BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah Peran guru dapat dikatakan sebagai ujung tombak program pendidikan karena guru adalah salah satu faktor yang menentukan berhasil tidaknya kegiatan pembelajaran di sekolah dalam dunia pendidikan. Dalam proses pembelajaran di kelas maupun dalam melakukan percobaan di laboratorium, peserta didik diharapkan memiliki kemampuan dalam mengembangkan pengalaman belajarnya. Guru diharapkan mampu menentukan metode pembelajaran serta mampu membuat media guna menunjang kegiatan pembelajaran. Berdasarkan hasil wawancara langsung dengan guru fisika maupun observasi beberapa kelas X di SMA Negeri 1 Depok, Sleman, Yogyakarta masih banyak permasalahan yang dialami dalam pembelajaran fisika. Permasalahan yang terjadi antara lain peserta didik menganggap pelajaran fisika merupakan pelajaran yang kurang menarik, sulit dipahami dan sangat membosankan sehingga menyebabkan prestasi peserta didik dalam pelajaran fisika kurang memuaskan. Hal ini ditandai dengan ditandai dengan masih adanya 30% peserta didik dalam suatu kelas dengan nilai ulangan di bawah KKM pada saat observasi PPL. Peserta didik juga menganggap bahwa pelajaran fisika merupakan pelajaran yang identik dengan rumus dan penuh dengan hafalan yang sulit dimengerti / dinalar.
1
Berdasarkan hasil observasi, pada umumnya proses pembelajaran fisika beberapa kelas X di SMA Negeri 1 Depok, Sleman, Yogyakarta menggunakan metode ceramah (teacher centered) guru menjelaskan materi sedangkan peserta didik hanya mendengarkan penjelasan guru. Metode adalah cara yang digunakan oleh guru dalam melaksanakan kegiatan belajar mengajar di kelas sebagai upaya untuk mencapai tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan. Tidak sedikit peserta didik yang bermain sendiri atau tidak memperhatikan guru pada saat guru menjelaskan
materi.
Di
sisi
lain,
pembelajaran
praktek
jarang
menggunakan LKPD yang dapat meningkatkan penguasaan konsep dan keterampilan memecahkan masalah peserta didik; sehingga peserta didik mengalami kesulitan bahkan mengalami kekeliruan pada saat melakukan percobaan. Selain itu, penggunaan LKPD tidak dilengkapi dengan contoh penerapan di dalam kehidupan sehari-hari, sehingga ketika dikaitkan dengan kehidupan sehari-hari peserta didik kurang memahami konsep fisikanya. LKPD ini tidak meningkatkan kemampuan pemahaman konsep dan keterampilan memecahkan masalah peserta didik, karena peserta didik tidak dituntut untuk berpikir ilmiah. Peserta
didik
diharapkan
dapat
mengidentifikasi
masalah,
merumuskan hipotesis, melakukan percobaan, menganalisis data yang diperoleh, serta mampu menyimpulkan setelah menggunakan LKPD Eksploratif. Penguasaan konsep dan keterampilan memecahkan masalah
2
muncul karena peserta didik dapat menemukan fakta-fakta dari persoalan yang dihadapkan. LKPD yang ada sebelumnya hanya fokus untuk mengembangkan scientific thinking skills peserta didik sehingga dibutuhkan Lembar Kerja Peserta Didik Eksploratif yang dapat digunakan untuk meningkatkan penguasaan konsep (pemahaman materi) dan keterampilan memecahkan masalah
peserta
didik
dalam
pembelajaran
eksperimen.
Dengan
penggunaan LKPD Eksploratif diharapkan dapat mengubah kondisi belajar dari teacher centered menjadi student centered sehingga penguasaan konsep dan keterampilan memecahkan masalah peserta didik meningkat. Berdasarkan permasalahan di atas, dilakukan sebuah penelitian yang berjudul “Pengembangan Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) Eksploratif berbasis Problem Based Learning untuk meningkatkan penguasaan konsep dan ketrampilan memecahkan masalah peserta didik SMA kelas X.”
