BAB I PENDAHULUAN
1.1.
Latar Belakang Masalah Setiap perusahaan yang memasuki persaingan dalam dunia bisnis mempunyai
satu kepentingan yang sama yaitu untuk memperoleh laba. Perusahaan yang memproduksi barang dan jasa yang sejenis dan memasuki segmen pasar yang sama, berusaha untuk mendapatkan bagian terbesar atau menguasai pangsa pasar tersebut. Perusahaan yang satu dengan perusahaan yang lain saling beradu strategi untuk mendapatkan pangsa pasar terbesar. Demikian juga yang dialami oleh CV. Duta Java Tea Industri sebagai produsen teh kering dengan merek “2 Tang”, yang terletak di Kabupaten Tegal-Jawa Tengah. Kabupaten Tegal yang memiliki beberapa industri teh, seperti PT. Gunung Slamet yang produknya antara lain Teh Sosro dan Teh Poci, CV. Duta Java Tea Industri yang memproduksi Teh 2 Tang dan Tjatoet, CV. Limas Jaya yang memproduksi Teh Gopek, Perusahaan Teh Cap Dua Burung yang memproduksi Teh Tong Tjie. (Palupi Panca Astuti, 2001:1) Dengan semakin ketatnya persaingan dalam industri teh saat ini, menuntut CV. Duta Java Tea Industri untuk dapat menentukan strategi pemasaran yang tepat. Setiap perusahaan memiliki kekuatan dan kelemahan serta strategi yang berbeda dalam memanfaatkan peluang dan menghadapi ancaman bisnis. Kekuatan suatu perusahaan dapat mendorong perusahaan untuk memanfaatkan kesempatan lingkungan sebaik-baiknya atau dapat menghadapi tantangan lingkungan dengan kemampuan yang lebih tinggi, sehingga dapat mempercepat pencapaian tujuan
1
perusahaan.
Sebaliknya,
kelemahan
suatu
perusahaan
dapat
menghalangi
pemanfaatan kesempatan lingkungan atau memperlemah perusahaan di dalam pencapaian tujuan perusahaan. Dalam menghadapi persaingan tersebut, setiap perusahaan khususnya CV. Duta Java Tea Industri membutuhkan analisis perencanaan strategis, karena analisis ini mempermudah perusahaan dalam merumuskan alternatif strategi yang dapat digunakan pada masa yang akan datang. Perencanaan strategis tersebut berupa analisis faktor internal yang meliputi kekuatan dan kelemahan yang ada dalam perusahaan, dan analisis faktor eksternal meliputi peluang dan ancaman yang dihadapi perusahaan. Analisis faktor internal-eksternal ini digunakan untuk mengetahui kekuatan dan kelemahan yang ada dalam perusahaan sebagai dasar dalam menghadapi peluang dan ancaman yang mungkin terjadi. Jika sudah diketahui lebih mendalam tentang faktor internal dan eksternal perusahaan yang ada, maka diharapkan dapat diketahui strategi yang tepat bagi CV. Duta Java Tea Industri. Berdasarkan dari uraian diatas, dapat diketahui bahwa penting bagi suatu perusahaan untuk mengetahui strategi perusahaannya antara lain berdasarkan Matriks Internal Eksternal. Hal ini diperlukan karena dengan mengetahui posisi strategis perusahaan pada Matriks Internal Eksternal maka dapat diketahui strateginya dan setidaknya CV. Duta Java Tea Industri dapat mengatasi persaingan dengan memperluas pangsa pasarnya, sehingga perusahaan dapat mencapai tujuan perusahaan dan mempertahankan kelangsungan hidup. Dari alasan diatas, maka penulis tertarik untuk meneliti permasalahan yang dihadapi perusahaan dengan mengambil judul: Analisis Penetapan Strategi
2
Perusahaan Berdasarkan Matriks Internal Eksternal Pada CV. Duta Java Tea Industri di Kabupaten Tegal – Jawa Tengah.
1.2.
Rumusan Masalah Penulis merumuskan masalah sebagai berikut: “Strategi apakah yang tepat
untuk dijalankan oleh CV. Duta Java Tea Industri berdasarkan Matriks Internal Eksternal?”
1.3.
