BAB I PENDAHULUAN 1.1.
Latar belakang masalah Keadaan perekonomian akhir-akhir ini membuat setiap perusahaan harus
memperhatikan dengan baik setiap hal yang berkaitan dengan keuangan perusahaan. Dengan lingkungan bisnis yang berubah dengan cepat menuntut perusahaan untuk melakukan inovasi dan perkembangan yang cepat pula. Tak terkecuali kepada manajemen perusahaan yang diharapkan dapat melakukan langkah-langkah strategis dalam menghadapi dampak perubahan globalisasi lingkungan bisnis. Manajemen perusahaan dituntut untuk berjalan secara efisien dan efektif tanpa meninggalkan perbaikan-perbaikan dan pengembanganpengembangan yang berkelanjutan demi eksistensi perusahaan. Manajemen yang baik menurut Caplan (Caplan 1966, dikutip oleh Rizky Kurniawan, 2010) adalah manajemen yang mampu mengevaluasi perubahan masa lalu dan bereaksi terhadap perubahan yang sedang terjadi di masa yang akan datang. Salah satu aspek penting dalam mengelola organisasi adalah pengendalian manajemen yang dikenal sebagai suatu proses yang dilakukan manajemen untuk memotivasi dan memberi semangat orang-orang yang terlibat dalam organisasi agar mengimplementasikan strategi perusahaan secara efektif dan efisien. (Anthony dan Govindarajan, 2007). Pengendalian manajemen umumnya disusun dalam suatu sistem yang meliputi struktur dan proses yang disebut sistem pengendalian manajemen.
1
Struktur pengendalian manajemen menekankan pada pusat-pusat pertanggung jawaban yang terdiri dari pusat biaya, pusat laba, pusat pendapatan, dan pusat investasi. Sedangkan proses pengendalian manajemen terdiri dari penyusunan program, penyusunan anggaran, pelaksanaan dan pengukuran serta pelaporan dan analisis. Pada dasarnya setiap anggaran disusun untuk membantu manajemen puncak dalam mengkomunikasikan tujuan organisasi kepada semua manajer dalam
unit
organisasi
di
bawahnya,
mengkoordinasikan
kegiatan
dan
mengevaluasi prestasi para manajer. Sebaliknya manajer puncak berkesempatan mengetahui kinerja yang dicapai dan permasalahan yang dihadapi manajer menengah sampai ke bawah melalui laporan perbandingan antara anggaran dengan actual yang terjadi sesungguhnya. Dalam kondisi seperti inilah anggaran akan dapat berfungsi sebagai alat perencanaan sekaligus alat pengendalian. Menurut
Mulyadi
(2002)
anggaran
disusun
atas
dasar
pusat-pusat
pertanggungjawaban, maka proses penyusunan anggaran merupakan proses penetapan peran tiap manajer pusat pertanggungjawaban untuk melaksanakan kegiatan dalam pencapaian sasaran yang ditetapkan dalam anggaran. Aspek perilaku manusia yang terlibat dalam penyusunan anggaran turut menentukan keberhasilan sistem anggaran. Pemilihan sistem anggaran yang akan digunakan perusahaan harus mempertimbangkan kepentingan-kepentingan yang terlibat didalamnya. Pengendalian manajemen adalah proses dimana manajer mempengaruhi anggota lain dari suatu organisasi atau perusahaan untuk mengimplementasikan
2
strategi organisasi atau perusahaan (Anthony dan Govindarajan, 2007). Menurut Anthony dan Govindarajan (2007) anggaran adalah alat yang penting untuk perencanaan dan kontrol jangka pendek yang efektif. Anggaran dipertimbangkan sebagai perencanaan detail dan sering disebut sebagai sebagai alat pengukuran kuantitatif, dan biasanya pengukuran secara moneter, menunjukan pemakaian atas sejumlah sumber daya perusahaan dalam waktu tertentu di perusahaan. Kemudian menurut Anthony dan Govindarajan (2007), anggaran adalah alat yang penting untuk perencanaan dan kontrol jangka pendek yang efektif. Anggaran dipertimbangkan sebagai perencanaan detail dan sering disebut sebagai sebagai alat
pengukuran kuantitatif, dan biasanya pengukuran secara moneter,
