BAB II KERANGKA TEORETIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS
2.1
Metode Penelitian Terdahulu Choi, Park dan Yoo (2007) meneliti bagaimana pengaruh Outside Director
di terhadap performasi perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Korea dengan menggunakan 464 sampel perusahaan pada periode 1999-2002. Dalam penelitian ini Tobin’s Q sebagai variabel dependen. Outside Director, Board Size, Foreign Participants, Family Ownership, Bank Holdings, dan Foreign Ownership merupakan variabel independen. Sedangkan Firm Size dan Firm Age sebagai variabel kontrol. Gambar 2.1 The Value of Outside Director: Evidence From Corporate Governance Reform in Korea Outside Director Baord Size
Tobin’s Q
Foreign Participants Variabel Control Family ownership Bank Holdings
Firm size Firm Age
Foreign Ownership Sumber: Choi, Park dan Yoo (2007).
Cindy Dian Nurtania, Analisis Pengaruh Tata Kelola Perusahaan Terhadap Nilai Perusahaan di Bursa Malaysia (KLSE), 2016 UIB Repository(c)2016
Fallatah dan Dickins (2012) meneliti hubungan karakteristik tata kelola perusahaan, kinerja perusahaan dan nilai perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Arab Saudi dengan jumlah sampel 292 perusahaan periode 2006-2009. Variabel yang digunakan untuk penelitian yaitu Firm Value sebagai variabel dependen, Sedangkan Board Size, Separation of COB and CEO, Independent Board, Audit Committee,
Insider
Ownership,
Ownership
Mentoring
sebagai
variabel
independen, variabel yang digunakan sebagai variabel kontrol yaitu Firm Size, Leverage, dan ROA. Gambar 2.2 Corporate Governance and Firm Performance and Value in Saudi Arabia Board Size Separation of COB and CEO Firm Value: Tobin’s Independent Board
Variabel Control
Audit Committee
Firm Size Leverage
Insider Ownership
ROA
Ownership Mentoring Sumber: Fallatah dan Dickins (2012). Abbasi, Kalantari and Abbasi (2012) meneliti mengenai pengaruh Good Corporate Governance terhadap Firm Value pada perusahaan industri makanan yang terdaftar di Bursa Efek Iran menggunakan 500 sampel perusahaan pada periode 2002-2011. Dalam penelitian ini ada beberapa aspek dan dimensi tata kelola perusahaan yang dapat mempengaruhi nilai perusahaan tapi studi ini
Cindy Dian Nurtania, Analisis Pengaruh Tata Kelola Perusahaan Terhadap Nilai Perusahaan di Bursa Malaysia (KLSE), 2016 UIB Repository(c)2016
difokuskan pada empat aspek yaitu ownership concentration, institutional ownership, CEO Duality dan board independence. Dan nilai perusahaan diukur dengan metode Tobin's Q. Sedangkan Firm Size dan Leverage sebagai variabel kontrol. Gambar 2.3 Impact of Corporate Governance Mechanisms on Firm Value Evidence from the Food Industry of Iran Ownership Structure
Firm value: Tobin's Q
CEO Duality Variabel Control Board Independence Institutional Ownership
Firm Size Leverage
Sumber: Abbasi, Kalantari dan Abbasi (2012). Ibrahim dan Samad (2011) meneliti hubungan mekanisme corporate governance dan kinerja antara family and non-family ownership diperusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Malaysia dengan menggunakan 290 sampel pada periode 1999-2005. Tobin's Q, ROA and ROE sebagai variabel dependen. Variabel yang dijadikan sebagai variabel independen adalah Ownership Structure, Family Ownrship, Non-Family, Board Size dan Independent Director. Variabel kontrol yaitu Firm Size dan Firm Leverage.
Cindy Dian Nurtania, Analisis Pengaruh Tata Kelola Perusahaan Terhadap Nilai Perusahaan di Bursa Malaysia (KLSE), 2016 UIB Repository(c)2016
Gambar 2.4 Corporate Governance Mechanisms and Performance of Public Listed FamilyOwnership in Malaysia Ownership Structure Family ownership Non-Family Ownership Board size
Tobin's Q ROA ROE Variabel Control Firm size Firm leverage
Independent director
Firm age
Sumber: Ibrahim dan Samad (2011). Joh dan Jung (2011) meneliti bagaimana Outside Directors, Independence dan Friendliness mempengaruhi Firm Value dengan mengumpulkan informasi dari hubungan bisnis, professional dan sosial direksi untuk mengukur penelitian tersebut. Sampel yang digunakan sebanyak 338 perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Korea pada periode 1999-2006. Tobin’s Q sebagai variabel dependen. Board Independence, Outside Director, Insider Ownership dan Largest Ownership sebagai variabel independen, sedangkan Firm Size, dan Leverage sebagai variabel kontrol.
