BAB I PENDAHULUAN Indonesia adalah negara dengan jumlah penduduk Islam terbesar di dunia, yakni sekitar 80% dari jumlah penduduknya. Agama Islam telah ada dan berkembang sangat pesat di dalam masyarakat Indonesia sejak dulu melalui aktivitas dakwah oleh para pengemban/aktivis dakwah. Dan saat ini, tidak dapat dipungkiri bahwa masyarakat muslim (penganut agama Islam) merupakan masyarakat mayoritas di Indonesia, dan masyarakat itu pun terdiri dari berbagai suku bangsa, strata ekonomi, status sosial dan sebagainya. Kelompok yang kompleks ini dipersatukan oleh satu agama yang mereka anut bersama, yaitu Islam. Salah satu agama yang telah ada dan berkembang sangat pesat di dalam masyarakat Indonesia sejak dulu adalah agama Islam. Hal ini bermula sejak masuknya agama Islam dari Gujarat India ke Indonesia berabad-abad lalu. Dan saat ini, tak dapat dipungkiri bahwa masyarakat muslim (penganut agama Islam) merupakan masyarakat mayoritas di Indonesia, dan masyarakat itu pun terdiri dari berbagai suku bangsa, golongan ekonomi masyarakat dan sebagainya. Kelompok yang kompleks ini dipersatukan oleh satu agama yang mereka anut bersama yaitu agama Islam. Sumatera Utara adalah salah satu provinsi terbesar di Indonesia dengan jumlah penduduk yang cukup besar, penduduk yang memiliki berbagai potensi SDA dan SDM yang heterogen. Heterogenitas itu dapat dilihat baik dari suku bangsa, bahasa, strata ekonomi, tingkat pendidikan, status sosial maupun agama. Apabila ditinjau dari agama yang dianut, pemeluk Agama Islam adalah mayoritas di wilayah ini. Kaum muslimin ini juga terdiri dari berbagai keberagaman yang dipersatukan oleh akidah Islam tersebut. Kota Medan adalah Ibukota dari Provinsi Sumatera Utara, kota Metropolitan di kawasan barat Indonesia dan memiliki masyarakat yang heterogen. Dengan mayoritas penduduk beragama Islam, Kota Medan merupakan pintu gerbang pengembangan Agama Islam di kawasan tersebut, yang secara historis Kota Medan memiliki bukti-bukt i otentik tentang aktivitas ke-Islamannya yang sangat marak.
" Medan sebagai kota metropolitan menuju masyarakat madani yang menguasai Iptek dan bermuatan Imtaq serta berwawasan lingkungan". 1
1
Properda Kota Medan Tahun 2005-2006.
Universitas Sumatera Utara
No
Agama
(%)
Jumlah Penganut
1
Islam
72,65
1.235.556 jiwa
2
Kristen
20,69
351.858 jiwa
3
Budha
5,22
88.772 jiwa
4
Hindu
1,42
24.148 jiwa
5
Dan Lain-lain
0,02
340 jiwa
Sumber Depag Sumatera Utara. Tabel.1 Komposisi penduduk beragama di kota Medan Kota Medan merupakan kota metropolitan di Kawasan Barat Indonesia dan memiliki masyarakat yang heterogen. Dengan mayoritas penduduk beragama Islam, kota Medan merupakan pintu gerbang pengembangan Islam dikawasan tersebut, yang secara historis, kota Medan memiliki kegiatan aktivitas Ke-Islam-annya yang sngat marak.