menunjukan pemakaian atas sejumlah sumber daya perusahaan dalam waktu tertentu di perusahaan. Sementara menurut Mulyadi (2002) untuk dapat disebut sebagai anggaran yang baik, anggaran yang dihasilkan oleh perusahaan harus memiliki karakteristik sebagai berikut : 1. Disusun berdasarkan program 2. Disusun berdasarkan karakteristik pusat pertanggungjawaban 3. Berfungsi sebagai alat perencanaan dan pengendalian Manajemen perusahaan tentu memahami tujuan pendirian perusahaan yang tidak hanya untuk sekedar eksis, tetapi lebih jauh guna memberikan manfaat atas keuntungan yang maksimal bagi pemilik/pendiri dan stakeholder lainnya. Penggunaan anggaran dalam perusahaan akan memberikan manfaat yang cukup
3
besar, yaitu terdapatnya perencanaan terpadu, pelaksanaan kegiatan perusahaan, alat koordinasi dalam perusahaan, alat pengawasan yang baik dan alat evaluasi kegiatan perusahaan. Management control system menjelaskan bahwa sistem terdiri dari struktur atau desain hubungan antara komponen dan proses, atau sekumpulan aktivitas yang dilakukan oleh sistem. Proses dari management control system melibatkan komunikasi baik formal ataupun informal dengan semua pihak di perusahaan contohnya manager dengan para karyawan. Aktivitas formal pengendalian manajemen meliputi beberapa tahap antara lain programming dan menganalisa program, persiapan anggaran, operasi dan pengendalian manajemen, dan manajemen terhadap kompensasi (Anthony, et al., 2011). Setiap perusahaan disetiap aktivitas yang akan dilakukan pasti membuat persiapan program. Aktivitas-aktivitas tersebut kemudian ditransformasikan menjadi suatu anggaran. “According to Anthony and Govindarajan (2007), budgets are an important tool for effective short-term planning and control on organization. They say further that an operating budget usually covers one year and states the revenue and expenses planned for that year.” (p.380) Anggaran dapat difungsikan sebagai alat untuk mengkontrol aktivitas karena begitu anggaran disetujui, anggaran tersebut menjadi komitmen untuk semua partisipan yang turut serta didalam proses penyusunan anggaran tersebut. Pengendalian
didalam
anggaran
harus
dilakukan
secara
baik
dengan
membandingkan antara plan dan realisasi, dan apabila diperlukan harus dapat segera mengambil tindakan apabila terjadi error atau penyimpangan yang besar antara plan dan realisasi.
4
PT.XYZ adalah perusahaan yang bergerak didalam bidang machining, fabrication & engineering, factory maintenance, jig & fixture, industrial metal working & precision parts. Penjualan perusahaan ini pada tahun 2012 mencapai Rp 27 milyar, angka yang cukup besar dan fantastis untuk perusahaan dengan skala sebesar PT.XYZ.
Perusahaan ini berdiri sejak tahun 1992 dengan
manajemen yang berpusat di Kawasan Industri Jababeka I Cikarang. PT.XYZ ini dengan segala kemutakhiran teknologi dan pekerjanya mampu melayani permintaan-permintaan custom dari para konsumen. Pemasaran PT.XYZ ini mencakup pasar yang sangat besar baik di ekspor ataupun kebutuhan domestik Indonesia. Dalam tiga tahun kebelakang performa PT.XYZ berkembang sangat pesat. Peningkatan penjualan perusahaan yang baik di setiap tahunnya merupakan indikasi yang baik bagi perusahaan. Perkembangan perusahaan yang baik ini ternyata belum diimbangi dengan mekanisme pengendalian manajemen yang memadai. Dengan rencana yang ditetapkan oleh PT.XYZ di masa mendatang seperti perluasan pabrik, penambahan alat-alat produksi, penambahan karyawankaryawan ahli dan juga penambahan cakupan produk dan jasa yang dihasilkan maka dibutuhkan penganggaran yang baik untuk setiap aktivitas-aktivtas yang mendukung pencapaian visi dan misi perusahaan yang tertuang di dalam strategi perusahaan.
5
1.2.
