BAB II KAJIAN KEPUSTAKAAN
Pengkajian skripsi yang berjudul “Perkembangan Industri Jepang pada Masa Resesi Ekonomi Dunia Tahun 1973 dan Tahun 1978” ini, menggunakan beberapa sumber yang menunjang penyusunan skripsi. Sumber-sumber yang akan digunakan dalam mengkaji skripsi ini dibagi ke dalam tiga kelompok. Hal ini untuk mempermudah dalam pencarian dan pembagian sumber, dan juga dalam proses pembahasan. Pembagian kelompok tersebut lebih jelasnya diuraikan sebagai berikut, pertama, mengenai perkembangan dan kondisi industri Jepang dari tahun 19731980, serta peran pemerintah dalam mengatasi resesi ekonomi yang terjadi pada tahun tersebut. Kedua, mengenai konflik yang terjadi di Timur Tengah, terutama yang terjadi antara Arab dan Israel yang merupakan salah satu penyebab terjadinya krisis minyak dunia yang pertama. Ketiga, sumber pendukung yang berhubungan dengan ilmu ekonomi, dalam hal ini yang berhubungan dengan beberapa istilah yang dipakai dalam industri dan ekonomi energi yang penulis pakai sebagai pendukung, juga mengenai beberapa konsep dalam ilmu sosiologi yang berkaitan dengan kajian skripsi ini.
13
14
2.1. Sumber yang Berkaitan dengan Perkembangan Industri Jepang Terdapat beberapa sumber yang membahas mengenai perkembangan ekonomi Jepang, diantaranya, Herman Khan dan Thomas Pepper dengan judul buku Tantangan Jepang Tahun 2000: Bencana Pertumbuhan. Dalam buku ini membicarakan mengenai pertumbuhan ekonomi bangsa Jepang setelah Perang Dunia II, dan mengenai prediksi dari penulis buku ini terhadap Jepang pada tahun 1979, 2000, dan setelahnya. Jepang dalam memulihkan perekonomiannya dari kehancuran akibat Perang Dunia II, sangat dipengaruhi oleh karakteristik masyarakatnya. Dengan melihat karakteristik dan hasil yang telah dicapai oleh bangsa Jepang sampai tahun 1970-an, penulis buku ini memperkirakan mengenai ekonomi Jepang kedepannya. Tentu saja tidak berdasarkan penafsiran penulis sendiri, tapi juga berdasarkan hasil penelitian yang pernah dilakukan oleh para peneliti. Pertumbuhan ekonomi Jepang dalam buku ini lebih bersifat umum, bukan pada satu bagian saja, seperti misalnya hanya pada industrinya saja atau pada pendidikannya. Di kemukakan pula beberapa masalah ekonomi yang timbul dari pertumbuhan ekonomi yang terjadi di Jepang setelah Perang Dunia II, yang salah satunya adalah mengenai resesi yang terjadi di Jepang dari tahun 1970-an termasuk di dalamnya mengenai resesi tahun 1973, yang merupakan masalah dalam skripsi ini. Selain itu juga terdapat beberapa cara untuk mengatasi masalahmasalah tersebut. Dampak yang dihasilkan dari adanya perubahan dan pertumbuhan ekonomi di Jepang sangat berdampak pada masyarakat dan lingkungannya.
15
Perubahan itu terjadi dalam segala aspek kehidupan, mulai dari politik, ekonomi, sosial, budaya, maupun demografi. Selain itu diungkapkan juga mengenai masalah yang timbul akibat adanya industrialisasi dan beberapa uraian mengenai bisnis dan ekspor Jepang yang memang dibutuhkan oleh penulis. Uraian mengenai Jepang secara umum ada dalam beberapa sumber. Salah satunya ditulis oleh Sayidiman Suryohadiprojo yang berjudul Belajar dari Jepang: Manusia dan Masyarakat Jepang dalam Perjoangan Hidup. Isi dari buku ini berkaitan dengan Jepang secara keseluruhan, mulai dari keadaan geografi, sejarah sampai manfaat yang bisa di ambil oleh Indonesia dari perkembangan Jepang. Sayidiman mengungkapkan mengenai letak geografis Jepang yang dapat mempengaruhi pertumbuhan ekonomi bangsa ini, terutama dari tahun 1945-1973. Kemajuan yang dialami oleh Jepang ini tidak lepas dari karakteristik bangsa Jepang itu sendiri dalam menghadapi tantangan untuk maju, khususnya dalam bidang ekonomi, setelah Perang Dunia II. Kemudian mengenai perkembangan ekonomi dan industri Jepang setelah Perang Dunia II. Lebih khusus
lagi
pada
tahun
1973-1980.