Batasan Masalah Agar tujuan penelitian dapat tercapai maka penulis membatasi penelitian
dengan batasan-batasan sebagai berikut. 1. Strategi adalah program untuk menentukan dan mencapai tujuan perusahaan dan mengimplementasikan misinya. Pengertian lain menyebutkan strategi sebagai pola tanggapan atau respon organisasi terhadap lingkungannya sepanjang waktu (Fandy Tjiptono, 1995:2). Dalam penelitian ini yang dimaksud dengan strategi adalah suatu program untuk menentukan dan mencapai tujuan organisasi serta mengimplementasikan misi dan respon organisasi terhadap lingkungan sepanjang waktu. Strategi yang tepat dalam penelitian ini adalah strategi yang ditentukan berdasarkan posisi strategis perusahaan pada matriks internal eksternal sesuai dengan kondisi eksternal dan internal perusahaan saat ini. 2. Matriks Internal Eksternal merupakan suatu matriks yang memiliki sembilan sel pilihan strategi yang dapat digunakan perusahaan dalam menentukan strategi. Pilihan strategi tersebut adalah strategi pertumbuhan konsentrasi melalui
3
integrasi vertikal, strategi pertumbuhan melalui integrasi horizontal, strategi penciutan (turnaround), strategi stabilitas, strategi konsentrasi melalui integrasi horizontal,
strategi
divestasi,
strategi
diversifikasi
konsentrik,
strategi
diversifikasi konglomerasi, dan strategi likuidasi. (Freddy Rangkuti, 2002:42) 3. Faktor internal merupakan faktor yang menjadi kendali perusahaan meliputi kekuatan dan kelemahan yang dimiliki perusahaan. Faktor eksternal merupakan lingkungan bisnis yang melingkupi operasi perusahaan meliputi peluang dan ancaman bisnis. 4. Variabel faktor internal dan eksternal yang digunakan sebagai dasar penentuan dalam Matriks Internal Eksternal diperoleh melalui prasurvei kepada manajer CV. Duta Java Tea Industri. Selain itu variabel-variabel faktor internal dan eksternal juga ditentukan menurut Suwarsono (1994:137). Variabel faktor internal yang diteliti adalah: a. Pangsa pasar yang luas Pangsa pasar adalah besarnya bagian pasar atau luasnya total pasar yang dapat dikuasai oleh suatu perusahaan. Bagi suatu perusahaan, pasar merupakan sasaran untuk keberhasilan dalam mencapai tujuannya dibidang pemasaran yang juga merupakan keberhasilan perusahaan dalam memasarkan produknya. b. Keinginan konsumen yang terpenuhi Dalam memproduksi sebuah produk, setiap perusahaan selalu berusaha untuk mengikuti perkembangan sesuai dengan keinginan konsumen yang selalu berubah.
4
c. Segmen pasar yang luas Setiap perusahaan perlu meraih segmen pasar yang besar dalam bersaing dengan perusahaan lain. d. Tenaga kerja yang berkualitas Setiap perusahaan menginginkan perusahaan yang dikelola memiliki tenaga kerja yang terampil dan berpengalaman lebih. Perusahaan yang memiliki tenaga kerja yang terampil dan berpengalaman diharapkan akan mampu menghasilkan kualitas SDM yang baik. e. Keuntungan yang diperoleh mencapai target Perusahaan dalam memasarkan produknya salah satunya dapat memperoleh keuntungan yang sesuai dengan harapan perusahaan sehingga tujuan perusahaan dapat tercapai. f. Kualitas produk yang lebih baik dari pesaing Produk yang dihasilkan Perusahaan lebih berkualitas dibandingkan produk pesaingnya. g. Image masyarakat yang tinggi terhadap produk Image produk merupakan pandangan atau pikiran masyarakat terhadap suatu produk. Jika produk memiliki kualitas baik atau keunggulan yang lebih, maka image masyarakat terhadap suatu produk juga baik. h. Produk yang bervariasi Berbagai macam produk yang dihasilkan oleh perusahaan untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan pasar yang berlainan.
