1
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Seiring berjalannya era globalisasi kini dunia semakin terbuka, tak terkecuali dalam dunia bisnis maupun lembaga keuangan.Lembaga keuangan memiliki peran yang sangat penting dalam membangun perekonomian.
Kegiatan-kegiatan
lembaga
keuangan
diantaranya
mengumpulkan dan menyalurkan dana kepada masyarakat baik dalam bentuk kredit pinjaman ataupun lainnya. Dunia lembaga keuangan mengalami kemajuan yang cukup pesat hal itu ditunjukkan semakin banyaknya lembaga keuangan yang bermunculan khususnya di kota Pekalongan. Lembaga keuangan dibagi menjadi dua, yaitu lembaga keuangan bank dan lembaga keuangan non bank. Baitul Maal Wat Tamwil adalah lembaga keuangan mikro syariah non perbankan dan biasa disebut BMT.BMT sebagai lembaga keuangan yang didirikan dan dikembangkan oleh masyarakat ikut berperan serta dalam pembangunan perekonomian masyarakat yang tidak terjangkau oleh bank.BMT
sebagai
salah
satu
lembaga
keuangan
Islam
dalam
operasionalnya tidak menggunakan sistem bunga, tetapi menggunakan sistem bagi hasil. BMT menerima titipan dana zakat, infaq, dan shadaqah serta menyalurkan sesuai dengan peraturan dan amanahnya. Selain itu BMT juga mengembangkan usaha-usaha produktif dan
menerima
investasi dalam meningkatkan kualitas kegiatan pengusaha bawah dan
2
kecil dengan mendorong kegiatan menabung dan menunjang pembiayaan ekonomi.1. BMT mempunyai dua fungsi utama dalam kegiatan perekonomian masyarakat,
yakni
berfungsi
sebagai
media penghimpunan dana
(funding)dan berfungsi sebagai media penyaluran dana (financing). Sesuai dengan fungsi tersebut BMT menciptakan berbagai produk sebagai pengumpul dan penyaluran dana. Adapun produk pengumpulan dana BMT, jenis produk penghimpun dana yang dikeluarkan oleh BMT sangat beragam dan sesuai dengan kebutuhan. Simpanan Menuju Sejahtera (SMESS) merupakan salah satu produk simpanan yang dikeluarkan oleh KJKS BMT ISTIQLAL Pekalongan. Produk tersebut dijalankan atas kerjasama antara kedua belah pihak,menggunakan akad mudharabah mutlaqah dan menggunakan prinsip bagi hasil. Pada umumnya pihak BMT merasa kesulitan ketika menawarkan produk penghimpunan dana kepada masyarakat. Tidak sedikit dari masyarakat yang meragukan bahkan tidak mempercayai soal keamanan dana mereka. Tetapi KJKS BMT ISTIQLAL berhasil meyakinkan masyarakat untuk melakukan investasi pada produk SMESS.. Hal ini dibuktikan
dengan
jumlah
nasabah
SMESS
yang
menunjukkan
peningkatan yangcukup signifikan pada setiap periodenya. Tetapi ada satu kendala yang cukup membuat kaget pihak BMT dimana pada period ke 2 jumlah nasabah yang ikut serta dalam SMESS menurun drastis dari tahun 1
Alma Buchari-Priansa Donni Juni, Manajemen Bisnis Syariah , Bandung : PT.Alfa Beta, 2009, hlm.17
3
sebelumnya.
Tetapi hal tersebut langsung ditangani oleh pihak BMT
dengan cara membuka periode SMESS ke 3 di tahun yang sama, yaitu 2010. Jadi pada tahun 2010, diadakan 2 perioden pembukaan SMESS. Tabel 1.1 Laporan Jumlah Nasabah Produk Simpanan Berjangka SMESS Nama
Jumlah
Produk
Tahun
Nasabah
SMESS 1
2007
452
SMESS 2
2010
100
SMESS 3
2010
480
SMESS 4
2012
500
SMESS 5
2014
846
Sumber : KJKS BMT Istiqlal Pekalongan,20152 Produk SMESS hampir sama dengan simpanan deposito karena penarikannya hanya dapat dilakukan dalam jangka waktu yang telah ditentukan, tetapi terdapat perbedaan yang mendasar dengan produk deposito, yaitu nasabah dapat menyetorkan dananya secara berkala atau diangsur setiap bulan. Hal ini dapat meringankan nasabah yang berpenghasilan kecil & ingin menginvestasikan dananya dalam jangka panjang seperti deposito. Semakin rutin dan banyak dana yang di setorkan maka semakin tinggi pula bagi hasil yang didapatkan.
