BAB I PENDAHULUAN
1.1.Latar Belakang Sumber daya manusia merupakan faktor terpenting dalam setiap kegiatan perusahaan, bagaimanapun canggihnya teknologi yang digunakan tanpa dukungan oleh manusia sebagai pelaksana kegiatan operasionalnya tidak akan mampu menghasilkan output yang sesuai dengan tingkat efisiensi yang diharapkan. Salah satu fungsi menejemen merupakan fungsi pengarahan, dimana seorang pemimpin dituntut mampu mengarahkan karyawannya dengan baik, agar mempermudah proses pencapaian tujuan perusahaan. Keberadaan seorang pemimpin dalam perusahaan sangat dibutuhkan untuk membawa perusahaan kepada tujuan yang telah ditetapkan. Salah satu kriteria pemimpin dapat dilihat dari gaya kepemimpinanya. Berbagai gaya kepemimpinan akan mewarnai perilaku seorang pemimpin dalam menjalankan tugasnya. Bagaimanapun gaya kepemimpinan seseorang tentunya akan diarahkan untuk kepentingan bersama, yaitu kepentingan anggota / pekerja dan perusahaan. Kepemimpinan seseorang mencerminkan karakter pribadinya. Disamping itu dampak kepemimpinannya akan mempengaruhi terhadap keberhasilan perusahaan. Model kepemimpinan modern seperti kepemimpinan transformasional memainkan peranan penting bagi organisasi. Sunarsih (2001) dalam Suastika dan Putra (2012) mengemukakan kepemimpinan transformasional sebagai model kepemimpinan dimana pemimpin mempunyai kekuatan untuk mempengaruhi
1
2
bawahannya dengan cara – cara tertentu, bawahan merasa percaya, kagum, loyal, dan hormat terhadap atasannya sehingga bawahan termotivasi untuk berbuat lebih banyak dari pada apa yang biasa dilakukan dan diharapkannya. Kepemimpinan transformasional perlu selalu memperhatikan kepuasan kerja karyawan mengingat hal tersebut akan berefek pada sikap karyawan terhadap pekerjaannya. Selain itu pemberian kompensasi finansial yang layak dan sesuai dengan beban kerja yang dipikul karyawan selain dapat membantu menunjang kehidupan karyawan, karyawan pun menjadi merasa dihargai dalam bekerja. Pemberian balas jasa ini dimaksudkan untuk mendorong aktivitas dan kreativitas karyawan sehingga menimbulkan rasa kepuasan kerja karyawan tercapai. Salah satu faktor yang berhubungan dengan tinggi rendahnya semangat kerja karyawan yaitu pemberian kompensasi (Wiryanto, 2004:11) dalam Suastika dan Putra (2012). Handoko (2001:155) dalam Suastika dan Putra (2012) menyatakan dalam suatu perusahaan, kompensasi merupakan salah satu bentuk motivasi untuk meningkatkan semangat kerja karyawan. Kompensasi yang diterima
karyawan
diharapkan
dapat
memenuhi
kebutuhan
hidup
dan
meningkatkan kesejahteraan karyawan. Setiap perusahaan menghendaki agar perusahaan mempunyai kepuasan yang tinggi agar tujuan perusahaan dapat tercapai dengan baik, Adapun yang menimbulkan tingginya kepuasan kerja apabila harapan – harapan para karyawan sesuai dengan kenyataan yang para karyawan alami baik secara material maupun non material. Dalam rangka peningkatan kepuasan kerja, perusahaan dapat memilih beberapa cara yang sesuai dengan situasi dan kempuan perusahaan yang
3