5
i. Saluran distribusi yang lebih baik dari pesaing Perusahaan harus menyediakan saluran distribusi yang baik sehingga mempermudah konsumen untuk mendapatkan produk yang dimiliki perusahaan. j. Lokasi perusahaan yang strategis Perusahaan yang menunjukkan keunggulan lebih dibandingkan dengan pesaing salah satunya dalam pemilihan lokasi yang tepat dan mudah dijangkau oleh konsumen, atau dapat dikatakan memilih lokasi yang strategis. Variabel faktor eksternal yang diteliti adalah: a. Daya beli konsumen yang tinggi Daya beli konsumen yang semakin meningkat, merupakan sesuatu yang diharapkan setiap perusahaan untuk meningkatkan pendapatan. Hal tersebut juga menyatakan bahwa kepercayaan masyarakat terhadap perusahaan semakin tinggi. b. Semakin banyak media yang dapat digunakan sebagai sarana promosi Semakin banyaknya media massa merupakan peluang yang baik bagi setiap perusahaan untuk mempromosikan produknya sehingga dapat dikenal masyarakat secara luas. c. Masuknya pesaing baru dengan usaha sejenis Masuknya pesaing baru dengan usaha sejenis merupakan salah satu ancaman bagi setiap perusahaan, maka setiap perusahaan harus memiliki kemampuan dalam membuat strategi yang lebih baik sehingga dapat mencegah datangnya ancaman dari pesaing-pesaing baru yang muncul.
6
d. Hubungan yang baik dengan pemasok Adanya hubungan yang baik dengan pemasok diharapkan dapat menyediakan sumber daya yang dibutuhkan oleh perusahaan. e. Perkembangan teknologi yang semakin pesat Perubahan dan perkembangan teknologi yang terjadi sangat berpengaruh bagi kelangsungan perusahaan. Teknologi yang terus mengalami perubahan dan selalu berkembang sangat memberi manfaat yang memuaskan bagi perusahaan untuk berubah dan berkembang. f. Persaingan yang semakin ketat semakin banyak perusahaan yang mempunyai kesamaan tujuan dan penawaran produk membuat persaingan semakin ketat sehingga dituntut masing-masing perusahaan memiliki strategi agar lebih unggul dari pesaing. g. Keberadaan perusahaan berpengaruh pada lingkungan sosial Perusahaan berperan aktif dalam lingkungan sosial, sehingga keberadaannya akan didukung oleh lingkungan setempat. Variabel ini merupakan peluang perusahaan untuk mendapatkan perhatian lebih dari konsumen. h. Peraturan pemerintah Peraturan pemerintah dapat menjadi peluang dan ancaman terhadap suatu bisnis. Kebijakan pemerintah seringkali menciptakan kesempatan dan bisnis baru tetapi kebijakan pemerintah juga dapat mempengaruhi kelangsungan hidup perusahaan dan laba secara negatif. Perusahaan harus mengamati lingkungan
pemerintah,
mencoba
untuk
mempengaruhi
pemerintah, dan mencoba untuk menyesuaikan dirinya.
7
kebijakan
i. Pengaruh Inflasi Inflasi adalah suatu keadaan yang menunjukkan penurunan nilai mata uang yang disebabkan oleh terlalu banyaknya jumlah uang yang beredar dalam masyarakat tanpa diimbangi jumlah barang dan jasa yang beredar dalam masyarakat. Inflasi dapat mengakibatkan kenaikan biaya tenaga kerja, bahan baku, dan komponen lainnya, sehingga dapat menaikkan harga jual produk.
1.4.
Tujuan Penelitian Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui strategi apakah
yang tepat untuk dijalankan oleh CV. Duta Java Tea Industri berdasarkan Matriks Internal Eksternal.
1.5.
Manfaat Penelitian
1. Bagi Perusahaan : Dapat memberikan masukan dimana hasil penelitian ini bisa digunakan sebagai bahan pertimbangan untuk menentukan kebijaksanaan selanjutnya, mengenai strategi pemasaran yang tepat dalam menghadapi persaingan yang semakin kompetitif. 2. Bagi Penulis : Dapat digunakan untuk memperluas wawasan dan menambah pengetahuan dibidang strategi pemasaran dengan membandingkan teori dari bangku kuliah dengan kenyataan yang sebenarnya terjadi diperusahaan.
8
1.6.