2
Sumber data : KJKS BMT ISTIQLAL/10 Februari 2015
4
Mengingat terkadang karakter sebagian masyarakat berubah dinamis tentunya BMT ISTIQLAL harus memiliki kemampuan untuk menciptakan inovasi agar nasabah dapat senantiasa mempertahankan minatnya terhadap produk yang dikeluarkan BMT tersebut. Salah satunya dengan mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengatruhi minat seorang nasabah.Mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi minat seseorang untuk memilih dan tidak memilih nya suatu produk yang dimiliki oleh sebuah lembaga keuangan tentu menjadi hal utama dan sangat diperlukan untuk menarik dan mempertahankan nasabah atau calon nasabah. Dalam menjalankan operasionalnya, lembaga keuangan yang berfungsi sebagai penghimpun danabanyak kalangan masyarakat yang memandang bahwa pada system konvensional terdapat banyak hal yang tidak sesuai dengan keyakinan mayoritas masyarakat Indonesia yang beragama islam, khususnya pada sistem bunga. Pada lembaga keuangan konvensional sistem bunga tidak dapat dipisahkan, dan itu merupakan hal yang sangat penting.Berbeda dalam ajaran Islam, bunga merupakan riba yang sangat dilarang oleh Allah. Menurut Ahmad Roziq dan Rinanda faktor yang sangat melekat pada lembaga keuangan syariah yaitu adanya kesesuaian dengan hukum yang didasarkan pada syariah Islam. Hal ini merupakan keunggulan yang dimiliki oleh lembaga keuangan syariah, karena pada lembaga keuangan konvensional, kegiatan operasionalnya
tidak
didasarkan
pada
prinsip-prinsip
5
syariah.3Menerapkan prinsip-prinsip syariah dalam setiap transaksi seperti seperti tidak mengandung unsur riba, hasil investasi dibagi dengan sistem bagi hasil, tidak mengandung unsur judi, dan melakukan aktivitas sesuai syariah dalam produk nya sebagai kepatuhan terhadap syariah. Penerapapan terhadap prinsip-prinsip Syariah dapat meningkatkan reputasi dan kepercayaan masyarakat kepada lembaga keuangan syariah.. Selain itu faktor yang mempengaruhi keputusan nasabah juga datang dari pelayanan lembaga keuangan.Lembaga keuangan juga harus memiliki fasilitas untuk menunjang kenyamanan nasabah ketika bertransaksi dengan lembaga keuangan tersebut.Lembaga keuangan harus menyediakan berbagai macam fasilitas yang dapat memudahkan nasabahnya dalam melakukan transaksi.Menurut Tri Astuti dan Indah Mustikawati kualitas pelayanan memiliki hubungan yang erat dengan kualitas pelanggan.Kualitas pelayanan memberikan suatu dorongan kepada pelanggan untuk menjalin ikatan atau hubungan yang kuat dengan perusahan.4 Tersedianya fasilitas penunjang kelancaran dalam transaksi, nasabah tentunya akan merasa puas dan akan terus menggunakan jasa lembaga keuangan tersebut. Lembaga keuangan harus dapat bertahan ditengah ketatnya persaingan, salah satunya dengan melakukan promosi penjualan.Karena
3
Roziq Ahmad-Diptyanti Rinanda Fitri,,Variabel Penentu dalam Keputusan Memilih TabunganMudharabah Pada Bank Syariah Mandiri Cabang Jember, Universitas Jember,Volume,XII 2013 4 Astuti Tri - Mustikawati Indah , Jurnal Nominal, Pengaruh persepsi nasabah tingkat sukubunga, promosi, dan kualitas pelayanan terhadap minat menabung nasabah, Volume II/nomorI/2013,hlm.186
6
promosi merupakan salah satu faktor penentu minat nasabah.Bentuk promosi yang sering diterapkan lembaga keuangan adalah undian berhadiah. Fenomena tabungan berhadiah merupakan cara yang jitu dalam menarik nasabah. Hadiah menggiurkan seperti uang, properti rumah tangga, sepeda motor, mobil, umroh, ibadah haji hingga hadiah mewah lainnya, dijadikan umpan untuk memikat nasabah. Iming-iming hadiah rupanya cukup efektif untuk menarik perhatian masyarakat negara berkembang seperti Indonesia,yang menyukai barang-barang berhadiah. Menurut sari (2008) dalam penelitian Bher Sadewi Konsumen Indonesia beranggapan bahwa dengan membeli suatu produk atau jasa tertentu dengan tambahan hadiah, baik yang diperoleh langsung maupun melalui proses pengundian, akan membawa kepuasan tersendiri yang berarti bahwa konsumen berangkutan telah melakukan belanja cermat.5 Dan hal tersebut memang terbukti berdasarkan tabel diatas jumlah nasabah SMESS mengalami peningkatan yang cukup signifikan setiap periodenya, kecuali pada periode SMESS 2, pada periode tersebut jumlah nasabah SMESS mengalami penurunan yang cukup drastis, dikarenakan hadiah utama yang ditawarkan pada produk tersebut berupa tur wisata kepulau bali, tidak seperti pada periode SMESS 1 yang menawarkan hadiah utama menggiurkan berupa sebuah sepeda motor dan pada periode SMESS 3 kembali ditawarkan hadiah utama berupa sepeda motor dan mengalami pelonjakan jumlah nasabah yang cukup signifikan bahkan melebihi dari 5
Sadewi L.Bher, Pengaruh Program Undian Berhadia Tabungan Simpedes Terhadap KeputusanPembelian Pada PT.Bank Rakyat Indonesia (Perseo) Tbk Kantor Cabang Solo Kartasura , Universitas Kristen Satya Wacana,2012, hlm.3. skripsi tidak diterbitkan.
7
periode SMESS1. Oleh karena itu promosi menjadi faktor penting yang lainnya untuk mempengaruhi keputusan nasabah. Berdasarkan
uraian
diatas,
ada
beberapa
faktor
yang
mempengaruhi keputusan nasabah, maka peneliti tertarik untuk meneliti faktor-faktor mana saja yang berpengaruh positif terhadap keputusan nasabah dalam memilih produk SMESS.Oleh karena itu ditariklah judul untuk penelitian skripsi ini : “ANALISIS
FAKTOR-FAKTOR
YANG
MEMPENGARUHI
KEPUTUSAN NASABAH DALAM MEMILIH PRODUK SMESS” B. Rumusan Masalah Berkaitan dengan latar belakang diatas, maka rumusan masalah penelitian ini adalah : 1. Apakah Sharia Compliance berpengaruh dan signifikan terhadap keputusan nasabah dalam memilih produk SMESS? 2. Apakah pelayanan berpengaruh dan signifikan terhadap keputusan nasabah dalam memilih produk SMESS? 3. Apakah promosi berpengaruh dan signifikan terhadap keputusan nasabah dalam memilih produk SMESS? C. Batasan Penelitian Agar penelitian lebih fokus dan tidak meluas dari pembahasan, maka peneliti membatasinya pada ruang lingkup penelitian sebagai berikut :
8
