1
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah Investasi adalah kegiatan menunda konsumsi untuk mendapatkan (nilai) konsumsi yang akan datang.1 Aktivitas investasi merupakan aktivitas yang dihadapkan pada berbagai macam resiko dan ketidakpastian yang seringkali sulit diprediksikan oleh para investor. Untuk mempunyai saham investor harus membeli saham sesuai dengan harga saham yang telah ditentukan oleh pasar modal yang tentunya sudah sesuai dengan kriteria tertentu. Dalam hal ini harga saham sering menjadi pertimbangan investor dalam mengambil keputusan untuk menginvestasikan uangnya. Harga saham mencerminkan suatu perusahaan di hadapan para pembelinya. Jika harga saham semakin tinggi, berarti nilai perusahaan dianggap semakin tinggi juga.2 Maka semakin tinggi nilai perusahaan semakin tinggi pula return saham perusahaan. Sedangkan untuk mengurangi kemungkinan resiko dan ketidakpastian yang akan terjadi, investor memerlukan berbagai macam informasi. Selain informasi yang bersifat fundamental dan informasi yang bersifat teknikal ada
1
Zaenal Arifin, Teori Keuangan dan Pasar Modal, (Yogyakarta: EKONISIA, 2005), hlm
21 2
Mandala Manurung dan Prathama Rahardja, Uang, Perbankan, dan Ekonomi Moneter (Kajian Kontekstual Indonesia), (Jakarta: Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia, 2004), hlm 96
http://elc.stain-pekalongan.ac.id/
2
pula faktor eksternal yang diukur dari beberapa indikator, misalnya nilai tukar mata uang. Nilai tukar rupiah yang relatif rendah terhadap mata uang negara lain terutama dollar Amerika akan mendorong peningkatan ekspor dan dapat mengurangi laju pertumbuhan impor. Nilai tukar rupiah yang rendah juga akan mendorong melemahnya daya beli masyarakat yang dapat memicu kurang menariknya tingkat investasi dalam rupiah, sehingga return saham di suatu perusahaan juga akan turun karena banyak investor yang menarik investasinya. Informasi yang diperoleh dari perusahaan lazimnya didasarkan pada kinerja perusahaan yang tercermin dalam laporan keuangan yang wajar oleh manajemen. Jadi informasi mempunyai peranan yang sangat penting yang harus didapatkan oleh seorang investor dalam berbagai hal. 3 Oleh karena itu peran akuntan publik sangat penting untuk menilai kewajaran suatu laporan keuangan. Informasi laporan keuangan ini penting bagi investor karena saham adalah sumber kemakmuran bagi pemodal. Ada beberapa alasan mengapa seseorang melakukan investasi, antara lain adalah:4 1. Untuk mendapatkan kehidupan yang lebih layak dimasa yang akan datang. Seorang yang bijaksana akan berpikir bagaimana meningkatkan taraf hidupnya dari waktu ke waktu atau setidak-tidaknya bagaimana berusaha untuk mempertahankan tingkat pendapatannya yang ada sekarang agar tidak berkurang di masa yang akan datang. 3
Sunariyah, Pengantar Pengetahuan Pasar Modal, (Yogyakarta: UPP AMK YKPN, 2004), hlm. 13 4 Zaenal Arifin, Teori Keuangan dan Pasar Modal, hlm 4
http://elc.stain-pekalongan.ac.id/
3
2. Mengurangi tekanan inflasi. Dengan melakukan investasi dalam pemilihan perusahaan atau objek lain, seseorang dapat menghindarkan diri agar kekayaan atau harta miliknya tidak merosot nilainya karena digerogoti oleh inflasi. 3. Dorongan untuk menghemat pajak. Beberapa negara di dunia banyak melakukan kebijakan yang sifatnya mendorong tumbuhnya investasi dimasyarakat melalui fasilitas perpajakan yang diberikan kepada masyarakat yang melakukan investasi pada bidang-bidang usaha terentu. Motivator dalam suatu proses investasi adalah return (tingkat pengembalian), maka pengukuran return merupakan cara yang sering digunakan oleh investor dalam membandingkan berbagai alternatif investasi. Untuk memperoleh return yang tinggi, seorang investor harus dapat menganalisis laporan keuangan perusahaan sehingga mempermudah dalam pengambilan keputusan. Dari laporan keuangan tersebut diperoleh informasi tentang kinerja keuangan suatu perusahaan dan dapat digunakan sebagai dasar penilaian untuk memilih saham-saham perusahaan yang mampu memberikan tingkat pengembalian (return) yang tinggi. Berdasarkan uraian di atas maka dalam penelitian ini akan menganalisis lebih lanjut mengenai “Pengaruh Harga Saham dan Nilai Tukar Rupiah Terhadap Return Saham Syariah Di Jakarta Islamic Index (JII) Tahun 2005 – 2009”.
http://elc.stain-pekalongan.ac.id/
4
B. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang tersebut, perumusan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Apakah harga saham berpengaruh terhadap return saham syariah di Jakarta Islamic Index (JII) tahun 2005 – 2009 ? 2. Apakah nilai tukar rupiah berpengaruh terhadap return saham syariah di Jakarta Islamic Index (JII) tahun 2005 – 2009 ? 3. Apakah harga saham dan nilai tukar rupiah secara bersama-sama berpengaruh terhadap return saham syariah di Jakarta Islamic Index (JII) tahun 2005 – 2009 ?
C. Batasan Masalah Agar pembahasan tidak terlalu meluas maka penelitian yang akan dilakukan harus dibatasi oleh beberapa hal sebagai berikut: 1. Objek penelitian adalah Jakarta Islamic Index. 2. Data yang digunakan adalah data harga saham dan return saham syariah di Jakarta Islamic Index periode 2005–2009 serta data nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika periode 2005-2009. 3. Perusahan yang dijadikan sampel dalam penelitian ini ada delapan perusahaan yang ada di Jakarta Islamic Index.
http://elc.stain-pekalongan.ac.id/
5
D. Tujuan Penelitian Tujuan yang dicapai dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Untuk mengetahui pengaruh harga saham terhadap return saham syariah di Jakarta Islamic Index tahun 2005 – 2009. 2. Untuk mengetahui pengaruh yang nilai tukar rupiah terhadap return saham syariah di Jakarta Islamic Index tahun 2005 – 2009. 3. Untuk mengetahui pengaruh harga saham dan nilai tukar rupiah secara bersama-sama terhadap return saham syariah di Jakarta Islamic Index tahun 2005–2009.
E. Manfaat Penelitian Hasil dari penyusunan penelitian ini penulis berharap nantinya dapat menjadi tambahan wacana bagi beberapa pihak, antara lain: 1. Manfaat Teoritis Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai referensi untuk menambah pengetahuan mengenai pengaruh harga saham dan nilai tukar rupiah terhadap return saham syariah. 2. Manfaat Praktis a. Bagi STAIN Pekalongan Dapat menambah refrensi di perpustakaan STAIN Pekalongan serta bisa bermanfaat bagi mahasiswa. b. Bagi Pusat Informasi Pasar Modal (PIPM) Dapat digunakan sebagai referensi investor dalam berinvestasi.
http://elc.stain-pekalongan.ac.id/
6
c. Bagi Penulis Dapat menambah ilmu pengetahuan dan wawasan penulis. d. Bagi pembaca Menambah literatur dan juga sebagai referensi yang dapat digunakan untuk penelitian berikutnya.
F. Tinjauan Pustaka Tinjauan pustaka atau survey literature merupakan langkah penting di dalam penelitian. Langkah ini meliputi identifikasi, lokasi dan analisis dari dokumen yang berisi informasi yang berhubungan dengan permasalahan penelitian secara sistematis.5 1. Kajian teori a. Saham Syariah Saham adalah surat berharga yang bersifat kepemilikan, artinya si pemilik saham merupakan pemilik perusahaan.6 Sedangkan saham syariah adalah saham-saham yang memiliki karakteristik sesuai dengan syariah Islam atau yang lebih dikenal dengan syariah compliant.7 Terdapat beberapa pendekatan untuk menyeleksi suatu saham apakah bisa dikategorikan sebagai saham syariah atau tidak, yaitu :
5
Mudrajat Kuncoro, Metode Riset Untuk Bisnis dan Ekonomi, (Jakarta: Erlangga, 2003),
hlm 28. 6
Kasmir, Bank dan Lembaga Keuangan lainnya, (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 1998), hlm 181. 7 Sofiniyah Ghufron, dkk, Briefcase Book Edukasi Profesional Syariah: Sistem Keuangan dan Investasi Syariah, (Jakarta: Reaisan, 2005), hlm. 33.
http://elc.stain-pekalongan.ac.id/
7
1) Pendekatan jual beli. Dalam pendekatan ini diasumsikan saham adalah asset dan dalam jual beli ada pertukaran asset ini dengan uang atau bisa dikatakan kerja dengan prinsip bagi hasil . 2) Pendekatan
aktivitas
keuangan
atau
produksi.
Dengan
menggunakan pendekatan produksi ini, sebuah saham bisa diklaim sebagai saham yang halal. Ketika produksi dari barang dan jasa yang dilakukan oleh perusahaan bebas dari element-element yang haram seperti riba, judi, minuman yang memabukkan, zina, babi dan semua turunan-turunannya. 3) Pendekatan pendapatan. Metode ini lebih melihat pada pendapatan yang diperoleh oleh perusahaan, ketika ada pendapatan yang diperoleh dari bunga maka secara umum bisa dikatakan saham perusahaan tersebut tidak syariah karena mengandung unsur riba. 4) Pendekatan struktur modal yang dimiliki oleh perusahaan tersebut. Dengan melihat rasio hutang maka diketahui jumlah hutang yang digunakan untuk modal atas perusahaan ini. Semakin besar ratio ini semakin besar ketergantungan modal terhadap hutang. Akan tetapi untuk saat ini bagi perusahan agak sulit untuk membuat ratio ini nol. Oleh karena itu ada toleransi atau batasan seberapa besar “
Debt to Equity ratio“ ini. Dan masing-masing syariah indeks di
dunia berbeda dalam penetapan hal ini, namun secara keseluruhan kurang dari 45% bisa diklaim sebagai perusahaan yang memiliki saham syariah.
http://elc.stain-pekalongan.ac.id/
8
b. Harga Saham Harga adalah nilai dari sesuatu yang dinyatakan dalam uang. Sedangkan saham
dapat
didefinisikan tanda penyertaan
atau
kepemilikan seseorang atau badan dalam suatu perusahaan atau perseroan terbatas.8 Jadi dapat disimpulkan bahwa harga saham adalah nilai dari surat berharga sebagai tanda penyertaan atau kepemilikan seseorang atau badan dalam suatu perusahaan atau perseroan terbatas. Nilai saham yang akan dibayar oleh investor tergantung dari hasil yang diharapkan untuk diterima dan resiko yang terkandung dalam transaksi pembelian itu. Penilaian dimasukkan untuk dapat menentukan nilai suatu saham sehingga perlu diperoleh standar prestasi yang dapat digunakan untuk menilai manfaat investasi saham yang bersangkutan. c. Nilai Tukar Rupiah (Kurs Rupiah) Perdagangan luar negeri pasti akan melibatkan berbagai mata uang nasional. Nilai tukar mata uang asing adalah harga satu satuan uang dalam satuan mata uang lain.9 Nilai tukar valuta asing ditentukan dalam pasar valuta asing, yaitu pasar tempat berbagai mata uang yang berbeda diperdagangkan. Bila kita ingin menukarkan satu mata uang nasional (rupiah) dengan mata uang lainnya, maka kita akan melakukannya berdasarkan nilai tukar yang berlaku.
8
http://www.koleksiweb.com/iptek/pengertian-saham-dan-jenis-jenis-saham.html 8 Desember 2010, 14.40 WIB 9 Tony Hartono, Mekanisme Ekonomi dalam konteks ekonomi islam, (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2006), hlm. 373.
http://elc.stain-pekalongan.ac.id/
9
Nilai tukar rupiah adalah harga rupiah jika ditukar dengan mata uang negara lain. Jatuhnya nilai mata uang terhadap mata uang lainnya disebut depresiasi dan naiknya nilai mata uang terhadap mata uang lainnya disebut dengan apresiasi. Istilah devaluasi sering dikaitkan dengan depresiasi. Ketika nilai mata uang suatu negara jatuh terhadap negara lain, kita mengatakan bahwa mata uang domestik telah mengalami depresiasi sementara mata uang asing mengalami apresiasi. d. Return saham Return saham merupakan income yang diperoleh oleh pemegang saham sebagai hasil dari investasinya di perusahaan tertentu. Return saham dapat dibedakan menjadi dua jenis yaitu Return realisasi dan return ekspektasi . Return realisasi merupakan return yang sudah terjadi yang sudah dihitung berdasarkan data historis. Return realisasi ini penting dalam mengukur kinerja perusahaan dan sebagai dasar penentuan return dan resiko di masa mendatang. Sedangkan return ekspektasi merupakan return yang diharapkan terjadi di masa mendatang dan masih bersifat tidak pasti.10 2. Penelitian yang Relevan Penelitian mengenai rasio-rasio keuangan telah banyak dilakukan. Penelitian terdahulu menunjukkan kemampuan berbagai rasio keuangan untuk return saham, seperti penelitian yang pernah dilakukan oleh Muhammad Afdul Fikri (2010) penelitiannya bertujuan untuk mengetahui 10
Dewi Astuti, Manajemen Keuangan Perusahaan, (Jakarta: Ghalia Indonesia, 2004),
hlm. 68.
http://elc.stain-pekalongan.ac.id/
10
pengaruh PER dan EPS terhadap return saham di Jakarta Islamic Index (JII) tahun periode 2003-2008. Sampel yang digunakan adalah 5 perusahaan pertambangan, variabel dependenya adalah return saham dan variabel independen yaitu PER dan EPS. Hasil penelitian ini menunjukkan secara parsial PER berpengaruh signifikan terhadap return saham dengan agka signifikansi 0.000 dan EPS tidak berpengaruh terhadap return saham dengan angka signifikansi 0.456. Sedangkan Hasil penelitian menunjukkan PER dan EPS secara simultan mempengaruhi return saham sebesar 40% dan sisanya 60% di pengaruhi faktor lain di luar penelitian yang tidak diungkap, yang ditunjukkan dengan nilai R2 sebesar 0.400. dengan nilai signifikansi 0.000 dan Nilai Fhitung 10.663 > Ftabel 3.32.11 Penelitian yang dilakukan oleh Evi Kurnia Dewi (2009) yang bertujuan untuk mengetahui pengaruh resiko sistematis dan likuiditas saham terhadap tingkat pengembalian saham Jakarta Islamic Index (JII) tahun 2008. Jumlah sampel yang digunakan adalah 3 perusahaan dan variabel independen yang digunakan adalah resiko sistematis dan likuiditas saham, sedangkan variabel dependennya adalah tingkat pengembalian saham (return saham). Hasil penelitian menyatakan bahwa secara parsial resiko sistematis tidak berpengaruh signifikan terhadap tingkat pengembalian saham (return
11
Muhammad Afdul Fikri, Pengaruh Price Earning Ratio (PER) dan Earning Per Share (EPS) Terhadap Return Saham Syariah di Jakarta Islamic Index Periode Tahun 20032008. (Pekalongan: Program Studi Ekonomi Syariah Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri 2010),skripsi tidak diterbitkan.