Cindy Dian Nurtania, Analisis Pengaruh Tata Kelola Perusahaan Terhadap Nilai Perusahaan di Bursa Malaysia (KLSE), 2016 UIB Repository(c)2016
Gambar 2.5 A Friend in Need is a Friend Indeed: The Role of Outside Director Board Independence
Firm Value: Tobin’s Q
Outside Director Variabel Control Insider Ownership
Firm Size
Largest Ownersership
Leverage
Sumber: Joh dan Jung (2011). Lin dan Chang (2007) melakukan penelitian mengenai pengaruh kepemilikan keluarga di 242 perusahaan yang terdaftar di Bursa Taiwan pada periode 1997-2007. Dalam penelitian ini menggunakan Tobin’s Q sebagai metode pengukur yang juga sebagai variabel dependen. Sedangkan Family Ownership sebagai variabel independen dan Leverage serta Sales Growth sebagai variabel kontrol. Gambar 2.6 Does family ownership affect firm value in taiwan? A panel threshold regression analysis Family Ownership
Firm Value: Tobin’s Q Variabel Control Leverage Sales growth
Sumber: Lin dan Chang (2007).
Cindy Dian Nurtania, Analisis Pengaruh Tata Kelola Perusahaan Terhadap Nilai Perusahaan di Bursa Malaysia (KLSE), 2016 UIB Repository(c)2016
Park (2001) meneliti hubungan antara Tobin's Q terhadap struktur kepemilikan asing dengan menggunakan sampel 945 perusahaan industri yang terdaftar di Bursa Saham Tokyo pada periode 1995-1997. Variabel dependen yaitu Tobin’s Q, Earnings Rate (ERATE), dan R&D Intensity. Foreign Ownership dan Firm Characteristic: Advertising Intensity, Executive Compensation Level, Management Compencation Intensity sebagai variabel independen. Dan Firm Size sebagai variabel kontrol. Gambar 2.7 Foreign Ownership and Firm Value in Japan Foreign Ownership Firm value: Tobin's Q Firm Characteristic:
Earning Rate
-Advertising Intensity
(ERATE)
-Executive Compensation Level
R&D Intensity
-Management Compensation Intensity
Variabel Control Firm Size
Sumber: Park (2001). Sami, Wang dan Zhou (2009) menyelidiki dampak dari tata kelola perusahaan terhadap kinerja perusahaan dan penilaian terhadap 1236 perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Cina periode 2001-2004. Studi ini menggunakan ukuran gabungan tata kelola perusahaan untuk menguji dampak dari tata kelola perusahaan pada kinerja dan penilaian perusahaan di Cina. Variabel ROA, ROE dan Tobin’s Q sebagai variabel dependen. Ownership, Institutional Ownership, Foreign Ownership dan CEO Duality sebagai variabel independen, serta Firm Size, Leverage dan Sales sebagai variabel kontrol.
Cindy Dian Nurtania, Analisis Pengaruh Tata Kelola Perusahaan Terhadap Nilai Perusahaan di Bursa Malaysia (KLSE), 2016 UIB Repository(c)2016
Gambar 2.8 Corporate Governance and Operating Performance of Chinese Listed Firms Ownership concentration Institutional ownership
ROA ROE Tobin's Q
Foreign ownership
Variabel Control Firm size
CEO Duality
Leverage Sales
Sumber: Sami, Wang dan Zhou (2009). Gill dan Mathur (2011) tujuan penelitian ini untuk mengkaji pengaruh Board Size dan CEO Duality pada Firm Value di perusahaan manufaktur Kanada. Sampel yang digunakan untuk menunjang penelitian yaitu 91 perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Toronto pada periode 2008-2010. Metode pengukuran menggunakan Firm Value: Tobin’s Q. Variabel independen Board Size, CEO Duality, ROA dan Potential. Firm Size sebagai variabel kontrol. Gambar 2.9 Board size, CEO Duality and the value of Canadian Manufacturin Firms Board Size Firm Value: Tobin's Q CEO Duality ROA
Variabel Control Firm Size
Potential Growth Sumber: Gill dan Mathur (2011).
