalam penyampaian materi di dalam kelas diantaranya metode ceramah, demonstrasi dan bermain peran, guru hanya berfungsi sebagai fasilitator dan ikut andil dalam anggota kelompok, sehingga menuntut siswanya untuk bisa aktif di dalam proses pembelajaran. Tugas diberikan setelah penyampaian materi. c. Penggunaan bahasa Bahasa yang digunakan oleh guru selama pelajaran adalah bahasa Jawa. Penggunaan Bahasa Jawa digunakan dari membuka pembelajaran, pemberian materi, instruksi dan menutup pembelajaran. d. Penggunaan waktu Penggunaan waktu yang digunakan guru sudah efektif, karena sesuai dengan jam pelajarannya. Guru datang ke kelas sesaat setelah bel berbunyi, membatasi aktivitas satu dengan yang lain dengan baik dan mengakhiri pelajaran dengan tepat waktu. Waktu dipergunakan lebih banyak untuk kerja siswa. e. Gerak Guru tidak hanya berdiri didepan kelas, tapi berkeliling untuk mengetahui kesulitan yang dialami siswa dalam pengerjaan tugas.
11
f. Cara memotivasi siswa. Motivasi yang dilakukan guru adalah dengan memberikan pujian bagi siswa yang sudah menyelesaikan tugasnya, siswa yang sudah bekerja dengan baik dan siswa yang berani menjawab pertanyaan. g. Teknik bertanya Teknik bertanya yang digunakan adalah secara acak dan menyeluruh kepada semua anggota kelas. Namun pada kelas yang diobservasi, hanya sedikit saja siswa yang menjawab pertanyaan guru. g. Teknik penguasaan kelas Pada dasarnya guru mampu menguasai kelas dengan memberikan tugas atau pertanyaan, dan menggunakan teknik kompetisi dalam menjawab, sehingga siswa serius dalam mengerjakan. h. Penggunaan media Menggunakan buku dan LKS yang dibuat sendiri oleh mahasiswa, serta menggunakan white board, spidol. Guru juga menggunakan laptop dan audio sebagai alat peraga untuk membantu dalam penyampaian materi. i. Bentuk dan cara evaluasi Evaluasi dilakukan setelah materi diberikan. Evaluasi di tiap kegiatan berupa pertanyaan-pertanyaan yang dilontarkan ke kelas dan evaluasi akhir pelajaran berupa tugas yang dikumpulkan. j. Menutup pelajaran Sebelum menutup pelajaran guru menyimpulkan materi yang sudah dijelaskan tadi. Kemudian guru menutup pelajaran dengan mengucapkan salam. 4. Perilaku Siswa a. Perilaku siswa pada saat pembelajaran di dalam kelas Siswa kebanyakan terfokus pada aktivitas pembelajaran di dalam kelas karena guru selalu memberikan kegiatan-kegiatan yang menuntut mereka untuk bekerja. Beberapa siswa masih ramai sendiri, mengobrol dengan teman lainnya. b. Perilaku siswa di luar kelas Pada saat observasi ini dilakukan, perilaku siswa diluar kelas adalah keluar kelas, jajan, dan hampir tidak ada yang membahas tentang pelajaran yang baru saja dilakukan.