http://elc.stain-pekalongan.ac.id/
11
saham), hal ini ditunjukkan dengan signifikansi 0.885 > 0.005 dan likuiditas saham berpengaruh signifikan terhadap tingkat pengembalian saham (return saham), hal ini ditunjukkan dengan signifikansi 0.002. Sedangkan secara simultan resiko sistematis dan likuiditas saham berpengaruh signifikan terhadap tingkat pengembalian saham (return saham), hal ini ditunjukkan dengan angka signifikansi 0.000 dan diperoleh R square 0.993 yang artinya besar pengaruh variabel independen adalah 99.3% dan sisanya sebesar 0.7% dipengaruhi oleh faktor-faktor lain yang tidak dimasukkan dalam penelitian. 12 Penelitian yang dilakukan oleh Saniman Widodo (2007) yang berjudul Analisis Pengaruh Rasio aktivitas, Rasio Profitabilitas, dan Rasio Pasar Terhadap Return Saham Syariah di Jakarta Islamic Index Tahun 20032005. Variabel independen yang digunakan adalah Total Assets Turnover (TATO), Inventory Turnover (ITO), Return On Assets (ROA), Return On Equity (ROE), Price Book Value (PBV), dan Earning Per Share (EPS), sedangkan yang menjadi variabel dependen adalah return saham. Jumlah perusahaan yang menjadi sampel adalah 84 perusahaan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara parsial variabel TATO, ROA, EPS dan ROE berpengaruh signifikan terhadap return saham dengan angka signifikansi 0.000, PBV berpengaruh signifikan terhadap return saham dengan angka signifikansi 0.002, dan ITO tidak berpengaruh signifikan terhadap return saham dengan angka signifikansi 0.401. 12
Evi Kurnia Dewi, pengaruh resiko sistematis dan likuiditas saham terhadap tingkat pengembalian saham Jakarta Islamic Index (JII) tahun 2008. (Pekalongan: Program Studi Ekonomi Syariah Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri 2010),skripsi tidak diterbitkan.
http://elc.stain-pekalongan.ac.id/
12
Sedangkan secara simultan TATO, ITO, ROA, ROE, EPS dan PBV berpengaruh signifikan terhadap return saham yang ditunjukkan Fhitung 221.245 dan Ftabel 3.71 dengan angka signifikansi 0.000, dan diperoleh R square 0.941 yang artinya besar pengaruh variabel independen adalah 94.1% dan sisanya sebesar 5.9% dipengaruhi oleh faktor-faktor lain yang tidak dimasukkan dalam penelitian. Penelitian yang serupa dilakukan oleh Nur Hasanah (2007) yang bertujuan untuk mengetahui pengaruh earning per share dan dividend per share terhadap return saham perusahaan yang listing di Bursa Efek Indonesia (2002–2006 ), hasil penelitian menunjukan secara parsial EPS berpengaruh positif terhadap return saham dengan signifikansi 0.012 dan DPS tidak ada pengaruh terhadap return saham dengan signifikansi 0.211. Sedangkan secara simultan EPS dan DPS memiliki pengaruh yang signifikan terhadap return saham dengan signifikasi 0.041 dan diperoleh nilai R square 0.072 yang artinya besar pengaruh variabel independen adalah 7.2% dan sisanya sebesar 92,8% dipengaruhi oleh faktor lain.13 Penelitian yang sama dilakukan oleh Wahid Wachyu Adi Winarto (2006) penelitiannya bertujuan mengetahui pengaruh kinerja keuangan terhadap return saham perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Jakarta tahun 2005. variabel yang berhubungan dengan return saham adalah DER, EPS, PER, dan PBV. Jumlah sampel yang digunakan adalah 43 perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEJ tahun 2005. 13
Nur Hasanah, Pengaruh Earning Per Share (EPS) dan Dividend Per Share (DPS) Terhadap return saham perusahaan yang listing di Bursa Efek Jakarta. (Pekalongan: Perpustakaan PIPM Pekalongan, 2007), Skripsi tidak diterbitkan.
http://elc.stain-pekalongan.ac.id/
13
Hasil penelitian menunjukkan secara simultan DER, EPS, PER, PBV berpengaruh signifikan terhadap return saham dengan nilai F sebesar 6.009 dengan signifikansi 0.001 dan diperoleh R square sebesar 0.387. Sedangkan secara parsial DER berpengaruh signifikan terhadap return saham dengan signifikansi 0.032, EPS berpengaruh signifikan terhadap return saham dengan signifikansi 0.001, PER tidak berpengaruh signifikan terhadap return saham dengan signifikansi 0.108 dan PBV berpengaruh signifikan terhadap return saham dengan signifikansi 0.028.14 Penelitian yang dilakukan oleh Ratna Prihantini (2009) yang bertujuan untuk mengetahui analisis pengaruh inflasi, nilai tukar, ROA, DER dan CR terhadap return saham (studi kasus saham industri real estate and property yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2003–2006). Variabel independen yang digunakan adalah inflasi, nilai tukar, ROA, DER dan CR, sedangkan variabel dependennya adalah return saham. Jumlah sampel sebanyak 23 perusahaan dan teknik analisa yang dipakai adalah regresi linier berganda. Hasil penelitian menunjukkan secara parsial inflasi berpengaruh signifikan terhadap return saham dengan signifikansi 0.049, nilai tukar berpengaruh signifikan terhadap return saham dengan signifikansi 0.031, DER berpengaruh signifikan terhadap return saham dengan signifikansi 0.000, ROA berpengaruh signifikan terhadap return saham dengan
14
Wahid Wachyu Adi Winarto, Pengaruh Kinerja Keuangan Terhadap Return Saham Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Jakarta. (Pekalongan: Perpustakaan PIPM Pekalongan, 2007), Skripsi tidak diterbitkan.
http://elc.stain-pekalongan.ac.id/
14
signifikansi 0.000 dan CR berpengaruh signifikan terhadap return saham dengan signifikansi 0.046. Sedangkan secara simultan semua variabel independen berpengaruh signifikan terhadap return saham dengan signifikansi 0.000 dan nilai R square 0.509 yang artinya besar pengaruh variabel independen adalah 50.9% dan sisanya sebesar 49,1% dipengaruhi oleh faktor-faktor lain yang tidak dimasukkan dalam model regresi.15 Persamaan penelitian ini dengan penelitian terdahulu adalah samasama meneliti return saham dan menggunakan analisis regresi berganda. Sedangkan perbedaan penelitian ini dengan penelitian terdahulu yaitu: a. Objek penelitian ini mengambil 8 perusahaan yang sahamnya aktif di Jakarta Islamic Index (JII) selama periode 2005 – 2009. b. Penelitian ini dilakukan pada periode 2005 – 2009, sedangkan periode pada penelitian terdahulu adalah sebelum tahun 2008. c. Variabel independen dalam penelitian ini adalah adalah harga saham dan nilai tukar rupiah. Sedangkan variabel independen pada penelitian terdahulu adalah Debt to Equity Ratio (DER), Price Earning Ratio (PER), Earning Per Share (EPS), Price Book Value (PBV), Return On Asset (ROA), Return On Equity (ROE), Total Assets Turnover (TATO), Inventory Turnover (ITO), Curent Ratio (CR), nilai tukar, inflasi, resiko sistematis dan likuiditas saham .
15
Ratna Prihatini, Analisis Pengaruh Iinflasi, Nilai Tukar, ROA,DER dan CR Terhadap Return Saham (Studi Kasus Saham Industri Real Estate and Property yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2003 – 2006). (Semarang: Program pasca sarjana Universitas Diponegoro 2009), tesis tidak diterbitkan.
http://elc.stain-pekalongan.ac.id/
15
3. Kerangka Pemikiran Gambar 1.1 : Kerangka berpikir Pengaruh Harga Saham dan Nilai Tukar Rupiah Terhadap Return Saham
Harga Saham Return Saham Syariah Nilai Tukar Rupiah
a. Variabel independen dalam penelitian ini adalah harga saham dan nilai tukar rupiah. b. Variabel dependen dalam penelitian ini adalah return saham syariah. 4. Hipotesis Hipotesis berasal dari bahasa Yunani, yang terdiri atas akar kata hypo dan thesis. Hypo berarti kurang dari dan thesis berarti pendapat. Dengan demikian hipotesis dapat didefinisikan sebagai pendapat, jawaban atau dugaan yang bersifat sementara dari suatu persoalan yang diajukan, yang kebenarannya masih perlu dibuktikan lebih lanjut.16 Maka dapat dirumuskan hipotesis sebagai berikut: H1 : Harga saham mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap return saham syariah. H2 : Nilai tukar rupiah mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap return saham syariah.
16
Muhammad Teguh, Metode Penelitian Ekonomi Teori dan Aplikasi, (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2005), hlm 58
http://elc.stain-pekalongan.ac.id/
16
H3 : Harga saham dan nilai tukar rupiah secara bersama-sama mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap return saham syariah.
G. Metode Penelitian 1. Jenis dan Pendekatan Penelitian Penelitian ini menurut analisis datanya termasuk penelitian kuantitatif. Penelitian kuantitatif menekankan analisisnya pada data-data numerikal (angka) yang diolah dengan metode statistika. Dengan metode kuantitatif akan diperoleh signifikan perbedaan kelompok atau signifikansi hubungan antar variabel yang diteliti.17 2. Sumber Data Sumber data yang dipakai adalah data sekunder yaitu jenis data yang diperoleh dan digali dari hasil penelitian lapangannya, baik berupa data kualitatif maupun kuantitatif.18 Data sekunder yang digunakan oleh penulis dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : a. Data harga saham penutupan (cloosing price) dan return saham syariah tahunan dalam penelitian ini periode 2005-2009 yang diperoleh dari Indonesian Capital Market Directory (ICMD) terlampir. b. Data nilai tukar rupiah diperoleh dengan mengunjungi situs resmi Bank Indonesia (www.bi.go.id) terlampir.
17 18
Syaifudin Azwar, Metode Penelitian, Yogyakarta:Pustaka Pelajar, 1998, hal. 5. Muhammad Teguh, Metode Penelitian Ekonomi Teori dan Aplikasi, hlm. 121
http://elc.stain-pekalongan.ac.id/
17
3. Teknik Pengumpulan Data Pengumpulan data pada penelitian ini adalah menggunakan metode dokumentasi, yaitu suatu cara yang digunakan untuk memperoleh data dengan menganalisis informasi yang didokumentasikan dalam bentuk tulisan atau bentuk-bentuk lain. Data diperoleh dari Indonesian Capital Market Directory dan situs resmi Bank Indonesia (www.bi.go.id). 4. Definisi Operasional Variabel Definisi operasional adalah definisi yang diberikan kepada suatu variabel dengan cara memberikan arti atau menspesifikasikan kegiatan atau memberi suatu operasional yang diperlukan untuk mengukur variabel tersebut. Variabel dependen dan variabel independen dalam penelitian ini dapat dijelaskan sebagai berikut: a. Variabel dependen Variabel dependen adalah variabel yang menjadi perhatian dalam sebuah pengamatan. Pengamat akan dapat memprediksikan ataupun menerangkan variabel dalam variabel dependen beserta perubahannya yang terjadi kemudian.19 Dalam penelitian ini yang menjadi variabel dependen adalah return saham syariah atau tingkat keuntungan yang dinikmati oleh pemodal atas suatu investasi yang dilakukannya. b. Variabel independen Variabel independen adalah variabel yang dapat mempengaruhi perubahan dalam variabel dependen dan mempunyai hubungan positif
19
Sofian Effendi, Metode Penelitian survai, (Jakarta: PT. Pustaka LP3ES, 1995), hlm. 49
http://elc.stain-pekalongan.ac.id/
18
atau negatif bagi variabel dependen. Variabel dependen merupakan hasil dari variabel independen.20 Dalam penelitian ini ada 2 variabel independen, yaitu : 1) Harga Saham Harga saham tahunan diperoleh dengan cara menjumlahkan harga saham pada saat penutupan bulan Januari-Desember setiap periode penelitian yang selanjutnya jumlah tersebut dibagi 12 (dua belas). Harga saham dalam penelitian adalah harga saham periode tahu 2005-2009 diperoleh langsung dari Indonesian Capital Market Directory yang diterbitkan PIPM Pekalongan. 2) Nilai Tukar Rupiah(Kurs Rupiah) Kurs Adalah nilai tukar mata uang domestik terhadap mata uang asing dalam satuan mata uang domestik dan diukur berdasarkan kurs tengah mata uang US$ terhadap rupiah di Bank Indonesia.21 Nilai tukar rupiah dalam penelitian ini adalah nilai tukar rupiah periode tahun 2005-2009 dengan mengunjungi situs www.bi.go.id. 5. Populasi dan Sampel Populasi adalah keseluruhan subyek penelitian.22 Berdasarkan dari istilah di atas, populasi dalam penelitian ini adalah semua perusahaan pada
20
Sofian Effendi, Metode Penelitian survai, hlm. 50 Pancawati dkk, Pengaruh Faktor Fundamental dan Resiko Ekonomi terhadap Return Saham pada Perusahaan di Bursa Efek Jakarta, (Jurnal Bisnis Strategi, Vol 8 Desember2001/Th. VI/2002), hlm 90. 22 Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, (Jakarta : PT. Rineka Cipta, 2002), Edisi revisi V, hlm. 108. 21
http://elc.stain-pekalongan.ac.id/
19
Jakarta Islamic Index yang berjumlah 30 saham di Bursa Efek Indonesia dengan periode penelitian yaitu tahun 2005-2009. Sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti. Peneliti menggunakan metode purposive sampling, yaitu sampel dipilih atas dasar kesesuaian karakteristik sampel dengan kriteria pemilihan sampel yang telah ditentukan. Sampel yang dipilih dalam penelitian ini adalah 8 saham perusahaan yang aktif pada Jakarta Islamic Index di Bursa Efek Indonesia dengan kriteria sebagai berikut: a. Perusahaan yang operasionalnya sesuai dengan prinsip-prinsip syariah. Dalam hal ini saham yang ada pada Jakarta Islamic Index. JII merupakan tolok ukur (benchmark) untuk mengukur kinerja suatu investasi pada saham yang berbasis syariah. b. Perusahaan di BEI dalam hal ini JII yang menyajikan data-data penelitian yang dibutuhkan secara lengkap selama periode 2005-2009. Data-data yang dibutuhkan antara lain menyangkut variabel harga saham, nilai tukar rupiah dan return saham syariah yang diterbitkan oleh BEI melalui Indonesian Capital Market Directory (ICMD). Sampel diperoleh 8 saham perusahaan, sebagai berikut: 1) ANTM : Aneka Tambang (persero) Tbk. 2) BUMI
: Bumi Resources Tbk.
3) INCO
: International Nikel Indonesia Tbk.
4) INTP
: Indocement Tunggal Prakarsa Tbk.
5) KLBF
: Kalbe Farma Tbk.
http://elc.stain-pekalongan.ac.id/
20
6) PTBA
: Tambang Batubara Bukit Asam Tbk.
7) TLKM : Telekomunikasi Indonesia Tbk. 8) UNVR : Unilever Indonesia Tbk. 6. Metode analisis Analisis data merupakan tahapan yang sangat kritis dalam proses penelitian bisnis dan ekonomi.23 Dalam penelitian ini peneliti digunakan analisis kuantitatif, yaitu analisis yang dilakukan dengan mengolah data dalam bentuk angka dengan menggunakan metode statistik, yaitu dengan teknologi komputer. Analisis kuantitatif dalam penelitian ini terdiri dari: a. Uji Asumsi Klasik 1) Uji Multikoleniaritas Multikolinearitas dikemukakan pertama kali oleh Ragner Fish dalam bukunya “Statistical Canfluence Analysis Bymeans of Complite Regression Systems”. Fish menyatakan multikolineritas adalah adanya lebih dari satu hubungan linier yang sempurna.24 Multikolinieritas digunakan untuk menunjukkan adanya hubungan linier diantara veriabel-variabel independen dalam model regresi. Jika variabel-variabel independen berkorelasi secara sempurna, maka metode kuadrat terkecil tidak bisa digunakan. variabelvariabel yang tidak berkorelasi dikatakan orthogonal, yang menunjukan bahwa tidak ada masalah multikolonieritas.