1.1
LATAR BELAKANG Salah satu wadah untuk menanpung kegiatan keislaman dan pendidikan yang ada di
kota medan yaitu PESANTREN TARBIYAH ISLAMIYAH AR-RAUDHATUL HASANAH berdiri sejak 15 Januari 1981, saat acara peringatan maulid Nabi Muhammad SAW bertepatan dengan acara masuk rumah baru kediaman Drs. M. Ilyas Tarigan, salah satu pencetus pembangunan pesantren ini. Jumlah santri dan santriwati pada pesantren ini berkisar 2.468 orang dengan perincian santri sebanyak 1.290 orang dan santriwati sebanyak 1.178 dengan staf pengajar berjunlah 150 guru. Pesantren ini juga menyediakan pendidikan untuk anak usia dini yang pada saat ini berjumlah 50 orang dengan perincian 17 putra dan 33 putri. Selain pengembangan ilmu pengetahuan, para santriwati dituntun untuk lebih mengetahui kewajiban-kewajiban seorang muslimah serta mengaplikasikannya dalam kehidupan sehari-hari. Agar mendapat ridho Allah, maka segenap nikmat yang dimiliki tidak boleh ditelantarkan. Sebaliknya harus dijaga, dipelihara, dikembangkan demi pengabdian kita kepada Allah SWT. Karenanya, seorang muslimah harus paham apa kewajiban terhadap nikmat-nikmat diri yang dimiliki. Kewajiban yan mesti dipahami tersebut terbagi atas : 1. Kewajiban muslimah terhadap tubuhnya. Banyak muslimah yang tampaknya kurang peduli dengan keadaan fisiknya, karena menganggap bahwa itu tidak penting., karena yang lebih penting adalah penunaian
Universitas Sumatera Utara
amanah-amanah dengan sukses. Kurang peduli terhadap fisik bisa berupa tidak menjaga asupan makanan yang sehat dan bergizi, sehingga seringkali tubuh mudah sakit-sakitan, kemudian tidak pula diobati dengan tuntas sampai menjadi penyakit yang parah. Kekurang pedulian yang lain adalah kebersihan tubuh. Kebersihan disini bisa pakaian, rumah atau kamar pribadi, kebiasaan sehari-hari, dll. Termasuk kurang peduli pula pada penampilan, misalnya memakai pakaian yang berwarna mencolok atau tidak serasi, memakai pakaian tidak sesuai event, jilbab tidak rapih,dll. Namun banyak pula muslimah yang memperlakukan tubuhnya secara berlebihan, hingga cenderung boros, baik untuk pakaian, perawatan tubuh, aksesoris, dsb. Sehingga pakaian muslimah yang digunakan tidak seusai lagi syar’i (penutup auratnya dgn tidak tipis/menerawang/ketat, berwarna mencolok mata). Seorang muslimah yang mensyukuri nikmat tubuhnya, tentunya akan senantiasa bersikap proporsional dalam menjaga fisiknya. Menjaga makanan dan minuman dengan memilih yang halal, bersih, bergizi. Berolah raga teratur. Tidur yang cukup dan berkualitas bukan kuantitas.Menjaga kebersihan diri (kebersihan kulit/wajah/rambut, bau aroma tubuh) dan lingkungan (kamar tidur, toilet). Kesehatan wanita sejak dini/muda akan sangat berpengaruh bagi kehidupannya kelak, sesuai kodratinya. Seperti kesehatan reproduksinya, kesehatan organ seksualnya, kekuatan tubuhnya untuk hamil, menyusui, mengurus rumah tangga, dan aktif di masyarakat. Dalam berpakaian pun senantiasa sesuai dengan syari’at, rapih, bersih, sehingga menciptakan image yang baik di masyarakat, bagaimana seharusnya sosok wanita muslim. Perhatian-perhatian ini sebagai wujud rasa syukur kepada Allah SWT. Rasulullah SAW bersabda ketika sahabat Abdullah bin Amr bin Ash berpuasa disiang dan malam hari, “ Janganlah lakukan, karena sesungguhnya matamu memiliki hak yang harus engkau tunaikan, badanmu memiliki hak yang harus kau tunaikan, keluargamu memiliki hak yang harus kau tunaikan, maka puasa dan berbukalah, shalat dan tidur lah..(HR.Muslim). 2. Kewajiban muslimah terhadap akalnya. Manusia adalah makhluk ciptaan Allah yang sempurna dalam proses penciptaannya. Allah berfirman,”Sesungguhnya Kami menciptakan manusia dalam bentuk yang sebaikbaiknya.” Q.S. At-Tiin,95:4)
Universitas Sumatera Utara
Keistimewaan manusia adalah dengan dianugrahinya kemampuan akal dengan segala kapasitasnya. Sejak kehamilan di minggu ke-3 otak manusia akan terus berkembang secara pesat dan cepat dengan kemampuan yang menakjubkan. Kelebihan otak manusia yang diberikan Allah SWT ini adalah dengan berfungsinya akal. Inilah yang membedakannya dgn binatang. Muslimah potensi yang tidak kalah dibandingkan dengan laki-laki. Akal yang dikaruniakan Allah kepada manusia haruslah dijaga dengan baik dari hal-hal yang merusak akal baik dari segi fungsi dan kesehatannya. Menjaga kesehatan akal adalah dengan memilih makanan dan minuman yang menyehatkan bukan yang merusakan. Diriwayatkan dari Ibnu Abbas r.a Bahwa Nabi SAW bersabda,”Semua yang mengacaukan akal dan semua yang memabukkan adalah haram.” (HR. Abu Daud) Dari segi penjagaan fungsi akal, adalah dengan mengisi akal dengan informasi yang bermanfaat. Ilmu dan informasi yang bermanfaat akan menjadikan makanan yang bergizi buat otak. Ilmu dan informasi itu berupa, pengetahuan keislaman. Syaikh Said Hawa menyebutkan beberapa ilmu islam yang harus diketahui setiap muslim meliputi 10 jenis, yaitu : •
Ilmu tentang pengenalan Allah, rasul dan Islam itu sendiri.