1. Faktor-faktor yang dipilih dalam penelitian ini meliputi : a. Sharia Compliance b. Pelayanan c. Promosi 2. Nasabah yang menjadi objek dalam penelitian ini adalah nasabah SMESS 5 KJKS BMT ISTIQLAL Pekalongan. D. Tujuan Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah faktor sharia compliance, pelayanan dan promosi berpengaruh dan signifikan terhadap keputusan nasabah dalam memilih produk SMESS E. Tinjauan Pustaka 1. Penelitian Terdahulu Dalam penelitian ini, peneliti bukanlah yang pertama meneliti tentang faktor-faktor yang mempengaruhi minat nasabah memilih produk simpanan. Ada beberapa referensi penelitian yang ditemukan , antara lain : Winda (2009), dalam skripsinya yang berjudul Analisis FaktorFaktor yang Mempengaruhi Keputusan Nasabah Deposito PT.Bank Tabungan Pensiunan Nasional Tbk. Cabang Medan. Kesimpulan dari penelitian ini adalah variabel bunga dan fasilitas pelayanan berpengaruh signifikan sedangkan variabel keamanan dana simpanan
9
dan promosi tidak berpengaruh signifikan terhadap keputusan nasabah memilih simpanan deposito .6 Dita Pertiwi dan Haroni Doli H. Ritonga (2012) dalam jurnalnya yang berjudul Analisis minat menabung masyarakat pada bank Muamalat di kota Kisaran.Kesimpulan dari penelitian ini adalah Faktor keyakinan dan sesuai syariah yang lebih dominan sebagaifaktor pendorong masyarakat Kisaran menabung di Bank Muamalat dengan frekuensi pada keyakinan 51% dan sesuai syariah 51% dari total frekuensi yang ada7 Aisya Wardani (2013) dalam skripsinya yang berjudul “Pengaruh Kepercayaan, Pelayanan dan Fasilitas Bank Terhadap Perilaku Menabung (Studi Pada Nasabah Bank Purworejo). Kesimpulan dari penelitian ini adalah variabel kepercayaan, pelayanan, dan fasilitas bank berpengaruh positif terhadap variabel perilaku menabung, baik secara parsial maupun simultan”.Variabel pelayanan merupakan variabel yang paling besar mempengaruhi perilaku menabung nasabah.8 Rinanda Fitri Diptyanti dan Ahmad Roziq (2013) dalam jurnalnya yang berjudul “Variabel penentu dalam keputusan memilih tabungan
6
Winda, Analisis faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan nasabah deposito PT.Bank TabunganPensiunan Nasional, Tbk cabang Medan.Medan:Universitas Sumatera Utara ,Manajemen,2009. Skripsi tidak diterbitkan. 7 Pertiwi Dita-H Ritonga Haroni Doli, Analisis Minat Menabung Masyarakat Pada Bank Muamalat Di Kota Kisaran, Junal ekonomi dan Keuangan Vol.1 No.1 Desember 2012 8 Aisya Wardani, Pengaruh Kepercayaan, Pelayanan dan Fasilitas Bank Terhadap Perilaku Menabung(Studi Pada Nasabah Bank Purworejo) Universitas Muhammadiyah Purworejo 2013, skrips tidak diterbitkan.
10
mudharabah pada bank syariah mandiri cabang Jember. Kesimpulan dari penelitian ini adalah semua variabel yaitu kepercayaan, tingkat pengembalian bagi hasil, kesesuaian hukum syariah dan promosi berpengaruh signifikan dalam membedakan keputusan nasabah dan non nasabah dalam memilih tabungan mudharabah pada bank syariah mandiri cabang Jember.9 Tri Astuti dan Rr. Indah Mustikawati (2013) dalam jurnalnya yang berjudul Pengaruh persepsi nasabah tentang tingkat suku bunga, promosi
dan
kualitas
pelayanan
terhadap
minat
menabung
nasabah.Kesimpulan dari penelitian ini adalah persepsi nasabah tentang tingkat suku bunga, promosi dan kualitas pelayanan secara bersama sama berpengaruh positif dan signifikan terhadap minat menabung nasabah di BRI Cabang Sleman.10 Ayu Nurtika Dewi (2014) yang berjudul Analisis Faktor-faktor yang mempengaruhi minat masyarakat untuk menabung. (studi kasus nasabah yang menabung di PD BPR BKK Kendal cabang Patean. Kesimpulan dari penelitian ini adalah secara simultan variabel pelayanan,
9
produk
tabungan,
dan
lokasi
berpengaruh
Roziq Ahmad-Diptyanti Rinanda Fitri,,Variabel Penentu dalam Keputusan Memilih Tabungan Mudharabah Pada Bank Syaariah Mandiri Cabang Jember, Universitas Jember ,Volume XII,2013 10 Astuti Tri - Mustikawati Indah, Pengaruh persepsi nasabah tingkat sukubunga, promosi, dan kualitas pelayanan terhadap minat menabung nasabah, Jurnal Nominal, Volume II / nomor I / 2013//journal.uny.ac.id.
11
signifikan.Variabel yang lebih dominan sebagai faktor pendorong untuk menabung adalah produk tabungan.11
11
Dewi Ayu Nurtika,Analisis Faktor-faktor yang mempengaruhi minat masyarakat untuk menabung.(studi kasus Nasabah yang menabung di PD BPR BKK Kendal cabang patean),2014.skripsitidak diterbitkan
12
Tabel 1.2 No. 1.
Nama Winda (2009)
Judul Analisis FaktorFaktor yang Mempengaruhi Keputusan Nasabah Deposito PT.Bank Tabungan Pensiunan Nasional Tbk. Cabang Medan
2.
Dita Pertiwi dan Haroni Doli H.Ritonga (2012)
Analisis minat menabung masyarakat pada bank Muamalat di kota Kisaran
Metode - Uji Validitas, Uji Reliabilitas - Uji t, Uji F, Analisis regresi Liniear berganda, Identifikasi determinan
Hasil Penelitian - Variabel suku bunga, dan fasilitas pelayanan berpengaruh signifikan terhadap keputusan nasabah, sedangkan variabel keamanan dana simpanan dan promosi tidak berpengaruh siginifikan terhadap keputusan nasabah deposito - Metode deskriptif - Faktor lokasi, keyakinan, pelayanan berpengaruh terhadap minat menabung masyarakat pada bank Muamalat di kota Kisaran - Faktor keyakinan dan sesuaisyariah yang lebih dominan sebagai faktor pendorong masyarakat Kisaran menabung
Perbedaan - Populasi objek yang diteliti adalah nasabah lembaga keuangan mikro. - Variabel yang diteliti hanya Sharia compliance, pelayanan dan promosi.
- Populasi objek yang diteliti adalah nasabah lembaga keuangan mikro. - Variabel yang diteliti hanya Sharia compliance ,pelayanan dan promosi.
13
3.
Aisya Wardani (2013)
Pengaruh Kepercayaan, Pelayanan dan Fasilitas Bank Terhadap Perilaku Menabung (Studi Pada Nasabah Bank Purworejo
- Analisis regresi linear berganda.
4.
Rinanda Fitri Diptyanti dan Ahmad Roziq (2013)
Variabelpenentu dalam keputusan memilih tabungan mudharabah pada bank syariah mandiri cabang Jember
- Uji Validitas dan Reliabilitas - Uji Asumsi (Normalitas dan Multikolonieritas ) - Analisis regresi linear berganda.