12
5. Pembimbingan PPL Pembimbingan PPL ini dilakukan selama penerjunan di lokasi sekolah yang dilakukan oleh dosen pembimbing lapangan (DPL PPL). Selama pelaksanaan PPL di sekolah, bimbingan dilakukan sebanyak 1 kali, yaitu pada tanggal 29 Agustus 2014. Pembimbingan ini bertujuan untuk membantu kesulitan/permasalahan dalam pelaksanaan program PPL. 6. Persiapan sebelum Mengajar Sebelum
mengajar,
mahasiswa
PPL
harus
mempersiapkan
perangkat pembelajaran yang meliputi silabus dan RPP. RPP digunakan untuk mempermudah pelaksanaan kegiatan pembelajaran, meliputi media, materi, strategi pembelajaran serta skenario pembelajaran yang akan dilaksanakan. Persiapan-persiapan lain yang dilakukan sebelum mengajar di kelas, adalah pembuatan dan penyiapan media pembelajaran. Selain itu juga diskusi dengan rekan mahasiswa praktikan, dan diskusi serta konsultasi dengan guru pembimbing mata pelajaran yang dilakukan sebelum dan sesudah mengajar. Selain membuat rencana pelaksanaan pembelajaran, mahasiswa praktikan juga mempersiapkan media yang akan digunakan dalam proses belajar mengajar di kelas berkaitan dengan meteri yang diajarkan. Media yang digunakan dapat berupa media yang sudah tersedia di sekolah (laboratorium IPA), memperbaiki media yang sudah ada, ataupun dapat pula membuat media sendiri. Diskusi dengan rekan mahasiswa juga diperlukan untuk sharing mengenai pembelajaran yang akan dilaksanakan dan atau yang sudah dilaksanakan. Sehingga dengan diskusi tersebut dapat memperbaiki kekurangan yang ada menjadi lebih baik untuk selanjutnya. Selain dengan rekan mahasiswa sesame praktikan, diskusi juga dilakukan dengan guru pembimbing mata pelajaran, yaitu dengan bimbingan dan konsultasi. Hal ini dilakukan agar suasana dan kondisi pembelajaran di kelas dapat diperbaiki dengan adanya saran dari guru pembimbing yang selalu memonitor kegiatan pembelajaran yang dilakukan mahasiswa praktikan. 7. Pengadaan Media Pembelajaran a. Pengadaan Alat-alat Penujang Pembelajaran Tujuan
: Membantu
guru
Bahasa
Jawa
dalam
penyampaian materi pembelajaran Bahasa
13
Jawa
dan
pemanfaatan
perkembangan
teknologi sederhana sebagai media untuk menarik minat siswa dan mempermudah siswa dalam
menangkap
materi yang
disampaikan oleh guru serta menambah semangat siswa dalam belajar. Sasaran
: Peserta didik dan guru mata pelajaran Bahasa Jawa.
Bentuk Kegiatan
: Pengadaan media penunjang pembelajaran aktif, efektif, dan efisien. Media berbentuk 2 dimensi berupa kartu.
Waktu
: 22 Agustus 2014 25 Agustus 2014
Tempat
: SMP N 1 Prambanan Klaten
Dana
: Rp. 50.000,00
Hasil
:
Modifikasi kartu UNO yang dirubah dengan aksara
angka
Jawa
sebagai
media
pembelajaran kelas XI dengan materi aksara angka Jawa. Pelaksanaannya pada hari Jumat,22 Agustus 2014 di kelas XI F yang diikuti oleh 32 siswa, 1 guru mata pelajaran bahasa Jawa, dan
2
mahasiswa
sebagai
pengajar.
Sedangkan pada hari Senin, 25 Agustus 2014 dilaksanakan di kelas XI A yang diikuti oleh 32 siswa, 1 guru mata pelajaran, dan 1 mahasiswa sebagai pengajar. Hambatan
: Keterbatasan permainan
waktu kartu.
ketika
Kartu
melakukan
aksara
angka
tersebut adalah ahsil modifikasi kartu UNO yang diganti dengan aksara angka Jawa, namun dalam prakteknya, hanya memiliki waktu untuk melakukan permainan tablek nyamuk bukan UNO, karena tidak semua siswa mengerti cara memainkan kartu UNO. Solusi
: Permainan kartu aksara angka Jawa tersebut
14
seharusnya tidak hanya dimainkan di dalam kelas karena diharapkan permainan tersebut lebih berkesan dan menyenangkan namun juga
dapat
sebagai
pembelajaran
menghafalkan aksara angka Jawa. Penanggung Jawab
: Sukma Proklamasi Suci Atikah Nur Shabrina
b. Pengadaan Kamus Bausastra Tujuan
: Memperbanyak sumber belajar siswa dan guru.
