1
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Politeknik adalah sebuah institusi pendidikan di lingkungan Kementrian Pendidikan Nasional yang menyelenggarakan pendidikan vokasi dalam sejumlah bidang ilmu, teknologi, dan kesenian. Politeknik menyelenggarakan pendidikan dengan sistem pembelajaran yang berbasis pada standar kompetensi industri. Pembelajaran terdiri dari Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK) atau seni disertai penerapannya dan sistem pembelajaran dititik beratkan pada keterampilan. Pendidikan yang diselenggarakan oleh Politeknik memenuhi ketentuan Undang-undang
Republik Indonesia Nomor 20 Tahuin 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional. Pada Bab I Pasal 1 poin 3 undang-undang ini disebutkan bahwa Sistem Pendidikan Nasional adalah keseluruhan komponen pendidikan yang saling terkait secara terpadu untuk mencapai tujuan pendidikan nasional. Pendidikan Nansional bertujuan untuk mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab Politeknik di Indonesia memiliki posisi yang strategis dalam meningkatkan kemampuan kemajuan sumber daya manusia yang cakap, kreatif dan mandiri dalam memenuhi kebutuhan tenaga kerja untuk sektor industri manufaktur dan jasa.
2
Proses
pembelajaran
di
Politeknik
dilaksanakan
dalam
rangka
menyelenggarakan pendidikan vokasi dapat diselenggarakan melalui perkuliahan di dalam kelas, praktikum di laboratorium-bengkel-studio-Unit Pelaksana Teknis (UPT), kerja lapangan (diluar kampus dapat di industri atau perusahaan), seminar, simposium, diskusi panel, lokakarya, dan kegiatan ilmiah lainnya. Politeknik Negeri Bandung (POLBAN) adalah satu dari sekian banyak Politeknik di Indonesia yang terletak di Jalan Gegerkalong Hilir Desa Ciwaruga Kecamatan Parongpong Kabupaten Bandung Jawa Barat. Politeknik ini mempunyai dasar hukum yang terakhir yaitu Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia No.3 Tahun 2006 tentang Statuta Politeknik Negeri Bandung. Kurikulum POLBAN diisusun berdasarkan ketentuan peraturan perundangundangan yang berlaku, berorientasi kepada standar kompetensi berbasis industri, dilaksanakan berdasarkan paket semester 38 jam perminggu atau akivalen, dan evaluasi dilaksanakan secara berkala. Kurikulum memuat suatu konsentrasi yang menjadi atribut program studi bersangkutan. Penilaian terhadap kegiatan dan kemajuan belajar mahasiswa dilakukan secara berkala dalam bentuk ujian, pelaksanaan tugas, dan pengamatan dosen.Ujian dapat dilaksanakan dalam bentuk tertulis, ataupun bentuk lain berupa Ujian Tengah Semester (UTS), Ujian Akhir semester (UAS) dan Ujian Lisan (Sidang) pada akhir program studi. Mata Kuliah Fisika di Politeknik, khususnya POLBAN menjadi penting untuk tidak hanya sekedar matakuliah dasar umum yang menjadi asal-asalan untuk
3
ditempuh oleh mahasiswa atau hanya dilalui begitu saja, tetapi harus menjadi suatu pemahaman kepada sebuah konsep dan kepada pemberian pemahaman yang juga harus memberikan kemajuan kearah dapat berfikir kritis. Mata kuliah Fisika di POLBAN berada pada kelompok mata kuliah dasar, yang bertujuan memberikan pemahaman konsep fisika dan menerapkannya pada aplikasi praktis. Tujuan ini diartikan bahwa hasil pembelajarannya memberikan pembekalan untuk menempuh mata kuliah kejuruan. Misanya di Jurusan Teknik Mesin, matakuliah Statika, Dinamika, Thermodinamika dan lain-lain. Jurusan Teknik Sipil seperti matakuliah Statika, Fluida, Alat-alat Optik. Pada Jurusan Telnik Elektro, yaitu mata kuliah, Rangkaian Listrik, dan Alat-alat Ukur Listrik. Jurusan Teknik Konversi Energi mempelajari Thermodinamika, Ilmu Bahan, Dasar-dasar Rangkain listrik. Untuk Jurusan Teknik Refigerasi ialah matakuliah Statika, Dinamika, Thermodinamika, dan lain-lain. Pada Jurusan Teknik Kimia seperti mata kuliah Thermodinamika dan Ilmu Bahan. Hampir di semua jurusan teknik (Rekayasa) memiliki displin ilmu yang berkaitan dengan mata kuliah Fisika. Kenyataan menunjukan adanya permasalahan dalam kegiatan pembelajaran pada mata kuliah fisika di Politeknik. Kebanyakan pembelajaran dilaksanakan dengan metoda konvensional, bersamaan dengan pengajaran praktik di laboratorium. Yang dimaksud dengan metoda konvensional
dalam penelitian ini adalah
cara megajar dengan menggunakan metoda ceramah dengan tanya jawab dan memberikan catatan bahan ajar.