- Variabel kepercayaan, pelayanan, dan fasilitas bank berpengaruh positif terhadap variabel perilaku menabung,. Variabel pelayanan merupakan variabel yang paling besar mempengaruhi perilaku menabung nasabah. - Variabel kepercayaan, tingkat pengembalian hasil, kesesuaian hukum syariah, dan promosi berpengaruh signifikan dalam membedakan keputusan nasabah dan non nasabah dalam memilih tabungan mudharabah.
- Populasi objek yang diteliti adalah nasabah lembaga keuangan mikro - Variabel yang diteliti hanya Sharia compliance, pelayanan dan promosi.
- Populasi objek yang diteliti adalah nasabah lembaga keuangan mikro - Variabel yang diteliti hanya Sharia compliance, pelayanan dan promosi.
14
5.
Tri Astuti dan Rr. Indah Mustikawati (2013)
Pengaruh persepsi nasabah tentang tingkat suku bunga, promosi dan kualitas pelayanan terhadap minat menabung nasabah
6.
Ayu Nurtika Dewi (2014)
Analisis Faktorfaktor yang mempengaruhi minat masyarakat untuk menabung. (studi kasus nasabah yang menabung di PD BPR BKK Kendal cabang Patean
- Uji Validitas danReliabilitas - Uji Normalitas, Linieritas, dan Multikolonieritas - Uji Hipotesis (Analisis regresi berganda, Uji f, Uji t, koefeisien determinan) - Uji Validitas dan reliabilitas - Uji Asumsi Klasik (Uji normalitas, multikolinearitas, heteroskedastisitas) - Uji Hipotesis - (Analisis regresi berganda, Uji F, Uji t, koefeisien determinan)
- Variabel Tingkat Suku Bunga, Promosi, Kualitas Pelayanan, berpengaruh positif dan signifikan terhadap Minat Menabung Nasabah
- Populasi objek yang diteliti adalah nasabah lembaga keuangan mikro - Variabel yang diteliti hanya Sharia compliance, pelayanan dan promosi.
- Variabel pelayanan, produk tabungan, dan lokasi berpengaruh signifikan.Variabel yang lebih dominan sebagai faktor pendorong untuk menabung adalah produk tabungan
- Populasi objek yang diteliti adalah nasabah lembaga keuangan mikr - Variabel yang diteliti hanya Sharia compliance, pelayanan dan promosi.
15
2.
Kerangka Teori Lembaga keuangan merupakan badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan kemudian menyalurkan kembali dana tersebut kepada masyarakat dalam bentuk pinjaman. Agar masyarakat tertarik menyimpan uangnya di lembaga keuangan tersebut, maka pihak lembaga keuangan harus dapat memberikan rangsangan berupa balas jasa yang akan diberikan kepada penyimpan. Balas jasa tersebut dapat berupa bunga, bagi hasil, hadiah, pelayanan, dan lainnya. Semakin tinggi balas jasa yang diberikan akan menambah masayarakat untuk menyimpan uangnya. Dari beberapa penelitian terdahulu ternyata banyak sekali faktorfaktor yang mempengaruhi keputusan nasabah dalam memilih produk simpanan, diantaranya seperti pelayanan, lokasi, produk tabungan, promosi, keyakinan, tingkat suku bunga, kesesuaian hukum syariah, tingkat pengembalian hasil, tingkat suku bunga, kepercayaan dan lain sebagainya. Setelah ditarik kesimpulan hasil penelitian dari beberapa peneliti terdahulu bahwa kebanyakan dari faktor-faktor tersebut memiliki pengaruh yang positif dan signifikan terhadap keputusan nasabah.Namun dalam penelitian ini peneliti mengambil tiga faktor yang mempengaruhi keputusan nasabah.
16
a. Kepatuhan syariah atau Sharia Compliance Kepatuhan terhadap syariah
atau Sharia Compliance
merupakan hal yang sangat penting dalam pengembangan lembaga keuangan syariah. Karena hal tersebut yang menjadi pembeda utama antara lembaga keuangan syariah dan konvensional.Menurut Arifin, makna kepatuhan syariah (sharia compliance) dalam bank syariah adalah “penerapan prinsip-prinsip Islam, syariah dan tradisinya dalam transaksi keuangan dan perbankan serta bisnis lain yang terkait12 Prinsip-prinsip (asas-asas) syariah adalah berdasarkan sumbersumber dari hukum islam. Sesuai dengan ketentuan pasal 2 ayat (3) PBI No. 10/6/PBI/2008 (yaitu PBI yang mengubah PBI No.9/19/PBI 2007
tentang
pelaksanaan
prinsip
syariah
dalam
kegiatan
penghimpunan dana dan penyaluran dana serta pelayanan jasa bank Syariah, pemenuhan prinsip syariah dilaksanakan dengan memenuhi ketentuan pokok islam. Ketentuan pokok hukum islam itu menurut pasal 2 ayat (3) PBI No.10/16/PBI/2008 tersebut antara lain adalah prinsip keadilan, keseimbangan (tawazun), kemaslahatan (maslahah), alamiyah
12
2009,
(universalisme),
tidak
mengandung
gharar,
tidak
Zainal Arifin, Dasar-dasar Manajemen Bank Syariah, Tangerang: Aztera Publisher, hlm.2.
17
mengandung maysir, tidak mengandung riba, tidak zalim, dan bukan objek haram..13 b. Pelayanan Pelayanan adalah salah satu hal yang paling menentukan minat seseorang dalam memilih suatu lembaga keuangan, karena dari pelayanan nasabah dapat menyimpulkan seberapa tinggi lembaga tersebut menghargai para nasabahnya. Kualitas pelayanan yang baik akan memberikan dampak positif bagi setiap nasabah. Nasabah lebih senang terhadap lembaga keuangan yang peka terhadap kebutuhan nasabhnya, kepekan tersebut dapat diwujudkan dengan kualitas yang baik sehingga nasabah akan merasa puas dan meningkatkan minatnya untuk menabung dilembaga keuangan tersebut. Dalam dimensi pelayanan, setidaknya ada lima kriteria pokok kualitas pelayanan yaitu sebagai berikut : 1) Bentuk fisik (Tangibles) Yaitu kemampuan dalam menampilkan fasilitas fisik. 2) Kehandalan (Reability) Yaitu kemampuan untuk meningkatkan
pelayanan dengan
segera.