Sasaran
: Perpustakaan SMP N 1 Prambanan Klaten supaya
dapat
digunakan
oleh
seluruh
peserta didik dan guru. Bentuk Kegiatan
: Pengadaan
Kamus
untuk
menunjang
pembelajaran Bahasa Jawa. Waktu
: September 2014
Tempat
: SMP N 1 Prambanan Klaten
Dana
: Rp. 215.000, 00
Hasil
: Satu kamus bausastra. Kamus tersebut disumbangkan di perpustakaan SMP N 1 Prambanan.
Hambatan
: Kamus sulit didapatkan didaerah Prambanan Klaten dan sekitarnya.
Solusi
:
Membeli kamus di Yogyakarta
Penanggung Jawab
: Sukma Proklamasi Suci Atikah Nur Shabrina
B. Pelaksanaan PPL Pelaksanaan PPL dilakukan dengan praktek mengajar di kelas yang bertujuan untuk mengaplikasikan ilmu yang telah dipelajari selama perkuliahan dan merupakan kegiatan pokok pelaksanaan PPL. Sehingga mahasiswa terlibat langsung dalam proses pembelajaran di kelas. Selama praktek mengajar, mahasiswa mendapatkan bimbingan dari guru pembimbing mata pelajaran. Sebelum mengajar, praktikan konsultasi dengan guru pembimbing dan setelah selesai mengajar pada setiap pertemuan, guru memberikan evaluasi serta masukan-masukan agar mahasiswa praktikan dapat melaksanakan lebih baik dan kekurangan yang ada dapat diperbaiki.
15
Beberapa hal yang berkaitan dengan praktek mengajar antara lain: 1. Melakukan persiapan mengajar baik materi, media maupun mental. 2. Memilih metode yang sesuai dengan materi yang akan diajarkan. 3. Memberikan evaluasi kepada peserta didik, serta evaluasi terhadap proses belajar mengajar. 4. Membuat hasil analisis ulangan harian. Sebelum mengajar hal yang penting untuk diperhatikan adalam pembuatan rencana pelaksanaan pembelajara (RPP). Berikut ini rincian kegiatan belajar mengajar yang tersusun dalam RPP serta dilaksanakan setiap pertemuan meliputi : 1. Pendahuluan a. salam dan berdoa b. Menanyakan kehadiran c. Memberikan apersepsi d. Menyampaikan tujuan pembelajaran 2. Kegiatan Inti a. mengamati b. menanya c. mengumpulkan data d. mengasosiasi e. mengkomunikasikan 3. Penutup a. Memberikan kesimpulan materi b. Memberikan tugas kepada peserta didik c. Evaluasi pembelajaran Dalam praktek mengajar, praktikan mengampu 8 kelas untuk kelas VII yaitu kelas VII A, VII B, VII C, VII D, VII E, VII F, VII G, dan VII H ditambah satu kali pertemuan untuk 2 kelas IX yaitu, XI A dan XI F. Jadwal harian mengajar adalah sebagai berikut: No 1.
2.
Hari/ tanggal Selasa, 5 Agustus 2014
Waktu 11.30-12.50
Jenis kegiatan Mengajar kelas VII D
Rabu, 6 Agustus 2014
07.00-08.20
Mengajar kelas VII A
08.20-09.55
Mengajar kelas VII B
Keterangan
Mengajar materi tembang macapat khususnya tembang gambuh.
16
3.
4.
5.
Kamis, 7 Agustus 2014
Sabtu, 9 Agustus 2014
Senin, 11 Agustus 2014
08.20-09.55
Mengajar kelas VII E
09.55-10.35
Mengajar kelas VII C
09.15-10.35
Mengajar kelas VII F
10.50-12.10
Mengajar kelas VII G
08.40-09.00
Mengajar kelas VII H
09.15-10.35
Mengajar kelas VIII E
6.
Selasa, 12 Agustus 2014
11.30-12.50
Mengajar kelas VII D
7.
Rabu, 13 Agustus 2014
07.00-08.20
Mengajar kelas VII A
08.20-09.55
Mengajar kelas VII B
08.20-09.55
Mengajar kelas VII E
09.55-10.35
Mengajar kelas VII C
Sabtu, 16 Agustus 2014
09.15-10.35
Mengajar kelas VII F
10. Selasa, 19 Agustus 2014
11.30-12.50
Mengajar kelas VII D
11. Rabu, 20 Agustus 2014
07.00-08.20
Mengajar VII A Mengajar VII B Mengajar VII E Mengajar VII C
8.