Cindy Dian Nurtania, Analisis Pengaruh Tata Kelola Perusahaan Terhadap Nilai Perusahaan di Bursa Malaysia (KLSE), 2016 UIB Repository(c)2016
Hakim dan Jalali (2013) dalam penelitian ini menguji hubungan antara tata kelola perusahaan terhadap firm return dan nilai perusahaan dimana keduanya merupakan kinerja perusahaan. Sampel penelitian yang digunakan untuk penelitian ini yaitu perusahaan non-financial yang terdaftar di Bursa Efek Teheran pada periode 2007-2009 dengan jumlah sampel 70 perusahaan. Selain itu Managerial Ownership dan Ownership Concentration digunakan sebagai variabel independen dan Firm Size, Listing Age dan Leverage sebagai variabel kontrol. Gambar 2.10 Effect of Managerial Ownership Concentrated on Firm Return and Value: Evidence from Iran Stock Market Managerial Ownership
Firm Value: Tobin’s Q Firm Return
Ownership Concentration Variabel Control Firm Size Listing Age Leverage Sumber: Hakim dan Jalali (2013). Saravanan (2012) melakukan penelitian mengenai pengaruh tata kelola perusahaan terhadap nilai perusahaan pada perusahaan manufaktur di yang terdaftar di Bursa Efek India dengan menggunakan 1723 sampel perusahaan periode 2001-2010. Model yang digunakan pada penelitian ini yaitu Board Size dan Board Composition sebagai variabel Independen, Firm Value sebagai variabel dependen, dan Firm Age, Financial Leverage serta Asset Tangibility sebagai variabel kontrol.
Cindy Dian Nurtania, Analisis Pengaruh Tata Kelola Perusahaan Terhadap Nilai Perusahaan di Bursa Malaysia (KLSE), 2016 UIB Repository(c)2016
Gambar 2.11 Corporate Governance and Company Performance – A Study with Reference to Manufacturing Firms In India
Board Size Firm Value: Tobin’s Q Board Composition
Variabel Control Firm Age Financial Leverage Asset Tangibility
Sumber: Saravan (2012). Warrand et al. (2012) meneliti hubungan mengenai efek struktur kepemilikan terhadap dividend payout policy pada perusahaan industri yang terdaftar di Bursa Efek Jordania dengan jumlah sampel 168 perusahaan periode 2005-2007. Variabel dependen yang digunakan adalah Tobin’s Q. Private Ownership, Government Ownership, Foreign Ownership dan Family Ownership sebagai variabel independen. Variabel kontrol Firm Size dan Debt Ratio. Gambar 2.12 The Effect of Ownership Structure on Dividend Payout Policy Evidence from Jordanian Context Private Ownership Government Ownership Foreign Ownership
Tobin’s Q ROA Variabel Control Firm Size Debt Ratio
Family Ownership Sumber: Warrand et al. (2012).
Cindy Dian Nurtania, Analisis Pengaruh Tata Kelola Perusahaan Terhadap Nilai Perusahaan di Bursa Malaysia (KLSE), 2016 UIB Repository(c)2016
Ruan, Tian, dan Ma (2011) melakukan penelitian mengenai pengaruh kepemilikan manajerial terhadap kinerja perusahaan melalui struktur modal dengan menggunakan sampel perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Cina sebanyak 197 perusahaan pada periode 2002 sampai 2007. Firm Value: Tobin’s Q dan Capital Structure sebagai variabel dependen. Managerial Ownership sebagai variabel independen, dan ROA sebagai variabel kontrol. Gambar 2.13 Managerial Ownership, Capital Structure, and Firm Value: Evidence from China’s Civilian-Run Firms Managerial Ownership
Firm value: tobin's Q Capital structure Variabel Control ROA
Sumber: Ruan, Tian dan Ma (2011). Obradovich dan Gill (2013) Penelitian ini menguji dampak dari tata kelola perusahaan dan financial leverage terhadap nilai perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek New York dengan jumlah sampel 333 perusahaan periode 2009-2011. Faktor independen yang mempengaruhi firm value adalah CEO Duality, Board size, audit committee, financial leverage. Serta dipengatuhi oleh variabel control yaitu Firm size, ROA, Insider holdings and industry dummy.