Metodologi Penelitian
1.6.1. Data Penelitian Data yang diperlukan dalam penelitian ini adalah data variabel internal dan eksternal CV. Duta Java Tea Industri sebagai data utama. Data lain yang diperlukan adalah data tentang gambaran umum perusahaan meliputi sejarah berdirinya perusahaan, lokasi perusahaan, struktur organisasi perusahaan, data produksi, dan data pemasaran. 1. Variabel Internal, terdiri dari: a. Pangsa pasar yang luas b. Keinginan konsumen yang terpenuhi c. Segmen pasar yang luas d. Tenaga kerja yang berkualitas e. Keuntungan yang diperoleh mencapai target f. Kualitas produk yang lebih baik dari pesaing g. Image masyarakat yang tinggi terhadap produk h. Produk yang bervariasi i. Saluran distribusi yang lebih baik dari pesaing j. Lokasi perusahaan yang strategis 2. Variabel eksternal, terdiri dari: a. Daya beli konsumen yang tinggi b. Semakin banyak media yang dapat digunakan sebagai sarana promosi c. Masuknya pesaing baru dengan usaha sejenis d. Hubungan yang baik dengan pemasok
9
e. Perkembangan teknologi yang semakin pesat f. Persaingan yang semakin meningkat g. Keberadaan perusahaan berpengaruh pada lingkungan sosial h. Peraturan pemerintah i. Pengaruh inflasi 1.6.2. Obyek Penelitian Obyek penelitian adalah CV. Duta Java Tea Industri yang beralamatkan di Jalan Raya Selatan No. 130 Banjaran, Slawi-Tegal, Jawa Tengah. 1.6.3. Responden Penelitian Responden penelitian ini adalah manajer puncak CV. Duta Java Tea Industri. Karena responden tersebut mengetahui kebijakan dalam penentuan strategi perusahaan dan memiliki hak untuk mengambil keputusan. 1.6.4. Metoda Pengumpulan Data Metoda pengumpulan data yang digunakan adalah: 1. Wawancara Wawancara merupakan salah satu cara pengumpulan data melalui tanya jawab secara langsung dengan pihak yang bersangkutan. Wawancara tersebut
dilakukan
dengan
manajer
puncak
perusahaan
untuk
mengumpulkan data yang diperlukan, yaitu data faktor internal dan eksternal CV. Duta Java Tea Industri. 2. Kuesioner Kuesioner adalah metode pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada
10
responden untuk dijawabnya (Sugiyono, 2002:135). Kuesioner yang digunakan terdiri dari pertanyaan tertutup, yaitu pertanyaan yang sudah ada alternatif pilihan jawabannya dan tinggal dipilih dari alternatif yang ditawarkan (Freddy Rangkuti, 2003:47). Kuesioner digunakan untuk mengumpulkan data faktor internal dan eksternal CV. Duta Java Tea Industri. 3. Study Pustaka Merupakan suatu cara pengumpulan data melalui buku-buku ekonomi manajemen yang ada di perpustakaan, dan sumber-sumber lain yang ada kaitannya dengan masalah yang diteliti. 1.6.5. Metoda Analisis Data Alat analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah Matriks Internal Eksternal. Matriks Internal Eksternal digunakan untuk mengetahui posisi strategis perusahaan yang didasarkan pada Internal Factor Analysis Summary (IFAS) dan Eksternal Factor Analysis Summary (EFAS). IFAS adalah analisis faktor internal perusahaan untuk mengetahui kekuatan dan kelemahan yang ada dalam perusahaan, sedangkan EFAS adalah analisis faktor eksternal perusahaan untuk mengetahui peluang dan ancaman yang ada dalam
perusahaan
(Freddy
Rangkuti,
2002:26).
Selanjutnya
dalam
penyusunan Matriks Internal Eksternal diperlukan langkah-langkah sebagai berikut: 1. Menyusun Tabel IFAS dan EFAS. Tabel tersebut memuat kolom bobot, rating dan skor yang harus dihitung. Tabel EFAS – IFAS dapat dilihat
11
pada tabel 1.1. Tabel 1.1. IFAS - EFAS SKOR FAKTOR BOBOT
RATING
(BOBOT X
INTERNAL/EKSTERNAL RATING)
JUMLAH
1,00
Sumber : Freddy Rangkuti (2002:24)
Tahapan yang diperlukan dalam penyusunan Tabel IFAS-EFAS terdiri dari: a. Menentukan bobot pada masing-masing faktor internal dan faktor eksternal Menentukan bobot masing-masing faktor internal dan eksternal CV. Duta Java Tea Industri sesuai dengan kontribusi dari manajer perusahaan berdasarkan tingkat kepentingan faktor-faktor tersebut bagi perusahaan dan sesuai dengan pendapat manajer atau responden. Dengan ketentuan jumlah bobot adalah 1,00. Langkah perhitungan bobot adalah: i).
Menyusun urutan kepentingan Variabel faktor internal dan eksternal yang sudah ada diurutkan berdasarkan tingkat kepentingan. Urutan 1 bila variabel tersebut paling penting bagi perusahaan dan urutan 10 bila variabel tersebut tidak penting.
ii).