diantaranya melakukan program promosi jabatan dan pemberian kompensasi. (Amy Hagopian dll, 2009) dalam Suastika dan Putra (2012). Pada dasarnya kepuasaan kerja merupakan hal yang bersifat individual karena setiap individu akan memiliki tingkat kepuasaan yang berbeda – beda sesuai dengan karakteristik yang berlaku pada dirinya. Masalah kepuasaan kerja penting sekali untuk diperhatikan, karena kepuasaan yang tinggi akan menciptakan suasana kerja yang menyenangkan dan akan mendorong karyawan untuk berprestasi. Karyawan yang puas dengan apa yang diperoleh dari organisasinya akan memberikan lebih dari apa yang diharapkan dan akan terus berusaha memperbaiki kinerjanya sebaliknya, karyawan yang kepuasaan kerjanya rendah cenderung melihat pekerjaanya sebagai hal yang menjenuhkan dan membosankan sehingga akan bekerja dengan terpaksa dan asal – asalan. Kepuasaan kerja merupakan salah satu fakta yang sangat penting untuk mendapatkan hasil kerja yang optimal. PT Asuransi Sinarmas merupakan salah satu perusahaan yang bergerak dibidang jasa asuransi kesehatan. Selama 30 tahun dipercaya menjadi bagian dari perlindungan asuransi kesehatan keluarga Indonesia. Asuransi Sinarmas terus menciptakan produk – produk sesuai kebutuhan keluarga Indonesia seperti Simas Sehar Corporate untuk menjamin kesehatan karyawan perusahaan beserta keluarganya, Simas Sehat Executive, dan Simas Sehat Gold untuk menjamin kesehatan perorangan. Perusahaan dituntut untuk dapat memberikan kualitas pelayanan yang baik kepada nasabah dalam kecepatan memproses pengajuan
4
klaimnya. Oleh karena itu dibutuhkan, sumber daya manusia yang handal, kompeten, profesional dan berkualitas. Permasalahan yang ditemukan pada perusahaan adalah Pimpinan lebih cenderung untuk lebih fokus pada pencapaian target. Sehingga karyawan merasa hanya ditekan dengan tuntutan dari pimpinan. Hal ini menimbukan ketidakpuasan yang berdampak pada pencapaian target, adapun beban pekerjaan yang dijalankan oleh karyawan yang begitu banyaknya, sehingga perlu adanya motivasi dari pemimpin agar dapat meninggkatkan kinerja karyawan yang lebih maksimal lagi, pemimpin juga cenderung kurang memberikan perhatian kepada karyawan terhadap hasil kerja karena tidak adanya promosi pengangkatan karyawan kontrak menjadi karyawan tetap. Kompensasi yang diberikan perusahaan juga cenderung menjadi masalah terhadap kepuasan kerja dilihat pada sistem pemberian kompensasi yang belum adil hal ini terlihat dari pemberian gaji tidak sesuai dengan lamanya waktu bagi seseorang karyawan bekerja. Kerap kali gaji para senior sama dengan gaji para juniornya, selain itu beban kerja yang diberikan oleh perusahaan tidak sebanding dengan kompensasi yang diterima. Berdasarkan pengamatan dan wawancara yang dilakukan peneliti, diperoleh bahwa kepuasan kerja karyawan PT Asurans Sinarmas bagian Administrasion Health Insurance Divison saat ini dapat dikatakan rendah. Hal ini didukung dengan tingkat absensi karyawan yang didapatkan dari bagian HRD PT Asuransi Sinarmas yang semakin menurun setiap bulannya seperti yang
5
ditunjukan pada tabel absensi karyawan bulan Mei 2015 sampai dengan bulan Oktober 2015 sebagai berikut : Tabel 1.1 Data absensi karyawan bagian AHID
Periode (2015) Mei
Alpha
Keterangan Sakit
Ijin
Jumlah
10
3
7
20
8
2
12
22
15
5
5
25
17
4
11
32
15
13
15
43
22
10
17
49
Juni Juli Agustus September Oktober Sumber : HRD PT Asuransi Sinarmas, 2015
Dari data tersebut diatas dapat diketahui bahwa ternyata dalam 6 bulan terakhir ini semakin banyak karyawan yang tingkat ketidakhadirannya meningkat. Dari yang awalnya hanya 20 orang pada bulan Mei meningkat menjadi 49 orang pada bulan oktober. Kenaikan jumlah ketidakhadiran karyawan kebanyakan disebabkan oleh kurangnya motivasi dari pimpinan dan kompensasi yang diberikan perusahaan. Adanya permasalahan diatas tentunya akan mempengaruhi kepuasan kerja karyawan, untuk itu perusahaan harus memperhatikan faktor faktor yang terkait dengan hal diatas. Dari permasalahan diatas terdapat beberapa penelitian terdahulu yang memiliki perbedaan objek. Pada penelitian yang dilakukan oleh Siregar (2012) menunjukan bahwa kepemimpinan transformasional dan kebijakan kompensasi secara serempak berpengaruh signifikan terhadap kepuasan kerja. Mengacu pada