Cindy Dian Nurtania, Analisis Pengaruh Tata Kelola Perusahaan Terhadap Nilai Perusahaan di Bursa Malaysia (KLSE), 2016 UIB Repository(c)2016
Gambar 2.14 The impact of corporate governance and financial leverage on the value of American Firms CEO Duality
Firm Value : Tobin's Q
Board size Audit Committee Financial Leverage
Variabel Control Firm size ROA Insider holdings Industry dummy
Sumber: Obradovich dan Gill (2013). Le dan Phung (2013) melakukan penelitian mengenai pengaruh kepemilikian asing terhadap nilai perusahaan yang terdaftar di Bursa Hochiminh dengan jumlah sampel 949 perusahaan periode 2008-2011. Dengan menggunakan Tobin’s Q sebagai metode pengukuran. Foreign Ownership sebagai variabel independen, sedangkan untuk variabel kontrol yaitu Firm size, Investment, Profitability, Growth, Tangibility, Tax dan Liquidity. Gambar 2.15 Foreign Ownership, Capital Structure and Firm Value: Empirical Evidence From Vietnamese Listed Firms Foreign ownership
Firm value: tobin's Q Capital structure Variabel Control Firm size Investment Profitability Growth Tangibility Tax Liquidity
Sumber: Le dan Phung (2013).
Cindy Dian Nurtania, Analisis Pengaruh Tata Kelola Perusahaan Terhadap Nilai Perusahaan di Bursa Malaysia (KLSE), 2016 UIB Repository(c)2016
Iman dan Malik (2007), melakukan penelitian yang berjudul Firm Performance and Corporate Governance Through Ownership Structure: Evidence from Bangladesh Stock Market dengan menggunakan sampel 201 perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Dhaka pada periode 2000-2003. Penelitian ini menggunakan Firm Value (Tobin’s Q), Return, dan Dividend Payout Ratio. Variabel yang digunakan ownership concentration (sponsorship ownership, foreign ownership, istitutional ownership), firm size, leverage dan listing age. Brown dan Caylor (2004), melakukan penelitian yang berjudul Corporate Governance and Firm Performance dengan menggunakan sampel 2.327 perusahaan yang terdaftar di Bursa New York (NYSE) dan Amerika Serikat (NSDAQ) pada periode 2003. Penelitian ini menggunakan operating performance (return on equity, profit margin, and sales growth), Tobin’s Q, dan shareholder payout (dividend yield and share repurchases). Variabel yang digunakan Audit Committee, Board of Director, dan Ownership. Rouf (2011), melakukan penelitian yang berjudul The Relationship Between Corporate Governance and Value of the Firm in Developing Countries: Evidence from Bangladesh dengan menggunakan sampel 93 perusahaan yang tedaftar di Bursa Efek Dhaka pada periode 2006. Penelitian ini menggunakan Firm value. Variabel yang digunakan Board size, board independent, CEO Duality, dan Audit Committee.
Cindy Dian Nurtania, Analisis Pengaruh Tata Kelola Perusahaan Terhadap Nilai Perusahaan di Bursa Malaysia (KLSE), 2016 UIB Repository(c)2016
Rashid (2009), melakukan penelitian yang berjudul Board Composition, Board Leadership and Firm Performance: Evidence from Bangladesh dengan menggunakan sampel 104 perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Dhaka pada periode 1999-2007. Penelitian ini menggunakan Tobin’s Q, ROA, dan ROE. Variabel yang digunakan Board Composition, CEO Duality, Firm Size, Firm Age dan Growth. Yermack (1995), melakukan penelitian yang berjudul Higher Market Valuation of Companies with a Small Board of Directors dengan menggunakan sampel 452 perusahaan yang terdaftar di Bursa Saham Amerika pada periode 1984-1991. Penelitian ini menggunakan Tobin’s Q. Variabel yang digunakan Board Size, Board Composition dan Firm Size. Duchin, Matsusaka dan Ozbas (2007), melakukan penelitian yang berjudul When are Outside Directors Effective? dengan menggunakan sampel 2.897 perusahaan yang terdaftar di Bursa New Work pada periode 2000-2005. Penelitian ini menggunakan Tobin’s Q, ROA, dan Stock returns. Variabel yang digunakan CEO dan Outside Director. Andres dan Vallelado (2008), melakukan penelitian yang berjudul Corporate Governance in Banking: The Role of the Board of Directos dengan menggunakan sampel 69 perusahaan perbankan yang terdaftar di Bursa Kanada, Prancis, UK, Italia, dan Spanyol pada periode 1995-2005. Penelitian ini menggunakan Tobin’s Q dan ROA. Variabel yang digunakan Board Size, Outside Director, Meeting held each year dan Firm Size.