Memberi nilai urutan kepentingan
12
Berdasarkan urutan kepentingan, variabel faktor internal dan eksternal diberikan nilai 10 untuk variabel yang paling penting dan nilai 1 untuk variabel yang tidak penting. Sehingga dapat menentukan angka pembagi untuk masing-masing variabel, yang diperoleh dari 1+2+3+4+5+6+7+8+9+10 = 55. Angka 55 digunakan sebagai angka pembagi untuk menentukan bobot. iii). Menyusun bobot tiap variabel Masing-masing variabel dapat ditentukan bobotnya, cara penyusunan bobot masing-masing variabel adalah : Bobot = Nilai urut kepentingan masing-masing variabel Jumlah nilai urut kepentingan tiap variabel Hasil perhitungan bobot untuk masing-masing variabel faktor internal dan eksternal adalah sama. b. Menentukan rating Menentukan rating pada masing-masing variabel, berdasarkan jawaban responden atas pertanyaan strategis variabel faktor internal dan eksternal, yaitu: Sangat setuju = 5, Setuju = 4, Ragu-ragu = 3, Tidak setuju = 2, Sangat tidak setuju = 1. c. Menghitung skor Setelah variabel-variabel internal diidentifikasi, langkah selanjutnya yang diperlukan adalah menghitung skor pada faktor internal dan eksternal CV. Duta Java Tea Industri. Skor adalah hasil perkalian antara bobot dengan rating.
13
2. Menyusun Matriks Internal Eksternal perusahaan Cara menyusun Matriks Internal Eksternal adalah dengan pemetaan, Langkah-langkah pemetaan untuk membuat tabel internal eksternal adalah jumlah skor faktor internal dipetakan pada sumbu horizontal dan jumlah skor faktor eksternal dipetakan pada sumbu vertikal. Sumbu horizontal merupakan sumbu yang menggambarkan kekuatan pengaruh faktor eksternal bisnis yang terdiri dari beberapa indikator yang ada dalam lingkungan bisnis. Sedangkan sumbu vertikal menggambarkan besarnya kepentingan faktor internal perusahaan yang sebelumnya telah diukur dan dihitung berdasarkan pendapat manajer. Kekuatan pengaruh faktor eksternal maupun besarnya kepentingan faktor internal diukur dengan skala Tinggi, Sedang, Rendah. Baik sumbu vertikal maupun sumbu horizontal yang menggambarkan skala kekuatan pengaruh faktor eksternal dan besarnya kepentingan faktor internal, diperoleh berdasarkan pada jawaban: Sangat Setuju = 5, Setuju = 4, Ragu-ragu = 3, Tidak Setuju = 2, dan Sangat Tidak Setuju = 1. Angka 0,00 sebagai angka terendah dalam Matriks Internal Eksternal, angka 5,00 pada Matriks Internal Eksternal diperoleh dari nilai rating tertinggi yaitu 5. Untuk memperoleh jumlah kriteria pemilihan strategi (sel I sampai dengan IX), maka masing-masing sumbu dibagi menjadi 3 blok secara vertikal dan horizontal. Penentuan nilai-nilai pada sumbu vertikal dan sumbu horizontal adalah 0,00 ; 1,66 ; 3,33 ; 5,00. Nilai 1,66 diperoleh dari 5,00 dibagi 3 blok (1/3 x 5,00). Nilai pada sumbu ketiga
14
vertikal dan horizontal yaitu 3,33 diperoleh dari (2/3 x 5,00). Tabel Matriks Internal Eksternal dapat dilihat pada Tabel 1.2. dibawah ini:
Total Skor Faktor Strategi Eksternal
Tabel 1.2. Matriks Internal Eksternal 5.00
III
II
I
VI
V
IV
IX
VIII
VII
Tinggi 3,33 Sedang 1.66 Rendah 0 Rendah 1.66
Sedang 3.33 Tinggi
5.00
Total Skor Faktor Strategi Internal Sumber : Freddy Rangkuti(2002:42)
3. Pemetaan Data Internal Eksternal Pemetaan faktor internal dan eksternal dapat ditemukan suatu titik antara skor faktor internal dan skor faktor eksternal yang menunjukkan pilihan strategi yang dapat dilakukan perusahaan, yang ditunjukan pada Tabel Matriks Internal Eksternal tersebut diatas. Matriks Internal Eksternal memiliki sembilan sel yang terbentuk setelah masing-masing sumbu dibagi ke dalam tiga bagian titik pembagi yang telah ditentukan. Masing-masing bagian itu adalah ditunjukkan dengan skala Tinggi, Sedang, dan Rendah. Skala tersebut menunjukkan kekuatan pengaruh faktor eksternal dan besarnya kepentingan faktor internal bagi perusahaan.
