BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Sejalan dengan perkembangan ilmu dan teknologi utamanya di dalam bidang ketekniksipilan di Indonesia, dewasa ini banyak dibangun gedung-gedung berlantai banyak dengan berbagai macam konsep arsitektur. Dalam perancangan gedung berlantai banyak, umumnya perencana dari teknik sipil lebih cenderung memakai konsep bangunan yang beraturan untuk mendapatkan desain struktur gedung yang kuat, stabil, dan kaku. Namun secara arsitektural, perancangan gedung mulai menjajaki era baru dengan mulai dirancang dan dibangunnya gedung-gedung berlantai banyak yang mempunyai nilai estetika berlebih dalam penampilannya. Untuk mengakomodasi permintaan arsitek, pada tugas akhir ini dicoba untuk mendesain model gedung dengan gradasi luas lantai semakin ke atas semakin besar dan juga dengan variasi kolom tepi yang mengikuti kemiringan gedung. Keunggulan gedung dengan luas lantai semakin ke atas semakin besar, selain dari segi estetika, gedung ini mempunyai kelebihan dari segi fungsional yaitu selisih luasan lantai pada lantai dasar terhadap lantai tingkat-tingkat di atasnya dapat dipergunakan untuk fungsi lain, misalnya saja untuk keperluan landscaping. Untuk peninjauan analisa difokuskan pada kekuatan dan kekakuan serta stabilitas gedung terhadap kombinasi pembebanan beban mati dan beban hidup karena pada gedung semacam ini masa akan semakin besar ke arah atas.
Tugas Akhir –Optimalisasi Kolom Miring pada Gedung Piramida Terbalik Terpancung-Wijayanto-41106110029
1-1
1.2 Tujuan Tujuan yang ingin dicapai dari tugas akhir ini antara lain : 1. Menganalisis gedung dengan bentuk piramida terbalik terpancung dengan kolom luar mengikuti kemiringan gedung. 2. Mengkaji ukuran kolom tepi atau pinggir yang optimal pada model gedung piramida terbalik terpancung. 3. Mengkaji jarak terbaik antara kolom tengah terhadap kolom pinggir pada model gedung piramida terbalik terpancung.
1.3 Ruang Lingkup dan Batasan Masalah Agar penulisan tugas akhir ini bisa terfokus pada tujuan yang ingin dicapai maka ruang lingkup dan batasan penulisan adalah terbatas pada hal-hal berikut: 1. Gedung yang didesain adalah gedung fiktif dengan konstruksi struktur beton bertulang dan dengan jumlah lantai adalah 5 lantai. 2. Struktur yang didesain hanya struktur atas, yaitu dengan perancangan awal struktur pelat, balok, dan kolom. 3. Analisa tulangan hanya dilakukan untuk kolom pinggir dan kolom sudut dengan menggunakan bantuan program ETABS versi 9.07. 4. Kolom luar didesain berbentuk miring mengikuti kemiringan gedung dengan 1 kondisi kemiringan saja dan untuk perancangan awal dianggap kemiringan kolom adalah 81° dari muka tanah. 5. Kolom tengah dan kolom luar dirancang dengan bentuk persegí
Tugas Akhir –Optimalisasi Kolom Miring pada Gedung Piramida Terbalik Terpancung-Wijayanto-41106110029
1-2
6. Kemudian dilakukan trial sebanyak 3 kali untuk variasi jarak kolom tengah dalam terhadap kolom pinggir sekaligus kolom pinggir terhadap kolom sudut. 7.
Metode desain yang diterapkan untuk menganalisa adalah berdasarkan SK SNI 03-2847-2002.
8.
Gedung diasumsikan untuk dibangun di daerah Banjarmasin, Kalimantan, sehingga kombinasi pembebanan terhadap beban gempa diabaikan.
9.
Beban yang bekerja adalah beban vertikal saja.
1.4 Metodologi Penulisan Kegiatan yang dilakukan selama penulisan secara berurutan adalah sebagai berikut: a. Studi pustaka untuk landasan teori Mencari dan mempelajari buku-buku, ebook, skripsi yang relevan dengan topik skripsi. b. Pemodelan struktur, memasukkan data material dan profil yang digunakan, pembebanan. c. Menentukan dimensi balok optimum, menentukan jarak optimum antara kolom tengah dan kolom pinggir sekaligus jarak antara kolom pinggir dengan kolom sudut. d. Analisis struktur untuk rangka struktur dengan variasi ukuran kolom baik kolom miring (kolom pinggir dan kolom sudut) maupun kolom tengah dengan bantuan program ETABS versi 9.07.
Tugas Akhir –Optimalisasi Kolom Miring pada Gedung Piramida Terbalik Terpancung-Wijayanto-41106110029
1-3
e. Mendesain tulangan untuk kolom dengan bantuan program ETABS veri 9.07. f. Membahas output luas tulangan memanjang kolom hasil desain dari program ETABS versi 9.07. g. Menarik simpulan mengenai jarak optimal koefisien penentu ukuran kolom miring (kolom pinggir dan kolom sudut) yang paling optimal dan jarak kolom tengah luar ke kolom pojok luar yang paling optimal. 1.5 Sistematika Penulisan Bab I Pendahuluan, membahas tentang latar belakang, tujuan, ruang lingkup dan batasan masalah, metodologi penulisan, dan sistematika penulisan. Bab II Dasar-dasar Perencanaan Gedung Beton Bertulang Berlantai Banyak, merupakan teori atau kajian pustaka yang membahas dasar-dasar perencanaan struktur gedung beton bertulang berlantai banyak. Bab III Dasar-dasar Perencanaan Struktur Beton Bertulang, merupakan teori atau kajian pustaka yang membahas tentang dasar teori yang meliputi teori struktur beton, perancangan pelat, balok, kolom dan juga kolom miring. Termasuk juga di dalamnya menampilkan flowchart perancangan pelat, balok dan kolom yang dipakai dalam tugas akhir ini. Bab IV Tinjauan Model Kasus, menampilkan rencana denah lantai 2 sampai dengan lantai 6 (lantai atap) dan potongan melintang dari gedung yang akan dirancang. Membahas kemungkinan aksi-reaksi gaya pada elemen kolom miring. Menampilkan diagram alir analisa struktur sesuai batasan yang ditentukan dalam tugas akhir ini.
Tugas Akhir –Optimalisasi Kolom Miring pada Gedung Piramida Terbalik Terpancung-Wijayanto-41106110029
1-4
Bab V Analisa Struktur dan Perbandingan Rancangan, menampilkan data desain bangunan, perancangan awal dan analisa struktur gedung yang meliputi pelat lantai, balok, dan kolom. Analisa tulangan untuk kolom yang divariasikan bentuk dan ukurannya dengan bantuan ETABS versi 9.07. Menyajikan dan membahas perbandingan hasil analisis jarak kolom tengah dalam terhadap kolom pinggir sekaligus kolom pinggir terhadap kolom sudut. Menyajikan dan membahas perbandingan hasil analisis variasi ukuran elemen kolom utamanya kolom pinggir dan sudut. Bab VI Simpulan, yakni hasil akhir yang berupa laporan mengenai jarak kolom tengah terhadap kolom pinggir yang paling optimum, koefisien penentu ukuran kolom miring yang paling optimal dari variasi desain kolom miring pada gedung dengan model piramida terbalik terpancung.
Tugas Akhir –Optimalisasi Kolom Miring pada Gedung Piramida Terbalik Terpancung-Wijayanto-41106110029
1-5