BAB I PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG Komunikasi adalah proses berbagi makna melalui perilaku verbal (kata-kata) dan nonverbal (non kata-kata). Segala perilaku dapat disebut komunikasi jika melibatkan dua orang atau lebih (Mulyana,2008). Ditinjau dari prosesnya, pendidikan adalah komunikasi, dalam artian bahwa dalam proses tersebut terlibat dua komponen yang terdiri atas manusia, yakni guru dan siswa. Effendi (2006) menyatakan bahwa, perbedaan antara komunikasi dengan pendidikan terletak pada tujuannya. Tujuan pendidikan adalah untuk meningkatkan pengetahuan seseorang mengenai suatu hal sehingga ia menguasainya. Kemampuan
komunikasi
matematika
merupakan
kemampuan
menyampaikan ide/gagasan baik secara lisan maupun tulisan dengan simbolsimbol, grafik atau diagram untuk menjelaskan keadaan atau masalah dari informasi yang diperoleh. Dalam pembelajaran siswa tidak akan lepas dari komunikasi antar siswa, siswa dengan fasilitas belajar, ataupun dengan guru. Penggunaan metode pembelajaran yang kurang variatif dan melibatkan siswa secara pasif membiasakan siswa untuk tidak memberikan argumen atas jawabannya dan tanggapan atas jawaban yang diberikan orang lain, sehingga apa yang dipelajari menjadi kurang bermakna. Oleh karena itu, peserta didik
1 Pengaruh Reciprocal Teaching..., Wahyu Musvian Putra, FKIP UMP, 2014
2
harus memaksimalkan fungsi-fungsi komunikasi matematika yang dimilikinya pada saat belajar. Membangun komunikasi matematika menurut The National Council of Teachers of Mathematics (NCTM) dapat memberikan manfaat pada siswa berupa : 1) memodelkan situasi dengan lisan, tertulis, gambar, grafik dan aljabar, 2) merefleksi dalam berpikir mengenai gagasan-gagasan matematika dalam berbagai situasi, 3) mengembangkan pemahaman terhadap gagasan matematika termasuk peranan definisi-definisi dalam matematika, 4) menggunakan ketrampilan membaca, mendengar, dan menulis untuk menginterpretasikan dan mengevaluasi gagasan matematika, 5) mengkaji gagasan melalui konjektur dengan alasan yang meyakinkan. Kemampuan komunikasi matematika adalah salah satu hal yang penting dalam pembelajaran. Salah satu pendukung keberhasilan kemampuan komunikasi proses belajar mengajar adalah dengan dipilihnya pembelajaran yang tepat, yaitu pembelajaran yang banyak melibatkan siswa untuk berperan aktif, sehingga proses belajar mengajar akan berjalan secara maksimal. Dari sinilah kemudian banyak muncul pembelajaran-pembelajaran altenatif atau pembelajaran yang sudah dikembangkan, diantaranya adalah Reciprocal Teaching salah satu pembelajaran yang melibatkan siswa untuk berperan lebih aktif dan menjadikan siswa sebagai pusat proses belajar mengajar. Reciprocal Teaching merupakan pembelajaran yang mengajarkan kepada siswa tentang empat ketrampilan kognitif yang dilakukan siswa secara berkelompok agar siswa dapat memahami suatu materi pelajaran dengan baik.
Pengaruh Reciprocal Teaching..., Wahyu Musvian Putra, FKIP UMP, 2014
3
Empat ketrampilan kognitif tersebut meliputi : klarifikasi (clarifying), prediksi (predicting),
membuat
pertanyaan
(questioning),
dan
merangkum
(summarizing). Pada
tahap
clarifying,
siswa
diminta
untuk
mengklarifikasi/menjelaskan definisi dari istilah-istilah maupun kalimatkalimat yang belum dipahami dari suatu materi yang telah dibacanya. Tahap predicting, siswa diminta untuk memprediksikan hubungan antara konsep materi satu dengan konsep materi yang lain dalam matematika. Pada tahap questioning, siswa diminta untuk membuat soal/pertanyaan sendiri yang berkaitan dengan materi yang sedang dipelajari kemudian menjawabnya. Pada tahap terakhir yaitu tahap summarizing, siswa diminta untuk merangkum materi pembelajaran yang telah dipelajari. Dalam Reciprocal Teaching, siswa berperan sebagai “guru” terhadap teman-teman sekelompoknya, sedangkan guru sebenarnya lebih berperan sebagai pembimbing dan fasilitator. Di samping itu, siswa dapat berdialog dan berinteraksi dengan sesama siswa secara terbuka dan interaktif dalam kelompok di bawah bimbingan guru, sehingga siswa terpacu untuk menguasai materi pembelajaran yang disajikan. Semua anggota kelompok memiliki tanggung jawab untuk memimpin diskusi dalam dialog selama proses pembelajaran berlangsung (Trianto, 2009). Sedangkan pembelajaran yang sering diterapkan disekolah adalah pembelajaran
Konvensional.
Pembelajaran
Konvensional
merupakan
pembelajaran yang menekankan kepada proses penyampaian materi secara verbal dari seorang guru kepada sekelompok siswa dengan maksud agar siswa
Pengaruh Reciprocal Teaching..., Wahyu Musvian Putra, FKIP UMP, 2014
4
dapat menguasai materi pelajaran secara optimal. Guru mentransfer ilmu pengetahuan kepada siswa, sedangkan siswa lebih banyak sebagai penerima. Pembelajaran ini mampu bertahan sampai saat ini karena mudah untuk diterapkan oleh guru untuk mengajarkan kemampuan pemecahan masalah dengan memperbanyak latihan – latihan soal pada siswa. Berdasarkan uraian di atas, maka peneliti termotivasi untuk mengadakan penelitian yang berjudul: “Pengaruh Reciprocal Teaching Terhadap Kemampuan Komunikasi Matematika Siswa SMP Negeri 2 Rawalo”.
B. RUMUSAN MASALAH Berdasarkan latar belakang di atas, maka rumusan permasalahan dari penelitian ini adalah “Bagaimana pengaruh Reciprocal Teaching terhadap kemampuan komunikasi matematika siswa SMP Negeri 2 Rawalo?
C. TUJUAN PENELITIAN Seiring dengan rumusan masalah di atas maka tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh Reciprocal Teaching terhadap kemampuan komunikasi matematika siswa SMP Negeri 2 Rawalo.
Pengaruh Reciprocal Teaching..., Wahyu Musvian Putra, FKIP UMP, 2014
5
D. MANFAAT PENELITIAN 1. Bagi Sekolah Dapat memberikan sumbangan yang baik dalam meningkatkan mutu pendidikan sekolah khususnya dalam belajar matematika. 2. Bagi Guru Dapat memberikan masukan dan pengalaman bagi guru dalam menerapkan Reciprocal Teaching dalam meningkatkan kemampuan komunikasi matematika siswa. 3. Bagi Peneliti Untuk mengetahui pengaruh Reciprocal Teaching terhadap kemampuan komunikasi matematika siswa di SMP Negeri 2 Rawalo.
Pengaruh Reciprocal Teaching..., Wahyu Musvian Putra, FKIP UMP, 2014