•
Ilmu
tentang
Al-qur’an
baik
kandungannya,
sebab-sebabnya,
cara
membacanya. •
Ilmu tentang As-sunnah, baik kandungannya, sanadnya.
•
Ilmu tentang Ushul Fiqh yaitu ilmu yang berbicara tetang kaidah2 dasar yang dipergunakan untuk memutuskan suatu dasar hokum dari dalil2 yg global.
•
Ilmu tentang Aqidah, akhlak dan fiqih
•
Ilmu tentang sirah nabawiyah dan tarikh umat islam (sejaah islam)
•
Ilmu bahasa arab untuk mendalami materi Al-qur’an, hadits nabi, fiqih,dsb.
•
Ilmu tentang sistem musuh dalam menghancurkan islam (deislamisasi). Terutama yang berkaitan dengan ghozul fikr (perang pemikiran).
•
Ilmu tentang islam kontemporer
•
Ilmu tentang fiqh dakwah, yaitu aturan dan tata cara dalam menyampaikan islam/dakwah.
•
Dengan mengusai penuh salah satu ilmu diatas diharapkan akan lahir ulamaulama muslimah yang akan membantu memecahkan masalah keumatan terutama masalah2 ttg wanita.
Universitas Sumatera Utara
Kemudian pengetahuan lain yang diperlukan adalah ilmu umum dan wawasan kontemporer. Dari sekian banyak ilmu umum, ada fardhu kifayah bagi muslimah untuk menguasai salah satu dari bidang-bidang tersebut, mendalaminya sehingga bisa professional. Dengan tersedianya ahli-ahli muslimah di bidang umum, akan sangat membantu kesulitan umat. Terutama dalam mengatasi masalah kewanitaan. Misalnya bidang kesehatan, bidang advokasi/hukum, bidang psikoligi, teknik, tata busana, kecantikan, dll. Dibidang terkini pun muslimah dituntut untuk mengikuti perkembangan informasi dari berbagai dunia, tentang politik, nilai mata uang, seni dan budaya, olah raga,dll. Dengan wawasan yang luas akan sangat membantu muslimah dalam mengaktualisasikan dirinya di keluarga (dalam mendidik anak atau ngobrol bersama suaminya.) atau dalam masyarakat. Pengetahuan yang lain adalah keterampilan teknis. Tanpa ada ahli dibidang-bidang teknis, muslimah akan mengalami keuslitan teknis yang semestinya tidak perlu terjadi apabila ilmunya dimiliki. Seperti computer, internet, dan sarana informasi lain. 3. Kewajiban muslimah terhadap hatinya Segala sesuatu yang bersifat materi saja tidak akan menjamin ketenangan dalam hati. Untuk itulah kewajiban inti ada pada pengisian hati agar semua proses kegiatan dapat berjalan baik. Untuk mengasah fungsi hati ada beberapa hal yang harus dilakukan, yaitu: a. Dzikrullah (mengingat Allah atau menyebut Allah), “Ingatlah hanya dengan mengingat Allah-lah hati menjadi tenang.” ( Ar-Raad, 28) Dzikir selain menentramkan hati juga mencerahkan pikiran, kecemerlangan akal dan hati karena senantiasa mengingat Allah SWT. Al-Hadits, “ Perumpaan orang yang berdzikir kepada tuhannya dengan orang yang tidak berzikir ibarat yang hidup dengan yang mati.” (HR. Bukhari) b. Membaca Al-qur’an. c. Menjauhi maksiat d. Menjauhi ketergantungan pada makhluk e. Memperbanyak ibadah. Hal menarik yang dijadikan alasan pemilihan pesantren ini dikarenakan pesantren ini memiliki bidang-bidang yang bervariasi pada struktur organisasinya. Salah satunya Bidang Usaha Milik Pesantren (BUMP) yang mana bidang ini merupakan usaha-usaha mandiri untuk mencukupi segala kebutuhan dalam menyelenggarakan pendidikan dan pengajaran.