13
Sjahdeini Sutan Remy, Perbankan Syariah, produk-produk dan aspek-aspek hukumnya, Jakarta : 2014, hlm.129-130
18
3) Ketanggapan (Responsiveness) Yaitu kemampuan untuk meningkatkan
kecepatan karyawan
yang bertugas. 4) Jaminan (Assurance) Yaitu kemampuan untuk meningkatkan ketrampilan dan pengetahuan serta sifat yang dapat dipercaya 5) Empati (Emphaty)14 Yaitu
bentuk
perhatian
pribadi,
memahami
kebutuhan
pelanggan. c. Promosi Promosi merupakan kegiatan terpenting dalam mengenalkan dan memberitahukan tentang suatu produk agar mendorong minat para konsumen untuk membeli produk tersebut. Menurut Tjiptono betapa berkualitasnya suatu produk, apabila konsumen tidak pernah mendengarnya dan memahaminya maka konsumen tidak akan pernah membelinya.15Promosi merupakan salah satu komponen penting dari bauran pemasaran, yang terdiri dari Produk (product), Saluran distribusi (place), Harga (price) dan Promosi (promotion)16.Ada 4 elemen promosi seperti yang diungkapkan Philip Kotler dan Gary 14
Al Arif Nur Rianto, Dasar-Dasar Pemasaran Bank Syariah,Bandung:Alfabeta 2010,
hlm.221 15 16
2000 hlm.128
Tjiptono, Fandy, Pemasaran Jasa, Malang : Bayu Media, , 2005, hlm.219 Fuad,Christin,Nurlela,Sugiarti,Paulus, Pengantar Bisnis, Jakarta : Gramedia Pustaka
19
Amstrong (1991:432) yaitu Advertising, Personal Selling, Public Relationdan Sales Promotion.17 d.
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Perilaku Konsumen Perilaku konsumen ini menjadi dasar pengambilan keputusan. Perilaku konsumen adalah proses yang terjadi pada konsumen ketika ia memutuskan membeli, apa yang dibeli, dimana dan bagaimana membelinya.
(Kotler,2005).
Buchari
Alma
(2007)
mengatakan
keputusan membeli yang dilakukan oleh konsumen dipengaruhi banyak halsalah satunyaadalah faktor pribadi, dan faktor pribadi terdiri dari : 1) Umur dan tahapan dalam siklus hidup Konsumsi seseorang juga dibentuk oleh tahapan siklus hidup keluarga.Beberapa penelitian terakhir telah mengidentifikasi tahapan-tahapan dalam siklus hidup prikologis. 2) Pekerjaan Para pemasar berusaha mengidentifikasi kelompok.Kelompok pekerja yang memiliki minat diatas rata-rata terhadap produk dan jasa tertentu 3) Keadaan Ekonomi Yang dimaksud dengan keadaan ekonomi seseorang adalah terdiri dari pendapatan yang dapat dibelanjakan (tingkatnya, stabilitasnya, dan polanya), tabungan dan hartanya (termasuk presentase yang 17
Alma Buchari,Manajemen Bisnis Syariah,, hlm.188
20
mudah dijadikan uang), kemampuan untuk meminjam dan sikap terhadap mengeluarkan lawan menabung. 4)
Gaya Hidup Gaya
hidup
seseorang
adalah
pola
hidup
didunia
yang
diekspresikan oleh kegiatan, minat, dan pendapat seseorang. F. Kerangka Berpikir Keputusan pembelian dari konsumen sangat dipengaruhi oleh beberapa rangsangan pemasaran seperti unsur-unsur didalam marketing mix dan rangsangan lainnya. Sebagian besar adalah faktor-faktor yang tidak dapat dikendalikan oleh pemasar tetapi harus benar-benar dipertimbangkan.18 1. Hubungan Sharia Compliance dan keputusan nasabah Dalam ajaran Islam diwajibkan bagi setiap umatnya menjalankan seluruh aktivitas berdasarkan etika dan prinsip- prinsip Islam. Termasuk Syariah yang merupakan komponen ajaran islam yang mengatur tentang kehidupan seorang muslim baik dalam bidang ibadah maupun bidang muamalah. Sesuatu yang berlandaskan syariah tentu juga akan diminati oleh masyarakat muslim, karena sesuai dengan ajaran yang dianut. Terlebih jika suatu lembaga keuangan syariah yang benar-benar mematuhi prinsip syariah, itu jelas akan meningkatkan minat nasabah untuk memutuskan membeli produk yang dtawarkan lembaga keuangan tersebut. 18
Setiadi Nugroho J, 2005, Perilaku Konsumen : Konsep danImplikasi untuk Strategi dan Penelitian Pemasaran. Jakarta : Prenada Media hlm.11
21
Dalam penelitian yang dilakukan oleh Dita Pertiwi dan Haroni Doli H. Ritonga faktor keyakinan dan kesesuaian dengan syariah yang lebih dominan sebagai faktor pendorong masyarakat Kisaran menabung di Bank Muamalat dengan frekuensi pada keyakinan 51% dan sesuai syariah 51% dari total frekuensi yang ada. Selain itu Rinanda dan Ahmad Roziq juga menyimpulkan bahwa kesesuaian hukum syariah merupakan hal yang dipandang penting oleh nasabah dan dijadikan dasar dalam keputusan memilih suatu produk di lembaga keuangandan variabel kesesuaian hukum syariah berpengaruh signifikan dalam membedakan keputusan nasabah dan non nasabah dalam memilih tabungan mudharabah pada bank syariah mandiri cabang Jember. Berdasarkan teori dan uraian tersebut, maka dapat ditarik sebuah hipotesis : Ha1 : Sharia Compliance berpengaruh positif terhadap keputusan nasabah. 2) Hubungan pelayanan dan keputusan nasabah. Pelayanan adalah kegiatan yang ditujukan untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan pelanggan. Pelayanan yang baik tentu akan memberikan kepuasan terhadap pelanggan Apabila pelanggan mendapatkan pelayanan melebihi dari apa yang diharapkan maka dapat menimbulkan rasa senang. Selain itu pelayanan juga dapat meningkatkan image yang positif dan tentunya akan berimbas pada minat pelanggan untuk membeli produk barang atau jasa tersebut.Dalam penelitian yang dilakukan oleh winda
22
(2009) yang berjudul “analisis faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan nasabah deposito PT.Bank Tabungan Pensiunan Nasional, Tbk cabang Medan”. Bahwa pelayanan yang berkualitas akan memberikan kepuasan kepada nasabah dan secara parsial disimpulkan variabel pelayanan berpengaruh signifikan terhadap keputusan nasabah untuk deposito pada PT.Bank Tabungan Pensiunan Nasional, Tbk Cabang Medan. Sedangkan Aisya Wardani (2013) dalam skripsinya yang berjudul “PengaruhKepercayaan, Pelayanan dan Fasilitas Bank Terhadap Perilaku Menabung (Studi Pada Nasabah Bank Purworejo).”Mengatakan bahwa variabel pelayanan berpengaruh positif terhadap perilaku menabung, baik secara parsial maupun simultan.Variabel pelayanan merupakan variabel yang paling besar mempengaruhi perilaku menabung nasabah.Dan menurut Ayu Nurtika Dewi (2014) dalam penelitiannya yang berjudul “Analisis Faktor-faktor yang mempengaruhi minat masyarakat untuk menabung. (studi kasus nasabah yan menabung di PD BPR BKK Kendal cabang patean”. Pelayanan merupakan hal yang harus diutamakan dalam perusahaan jasa karena dengan pelayanan yang baik akan menarik konsumen untuk menggunakan jasa tersebut. Berdasarkan teori dan uraian tersebut, maka dapat ditarik sebuah hipotesis : Ha2 : Pelayanan berpengaruh positif terhadap keputusan nasabah.