9.
Kamis, 14 Agustus 2014
08.20-09.55 12. Kamis, 21 Agustus 2014
08.20-09.55 09.55-10.35
13. Sabtu, 23 Agustus 2014
09.15-10.35
kelas kelas kelas kelas
Mengajar kelas VII F
Mengajar materi aksara Jawa khususnya aksara swara dan sandhangan panyigeg
Mengajar materi legenda
Mengajar materi cangkriman
Mengajar materi cangkriman Mengajar materi tembang gambuh Mengajar materi cangkriman Mengajar materi aksara swara dan sandangan panyigeg Mengajar materi cangkriman
Ulangan Mengajar materi tembang gambuh Ulangan
17
10.50-12.10
14. Senin, 25 Agustus 2014 15. Selasa, 26 Agustus 2014 16. Rabu, 27 Agustus 2014
17. Kamis, 28 Agustus 2014
09.15-10.35 11.30-12.50 07.00-08.20
Mengajar kelas VII H Mengajar kelas VII D Mengajar kelas VII A
08.20-09.55
Mengajar kelas VII B
08.20-09.55
Mengajar kelas VII E Mengajar kelas VII C
09.55-10.35
18. Sabtu, 30 Agustus 2014
Mengajar kelas VII G
09.15-10.35
10.50-12.10
Mengajar kelas VII F
Mengajar tembang gambuh Mengajar materi cangkriman
Ulangan
Mengajar materi cangkriman
Ulangan
Mengajar kelas VII G Mengajar materi cangkriman
19. Senin, 1 September 2014
09.15-10.35
Mengajar kelas VII H
20. Selasa, 2 September 2014
11.30-12.50
Mengajar kelas VII D
21. Rabu, 3 September 2014
07.00-08.20
Mengajar kelas VII A
08.20-09.55
Mengajar kelas VII B Mengajar kelas VII E Mengajar kelas VII C
Mengajar materi pengalaman pribadi
Mengajar kelas VII F Mengajar kelas VII G
Mengajar materi pengalaman pribadi
22. Kamis, 4 September 2014
23. Sabtu, 6 September 214
08.20-09.55 09.55-10.35
09.15-10.35 10.50-12.10
Ulangan
Ulangan
Ulangan
Sesuai dengan teknis pelaksanaan PPL tahun 2014, untuk praktek mengajar oleh mahasiswa praktikan terbagi dua, yaitu praktek mengajar terbimbing dan praktek mengajar mandiri, akan tetapi semua tergantung kebijakan guru pembimbing sekolah masing- masing.
18
1) Pada praktek mengajar terbimbing mahasiswa praktikan didampingi oleh guru pembimbing. Kegiatan praktek mengajar terbimbing ini, berjalan pada minggu-minggu pertama. 2) Pada praktek mengajar mandiri mahasiswa praktikan sebagian besar dilepas dan harus menetapkan sendiri, tugas, pelaksanaan, dan cara penilaianya, akan tetapi guru pembimbing dan dosen pembimbing tetap bertanggung jawab atas keseluruhan proses pelaksanannya mulai dari membuka pelajaran, menyampaikan materi, memberi tugas, evaluasi dan menutup pelajaran. Inti kegiatan praktikan pengalaman mengajar adalah keterlibatan mahasiswa PPL dalam kegiatan belajar mengajar. Dalam kegiatan belajar mengajar di kelas VIII, guru pembimbing selalu mengawasi praktikan di dalam kelas, beliau selalu memberikan umpan balik berupa evaluasi kegiatan pembelajaran. Hal ini dilakukan agar mahasiswa dapat meningkatkan kemampuan mengajar pada pertemuan selanjutnya. Sebelum pembelajaran dimulai praktikan mengkonsultasikan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
(RPP). Praktikan juga melakukan bimbingan
praktikan pengalaman lapangan dengan dosen mikro. Dalam bimbingan ini praktikan menyampaikan permasalahan-permasalahan yang dihadapi dalam kegiatan belajar mengajar. Dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran, teknik yang digunakan adalah Presentation, Practice and Production (PPP) dan Saintifik Approach, yang diejawantahkan dalam kegiatan yang berpusat kepada siswa. Evaluasi yang diberikan kepada siswa mengacu kepada Kompetensi Dasar yang telah dicapai serta aspek-aspek bahasa yang ada di dalamnya.
