1
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Pada kenyataannya, sebagian pandangan para pemilik perusahaan kini mengarah pada pasar modal. Sebagai sarana mempertemukan pihak yang membutuhkan dana dan pihak yang ingin menanamkan modalnya, pasar modal tentu akan menjadi suatu fenomena yang memegang peranan penting. Untuk mendapatkan modal melalui penjualan saham, perusahaan tersebut harus mencatatkan efeknya di pasar modal melalui proses go public. Mengingat perusahaan yang telah go public adalah milik masyarakat umum yang
telah
menanamkan
modalnya,
maka
perusahaan
wajib
menginformasikan hasil-hasil yang telah dicapai, yang disajikan dalam laporan keuangan. Dari informasi laporan keuangan inilah umumnya para investor mempertimbangkan kinerja perusahaan tersebut. Salah satu sarana untuk mengetahui kondisi keuangan perusahaan yang bersangkutan dapat dilakukan dengan menganalisa laporan keuangan. Informasi yang terdapat dalam laporan keuangan akan membantu berbagai pihak dalam merumuskan atau pertimbangan dalam mengambil keputusan dalam hal keuangan. Laporan keuangan pada umumnya disajikan untuk memberi informasi mengenai posisi - posisi keuangan, kinerja dan arus kas suatu perusahaan dalam periode tertentu.Informasi tersebut diharapkan dapat
1
2
bermanfaat bagi sebagian kalangan pengguna laporan keuangan dalam rangka membuat keputusan – keputusan. Era globalisasi yang terjadi di tahun 2014 sekarang ini, menyebabkan teknologi menjadi berkembang pesat, sehingga mengakibatkan munculnya perusahaan-perusahaan baru yang akan siap bersaing. Hal tersebut semakin mendorong perusahaan untuk menyesuaikan diri, karena persaingan yang terjadi akan menuntut perusahaan dalam bertahan hidup. Oleh karena itu, perusahaan dituntut untuk semakin memperbaiki kebijakan strategi guna tercapainya tujuan yang telah ditetapkan. Secara umum, memperoleh laba adalah tujuan sebuah perusahaan didirikan.
Beberapa rangkaian kegiatan
seperti produksi, keuangan, pemasaran, dan personalia merupakan cara perusahaan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Hasil akhir dari serangkaian kegiatan tersebut dipaparkan dalam suatu laporan keuangan perusahaan yang akan dijadikan acuan tentang kondisi perusahaan, juga dalam menentukan kinerja perusahaan. Secara umum, kinerja keuangan adalah prestasi keuangan perusahaan yang tergambar dalam laporan keuangan berupa neraca dan rugi laba untuk satu periode. Penilaian tingkat keuangan suatu perusahaan dapat dilakukan dengan menganalisis laporan keuangan perusahaan dengan berbagai rasio keuangan, antara lain rasio likuiditas, aktivitas, solvabilitas, profitabilitas serta fokus pada ROI dan ROE dapat digunakan dengan metode Dupont system yang dapat memperlihatkan efektif dan efisiennya kinerja keuangan sebuah perusahaan.
3
Salah satu industri yang menarik untuk diteliti kinerja keuangannya adalah PT. Unilever Indonesia Tbk, Perusahaan ini adalah perusahaan multinasional yang bergerak dalam bidang produksi produk-produk kebutuhan sehari-hari konsumen, Produk-produknya sudah dikenal luas oleh masyarakat, dan telah mendapat kepercayaan dari masyarakat sebagai produk-produk yang berkualitas tinggi. Dikutip dari Liputan6.com/Kinerja on 24 Okt 2014 mengenai Beban Naik, Kinerja Unilever Tertekan: Jakarta - PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR) membukukan laba yang dapat diatribusikan ke pemilik entitas induk turun 1,01 persen menjadi Rp 4,04 triliun hingga kuartal III 2014 dari periode sama tahun sebelumnya Rp 4,09 triliun. Meski demikian, penjualan naik 13,31 persen dari Rp 23,02 triliun pada kuartal III 2013 menjadi Rp 26,03 triliun pada kuartal III 2014. Harga pokok penjualan naik menjadi Rp 13,35 triliun hingga kuartal III 2014. Laba kotor naik menjadi 7,6 persen menjadi Rp 12,73 triliun. Meski demikian, laba usaha perseroan turun tipis 0,1 persen menjadi Rp 5,48 triliun hingga kuartal III 2014. Perseroan mencatatkan kenaikan di sejumlah beban. Melihat kondisi itu, laba bersih per saham dasar turun menjadi Rp 531 per saham pada kuartal III 2014 dari periode sama tahun sebelumnya Rp 536.