23
3) Hubungan promosi dan keputusan nasabah. Promosi adalah sejenis komunikasi yang memberi penjelasan yang meyakinkan calon konsumen tentang barang dan jasa. Semakin menarik promosi penjualan maka semakin tinggi minat nasabah untuk membeli suatu produk barang atau jasa. Dalam penelitian Tri Astuti dan Rr. Indah Mustikawati (2013) yang berjudul “Pengaruh persepsi nasabah tentang tingkat suku bunga, promosi dan kualitas pelayanan terhadap minat menabung nasabah”.Mengatkan bahwa persepsi nasabah tentang promosi berpengaruh positif dan signifikan terhadap minat, menabung nasabah di BRI Cabang Sleman. Berdasarkan teori dan uraian tersebut, maka dapat ditarik sebuah hipotesis : Ha3 : Promosi berpengaruh positif terhadap keputusan nasabah.
24
Kerangka berpikir didalam penelitian ini dapat dilihat dalam gambar 1.1 berikut ini
Gambar 1.1
Sharia Compliance (X1) Pelayanan
H1
Keputusan H2
Nasabah
(X2) H3
Promosi (X3)
(Y)
25
G. Hipotesis Hipotesis
adalah
jawaban
sementara
yang
harus
dibuktikan
kebenarannya tentang hubungan antara dua variabel atau lebih.Dikatakan sementara karena jawaban yang diberikan baru didasarkan pada teori yang relevan, belum didasarkan pada fakta-fakta empiris yang diperoleh melalui pengumpulan data.19 Ho1 : Sharia Compliance (X1) tidak berpengaruh dan signifikan terhadap keputusan nasabah dalam memilih produk simpanan SMESS. Ha1 : Sharia
Compliance(X1)
berpengaruh
dan
signifikan
terhadap
keputusan nasabah dalam memilih produk simpanan SMESS. Ho2 : Pelayanan (X2) tidak berpengaruh dan signifikan terhadap keputusan nasabah dalam memilih produk simpanan SMESS. Ha2 : Pelayanan (X2) berpengaruh dan signifikan terhadap keputusan nasabah dalam memilih produk simpanan SMESS. Ho3 : Promosi (X3) tidak berpengaruh dan signifikan terhadap keputusan nasabah dalam memilih produk simpanan SMESS. Ha3 : Promosi (X3) berpengaruh dan signifikan terhadap keputusan nasabah dalam memilih produk simpanan SMESS.
19
Priadana Moh Sidik-Muis Saludi n, Metodologi Penelitian Ekonomi Bisnis, Yogyakarta : Graha Ilmu, 2009, hlm.90
26
H. Metode Penelitian 1. Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Penelitian kuantitatif adalah suatu pendekatan penelitian yang bersifat obyektif, mencakup pengumpulan dan analisis data kuantitatif serta menggunakan metode pengujian statistik.20 2. Populasi, sampel dan teknik pengambilan sampel. a. Populasi Dalam metode penelitian kata populasi, digunakan untuk menyebutkan serumpun atau sekelompok objek yang menjadi masalah sasaran penelitian.21 Populasi
yang digunakan dalam penelitian ini adalah
nasabah yang memilih produk SMESS 5 yang berjumlah 846 nasabah. Dari populasi tersebut, kemudian dipilih beberapa nasabah untuk dijadikan sampel. b. Sampel Untuk menentukan jumlah responden yang akan dijadikan sampel, maka penulis menggunakan rumus slovin : N n= Ne² + 1 20
Hermawan Asep, Penelitian Bisnis Paradigma Kuantitatif, Jakarta : PT Grasindo, 2005,
21
Zainudin-Masyhuri, Metodologi Penelitian, Bandung : Refika Aditama, 2011, hlm.157
hlm.18
27
n = jumlah sampel N = jumlah populasi e = batas toleransi kesalahan sample yang digunakan Dari populasi 846 orang, presisi ditetapkan di antara 10% dengan tingkat kepercayaan 90% , maka besarnya sampel adalah: 846 n=
= 89,4291754756871, atau dibulatkan menjadi 89 846 x (0,1)² + 1
c. Teknik Pengambilan Sampel Pada penelitian ini, penulis menggunakan teknik random sampling, karena semua populasi memliki kesempatan yang sama. 3. Sumber Data Penelitian ini menggunakan dua jenis data, yaitu data primer dan data sekunder. Data
primer yaitu data yang diperoleh secara langsung dari
responden terpilih pada lokasi penelitian sedangkan data sekunder diperoleh dari data, buku, jurnal, skripsi dan lain lain yang secara tidak langsung terkait dengan penelitian yang sedang dilakukan oleh peneliti. 4. Teknik pengumpulan data a. Kuesioner Data primer didapatkan dengan cara membagikan kuesioner kepada responden terpilih yang berisikan pertanyaan tentang variabel-variabel penelitian. Kuesioner adalah sebuah alat pengumpulan data yang
28
nantinya data tersebut akan diolah untuk menghasilkan informasi tertentu.22 Dalam mengukur sikap, pendapat dan persepsi dari nasabah, maka penulis menggunakan skala likert dipertanyaan kuesioner ini. Skala Likert merupakan skala yang mengukur kesetujuan atau ketidak setujuan seseorang terhadap serangkaian pernyataan berkaitan dengan keyakinan atau perilaku mengenai suatu obyek tertentu.23 Untuk mengukur faktor-faktor yang mempengaruhi minat nasabah dalam memilih simpanan smess diberikan lima penilaian dengan bobot nilai sebagai berikut : Tabel 1.3 Jawaban
22 23
Bobot Nilai
Sangat Setuju
5
Setuju