4
Metoda ceramah menurut Pasaribu LL dan Simanjuntak (1993)
merupakan
metoda yang sering digunakan dengan alasan-alasan tertentu, hampir dalam setiap keadaan metoda ini dianggap paling baik untuk menyampaikan tentang sebuah informasi. Ceramah bermaksud pula mengantarkan informasi yang diperlukan dan sebagai suatu bagian dari pada proses pengembangan suatu keterampilan. Pengajaran praktik hakikatnya untuk menguji konsep , teori atau prinsip-prinsip dasar materi tertentu. Kegiatan berisi percobaan atau eksperimen atau simulasi teknis untuk membuktikan kebenaran konsep, teori, dan prinsip dasar. Namun, masalah yang sering dihadapi pada sistem pembelajaran ini adalah tidak sinkronnya antara materi yang dibahas dikelas dengan jenis / judul percobaan yang dilakukan. Pendekatan yang cocok dalam mengembangkan pemahaman konsep dan keterampilan berpikir kritis mahasiswa untuk materi tertentu pada perkuliahan fisika adalah pendekatan inkuiri. Pendekatan
inkuiri yaitu suatu pendekatan yang
menekankan proses penyelidikan dan prosedur bekerja ilmiah. Dalam pendekatan ini, peran dosen seabagai fasilitator atau mediator yang kreatif. Berdasarkan
model
pembelajaran
inkuiri
akan
didapatkan
desain
pembelajaran yang menjelaskan prosedur pembelajaran mulai dari konfrontasi dengan masalah, pengumpulan dan ferifikasi data, pengumpulan data dari hasil eksperimen, mengorganisasi data dan merumuskan penjelasan serta analisis terhadap proses inkuiri. Dengan desain pembelajaran inkuri dapat meningkatkan pemahana konsep dan berpikir kritis kepada mahasiswa.