Terdapat
beberapa
uraian
yang
mengungkapkan mengenai keterpurukan dan keberhasilan Jepang dalam mengatasi masalah ekonomi, khususnya pada bidang industri pada tahun 1973 ketika terkena pengaruh krisis minyak dunia yang pertama. Diungkapkan pula sedikit mengenai bushido yang nanti oleh penulis bahas juga. Sumber buku lainnya yakni Jepang: Sebuah Pedoman Saku, memuat mengenai segala sesuatu yang menyangkut Jepang, mulai dari letak geografis,
16
populasi, migrasi, pemerintahan, ekonomi, politik, yang tentunya diuraikan dengan terperinci. Namun tetap tidak terlalu mendetail, seperti judulnya, dimana di dalamnya pun berisi hal-hal yang membuat pembaca mengetahui paling tidak negara Jepang itu seperti apa. Dalam buku ini juga di uraikan mengenai Industri yang berkembang di Jepang setelah Perang Dunia II. Takafusa Nakamura “menyumbangkan” dua bukunya untuk melengkapi sumber yang penulis butuhkan dalam mengkaji skripsi ini. Pertama, buku yang berjudul Lectures on Modern Japanese Economic History 1926-1994, diungkapkan mengenai keadaan sosial dan ekonomi Jepang mulai dari jaman Showa awal sampai ketika Jepang mengalami globalisasi dalam segala bidang, khususnya ekonomi. Perkembangan ekonomi bangsa Jepang diungkapkan dengan cukup jelas, dimana ada masa mengalami penurunan dan naik kembali, serta berbagai pembaharuan yang terus dilakukan oleh bangsa Jepang guna meningkatkan perekonomian negaranya. Dalam perkembangannya itu, terdapat juga beberapa perang besar yang dilakukan oleh Jepang, yang juga mempengaruhi perekonomian Jepang. Perkembangan industri juga dibahas dalam buku ini, mulai dari awal adanya industri di Jepang sampai tahun 1994, ketika zaman telah memasuki masa modern. Setelah Perang Dunia II, perekonomian dan industri Jepang meningkat dibanding masa sebelumnya, ketika Jepang masih memiliki kekuatan militer, sampai pada tahun 1973. ketika dunia terguncang dengan krisis minyak dunia pertama. Krisis ini berakibat pula pada ekspor dan impor Jepang.
17
Buku yang kedua, Perkembangan Ekonomi Jepang Moderen. Buku ini lebih mudah difahami karena berbahasa Melayu. Takafusa menguraikan mengenai perkembangan ekonomi Jepang dari masa sebelum Perang Dunia II. Adapun yang diperlukan oleh penulis yakni terdapat pada bab keenam dan ketujuh. Pada bab keenam diungkapkan mengenai pertumbuhan ekonomi Jepang yang pesat dari 1950-an sampai tahun 1973. Termasuk didalamnya mengenai pergantian sumber energi Jepang, khususnya untuk industri pada tahun 1955, dari batu bara ke minyak bumi. Hal ini membuat Jepang sangat tergantung pada sumber energi tersebut sampai tahun 1973, ketika terjadi krisis minyak dunia yang pertama. Bab ketujuh, merupakan bab paling penting dari buku ini dalam mengkaji masalah skripsi yang penulis susun. Pada bab ini, diuraikan mengenai keadaan ekonomi dan industri Jepang yang naik-turun sejak tahun 1971, dan diperparah dengan krisis minyak dunia tahun 1973. Krisis minyak tahun 1973, membuat ekonomi Jepang kembali turun. Industri mengalami pukulan yang berat, karena ketergantungannya terhadap minyak bumi. Namun Takafusa mengungkapkan pula beberapa cara yang dilakukan Jepang untuk mengatasi masalah ekonominya. “Keajaiban ekonomi” diungkapkan oleh Edwin O. Reischauer yang berjudul Manusia Jepang. Penulis hanya mengambil uraian mengenai “keajaiban ekonomi” yang dialami oleh Jepang setelah Perang Dunia II berakhir. Selain itu beberapa hal yang mempengaruhi kemajuan ekonomi Jepang hingga Jepang dikatakan sebagai negara maju yang bisa disejajarkan dengan Amerika Serikat dan beberapa negara maju lainnya di dunia.