Universitas Sumatera Utara
Dalam bidang usaha ini para santri maupun santriwati di ajak untuk mengembangkan usaha-usaha mandiri dalam suatu unit usaha santri/santriwati. Para santri dan santrriwati mengembangkan unit-unit usaha sebagai pengelola serta pengguna dalam bidang usaha ini. Selain menambah wawasan siswa dalam usaha mandiri juga dapat menambah input bagi pesantren tersebut. STRUKTUR ORGANISASI PESANTREN AR-RAUDHATUL HASANAH BADAN MAJLIS BENDAHAR DIREKTUR
MAJLIS PENGASUH
SEKRETARI
BID. Pendidikan
K M I
M t s / M A
L A B F I K I B
BID.Pengasuha
P A U D
P E N G A S U H A
B A H A S A
SANTRI & SANTRIWATI
P R A M U K A
BID.LITBANG
P M B
S Y L A B U S
P E R P U S
BID.Kesejahteraa
K A D E R I S A S I
B P S M
K O N S U M S I
P E M B A N G U N A N
BID.BUMP
T O W A P E L
P E R C E T A K A
S . F O T O
IKRH
B I N A T U
Keterangan : IKRH : Ikatan keluarga Ar-raudhatul hasanah KMI : Kuliyyatu-l-Mu’aliminal Islamiyah BPSM : Balai Pengobatan Santri dan Masyarakat OPRH : Organisasi Pelajar Ar-Raudhatul hasanah PMB : Pengembangan Minat dan Bakat PAUD : Pendidikan Anak Usia Dini
Diagram 1.1 Struktur Organisasi Pesantren BIDANG PENELITIAN dan PENGEMBANGAN Bidang yang dibentuk tahun 1994 ini diharapkan mewujudkan konsep dalam pengembangan pendidikan dan pengajaran di Pesantren, baik berupa gagasan murni maupun hasil dari penelitian. Bidang ini juga menangani pengembangan ilmiah santri dan
Universitas Sumatera Utara
ALUMN
guru melalui kegiatan ilmiah serta keterampilan. Salah satu biro yang ada pada bidang ini adalah: Biro Pengembangan Minat dan Bakat (PMB) Biro yang bertanggung jawab terhadap pengembangan minat dan bakat santi serta santriwatinya, melalui berbagai kegiatan, seperti :Raudhah Computer Center (RCC), Raudhah Pos (RDP), MATLA (majalah santri), dan kegiatan penambah wawasan lainnya.Kegiatan pengembangan minat dan bakat ini pada akhirnya akan mewujudkan generasi yang potensial sesuai dengan bakatnya, yang pada akhirnya dapat menciptakan lapangan pekerjaan untuk diri sendiri dan orang lain yang berlandaskan islam. Untuk mewujudkan meningkatnya kualitas muslimah terkhusus para samtriwati yang kemudian dapat membawa perempuan mendapatkan posisi setara sebagai mitra sejajar dalam pembangunan, Maka diperlukan adanya suatu pusat informasi dan kegiatan muslimah serta pusat pendidikan dan pelatihan berstatus non formal yang ditujukan bagi santriwati pesantren ini dalam bidang kecantikan dan keterampilan, sehingga setiap santriwati dapat memperoleh informasi dan mendapatkan pendidikan dan pelatihan yang kemudian dapat dijadikan modal dalam melanjutkan atau membuka usaha mandiri. Pesantren yang memiliki santriwati dengan jumlah lebih dari 1000 orang ini sangat memerlukan pusat kegiatan muslimah untuk menaungi setiap informasi dan kegiatan santriwati di pesantren ini. 1.2
MAKSUD DAN TUJUAN
Maksud dan tujuan dilaksanakannya studi kasus proyek ini adalah:
Menyediakan wadah sebagai tempat perawatan bagi para muslimah di kawasan pesantren dan sekitarnya.
