1
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Guru merupakan satu-satunya sumber belajar bagi anak didik dalam pendidikan di masa lalu, sehingga kegiatan pendidikan cenderung masih tradisional. Perangkat teknologi penyebarannya masih sangat terbatas dan belum memasuki dunia pendidikan, tapi lain halnya sekarang, perangkat teknologi sudah ada dimana-mana. Teknologi yang disepakati sebagai media itu tidak hanya sebagai alat bantu, tetapi juga sebagai sumber belajar dalam ikut membantu guru memperkaya wawasan anak didik. Aneka macam bentuk dan jenis media pendidikan yang digunakan oleh guru menjadi sumber ilmu pengetahuan bagi anak didik. Peneliti melakukan penelitian di MTsN 2 Palangka Raya. Siswa yang diteliti adalah kelas VII semester I. Berdasarkan hasil wawancara peneliti dengan guru fisika di MTsN 2 Palangka Raya, hasil prestasi belajar siswa belum mencapai nilai standar KKM. Standar ketuntasan yang ditetapkan oleh MTsN2 adalah sebesar 6,5. Peneliti memilih melakukan penelitian di MTsN 2 karena berdasarkan
wawancara
dengan
guru
yang
mengajar,
pendekatan
pembelajaran yang digunakan pada saat proses belajar mengajar yang digunakan oleh guru di MTsN 2 Palangka Raya masih menggunakan metode ceramah disertai dengan penggunaan alat peraga yang terdapat dalam
2
laboratorium. Penggunaan media berupa alat dan gambar sudah sering dijumpai di sekolah-sekolah. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi semakin mendorong upaya-upaya pembaharuan dalam pemanfaatan hasil-hasil teknologi dalam proses belajar. Para guru dituntut agar mampu menggunakan alat-alat yang dapat disediakan oleh sekolah,dan tidak tertutup kemungkinan bahwa alat-alat tersebut sesuai dengan perkembangan dan tuntutan zaman. Guru sekurang kurangnya dapat menggunakan alat yang murah dan efisien meskipun sederhana dalam upaya mencapai tujuan pengajaran.1 Peneliti memilih pokok bahasan Kalor pada penelitian ini karena pada pokok bahasan ini masih banyak siswa yang belum memahami konsep kalor dengan baik, banyak materi di dalamnya yang perlu dijelaskan dengan bantuan media yang membuat siswa lebih termotivasi yang pada akhirnya siswa diharapkan tidak bosan dengan pelajaran fisika sehingga siswa akan lebih fokus lagi pada penjelasan guru dan akan lebih memahami konsep yang terdapat dalam pokok bahasan kalor. Peneliti memilih menggunakan media animasi pada pokok bahasan kalor karena media ini belum pernah digunakan oleh guru yang mengajar fisika di kelas VII MTsN 2 khusunya pada pokok bahasan kalor. Media. Bentuk visualisasi dapat mempermudah guru dalam menerangkan materi di kelas, sehingga hal-hal yang abstrak menjadi lebih kongkrit dan mudah
1
Azhar Arsyad, Media Pembelajaran, Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2005, h.2
3
dimengerti oleh siswa2. Ishaq mengatakan melalui animasi dapat dibuat suatu konsep yang lebih menarik sehingga menambah motivasi untuk mempelajari fisika.3 Peneliti berupaya membuat dan menerapkan media yang lain dari biasanya dan membuat siswa lebih tertarik dalam mempelajari Fisika pada pokok bahasan Kalor. Berdasarkan kondisi kegiatan belajar mengajar di MTsN 2 Palangka Raya, peneliti tertarik mengadakan penelitian dengan judul “Penggunaan Media Animasi Dalam Pembelajaran Fisika Pada Pokok Bahasan Kalor di kelas VII Semester I di MTsN 2 Palangka Raya Tahun Ajaran 2012/2013” B. Rumusan Masalah Rumusan permasalahan yang dipecahkan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Bagaimana pengelolaan pembelajaran menggunakan media animasi pada pokok bahasan kalor? 2. Bagaimana ketuntasan belajar siswa setelah menggunakan media animasi pada pokok bahasan kalor ? 3. Bagaimana respon siswa setelah dilakukan pembelajaran menggunakan media animasi pada pokok bahasan kalor?
2
Ibid, h.25
3
Ishaq Madeamin, Komputer Sebagai www.bugishq.blogspot.com (on line 22 Novermber 2009)
Media
Pembelajaran
Fisika.
4
C. Tujuan Penelitian Penelitian dilakukan dengan tujuan sebagai berikut: 1. Untuk mengetahui pengelolaan pembelajaran menggunakan media animasi pada pokok bahasan kalor . 2. Untuk mengetahui ketuntasan belajar siswa setelah menggunakan media animasi pada pokok bahasan kalor. 3. Untuk mengetahui respon siswa
setelah dilakukan pembelajaran
menggunakan media animasi pada pokok bahasan kalor.
D. Kegunaan Penelitian Adapun kegunaan penelitian ini adalah: 1. Memberikan masukan bagi guru-guru fisika, tentang cara atau alternatif baru dalam penggunaan strategi pembelajaran fisika pada pokok bahasan kalor yaitu dengan menggunakan media animasi. 2. Membantu meningkatkan motivasi serta pemahaman siswa terhadap konsep-konsep fisika khususnya pokok bahasan kalor.