18
Industri yang merupakan bahasan utama skripsi ini, terdapat sebagian dalam karya Edwin ini. Dalam buku ini ada pula permasalahan yang diambil dalam skripsi yang penulis kaji, khususnya mengenai krisis minyak dunia yang pertama. Didalamnya juga diulas sedikit mengenai hubungan Jepang dengan negara-negara penghasil minyak dan Amerika, yang memang berkaitan dalam munculnya resesi ekonomi dunia akibat krisis minyak 1973. Karya Toyosaburo Taniguchi yang berjudul The Japan-United States Assembly: Proceeding of a Conference on Japan-United States Economic Policy, merupakan suatu kumpulan artikel yang ditulis oleh beberapa orang mengenai hubungan Jepang dengan Amerika Serikat dalam bidang ekonomi. Isi yang dibahas dalam buku ini diantaranya seperti masalah energi dan ekonomi internasional, dan beberapa judul mengenai hal-hal dan prospek yang penting dalam hubungan ekonomi Jepang dan Amerika. Selain mengenai hubungan ekonomi Jepang dan Amerika Serikat, dibahas pula hal-hal yang berkaitan dengan ekonomi Jepang sendiri, seperti inflasi yang terjadi di Jepang dan kebijakannya, juga mengenai industri Jepang yang memang artikel-artikel tersebut sangat dibutuhkan oleh penulis. Dari setiap artikel, kemudian terdapat komentar yang diberikan oleh setiap orang yang lain, sehingga dari satu artikel saja bisa dilihat dua pendapat langsung. Terdapat buku W.G. Beasley yang dipakai dalam menunjang penulisan skripsi ini, yakni Pengalaman Jepang: Sejarah Singkat Jepang. Dalam buku ini tidak terlalu banyak disinggung mengenai ekonomi secara khusus atau lebih mendalam. Dalam buku ini dibahas sedikit mengenai kegiatan ekspor Jepang
19
sebelum terjadi krisis dan sesudahnya. Juga mengenai dampak dari industrialisasi di Jepang dan pelapisan masyarakat yang didasarkan oleh pekerjaan yang dilakukan. Walaupun sedikit, tapi tetap terdapat bagian yang penting yang menunjang pembahasan skripsi ini. Selain buku-buku diatas, masih ada beberapa buku lainnya yang relevan dalam penulisan skripsi ini. Juga dilengkapi dengan beberapa sumber dari jurnal dan internet seperti yang diambil dari wikipedia mengenai sejarah Jepang dan perekonomiannya. Salah satu artikel yang berkenaan dengan bagaimana pemerintah Jepang dalam menghadapi krisis minyak tahun 1973 juga diungkapkan oleh Hanan Nugroho dalam judul Konversi Energi Sebagai Keharusan yang Terlupakan dalam Manajemen Energi Nasional Indonesia: Belajar dari Jepang dan Muangthai. Walaupun dalam artikel ini pada akhirnya dihubungkan dengan Indonesia, namun disinggung dengan cukup baik mengenai bagaimana Jepang dalam mengatasi krisis minyak.
2.2. Sumber yang Berkaitan dengan Latar Belakang Krisis Minyak dan Resesi Dunia tahun 1973 Sumber yang berkaitan dengan permasalahan ini, diantaranya seperti yang diungkapkan oleh Sydney D. Bailey dalam Four Arab-Israeli Wars and the Peace Process. Bailey mengungkapakan mengenai empat perang yang terjadi antara Arab-Israel dari tahun 1948, yang tentunya melibatkan beberapa negara lainnya seperti Mesir, Syria, Jordania dan negara lainnya. Dari perang-perang yang terjadi, Bailey juga mengungkapkan langkah-langkah yang ditempuh dalam
20
upaya penyelesaian perang antara Arab dan Israel ini. Termasuk mengenai perang yang terjadi pada tahun 1973, atau lebih di kenal dengan Perang Yom Kippur. Perang ini merupakan kelanjutan dari perang tahun 1967 yang tidak kunjung mencapai kesepakatan untuk berdamai. Ditambah dengan adanya beberapa situasi yang ‘memanaskan‘ kembali pihak-pihak yang sedang mencoba berdamai. Perang Yom Kippur, mengakibatkan terjadinya krisis minyak dunia. Amerika, yang pada waktu perang terjadi memihak kepada Israel dan secara langsung sudah bersekutu, sehingga Arab memberlakukan embargo minyak kepada Amerika. Walaupun embargo ini waktunya hanya sebentar, namun akibatnya cukup membuat perekonomian dunia mengalami resesi untuk beberapa tahun. Dalam menyelesaikan perang Yom Kippur, Bailey dalam bukunya mengungkapkan beberapa upaya yang membuat perang dan embargo tidak berlangsung lama. Masih terdapat beberapa buku lagi yang mengkaji mengenai perang Yom Kippur, diantaranya yang ditulis oleh Chaim Herzog yakni The Arab-Israeli Wars: War and Peace in the Middle East from the War of Independen through Lebanon. Buku ini lebih mengungkapkan mengenai pertempuran Yom Kippur secara kronologis sampai perang ini berakhir melalui perundingan secara terperinci. Walau tidak terdapat mengenai masalah krisis minyak secara jelas, namun buku ini tetap penulis perlukan sebagai salah satu bahan dalam mengkaji masalah konflik Arab-Israel. Perang Yom Kippur disampaikan secara terperinci namun dengan bahasa yang lebih mudah dimengerti dituangkan oleh Hassanein Heikal dengan judul