Adapun kegiatan praktek mengajar meliputi hal-hal sebagai berikut: 1) Membuka pelajaran, terdiri dari:
Membuka pelajaran dengan salam dan berdoa
Menyampaikan kompetensi dasar, indikator, dan tujuan pembelajaran
Memberikan motivasi untuk peserta didik
Apersepsi
2) Kegiatan inti yang meliputi:
Penyampaian materi pelajaran
Mendiksusikan materi pembelajaran
Latihan/evaluasi
3) Menutup pembelajaran, yang meliputi:
19
Menyimpulkan materi
Memberikan pesan-pesan untuk pertemuan berikutnya.
Memberikan motivasi untuk peserta didik
Menutup dengan salam dan berdoa
a. Anggaran Print RPP
Rp 50.000,00
Fotokopi soal evaluasi
Rp 30.000,00
Fotokopi LKS
Rp 50.000,00
b. Umpan Balik Guru Pembimbing 1) Sebelum praktek mengajar Guru pembimbing memberikan arahan dalam persiapan mengajar baik sikap maupun mental. Guru memberikan saran-saran kepada mahasiswa dalam hal pembuatan RPP yang disesuaikan dengan format dari sekolah, cara menyampaikan materi, cara mengajar yang ideal. Guru pembimbing dengan sabar membimbing mahasiswa dalam membuat perangkat pembelajaran yang sebagian belum pernah diajarkan di kampus. Bahkan guru selalu memberikan semangat dan
motivasi kepada praktikan mengajar dengan maksimal.
Sebelum mengajar, praktikan selalu mengkonsultasikan RPP. 2) Selama proses mengajar Guru pembimbing mendampingi dan memantau jalannya pembelajaran di kelas. Disamping mendampingi, beliau sekaligus menilai praktikan dalam mengajar. Jika dalam penyampaian materi yang disampaikan oleh praktikan ada yang salah, maka guru akan memberikan klarifikasi setelah pelajaran selesai. 3) Setelah praktek mengajar Setelah kegiatan pembelajaran selesai, maka guru akan memberikan saran-saran kepada praktikan. Jika praktikan dalam mengajar ada kekurangan baik dari segi sikap, teknik penyampaian, penguasaan materi dan lainnya, maka guru pembimbing akan memberikan masukan demi terwujudnya pembelajaran yang ideal. Masukan-masukan yang diberikan berupa format RPP dan teknik mengajar. c. Penyusunan Laporan Kegiatan penyusunan laporan dilakukan pada minggu terakhir dari kegiatan PPL setelah praktek mengajar mandiri. Laporan ini berfungsi sebagai pertanggungjawaban atas pelaksanaan program PPL.
20
d. Pelaksanaan Evaluasi Evaluasi yang dilaksanakan adalah tugas-tugas yang diberikan setelah peserta didik diberi materi oleh guru. Tugas bertujuan untuk mengukur tingkat penguasaan peserta didik terhadap materi pelajaran yang telah dipelajari. e. Penarikan Penarikan mahasiswa PPL dilakukan pada hari Selasa tanggal 16 September 2014 oleh pihak LPPM UNY yang diwakilkan pada DPL masingmasing
C. Analisis Hasil Pelaksanaan Pengalaman yang didapatkan selama kegiatan PPL dapat menambah wawasan dalam mengembangkan potensi mahasiswa praktikan. Kegiatan PPL ini difokuskan pada kemampuan dalam mengajar seperti penyusunan rancangan pembelajaran, pelaksanaan praktek mengajar di kelas, yang kemudian menyusun dan menerapkan alat evaluasi, analisis hasil belajar siswa, serta penggunaan media pembelajaran. Selama kegiatan praktek mengajar sampai tanggal 17 September 2014 mahasiswa mendapat bimbingan dari guru pembimbing dan dosen pembimbing PPL. Dalam kegiatan praktek pengalaman lapangan, guru pembimbing dan dosen pembimbing PPL sangat berperan dalam kelancaran penyampaian materi. Guru pembimbing di sekolah memberikan saran dan kritik kepada mahasiswa setelah selesai melakukan praktek mengajar sebagai evaluasi dan perbaikan guna meningkatkan kualitas pembelajaran selanjutnya. Dosen pembimbing PPL juga memberikan masukan tentang cara penyampaian materi, sistem penilaian yang dilakukan, cara mengelola kelas dan memecahkan persoalan yang dialami mahasiswa dalam melakukan proses pembelajaran. a.