Cindy Dian Nurtania, Analisis Pengaruh Tata Kelola Perusahaan Terhadap Nilai Perusahaan di Bursa Malaysia (KLSE), 2016 UIB Repository(c)2016
Kumar dan Singh (2013), melakukan penelitian yang berjudul Effect of Board Size and Promoter Qwnership on Firm Value: Some Empirical Findings from India dengan menggunakan sampel 176 perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Bombay. Penelitian ini menggunakan Tobin’s Q. Variabel yang digunakan yaitu Board Size, Promoter ownership, Firm Age, Firm Size, Leverage, dan Sales Growth.
2.2
Definisi Variabel Dependen Nilai Perusahaan pada dasarnya diukur dari beberapa aspek salah satunya
harga pasar saham perusahaan, karena harga pasar saham perusahaan mencerminkan penilaian investor atas keseluruhan ekuitas yang dimiliki. Nilai perusahaan dapat diukur dengan menggunakan Tobin's Q. Nilai kapitalisasi pasar adalah Nilai pasar agregat suatu perusahaan yang dihitung dari harga pasar saham hari ini dikalikan jumlah saham yang beredar hari ini. Untuk perusahaan yang go public, perusahaan dapat dilihat dari nilai pasar saham dipasar modal ditambah dengan nilai pasar hutangnya. Harga saham yang semakin tinggi pada saat perusahaan memiliki banyak kesempatan untuk berinvestasi, mengingat hal tersebut berarti dapat meningkatkan pendapatan pemegang saham. Nilai Perusahaan merupakan nilai yang dibutuhkan investor untuk mengambil keputusan investasi yang tercermin dari harga pasar perusahaan yang mana bisa diukur oleh Tobin’s Q ( Husnan dan Martie, et al. 2000). Menurut Nasser dan Firlano (2006) nilai perusahaan sangat penting karena dengan nilai
Cindy Dian Nurtania, Analisis Pengaruh Tata Kelola Perusahaan Terhadap Nilai Perusahaan di Bursa Malaysia (KLSE), 2016 UIB Repository(c)2016
perusahaan yang tinggi akan diikuti oleh tingginya kemakmuran pemegang saham.
2.3
Pengaruh Antar Variabel
2.3.1
Pengaruh Board Size terhadap Firm Value Ukuran dewan direksi diukur sebagai jumlah anggota dewan direksi dalam
perusahaan yang ditetapkan dalam jumlah satuan. Dalam variabel ini ditemukan bahwa ukuran dewan direksi yang besar memberikan pengaruh negatif terhadap nilai perusahaan sendangkan ukuran dewan direksi kecil memberikan pengaruh positif terhadap nilai perusahaan sehingga setiap perusahaan harus menggunakan ukuran dewan direksi yang optimal untuk memberikan pengaruh positif terhadap nilai perusahaan. Hasil penelitian dari Lipton dan Lorsch (1992) Jensen (1993) juga memberikan pendapat yang sama jika ukuran dewan direksi besar maka akan memberikan pengaruh negatif terhapap nilai perusahaan. Mak dan Kusnadi (2005) mengumpulkan data dari Singapur dan Malaysia, dan menyimpulkan bahwa terjadi pengaruh negatif antara ukuran dewan direksi terhadap nilai perusahaan. Sedangkan, Rouf (2011) dalam penelitian mengemukakan bahwa dewan direksi yang berukuran kecil memberikan pengaruh positif terhadap nilai perusahaan. 2.3.2
Pengaruh Outside Director terhadap Firm Value Outside director (Komisaris Independen) berfungsi untuk memberikan
penilaian yang objektif dan independen yang dapat dijadikan pertimbangan board dalam pengambilan keputusan dan perkembangan pasar yang diguncang dari
Cindy Dian Nurtania, Analisis Pengaruh Tata Kelola Perusahaan Terhadap Nilai Perusahaan di Bursa Malaysia (KLSE), 2016 UIB Repository(c)2016
eksternal. Outside director (Komisaris Independen) ini memilki kontribusi yang sangat penting sebagai bagian dari mekanisme checks and balances untuk memastikan
bahwa
Executive
Directiors
(Board
of
Directors)
tidak