23
Mudrajat Kuncoro, Metode Riset Untuk Bisnis dan Ekonomi, hlm. 164. Suharyadi dan Purwanto, Statistika untuk Ekonomi dan Keuangan Modern (Jakarta: Salemba Empat, 2004) hlm.528. 24
http://elc.stain-pekalongan.ac.id/
21
Akibat adanya multikolonieritas yaitu adanya koefisienkoefisien regresi menjadi tidak bisa ditaksir dengan nilai standar error setiap koefisien regresi menjadi tidak terhingga. Adanya multikolonieritas dapat dilihat dari nilai tolerance yang lebih kecil dari 0,1 atau Variance Inflation Factor yang lebih besar dari 10. 2) Uji Autokorelasi Autokorelasi dikenalkan oleh Mourice G. Kendall dan R. Buckland, autokorelasi merupakan korelasi antara anggota observasi yang disusun menurut urutan waktu.25 Autokorelasi menunjukkan hubungan antara nilai-nilai yang beraturan dari variabel yang sama. Akibat adanya autokorelasi terhadap penaksiran regresi R2 menjadi lebih tinggi dari yang seharusnya. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan uji Durbin-Watson. 3) Uji Heteroskedastisitas Heteroskedastisitas adalah kondisi dimana seluruh faktor gangguan tidak memiliki varian yang sama atau variannya tidak
konstan untuk seluruh pengamatan atas x. Pendeteksian ada tidaknya heteroskedastisitas digunakan uji glejser. Deteksi ada tidaknya heteroskedastisitas dengan melihat probabilitasnya. Apabila tingkat kepercayaan 5% probabilitas yang dihasilkan > 5%
25
Suharyadi dan Purwanto, Statistika untuk Ekonomi dan Keuangan Modern (Jakarta: Salemba Empat, 2004). hlm. 529.
http://elc.stain-pekalongan.ac.id/
22
maka tidak mengandung heteroskedastisitas. Apabila probabilitas yang dihasilkan < 5% maka mengandung heteroskedastisitas. 4) Uji Normalitas Uji normalitas digunakan untuk mengetahui kepastian sebaran data yang diperoleh berdistribusi normal atau tidak. Untuk menguji normalitas dalam penelitian ini digunakan uji kolmogorovsmirnov. Kriteria pengujian dengan menggunakan uji dua arah (two-tailed test), yaitu dengan membandingkan probabilitas yang diperoleh dengan taraf signifikansi (α) 0,05. jika p-value > 0,005 maka data berdistribusi normal. b. Koefisien Determinasi Koefisien determinasi pada intinya untuk mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel dependennya. Nilai koefisien determinasi adalah antara nol dan satu. Nilai R2 yang kecil berarti kemampuan variabel independen dalam menjelaskan variasi variabel dependen amat terbatas. Secara umum koefisiensi detereminasi untuk data silang tempat relatif rendah karena adanya variasi yang besar antara masing-masing pengamat, sedangkan data runtut waktu biasanya mempunyai koefisien determinasi yang tinggi.26 c. Uji F (Goodness of Fit) Uji F dilakukan untuk mengetahui kelayakan model regresi.
26
Mudrajat Kuncoro, Metode Kuantitatif : Teori dan Aplikasi untuk Bisnis dan Ekonomi, Edisi Ketiga. (Yogyakarta:UPP STM YKPN, 2007) hlm. 84.
http://elc.stain-pekalongan.ac.id/
23
d. Persamaan Regresi Linier Regresi yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis regresi berganda, bermaksud meramalkan bagaimana keadaan (naik turunnya) variabel dependen (kriterium). Regresi berganda berguna untuk mencari pengaruh dua variabel prediktor atau untuk mencari hubungan fungsional dua variabel prediktor atau lebih terhadap variabel kriteriumnya atau untuk meramalkan dua variabel prediktor atau lebih terhadap variabel kriteriumnya.27 Bentuk umum persamaan regresi berganda adalah sebagai berikut : Y = β0 + β1.X1 + β2.X2 + e Keterangan: Y
= Variabel dependen (return saham)
X1
= Harga saham
X2
= Nilai tukar rupiah
β0
= Konstanta
β1,2
= Koefisien regresi
e
= error
e. Uji Hipotesis Tujuan uji t dilakukan adalah untuk mengetahui pengaruh masingmasing variabel independen secara parsial terhadap variabel dependen. Uji t dilakukan dengan membandingkan t-hitung terhadap t-tabel dengan ketentuan sebagai berikut:
27
Hartono, Statistik untuk Penelitian, ( Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2004) hlm. 164.
http://elc.stain-pekalongan.ac.id/
24
1) Ho: β = 0, berarti tidak ada pengaruh signifikan dari variabel independen harga saham terhadap variabel dependen return saham syariah. Ha: β ≠ 0, berarti ada pengaruh signifikan dari variabel independen harga saham terhadap variabel dependen return saham syariah. 2) Ho: β = 0, berarti tidak ada pengaruh signifikan dari variabel independen nilai tukar rupiah terhadap variabel dependen return saham syariah. Ha: β ≠ 0, berarti ada pengaruh signifikan dari variabel independen nilai tukar rupiah terhadap variabel dependen return saham syariah. 3) Ho: β = 0, berarti tidak ada pengaruh signifikan secara simultan dari variabel independen harga saham dan nilai tukar rupiah terhadap variabel dependen return saham syariah. Ha: β ≠ 0, berarti ada pengaruh signifikan secara simultan dari variabel independen harga saham dan nilai tukar rupiah terhadap variabel dependen return saham syariah. Tingkat kepercayaan yang digunakan adalah 95% atau taraf signifikan 5% (α = 0.05) dengan kriteria penilaian antara lain: a) Jika t hitung > t tabel, maka Ha diterima dan Ho ditolak berarti ada pengaruh yang signifikan dari masing-masing variabel dependen.
http://elc.stain-pekalongan.ac.id/
25
b) Jika t hitung < t tabel, maka Ho diterima dan Ha ditolak berarti tidak ada pengaruh yang signifikan dari masing-masing variabel independen terhadap variabel dependen.
H. Sistematika Penulisan BAB I
: Pendahuluan yang berisi latar belakang masalah, rumusan masalah, batasan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, tinjauan pustaka, metode penelitian, sistematika penulisan.
BAB II
: Tinjauan pustaka yang akan diuraikan teori-teori yang berkaitan dengan permasalahan yang diteliti yaitu Konsep Saham, Harga Saham, Saham Syariah, Nilai Tukar Rupiah, dan Return Saham.
BAB III
: Gambaran umum yang memaparkan Perkembangan Pasar Modal Syariah, Jakarta Islamic Index, Prinsip-prinsip Syariah Di Pasar Modal, Bursa Efek Indonesia serta profil perusahaan yang menjadi sampel.
BAB IV
: Analisis hasil penelitian dengan melakukan analisis pengaruh Harga Saham dan Nilai Tukar Rupiah terhadap Return saham syariah selama tahun 2005-2009 baik secara simultan maupun parsial.
BAB V
: Penutup yang memaparkan Kesimpulan dan Rekomendasi.
http://elc.stain-pekalongan.ac.id/
26
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Konsep Saham Saham adalah tanda bukti pengambilan bagian atau peserta dalam suatu Perseroan Terbatas. Bagi perusahaan yang bersangkutan, uang yang diterima dari hasil penjualan sahamnya ”akan tetap tertanam” di dalam perusahaan tersebut selama hidupnya, meskipun bagi pemegang saham sendiri itu bukanlah merupakan penanaman yang permanen, karena setiap waktu pemegang saham dapat menjual sahamnya. Sebagai pemilik perusahaan, pemegang saham biasa mempunyai beberapa hak, yaitu: 1. Hak Kontrol yaitu hak pemegang saham biasa untuk memilih pimpinan perusahaan. 2. Hak Menerima Pembagian Keuntungan yaitu hak pemegang saham biasa untuk mendapatkan bagian dari keuntungan perusahaan. 3. Hak Premptive yaitu hak untuk mendapatkan persentasi kepemilikan yang sama jika perusahaan mengeluarkan tambahan lembar saham untuk tujuan melindungi hak kontrol dari pemegang saham lama dan melindungi harga saham lama dari kemerosotan nilai. Konsep analisis saham pada dasarnya dapat dibagi menjadi dua yaitu analisis teknikal dan analisis fundamental. Analisis teknikal merupakan bentuk analisis yang didasarkan pada data pasar yang dipublikasi. Meliputi harga saham, volume perdagangan, indeks saham dan indikator tenikal
http://elc.stain-pekalongan.ac.id/
27
lainnya. Analisis teknikal biasa disebut market analysis. Analisis fundamental dibagi menjadi dua yaitu analisis fundamental yang bersifat internal dan analisis fundamental yang bersifat eksternal. Analisis yang bersifat internal merupakan suatu studi yang mempelajari hal-hal yang berkaitan dengan laporan keuangan perusahaan untuk mengetahui kinerja perusahaan. Jika prospek perusahaan baik maka return saham akan merefleksikan informasi tersebut yaitu berupa peningkatan return saham, demikian sebaliknya. Sedangkan analisis fundamental yang bersifat eksternal merupakan suatu studi yang mempelajari berbagai hal yang berkaitan dengan informasi yang berasal dari luar perusahaan yang bersifat makro antara lain seperti inflasi, nilai tukar dan GDP. Analisis fundamental menyatakan bahwa saham memiliki nilai intrinsik (nilai yang seharusnya) tertentu. Analisis ini membandingkan antara nilai intrinsik suatu saham dengan harga pasarnya guna menentukan apakah harga pasar saham tersebut sudah mencerminkan nilai intrinsiknya atau belum. Nilai intrinsik suatu saham ditentukan oleh faktor-faktor fundamental yang mempengaruhinya. Kinerja perusahaan itu dipengaruhi oleh kondisi industri dan perindustrian secara makro. Faktor fundamental yang sifatnya luas dan kompleks tersebut dapat dikelompokkan ke dalam 4 kategori besar, yaitu :28 1. Faktor politik sebagai salah satu alat indikator untuk memprediksi pergerakan nilai tukar, sangat sulit untuk diketahui timing/waktu terjadinya secara pasti dan untuk ditentukan dampaknya terhadap fluktuasi
28
http://id.wikipedia.org/wiki/jakarta islamic index . 29 Desember 2010, 13.25 WIB
http://elc.stain-pekalongan.ac.id/
28
nilai tukar. Ada kalanya suatu perkembangan politik berdampak pada pergerakan nilai tukar, namun ada kalanya tidak membawa dampak apa pun terhadap pergerakan nilai tukar. 2. Faktor keuangan sangat penting dalam melakukan Analisa Fundamental. Adanya perubahan dalam kebijakan moneter dan fiskal yang diterapkan oleh pemerintah, terutama dalam hal kebijakan yang menyangkut perubahan tingkat suku bunga, akan membawa dampak signifikan terhadap perubahan dalam fundamental ekonomi. Perubahan kebijakan ini juga mempengaruhi nilai mata uang. Tingkat suku bunga adalah penentu utama nilai tukar suatu mata uang selain indikator lainnya seperti jumlah uang yang beredar. 3. Faktor Eksternal dapat membawa perubahan yang signifikan terhadap nilai tukar suatu negara. Perubahan ekonomi yang terjadi dalam suatu negara dapat membawa dampak bagi perekonomian negara lain yang terdapat dalam kawasan yang sama. Dalam era global asset allocation, arus portofolio modal tidak lagi mengenal batas-batas wilayah negara. Para fund manager, investor, dan hedge funds yang melakukan investasi secara global, sangat mencermati perubahan ekonomi, bukan hanya dalam lingkup satu negara, melainkan meluas hingga ke dalam lingkup satu kawasan tertentu. 4. Faktor ekonomi : indikator ekonomi adalah salah satu faktor yang tidak dapat dipisahkan dan merupakan bagian penting dari keseluruhan faktor fundamental itu sendiri.
http://elc.stain-pekalongan.ac.id/
29
B. Harga Saham Harga adalah jumlah uang atau alat tukar lain yang senilai yang harus dibayarkan untuk produk atau jasa pada waktu tertentu dan di pasar tertentu.29 Sedangkan saham adalah surat berharga yang merupakan tanda kepemilikan seseorang atau badan terhadap suatu perusahaan, jadi dapat disimpulkan harga saham adalah jumlah uang yang senilai dengan surat berharga sebagai tanda kepemilikan seseorang atau badan pada waktu tertentu dan di pasar tertentu. Pada dasarnya harga saham terbentuk dari interaksi antara penjual dan pembeli yang terjadi di lantai bursa yang bergerak sesuai dengan kekuatan permintaan dan penawaran yang terjadi atas saham di bursa. Sebelum menentukan kebijakan investasinya, investor melakukan analisis saham terlebih dahulu untuk mengestimasi return yang diharapkan dan resiko yang melekat dari saham yang dianalisis sehingga diperoleh nilai instrinsiknya. Tujuan penghitungan harga saham adalah ingin melihat bagaimana perkembangan nilai perusahaan yang menjual sahamnya dan apa yang akan diperoleh oleh para pembeli saham perusahaan tersebut. Cara paling sederhana menentukan harga saham adalah dengan membagi jumlah saham yang telah diterbitkan.30 Misalkan nilai perusahaan 50.000.000.000 dan jumlah lembar saham yang diterbutkan 100.000.000 lembar, maka harga perlembar saham adalah 500,00 rupiah. Atau bisa ditunjukkan dengan rumus sebagai berikut : Harga Saham =
Nilai Perusahan Jumlah Saham yang Beredar
29
http://www.artikata.com/arti-329589-harga.php 8 Desember 2010, 15.00 WIB Mandala Manurung dan Prathama Rahardja, Uang, Perbankan, dan Ekonomi Moneter (Kajian Kontekstual Indonesia), (Jakarta: Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia, 2004), hlm 96 30
http://elc.stain-pekalongan.ac.id/
30
C. Saham Syariah Saham merupakan surat berharga yang merepresentasikan penyertaan modal kedalam suatu perusahaan. Saham menjadi halal (sesuai syariah) jika saham tersebut dikeluarkan oleh perusahaan yang kegiatan usahanya bergerak di bidang yang halal atau dalam niat pembelian saham tersebut adalah untuk investasi, bukan untuk spekulasi (judi). Untuk lebih amannya, saham yang di listing dalam Jakarta Islamic Index merupakan saham yang sesuai syariah. Saham syariah adalah jenis reksadana terbuka yang berinvestasi pada efek saham, efek hutang dan atau instrumen pasar uang yang sesuai dengan prinsip - prinsip syariah Islam, dengan tujuan untuk mempertahankan nilai modal dan mendapatkan tingkat penghasilan yang meningkat secara terus menerus dalam jangka menengah dan panjang. 31 Penyertaan modal syariah di Indonesia tidak diwujudkan dalam bentuk saham syariah ataupun saham non-syariah, tetapi berupa index saham yang memenuhi prinsip syariah. Dalam hal ini, Bursa Efek Indonesia terdapat Jakarta Islamic Index yang merupakan 30 saham yang sesuai dengan kriteria syariah yang telah ditetapakan oleh Dewan Syariah Nasional. Indeks JII dipersiapkan oleh PT BEI bersama dengan PT Dana Invesment Mangement. Jakarta Islamic Index dimaksudkan untuk digunakan sebagai tolok ukur untuk mengukur kinerja suatu investasi pada saham dengan basis syariah. Melalui index ini diharapkan dapat meningkatkan kepercayaan investor untuk mengembangkan investasi dalam equity secara syariah. Jakarta Islamic Index 31
http://www.sidanaonline.com/id/products/syariah/si-dana-saham-syariah 6 februari 2011, 22.00 WIB.
http://elc.stain-pekalongan.ac.id/
31
terdiri dari 30 jenis saham yang dipilih dari saham-saham yang sesuai dengan prinsip syariah. Jakarta Islamic Index melibatkan Dewan Pengawas Syariah PT. Dana Invesment Management untuk menentukan kriteria pemilihan saham syariah, yaitu sebagai berikut: 1. Memilih kumpulan saham dengan jenis usaha utama yang tidak bertentangan dengan prinsip syariah dan sudah tercatat lebih dari 3 bulan. 2. Memilih saham berdasarkan laporan keuangan tahunan atau tengah tahun berakhir yang memiliki rasio kewajiban terhadap Aktiva maksimal sebesar 90%. 3. Memilih 30 saham dengan urutan berdasarkan tingkat likuiditas rata-rata nilai perdagangan reguler selama satu tahun terakhir. Pengkajian ulang akan dilakukan 6 bulan sekali dengan penentuan komponen indeks pada awal bulan Januari dan Juli setiap tahunnya. Sedangkan perubahan pada jenis usaha emiten akan dimonitoring secara terus menerus berdasarkan data-data publik yang tersedia.
D. Nilai Tukar Rupiah Nilai tukar rupiah adalah harga rupiah terhadap mata uang negara lain. Jadi, nilai tukar rupiah merupakan nilai dari satu mata rupiah yang ditranslasikan ke dalam mata uang negara lain.32 Misalnya nilai tukar rupiah terhadap dollar AS, nilai tukar rupiah terhadap Yen, dan lain sebagainya. Kurs inilah sebagai salah satu indikator yang mempengaruhi aktivitas di pasar 32
Tom Gorman, The Complete Idiot’s Guides Economic, (Jakarta: Prenada, 2009), hlm.
