BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Keberhasilan sebuah proses persalinan sangat dipengaruhi oleh kondisi fisik ibu dan bayi, kondisi psikis maupun penolong yang membantu proses persalinan. Bila salah satu dari faktor tersebut ada yang tidak sesuai bisa terjadi masalah dalam proses persalinan, baik terhadap ibu atau bayinya. Hal ini sangat penting, mengingat beberapa kasus kematian ibu dan bayi diakibatkan oleh tidak terdeteksinya secara dini adanya salah satu dari faktor-faktor tersebut, sehingga terjadi keterlambatan penanganan (Asrinah, 2010 dalam Nuraisyah, 2012, hlm. 1). Menurut data WHO tahun 2010, sebanyak 536.000 perempuan meninggal akibat persalinan. Sebanyak 99 persen kematian ibu akibat masalah persalinan atau kelahiran terjadi di negara-negara berkembang. Rasio kematian ibu di negara-negara berkembang merupakan yang tertinggi dengan 450 kematian ibu per 100.000 kelahiran bayi hidup jika dibandingkan dengan rasio kematian ibu di sembilan negara maju dan 51 negara persemakmuran (Harian Pelita, 2013, ¶ 4 ). Bayangan rasa nyeri saat melahirkan seringkali menghantui ibu hamil menjelang persalinan. Bagi ibu hamil, persalinan mungkin menjadi saat yang mendebarkan. Rasa gembira karena bakal melahirkan bayi yang lucu. Namun, terbesit rasa takut bila mengingat rasa sakit, mulas dan nyeri yang bakal menyertainya. Rasa senang menyambut bayi mendadak berubah menjadi sesuatu menakutkan, ketika ibu membayangkan betapa hebat rasa sakit ketika melahirkan (Maryunani, 2010, hlm. 2). Saat ini timbul trend/kecenderungan para wanita muda lebih memilih persalinan secara operasi Sectio Caesarea demi menghindari nyeri saat melahirkan
Universitas Sumatera Utara
pervaginam. Alasan lain para wanita lebih memilihh operasi Sectio Caesarea adalah dengan takut/fobia terhadap proses persalinan, takut terhadap rasa nyeri yang diakibatkan selama masa persalinan (Maryunani, 2010, hlm. 2). Saat ini proses persalinan pevaginam telah berkembang, bertujuan memberi rasa nyaman, aman dan menyenangkan, serta dapat mengurangi dan bila mungkin meniadakan rasa cemas dan menegangkan. Ada beberapa metode nonfarmakologis yang dapat diterapkan dalam mengurangi nyeri persalinan, salah satunya adalah dengan aromaterapi (Gondo, 2010 ¶ 2). Pertama diperkenalkan di Inggris pada awal tahun 1990, aromaterapi menggunakan ekstrak wewangian tertentu untuk menebar aroma dalam ruang bersalin. Efeknya dapat menenangkan, hilangnya rasa cemas dan relaksasi ibu bersalin. Dalam penelitian di Inggris, aroma bunga mawar mempunyai efek yang paling besar, kemudian bunga lavender (Gondo, 2010 ¶ 1). Menurut Barii di Yogyakarta, aromaterapi lavender atau terapi menggunakan minyak atsiri bunga lavender dapat mempengaruhi suasana hati menjadi tenang, meningkatkan
kewaspadaan,
kemampuan
berkonsentrasi,
dan
menurunkan
kecemasan seseorang. Ia mengatakan aromaterapi lavender mampu meningkatkan aktivitas gelombang alfa yang merupakan penanda seseorang dalam keadaan tenang, dapat merangsang otak, dan membangun konsentrasi (Rohim, 2010, ¶ 2 ). Menurut Franchomme dan Penoel (1990 dalam Price 1997, hlm. 181) menggunakan jenis-jenis minyak esensial analgesik (yang banyak mengandung senyawa terpena, keton atau fenol dan mungkin pula eter fenolat) untuk menentukan manfaat pereda nyeri serta relaksasi bagi para wanita yang berada dalam proses persalinan karena perasaan nyeri secara otomatis akan menimbulkan relaksasi.