B. Identifikasi Masalah Berdasarkan latar belakang masalah, terdapat beberapa masalah dalam penelitian ini antara lain : 1. Pembelajaran di SMA Negeri 1 Depok, Sleman, Yogyakarta masih menggunakan pembelajaran konvensional, yaitu pembelajaran yang menggunakan metode ceramah, tanya jawab dan latihan soal.
3
2. Fisika adalah salah satu mata pelajaran yang masih dipandang sulit oleh peserta didik sehingga hasil belajar peserta didik kurang memuaskan. Hal ini ditandai dengan masih adanya 30% peserta didik dengan nilai ulangan di bawah KKM pada saat observasi PPL. 3. LKPD Eksploratif yang pernah ada sebelumnya hanya untuk mengembangkan scientific thinking skills peserta didik, sehingga dikembangkan
LKPD
Eksploratif berbasis
Problem Based
Learning untuk meningatkan penguasaan konsep dan keterampilan memecahkan masalah peserta didik.
C. Pembatasan Masalah Berdasarkan latar belakang dan identifikasi masalah, pembatasan masalah pada penelitian ini adalah : 1. LKPD yang dikembangkan berupa LKPD Eksploratif berbasis Problem Based Learning untuk meningkatkan penguasaan konsep dan keterampilan memecahkan masalah peserta didik SMA kelas X. 2. Materi yang digunakan pada pengembangan LKPD Eksploratif berbasis Problem Based Learning adalah kalor. 3. Hasil belajar yang ditinjau adalah penguasaan konsep dan keterampilan memecahkan masalah peserta didik.
4
D. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang dan pembatasan masalah yang telah diuraikan di atas, dapat dibuat rumusan masalah sebagai berikut : 1. Apakah LKPD Eksploratif berbasis Problem Based Learning hasil pengembangan layak digunakan untuk pembelajaran materi kalor pada peserta didik SMA kelas X ? 2. Apakah ada peningkatan penguasaan konsep fisika materi kalor pada peserta didik yang menggunakan LKPD Eksploratif berbasis Problem Bades Learning hasil pengembangan ? 3. Apakah ada peningkatan keterampilan memecahkan masalah peserta didik yang belajar menggunakan LKPD Eksploratif berbasis Problem Based Learning hasil pengembangan ? 4. Apakah ada perbedaan peningkatan penguasaan konsep dan pemecahan masalah antara peserta didik yang menggunakan LKPD Eksploratif berbasis Problem Based Learning dengan LKPD Konvensional ?
E. Tujuan Penelitian Tujuan penelitian ini adalah : 1. Menghasilkan LKPD Eksploratif berbasis Problem Based Learning yang
layak
untuk
meningkatkan
penguasaan
konsep
ketrampilan memecahkan masalah peserta didik SMA kelas X.
5
dan
2. Mengetahui besar peningkatan penguasaan konsep fisika materi kalor pada peserta didik yang menggunakan LKPD Eksploratif berbasis Problem Bades Learning hasil pengembangan. 3. Mengetahui peningkatan keterampilan memecahkan masalah peserta didik yang belajar menggunakan LKPD Eksploratif berbasis Problem Based Learning hasil pengembangan. 4. Mengetahui adanya perbedaan peningkatan penguasaan konsep dan keterampilan memecahkan masalah antara peserta didik yang menggunakan LKPD Eksploratif berbasis Problem Based Learning dengan LKPD Konvensional.
F. Kegunaan Penelitian Adapun manfaat dari penelitian ini adalah : 1. Bagi Guru a. Lembar Kerja Peserta Didik Eksploratif berbasis Problem Based Learning mempermudah guru dalam menyampaikan materi pembelajaran fisika. b. Lembar Kerja Peserta Didik Eksploratif berbasis Problem Based Learning dapat digunakan guru sebagai acuan pembelajaran fisika yang menarik, menyenangkan, efektif dan efisien.