294.
http://elc.stain-pekalongan.ac.id/
32
saham maupun pasar uang karena investor cenderung akan berhati-hati untuk melakukan investasi. Menurunnya nilai tukar rupiah terhadap mata uang asing khususnya Dollar AS memiliki pengaruh negatif terhadap ekonomi dan pasar modal. Ada beberapa faktor yang mempengaruhi pergerakan nilai tukar rupiah, yaitu: 1. Faktor fundamental, dalam hal ini berkaitan dengan indikator-indikator ekonomi seperti inflasi, suku bunga, perbedaan relatif pendapatan antarnegara, ekspektasi pasar dan intervensi Bank Sentral. 2. Faktor teknis, dalam hal ini berkaitan dengan kondisi penawaran dan permintaan devisa pada saat tertentu. Apabila ada kelebihan permintaan, sementara penawaran tetap, maka harga valas akan naik dan sebaliknya. 3. Sentimen pasar yang disebabkan oleh rumor atau berita-berita politik yang bersifat insidentil, yang dapat mendorong harga valas naik atau turun secara tajam dalam jangka pendek. Apabila rumor atau berita-berita sudah berlalu, maka nilai tukar akan kembali normal. Dalam penentuan nilai tukar ada beberapa sistem nilai tukar mata uang yang berlaku di perekonomian internasional, yaitu:33 1. Sistem Standar Emas (Gold Standart System) atau Sistem Nilai Tukar Tetap ( fixed exchange rate). Pada dasarnya, dalam sistem standar emas pemerintah berkewajiban untuk selalu bersedia memperjualbelikan emas kepada siapapun yang menginginkannya. Sistem standar emas mulai digunakan di Inggris tahun 1870, di mana masing-masing mata uang 33
www.gurumuda.com/bse/sistem-kurs-valuta-asing#more-12274.15 Maret 2011, 23.34
WIB
http://elc.stain-pekalongan.ac.id/
33
memiliki kandungan emas tertentu. Sebagai contoh £ 1 mengandung 4 gram emas, sedangkan US$ 1 mengandung 2 gram emas, maka £ 1 dapat dibuat kurs dengan US dollar sebesar $ 2 atau US$ 1 = £ 0,5. 2. Sistem Kurs Mengambang/Sistem Kurs Bebas (Floating Exchange Rate System). Sistem kurs mengambang adalah suatu sistem devisa di mana kurs suatu mata uang dengan mata uang yang lain dibiarkan untuk ditentukan secara bebas oleh tarik-menarik kekuatan pasar. 3. Sistem Kurs Tambatan (Pagged Rate System). Dalam sistem kurs tambatan, mata uang yang dipergunakan dalam negeri merupakan mata uang yang tidak convertible terhadap emas. Seperti halnya dalam sistem pengawasan devisa, kurs valuta asing ditetapkan oleh pemerintah dan kuota valuta asing tidak dipergunakan. Jadi dapat disimpulkan sistem kurs tambatan adalah sistem devisa di mana mata uang yang digunakan di dalam negeri tidak dikaitkan secara langsung dengan emas, kurs valuta asing ditetapkan pemerintah, dan kuota valuta asing tidak diberlakukan. 4. Sistem Kurs Mengambang Terkendali atau Kurs yang Distabilkan (Managed Float/Dirty Float). Pada tahun 1972 Sistem Bretton Woods mulai tidak berfungsi lagi, maka sebagian besar negara di dunia menggunakan Sistem Kurs Mengambang Terkendali. Dalam sistem ini pemerintah tidak menetapkan secara tegas perbandingan mata uang dalam negeri terhadap mata uang asing. Jadi penentuan kurs diserahkan pada kekuatan pasar, namun pemerintah tetap melakukan pengawasan untuk
http://elc.stain-pekalongan.ac.id/
34
mengatasi perubahan yang mendadak serta yang berpengaruh kuat terhadap stabilitas perekonomian. Nilai kurs tengah dapat dirumuskan sebagai berikut : Nilai kurs tengah rupiah terhadap dollar =
Kurs jual - kurs beli 2
E. Return Saham Return saham merupakan income yang diperoleh oleh pemegang saham sebagai hasil dari investasinya di perusahaan tertentu. Return dapat berupa return realisasi dan return ekspektasi. Return realisasi adalah return yang sudah terjadi yang dihitung berdasarkan data historis, sedangkan return ekspektasi adalah return yang belum terjadi, tetapi yang diharapkan akan terjadi di masa mendatang dan masih bersifat tidak pasti.. Return merupakan hasil yang diperoleh investasi atau tingkat keuntungan yang dinikmati oleh pemodal atas suatu investasi yang dilakukannya.34 Para nvestor termotivasi untuk melakukan investasi pada suatu instrumen yang diinginkan dengan harapan untuk mendapatkan keuntungan atau dengan kata lain tanpa adanya keuntungan dari suatu investasi, maka investor tidak akan melakukan investasi. Return yang diterima oleh investor di pasar modal dibedakan menjadi dua jenis yaitu current income (pendapatan lancar) dan capital gain/capital loss (keuntungan selisih harga). Current income adalah keuntungan yang didapat melalui pembayaran yang bersifat periodik seperti dividen.
34
Wardoyo, Analisis Pengaruh Efisiensi Terhadap Return Saham Bank di BEJ, Jurnal Ekonomi, (www.gunadarma.co.id diakses pada tanggal 29 Desember 2010, 13.00 WIB)hal. 11
http://elc.stain-pekalongan.ac.id/
35
Keuntungan ini biasanya diterima dalam bentuk kas atau setara kas sehingga dapat diuangkan secara cepat. Sedangkan capital gain (loss) merupakan selisih laba (rugi) yang dialami oleh pemegang saham karena harga saham sekarang relatif lebih tinggi (rendah) dibandingkan harga saham sebelumnya. Besarnya capital gain (loss) dilakukan dengan analisis return historis yang terjadi pada periode sebelumnya, sehingga dapat ditentukan besarnya tingkat kembalian yang diinginkan (expected return). Return saham adalah keuntungan yang diterima dari investasi saham selama periode pengamatan, dengan rumus : Return Saham =
Pt Pt 1 Pt 1
Keterangan: Pt
=
Pt-1 =
Harga saham periode t Harga saham periode t-1 Return saham satu tahun ke depan digunakan agar sesuai dengan
periode informasi yang dimiliki investor mengenai terbitnya laporan keuangan. Investor umumnya memiliki informasi tentang laporan keuangan per 31 Desember, yaitu pada saat diterbitkannya laporan keuangan tersebut pada tanggal 31 Maret tahun berikutnya. Meskipun belum semua emiten menerbitkan laporan keuangan tepat pada saat itu, hampir sebagian besar emiten telah memiliki kesadaran yang semakin meningkat.
http://elc.stain-pekalongan.ac.id/
36
BAB III GAMBARAN UMUM JAKARTA ISLAMIC INDEX (JII)
A. Perkembangan Pasar Modal Syariah Secara historis, pasar modal telah hadir jauh sebelum Indonesia merdeka. Pasar modal atau bursa efek telah hadir sejak jaman kolonial Belanda dan tepatnya pada tahun 1912 di Batavia.35 Pasar modal ketika itu didirikan oleh pemerintah Hindia Belanda untuk kepentingan kolonial pemerintah kolonial atau VOC. Pasar modal mempunyai dua fungsi yaitu fungsi ekonomi dan keuangan. Fungsi ekonomi pasar modal yaitu menyediakan fasilitas untuk memindahkan dana dari pihak yang mempunyai dana kepada pihak yang memerlukan dana. Fungsi ini juga dilakukan oleh intermediasi keuangan lainnya, seperti lembaga perbankan. Sedangkan fungsi keuangan dilakukan dengan menyediakan dana yang diperlukan oleh para peminjam dan para lenders menyediakan dana tanpa harus terlibat langsung dalam kepemilikan aktiva riil yang diperlukan untuk investasi tersebut. Pasar Modal Syariah dapat diartikan sebagai pasar modal yang menerapkan prinsip-prinsip syariah dalam kegiatan transaksi ekonomi dan terlepas dari hal-hal yang dilarang seperti: riba, perjudian, spekulasi dan lainlain. Perkembangan pasar modal syariah di Indonesia secara umum ditandai 35
http://www.idx.co.id/MainMenu/TentangBEI/History/tabid/61/lang/id-ID/language/idID/Default.aspx 31 agustus 2010, 21.47 WIB.
http://elc.stain-pekalongan.ac.id/
37
oleh berbagai indikator diantaranya adalah semakin maraknya para pelaku pasar modal syariah yang mengeluarkan efek-efek syariah selain saham-saham dalam Jakarta Islamic Index (JII). Dalam perjalanannya perkembangan pasar modal syariah di Indonesia telah mengalami kemajuan, sebagai gambaran bahwa setidaknya terdapat beberapa perkembangan dan kemajuan pasar modal syariah yang patut dicatat hingga tahun 2004, diantaranya adalah telah diterbitkan 6 (enam) Fatwa Dewan Syariah Nasional Majelis Ulama Indonesia (DSN-MUI) yang berkaitan dengan industri pasar modal. Adapun ke enam fatwa dimaksud adalah: 1. No.05/DSN-MUI/IV/2000 tentang Jual Beli Saham; 2. No.20/DSN-MUI/IX/2000 tentang Pedoman Pelaksanaan Investasi Untuk Reksa Dana Syariah; 3. No.32/DSN-MUI/IX/2002 tentang Obligasi Syariah; 4. No.33/DSN-MUI/IX/2002 tentang Obligasi Syariah Mudharabah; 5. No.40/DSN-MUI/IX/2003 tentang Pasar Modal dan Pedoman Umum Penerapan Prinsip syariah di Bidang Pasar Modal; 6. No.41/DSN-MUI/III/2004 tentang Obligasi Syariah Ijarah. Fatwa-fatwa di atas mengatur prinsip-prinsip syariah di pasar modal yang meliputi bahwa suatu efek dipandang telah memenuhi prinsip-prinsip syariah apabila telah memperoleh pernyataan kesesuaian syariah secara tertulis dari DSN-MUI. Adapun tahapan yang harus dilalui untuk memperoleh sertifikat/ predikat syariah dari DSN-MUI yaitu calon emiten terlebih dahulu harus mempresentasikan terutama struktur bagi hasilnya dengan nasabah/
http://elc.stain-pekalongan.ac.id/
38
investor, struktur transaksinya, bentuk perjanjiannya seperti perjanjian perwali amanatan dan lain-lain. Perkembangan transaksi saham syariah di Bursa Efek Jakarta bisa digambarkan bahwa, berdasarkan lampiran pengumuman BEJ No. Peng499/BEJ-DAG/U/12-2004 tanggal 28 Desember 2004, saham yang masuk dalam JII periode Januari 2005 s.d Juni 2005 sebagai berikut : Tabel 3.1. Daftar Saham Jakarta Islamic Index Periode Januari 2005 - Juni 2005 No. 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. 20. 21. 22. 23. 24. 25. 26. 27. 28.
Kode AALI ADHI ANTM BNBR BRPT BUMI CTRS ENGR GJTL INCO INDF INKP INTP ISAT KIJA KLBF LMAS LSIP MEDC MLPL PGAS PTBA SMCB SMGR TINS TKIM TLKM TSPC
Nama Saham Astra Agro Lestari Tbk. Adhi Karya (persero) Tbk Aneka Tambang (Persero) Tbk. Bakrie & Brothers Tbk Barito Pacific Timber Tbk. Bumi Resources Tbk. Ciputra Surya Tbk. Energi Mega Persada Tbk Gajah Tunggal Tbk. International Nickel Indonesia Tbk. Indofood Sukses Makmur Tbk. Indah Kiat Pulp & Paper Tbk Indocement Tunggal Prakasa Tbk. Indosat Tbk. Kawasan Industri Jababeka Tbk Kalbe Farma Tbk. Limas Stokhomindo Tbk. PP London Sumatera Tbk Medco Energi International Tbk Multipolar Tbk Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk Tambang Batubara Bukit Asam Tbk. Semen Cibinong Tbk. Semen Gresik (Persero) Tbk. Timah Tbk. Pabrik Kertas Tjiwi Kimia Tbk. Telekomunikasi Indonesia Tbk. Tempo Scan Pacific Tbk.
http://elc.stain-pekalongan.ac.id/
Keterangan Tetap Baru Tetap Tetap Tetap Tetap Baru Baru Tetap Tetap Tetap Baru Tetap Tetap Tetap Tetap Tetap Baru Baru Tetap Tetap Tetap Tetap Tetap Tetap Baru Tetap Tetap
39
29. 30.
UNTR UNVR
United Tractors Tbk. Unilever Indonesia Tbk.
Berdasarkan
lampiran
pengumuman
Tetap Tetap BEJ
No.
Peng-171/BEJ-
DAG/U/06-2005 tanggal 27 Juni 2005, saham yang masuk dalam Jakarta Islamic Index (JII) periode Juli 2005 s.d Desember 2005 sebagai berikut : Tabel 3.2. Daftar Saham Jakarta Islamic Index Periode Juli 2005 - Desember 2005 No. 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. 20. 21. 22. 23. 24. 25. 26. 27. 28. 29. 30.
Kode AALI ADHI ANTM ASII BLTA BNBR BRPT BUMI CMNP CTRS ENGR GJTL INCO INDF INKP INTP ISAT KIJA KLBF LSIP MEDC PGAS PTBA SMCB SMRA TINS TKIM TLKM UNVR UNTR
Nama Saham Astra Agro Lestari Tbk. Adhi Karya (persero) Tbk Aneka Tambang (Persero) Tbk. Astra International Tbk. Berlian Laju Tanker Tbk. Bakrie & Brothers Tbk Barito Pacific Timber Tbk. Bumi Resources Tbk. Citra Marga Nusaphala Persada Tbk. Ciputra Surya Tbk. Energi Mega Persada Tbk Gajah Tunggal Tbk. International Nickel Indonesia Tbk. Indofood Sukses Makmur Tbk. Indah Kiat Pulp & Paper Tbk Indocement Tunggal Prakasa Tbk. Indosat Tbk. Kawasan Industri Jababeka Tbk Kalbe Farma Tbk. PP London Sumatera Tbk. Medco Energi International Tbk Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk. Tambang Batubara Bukit Asam Tbk. Semen Cibinong Tbk. Summarecon Agung Tbk. Timah Tbk. Pabrik Kertas Tjiwi Kimia Tbk. Telekomunikasi Indonesia Tbk. Unilever Indonesia Tbk. United Tractors Tbk.
http://elc.stain-pekalongan.ac.id/
Keterangan Tetap Tetap Tetap Baru Baru Tetap Tetap Tetap Baru Tetap Tetap Tetap Tetap Tetap Tetap Tetap Tetap Tetap Tetap Tetap Tetap Tetap Tetap Tetap Baru Tetap Tetap Tetap Tetap Tetap
40
Berdasarkan
lampiran
pengumuman
BEJ
No.
Peng-468/BEJ-
DAG/U/12-2005 tanggal 28 Desember 2005, saham yang masuk dalam Jakarta Islamic Index periode Januari 2006 s.d Juni 2006 sebagai berikut : Tabel 3.3. Daftar Saham Jakarta Islamic Index Periode Januari 2006 - Juni 2006 No. 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. 20. 21. 22. 23. 24. 25. 26. 27. 28. 29. 30.