4
Ragu-Ragu
3
Tidak Setuju
2
Sangat Tidak Setuju
1
Umar Husein, Metode Riset Bisnis, Jakarta : Gramedia Pustaka Utama,2002, hlm.101 Hermawan Asep, op.cit, hlm.132
29
b. Studi Kepustakaan Adalah serangkaian kegiatan yang berkenaan dengan metode pengumpulan data pustaka, membaca dan mencatat.24Informasi itu dapat diperoleh dari buku-buku, jurnal dan sumber-sumber tertulis baik tercetak maupun elektronik lain. Studi kepustakaan merupakan kegiatan yang tidak dapat dipisahkan dari penelitian. Teori-teori yang mendasari masalah dan bidang yang akan ditelitidapat ditemukan dengan melakukan studi pustaka. c. Wawancara Salah satu metode pengumpulan data adalah wawancara. Wawancara adalah proses untuk mencari keterangan untuk tujuan penelitian dengan cara tanya jawab antara si penanya dan si penjawab.25 Wawancara merupakan salah satu bagian terpenting dari setiap survey. Tanpa wawancara, peneliti tidak akan mendapatkan informasi. 5. Variabel penelitian dan definisi operasional variabel Dalam penelitian ini, ada 2 variabel penelitian : a. Variabel Independen atau variabel bebas yakni variabel yang mempengaruhi atau menjadi penyebab perubahan pada variabel
24 25
Zed Mestika,Metode Penelitian Kepustakaan,Jakarta : Yayasan Obor Indonesia ,2008,hlm.3 Muhammad Nasir, Metode Penelitian, Rineka Cipta, Jakarta, 1996. hlm:136
30
dependen atau variabel tak bebas.26 Yang menjadi variable idependen dalam penelitian ini adalah : 1)
Sharia Compliance (X1) Sharia Compliance adalah ketaatan lembaga keuangan syariah terhadap prinsip-prinsip syariah27Produk yang mencerminkan ketaatan pada syariah dari lembaga keuangan syariah untuk dijadikan ukuran indikatornya adalah : prinsip
keadilan,
keseimbangan
(tawazun),
kemaslahatan
(maslahah), universalisme (alamiyah) , tidak mengandung gharar, tidak mengandung maysir, tidak mengandung riba, tidak zalim dan bukan objek haram 2)
Pelayanan (X2) Pelayanan adalah setiap tindakan atau kegiatan yang dapat ditawarkan oleh suatu pihak kepada pihak lain, yang pada dasarnya tidak berwujud dan tidak mengakibatkan kepemilikan apapun .28 Ada lima kriteria pokok kualitas pelayanan (Service Quality) (Tangibles),
26
diantaranya yaitu pelayanan dalam bentuk fisik kehandalan
(reability),
ketanggapan
Masyhuri-Zainuddin.op.cit, hlm.129 Rahman El Junus, Implementasi Syariah Governance serta implikasinya terhadap reputasi dan kepercayaan bank syariah, Annual International Conference on Islamic Studies (AICIS XII) hlm.1833 28 Kotler, Philip. Manajemen Pemasaran di Indonesia. Jakarta : Erlangga 2002 hlm.83 27
31
(responsiveness),jaminan (assurance) dan empati (emphaty). Agar lebih fokus, dalam penelitian ini, peneliti mengambil kriteria pelayanan dalam bentuk fisik (tangibles) dan
ketanggapan
(responsiveness) untuk dijadikan variabel independen kualitas pelayanan. Indikator nya adalah : 1)
Bentuk Fisik (Tangibles) : - Kondisi gedung yang bersih dan nyaman. - Ruangan ber-AC. - Penampilan karyawan yang menarik - Tatanan interior ruangan yang rapi. - Tempat parkir yang aman dan strategis.
2)
Ketanggapan (Responsiveness) : - Memberikan informasi dengan jelas sesuai dengan kebutuhan nasabah. - Selalu siap dan bersedia membantu kesulitan nasabah. - Dapat menyelesaikan keluhan nasabah dengan tepat. - Melayani transaksi dengan cepat.
32
3)
Promosi (X3) Merupakan kegiatan untuk mempromosikan produk atau jasa kepada
masyarakat29Indikator
promosi
adalah
advertising
(periklanan), personal selling(penjualan pribadi),sales promotion (promosi penjualan) ,dan public relation (hubungan masyarakat) b. Variabel Dependen (Y) adalah Variabel yang dipengaruhi atau menjadi akibat dari variabel independen.30Yang menjadi variabel dependen dalam penelitian ini adalah keputusan nasabah yang memilih produk
simpanan
SMESS.
Keputusan
suatu
nasabah
sangat
dipengaruhi oleh faktor-faktor yang memengaruhi perilaku nya, diantaranya : 1) Faktor-faktor kebudayaan 2) Faktor-faktor sosial 3) Faktor-faktor pribadi 4) Faktor-faktor psikologi Agar penelitian lebih fokus dalam penelitian ini peneliti menggunakan faktor-faktor pribadi. Indikator dari faktor-faktor pribadi meliputi : - Umur dan tahapan dalam siklus hidup - Pekerjaan
29
Winda, Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhu Keputusan Nasabah Deposito PT.Bank Tabungan Pensiunan Nasional, Tbk Cabang Medan,Universitas Sumatera.2009,hlm.18 30 Ibid, hlm.129
33
- Keadaan ekonomi - Gaya hidup - Kepribadian dan konsep diri 6. Metode Analisis Data Dalam penelitian ini metode analisis data digunakan untuk menganalisis keputusan nasabah dalam memilih produk SMESS di KJKS BMT ISTIQLAL Pekalongan. Adapun metode data yang digunakan adalah sebagai berikut. a.