15
Dalam Matriks Internal Eksternal terdapat sembilan sel yang terdapat pilihan strategi yang berbeda pada setiap selnya. Pilihan strategi pada sel I – IX Matrik Internal Eksternal (Fred R. David, 1999:58;Suwarsono, 1994:186) terdiri dari: Sel I : Strategi Konsentrasi Melalui Integrasi Vertikal Strategi pertumbuhan melalui konsentrasi dapat dicapai melalui integrasi vertikal dengan cara menjalin kerjasama dengan supplier atau dengan cara menambah jaringan distribusi. Hal ini merupakan strategi utama untuk perusahaan yang memiliki posisi kompetitif pasar yang kuat dalam industri yang berdaya tarik tinggi. Sel II : Strategi Konsentrasi Melalui Integrasi Horizontal Strategi pertumbuhan melalui integrasi horizontal adalah suatu kegiatan untuk memperluas perusahaan dengan cara membangun di lokasi yang lain, dan meningkatkan jenis produk/jasa. Tujuannya adalah untuk meningkatkan penjualan dan profit, dengan cara memanfaatkan keuntungan skala ekonomi baik di produksi maupun pemasaran. Sel III : Strategi Penciutan (Turnaround) Strategi turnaround adalah usaha memperkecil atau mengurangi usaha yang dilakukan perusahaan. Sel IV : Strategi Stabilitas Strategi stabilitas adalah strategi yang diterapkan tanpa mengubah arah strategi yang telah ditetapkan.
16
Sel V : Strategi Konsentrasi Melalui Integrasi Horizontal atau Stabilitas Strategi pertumbuhan melalui integrasi horizontal adalah suatu kegiatan untuk memperluas perusahaan dengan cara membangun dilokasi yang lain dan meningkatkan jenis produk/jasa. Tujuannya adalah menghindari kehilangan penjualan dan kehilangan profit. Perusahaan yang berada dalam sel ini dapat memperluas pasar, fasilitas produksi, dan teknologi melalui akuisisi atau joint ventures dengan perusahaan lain dalam industri yang sama. Sel VI : Strategi Divestasi Strategi divestasi dilaksanakan apabila manajer tidak mampu untuk memperbaiki kinerja perusahaan dan gagal memutar arah kecenderungan perusahaan menuju perusahaan yang siap kembali berkembang. Sel VII : Strategi Diversifikasi Konsentrik Strategi
diversifikasi
konsentrik
terjadi
apabila
perusahaan
memutuskan melakukan ekspansi usaha dengan menambah unit usaha baru, baik dengan cara pertumbuhan internal maupun akuisisi, pada bidang usaha yang masih memiliki keterkaitan langsung maupun tidak langsung, dalam bidang usaha yang sebelumnya telah dimiliki. Sel VIII : Strategi Diversifikasi Konglomerasi Strategi pertumbuhan melalui kegiatan bisnis yang tidak saling berhubungan dapat dilakukan jika perusahaan menghadapi posisi
17
kompetitif yang tidak begitu kuat dan nilai daya tarik industrinya sangat rendah. Kedua faktor tersebut menuntut perusahaan itu melakukan usahanya ke dalam perusahaan lain. Sel IX : Strategi Likuidasi Strategi ini dilaksanakan dengan
menjual
harta
kekayaan
perusahaan, baik yang berwujud maupun tidak berwujud secara individual.
1.7.
Sistematika Penulisan Bab I merupakan pendahuluan yang berisi latar belakang masalah, rumusan
masalah, batasan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, metode penelitian dan sistematika penulisan. Bab II berisi landasan teori mengenai proses manajemen pemasaran, pemasaran, manajemen pemasaran, dan matriks internal eksternal. Bab III Menguraikan gambaran umum perusahaan CV. Duta Java Tea Industri yang berisi sejarah berdirinya, struktur organisasi, aspek produksi, aspek pemasaran, aspek sumber daya manusia, dan aspek strategi. Bab IV merupakan analisis data untuk melakukan penetapan strategi perusahaan berdasarkan posisi strategis CV. Duta Java Tea Industri di Kabupaten Tegal – Jawa Tengah pada matriks internal eksternal. Bab V Berisi simpulan-simpulan yang diambil berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh dan saran-saran penulis untuk perusahaan.
18