Kode AALI ADHI ANTM ASII BLTA BNBR BUMI CMNP DOID ENGR GJTL INCO INDF INKP INTP ISAT KIJA KLBF LSIP MEDC PGAS PLAS PTBA SMCB SMRA TKIM TLKM UNSP UNTR UNVR
Nama Saham Astra Agro Lestari Tbk. Adhi Karya (persero) Tbk Aneka Tambang (Persero) Tbk. Astra International Tbk. Berlian Laju Tanker Tbk. Bakrie & Brothers Tbk Bumi Resources Tbk. Citra Marga Nusaphala Persada Tbk. Delta Dunia Petroindo Tbk. Energi Mega Persada Tbk Gajah Tunggal Tbk. International Nickel Indonesia Tbk. Indofood Sukses Makmur Tbk. Indah Kiat Pulp & Paper Tbk Indocement Tunggal Prakasa Tbk. Indosat Tbk. Kawasan Industri Jababeka Tbk Kalbe Farma Tbk. PP London Sumatera Tbk. Medco Energi International Tbk Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk. Palm Asia Corpora Tbk. Tambang Batubara Bukit Asam Tbk. Semen Cibinong Tbk. Summarecon Agung Tbk. Pabrik Kertas Tjiwi Kimia Tbk. Telekomunikasi Indonesia Tbk. Bakrie Sumatra Plantations Tbk. United Tractors Tbk. Unilever Indonesia Tbk.
http://elc.stain-pekalongan.ac.id/
Keterangan Tetap Tetap Tetap Tetap Tetap Tetap Tetap Tetap Baru Tetap Tetap Tetap Tetap Tetap Tetap Tetap Tetap Tetap Tetap Tetap Tetap Baru Tetap Tetap Baru Tetap Tetap Baru Tetap Tetap
41
Berdasarkan
lampiran
pengumuman
BEJ
No.
Peng-149/BEJ-
DAG/U/26-2006 tanggal 26 Juni 2006, saham yang masuk dalam Jakarta Islamic Index (JII) periode Juni 2006 s.d Desember 2006 sebagai berikut : Tabel 3.4. Daftar Saham Jakarta Islamic Index Periode Juni 2006 - Desember 2006 No. 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. 20. 21. 22. 23. 24. 25. 26. 27. 28. 29. 30.
Kode ADHI ANTM ASII BLTA BNBR BTEL BUMI CTRA CTRS ENGR GJTL INCO INDF INKP INTP ISAT KIJA KLBF LPKR LSIP MEDC PGAS PLAS PTBA SMCB TKIM TLKM UNSP UNTR UNVR
Nama Saham Adhi Karya (persero) Tbk. Aneka Tambang (Persero) Tbk. Astra International Tbk. Berlian Laju Tanker Tbk. Bakrie & Brothers Tbk Bakrie Telecom Tbk. Bumi Resources Tbk. Ciputra Development Tbk. Ciputra Surya Tbk. Energi Mega Persada Tbk Gajah Tunggal Tbk. International Nickel Indonesia Tbk. Indofood Sukses Makmur Tbk. Indah Kiat Pulp & Paper Tbk Indocement Tunggal Prakasa Tbk. Indosat Tbk. Kawasan Industri Jababeka Tbk Kalbe Farma Tbk. Lippo Karawaci Tbk. PP London Sumatera Tbk. Medco Energi International Tbk Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk. Palm Asia Corpora Tbk. Tambang Batubara Bukit Asam Tbk. Semen Cibinong Tbk. Pabrik Kertas Tjiwi Kimia Tbk. Telekomunikasi Indonesia Tbk. Bakrie Sumatra Plantations Tbk. United Tractors Tbk. Unilever Indonesia Tbk.
http://elc.stain-pekalongan.ac.id/
Keterangan Baru Tetap Tetap Tetap Tetap Baru Tetap Baru Baru Tetap Tetap Tetap Tetap Tetap Tetap Tetap Tetap Tetap Baru Tetap Tetap Tetap Tetap Tetap Baru Tetap Tetap Baru Tetap Tetap
42
Berdasarkan
lampiran
pengumuman
BEJ
No.
Peng-461/BEJ-
DAG/U/12-2006 tanggal 27 Desember 2006, saham yang masuk dalam Jakarta Islamic Index periode Januari 2007 s.d Juni 2007 sebagai berikut : Tabel 3.5. Daftar Saham Jakarta Islamic Index Periode Januari 2007 - Juni 2007 No. 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. 20. 21. 22. 23. 24. 25. 26. 27. 28. 29. 30.
Kode AALI ADHI ANTM ASII BLTA BNBR BTEL BUMI CMNP CTRA CTRS GJTL INCO INDF INKP INTP ISAT KLBF LPKR LSIP MEDC PGAS PTBA SMCB SULI TLKM TOTL UNSP UNTR UNVR
Nama Saham Astra Agro Lestari Tbk. Adhi Karya (persero) Tbk. Aneka Tambang (Persero) Tbk. Astra International Tbk. Berlian Laju Tanker Tbk. Bakrie & Brothers Tbk Bakrie Telecom Tbk. Bumi Resources Tbk. Citra Marga Nusaphala Tbk. Ciputra Development Tbk. Ciputra Surya Tbk. Gajah Tunggal Tbk. International Nickel Indonesia Tbk. Indofood Sukses Makmur Tbk. Indah Kiat Pulp & Paper Tbk Indocement Tunggal Prakasa Tbk. Indosat Tbk. Kalbe Farma Tbk. Lippo Karawaci Tbk. PP London Sumatera Tbk. Medco Energi International Tbk Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk. Tambang Batubara Bukit Asam Tbk. Semen Cibinong Tbk. Sumalindo Lestari Jaya Tbk. Telekomunikasi Indonesia Tbk. Total Bangun Persada Tbk. Bakrie Sumatra Plantations Tbk. United Tractors Tbk. Unilever Indonesia Tbk.
http://elc.stain-pekalongan.ac.id/
Keterangan Baru Tetap Tetap Tetap Tetap Tetap Baru Tetap Baru Tetap Tetap Tetap Tetap Tetap Tetap Tetap Tetap Tetap Tetap Tetap Tetap Tetap Tetap Tetap Baru Tetap Baru Tetap Tetap Tetap
43
Berdasarkan
lampiran
pengumuman
BEJ
No.
Peng-192/BEJ-
DAG/U/06-2007 tanggal 29 Juni 2007, saham yang masuk dalam Jakarta Islamic Index (JII) periode Juli 2007 s.d Desember 2007 sebagai berikut : Tabel 3.6. Daftar Saham Jakarta Islamic Index Periode Juli 2007 - Desember 2007 No. 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. 20. 21. 22. 23. 24. 25. 26. 27. 28. 29. 30.
Kode AALI ANTM APEX ASII BLTA BNBR BTEL BUMI CPRO CTRA FREN INCO INDF INKP INTP ISAT KLBF LPKR LSIP MEDC PGAS PTBA SMAR SMCB SMGR TINS TLKM TRUB UNTR UNVR
Nama Saham Astra Agro Lestari Tbk. Aneka Tambang (Persero) Tbk. Apexindo Pratama Duta Tbk. Astra International Tbk. Berlian Laju Tanker Tbk. Bakrie & Brothers Tbk Bakrie Telecom Tbk. Bumi Resources Tbk. Central Proteinaprima Tbk. Ciputra Development Tbk. Mobile-8 Telecom Tbk. International Nickel Indonesia Tbk. Indofood Sukses Makmur Tbk. Indah Kiat Pulp & Paper Tbk Indocement Tunggal Prakasa Tbk. Indosat Tbk. Kalbe Farma Tbk. Lippo Karawaci Tbk. PP London Sumatera Tbk. Medco Energi International Tbk Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk. Tambang Batubara Bukit Asam Tbk. SMART Tbk. Semen Cibinong Tbk. Semen Gresik (persero) Tbk. Timah Tbk. Telekomunikasi Indonesia Tbk. Truba Alam Manunggal Engineering Tbk. United Tractors Tbk. Unilever Indonesia Tbk.
http://elc.stain-pekalongan.ac.id/
Keterangan Tetap Tetap Baru Tetap Tetap Tetap Baru Tetap Baru Tetap Baru Tetap Tetap Tetap Tetap Tetap Tetap Tetap Tetap Tetap Tetap Tetap Baru Tetap Baru Baru Tetap Baru Tetap Tetap
44
Berdasarkan
lampiran
pengumuman
BEJ
No.
Peng-032/BEJ-
DAG/U/12-2007 tanggal 27 Desember 2007, saham yang masuk dalam Jakarta Islamic Index periode Januari 2008 s.d Juni 2008 sebagai berikut : Tabel 3.7. Daftar Saham Jakarta Islamic Index Periode Januari 2008 - Juni 2008 No. 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. 20. 21. 22. 23. 24. 25. 26. 27. 28. 29. 30.
Kode AALI ANTM APEX BMTR BNBR BTEL BUMI CMNP CTRA ELTY FREN HITS INCO INTP JRPT KIJA KLBF MPPA PLIN PTBA RALS SMAR SMGR SMRA TINS TLKM TRUB TSPC UNTR UNVR
Nama Saham Astra Agro Lestari Tbk. Aneka Tambang (Persero) Tbk. Apexindo Pratama Duta Tbk. Global Mediacom Tbk. Bakrie & Brothers Tbk Bakrie Telecom Tbk. Bumi Resources Tbk. Citra Marga Nusaphala Persada Tbk. Ciputra Development Tbk. Bakrieland Development Tbk. Mobile-8 Telecom Tbk. Humpuss Intermoda Transportasi Tbk. International Nickel Indonesia Tbk. Indocement Tunggal Prakasa Tbk. Jaya Real Property Tbk. Kawasan Industri Jababeka Tbk. Kalbe Farma Tbk. Matahari Putra Prima Tbk. Plaza Indonesia Realty Tbk. Tambang Batubara Bukit Asam Tbk. Ramayana Lestari Sentosa Tbk. SMART Tbk. Semen Gresik (persero) Tbk. Summarecon Agung Tbk. Timah Tbk. Telekomunikasi Indonesia Tbk. Truba Alam Manunggal Engineering Tbk. Tempo Scan Pacific Tbk. United Tractors Tbk. Unilever Indonesia Tbk.
http://elc.stain-pekalongan.ac.id/
Keterangan Tetap Tetap Tetap Baru Tetap Tetap Tetap Baru Tetap Baru Tetap Baru Tetap Tetap Baru Baru Tetap Baru Baru Tetap Baru Tetap Tetap Baru Tetap Tetap Tetap Baru Tetap Tetap
45
Berdasarkan
lampiran
pengumuman
BEJ
No.
Peng-133/BEJ-
DAG/U/06-2007 tanggal 5 juni 2008, saham yang masuk dalam Jakarta Islamic Index (JII) periode Juli 2008 s.d Desember 2008 sebagai berikut: Tabel 3.8. Daftar Saham Jakarta Islamic Index Periode Juli 2008 - Desember 2008 No. 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. 20. 21. 22. 23. 24. 25. 26. 27. 28. 29. 30.
Kode AALI ANTM ASRI BISI BKSL BMTR BUMI CTRA CTRP ELSA ELTY INCO INTP ITMG KIJA KLBF LPKR LSIP MNCN PTBA SGRO SMGR TINS TLKM TRUB TOTL UNSP UNTR UNVR WIKA
Nama Saham Astra Agro Lestari Tbk. Aneka Tambang (Persero) Tbk. Alam Sutera Relty Tbk. Bisi International Tbk. Sentul City Tbk. Global Mediacom Tbk. Bumi Resources Tbk. Ciputra Development Tbk. Ciputra Property Tbk. Elnusa Tbk. Bakrieland Development Tbk. International Nickel Indonesia Tbk. Indocement Tunggal Prakasa Tbk. Indo Tambangraya Megah Tbk. Kawasan Industri Jababeka Tbk. Kalbe Farma Tbk. Lippo Karawaci Tbk. PP London Sumatera Tbk. Media Nusantara Citra Tbk. Tambang Batubara Bukit Asam Tbk. Sampoerna Agro Tbk. Semen Gresik (persero) Tbk. Timah Tbk. Telekomunikasi Indonesia Tbk. Truba Alam Manunggal Engineering Tbk. Total Bangun Persada Tbk. Bakrie Sumatra Plantations Tbk. United Tractors Tbk. Unilever Indonesia Tbk. Wijaya Karya Tbk.
http://elc.stain-pekalongan.ac.id/
Keterangan Tetap Tetap Baru Baru Baru Tetap Tetap Tetap Baru Baru Tetap Tetap Tetap Baru Tetap Tetap Baru Baru Baru Tetap Baru Tetap Tetap Tetap Tetap Baru Baru Tetap Tetap Baru
46
Berdasarkan
lampiran
pengumuman
BEI
No.
Peng-
494/BEI.PSH/U/12-2008 tanggal 4 Desember 2008, aham yang masuk dalam Jakarta Islamic Index periode Januari 2009 s.d Juni 2009 sebagai berikut: Tabel 3.9. Daftar Saham Jakarta Islamic Index Periode Januari 2009 - Juni 2009 No. 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. 20. 21. 22. 23. 24. 25. 26. 27. 28. 29. 30.
Kode AALI ACES ANTM APEX ASII BISI BMTR BRPT BUMI CTRP ELSA IIKP INCO INDY INTP ITMG KLBF LSIP MIRA MNCN MPPA PTBA SGRO SMGR TBLA TINS TLKM UNSP UNVR WIKA
Nama Saham Astra Agro Lestari Tbk. Ace Hardware Indonesia Tbk. Aneka Tambang (Persero) Tbk. Apexindo Pratama Duta Tbk. Astra International Tbk. BISI International Tbk. Global Mediacom Tbk. Barito Pacific Tbk. Bumi Resources Tbk. Ciputra Property Tbk. Elnusa Tbk. Inti Kapuas Arowana Tbk. International Nickel Indonesia Tbk. Indika Energy Tbk. Indocement Tunggal Prakasa Tbk. Indo Tambangraya Megah Tbk. Kalbe Farma Tbk. PP London Sumatera Tbk. Mitra Rajasa Tbk. Media Nusantara Citra Tbk. Matahari Putra Prima Tbk. Tambang Batubara Bukit Asam Tbk. Sampoerna Agro Tbk Semen Gresik (persero) Tbk. Tunas Baru Lampung Tbk. Timah Tbk. Telekomunikasi Indonesia Tbk. Bakrie Sumatra Plantations Tbk. Unilever Indonesia Tbk. Wijaya Karya Tbk.
http://elc.stain-pekalongan.ac.id/
Keterangan Tetap Baru Tetap Baru Tetap Tetap Tetap Baru Tetap Baru Tetap Baru Tetap Baru Tetap Tetap Tetap Tetap Baru Tetap Baru Tetap Tetap Tetap Baru Tetap Tetap Tetap Tetap Tetap
47
Berdasarkan
lampiran
pengumuman
BEI
No.
Peng-
00062/BEI.PSH/06-2009 tanggal 4 juni 2009, saham yang masuk dalam JII periode Juni 2009 s.d Desember 2009 sebagai berikut: Tabel 3.10. Daftar Saham Jakarta Islamic Index Periode Juni 2009 -Desember 2009 No. 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. 20. 21. 22. 23. 24. 25. 26. 27. 28. 29. 30.