21
bukunya Di Kaki Langit Gurun Sinai. Buku ini cukup memberi informasi yang dibutuhkan oleh penulis, khususnya yang berkenaan dengan masalah krisis minyak yang pertama. Pada awal-awal buku ini dimulai dengan perencanaan penyerangan Israel yang akan dilakukan oleh Mesir dan Syria. Dari segi perencanaan, yang sulit untuk ditentukan adalah waktu, hari dan jam akan dilaksanakannya penyerangan secara tiba-tiba melalui Terusan Suez. Disinggung pula mengenai masa pemerintahan Presiden sebelum Anwar Sadat, yakni Gamal Abdul Nasser. Heikal menceritakan mengenai kondisi dan saat-saat terakhir Nasser menjabat sebagai Presiden Mesir, sebelum ia meninggal September 1970. Awal pemerintahan Anwar Sadat pun dikupas oleh Heikal sampai tahun 1973 ketika terjadi penyerangan terhadap Israel. Konsep embargo minyak bukan hal yang dipikirkan pada akhir atau ketika terdesak, namun pada awal-awal pemikiran tersebut sudah ada. Hanya saja dari pihak Mesir, menunda “senjata minyak” tersebut sampai waktu yang tepat, apalagi baik Mesir maupun Syria bukanlah negara pemasok minyak. Ketika pada akhirnya “senjata minyak” itu dikeluarkan oleh Arab dengan mengembargo Amerika setelah Perang Oktober 1973. Namun embargo yang dilakukan hanya berlangsung sebentar, bagi Amerika Serikat embargo ini hanya berdampak psikologis saja sama halnya dengan yang diungkapkan oleh Herzog, terkecuali bagi negara Jepang dan Eropa Barat. Krisis minyak tahun 1973, sangat berpengaruh terhadap perekonomian bangsa Jepang dan Eropa Barat, dimana negara-negara tersebut sangat bergantung terhadap minyak bumi sebagai sumber utama energi yang digunakan.
22
Pada bab akhir, diuraikan mengenai pentingnya minyak sebagai sumber energi utama di hampir semua negara yang tidak memiliki sumber energi, termasuk didalamnya Jepang dan beberapa negara di Eropa Barat. Perubahan situasi di Arab, bisa sangat berpengaruh terhadap perubahan harga minyak, bahkan bisa mengeluarkan kembali “senjata minyak” seperti yang terjadi pada tahun 1973. Selain dari sumber buku, terdapat pula beberapa sumber dari internet seperti yang diungkapkan dalam artikel di wikipedia mengenai perang Yom Kippur. Dalam artikel ini di ungkapkan mengenai latar belakang sampai kronologis perang Yom Kippur, walau tidak terlalu terperinci seperti di buku, namun sedikitnya memberikan gambaran yang lebih mudah dalam memahami perang tersebut dan dampaknya bagi dunia.
2.3. Sumber yang Berkaitan dengan Ilmu Ekonomi Industri tidak akan lepas dari disiplin ilmu ekonomi yang memang merupakan konsep yang ada dalam ekonomi. Dalam skripsi ini, ilmu ekonomi merupakan salah satu disiplin ilmu pendukung dalam mengkaji masalah industri dan perekonomian Jepang. Terdapat beberapa konsep dan teori yang dipakai dalam mengkaji skripsi ini. Salah satunya yang ditulis oleh Purnomo Yusgiantoro mengenai Ekonomi Energi: Teori dan Praktik. Purnomo dalam buku Ekonomi Energi ini mengemukakan mengenai arti dari ekonomi energi dan macamnya, keterkaitan energi dan ekonomi, ekonomi industri energi, penetapan harga energi, organisasi-organisasi yang berhubungan
23
dengan energi, sampai perencanaan, kebijakan, pembiayaan dan dampak bagi lingkungan dari adanya ekonomi energi. Namun dari sekian banyak, hanya akan diambil beberapa bagian saja yang berhubungan langsung dengan permasalahan yang dikaji, seperti pembahasan mengenai ekonomi industri energi dan mengenai pembentukan harga minyak. Terdapat pula beberapa artikel mengenai energi dan minyak bumi, salah satunya yang diungkapkan oleh Rohadi Awaludin dengan judul Pergulatan Minyak Dunia. Dalam artikelnya ini lebih banyak dibahas mengenai seberapa besar peran minyak terhadap negara-negara di dunia, khususnya di negara industri. Serta mengenai peta minyak dunia dalam mengkonsumsi minyak. Selain itu juga ada beberapa konsep lain dari ilmu ekonomi yang dipakai dalam penulisan skripsi ini, yakni mengenai embargo, resesi, ekspor, impor, pendapatan perkapita, dll. Juga beberapa konsep dari ilmu sosiologi, seperti masyarakat, perubahan sosial, penganguran, dan lain-lain.