5
Keterampilan berpikir sangat dibutuhkan, menurut Winocur dalam Costa (1985) sebab kemajuan zaman yang telah
memberi manfaat yang positif juga
menimbulkan dampak negatif dan berimbas pada keadaan lingkungan global. Pemecahan masalah yang kompleks ini mmemerlukan keterampilan bepikir yang berkualitas, termasuk keterampilan berpikir kritis. Lulusan Politeknik
akan mengisi dunia industri dan bekerja
dengan
keterampilan phsikomotorik dan berpikir kritis, untuk kebutuhan itu peneliti melakukan pengamatan terhadap model inkuiri yang akan diterapkan pada mata kuliah fisika dengan pokok bahasan gerak rotasi. Pokok bahasan gerak rotasi merupakan pokok bahasan yang penting dan harus dipahami secara konsep dan dikritisi oleh mahasiswa, sebab pokok bahasan gerak rotasi merupakan dasar teori atau prasyarat dalam mengikuti mata kuliah kejuruan di jurusan teknik konversi energi. Dengan demikian
peneliti menentukan pokok
bahasan gerak rotasi sangat tepat dan memberikan manfaat dalan sistem pembelajaran terkait dengan mata kuliah yang lainnya. Satuan acara pengajaran fisika terapan pokok bahasan gerak rotasi memiliki tujuan umum memberikan pemahaman tentang konsep konsep fisika dan aplikaksi pada masalah-masalah praktis dikehidupan sekitarnya. Tujuan khusus pokok bahasan gerak adalah
memberikan bekal kognitif dan skill problem solving terkait aplikasi
konsep-konsep gerak rotasi. Tujuan pengajaran gerak rotasi diupayakan oleh peneliti untuk membuat proses pembelajaran dengan menggunakan
model inkuiri terbimbing. Yang
6
dimaksud dengan model inkuiri terbimbing adalah model inkuiri yang dibatasi dengan batasan
waktu pembelajaran, konfrontasi masalah, pengumpulan dan
ferifikasi data dari hasil eksperimen, mengorganisasi dan merumuskan penjelasan. Kegiatan terakhir mahasiswa, pada pokok bahasan gerak rotasi adalah membuat jurnal. Bimbingan untuk membuat jurnal dilakukan pada batasan waktu yang telah ditentukan. Dengan demikian bila mahasiswa kritis dan kreatif bertanya kepada dosen tentang permasalahan sekitar membuat jurnal hasil praktikum maka akan terbimbing dalam proses pembelajarannya.
B. Pembatasan Masalah Uraian
latar belakang diatas menjadi dasar untuk me3nyimpulkanj
adanya
masalah dalam proses pembelajaran, bahwa proses pembelajaran belum memberikan hasil belajar yang optimal. Adanya permasalahan tersebut, menyebabkan peneliti melakukan penelitian untuk menerapkan sebuah model pembelajaran dalam mata kuliah fisika terapan, dengan model pembelajaran inkuri terbimbing yang diterapkan pada pokok bahasan gerak rotasi. Model pembelajaran inkuri terbimbing pokok bahasan gerak rotasi diharapkan dapat meningkatkan pemahaman konsep dan keterampilan berpikir kritis mahasiswa menjadi lebih tinggi dibandingkan dengan hasil pembelajaran metode konvensional . Supaya penelitian ini lebih terarah, maka pada penelitian model inkuiri terbimbing pokok bahasan gerak rotasi dalam meningkatkan pemahaman konsep dan keterampilan berpikir kritis secara operasional dibuat perumusan masalah.
7
C. Rumusan Masalah Rumusan masalah pada penelitian model inkuri terbimbing pokok bahasan gerak rotasi dapat dijabarkan menjadi rumusan masalah berupa pertanyaan-pertanyaan penelitian sebagai berikut: 1.
Apakah model pembelajaran inkuiri terbimbing pokok bahasan gerak rotasi dapat meningkatkan pemahaman konsep siswa lebih tinggi dibandingkan metode konvensional?
2.
Apakah model pembelajaran inkuiri terbimbing pokok bahasan gerak rotasi dapat meningkatkan keterempilan berpikir kritis dibandingkan metode konvensional?
3.
Bagaimana tanggapan mahasiswa dan dosen terhadap model inkuiri terbimbing pokok bahasan gerak rotasi?
4.
Apakah kesulitan yang dialami dosen selama melakukan pembelajaran pokok bahasan gerak rotasi di kelas atau di laboratorium ?
D. Tujuan Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui : 1.
Pembelajaran model inkuiri terbimbing pokok bahasan gerak rotasi dalam meningkatkan pemahaman konsep gerak rotasi bagi dibandingkan konvensional
dengan
hasil
pembelajaran
yang
mahasiswa lebih baik menggunakan
metode
8
2.
Pembelajaran
inkuiri
terbimbing
pokok
bahasan
gerak
rotasi
dapat
meningkatkan keterampilan berpikir kritis dibandingkan metode konvensional 3.