Kode AALI ADRO ANTM ASII BISI BMTR BTEL BUMI CTRA DEWA ELSA ELTY HEXA INCO INDY INTP ITMG KIJA KLBF LPKR LSIP PTBA SGRO SMGR TINS TLKM UNSP UNTR UNVR WIKA
Nama Saham Astra Agro Lestari Tbk. Adaro Energy Tbk. Aneka Tambang (Persero) Tbk. Astra International Tbk. BISI International Tbk. Global Mediacom Tbk. Bakrie Telecom Tbk. Bumi Resources Tbk. Ciputra Developmen Tbk. Darma Henwa Tbk. Elnusa Tbk. Bakrieland Development Tbk. Hexindo Adiperkasa Tbk. International Nickel Indonesia Tbk. Indika Energy Tbk. Indocement Tunggal Prakasa Tbk. Indo Tambangraya Megah Tbk. Kawasan Industri Jababeka Tbk. Kalbe Farma Tbk. Lippo Karawaci Tbk PP London Sumatera Tbk. Tambang Batubara Bukit Asam Tbk. Sampoerna Agro Tbk Semen Gresik (persero) Tbk. Timah Tbk. Telekomunikasi Indonesia Tbk. Bakrie Sumatra Plantations Tbk. United Tractors Tbk. Unilever Indonesia Tbk. Wijaya Karya Tbk.
http://elc.stain-pekalongan.ac.id/
Keterangan Tetap Baru Tetap Tetap Tetap Tetap Baru Tetap Baru Baru Tetap Baru Baru Tetap Tetap Tetap Tetap Baru Tetap Baru Tetap Tetap Tetap Tetap Tetap Tetap Tetap Baru Tetap Tetap
48
Berdasarkan tabel-tabel di atas saham yang konsisten di JII ada 8 saham. Sampel tersebut telah sesuai dengan teknik pengambilan sampel yang digunakan purposive sampling dengan data variabel sebagai berikut: Tabel 3.11. Daftar Return Saham, Harga Saham Jakarta Islamic Index dan Nilai Tukar Rupiah Tahun 2005 - 2009 Tahun
2005
2006
2007
2008
Saham
Return
Harga Saham
ANTM INTP KLBF PTBA TLKM UNVR BUMI INCO ANTM INTP KLBF PTBA TLKM UNVR BUMI INCO ANTM INTP KLBF PTBA TLKM UNVR BUMI INCO ANTM INTP KLBF PTBA TLKM UNVR BUMI INCO
1.07 0.15 0.80 0.18 0.22 0.29 -0.05 0.07 1.23 0.61 0.20 0.95 0.71 0.54 0.18 1.35 -0.44 0.42 0.05 2.40 0.00 0.02 -0.33 2.10 -0.75 -0.43 -0.68 -0.42 -0.27 0.15 0.51 -0.97
3575 3550 990 1800 5900 4275 760 13150 8000 5750 1190 3525 10100 6600 900 31000 4475 8200 1260 12000 10150 6750 600 96250 1090 4600 400 6900 7400 7800 910 1930
http://elc.stain-pekalongan.ac.id/
Nilai Tukar Rupiah 9830 9830 9830 9830 9830 9830 9830 9830 9020 9020 9020 9020 9020 9020 9020 9020 9419 9419 9419 9419 9419 9419 9419 9419 10950 10950 10950 10950 10950 10950 10950 10950
49
2009
ANTM INTP KLBF PTBA TLKM UNVR BUMI INCO
1.01 1.97 2.25 1.50 0.27 0.41 1.66 0.89
2200 13700 1300 17250 9450 11050 2425 3650
9400 9400 9400 9400 9400 9400 9400 9400
Sumber : Indonesian Capital Market Directory dan www.bi.go.id
B. Jakarta Islamic Index (JII) Dalam rangka mengembangkan pasar modal syariah, PT Bursa Efek Jakarta (BEJ) bersama dengan PT Danareksa Investment Management (DIM) meluncurkan indeks saham yang dibuat berdasarkan syariah Islam, yaitu Jakarta Islamic Index (JII). Jakarta Islamic Index terdiri atas 30 jenis saham yang dipilih dari saham-saham yang sesuai dengan syariah Islam. 36 Jakarta Islamic Index adalah salah satu index saham yang ada di Indonesia yang menghitung index harga rata-rata saham untuk jenis saham yang memenuhi kriteria syariah. Pembentukan Jakarta Islamic Index tidak lepas dari kerja sama antara Pasar Modal Indonesia (dalam hal ini PT Bursa Efek Jakarta) dengan PT Danareksa Invesment Management.37 JII telah dikembangkan sejak tanggal 3 Juli 2000. Pembentukan instrumen syariah ini untuk mendukung pembentukan Pasar Modal Syariah yang kemudian diluncurkan di Jakarta pada tanggal 14 Maret 2003. Mekanisme Pasar Modal Syariah meniru pola serupa di Malaysia yang digabungkan dengan bursa konvensional seperti Bursa Efek Jakarta dan Bursa Efek Surabaya. 36
http://www.reksadanasyariah.net/2008/08/apakah-jakarta-islamic-index.html 11 Agustus 2010, 21.00 WIB 37 http://wapedia.mobi/id/Jakarta_Islamic_Index 4 Januari 2011, 23.01 WIB
http://elc.stain-pekalongan.ac.id/
50
Pembentukan Jakarta Islamic Index bertujuan untuk meningkatkan kepercayaan investor dalam melakukan investasi pada saham berbasis syariah dan memberikan manfaat bagi pemodal dalam menjalankan syariah Islam untuk melakukan investasi di bursa efek. Jakarta Islamic Index juga diharapkan dapat mendukung proses transparansi dan akuntabilitas saham berbasis syariah di Indonesia.38 JII menjadi pemandu bagi investor yang ingin menanamkan dananya secara syariah tanpa takut tercampur ribawi. Penentuan kriteria pemilihan saham dalam Jakarta Islamic Index melibatkan pihak Dewan Pengawas Syariah PT Danareksa Invesment Management. Sedangkan untuk menetapkan saham-saham yang akan masuk dalam perhitungan JII dilakukan denganmurutanmseleksimsebagaimberikut: 1. Memilih kumpulan saham dengan jenis usaha utama yang tidak bertentangan dengan prinsip syariah dan sudah tercatat lebih dari 3 bulan, kecuali termasuk dalam 10 kapitalisasi besar. 2. Memilih saham berdasarkan laporan keuangan tahunan atau tengah tahun berakhir yang memiliki rasio kewajiban terhadap aktiva maksimal sebesar 90%. 3. Memilih 30 saham dengan urutan berdasarkan tingkat likuiditas rata-rata nilai perdagangan reguler selama satu tahun terakhir. 4. Memilih 60 saham dari susunan saham di atas berdasarkan urutan rata-rata kapitalisasi pasar (market capitalization) terbesar selama setahun terakhir.
38
Karima Tamara, Menuju Pasar Modal yang Islami, Jurnal Hukum Islam (Pekalongan :STAIN Pekalongan, 2008). hlm 136
http://elc.stain-pekalongan.ac.id/
51
Pengkajian ulang dilakukan enam bulan sekali dengan penentuan komponen indeks pada awal bulan Januari dan Juli setiap tahunnya. Sedangkan perubahan pada jenis usaha utama emiten akan dimonitor secara terus menerus berdasarkan data publik yang tersedia. Perusahaan yang mengubah nilai bisnisnya menjadi tidak konsisten dengan prinsip syariah akan dikeluarkan dari indeks dan saham emiten yang dikeluarkan akan diganti oleh saham emiten lain. Semua prosedur tersebut bertujuan untuk mengeliminasi saham spekulatif yang cukup likuid.
C. Prinsip-Prinsip Syariah di Pasar Modal Syariah Jakarta Islamic Index melibatkan Dewan Pengawas Syariah PT DIM dalam penentuan kriteria pemilihan saham. Saham-saham yang akan masuk ke Jakarta Islamic Index harus melalui filter syariah terlebih dahulu. Berdasarkan arahan Dewan Pengawas Syariah PT DIM, ada 4 syarat yang harus dipenuhi agar saham-saham tersebut dapat masuk ke Jakarta Islamic Index: 39 1. Emiten tidak menjalankan usaha perjudian dan permainan yang tergolong judi atau perdagangan yang dilarang 2. Bukan lembaga keuangan konvensional yang menerapkan sistem riba, termasuk perbankan dan asuransi konvensional 3. Usaha yang dilakukan bukan memproduksi, mendistribusikan, dan memperdagangkan makanan/minuman yang haram
39
http://wapedia.mobi/id/Jakarta_Islamic_Index 4 Januari 2011, 23.01 WIB
http://elc.stain-pekalongan.ac.id/
52
4. Tidak
menjalankan
usaha
memproduksi,
mendistribusikan,
dan
menyediakan barang/jasa yang merusak moral dan bersifat mudharat Instrumen pasar modal syariah diperdagangkan di pasar perdana dan pasar sekunder. Prinsip dasar pasar perdana adalah: 1. Semua efek harus berbasis pada harta atau transaksi riil. 2. Tidak boleh menerbitkan efek utang untuk membayar kembali utang. 3. Dana atau hasil penjualan efek akan diterima oleh perusahaan. 4. Tidak boleh memberikan jaminan hasil yang semata-mata merupakan fungsi dari waktu. 5. Hasil investasi akan diterima pemodal (shohibul maal) yang merupakan fungsi dari manfaat yang diterima perusahaan dari dana atau harta hasil penjualan efek. Untuk pasar sekunder ada tambahan dari prinsip dasar pasar perdana: 1. Tidak boleh membeli efek berbasis trend (indeks). 2. Suatu efek dapat diperjualbelikan namun hasil (manfaat) yang diperoleh dari efek tersebut berupa kupon atau deviden tidak boleh diperjual belikan. 3. Tidak boleh melakukan suatu transaksi murabahah dengan menjadikan objek transaksi sebagai jaminan. Adapun jenis instrumen pasar modal yang jelas diharamkan syariah adalah sebagai berikut: 1. Preferred Stock (saham istimewa) Saham jenis ini diharamkan oleh ketentuan syariah karena terdapat dua karakteristik utama, yaitu:
http://elc.stain-pekalongan.ac.id/
53
a. Adanya keuntungan tetap (pre-determinant revenue). Hal ini menurut kalangan ulama dikategorikan sebagai riba. b. Pemilik saham preferen mendapatkan hak istimewa terutama pada saat likuidasi. Hal ini mengandung unsur ketidakadilan. 2. Forward Contract Forward contract diharamkan karena segala bentuk jual beli utang tidak sesuai dengan syariah. Bentuk kontrak forward ini dilarang karena dianggap jual beli utang/piutang terdapat unsur riba. 3. Option Option merupakan hak, yaitu untuk membeli dan menjual barang yang tidak disertai dengan underlying asset atau real asset. Transaksi option ini bersifat tidak ada (non exist) dan dinilai oleh kalangan ulama bahwa kontrak option ini mengandung unsur gharar dan maysir.
D. Bursa Efek Indonesia Pembukaan perdagangan Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun 2008 diresmikan pada tanggal 2 Januari 2008 oleh Presiden RI, Dr. H. Susilo Bambang Yudhoyono. Dalam rangkaian pembukaan perdagangan tersebut juga diresmikan penggunaan logo baru BEI yang akan menjadi identitas baru. Logo baru tersebut menvisualisasikan adanya kekuatan, energi dan pergerakan yang dinamik dari BEI sebagai penyelenggara pasar yang efisien dengan integritas yang tinggi, infrastruktur yang handal serta beragam investasi. Logo tersebut juga menggambarkan harapan agar BEI menjadi suatu komunitas dari sebuah Pasar Modal berskala dunia. Penggunaan logo baru diharapkan akan
http://elc.stain-pekalongan.ac.id/
54
semakin memantapkan semangat atas sinergi penggabungan dua Bursa sebelumnya, yaitu PT Bursa Efek Jakarta dan PT Bursa Efek Surabaya yang telah efektif pada 30 November 2007. Pembukaan perdagangan hari pertama Bursa diharapkan dapat memberikan optimisme akan kinerja Pasar Modal yang semakin baik di tahun 2008. Sebagaimana diketahui bahwa kinerja Bursa Efek Indonesia di tahun 2007 sangat menggembirakan dengan peningkatan secara signifikan seluruh indikator perdagangan seperti aktivitas transaksi, pergerakan indeks, maupun minat investor asing untuk berinvestasi di Pasar Modal Indonesia. Pada kesempatan itu pula, Bursa Efek Indonesia bersama dengan PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia (KPEI) dan PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) memberikan sumbangan kepada pemerintah sebesar Rp. 3 milliar bagi korban bencana alam di Jawa Tengah dan Jawa Timur.
E. Saham Jakarta Islamic Index yang Konsisten selama periode 2005-2009 Saham yang aktif atau konsisten selama periode 2005-2009 di Jakarta Islamic Index adalah sebagai berikut: 1. Aneka Tambang (persero) Tbk. Didirikan pada tahun 1968 melalui penggabungan beberapa perusahaan pertambangan dan merupakan sebuah Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dengan komoditas utama nikel, emas, perak, dan bauksit. Antam juga memiliki unit eksplorasi serta unit pemurnian dan pengolahan logam mulia yang melayani pihak ketiga. Aktivitas Antam terintegrasi
http://elc.stain-pekalongan.ac.id/
55
secara vertikal, mulai dari kegiatan eksplorasi, penambangan, pengolahan dan pemurnian hingga pemasaran. Antam memiliki keunggulan dalam hal jumlah cadangan dan sumber daya mineral yang besar dan berkualitas. 2. PT. Indocement Tunggal Prakarsa Tbk. Adalah produsen semen terbesar kedua di Indonesia dan didirikan tahun 1985, Indocement merupakan penggabungan enam perusahaan. Produksi semen mencapai 16.5 juta ton per tahun. Indocement memiliki 12 pabrik, sembilan diantaranya berada di Bogor, dua berada di Cirebon, dan satu di Tarjun, Kotabaru, Kalimantan Selatan. Pada tahun 2001 Heidelberg Cement Group yang berbasis di Jerman dan produsen utama di dunia dengan pabrik di lebih dari 50 negara mengambil alih kepemilikan mayoritas saham di Indonesia. Sejak itu perusahaan difokuskan mengembalikan ketahanan finansial yang hilang sejak krisis asia, saham Indocement memiliki lebih dari 6000 karyawan. 3. PT. Kalbe Farma Tbk. Didirikan dalam rangka Undang-undang R.I. No. 6 tahun 1968 sebagaimana diubah dengan Undang-undang R.I. No. 12 tahun 1970 tentang Penanaman Modal Dalam Negeri berdasarkan akta Pendirian No. 3, tanggal 10 September 1966 yang telah memperoleh pengesahan dari Menteri Kehakiman RI berdasarkan Surat Keputusan No. J.A.5/72/23, tanggal 12 September 1967 serta telah diumumkan dalam Tambahan No. 234, Berita Negara No. 102, tanggal 22 Desember 1967. Tahun 1991
http://elc.stain-pekalongan.ac.id/
56
Kalbe melakukan penawaran umum perdana sejumlah 10.000.000 saham kepada masyarakat yang dicatatkan di BEJ dan Bursa Efek Surabaya. 4. PT. Tambang Batubara Bukit Asam Tbk. Didirikan pada tanggal 2 Maret 1981, berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 56 tanggal 30 Oktober 1990, perum Tambang Batubara, sebuah perusahaan batubara yang berlokasi di Sawahlunto, Sumatera Barat. Tahun 1996 perusahaan mendirikan PT Batubara Bukit Kendi (anak perusahaan) di Tanjung Enim, Sumatera Selatan, dengan kepemilikan sebesar 75%. Maksud dan tujuan anak perusahaan terutama mengusahakan pertambangan batubara yang meliputi penyelidikan umum, eksplorasi, eksploitasi, pengolahan, pengangkutan dan pemasaran batubara. Anak Perusahaan mulai beroperasi pada tahun 1997 dan jumlah aktivanya pada tanggal 31 Desember 2006 adalah sebesar Rp. 83.037. Perusahaan mempunyai dua unit pertambangan yaitu unit Pertambangan Tanjung Enim dioperasikan dengan sistem penambangan terbuka dan Unit Pertambangan Ombilin yang berlokasi di Sawahlunto, Sumatera Barat, diopersikan dengan sistem penambangan terbuka dan dalam. 5. PT. Telekomunikasi Indonesia Tbk. PT. Telekomunikasi Indonesia Tbk. merupakan perusahaan penyelenggara informasi dan telekomunikasi serta penyedia jasa dan jaringan telekomunikasi secara lengkap yang terbesar di Indonesia. TELKOM menyediakan jasa telepon tidak bergerak kabel (fixed wire line), jasa telepon jasa tidak bergerak nirkabel (fixed wireless), jasa telepon
http://elc.stain-pekalongan.ac.id/
57
bergerak (celluler), data dan internet, network serta interkoneksi baik secara langsung maupun melalui perusahaan asosiasi. Sampai dengan 2007 jumlah pelanggan telkom sebanyak 63.0 juta pelanggan yang terdiri dari pelanggan telepon tidak bergerak kabel sejumlah 6.7 juta, pelanggan telepon tidak bergerak nirkabel sejumlah 6.4 juta pelanggan dan 47.9 juta pelanggan jasa telepon bergerak. Pertumbuhan jumlah pelanggan TELKOM di tahun 2007 sebanyak 29.9%. 6. PT. Unilever Indonesia Tbk. Didirikan pada 5 Desember 1933 sebagai Zeepfabrieken N.V. Lever dengan akta No. 33 yang dibuat oleh Tn. A.H. van Ophuijsen, notaris di Batavia. Akta ini disetujui oleh Gubernur Jenderal van Negerlandsch-Indie dengan surat No. 14 pada tanggal 16 Desember 1933, terdaftar di Raad van Justitie di Batavia dengan No. 302 pada tanggal 22 Desember 1933 dan diumumkan dalam Javasche Courant pada tanggal 9 Januari 1934. Dengan akta No. 92 tertanggal 30 Juni 1997, nama perusahaan diubah menjadi PT Unilever Indonesia Tbk. Akta ini disetujui oleh Menteri Kehakiman dengan keputusan No. C2-1.049HT.01.04TH.98 tertanggal 23 Februari 1998 dan diumumkan di Berita Negara No. 2620 tanggal 15 Mei 1998 Tambahan No. 39. Perusahaan mendaftarkan 15% dari sahamnya di BEJ dan Bursa Efek Surabaya setelah memperoleh persetujuan Ketua BAPEPAM No. SI-009/PM/E/1981 tanggal 16 November 1981.