E. Definisi Konsep Penelitian ini memakai beberapa istilah yang memerlukan batasan definisi. Batasan-batasan ini diperlukan agar pembahasan dalam penelitian tidak menyimpang dari konsep masalah yang ada istilah-istilah yang dimaksud adalah sebagai berikut :
5
1. Media Media adalah alat yang digunakan sebagai perantara untuk menyampaikan pesan dan dapat merangsang pikiran, perasaan dan kemajuan audiens (siswa) sehingga dapat mendorong terjadinya proses belajar mengajar.4 2. Animasi Animasi merupakan suatu tampilan yang bergerak.5 Sehingga animasi dapat memberikan gambaran yang nyata proses atau fenomena fisika pada siswa. 3. Sains Fisika Sains Fisika merupakan mata pelajaran yang berfungsi untuk memperluas wawasan pengetahuan tentang materi dan energi, meningkatkan produk teknologi melalui penerapan teori ataupun prinsip fisika yang sudah dikuasai sebelumnya serta kesadaran pada kebenaran Tuhan Yang Maha Esa.6Animasi merupakan suatu tampilan yang bergerak. 7 Sehingga animasi dapat memberikan gambaran yang nyata proses atau fenomena fisika pada siswa. 4. Kalor Kalor merupakan pokok bahasan yang menjelaskan tentang berpindahnya sejumlah energi dari benda yang bersuhu tinggi menuju benda yang bersuhu rendah.
4
Ahmad Sabri, Strategi Belajar h 112
5
Andi Pramono, Presentasi Multimedia, h.101 S. Karim A. Karhami, Panduaan Pembelajaran Fisika SLTP, Jakarta, Depdikbud, 1998,
6
h.2
6
F. Sistematika Pembahasan Sistematika pembahasan dalam penelirtian ini disusun dalam lima bab yang terdiri dari: 1. Bab I : Pendahuluan yang berisikan latar belakang penelitian, dituliskan penyebab
serta
alasan-alasan
yang
memotivasi
penulis
untuk
melaksanakan penelitian. Kemudian dirumuskan mengenai masalah yang akan diteliti, tujuan dan kegunaan penelitian serta definisi konsep untuk mempermudah pembahasan. 2. Bab II : Kajian pustaka yang akan menerangkan teori dasar yang akan diteliti 3. Bab III : Metode penelitian yang berisikan jenis wilayah atau tempat dilaksanakannya penelitian. Selain itu, disajikan mengenai populasi dan sampel, tahap-tahap penelitian, instrument penelitian dan teknik analisis data. 4. Bab IV : Analisis data dan pembahasan hasil penelitian berisikan: kegiatan guru dalam menerapkan media animasi pada pokok bahasan kalor, ketuntasan belajar siswa pada pokok bahasan kalor setelah penggunaan media animasi. 5. Bab V : Penutup yang berisi kesimpulan dari hasil penelitian dan saran.
7
a) Perpindahan Kalor Secara Radiasi
Kalor dari matahari dapat sampai ke bumi melalui ruang hampa tanpa zat perantara disebut radiasi. 8 Seperti yang ditunjukkan pada gambar di bawah ini:
bar 3.12 Perpindahan Kalor Secara Radiasi
Perpindahan kalor dapat terjadi melalui ruang hampa karena energi kalor dibawa dalam bentuk gelombang elektromagnetik. Hanya sebagian kecil saja dari spektrum gelombang elektromagnetik yang diamati langsung oleh indera mata yaitu cahaya tampak, sedangkan bagian yang lain tidak dapat diamati secara langsung. Kalor radiasi dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti yang dinyatakan Stefan-Boltzmann bahwa energi yang dipancarkan oleh suatu permukaan hitam dalam bentuk radiasi kalor tiap satuan waktu (Q/t) sebanding dengan luas
8
Mikrajuddin. A, Fisika 1 B………………., hal. 506
8
permukaan (A) dan sebanding dengan pangkat empat suhu mutlak permukaan itu (T4). Persamaan laju kalor radiasi dapat dirumuskan sebagai berikut:9 = eAT4 …………………………………………(3.10)
Keterangan: Tetapan (dibaca sigma) dikenal dengan tetapan Stefan-Boltzmann dan dalam SI mempunyai nilai 5,67 x 10-8 W m-2 K-4 dan (e) adalah koefisien yang disebut emisivitas.10 Emisivitas tidak memiliki satuan nilainya antara 0 dan 1 (0
e
1) dan
bergantung pada jenis zat dan keadaan permukaan. Permukaan mengkilat memiliki nilai e yang lebih kecil daripada permukaan kasar. Pemantulan sempurna memiliki e = 1 yaitu benda hitam sempurna. Persamaan 3.10 jika turunkan maka diperoleh:11 P = eAT4 …………………………………………………….(3,11)
di mana P =
adalah daya yang diradiasikan dalam watt, A adalah luas, “e” adalah
emisivitas benda, dan adalah konstanta universal yang dinamakan konstanta Stefan. Perpindahan kalor secara radiasi dapat dilihat pada contoh lainnya dalam kehidupan sehari-hari kita, misalnya jika kita berdiri di dekat api unggun, perapian, tungku pemanas, dan semacamnya, maka kita akan merasakan panas. Panas yang
9
Ibid, hal. 507 Supiyanto, Fisika UntukSMU/MA…………………………………………, hal.165 11 Paul A. Tippler, Fisika Untuk Sains …………………………………...……..., hal.612 10
9
kita rasakan tidak dihantarkan melalui udara karena udara termasuk konduktor kalor yang buruk. Panas tersebut juga tidak dipindahkan secara konveksi karena udara yang panas akan mengalir ke atas, bukan ke samping. Penerapan konsep perpindahan kalor dalam kehidupan sehari-hari yaitu:12 1. Termos merupakan peralatan rumah tangga yang dapat mencegah perpindahan kalor secara konduksi, konveksi, maupun radiasi.
Gambar 3.13 Termos Mengurangi Kehilangan Kalor Konduksi, Konveksi, dan Radiasi. S
12
Agus. T, dkk, Fisika Untuk SLTP ……………………., hal.23-24