6
penelitian
tersebut,
maka
penelitian
ini
akan
menganalisis
pengaruh
kepemimpinan transformasional, kompensasi, terhadap kepuasan kerja karyawan. Berdasarkan hal tersebut diatas, penulis tertarik untuk melakukan penelitian
lebih
lanjut
dengan
judul
“
Pengaruh
Kepemimpinan
Transformasional dan Kompensasi terhadap Kepuasaan Kerja Karyawan bagian Administration Health Insurance Division pada PT Asuransi Sinarmas” 1.2. Identifikasi dan Pembatasan Masalah 1.2.1. Identifikasi Masalah 1. Pimpinan lebih cenderung untuk lebih fokus pada pencapaian target dan Kurangnya peranan pimpinan memotivasi karyawan sehingga kurang menumbuhkan semangat kerja 2. Pemberian kompensasi yang diberikan perusahaan dirasa masih kurang adil 3. Kepuasan Kerja Karyawan belum terpenuhi secara menyeluruh 1.2.2. Pembatasan Masalah Agar
penelitian
lebih
fokus
dan
terarah
dari
pembahasan
yang
dimaksud,dalam skripsi ini penulis membatasinya pada ruang lingkup penelitian sebagai berikut : 1. Penelitian ini dilakukan di kantor pusat PT Asuransi Sinarmas bagian Administration Health Insurance Division
7
2. Responden dalam penelitian ini adalah seluruh karyawan kontrak di kantor pusat PT Asuransi Sinarmas bagian Administration Health Insurance Division 3. Fokus penelitian ini adalah Kepemimpinan Transformasional (X1) , Kompensasi (X2), mempengaruhi terhadap Kepuasan Kerja (Y) 1.3.Perumusan Masalah Berdasarkan uraian diatas, maka rumusan masalah penelitian yang akan diungkapkan penulis dalam skripsi ini adalah : 1. Bagaimana pengaruh kepemimpinan transformasional terhadap kepuasaan kerja karyawan PT Asuransi Sinarmas? 2. Bagaimana pengaruh kompensasi terhadap kepuasaan kerja karyawan PT Asuransi Sinarmas? 3. Bagaimana pengaruh kepemimpinan transformasional dan kompensasi terhadap kepuasaan kerja karyawan PT Asuransi Sinarmas? 1.4.Tujuan Penelitian 1. Untuk mengetahui bagaimana pengaruh dari gaya kepemimpinan transformasional terhadap kepuasan kerja karyawan PT Asuransi Sinarmas ? 2. Untuk mengetahui bagaimana pengaruh kompensasi terhadap kepuasan kerja karyawan PT Asuransi Sinarmas ? 3. Untuk
mengetahui
pengaruh
kepemimpinan
transformasional
dan
kompensasi terhadap kepuasaan kerja karyawan PT Asuransi Sinarmas?
8
1.5.Manfaat Penelitian Manfaat – manfaat yang diharapkan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Bagi Perusahaan Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai referensi dan bahan informasi bagi pihak – pihak yang berkepentingan untuk mengetahui bagaimanakah pelaksanaan kepemimpinan yang dapat meningkatkan efektifitas kerja karyawan. 2. Bagi Penulis Penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan baik secara teori maupun praktek dibidang Menajemen Sumber Daya Manusia terutama tentang pengaruh gaya kepemimpinan transformasional dan kompensasi terhadap kepuasan kerja. 3. Bagi Pembaca Dengan adanya hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat dalam menambah pengetahuan serta informasi dan sebagai alat studi banding untuk penelaahan lebih lanjut mengenai pengaruh gaya kepemimpinan transformasional dan kompensasi dimasa yang akan datang