Manfaat PPL bagi Mahasiswa
Menjalani profesi sebagai guru selama pelaksanaan PPL, telah memberikan gambaran yang cukup jelas bahwa untuk menjadi seorang guru tidak hanya cukup dalam hal penguasaan materi dan pemilihan metode serta model pembelajaran yang sesuai dan tepat bagi siswa, namun juga dituntut untuk menjadi manajer kelas yang handal sehingga metode dan skenario pembelajaran dapat dilaksanakan sesuai dengan rencana pembelajaran yang telah disiapkan. Pengelolaan kelas yang melibatkan seluruh anggota kelas yang memilki karakter yang berbeda sering kali menuntut kepekaan dan kesiapan guru untuk mengantisipasi, memahami, menghadapi dan mengatasi berbagai permasalahan yang mungkin terjadi dalam proses pembelajaran.
21
Komunikasi dengan para siswa di luar jam pelajaran sangat efektif untuk mengenal pribadi siswa sekaligus untuk menggali informasi yang berkaitan dengan kegiatan pembelajaran khususnya mengenai kesulitan–kesulitan yang dihadapi siswa. Tidak terlepas dari kekurangan yang ada dan dilakukan oleh mahasiswa selama melaksanakan PPL, baik itu menyangkut materi yang diberikan, penguasaan materi dan pengelolaan kelas, kami menyadari bahwa kesiapan fisik dan mental sangat penting guna menunjang kelancaran proses belajar mengajar. Komunikasi yang baik yang terjalin dengan para siswa, guru, teman-teman satu lokasi, dan seluruh komponen sekolah telah membangun kesadaran untuk senantiasa meningkatkan kualitas. b.
Metode Pembelajaran
Hasil dari praktek mengajar yang telah dilaksanakan, metode pembelajaran yang paling banyak digunakan oleh guru adalah metode diskusi kelompok. Metode ini paling banyak diterapkan selama proses pembelajaran dengan diskusi kelompok eksperimen. Hampir setiap kegiatan belajar mengajar menggunakan metode diskusi kelompok. Karena kurikulum 2013 menuntut siswa untuk belajar aktif. Sehingga dengan menggunakan metode diskusi kelompok, tiap peserta didik dapat saling mengajari antar teman (pembelajaran bersifat student center) dan tidak bersifat teacher center. Namun penerapan metode ini kurang maksimal, karena peserta didik cenderung menjadi ramai dan
tidak dapat dikondisikan dengan baik. Sehingga
pengelolaan kelas menjadi kurang. Selain itu, beberapa metode lain juga diterapkan pada saat pembelajaran di kelas. antara lain: a.
Metode Diskusi (Cooperative Learning)
Metode ini praktikan gunakan pada saat kegiatan praktikum. Pada saat pembagian LKS, peserta didik diharuskan untuk berdiskusi dengan anggota kelompoknya. Dalam hal ini, yang aktif adalah peserta didik, guru hanya sebagai fasilitator dan motivator. Dalam praktek semua materi pelajaran di kelas VII C, VII D, ataupun VII E. Penarapan metode ini sesuai dengan kurikulum 2013. Metode ini juga dapat melatih peserta didik untuk menyampaikan pendapat antar teman serta peserta didik terlibat secara langsung (aktif), sehingga banyak peserta didik yang senang terhadap metode tersebut. Sisi negatif dari metode ini yaitu suasana kelas menjadi cenderung agak ramai, sehingga lebih sulit dalam mengelola kelas. b.
