BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Saat ini, metode pembayaran bergeser menuju pembayaran secara elektronik
(Sumanjeet,
2009),
(Edwards-Dowe,
2008).
Metode
pembayaran elektronik seperti kartu kredit, kartu debit, kartu bayar berbasis Radio Frequency Identification (RFID), dan e-banking umum digunakan
untuk
menggantikan
penggunaan
uang
kartal
dan
memungkinkan transaksi multi-nasional. Dalam hal ini, Uang kartal direpresentasikan dalam bentuk data digital. RFID sudah digunakan dalam banyak aplikasi, salah satunya adalah kartu pembayaran yang juga dikenal sebagai e-purse. Kartu e-purse dapat menyimpan data autentikasi maupun uang. Data inilah yang digunakan
untuk
melakukan
pembayaran.
Aplikasi
lain
yang
menggunakan RFID adalah kartu identitas, tracking (Avery Dennison, 2007), pencatatan inventaris, tagging buku perpustakaan, bahkan pengaturan rak arsip militer (3M, 2009). Saat ini, penggunakan RFID sebagai alat pembayaran telah diaplikasikan di seluruh dunia, termasuk di Indonesia. Di Indonesia, contoh penggunaannya adalah kartu e-Toll dan Flazz Card. Kartu e-Toll digunakan untuk melakukan pembayaran tiket jalan tol. Pengguna cukup
1
menyerahkan kartu e-Toll kepada petugas loket dan petugas loket tol akan men-scan kartu e-Toll tersebut. Secara otomatis, data uang yang disimpan dalam e-Toll akan dikurangi seharga tiket tol. Flazz Card sendiri merupakan kartu pembayaran dengan banyak fungsi. Tidak seperti e-Toll yang hanya mengkhususkan pembayaran tiket tol, Flazz Card dapat dipakai untuk melakukan pembelanjaan di supermarket maupun toko yang menerima Flazz Card. Penggunaan kartu RFID sebagai kartu pembayaran memiliki beberapa keuntungan dibandingkan pembayaran dengan uang kartal. Menurut survey yang dilakukan ViVOTech pada tahun 2005, pembayaran menggunakan RFID menurunkan waktu transaksi sampai 64%, menambah jumlah dan besarnya transaksi, dan meningkatkan keamanan transaksi. Dari hasil survey tersebut dapat disimpulkan bahwa RFID sebagai media
pembayaran
memiliki
keuntungan
dibandingkan
metode
pembayaran dengan uang kartal. Untuk dapat menggunakan RFID sebagai media pembayaran, diperlukan alat yang dapat membaca data yang ada pada RFID. Selain itu, alat tersebut harus mampu mencatat setiap transaksi yang terjadi dan memiliki sistem monitor. Pencatatan transaksi berfungsi sebagai bukti pembayaran, sedangkan sistem monitor berfungsi sebagai diagnosis alat yang mampu memberikan laporan mengenai keadaan alat. Melalui sistem monitor, keadaan alat akan dapat dipantau. Hal ini bermanfaat bagi alat-alat pembayaran yang dioperasikan tanpa operator, seperti pintu tol otomatis atau vending machine.
2
B. Rumusan Masalah Masalah-masalah yang akan diteliti: 1. Apa sajakah kebutuhan komponen penyusun alat pembayaran tersebut? 2. Apakah sistem monitor dapat memberikan laporan kepada ruang kontrol mengenai malfungsi komponen? 3. Bagaimanakah cara penggunaan alat pembayaran ini dari sisi pengguna?
C. Pembatasan Masalah Dalam penelitian, ada beberapa hal yang menjadi batasan dalam penelitian: 1. Jaringan antara alat dengan ruang kontrol diasumsikan ideal. 2. Data yang dikirim melalui jaringan diatur oleh protocol jaringan yang digunakan. Tidak ada pengamanan data tambahan. 3. Basis data transaksi pada ruang kontrol disimulasikan dengan basis data sederhana. 4. Rancang bangun alat pembayaran menggunakan RFID yang mengimplementasikan pencatatan transaksi dan sistem monitor.
D. Tujuan Penelitian Tujuan penelitian ini adalah: 1. Merancang alat pembayaran yang menggunakan RFID. 2. Merancang alur kerja alat pembayaran dengan RFID.
3
3. Merancang sistem monitor untuk alat. 4. Mengimplementasikan rancangan dalam bentuk prototip.
E. Manfaat Penelitian 1. Manfaat Akademis Mahasiswa mendapatkan pengetahuan mengenai komponen alat yang digunakan yang pada akhirnya dapat dikembangkan lebih jauh untuk keperluan akademis lainnya.
2. Manfaat Praktis a. Mempermudah melakukan pembayaran secara elektronik yang dapat dicek transaksinya. b. Mengurangi kemungkinan terjadinya kerusakan pada alat tanpa diketahui, sehingga alat dapat bekerja dan melayani pengguna.
F. Sistematika Penulisan Skripsi ini ditulis dalam lima bab: BAB I: PENDAHULUAN Bab ini berisi mengenai latar belakang dari topik yang dipilih, rumusan masalah, pembatasan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan sistematika penulisan BAB II: DASAR TEORI Bab ini berisi teori yang relevan dengan penelitian. Teori-teori ini menjadi dasar bagi rancangan penelitian.
4
BAB III: METODE PENELITIAN Bab ini berisi obyek penelitian, metode penelitian, variabel penelitian, dan metode pengumpulan data komponen. BAB IV: ANALISA DAN HASIL Bab ini berisi hasil penelitian dan analisanya. Setiap karakteristik komponen yang digunakan dan hasil pengetesan disajikan disini. Prototip dari alat pembayaran juga disajikan disini. Hasil dan analisa disajikan secara terstruktur. BAB V: KESIMPULAN Bab ini berisi kesimpulan dari penelitian dan saran.
5