http://elc.stain-pekalongan.ac.id/
58
7. PT Bumi Resources Tbk. Didirikan dalam rangka PMDN berdasarkan akta No. 130 dan No. 103 tanggal 26 Juni 1973 dan N. 103 tanggal 28 Nopember 1973, kantor pusat perusahaan beralamat di gedung Mid Plaza II lantai 11, jalan Jenderal Sudirman Kav. 10-11, Jakarta 10220. Kegiatan perusahaan meliputi eksplorasi dan eksploitasi kandungan batubara dan minyak. 8. PT International Nikel Indonesia Tbk. Merupakan salah satu produsen utama nikel di dunia. Selama lebih dari tiga dekade sejak Kontrak Karya ditandatangani Pemerintah RI tahun 1968, Perseroan menyediakan pekerjaan yang membutuhkan keterampilan, peduli terhadap kebutuhan masyarakat dimana Perseroan beroperasi, memberikan keuntungan bagi para pemegang saham dan memberi sumbangan positif kepada ekonomi Indonesia. Saham Perseroan sebanyak 58.7% dimiliki oleh Inco Limited, Kanada, salah satu produsen nikel terkemuka di dunia dan 20.1% oleh Sumitomo Metal Mining Co., Ltd., Jepang, sebuah perusahaan tambang dan peleburan yang utama, 20% saham PT Inco dimiliki oleh pemegang saham publik dan sisanya oleh empat perusahaan Jepang lain.
http://elc.stain-pekalongan.ac.id/
59
BAB IV ANALISIS PENGARUH HARGA SAHAM DAN NILAI TUKAR RUPIAH TERHADAP RETURN SAHAM SYARIAH DI JAKARTA ISLAMIC INDEX
A. Diskripsi Harga Saham, Nilai Tukar Rupiah dan Return Saham Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh harga saham dan nilai tukar rupiah terhadap return saham syariah di Jakarta Islamic Index tahun 2005-2009. Variabel dependen penelitian ini adalah return saham. Sedangkan variabel dependennya adalah harga saham dan nilai tukar rupiah. 1. Harga Saham Harga saham sering menjadi pertimbangan investor dalam mengambil keputusan untuk menginvestasikan uangnya. Harga saham mencerminkan sebuah perusahaan dihadapan para pembelinya. Jika harga saham semakin tinggi, berarti nilai perusahaan dianggap semakin tinggi dan semakin tinggi nilai perusahaan semakin tinggi pula return saham perusahaan. Data harga saham dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: Tabel 4.1 Daftar Harga Saham Periode 2005-2009 No 1 2 3 4 5 6 7 8
Saham ANTM INTP KLBF PTBA TLKM UNVR BUMI INCO
2005 3575 3550 990 1800 5900 4275 760 13150
2006 8000 5750 1190 3525 10100 6600 900 31000
Sumber : Indonesian Capital Market Directory
http://elc.stain-pekalongan.ac.id/
2007 4475 8200 1260 12000 10150 6750 600 96250
2008 1090 4600 400 6900 7400 7800 910 1930
2009 2200 13700 1300 17250 9450 11050 2425 3650
60
Berdasarkan Tabel 4.1 dapat diketahui bahwa perusahaan yang mempunyai harga saham tertinggi pada tahun 2005 sampai 2007 adalah PT. International Nickel Indonesia Tbk. (INCO) yaitu Rp. 13150, Rp. 31000 dan Rp. 96250. Sedangkan harga saham tertinggi pada tahun 2008 adalah PT. Unilever Indonesia Tbk. (UNVR) yaitu Rp. 7800 dan harga saham tertinggi pada tahun 2009 adalah PT. Tambang Batubara Bukit Asam Tbk. (PTBA) yaitu Rp.17250. Sedangkan perusahaan yang mempunyai harga saham terendah pada tahun 2005 sampai 2007 adalah PT. Bumi Resources Tbk. (BUMI) yaitu Rp. 760, Rp. 900, dan Rp. 600, sedangkan pada tahun 2008 dan 2009 adalah PT. Kalbe Farma Tbk. (KLBF) yaitu Rp. 400 dan Rp. 1300. 2. Nilai Tukar Rupiah Pengamatan nilai tukar rupiah sangat penting dilakukan, karena sangat berperan dalam pembentukan keuntungan bagi perusahaan. Investor biasanya sangat hati-hati dalam menentukan posisi beli atau jual jika nilai tukar rupiah tidak stabil. Menurunnya nilai tukar rupiah terhadap mata uang asing meningkatkan biaya impor bahan baku dan peralatan yang dibutuhkan oleh perusahaan sehingga dapat meningkatkan biaya produksi. Jadi secara teori nilai tukar rupiah mata uang memiliki hubungan negatif dengan return saham. Data nilai tukar rupiah dalam penelitian ini yaitu: Tabel 4.2 Daftar Nilai Tukar Rupiah Periode 2005-2009 Tahun Nilai Tukar Rupiah Sumber : www.bi.go.id
http://elc.stain-pekalongan.ac.id/
2005 9830
2006 9020
2007 9419
2008 10950
2009 9400
61
Berdasarkan Tabel 4.2 dapat diketahui bahwa nilai tukar rupiah tertinggi terjadi pada tahun 2008 yaitu Rp. 10950 dan nilai tukar rupiah terendah terjadi pada tahun 2006 yaitu Rp. 9020. 3. Return Saham Return saham adalah tingkat kembalian yang dinikmati oleh pemodal atas suatu investasi yang dilakukannya. Tanpa adanya tingkat keuntungan yang dinikmati dari suatu investasi, tentunya investor (pemodal) tidak akan melakukan investasi. Jadi setiap investasi baik jangka pendek maupun jangka panjang mempunyai tujuan utama mendapatkan keuntungan yang disebut sebagai return baik langsung maupun tidak langsung. Data return saham dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: Tabel 4.3 Daftar Return Saham Periode 2005-2009 No 1 2 3 4 5 6 7 8
Saham ANTM INTP KLBF PTBA TLKM UNVR BUMI INCO
2005 1.07 0.15 0.80 0.18 0.22 0.29 -0.05 0.07
2006 1.23 0.61 0.20 0.95 0.71 0.54 0.18 1.35
2007 -0.44 0.42 0.05 2.40 0.00 0.02 -0.33 2.10
2008 -0.75 -0.43 -0.68 -0.42 -0.27 0.15 0.51 -0.97
2009 1.01 1.97 2.25 1.50 0.27 0.41 1.66 0.89
Sumber : Indonesian Capital Market Directory
Berdasarkan Tabel 4.3 dapat diketahui bahwa perusahaan yang mempunyai return saham tertinggi pada tahun 2005 adalah PT. Aneka Tambang Tbk. (ANTAM) yaitu 1.07, pada tahun 2006 adalah PT. International Nickel Indonesia Tbk. (INCO) yaitu 1.35, pada tahun 2007
http://elc.stain-pekalongan.ac.id/
62
adalah PT. Tambang Batubara Bukit Asam Tbk. (PTBA) yaitu 2.40, pada tahun 2008 adalah PT. Bumi Resources Tbk. (BUMI) yaitu 0.51 dan pada tahun 2009 adalah PT. Kalbe Farma Tbk. (KLBF) yaitu 2.25. Sedangkan perusahaan yang mempunyai return saham terendah pada tahun 2005 dan 2006b adalah PT. Bumi Resources Tbk. yaitu -0.05 dan 0.18, pada tahun 2007 adalah PT. Aneka Tambang (Persero) Tbk. yaitu -0.44, pada tahun 2008 adalah PT. International Nickel Indonesia Tbk. yaitu -0.97, dan pada tahun 2009 adalah PT. Telekomunikasi Indonesia Tbk. yaitu 0.27
B. Analisis Pengaruh Harga Saham dan Nilai Tukar Rupiah Terhadap Return Saham 1. Statistik Deskriptif Statistik deskriptif adalah cabang dari statistik yang berhubungan dengan penggambaran atau peringkasan data penelitian sehingga data tersebut mudah dipahami. Statistik deskriptif pada penelitian ini akan menggambarkan data penelitian tentang harga saham, nilai tukar rupiah dan return saham. Sampel penelitian sebanyak 8 perusahaan selama 5 tahun yaitu periode 2005-2009 dengan penyajian data dilakukan menggunakan model panel data, jadi jumlah data yang diobservasi dalam penelitian ini sebanyak 8 x 5 = 40 data observasi. Analisis statistik deskriptif penelitian ini dapat dilihat dari nilai mean, minimum, maksimum, dan standar deviasi yang dijelaskan sebagai berikut:
http://elc.stain-pekalongan.ac.id/
63
Tabel 4.4 Statistik Deskriptif Data Penelitian Descriptive Statistics N
Minimum
Maximum
Mean
Std. Deviation
Return_saham
40
-.97
2.40
.4955
.83164
Harga_saham
40
400.00
96250.00
8.3201E3
15412.29648
Nilai_tukar_rupiah
40
9020.00
10950.00
9.7238E3
672.98475
Valid N (listwise)
40
Berdasarkan tabel 4.4 di atas diperoleh nilai rata-rata return sebesar 0.49, hal ini menunjukkan bahwa tingkat kembalian atas harga saham yang ditetapkan perusahaan di JII tahun 2005-2009 sebesar Rp. 0.49, nilai return saham terendah sebesar -Rp. 0.97 dan nilai return saham tertinggi sebesar Rp. 2.40 dan simpangan baku (standar deviasi) sebesar Rp. 0.83. Nilai standar deviasi variabel return saham tergolong besar karena lebih besar dibandingkan nilai rata-ratanya (mean). Nilai rata-rata pada harga saham sebesar Rp. 8320.1. Hal ini menunjukkan bahwa tingkat harga saham yang terjadi periode tahun 20052009 sebesar Rp. 8320.1, tingkat terendah sebesar Rp. 400 dan tingkat harga saham tertinggi sebesar Rp. 96250 dan simpangan baku (standar deviasi) sebesar 15412.29. Nilai standar deviasi variabel harga saham tergolong besar karena lebih besar dibandingkan nilai rata-ratanya (mean). Rata-rata pada nilai tukar rupiah yang diukur dengan nilai tukar rupiah sebesar Rp. 9723.8. Hal ini menunjukkan bahwa nilai tukar rupiah pada periode 2005-2009 sebesar Rp. 9723.8, nilai tukar rupiah terendah sebesar Rp. 9020 dan nilai tukar rupiah tertinggi sebesar Rp. 10950 dan simpangan
http://elc.stain-pekalongan.ac.id/
64
baku (standar deviasi) sebesar 672.98. Nilai standar deviasi variabel nilai tukar rupiah lebih kecil dibandingkan nilai rata-ratanya (mean) artinya datadata pada variabel nilai tukar rupiah tidak memiliki perbedaan yang besar. 2. Pengujian Asumsi Klasik Untuk menghasilkan suatu analisis data yang akurat, suatu persamaan regresi sebaiknya terbebas dari asumsi klasik yang harus dipenuhi antara lain uji normalitas, multikolinearitas, autokolerasi dan heteroskedastisitas. a. Pengujian Normalitas Data Uji Normalitilas bertujuan untuk mengetahui dalam model regresi variabel dependen dan independennya mempunyai distribusi normal atau tidak. Salah satu cara untuk mengetahui data berdistribusi normal atau tidak adalah dengan uji one sample kolmogrov-smirnov test. Hasil normalitilas diketahui dari nilai Asymp. Sig. (2-tailed), bila >0,05 berarti model regresi telah memenuhi asumsi normalitilas. Tabel 4.5 Hasil Uji Normalitas One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test Unstandardized Residual N Normal Parameters
40 a
Mean Std. Deviation
Most Extreme Differences Absolute
.64218281 .177
Positive
.177
Negative
-.089
Kolmogorov-Smirnov Z Asymp. Sig. (2-tailed) a. Test distribution is Normal.
http://elc.stain-pekalongan.ac.id/
.0000000
1.121 .162
65
Dari hasil pengujian di atas dapat diketahui bahwa Asymp. Sig. (2tailed) dari variabel harga saham, nilai tukar rupiah dan return saham sebesar 0,162 > 0,05 yang berarti bahwa data berdistribusi normal.
Gambar 4.1. Grafik Normal P-P Plot Berdasarkan gambar 4.1. dibawah titik-titik menyebar digaris titik diagonal dengan demikian merupakan data normal. b. Uji Multikolinearitas Uji multikolinearitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi ditemukan adanya kolerasi antar variabel independen. Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi kolerasi diantara variabel independen. Jika variabel independen saling berkolerasi, maka variabelvariabel ini tidak orthogonal. Variabel orthogonal adalah variabel independen yang nilai kolerasi antar sesama variabel independen sama dengan nol. Multikolinearitas dapat dilihat dari nilai tollerance dan
http://elc.stain-pekalongan.ac.id/
66
Variance Inflation Factor (VIF). Regresi bebas dari gangguan multikolinearitas apabila nilai VIF kurang dari 10. Tabel 4.6. Hasil Uji Multikolinieritas Coefficients
a
Collinearity Statistics Model 1
Tolerance
VIF
(Constant) Harga_saham
.972
1.029
Nilai_tukar_rupiah
.972
1.029
a. Dependent Variable: Return_saham
Berdasarkan Tabel 4.6. diperoleh angka VIF nilainya < 10, yaitu untuk VIF variabel harga saham sebesar 1.029 dan nilai tolerance sebesar 0.972, VIF variabel nilai tukar rupiah sebesar 1.029 dan nilai tolerance sebesar 0.972. Karena hasil VIF pada semua variabel < 10 dan nilai tolerance > 0.1, maka data-data penelitian digolongkan tidak terdapat gangguan multikolinearitas dalam model regresinya. c. Uji Autokolerasi Uji autokolerasi bertujuan untuk menguji apakah dalam suatu model regresi linier ada kolerasi antar anggota sampel yang diurutkan berdasarkan waktu. Penyimpangan asumsi ini biasanya muncul pada observasi yang menggunakan data time series. Untuk mendiagnosa adanya autokolerasi dalam suatu model regresi dilakukan melalui pengujian terhadap nilai Uji Durbin Watson. Pengambilan keputusan ada tidaknya autokolerasi yaitu:
http://elc.stain-pekalongan.ac.id/
67
Tabel 4.7. Durbin Watson Hasil Perhitungan Klasifikasi Kurang dari 1,1 Ada autokorelasi 1,1 hingga 1,54 Tanpa kesimpulan 1,55 hingga 2,46 Tidak ada autokorelasi 2,46 hingga 2,9 Tanpa kesimpulan Lebih dari 2,9 Ada autokorelasi Sumber : Algifari (2000; 89)
Tabel 4.8. Hasil Uji Autokolerasi b
Model Summary Model 1
Durbin-Watson 1.627
a. Predictors: (Constant), Nilai_tukar_rupiah, Harga_saham b. Dependent Variable: Return_saham
Pada penelitian diperoleh hasil DW test sebesar 1.627, karena DW berada di antara 1.55 sampai 2.46, maka dalam tidak ada autokorelasi. d. Uji Heteroskedastisitas Uji Heteroskedastisitas bertujuan menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Model regresi yang baik adalah yang homokedastisitas atau tidak terjadi heteroskedastisitas. Cara untuk mendeteksinya adalah dengan cara melihat grafik scatterplot antara nilai, prediksi variabel terikat (Z-PRED) dengan residualnya (SRESID). Deteksi ada tidaknya Heteroskedastisitas dapat dilakukan dengan melihat ada tidaknya pola tertentu pada grafik scatterplot antar SRESID dan ZPRED dimana sumbu Y adalah Y yang telah diprediksi dan sumbu
http://elc.stain-pekalongan.ac.id/
68
X adalah residual (Y pred – Y sesungguhnya) yang telah distudentized, dengan pengambilan keputusan sebagai berikut: 1) Jika ada pola tertentu seperti titik-titik yang ada membentuk pola tertentu yang teratur (bergelombang, melebar dan menyempit). 2) Jika tidak ada pola yang jelas, serta titik-titik menyebar di atas dan dibawah
angka
nol
pada
sumbu
Y,
maka
tidak
terjadi
heteroskedastisitas
Gambar 4.2. Hasil Uji Heteroskedastisitas
Dari hasil output asumsi heteroskedastisitas dengan grafik scatterplot terlihat bahwa titik-titik menyebar di atas dan di bawah angka nol pada sumbu Y, maka mengindikasikan bahwa tidak terdapat gangguan heteroskedastisitas pada model regresi.