Memberi peluang bagi muslimah yang ingin berkreasi di bidangnya. Dengan adanya keberadaan Raudhah Muslimah Center ini dapat menciptakan lapangan pekerjaan sampingan bagi santriwati,sehingga membangkitkan minat santriwati untuk eksploitasi diri.
Menambah pemasukan kas untuk pesantren sebagai kegiatan yang membangun citra bagi muslimah.
Tujuan dari obyek Raudhah Muslimah Centre ini adalah pelayanan:
Universitas Sumatera Utara
a) Kegiatan Kecantikan b) Kegiatan Pendidikan Ketrampilan c) Kegiatan Konseling Pelayanan dari Pusat Kecantikan. d) Kegiatan Pengembangan Minat dan Bakat, antara lain: • Kegiatan Tata Busana. • Kegiatan Keterampilan (handicrafs). • Kegiatan Tata boga. • Kegiatan Kecantikan. • Kegiatan Bimbingan pra nikah. • Kegiatan Perawatan tubuh.
1.3
PERUMUSAN MASALAH Merencanakan sebuah fasilitas khusus muslimah pada umumnya mempunyai standar-
standar perencanaan yang perlu diperhatikan dan diperlukan studi banding. Dari rumusanrumusan yang ada, masalah yang akan dihadapi adalah: •
Hal-hal prinsipil apa yang membedakan fasilitas khusus muslimah dengan fasilitas umum yang tidak berorientasi gender.
•
Pengaturan gubahan massa dan komposisi bangunan yang efisien dan efektif menurut sirkulasi proses untuk menciptakan lingkungan yang ideal bagi perempuan untuk menjaga privacy para muslimah.
•
Kajian akan ilmu arsitektur dan juga ilmu sosial dan agama, hal ini perlu dilakukan dalam mengkaji kebutuhan-kebutuhan ruang dan fasilitas apa saja yang dibutuhkan dalam sebuah muslimah center ini.
•
Konsep-konsep Arsitektur islam dan interpretasinya.
Universitas Sumatera Utara
1.4
METODE PENDEKATAN Untuk menyelesaikan berbagai permasalahan yang akan dihadapi dalam proses
perencanaan dan perancangan Muslimah Centre ini dilakukan berbagai pendekatan desain: •
Mendalami dan mengetahui kebutuhan para muslimah terkhusus para santriwati yang ada di pesantren.
•
Mencari studi banding dalam memperoleh data-data dan gambaran akan bagaimana sebuah Muslimah Center tersebut diselenggarakan bagi para santriwati yang ada di pesantren kegiatan dan program apa saja yang disediakan
•
Studi berbagai sumber pustaka yang berkaitan dengan standar-standar arsitektur dalam perencanaan sebuah Muslimah Center dan tema Arsitektur Islam.
Universitas Sumatera Utara
1.5
LINGKUP DAN BATASAN PROYEK Batasan-batasan lingkup kajian yang akan dibahas dalam kasus proyek ini adalah
bagaimana mengembangkan berbagai konsep dalam merencanakan dan merancang sebuah Muslimah Center. Lingkup pembahasan yang akan digunakan adalah: •
Menelusuri kegiatan yang dilakukan para santriwati dalam sebuah Pesantren dan Muslimah Center tersebut.
•
Menelusuri kegiatan sehari-hari yang dilakukan para muslimah pada umumnya dalam kehidupannya.
•
Menelusuri kebutuhan-kebutuhan akan fasilitas utama dan fasilitas pendukung untuk Muslimah Center bagi para santriwati dan muslimah lainnya.
•
Bagaimana hubungan antar kegiatan muslimah di dalam bangunan dengan bentukan ruang dan massa yang fungsional.
Batasan- batasan dalam merencanakan Raudhah Muslimah Centre adalah: •
Hanya membahas tentang masalah-masalah yang dihadapi dalam merancang sebuah fasilitas pada sebuah Muslimah Center dan kaitannya dengan aktifitas yang akan dilakukan.