memanfaatkan perusahaan untuk kepentingan pribadi Menurut Tricker (1984). Outside director memiliki peran yang sangat penting dalam perkembangan pasar yang diguncang dari eksternal. Hasil ini didukung oleh Hermalin dan Weisbach (1991), Mc Knight dan Mira (2003) yang menyatakn bahwa Outside director berpengaruh positif terhadap fim value. Namun dalam penelitian menurut Hermalin dan Weisback (1991), Mehran (1995), Yermack (1996), Klein (1998), Dalton, Daily, Ellstrand dan Johnsom (1998) dan Agrawal dan Knoeber (1997) menyatakan bahwa outside director berpengaruh negatif terhadap firm value. 2.3.3
Pengaruh CEO Duality terhadap Firm Value CEO Dualitas memiliki peran yang sangat penting dalam nilai perusahaan
dimana CEO Dualitas adalah dimana pada dasarnya jabatan Ketua dan CEO tidak dipegang oleh dua individu yang berbeda namun dipegang oleh individu yang sama dimana memiliki jabatan merangkap sebagai ketua dan CEO. Menurut Ramdani dan Witteloostuijn (2010) jika sebuah perusahaan menerapkan CEO dulitas maka akan meningkatkan nilai perusahaan. Rouf (2011), Gill dan Mathur (2011), Thi (2011) juga mengungkapkan hal yang sama bahwa CEO dualitas memberikan perngaruh positif terhadap nilai perusahaan. Ada beberapa studi yang berpendapat bahwa pemisahaan CEO dan ketua melalui teori keagenan menunjukkan bahwa ada biaya agensi yang lebih tinggi terkait dengan orang yang sama memiliki kepemimipinan ganda. Ide ini juga
Cindy Dian Nurtania, Analisis Pengaruh Tata Kelola Perusahaan Terhadap Nilai Perusahaan di Bursa Malaysia (KLSE), 2016 UIB Repository(c)2016
didukung oleh Yermack (1996) yang menemukan bahwa perusahaan akan lebih berharga ketika CEO dan ketua dewan terpisah. Oleh karena itu, penting bagi perusahaan untuk mempertimbangkan kepemimpinan ganda dalam mengukur tata kelola perusahaan. Namun hasil ini bertentangan dengan Wier et al. (2002) Haniffa dan Hudaib (2006) Vafeas dan Theodrou (1998) Brickley et al. (1997) dan Mc Knight dan Mira (2003) yang menyatakan bahwa CEO Duality berpengaruh negatif terhadap firm value. 2.3.4
Pengaruh Audit Committee terhadap Firm Value Komite audit adalah komite yang dibentuk oleh dewan komisaris untuk
membantu dewan komisaris dalam menjalankan fungsi pengawasan terhadap kinerja direksi dan tim manajemen sesuai dengan prinsip-prinsip Good Corporate Governance. Selain itu tanggung jawab dari komite audit dalam tiga bidang, yaitu laporan keuangan, tata kelola perusahaan, dan pengawasan perusahaaan. Menurut Rouf (2011) untuk membantu meminimalkan masalah agency maka komite audit memonitor mekanisme yang meniggkatkan kualitas arus informasi antara pemegan saham dan manajer. Komite audit tidak hanya sebagai pemamtau untuk menjamin kualitas pelaporan keuangan sebuah perusahaan, tetapi juga berfungsi sebagai mekanisme governance yang penting menurut Carcello dan Neal (2000). 2.3.5
Pengaruh Managerial Ownership terhadap Firm Value Kepemilikan manajerial merupakan kepemilikan peran ganda seorang
manajer, yakni manajer bertindak juga sebagai pemegang saham. Sebagai seorang
Cindy Dian Nurtania, Analisis Pengaruh Tata Kelola Perusahaan Terhadap Nilai Perusahaan di Bursa Malaysia (KLSE), 2016 UIB Repository(c)2016