C. Analisis Regresi Pengaruh Harga Saham dan Nilai Tukar Rupiah terhadap Return Saham Syariah Dari uji asumsi klasik dapat disimpulkan bahwa data tidak terdapat multikolinearitas,
autokorelasi
http://elc.stain-pekalongan.ac.id/
dan
heteroskedastisitas,
sehingga
69
memenuhi persyaratan untuk melakukan analisis regresi berganda dengan baik. Untuk melakukan pengujian hipotesis ke-1 dan ke-2 digunakan pengujian statistik secara parsial yaitu uji t, dengan tujuan untuk melihat tingkat signifikan tiap koefisien regresi variabel independen secara individual. Hasil analisis regresi mengenai pengaruh harga saham dan nilai tukar terhadap return saham syariah secara parsial, yaitu sebagai berikut: Tabel 4.9. Hasil Analisis Regresi Berganda Coefficients
Model 1
Unstandardized
Standardized
Coefficients
Coefficients
B (Constant) Harga_saham Nilai_tukar_rupiah
a
Std. Error
6.149
1.562
1.832E-5
.000
.000
.000
Beta
T
Sig.
3.937
.000
.340
2.636
.012
-.483
-3.752
.001
a. Dependent Variable: Return_saham
Dari tabel 4.9 ditemukan persamaaan Y=6.149+1,850E-5X1+0,000X2, maka dapat dijelaskan sebagai berikut: 1. Konstanta sebesar 6.149 artinya jika harga saham dan nilai tukar rupiah konstan, maka return saham sebesar 6.149%. 2. Koefisien regresi untuk harga saham adalah 1.832E-5 artinya setiap kenaikan 1% harga saham, return saham akan mengalami kenaikan sebesar 0.00001832%. Dalam hal ini faktor lain yang mempengaruhi return saham dianggap tetap. 3. Koefisien regresi untuk nilai tukar rupiah adalah 0,000 artinya setiap kenaikan 1% nilai tukar rupiah, return saham tidak mengalami
http://elc.stain-pekalongan.ac.id/
70
kenaikan. Dalam hal ini faktor lain yang mempengaruhi return saham dianggap tetap. Sedangkan untuk menguji hipotesis ke-3 digunakan pengujian statistik secara simultan yaitu uji F, untuk menguji signifikansi tiap koefisien regresi variabel independen secara simultan. Hasil analisis regresi mengenai pengaruh harga saham dan nilai tukar rupiah terhadap return saham syariah secara simultan, yaitu sebagai berikut: Tabel 4.10. Daftar Nilai Probabilitas F hitung b
ANOVA Model 1
Sum of Squares
Df
Mean Square
Regression
10.890
2
5.445
Residual
16.084
37
.435
Total
26.974
39
F 12.526
Sig. .000
a
a. Predictors: (Constant), Nilai_tukar_rupiah, Harga_saham b. Dependent Variable: Return_saham
Berdasarkan tabel 4.10. dapat dilihat tingkat signifikansi 0.000 dengan nilai F hitung 12.526, jadi dapat diketahui bahwa tingkat signifikansi > 5% maka model regresi dapat dipakai untuk memprediksi bahwa terdapat hubungan signifikan antara return saham sebagai variabel dependen dengan seluruh variabel independen. Hal ini menunjukkan bahwa harga saham dan nilai tukar rupiah secara simultan memiliki pengaruh yang signifikan terhadap return saham syariah di Jakarta Islamic Index tahun 2005-2009.
http://elc.stain-pekalongan.ac.id/
71
D. Pengujian Hipotesis Dari hasil output SPSS 16.0 for windows, maka model yang diperoleh untuk menunjukkan pengaruh harga saham dan nilai tukar rupiah terhadap return saham syariah, sebagai berikut: 1. Hipotesis I (H1) : Apakah harga saham berpengaruh positif dan signifikan terhadap return saham syariah ? Hipotesis pertama ingin menguji apakah harga saham berpengaruh positif terhadap return saham syariah. Dari hasil penelitian diperoleh nilai signifikan T sebesar 0.012, signifikan pada level 5%. Sedangkan koefisien regresinya sebesar 0.340, ini menunjukkan harga saham berpengararuh positif terhadap return saham syariah. Dengan demikian peningkatan harga saham juga akan meningkatkan return saham syariah. Koefisien arah positif mengindikasikan bahwa semakin tinggi harga saham, maka semakin tinggi juga return saham syariah. 2. Hipotesis II (H2) : Apakah nilai tukar rupiah berpengaruh negatif dan signifikan terhadap return saham syariah ? Hipotesis kedua ingin menguji apakah nilai tukar rupiah berpengaruh negatif terhadap return saham syariah. Dari hasil penelitian diperoleh nilai signifikan T sebesar 0.001, signifikan pada level 5%. Sedangkan koefisien regresinya
sebesar
-0.483,
ini
menunjukkan
nilai
tukar
rupiah
berpengararuh negatif terhadap return saham syariah. Arah hubungan ini sesuai dengan yang dihipotesiskan, menurunnya nilai tukar rupiah terhadap dollar mempunyai pengaruh negatif terhadap ekonomi nasional
http://elc.stain-pekalongan.ac.id/
72
yang akhirnya akan menurunkan return saham syariah. Hal ini sesuai dengan temuan Ratna Prihatini yang mengemukakan variabel nilai tukar rupiah memberikan pengaruh yang negatif signifikan terhadap return saham syariah. 3. Hipotesis III (H3) : Apakah harga saham dan nilai tukar rupiah berpengaruh signifikan terhadap return saham syariah ? Harga saham dan nilai tukar rupiah secara simultan berpengaruh terhadap return saham syariah. Hal ini ditunjukkan dengan hasil F-hitung sebesar 12.526 (signifikansi 0,000). Dengan melihat analisis rasio tersebut maka investor akan mengetahui kinerja perusahaan, dari hasil kinerja perusahaan maka investor akan memprediksi return dan resiko dari saham tersebut. Apabila kinerja perusahaan baik maka kepastian akan return yang diterima akan lebih tinggi dari pada resiko yang akan dihadapi dan sebaliknya. Tabel 4.11. Hasil Statistik Koefisien Determinasi b
Model Summary Model 1
R .635
R Square a
.404
Adjusted R Square .371
a. Predictors: (Constant), Nilai_tukar_rupiah, Harga_saham b. Dependent Variable: Return_saham
Dari hasil regresi pada tabel 4.11 memperlihatkan bahwa R Square sebesar 0.404, maka variasi return saham syariah yang dapat dijelaskan oleh variasi harga saham dan nilai tukar rupiah sebesar 40.4% dan sisanya 59.6% dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak dibahas dalam penelitian ini.
http://elc.stain-pekalongan.ac.id/
73
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan Tujuan penelitian ini untuk menguji dan memperoleh bukti empiris terhadap harga saham dan nilai tukar apakah memiliki pengaruh yang signifikan terhadap return saham. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan maka dapat ditarik kesimpulan berdasar hipotesis, sebagai berikut: 1. Berdasarkan R square sebesar 0.404 dapat dijelaskan bahwa kedua variabel independen, yaitu harga saham dan nilai tukar rupiah secara simultan berpengaruh terhadap variabel dependen, yaitu return saham syariah sebesar 40.4% dan dan 59.6% dipengaruhi oleh variabel lain.. 2. Berdasarkan pengujian hipotesis diketahui bahwa: a. Hasil pengujian hipotesis I menunjukkan bahwa harga saham berpengaruh positif dan signifikan terhadap return saham syariah dapat diterima. Hal ini ditunjukkan dengan besarnya nilai signifikansi yang lebih kecil dari 0.05 yaitu 0,012. b. Hasil pengujian hipotesis II menunjukkan bahwa nilai tukar rupiah berpengaruh negatif dan signifikan terhadap return saham syariah. Hal ini ditunjukkan dengan besarnya nilai signifikansi yang lebih kecil dari 0.05 yaitu 0.001. c. Hasil pengujian hipotesis III menunjukkan harga saham dan nilai tukar rupiah secara simultan berpengaruh terhadap return saham
http://elc.stain-pekalongan.ac.id/
74
syariah dapat diterima. Hal ini ditunjukkan dengan hasil F-hitung sebesar 12.526 dan besarnya nilai signifikansi yang lebih kecil dari 0.05 yaitu 0.000.
B. Rekomendasi Penelitian ini tidak terlepas dari keterbatasan-keterbatasan yang antara lain disebabkan oleh: 1. Populasi dalam penelitian ini hanya terbatas pada delapan perusahaan yaitu perusahaan yang sahamnya tergabung pada anggota Jakarta Islamic Index (JII). 2. Periode penelitian ini selama lima tahun dengan perhitungan tahunan yaitu dari tahun 2005 sampai 2009. 3. Dalam penelitian ini hanya menggunakan dua variabel independen, yaitu harga saham dan nilai tukar rupiah yang digunakan untuk mengukur return saham. Dengan melihat keterbatasan tersebut, maka peneliti menyadari tidak ada penelitian yang sempurna. Maka dari itu peluang penelitian untuk penelitian selanjutnya sebagai berikutnya: 1. Untuk penelitian selanjutnya tidak hanya terbatas pada dengan delapan perusahaan saja. Diharapkan penelitian selanjutnya melakukan penelitian untuk semua industri yang terdaftar di Jakarta Islamic Index (JII) . 2. Untuk periode pengamatan hendaknya melakukan penelitian dengan periode yang lebih lama.
http://elc.stain-pekalongan.ac.id/
75
3. Untuk penelitian selanjutnya perlu menambah variabel independen lainnya yang berpengaruh terhadap return saham, tidak hanya pada variabel harga saham dan nilai tukar rupiah. 4. Pada penelitian selanjutnya dapat menggunakan alat uji selain regresi berganda.
http://elc.stain-pekalongan.ac.id/
76
Daftar Pustaka A. Buku Arifin, Zaenal. 2005. Teori Keuangan dan Pasar Modal. Yogyakarta: EKONISIA. Arikunto, Suharsimi. 2002. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, Edisi revisi V. Jakarta: PT. Rineka Cipta. Astuti, Dewi. 2004. Manajemen Keuangan Perusahaan. Jakarta: Ghalia Indonesia. Azwar, Syaifudin. 1998. Metode Penelitian. Yogyakarta:Pustaka Pelajar. Effendi, Sofian. 1995. Metode Penelitian survai. Jakarta: PT. Pustaka LP3ES. Ghufron, Sofiniyah dkk. 2005. Briefcase Book Edukasi Profesional Syariah: Sistem Keuangan dan Investasi Syariah. Jakarta: Reaisan. Gorman, Tom. 2009. The Complete Idiot’s Guides Economic. Jakarta: Prenada. Hartono. 2004. Statistik untuk Penelitian. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Hartono, Tony. 2006. Mekanisme Ekonomi dalam konteks ekonomi islam. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya. Kasmir. 1998. Bank dan Lembaga Keuangan lainnya. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada. Kuncoro, Mudrajat. 2003. Metode Riset Untuk Bisnis dan Ekonomi. Jakarta: Erlangga Kuncoro, Mudrajat. 2007. Metode Kuantitatif : Teori dan Aplikasi untuk Bisnis dan Ekonomi, Edisi Ketiga. Yogyakarta:UPP STM YKPN. Manurung, Mandala dan Prathama Rahardja. 2004. Uang, Perbankan, dan Ekonomi Moneter (Kajian Kontekstual Indonesia). Jakarta: Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia. Suharyadi dan Purwanto. 2004. Statistika untuk Ekonomi dan Keuangan Modern. Jakarta: Salemba Empat. Sunariyah. 2004. Pengantar Pengetahuan Pasar Modal. Yogyakarta: UPP AMK YKPN. Tamara, Karima. 2008. Menuju Pasar Modal yang Islami, Jurnal Hukum Islam. Pekalongan: STAIN Pekalongan. Teguh, Muhammad. 2005. Metode Penelitian Ekonomi Teori dan Aplikasi. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.
B. Skripsi dan Tesis Afdul Fikri, Muhammad. 2010. Pengaruh Price Earning Ratio (PER) dan Earning Per Share (EPS) Terhadap Return Saham di Jakarta Islamic Index (JII) Periode Tahun 2003-2008. Pekalongan: Program Studi Ekonomi Syariah Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri. Skripsi tidak diterbitkan.
http://elc.stain-pekalongan.ac.id/
77
Hasanah, Nur. 2007. Pengaruh Earning Per Share (EPS) dan Dividend Per Share (DPS) Terhadap return saham perusahaan yang listing di Bursa Efek Jakarta. Pekalongan: Perpustakaan PIPM Pekalongan. Skripsi tidak diterbitkan. Kurnia Dewi, Evi. 2009. pengaruh resiko sistematis dan likuiditas saham terhadap tingkat pengembalian saham Jakarta Islamic Index (JII) tahun 2008. Pekalongan: Program Studi Ekonomi Syariah Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri. skripsi tidak diterbitkan. Prihatini, Ratna. 2009. Analisis Pengaruh Iinflasi, Nilai Tukar, ROA,DER dan CR Terhadap Return Saham (Studi Kasus Saham Industri Real Estate and Property yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2003– 2006). Semarang: Perpustakaan Universitas Diponegoro. Tesis tidak diterbitkan. Wachyu Adi Winarto, Wahid. 2007. Pengaruh Kinerja Keuangan Terhadap Return Saham Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Jakarta. Pekalongan: Perpustakaan PIPM Pekalongan. Skripsi tidak diterbitkan. C. Intenet http://id.wikipedia.org/wiki/jakarta islamic index . diakses 29 Desember 2010, 13.25 WIB http://wapedia.mobi/id/Jakarta_Islamic_Index diakses 4 Januari 2011, 23.01 WIB. http://www.artikata.com/arti-329589-harga.php diakses 8 Desember 2010, 15.00 WIB. http://www.gurumuda.com/bse/sistem-kurs-valuta-asing#more-12274. diakses 15 Maret 2011, 23.34 WIB. http://www.idx.co.id/MainMenu/TentangBEI/History/tabid/61/lang/idID/language/id-ID/Default.aspx diakses 31 agustus 2010, 21.47 WIB. http://www.koleksiweb.com/iptek/pengertian-saham-dan-jenis-jenissaham.html diakses 8 Desember 2010, 14.40 WIB. http://www.sidanaonline.com/id/products/syariah/si-dana-saham-syariah diakses 6 februari 2011, 22.00 WIB. http://www.reksadanasyariah.net/2008/08/apakah-jakarta-islamic-index.html diakses 11 Agustus 2010, 21.00 WIB. D. Jurnal Pancawati dkk, Pengaruh Faktor Fundamental dan Resiko Ekonomi terhadap Return Saham pada Perusahaan di Bursa Efek Jakarta, (Jurnal Bisnis Strategi, Vol 8 Desember 2001/Th. VI/2002). Wardoyo, Analisis Pengaruh Efisiensi Terhadap Return Saham Bank di BEJ, Jurnal Ekonomi, (www.gunadarma.co.id diakses pada tanggal 29 Desember 2009, 13.00 WIB)
http://elc.stain-pekalongan.ac.id/