•
Kajian arsitektur akan dibatasi oleh tema dalam penyelesaian kasus ini, yaitu Arsitektur Islam.
•
Menerapkan Arsitektur Islam ke dalam sebuah Muslimah Center ini.
Universitas Sumatera Utara
1.6
KERANGKA BERFIKIR JUDUL PROYEK dan TEMA Judul proyek: Raudhah Muslimah Centre Tema: Arsitektur Islam
LATAR BELAKANG KASUS Kurangnya fasilitas yang memadai bagi minat dan bakat santriwati Mengembangkan kreatifitas santriwati
LATAR BELAKANG TEMA Aktivitas yang dilakukan para santriwati umumnya dapat meningkatkan kualitas diri sebagai muslimah yang baik dari perilaku (inner beauty) dan jasmani (outer beauty). Sehingga arsitektur islam sebagai pemecah dan solusi bagi aktivitas bagi para muslimah
MAKSUD Menyediakan fasilitas yang lengkap dan memadai bagi para santriwati dan muslimah lain Turut mempromosikan keterampilan kepada masyarakat, sehingga membangkitkan minat muslimah dalam meningkatkan kualitas diri.
F e e d
b a c k
PERMASALAHAN Bagaimana menciptakan bentuk bangunan yang sesuai dengan tema arsitektur islam Bagaimana menyediakan ruang-ruang yang sesuai dengan aktifitas-aktifitas yang ada dan dapat memberikan kenyamanan pada para pengguna.
STUDI LITERATUR dan STUDI BANDING Fasilitas Muslimah Kajian tema dengan bentuk bangunan.
PENGUMPULAN DATA Studi literature Studi banding
STUDI SITE Ukuran site Peraturan pemerintah Sempadan bangunan Batas bangunan Potensi
ANALISA Analisa kondisi lingkungan yaitu: analisa matahari, vegetasi, sirkulasi, view dari dan ke site dan sempadan bangunan. Analisa fungsional yaitu: analisa aktifitas, kebutuhan ruang, besaran ruang, hubungan antar ruang. Analisa penerapan struktur pada bangunan.
KRITERIA dan KONSEP PERANCANGAN Berdasarkan analisa, peraturan pemerintah, konsep tapak, dan konsep bangunan
DESAIN
Diagram 12. Kerangka Berfikir
Universitas Sumatera Utara
1.7
SISTEMATIKA PENULISAN LAPORAN
Secara garis besar, urutan pembahasan dalam penulisan laporan ini adalah sebagai berikut: Bab 1 Pendahuluan Menguraikan latar belakang, tujuan, lingkup dan batasan, yang mendasari dilakukannya studi. Kerangka berpikir yang digunakan dan pembahasan sistematika laporan. Bab 2 Deskripsi Proyek Menguraikan tentang terminologi dari judul atau kasus proyek, deskripsi proyek, tinjauan terhadap konteks lingkungan dan tinjauan kelayakan (kelayakan teknis, kelayakan ekonomi dan kelayakan fungsional) dari proyek. Bab 3 Elaborasi Tema Menguraikan tentang pengertian tema, interpretasi tema, analisa penentuan tema, dan studi banding tema sejenis. Bab 4 Analisa Menguraikan tentang analisa - analisa fisik tapak dan lingkungan sekitar, analisa nonfisik serta analisa - analisa fungsional yang berkaitan dalam hal perancangan ruang dalam, dimana nantinya dari hasil analisa - analisa tersebut diperoleh suatu konsep perancangan untuk kasus proyak ini. Bab 5 Konsep Perancangan Menguraikan tentang konsep - konsep dari hasil analisa yaitu konsep tapak, konsep perancangan ruang dalam, konsep perancangan struktur dan konstruksi, konsep perancangan utilitas, dan konsep perancangan interior yang akan diterapkan pada perancangan pada kasus proyek ini. Bab 6 Hasil Rancangan Berupa gambar - gambar hasil rancangan
site plan,ground plan,denah-denah,
tampak bangunan, potongan, dan detail strukturanl & arsitektural serta foto - foto maket dari hasil rancangan tersebut.
Universitas Sumatera Utara