Metode Demonstrasi
Metode demonstrasi merupakan metode yang menggunakan alat peraga untuk memperlihatkan fenomena/ kejadian sains. Peserta didik memperhatikan demonstrasi
guru
di
depan
kelas,
selanjutnya
beberapa
peserta
didik
22
memperagakannya sendiri. Metode ini diterapkan pada materi Benda Hidup dan Tak Hidup serta Ciri-Cirinya di kelas VII G dan VII H. Metode ini digunakan karena alat yang terbatas. Kelemahan dari metode ini adalah tidak semua peserta didik bisa memahami konsep alat peraga karena pembelajaran cenderung Teacher center. c.
Hambatan dan solusi
Berdasarkan penerapan dari metode pembelajaran tersebut, maka masih banyak kendala dan hambatan dalam jalannya proses pembelajaran. Hambatan dan kendala tersebut dapat berasal dari peserta didik maupun pengajaran yang dilakukan. 1. Hambatan Hambatan yang didapatkan selama praktek mengajar terutama berasal oleh peserta didik. a. Peserta didik kurang serius dalam mengikuti pembelajaran. b. Peserta didik ramai di kelas, sulit untuk diatur oleh guru, sehingga sulit untuk dikondisikan. c. Peserta didik cenderung sulit untuk dikondisikan untuk bekerja kelompok. d. Peserta didik malas dan sulit diperintah untuk mengerjakan tugas rumah dan kegiatan praktikum. Selain dari peserta didik, hambatan juga dipengaruhi oleh pembelajaran yang dilakukan. Misalnya seperti metode pembelajaran yang diterapkan kurang menarik perhatian peserta didik, sehingga menyebabkan peserta didik ramai dan tidak dapat dikondisikan dengan baik. Secara umum, tekhnik pengelolaan kelas belum optimal dilakukan. 2. Solusi Berdasarkan hambatan-hambatan yang ada tersebut, ada beberapa upaya untuk mengurangi dan mengatasi hambatan, antara lain. a. Dalam pelaksanaan praktek mengajar, mahasiswa praktikan berusaha berkoordinasi dengna guru pembimbing mengenai pengelolaan kelas dan penugasan siswa. b. Praktikan berusaha menyediakan media pembelajaran yang dapat menarik perhatian para siswa. c. Mahasiswa prraktikan berusaha menciptakan suasana belajar yang serius, tetapi santai dengan menyisipi sedikit humor, sehingga peserta didik tidak merasa bosan yang terkesan monoton. d. Mengatur intonasi suara dalam menyampaikan materi, sehingga peserta didik dapat memperkirakan materi yang penting.
23
e. Memberikan petunjuk dan arahan yang jelas kepada peserta didik saat memberikan penugasan. Setelah praktek mengajar yang meliputi penyampaian materi, maka perlu dilakukan evaluasi pembelajaran dengan memberikan penugasan, kuis, dan melaksanakan ulangan harian. Penugasan dilakukan dengan mengerjakan soal uji kompetensi yang ada pada buku pegangan siswa, sedangkan kuis dilakukan dengan memberikan soal kepada peserta didik. Ulangan harian dilakukan sebanyak satu kali yaitu materi pertumbuhan dan perkembangan makhluk hidup. Dari hasil evaluasi yang dilakukan melalui ulangan harian bab 1, 2, dan 3, nilai ulangan yang dihasilkan hasilnya kurang maksimal. hal ini terbukti dengan banyaknya peserta didik yang mendapat nilai dibawah KKM yang ditentukan oleh sekolah yaitu 71. Hal ini dikarenakan mahasiswa tidak sepenuhnya mengajar di kelas. pembelajaran lebih didominasi oleh guru. Sehingga dalam
pemberian soal
mahasiswa tidak mengetahui materi mana yang sudah diajarkan dan yang belum diajarkan. Selain itu, mahasiswa juga belum sempat memberikan ujian perbaikan (remidi) dikarenakan waktu untuk kegiatan PPL sudah selesai.