Uji Reliabilitas Reliabilitas adalah alat untuk mengukur suatu kuesioner yang merupakan indikator dari variabel atau konstruk. Suatu kuesioner dikatakan reliabel atau handal jika jawaban seseorang terhadap pernyataan adalah konsisten atau stabill dari waktu ke waktu. Pengukuran reliabilitas dapat dilakukan dengan dua cara yaitu : 1) Repeated Measure atau pengukuran ulang. Disini seseorang akan disodori pertanyaanyang sama pada waktu yang berbeda, dan kemudian dilihat apakah ia tetap konsisten dengan jawabannya. 2) Oneshot atau pengukuran sekali saja. Disini pengukurannya hanya sekali dankemudian hasilnya dibandingkan dengan pertanyaan lain atau menguku korelasi jawaban pertanyaan. SPSS memberikan
34
alpha (a). Suatu konstruk atau variabel dikatakan reliabel jika memberikan nilai cronbach Alpha >0.7031 b.
Uji Validitas Uji Validitas digunakan untuk mengukur sah atau valid tidaknya suatu kuesioner. Suatu kuesioner dikatakan valid jika pertanyaan pada kuesioner mampu untuk mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh kuesioner tersebut.32
c.
Uji Asumsi Klasik 1) Uji Multikolonieritas Multikolinearitas bertujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel independen.Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi di antara variabel independen. Gejala multikolinearitas pada suatu model dapat dilihat dari nilai tolerance dan nilai variance influance factor (VIF). Dasar pengambilan keputusannya adalah nilai VIF ≥ 10, maka model regresi memiliki gejala multikolinearitas. Apabila nilai tolerance ≤ 0,1, maka model regresi memiliki gejala multikolinearitas.33
31
Ghozali Imam, Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program IBM SPSS 19, Semarang : Badan Penerbit Universitas Diponegoro, 2005, hlm.47-48 32 Ibid, hlm.52 33 Ghozali Imam, Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program IBM SPSS 19, hlm.105106
35
2) Uji Normalitas Uji Normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal. Ada dua cara untuk mendeteksi apakah residual berdistribusi normal atau tidak yaitu dengan analisis grafik dan uji statistik 3) Uji Heterokedastisitas Uji Heteroskedastisitas bertujuan menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Jika variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain tetap, maka disebut Homoskedastisitas dan jika berbeda disebut Heteroskedastisitas. Model regresi yang baik adalah yang Homoskesdatisitas atau tidak terjadi Heteroskedastisitas. d.
Uji Hipotesis 1) Uji-t Uji t adalah suatu teknik statistik inferensial yang digunakan untuk membandingkan mean dua kelompok.34 Uji-t digunakan untuk menguji koefisien regresi yang digunakan untuk menentukan
34
Brockopp,Dorothy Young,Dasar-Dasar Riset,Jakarta : EGC,2002 hlm.202
36
apakah variabel independen (X) memiliki pengaruh terhadap variabel dependen(Y)35 Dengan rumus sebagai berikut : t = rs √ Dimana : t = distribusi t rs = koefisien korelasi n = jumlah data Untuk menentukan apakah Ho ditolak atau diterima yaitu dengan membandingkan antara t hitung dengan ttabel keiteria pengujian : Ho diterima, apabila thitung < ttabel pada α = 5% Ha diterima, apabila thitung > ttabel pada α = 5% 2)
Uji F Uji F disebut juga dengan uji ANOVA. Kegunaan uji-f hampir sama dengan uji-t yaitu untuk menganalisis ada tidaknya perbedaan rata-rata atau nilai tengah suatu data. Namun
35
Astuti Tri - Mustikawati Indah, op.cit, hlm.192
37
perbedaannya hanya pada kelompok data yang diuji dapat lebih dari dua kelompok.36 Kriteria pengujian: Ho diterima ,apabila Fhitung< Ftabel pada a = 5% Ha diterima ,apabila F hitung> Ftabel pada a = 3)
%
2
Uji Koefisien Determinan (R ) Melalui koefisien determinasi, seberapa jauh suatu variabel bebas dapat menentukan perubahan nilai variabel terikat dapat diketahui.Besarnya nilai koefisien determinasi terletak antara nol dan satu.37
4)
Analisis Regresi Linear Berganda Metode analisis regresi linear berganda berfungsi untuk mengetahui pengaruh/hubunganvariabel bebas dan dengan variabel terikat.38 Persamaan regresi linear berganda sebagai berikut:
Y = a + b1X1 + b2X2+b3X3+e
36
Baroroh Ali, Trik-Trik Analisis Statistik dengan SPSS 15,Jakarta:PT Elex Media Komputindo,2008,hlm.79 37 Santosa Purbayu Budi-Hamdani Muliawan,Statistika Deskriptif dalam Bidang Ekonomi dan Niaga, Jakarta: Erlangga, 2007, hlm.256 38 Winda, op.cit, hlm 25
38
Dimana : Y
= Keputusan Nasabah
X1
= Faktor Sharia Compliance
X2
= Faktor Pelayanan
X3
= Faktor Promosi
B1,2,3
= Koef. regresi
a
= Konstanta
e
= Error
39
I. Sistematika Penulisan BAB I :
PENDAHULUAN Pada bab ini peneliti menyajikan keterangan secara garis besar
yang menurut latar belakang, perumusan masalah,
tujuan dan manfaat hasil penelitian, tinjauan pustaka, metodologi penelitian dan sistematika penulisan. BAB II:
LANDASAN TEORI Pada bab ini peneliti menyajikan tentang topik atau pokok bahasan yang menjelaskan mengenai tinjauan pustaka yaitu mengenai teori yang berkaitan tentang faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan nasabah dalam memilih produk SMESS.
BAB III:
GAMBARAN UMUM TENTANG KJKS BMT ISTIQLAL DAN PRODUK SMESS Pada bab ini peneliti menyajikan gambaran umum sekilas tempat atau objek penelitian, karakteristik, visi, misi, struktur organisasi dan prosedur bertransaksi di KJKS BMT ISTIQLAL Pekalongan
BAB IV:
ANALISA
DATA
DAN
PEMBAHASAN
FAKTOR
YANG
MEMPENGARUHI
NASABAH TERHADAP PRODUK SMESS.
FAKTOR-
KEPUTUSAN
40
Pada bab ini peneliti menyajikan hasil penelitian dan pembahasannya, yang menjelaskan mengenai hasil dari analisa data untuk membuktikan hipotesis yang telah diajukan serta pembahasan atas hasil analisa data. BAB V:
PENUTUP Bab ini berisi kesimpulan, saran dan penutup yang diharapkan dapat bermanfaat bagi pihak yang bersangkutan dan bagi para pembaca.