Universitas Sumatera Utara
Menurut penelitian yang dilakukan oleh Apriana Kartika Dewi yang berjudul Pengaruh Pemberian Aromaterapi Terhadap Intensitas Nyeri pada Ibu Bersalin Kala 1 di Wilayah Kerja Puskesmas Gabus 1 Pati pada tahun 2011 dengan Sampel sejumlah 24 responden dengan teknik Accidental sampling dan analisa data menggunakan uji F (ANOVA). Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak ada pengaruh yang signifikan aromaterapi terhadap intensitas nyeri pada ibu bersalin kala I di Wilayah Kerja Puskesmas Gabus I, Kabupaten Pati, dengan F hitung = 0,970 dan p-value = 0,514. Penelitian yang dilakukan oleh Ns. Sherly Amelia, S.Kep pada tahun 2012 yang berjudul Efektifitas Aromaterapi Lavender Terhadap Penurunan Intensitas Nyeri Persalinan Kala I diperoleh hasil bahwa intensitas nyeri persalinan kala I ibuibu bersalin yang ada di Klinik Bersalin Sam Medan yang telah diberikan aromaterapi lavender mengalami penurunan yang signifikan, nilai p=0,000 (p<0,05) dengan nilai mean difference=2,19. Hasil penelitiannya bahwa aromaterapi lavender dapat menurunkan intensitas nyeri persalinan kala I. Berdasarkan survei awal yang dilakukan pada bulan Desember 2013 di klinik Sumiariani, pengelola klinik mengaku bahwa ibu cenderung memilih proses persalinannya menggunakan aromaterapi lavender. Berdasarkan penelitian-penelitian di atas dan dari survei awal maka peneliti tertarik untuk mengambil judul Manfaat Aromaterapi Lavender Terhadap Pengendalian Nyeri Persalinan Kala I di Klinik Sumiariani Kecamatan Medan Johor. B. Rumusan Masalah Berdasarkan uraian latar belakang diatas, maka permasalahan yang dapat dirumuskan adalah adakah Manfaat Aromaterapi Lavender Terhadap Pengendalian Nyeri Persalinan Kala I di Klinik Sumiariani Kecamatan Medan Johor.
Universitas Sumatera Utara
C. Tujuan Penelitian 1. Tujuan Umum Untuk
mengidentifikasi Manfaat
Aromaterapi Lavender Terhadap
Pengendalian Nyeri Persalinan Kala I di Klinik Sumiariani Kecamatan Medan Johor. 2. Tujuan Khusus a. Untuk mengidentifikasi karakteristik responden b. Untuk mengidentifikasi intensitas nyeri persalinan kala I sebelum dan sesudah diberi aromaterapi lavender berdasarkan paritas c. Untuk mengidentifikasi intensitas nyeri persalinan kala I sebelum dan sesudah diberi aromaterapi lavender d. Untuk mengidentifikasi perbedaan intensitas nyeri persalinan kala I sebelum dan setelah diberi aromaterapi lavender D. Manfaat Penelitian 1. Bagi Pelayanan Kebidanan Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai intervensi dan pertimbangan dalam melaksanakan asuhan kebidanan, terutama sebagai asuhan sayang ibu pada ibu bersalin. 2. Bagi Pendidikan Kebidanan Hasil penelitian ini diharapkan dapat mengembangkan ilmu pengetahuan dan wawasan bagi mahasiswa kebidanan, terutama dalam mata kuliah ASKEB II (persalinan)
Universitas Sumatera Utara
3. Bagi Peneliti Selanjutnya Hasil penelitian ini diharapkan akan dapat memberikan informasi untuk peneliti selanjutnya tentang manfaat aromaterapi lavender terhadap pengendalian nyeri.
Universitas Sumatera Utara