6
2. Bagi Peserta Didik a. Lembar Kerja Peserta Didik Eksploratif berbasis Problem Based Learning dapat meningkatkan penguasaan konsep dan ketrampilan memecahkan masalah peserta didik dalam pelajaran fisika. b. Lembar Kerja Peserta Didik Eksploratif berbasis Problem Based Learning dapat menumbuhkan motivasi dan minat peserta didik untuk belajar fisika. c. Lembar Kerja Peserta Didik Eksploratif berbasis Problem Based Learning dapat memudahkan peserta didik dalam memahami konsep-konsep yang ada dalam pelajaran fisika.
3. Bagi Sekolah a. Lembar Kerja Peserta Didik Eksploratif berbasis Problem Based Learning dapat menjadi bahan masukan dalam meningkatkan kualitas pembelajaran pada mata pelajaran fisika.
4. Bagi Peneliti a. Sebagai pertimbangan bagi calon pendidik agar lebih kreatif dalam menggunakan Lembar Kerja Peserta Didik dalam pembelajaran fisika sebagai upaya peningkatan hasil belajar.
7
b. Memberikan referensi bagi mahasiswa angkatan berikutnya untuk melakukan penelitian lebih lanjut.
G. Asumsi Pengembangan Asumsi pengembangan dalam penelitian ini adalah : 1. Ekspert yang terlibat dalam penelitian ini telah mahir di bidangnya. 2. Peserta didik memiliki kemampuan awal yang sama. 3. Peserta didik belum pernah menggunakan LKPD Eksploratif Berbasis Problem Based Learning sebagai penunjang dalam kegiatan pembelajaran.
H. Definisi Operasional Definisi operasional dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. LKPD Eksploratif merupakan pedoman atau petunjuk untuk peserta didik yang berisi langkah atau arahan dalam melaksanakan kegiatan praktikum yang bertujuan menemukan pengetahuan atau materi yang baru dan memecahkan masalah terkait materi yang sedang dikaji. LKPD Eksploratif ini memfokuskan pada materi kalor. 2. Pembelajaran berbasis Problem Based Learning adalah metode pembelajaran yang menggunakan permasalah sebagai titik awal untuk memperoleh pengetahuan baru. Dalam penelitian ini peserta
8
didik dituntut untuk menemukan suatu konsep dari permasalahan yang diberikan oleh guru dalam LKPD Eksploratif. 3. Penguasaan konsep adalah kemampuan peserta didik dalam memahami suatu konsep sebelum dan sesudah pembelajaran menggunakan
LKPD
Eksploratif
Berbasis
Problem
Based
Learning. Peningkatan penguasaan konsep dilihat dari nilai gain peserta didik yang diperoleh setelah menjawab soal yang diberikan oleh guru. 4. Keterampilan memecahkan masalah dalam penelitian ini adalah kemampuan
siswa
dalam
mengidentifikasi
masalah,
mendefinisikan masalah, mencari strategi, melaksanakan strategi dan dan mengamati pengaruh atau efek peserta didik yang diukur melalui LKPD Eksploratif Berbasis Problem Based Learning dan angket respon peserta didik.
I. Spesifikasi Pengembangan Produk Berdasarkan pada pembatasan masalah dan rumusan masalah, maka dalam penelitian ini, dapat dispesifikasikan pengembangan produk LKPD Eksploratif berbasis Problem Based Learning untuk meningkatkan penguasaan konsep dan keterampilan memecahkan masalah peserta didik SMA kelas X semester 2 dalam pelajaran fisika materi kalor. LKPD Eksploratif berbasis Problem Based Learning berisi materi percobaan suhu
9
dan kalor serta asas black yang dilengkapi dengan permasalahan yang terjadi dalam kehidupan sehari-hari. LKPD Eksploratif Berbasis Problem Based Learning berbeda dengan LKPD yang digunakan oleh sekolah. LKPD Eksploratif yang dikembangkan berbasis Problem Based Learning sehingga LKPD Eksploratif disertai dengan contoh masalah dalam kehidupan sehari-hari pada awal LKPD sebagai titik awal untuk memperoleh pengetahuan baru. Selain itu, LKPD Eksploratif disertai dengan aspek-aspek keterampilan memecahkan masalah peserta didik sehingga dapat mempermudah mengetahui ketercapaian aspek keterampilan memecahkan masalah peserta didik untuk setiap aspek.
10