Rumusan masalah Sistem pengendalian manajemen terdiri dari struktur dan proses. Struktur
menjelaskan bagian atau unit di dalam organisasi, dan penyusunan anggaran merupakan salah satu proses di dalam sistem pengendalian manajemen. PT.XYZ saat ini menerapkan sistem penganggaran top-down yang mana Dewan Komisaris menentukan rencana strategis yang akan dijalani oleh perusahaan dan juga menentukan besaran target yang harus dicapai oleh perusahaan. Pendekatan topdown ini sebenarnya memiliki pengendalian manajemen yang kuat akan tetapi menyebabkan karyawan di tingkat bawahnya menjadi kurang dilibatkan di perusahaan. Yang mana pada akhirnya berdampak pada kesadaran akan biaya yang kurang dari para karyawan di tingkat bawah. Pendekatan
top-down
dalam
penyusunan
anggaran
menyebabkan
komunikasi satu arah tidak dapat dihindarkan. Komunikasi yang terjadi hanya dari atasan kepada karyawan dibawahannya. Tidak terjadinya komunikasi dua arah menyebabkan kualitas anggaran yang kurang baik karena belum tentu manajemen tingkat atas mengetahui detail dan kondisi yang ada di tingkat bawah. Dengan adanya komunikasi dua arah dan negoisasi antara tingkat atas dan bawah maka akan menimbulkan komitmen dari para pelaksana di tingkat bawah. PT.XYZ saat ini tidak melakukan penggolongan atas biaya-biaya yang dapat dikendalikan dengan biaya-biaya yang tidak dapat dikendalikan. Akibatnya adalah sekarang tidak ada pengendalian terhadap semua pos-pos biaya yang mana pada akhirnya akan menimbulkan hambatan dalam melakukan proses penilaian
6
prestasi karyawan. Penilaian terhadap pengelolaan pos biaya bisa dijadikan sebagai salah satu komponen penilaian prestasi karyawan. Didalam kegiatan operasionalnya, PT.XYZ tidak menggunakan konsep akuntansi pertanggungjawaban untuk menentukan pusat-pusat biaya dan juga pusat-pusat pendapatan. PT.XYZ hingga saat ini juga tidak memiliki klasifikasi pos-pos akun biaya apa saja yang bisa dikendalikan dan mana saja pos-pos biaya yang tidak bisa dikendalikan. PT.XYZ tidak memiliki format laporan anggaran yang dapat digunakan untuk pelaporan kepada manajemen tingkat atas. Dengan adanya suatu format laporan anggaran yang baku maka kapanpun manajemen tingkat atas ingin mengetahui keadaaan perusahaan maka para karyawan dapat dengan mudah memberikan laporan kepada manajemen. Dari pemaparan tentang kondisi perusahaan diatas dan pemaparan manfaat dari proses penganggaran maka penulis merasa ada hal menarik yang akan dapat diangkat menjadi tema dalam penulisan tesis kali ini dengan judul “EVALUASI PENYUSUNAN ANGGARAN STUDI KASUS PADA PT.XYZ” 1.3.
Tujuan penelitian Tujuan penelitian ini adalah untuk mengevaluasi penyusunan anggaran di
PT. XYZ 1.4.
Manfaat penelitian Manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah sebagai berikut:
7
1. Bagi Perusahaan : Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan bagi perusahan sebagai bahan pertimbangan bagi manajemen dalam meningkatkan dan menyempurnakan sistem anggaran yang telah diterapkan 2. Bagi Penulis : Penelitian ini akan menjadi sarana dalam memperluas dan mengaplikasikan pengetahuan tentang manajemen suatu perusahaan khususnya anggaran sebagai alat perencanaan dan pengendalian manajemen 1.5.
Metode pengumpulan data Data Primer dan sekunder yang dibutuhkan diperoleh dengan cara : a. Data Primer 1) Wawancara dengan responden, terutama
pada pihak
manajemen PT.XYZ antara lain bagian keuangan dan akuntansi PT.XYZ, bagian Marketing, dan bagian produksi PT.XYZ. Wawancara dilakukan dengan batasan dan kriteria tertentu sebagai pihak yang dapat memberikan informasi mengenai hal-hal yang akan diteliti. 2) Observasi langsung ke PT.XYZ b. Data Sekunder Melalui studi kepustakaan, berupa textbook, jurnal, artikel, penelitian sebelumnya serta buku-buku penunjang lainnya
8
1.6.
Sistematika penulisan Sistematika penulisan tesis ini dibagi dalam beberapa bab sebagai berikut : BAB I : PENDAHULUAN Bab ini berisi tentang latar belakang permasalahan yang menjadi alasan mengapa topik ini menjadi begitu penting untuk dibahas melalui penelitian ini, perumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian dari tesis yang akan dibuat. BAB II : TINJAUAN PUSTAKA Bab ini berisi tentang tentang rangkuman bahan literature yang dipakai sebagai acuan dalam penelitian, yang terdiri dari teori tentang anggaran, sistem pengendalian manajemen, sistem informasi dan berbagai literature yang diperoleh dari buku referensi, artikel, jurnal dan internet. BAB III : METODE PENELITIAN DAN DATA Bab ini akan membahas mengenai metode penelitian dan profil perusahaan, visi, misi, dan value dari perusahaan serta kegiatan bisnis perusahaan. BAB IV : EVALUASI DAN PEMBAHASAN Bab ini meliputi paparan hasil studi, wawancara dan pengamatan tentang proses penyusunan anggaran, persetujuan anggaran, dan kegiatan
9
operasional perusahaan di PT.XYZ. Terdapat
pula analisa atas
kemungkinan pengembangan sistem anngaran di PT.XYZ BAB V : KESIMPULAN DAN SARAN Bab terakhir ini berisikan simpulan yang menjawab tujuan dan permasalahan dalam penilitian sekaligus memberikan saran agar proses anggaran secara keseluruhan dapat lebih baik lagi.
10