manajer sekaligus pemegang saham, ia tidak ingin perusahaan mengalami kesulitan keuangan atau bahkan kebangkrutan. Penelitian Mudambi (1995) menunjukkan bahwa kepemilikan saham oleh manajer mempengaruhi kinerja perusahaan. Bahkan penelitian ini berhasil membuktikan arah hubungannya yaitu tidak selalu sama (non-monotonic). Arah hubungan akan berbeda untuk setiap rentang persentase kepemilikan. Menurut Denis dan Sarin (1999) Shivdasani dan Yermack (1999), dan Coles, Daniel, dan Naveen (2008) memperkirakan adanya hubungan negatif antara kepemilikan manajerial dan proporsi luar pada dewan, yang menunjukkan bahwa mereka adalah pengganti dalam "produksi." Namun Jensen dan Warner (1988) Ping dan Hsein (2009) Hiraki et al. (2003) menyatakan bahwa terjadi hubungan positif pada tingkat rendah kepemilikan manajerial sebagai bukti keselarasan insentif, dan hubungan negatif pada tingkat tinggi kepemilikan manajerial. 2.3.6
Pengaruh Family Ownership terhadap Firm Value Kepemilikian keluarga memiliki peran yang penting untuk mendapatkan
kinerja yang lebih baik. Menurut Stein (1989) dua alasan utama yaitu yang pertama menunjukkan bahwa perusahaan milik keluarga dapat membuat keputusan investasi lebih baik karena keluarga memiliki pengetahuan khusus yang lebih kuat. Alasan kedua kepemilikan keluarga dapat mengurangi masalah klasik karena mengarah pada keselarasan yang lebih baik dari insentif manajer pemegang saham. Secara khusus, keluarga memiliki insentif kuat untuk memantau
Cindy Dian Nurtania, Analisis Pengaruh Tata Kelola Perusahaan Terhadap Nilai Perusahaan di Bursa Malaysia (KLSE), 2016 UIB Repository(c)2016
manajer karena hubungan antara keluarga lebih erat berkaitan dengan urusan ketahanan perusahaan. Dalam penelitian menurut McConaughy et al. (1998) Anderson dan Reeb (2003) Villalonga dan Amit (2006) dan Maury (2006) menyatakan bahwa kepemilikian keluarga memberikan efek positif terhadap keberlangsungan sebuah perusahaan. Namun Lease et al. (1984) Morck et al. (2000) Eddleston dan kellermanns (2007) dan Kellermanns dan Eddleston (2004) Faccio, Lang dan Young (2001). Menyatakan bahwa kepemilikan keluarga memberika dampak negatif terhadap keberlangsungan sebuah perusahaan untuk tiga alasan. Pertama, pemilik keluarga mengambil keuntungan dari mekanisme kontrol meningkatkan manfaat pribadi dari perusahaan, dengan mengorbankan pemegang saham minoritas. Kedua, karena kepedulian terhadap warisan keluarga, perusahaan keluarga yang dikontrol mungkin menunjukkan risiko keengganan yang berlebihan dan melupakan merger atau strategi ekspansi yang menguntungkan. Ketiga, perusahaan keluarga sering dikritik karena membatasi anggota keluarga partisipasi dalam proses pembuatan strategi perusahaan dan untuk mempekerjakan orang karena status keluarga yang tidak memiliki kualifikasi. 2.3.7
Pengaruh Foreign Ownership terhadap Firm Value Foreign ownership dapat memberikan pertumbuhan yang sangat besar
bagi sebuah perusahaan dalam tata kelola dan kinerja perusahaan maupun nilai perusahaan menurut Sami dan Zhou (2004). Bai et al. (2004) juga berpendapat sama dimana Foreign ownership memberikan pengaruh positif terhadap nilai perusahaan. Perusahaan dengan kepemilikan asing memiliki nilai perusahaan yang
Cindy Dian Nurtania, Analisis Pengaruh Tata Kelola Perusahaan Terhadap Nilai Perusahaan di Bursa Malaysia (KLSE), 2016 UIB Repository(c)2016
lebih tinggi dibandingkan dengan perusahaan kepemilikan negara yang memiliki kinerja perusahaan yang lebih rendah. Sedangkan penelitian Konijn et al. (2011) serta Le dan Phung (2013) yang menyatakan foreign ownership berpengaruh negatif terhadap firm value. 2.3.8 Pengaruh Firm Size terhadap Firm Value Firm Size berpengaruh terhadap struktur modal sebuah perusahaan. Semakin besar sebuah perusahaan maka semakin besar juga dana yang diperlukan oleh perusahaan (Ariyanto, 2002). Jika modal perusahaan semakin besar maka kecenderungan menggunakan modal asing juga semakin besar. Dalam penelitian Gill dan Mathur (2011), Abbasi, Kalantar dan Abbasi (2012) berpendapat bahwa firm size berpengaruh negatif terhadap firm value. Namun Fallatah dan Dickins (2012), Chung dan Pruitt (1994), Ibrahim dan Samad (2011) serta Joh dan Jung (2011) menyatakan bahwa firm size berpengaruh positif terhadap firm value. Dimana firm size dapat mempengaruhi sumber pendanaan dari berbagai sumber salah satunya pendanaan dari perusahaan asing. Jika ukuran perusahaan semakin besar maka akan menimbulkan masalah agensi dikarenakan pemerintah akan ikut mengurus permasalahan perusahaan. 2.3.9