4
Berikut data yang diperoleh dari laporan keuangan perusahaan : TABEL 1.1 LAPORAN KEUANGAN KUARTAL III THN 2010-2014 2014
2013
2012
2011
2010
Net Sales
26.039
23.025
27.303
23.469
19.690
Cost of Goods Sold
13.359
11.201
13.414
11.463
9.485
Gross Profit
12.730
11.823
13.889
12.006
10.205
Expenses (Income)
7.246
6.434
7.391
6.531
5.662
Operating Income
5.484
5.490
6.498
5.455
4.543
Profit before Income Tax
5.420
5.468
6.467
5.575
4.546
Comprehensive Income Attributable to Owners of the Parent Basic Earning per Share
4.048
4.090
4.839
4.163
3.387
531
536
634
546
444
Kutipan dari Liputan6/Kinerja yaitu Beban Naik, Kinerja PT. Unilever Indonesia tertekan, dimana Perseroan mencatatkan kenaikan di sejumlah beban. Melihat kondisi itu, mempengaruhi kinerja keuangan perusahaan consumer goods ini pada tahun 2014, dimana membuat laba usaha turun tipis menjadi 5,48 dan laba bersih per saham dasar turun menjadi Rp 531 per saham dari periode sama tahun sebelumnya Rp 536.
5
TABEL 1.2 PERBANDINGAN RASIO ROE TAHUN 2010-2014 Tahun
2010
2011
2012
2013
2014
Laba Bersih
3.348.648
4.164.304
4.839.145
5.352.625
2.847.991
Modal
4.048.853
3.680.937
3.968.365
4.254.670
4.271.931
ROE (%)
83,60%
113.13%
121.94%
125.81%
66.67%
Sumber: Bursa Efek Indonesia
GAMBAR 1.1 PERBANDINGAN RASIO ROE TAHUN 2010-2014
ROE 140 120 100 80 60 40 20 0 ROE
2010
2011
2012
2013
2014
83.6
113.13
121.94
125.81
66.67
Dari data diatas terlihat bahwa rasio ROE dari tahun 2010-2014 secara keseluruhan menunjukkan nilai berfluktuasi atau tidak stabil dari 5 tahun tersebut, dimana tahun 2014 menunjukkan nilai 66,67%. Berdasarkan data diatas, maka penulis tertarik mengambil topik penelitian dengan judul: “Analisa Laporan Keuangan PT. Unilever Indonesia Tbk Untuk Mengukur Kinerja Keuangаn Dengan Metode Rasio Keuangan Dan Dupont System”.
6
B. RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan Latar Belakang yang ada maka peneliti merumuskan permasalahan sebagai berikut: 1. Bagaimana kinerja keuangan dengan metode Dupont system pada PT Unilever Indonesia Tbk selama periode 2013-2014?
2. Bagaimana kinerja keuangan pada PT Unilever Indonesia Tbk bila dibandingkan dengan Rata-rata industri sejenis yaitu perusahaan yang terdaftar di BEI selama periode 2013-2014?
C. TUJUAN DAN KONTRIBUSI PENELITIAN 1. Tujuan Penelitian
Sesuai dengan rumusan masalah diatas, maka tujuan penelitan yang hendak dicapai dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
a. Untuk mengetahui kinerja keuangan PT. Unilever Indonesia Tbk dengan metode Dupont System selama periode 2013-2014 b. Untuk mengetahui perbandingan kinerja keuangan PT. Unilever Indonesia Tbk dibandingkan dengan Rata-rata industri sejenis yaitu perusahaan yang terdaftar di BEI selama periode 2013-2014
7
2. Kontribusi Penelitian Dari penelitian yang penulis lakukan ini diharapkan dapat memberikan manfaat dan kegunaan baik bagi perusahaan, penulis maupun bagi pihakpihak yang membutuhkan. a. Kegunaan Praktis Untuk perusahaan yaitu Penulis berharap penelitian ini dapat memberikan manfaat serta masukan yang berguna dalam meningkatkan kinerja keuangan perusahaan dan bagi pihak lain yaitu Penulis berharap dengan adanya penulisan ini dapat menjadi bahan informasi untuk pihak investor. b. Kegunaan Teoritis Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai salah satu bahan informasi yang berguna serta dapat memberikan gambaran bagi penelitian selanjutnya untuk mengukur kinerja keuangan.