Tanggapan mahasiswa dan dosen terhadap model inkuiri terbimbing pokok bahasan gerak rotasi
4.
Kesulitan yang dialami dosen selama melakukan pembelajaran pokok bahasan gerak rotasi di kelas atau di laboratorium
E. Manfaat Penelitian Hasil penelitian ini diharaplan memberikan guna dan manfaat antara lain : 1.
Masukan kepada dosen Politeknik, khususnya dosen fisika POLBAN yang menjadi tempat penelitian, bahwa model pembelajaran inkuiri terbimbing dapat menjadi alternatif dalam memilih model pembelajaran yang ditujukan untuk meningkatkan hasil belajar siswa.
2.
Informasi kepada dosen mata kuliah fisika terapan bahwa model pembelajaran inkuiri terbimbing pokok bahasan gerak rotasi dapat meningkatkan pemahaman konsep dan keterampilan berpikir kepada mahasiswa.
3.
Informasi kepada dosen
mata kuliah kejuruan bahwa model pembelajaran
inkuiri dapat lebih meningkatkan pemahaman konsep dan keterampilan berpikir mahasiswa dibandingkan dengan metoda konvensional.
9
F. Definisi Operasional Definisi operasional yang digunakan dalam penelitian ini meliputi : 1.
Model pembelajaran inkuiri terbimbing merupakan rancangan pembelajaran yang melatih mahasiswa untuk belajar dari fakta menuju teori. Model pembelajaran ini mempunyai langkah-langkah
pembelajaran, tahap satu
menyediakan area investigasi, yaitu mahasiswa dihadapkan kepada masalah, tahap kedua mengumpulkan data untuk verifikasi, tahap kedua mengumpulkan data untuk verifikasi, tahap tiga mengumpulkan data melalui kegiatan eksperimen, dan tahap keempat yaitu merumuskan hasil eksperimen, dan tahap kelima adalah tahap terakhir menganalisa proses inkuiri. 2.
Pemahaman konsep adalah kemampuan untuk memahami konsep beserta atributnya pada pokok bahasan gerak rotasi , yang dapat diukur melalui tes objektif.
3.
Keterampilan berpikir kritis menurut Ennis dalam Costa 1985, keterampilan berpikir kritis adalah kemampuan berpikir kompleks menggunakan berpikir berupa penalaran yang logis, dan dapat diukur melalui tes objektif. Indikator keterampilan berpikir kritis dibagi menjadi lima kelompok yaitu : a. Memberikan penjelasan sederhana (elementery clarification). b. Membangun keterampilan dasar (basic support). c. Membuat inferensi (inference).
10
Perumusan Judul dan Batasan Masalah
Pengkajian keterampilan Berfikir Kritis
Analisa Konsep
Pembuatan Perancangan Model Pembelajaran Inkuiri Terbimbing
Perencanaan Perkuliahan Praktikum Teori Pendahuluan, Tata tertib,Job Sheet , Jadwal Praktikum, Peyusunan jurnal/Laporan
Perencanaan Perkuliahan teori : Diktat /Modul Perkuliahan
Pelaksanaan Perkuliahan Teori
Pelaksanaan Perkuliahan Praktikum
Hasil Evaluasi
Pengolahan Data
Kesimpulan
Gambar 1.1 Alur Tahapan Penelitian
11
d. Membuat penjelasan lebih lanjut (advanced clarification e. Mengatur strategi dan taktik (strategies and tactics).
4. Keterampilan berpikir kritis meliputi mengobservasi, mempertimbangkan, mengidentifikasi dan menyimpulkan masalah yang dihadapi.
G. Rancangan Tahapan Alur Penelitian . Secara garis besar rancangan pelaksanaan tahap-tahap penelitian proses model pembelajaran inkuiri terbimbing.diperlihatkan oleh diagram (gambar 1.1), dan untuk lebih rincinya tahapan ini dibahas kembali pada penjelasan di bab 3.