Pengaruh Sales Growth terhadap Firm Value Sales growth mencerminkan manifestasi keberhasilan investasi periode
masa lalu dan dapat dijadikan sebagai prediksi pertumbuhan masa yang akan datang. Pertumbuhan penjualan juga merupakan indikator permintaan dan daya saing perusahaan dalam suatu industri. Laju pertumbuhan suatu perusahaan akan
Cindy Dian Nurtania, Analisis Pengaruh Tata Kelola Perusahaan Terhadap Nilai Perusahaan di Bursa Malaysia (KLSE), 2016 UIB Repository(c)2016
mempengaruhi kemampuan mempertahankan keuntungan dalam mendanai kesempatan-kesempatan pada masa yang akan datang (Barton et all, 1989). Penelitian Lin dan Chang (2007) menyatakan bahwa sales growth berpengaruh negatif terhadap firm value. Sedangkan penelitian Kumar dan Singh (2013), Rashid (2009), Morck et al. (1988) serta Short dan Keasey (1999) menyatakan bahwa sales growth berpengaruh positif terhadap firm value. Pertumbuhan
penjualan
dapat
meningkatkan
harga
saham
perusahaan,
pertumbuhan perusahaan sangat diharapkan oleh pihak internal maupun eksternal perusahaan, karena pertumbuhan memberikan tanda perkembangan dari sebuah perusahaan apakah meninggkat atau menurun.
2.4
Model Penelitian dan Perumusan Hipotesis Dalam penelitian ini merupakan hasil dari peneliti terdahulu Choi, Park,
dan Yoo (2007), Obradovich dan Gill (2013) beserta Ruan, Tian, dan Ma (2011). Dalam penelitian Choi, Park, dan Yoo (2007) mengemukakan untuk memperoleh hasil yang maksimal dalam mengukur dampak Good Corporate Governance terhadap perusahaan disebuah Negara. Maka penulis menambahkan hasil penelitian dari Obradovich dan Gill (2013) dan Ruan, Tian, dan Ma (2011) untuk melengkapi penelitian yang dilakukan oleh Choi, Park, dan Yoo (2007). Model yang akan di uji dalam penelitian ini sebagai berikut:
Cindy Dian Nurtania, Analisis Pengaruh Tata Kelola Perusahaan Terhadap Nilai Perusahaan di Bursa Malaysia (KLSE), 2016 UIB Repository(c)2016
Gambar 2.16 Analisis Pengaruh Tata Kelola Perusahaan terhadap Nilai Perusahaan di Bursa Efek Malaysia Board Size Outside Director CEO Duality
H1 H2 H3
Firm Value : Tobin’s Q
H4 Audit Committee Managerial Ownership Family Ownership
H5 H6
Variabel Control Firm Size Sales Growth
H7
Foreign Ownership Sumber: Choi, Park, dan Yoo (2007), Obradovich dan Gill (2013) dan Ruan, Tian, dan Ma (2011) Berdasarkan model penelitian diatas maka hipotesis untuk penelitian adalah sebagai berikut: H1:
Board size berpengaruh signifikan negatif terhadap Firm Value.
H2:
Outside director berpengaruh signifikan positif terhadap Firm Value.
H3:
CEO Duality berpengaruh signifikan positif terhadap Firm Value.
H4:
Audit committee berpengaruh signifikan positif terhadap Firm Value.
H5:
Managerial ownership berpengaruh signifikan positif terhadap Firm Value.
H6:
Family ownership berpengaruh signifikan negatif terhadap Firm Value.
H7:
Foreign ownership berpengaruh signifikan positif terhadap Firm Value.
Cindy Dian Nurtania, Analisis Pengaruh Tata Kelola Perusahaan Terhadap Nilai Perusahaan di Bursa Malaysia (KLSE), 2016 UIB Repository(c)2016